• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN BOTTOM ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DAN SEMEN TERHADAP PERILAKU MEKANIK BETON TUGAS AKHIR - Pengaruh Penggunaan Bottom Ash Sebagai Pengganti Agregat Halus Dan Semen Terhadap Perilaku Mekanik Beton

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN BOTTOM ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DAN SEMEN TERHADAP PERILAKU MEKANIK BETON TUGAS AKHIR - Pengaruh Penggunaan Bottom Ash Sebagai Pengganti Agregat Halus Dan Semen Terhadap Perilaku Mekanik Beton"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN

BOTTOM ASH

SEBAGAI

PENGGANTI AGREGAT HALUS DAN SEMEN TERHADAP

PERILAKU MEKANIK BETON

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh:

TITO TULUS P SITORUS

08 0404 093

SUB JURUSAN STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Bahan material yang paling sering digunakan dalam bidang konstruksi bangunan sipil yaitu pemakaian beton. Hal ini disebabkan oleh bahan dasar yang mudah didapat, memiliki kuat tekan besar, tahan air dan cuaca, dan mudah dibentuk. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia, maka bahan penyusun beton semakin sulit didapat dan terjadi peningkatan harga bahan. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan bahan penyusun yang hemat biaya dengan memanfaatkan limbah sebagai alternatif pada campuran pembuatan beton. Pada penelitian ini akan dikaji tentang pemanfaatan limbah sebagai bahan pengganti agregat halus dan semen pada campuran beton. Bottom ash adalah limbah hasil pembakaran batu bara dimana jumlahnya akan terus bertambah selama industri terus berproduksi.

Penelitian ini dilakukan dengan penggunaan bottom ash sebagai substitusi pada agregat halus dan semen berdasarkan volume. Pembuatan benda uji terdiri dari enam variasi campuran untuk percobaan, yaitu campuran normal tanpa bahan substitusi (variasi I), campuran dengan substitusi abu dasar batu bara (bottom ash) yaitu sebesar 5% (variasi II), 10% (variasi III), 15% dari volume agregat halus (variasi IV), 5% dari volume semen (variasi V), serta campuran sebesar 15% dari volume agregat halus dan 5% dari volume semen (variasi VI). Pengujian yang dilakukan berupa slump test, kuat tekan, kuat tarik belah, absorbsi beton dan pola retak beton.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi penurunan pada nilai slump, kuat tekan dan kuat tarik. Penurunan kuat tekan bottom ash masing-masing sebesar 99,84%, 99,36%, 98,18%, 99,36%, 95,64% dari beton normal. Kuat tekan terbesar terdapat pada persentase 5% volume agregat halus sebesar 99,84% MPa. Sedangkan penurunan kuat tarik masing-masing sebesar 95,79%, 91,90%, 87,98%, 94,69%, 85,19% dari beton normal. Kuat tarik terbesar terdapat pada persentase 5% volume agregat halus sebesar 3,371 MPa. Absorbsi beton mengalami peningkatan dari beton normal. Untuk pola retak, setiap variasi menunjukkan terjadi pengurangan jumlah retak dan panjang retak.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan anugerah, berkat, dan rahmatNya kepada saya, sehingga tugas

akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Sipil

bidang struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara,

dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN BOTTOM ASH SEBAGAI

PENGGANTI AGREGAT HALUS DAN SEMEN TERHADAP PERILAKU MEKANIK BETON”.

Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak

terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa

pihak yang berperan penting yaitu:

1. Ibu Nursyamsi, ST, MT selaku pembimbing, yang telah banyak memberikan

dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ir. Besman Surbakti, MT dan Ibu Rahmi Karolina, ST. MT selaku Dosen

Penguji dari Tugas Akhir saya ini.

5. Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini kepada

saya.

7. Teristimewa di hati buat keluarga saya, terutama kepada kedua orang tua saya,

Bapak J. Sitorus dan Ibu O. Purba yang telah memberikan doa, motivasi, semangat

(4)

dan doa yang tiada batas untuk saya. Untuk adik-adik saya tercinta Gunawan dan

Gopas yang telah banyak membantu dan memberi saya semangat selama ini, terima

kasih atas doanya. Dan keluarga besar yang selalu memberi semangat kepada saya.

8. Asisten Laboratorium Bahan Rekayasa, Rahmat‟10, Fauzi„10, Prima‟09, Reza‟09,

Hafiz‟09.

9. Terima kasih atas bantuannya buat rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

Angkatan 2008, Luhut Bagariang, Bram, Aldridge, Pardi, Sandro, Hermanto,

Dhoni, Frengky, Johan, Saur, Rivay, Mustapa, Sutan Rambe, Andreanus Mooy,

Arvan Siagian, Sam Firman, Sam Pakpahan, William, Boy Ginting, Jathendra,

Aran, Yusry, Robi, Andry, Eric, Topandi, Coy, Ivan, Denny dan teman angkatan

2008 yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

10. Dan untuk semua orang, yang tidak mungkin saya tuliskan satu-persatu atas

dukungannya yang sangat baik dengan kerendahan hati saya meminta maaf yang

sebesar-besarnya, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, dan

saya hanya manusia yang penuh kekhilafan.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata

sempurna. Yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahamahan

saya dalam hal ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari para pembaca demi perbaikan menjadi lebih baik.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Februari 2014

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

(6)

2.3.1 Semen ... 16

2.3.1.1 Umum ... 16

2.3.1.2 Semen Portland ... 19

2.3.1.3 Jenis-Jenis Semen Portland ... 20

2.3.1.4 Bahan Dasar Semen Portland ... 20

2.3.1.5 Senyawa Utama Dalam Semen Portland ... 20

2.3.2 Agregat ... 21

2.3.4.2 Alasan Penggunaan Bahan Tambahan ... 37

2.3.4.3 Peranan Penting Dalam Penggunaan Bahan Tambahan 38 2.3.4.4 Jenis Admixture ... 40

(7)

3.1 Umum ... 65

3.2 Bahan-Bahan Penyusun Beton ... 68

3.2.1. Semen Portland ... 68

3.4 Penyediaan Bahan Penyusun Beton ... 76

3.5 Pembuatan Benda Uji ... 77

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Nilai Slump ... 83

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 99

5.2 Saran ... 100

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Distribusi Pengujian Benda Uji Silinder ... 7

Tabel 2.1 Senyawa Utama dari Semen Portland ... 21

Tabel 2.2 Pengaruh sifat agregat pada sifat beton ... 22

Tabel 2.3 Batasan Gradasi untuk Agregat Halus ... 30

Tabel 2.4 Susunan Besar Butiran Agregat Kasar ... 32

Tabel 2.5 Sifat fisik dari dry dan wet bottom ash ... 46

Tabel 2.6 Unsur-unsur kimia abu dasar ... 46

Tabel 2.7 Perkiraan Kuat tekan beton pada berbagai umur ... 55

Tabel 2.8 Lebar Retak yang Diijinkan ... 64

Tabel 3.1 Komposisi campuran beton untuk semua benda uji silinder ... 78

Tabel 3.2 Komposisi campuran untuk benda uji pelat ... 79

Tabel 4.1 Nilai Slump Berbagai Jenis Variasi ... 83

Tabel 4.2 Kuat Tekan Silinder ... 85

Tabel 4.3 Absorbsi Beton Tiap Variasi Kuat Tarik Belah Tiap Variasi ... 89

Tabel 4.4 Kuat Tarik Belah Tiap Variasi ... 91

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Pola Retak Pelat Tiap Variasi ... 94

Tabel 4.6 Jumlah Retak Tiap Variasi ... 95

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Benda uji silinder ... 8

Gambar 1.2 Benda uji retak pada pelat ... 8

Gambar 2.1 Unsur-unsur pembuat beton ... 11

Gambar 2.2 Klasifikasi agregat berdasarkan sumber material ... 23

Gambar 2.3 Abu dasar batu bara ... 45

Gambar 2.4 Kerucut Abrams ... 49

Gambar 2.5 Jenis-jenis slump ... 50

Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Beton Normal ... 66

Gambar 3.2 Diagram Alir Pembuatan Beton dengan Substitusi Bottom Ash ... 67

Gambar 3.3 Abu Dasar Batu Bara (Bottom Ash) ... 75

Gambar 4.1 Grafik Nilai Slump Terhadap Variasi Abu Dasar Batu Bara ... 84

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Kuat Tekan Terhadap Variasi Bottom Ash ... 86

Gambar 4.3 Pola retak geser (shear) dan cone ... 87

Gambar 4.4 Gambar pola retak yang terjadi ... 88

Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Absorbsi Beton Tiap Variasi ... 90

Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Kuat Tarik Belah Tiap Variasi ... 92

Gambar 4.7 Dimensi pelat ... 93

Gambar 4.8 Grafik Jumlah Retak Terhadap Waktu Pengamatan ... 96

(10)

DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 Kekuatan tekan benda uji beton ... 52

Rumus 2.2 Standar deviasi ... 53

Rumus 2.3 Nilai Absorbsi ... 57

Rumus 2.4 Tegangan tarik beton ... 58

Rumus 3.1 Nilai modulus kehalusan (FM) agregat halus ... 69

Rumus 3.2 Nilai modulus kehalusan (FM) agregat kasar ... 72

Rumus 3.3 Kekuatan tekan benda uji beton ... 80

Rumus 3.4 Absorbsi beton ... 81

(11)

DAFTAR NOTASI

SSD : saturated surface dry

n : jumlah sampel

f'c : kuat tekan beton karakteristik (MPa)

fc‟ : kekuatan tekan (kg/cm2)

P : beban tekan (kg)

A : luas penampang (cm2)

Fct : tegangan rekah beton (kg/cm)

P : beban maksimum (kg)

L : panjang sampel (cm)

D : diameter (cm)

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Pemeriksaan Bahan

Lampiran II Mix Design

Lampiran III Data Pengujian Kuat Tekan

Lampiran IV Data Pengujian Kuat Tarik Belah

Referensi

Dokumen terkait

Bottom ash (abu dasar) adalah bahan buangan dari proses pembakaran batu bara pada pembangkit tenaga yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dan lebih berat daripada fly

penggunaan abu vulkanik gunung kelud pada campuran beton aspal terhadap nilai. Marshall test (density, VFWA, VITM, Stability, dan

Hasil rata-rata kuat tekan pada umur 56 hari untuk beton normal (tipe A) sebesar 23,64 MPa, pada beton yang menggunakan substitusi pasir dengan bottom ash alami (tipe B)

Berdasarkan hasil penelitian, kuat tekan mortar semen dengan variasi bottom ash lebih besar dibandingkan dengan tanpa bottom ash, maka Bottom ash dapat digunakan sebagai

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan abu bambu dan batu kapur sebagai bahan tambah campuran beton dapat menambah nilai kuat tekan beton.. Sedangkan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah dan kuat lentur dari benda uji beton yang menggunakan serbuk kaca sebagai

Campuran beton yang dipakai dalam penelitian ini adalah campuran beton normal dengan perbandingan 1 semen : 1.83 pasir : 2.75 kerikil sebagai kontrol dan dilakukan penambahan

Namun pada komposisi campuran P100-2, kuat tekan yang diperoleh hampir sama, hanya memiliki selisih 3 MPa (4,65 %) pada umur 28 hari apabila dibandingkan dengan komposisi