PELANGGAN INDIHOME BERBASIS WEB DI PT. TELKOM
CABANG SINGAPARNA
Dede Syahrul Anwar, Nanang Suciyono, Yogi
STMIK Tasikmalaya
Jl. RE. Martadinata No. 272 A Tasikmalaya, (0265) 310830 Jurusan Teknik Informatika,
E-mail : derul.anwar@gmail.com,nanang.suciyono@gmail.com, yogicio@gmail.com
Abstrak
Indihome merupakan salah satu layanan Triple Play dari Telkom Indonesia yang terdiri dari Internet on Fiber, Interaktif TV(UseeTV) dan telepon rumah. Untuk sebagian besar wilayah Indonesia, indihome akan melayani dengan menggunakan 100% fiber yang artinya hanya berlaku untuk area yang telah tersedia jaringan FTTH (Fiber To The Home). Saat melakukan registrasi untuk permohonan pemasangan baru jaringan Indihome calon pelanggan dapat melakukan registrasi dengan cara datang ke Telkom plaza atau melakukan pertemuan dengan sales namun dalam proses input data calon pelanggan masih banyak data yang tersebar dikarenakan masih menggunakan cara manual. Dengan cara manual seperti ini masih sangat menyulitkan bagi tim pemasangan untuk mengetahui alamat pemasangan yang sesuai dan detail Maka dari itu, diperlukan aplikasi berbasis web dengan fitur tambahan Google Maps API. Dimana Fitur Google Maps API digunakan untuk tim pemasangan dalam mendapat alamat pemasangan yang sesuai dan detail dan Google Maps API juga digunakan untuk pemetaan untuk lokasi-lokasi pelanggan yang sudah terpasang jaringan Indihome.
Kata Kunci : Pemetaan, Indihome, Google Maps API
Abstract
Indihome is one of Triple Play services from Telkom Indonesia consisting of Internet on Fiber, Interactive TV (UseeTV) and home phone. For most parts of Indonesia, indihome will serve by using 100% fiber which means only applies to areas that have available network of FTTH (Fiber To The Home). When registering for new installation request of Indihome network, prospective subscribers can register by coming to Telkom plaza or meeting with sales but in the process of data input of prospective customers is still a lot of data scattered because still using manual way. This manual way is still very difficult for the installation team to find out the exact installation address and details. Therefore, a web-based application with additional features of the Google Maps API is required. Where the Google Maps API feature is used for the installation team in obtaining the appropriate and detailed installation address and the Google Maps API is also used for mapping for customer locations where the Indihome network is installed.
1. PENDAHULUAN
Indihome adalah salah satu produk layanan dari Telkom Group berupa paket layanan
yang terpadu dalam satu pakettriple playmeliputi layanan komunikasi, data dan entertainment
seperti telepon rumah, internet (Internet on FiberatauHigh Speed Internet) dan layanan televisi
interaktif dengan teknologi IPTV (UseeTV). Indihome juga dilengkapi dengan beragam layanan
tambahan (add on) yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan seperti Telepon
Mania, wifi.id seamless, TrenMicro Antivirus, Indihome View (online surveillance camera) dan
masih banyak lagi.
Saat melakukan registrasi untuk permohonan pemasangan baru jaringan Indihome calon
pelanggan harus datang langsung ke Telkom Plaza, melakukan pertemuan dengan sales,
menghubungi 147 atau melalui website Indihome www.indihome.co.id. Walaupun dapat
melakukan registrasi melalui pusat Telkom dengan cara menghubungi 147 atau melalui website
www.indihome.co.id namun pada Telkom Singaparna tidak menggunakan cara tersebut
dikarenakan masih adanya keterbatasan untuk mengakses data pelanggan dan masih adanya
masalah dengan update data jaringan pada website tersebut. Jadi calon pelanggan dapat
melakukan registrasi dengan cara datang ke Telkom plaza atau melakukan pertemuan dengan
sales namun dalam proses input data calon pelanggan masih banyak data yang tersebar
dikarenakan masih menggunakan cara manual. Dengan cara manual seperti ini masih sangat
menyulitkan bagi tim pemasangan untuk mengetahui alamat pemasangan yang sesuai dan
detail.
Maka dari itu, diperlukan aplikasi berbasis web dengan fitur tambahanGoogle Maps
API.Dimana FiturGoogle Maps APIdigunakan untuk tim pemasangan dalam mendapat alamat
pemasangan yang sesuai dan detail dan Google Maps API juga digunakan untuk pemetaan
untuk lokasi-lokasi pelanggan yang sudah terpasang jaringan Indihome. Berdasarkan beberapa
penelitian terkait yang telah dikumpulkan diantaranya penelitian tentang pemetaan wifi.id di
samarinda berbasis webgis penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui LokasiWIfi.idyang ada di
Samarinda serta Membangun Sistem Informasi Geografis pemetaanWifi.id di Samarinda [1].
Selanjutnya Penelitian yang dilakukan oleh Puput Lestari tentang “Sistem Informasi Geografis
Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Kebumen”. Penelitian ini menjelaskan
tentang pemetaan pariwisata yang ada di Kabupaten Kebumen yang isinya memberikan
informasi kepada pengunjung mengenai lokasi wisata, restoran, serta hotel yang ada di
Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini admin dapat mengedit data Kecamatan, lokasi,event
sehingga informasi yang ditampilkan akan update dan untuk memperoleh informasi yang ada
Ternate Berbasis Web. Aplikasi ini menampilkan fasilitas pendidikan yang terdapat di kota
Ternate dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP . Peta yang digunakan untuk
menampilkan informasi spasial berasal dari gambar peta kota Ternate yang telah melalui proses
digitasi [3]. Berdasarkan penjabaran permasalahan diatas maka penulis ingin menyelesaikan
permasalahan tersebut melalui penulisan skripsi ini dengan judul “Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Jaringan Pelanggan Indihome Berbasis Web di PT. Telkom Cabang
Singaparna”.
2. METODE PENELITIAN
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penyusunan Skripsi ini adalah
SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Waterfall. SDLC berfungsi untuk
menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara
garis besar terbagi dalam 3 kegiatan, yaitu analisis, desain sistem dan implementasi sistem.
Model Waterfall digunakan untuk menyajikan cara pembuatan perangkat lunak secara
lebih nyata dan membantu mengatasi kerumitan yang terjadi akibat proyek pengembangan
perangkat lunak. ModelWaterfallmemacu tim pengembang untuk merinci apa yang seharusnya
perangkat lunak lakukan (Mengumukan dan menentukan kebutuhan sistem) sebelum sistem
tersebut di kembangkan. Langkah-langkah yang harus dilkukan pada metodologi Waterfall
adalah sebagai berikut :
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Analisis merupakan tahap awal yang dilakukan dalam mengembangkan sistem. Dalam
analisis ini harus mendapatkan beberapa hal yang dianggap menunjang penelitian yang
dilakukan, seperti mencari permasalahan yang ada, serta pengumpulan data. Proses
pengumpulan kebutuhan di khususkan pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program
yang dirancang, rekayasa perangkat lunak (analisis) harus memahami domain informasi, tingkah
laku, dan antar muka (interface) yang diperlukan.
2. Desain sistem dan perangkat lunak
Proses desain merupakan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang
dapat diperkirakan sebelum membuat koding. Proses ini berfokus pada perancangan struktur
data, struktur perangkat lunak, tampilan antarmuka dan membuatEntity Relationship Diagram,
use case diagramdan relasi antar tabel. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut
software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan
pembuatan sistemnya.
Menerjemahkan hasil proses perancangan menjadi sebuah bentuk program yang
dimengerti oleh mesin. Untuk dapat dimengerti oleh mesin (komputer), maka perancangan tadi
harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam
bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap
designyang secara teknis nantinya dikerjakan olehprogrammer.
4. Pengujian Perangkat Lunak
Tahap pengujian merupakan tahap yang kritis dan mempersentasikan tinjauan ulang
secara keseluruhan terhadap kualitas, desain dan pengkodean. Proses pengujian perangkat lunak
hanya melakukan pengujian dari tampilan luarnya saja dan fokus terhadap fungsionalitas dan
outputnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya.
5. Implementasi dan pemeliharaan Sistem
Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat
dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang penulis rancang. Setelah program
yang dirancang telah dites dan tidak ada kesalahan/error, maka program akan di
implementasikan. Perangkat lunak yang sudah di implementasikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa mengalami kesalahan karena perangkat lunak
harus menyesuaikan dengan lingkungan (sistem operasi baru), atau karena pelanggan
membutuhkan perkembangan fungsional.
Pemeliharaan suatu perangkat lunak diperlukan, termasuk di dalamnya adalah
pengembangan, karenasoftwareyang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu ketika dijalankan
mungkin saja masih ada error yang tidak ditemukan sebelumnya atau ada penambahan
fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya
perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat
lainnya, Aktifitas yang terdapat di dalamwaterfalltampak pada gambar berikut :
Gambar 1. Model Waterfall.
dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk menguji, menginstal, dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang lama, sedangkan tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar sistem dapat siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Menerapkan rencana implementasi 2. Melakukan kegiatan implementasi 3. Tindak lanjut implementasi
3.1.1 Tujuan Impelentasi
Adapun tujuan-tujuan dari implementasi sistem, yaitu:
1. Mengkaji rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana
pengolah data dan penyaji informasi.
2. Menyelesaikan rancangan sistem yang ada dalam dokumen sistem yang baru atau yang telah disetujui.
3. Memastikan bahwa pemakai dapat mengoperasikan dengan mudah terhadap system yang baru dan mendapat informasi yang baik dan jelas.
4. Memperhitungkan bahwa sistem telah memenuhi permintaan pemakai yaitu dengan menguji sistem secara menyeluruh.
5. Memastikan bahwa sistem telah berjalan lancar dengan mengontrol dan melalukan instalasi secara benar.
3.1.2 Implementasi Antarmuka 1. Halaman Login Admin
Gambar 2 Rancangan Halaman Login Admin
Gambar 3 Halaman Utama Admin
3. Halaman Tampil Berita
Gambar 4 Halaman Tampil Berita
4. Halaman Tambah Berita
Gambar 5 Halaman Tambah Berita
Gambar 6 Halaman Tambah Lokasi
6. Halaman Calon Data Pelanggan
Gambar 7 Halaman Calon Data Pelanggan
7. Halaman Utama User
8. Halaman Berita
Gambar 9 Halaman Berita
9. Halaman Form Registrasi
Gambar 10 Halaman Form Registrasi
11. Halaman Lokasi Pelanggan indihome
Gambar 12 Lokasi Pelanggan indihome
4. KESIMPULAN
Setelah melakukan analisa, perancangan, pembuatan serta pengujian terhadap
pemetaan jaringan pelanggan Indihome berbasis Webgis, maka dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Aplikasi membutuhkan koneksi internet agar dapat berfungsi
2. Aplikasi akan berjalan dengan baik jika latitude dan longitude posisi pengguna sudah
didapatkan secara akurat.
3. Aplikasi ini menampilkan peta yang dapat menunjukkan dimana posisi pengguna, posisi
lokasi pelanggan dan menunjukkan rute yang harus dilewati petugas agar sampai pada lokasi
pelanggan yang dituju.
5. SARAN
Dalam pembuatan dengan memanfaatkan peta online sistem informasi geografis
pemetaan jaringan pelanggan Indihome masih banyak kekurangan,oleh karena itu penulis
ingin memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam pengembangan pemanfaatan peta online sistem informasi geografis pemetaan
jaringan pelanggan indihome ini dapat ditambahkan platform buat aplikasi di Android
2. Sistem informasi geografis pemetaan jaringan pelanggan indihome ini dapat
dikembangkan dengan menambahkan fitur ratings yaitu wilayah yang paling banyak
pengguna yang berlangganan Indihome.
[1] S Rizal, D Nataniel, C Bambang, 2017, Pemetaan WIFI.ID disamarinda Berbasis WebGis, Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Vol.2,No.1 Maret.
[2] L Puput, I Edi, Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Kebumen, Jurnal STMIK El Rahma, Yogyakarta
[3] Rajak, Siska, 2010, Sistem Informasi Geografis Fasilitas Pendidikan Kota Ternate
Berbasis Web, Skripsi S-1 Universitas Ahmad Dahlan.
[4] M Salahudin, Modul Pembelajaran pemrograman berorientasi objek. Bandung: Modula,
2010.
[5] Eddy, Prahasta, Ir, MT. (2002) Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis,
Bandung , Informatika Bandung.
[6] Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, 2003. Jakarta. P.T. Gramedia.
[7] Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta: Andi.
[8] Abdul Kadir. 2008.Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta :
Andi.
[9] Dwi Prasetyo, Didik. 2003,Tips dan Trik Kolaborasi PHP dan MySQL untuk membuat
web database yang interaktif,Elex Media Komputerindo: Jakarta.
[10] Gunadi, Suhendar Hariman,Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose.
Informatika. Bandung. 2006.
[11] A. S, Rosa dan M.Shalahudin, Rekayasa Perangkat Lunak terstuktur dan berorientasi
objek.Bandung: Informatika. 2013.
[12] Prahasta, Eddy. (2001), Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Bandung ,
Informatika Bandung.