• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS POLITIK KESEHATAN ISU PELAYANAN KESEHATAN DISUSUN OLEH CICI NOVELIA MANURUNG 1511314005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TUGAS POLITIK KESEHATAN ISU PELAYANAN KESEHATAN DISUSUN OLEH CICI NOVELIA MANURUNG 1511314005"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

POLITIK KESEHATAN

ISU PELAYANAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH

CICI NOVELIA MANURUNG

1511314005

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

TAHUN 2017/2018

(2)

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mencurahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Isu Kebijakan Kesehatan. Tujuan penulisan ini yaitu sebagai tugas dalam memenuhi penilaian mata kuliah Politik Kesehatan.

Dengan penuh kesadaran diri dan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa hanya Allah yang memiliki segala kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapka kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Padang, 19 Septermber 2017

(3)

BAB I

LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan juga merupakan salah satu upaya utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya mendukung percepatan pencapaaian sasaran pembangunan nasional.

Kebijakan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah mengacu pada komitmen Indonesia akan delapan tujuan umum Millenium Development Goals (MDGs). Pada dasarnya MDGs merupakan suatu komitmen bersama para pemimpin dunia Negara – Negara berkembang untuk bersama – sama meningkatkan pembangunan nasionalnya. Komitmen internasional ini menjadi acuan bagi pemerintah Indonesia dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, yang ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan, dan perbaikan status gizi, menjadi salah satu sasaran yang hendak dicapai pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam rangka mencapai sasaran seperti disebut di atas, arah kebijakan pemerintah diprioritaskan pada :

a. meningkatkan jumlah, jaringan, dan kualitas pusat kesehatan masyarakat b. meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan

c. mengembangkan sistem jaminan kesehatan, terutama bagi masyarakat miskin d. meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat

e. meningkatkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia dini f. meningkatkan pemerataan dan kualitas fasilitas kesehatan dasar

Untuk menjamin akses masyarakat miskin terhadap peayanan kesehatan, sejak tahun 1998 pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin. Pada tahun 1998 sampai dengan 2001 pemerintah meluncurkan Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan JPS-BK. Program JPS – BK ini dibiayai dengan dana pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) yang diluncurkan untuk mengatasi dampak buruk krisis ekonomi tahun 1997 terhadap derajat kesehatan keluarga miskin. Program ini merupakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui puskesmas dan rujukannya ke puskesmas kabupaten/kota, meliputi segala bentuk pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas dan jaringannya, termasuk pelayanan keluarga berencana dan rawat inap, pelayanan kebidanan dan rujukan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas dari keluarga miskin serta program perbaikan gizi.

(4)

kesehatan, yaitu Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). Program ini diberlakukan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (SK Menkes RI) No. 1241/Menkes/SK/XI/2004 tanggal 12 November 2004. Pemerintah menunjuk PT Askes (persero) sebagai badan pelaksana program PJKMM ini. Sejak dibentuknya PJKMM hingga semester I tahun 2005, penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin, baik pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan rujukan di RS dikelola sepenuhnya oleh PT Askes (Persero).

1.2 Rumusan masalah

1. Apa isu kebijakan mengenai UU kesehatan yang tidak sesuai dengan fakta di kalangan masyarakat?

1.3 Tujuan

(5)

KONSEP ATAU TEORI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009

TENTANG KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional;

c. bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara;

d. bahwa setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat;

e. bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Kesehatan;

Mengingat : Pasal 20, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

(6)

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KESEHATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :

(7)

ANALISIS

UU Nomor 30 ayat 14 mengenai Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

Pernyataan yang dituangkan dalam undang-undang seperti diatas sangat berhubungan dengan kebijakan yang di bentuk oleh pemerintah, alam rangka mencapai sasaran seperti disebut di atas, arah kebijakan pemerintah diprioritaskan pada :

a. meningkatkan jumlah, jaringan, dan kualitas pusat kesehatan masyarakat b. meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan

c. mengembangkan sistem jaminan kesehatan, terutama bagi masyarakat miskin d. meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat

e. meningkatkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia dini f. meningkatkan pemerataan dan kualitas fasilitas kesehatan dasar

sungguh sangat di sayangkan sekali pada poin f tidak sesuai dengan kenyataan yang ada sekarang ini.

Indonesia belum bisa melupakan masalah yang terjadi pada bayi Debora karna nyawanya tidak dapat diselamatkan hanya dikarenakan orangtua Debora tidak bisa membayar penuh biaya pengobatan Debora saat itu, padahal ini mengenai kemanusiaan bukan sistem atau pun kebijakan seharus nya pemerintah tegas dengan masalah seperti ini karna ini bukan main-main dan menyakut hidup mati seseorang. Jika semua permasalah hanya dianggap angin lalu saja oleh pemerintah bagaimana masa depan kesehatan di Indonesia nantinya.

Pihak Rumah sakit yang sempat di datangi oleh keluarga Debora untuk meminta perawatan kini hanya menyampaikan permohonan maaf saja tanpa tau bahwa itu adalah kesalah besar,karna jika kita membahas mengenai penyataan “ andaisaja” mungkin bayi Debora akan tetap merasakan keindahan dunia ini., namun saat ini yang terjadi hanyalah polemik adu pendapat yang tidak menampakkan hasil, hanya berkoar-koar dan mencari siapa yang benar dan yang salah,sedangkan orangtua Debora yang belum iklas mengingat bayinya menghadap Tuhan dengan ketidak adilan itu pun selalu berusaha mencari kebenaran.

(8)

masalah keluarga Debora bagaimana dengan keluarga lainnya,jika di waktu yang akan datang terjadi lagi hal seperti ini apakah pemerintah akan berlaku sama saja ,hanya mengabaikan dan membayar kesalahan dengan sebatas permintaan maaf tanpa menghadirkan kebijakan yang benar-benar membentak setiap instansi dana menghadirkan efek jera agar tidak ada bayi Debora lainnya.

Campur tangan politik terendus jelas pada kasus ini, namun banyak pihak yang mengabaikan suara masyarakat kecil seperti orang tua bayi Debora,sedangkan pada UU dan kebijakan yang dibentuk pemerintah seakan-akan memberikan perhatian penuh pada masyarakat kurang mampu namun pada kenyataan nya semua sangat berbanding terbalik dengan kebijakan yang dituangkan tersebut. Malah banyak masyarakat kecil yang haus akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Seharusnya pemerintah memberika pelayanan yang benar-benar menjajikan kepada seluru masyarakat Indonesia agar tidak ada kehidupan yang hilang hanya karna kekurangan biaya atau pun keterlambatan.

Pelayanan kesehatan seperti BPJS pun tidak menjanjikan kenyamanan untuk masyarakat miskin karna sistem pengrusannya pun memberikan kesulitan bagi masyarakat,tidak hanya itu kasus bayoi Debora pun juga berhubungan dengan BPJS.

(9)

BAB III KESIMPULAN

UU NOMOR 36 PASAL 1 ayat 14 dengan kebijakan:

a. meningkatkan jumlah, jaringan, dan kualitas pusat kesehatan masyarakat b. meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan

c. mengembangkan sistem jaminan kesehatan, terutama bagi masyarakat miskin d. meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat

e. meningkatkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia dini f. meningkatkan pemerataan dan kualitas fasilitas kesehatan dasar

(10)

DAPUS

Rahajo J.Setiajadi. 2002.Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan Edisi 1. Jakarta:EGC

Referensi

Dokumen terkait

The objective of research was to compare the morphological variation of root, stem, leaf, panicle, floret and the colour of milk mature grain and mature grain by observing the

This study was conducted to compare fibrin deposit in pregnant mice that infected by Plasmodium berghei (treatment group) to the normal pregnant mice (control group) and

Karena manfaat yang ada pada log tersebut, maka pada penelitian ini log akan dimanfaatkan dalam bidang pendidikan yaitu untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA HIPERTENSI DI WILAYAH. KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

Based on the result and the a formentioned description, it can be concluded that: (1) the use of libraries is influenced by the existence of important features of

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan anemia gizi, body image dan perilaku kontrol berat badan dengan kejadian kurang gizi pada remaja putri di

Wawancara Komunikasi Efektif dengan Pemilik Warung Makan. DOSEN

Kabupaten Bojonegoro memiliki berbagai potensi sektoral yang masih tergolong berkembang sehingga pembangunan harus difokuskan pada sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan