• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENCEMARAN AIR FISIKA LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENCEMARAN AIR FISIKA LINGKUNGAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. JUDUL : PENCEMARAN AIR DITINJAU DARI ILMU FISIKA, KIMIA DAN BIOLOGI SERTA CARA MENGATASI PENCEMARAN AIR

B. TUJUAN :

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pencemaran air

2. Mahasiswa dapat memahami bagaimana pencemaran air dari ilmu fisika 3. Mahasiswa dapat memahami bagaimana pencemaran air dari ilmu kimia 4. Mahasiswa dapat memahami bagaimana pencemaran air dari ilmu biologi 5. Mahasiswa dapat mengetahui cara penanggulangan pencemaran air

C. TINJAUAN PUSTAKA

Air merupakan sumber kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat membutuhkan air. kekurangan air pada tubuh manusi bisa mneyebabkan dehidrasi karena ketahanan tubuh manusia sangat bergantung pada berbagai fungsi air sedangkan tubuh manusia belum mengembangkan suatu sistem penyimpanan air sebagai sistem penyimpanan lemak. Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008) “air adalah sumber kehidupan Semua makhluk membutuhkan air, untuk kepentingannya.

Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Air di Indonesia sangat melimpah, hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan menyalah gunakan kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan air antara lain seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan keperluan lainnya.

Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna, berbau, dan beracun). dalam kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta bercampur dengan benda-benda sampah antara lain seperti kaleng, plastik, dan sampah organik. Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermura di sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila mengkonsumsi air ini.

(2)

hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumberdaya air harus di tanamkan pada segenap pengguna air. Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu dengan demikian, kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh: kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Air yang jernih bukan berarti air yang baik bagi ikan, karena jernih bukan satu-satunya sarat air berkualitas bagi ikan. Sering dijumpai ikan hidup dan berkembang dengan “subur” justru pada air yang bagi manusia menimbulkan kesan jorok. Ikan hidup dalam lingkungan air dan melakukan interaksi aktif antara keduanya.

Ikan-air boleh dikatakan sebagai suatu sistem terbuka dimana terjadi pertukaran materi (dan energi), seperti oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), garam-garaman, dan bahan buangan. pertukaran materi ini terjadi pada antar muka (Interface). Ikan-air pada bahan berupa membran semipermeabel yang terdapat pada ikan. Kehadiran bahan-bahan tertentu dalam jumlah tertentu akan mengganggu mekanisme kerja dari membran tersebut, sehingga ikan pada akhirnya akan terganggu dan bisa megakibatkan kematian. Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya). Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ikan adalah :

Rendah kadar amonia dan nitrit

Bersih secara kimiawi

Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai

Rendah kadar cemaran organik, dan

Stabil

1. Sumber dan Bahan Pemcemar Air

(3)

sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu, Sebagai contoh suatu sumber air yang mengandung logam berat atau mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (keperluan air minum, memasak, mandi dan mencuci).

Sumber / penyebab terjadinya Pencemaran Air

Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah tangga, sampah lembah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, partikulat-partikulat padat hasil kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus atau endapan hasil erosi tempat-tempat yang dilaluinya.

Bahan Pencemar air

Pada dasarnya Bahan Pencemar Air dapat dikelompokkan menjadi:

a) Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan, tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampahsampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersbut terdapat dalam air, maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk, sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi.

C, H, S, N, + O2 CO2 + H2O + H2S + NO + NO2 Senyawa organik

(4)

penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit. Bahan pencemar ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.

c) Bahan pencemar senyawa anorganik/mineral misalnya logam-logam berat seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah hitam (pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik. Bahan pencemar berupa logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh biasanya melalui makanan dan dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.

d) Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa organik berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis, limbah industri dan limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme, sehingga akan menggunung dimana-mana dan dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup.

e) Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat, senyawa fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dengan pesat sehingga menutupi permukaan air. Selain itu akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari berkurang. Hal ini disebabkan oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air (kehidupan akuatik) terhalangi dan tidak dapat masuk ke dalam air.

f) Bahan pencemar berupa zat radioaktif, dapat menyebabkan penyakit kanker, merusak sel dan jaringan tubuh lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari percobaan-percobaan nuklir lainnya.

(5)

tanaman dalam air). Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik. Untuk proses penguraian senyawa organik ini memerlukan oksigen, sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.

Secara garis besar bahan pencemar air tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi:

1) Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami penguraian oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat mengalami penguraian.

2) Bahan pencemar anorganik, dapat berupa logam-logam berat, mineral (garam-garam anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida, nitrat)

3) Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau lumpur.

4) Bahan pencemar berupa zat radioaktif e) Bahan pencemar berupa panas

Parameter dan standar kualitas air

Telah Anda ketahui bahwa sumber air dikatakan tercemar apabila mengandung bahan pencemar yang dapat mengganggu kesejahteraan makhluk hidup (hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan) dan lingkungan. Akan tetapi air yang mengandung bahan pencemar tertentu dikatakan tercemar untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan rumah tangga belum tentu dapat dikatakan tercemar untuk keperluan lain. Dengan demikian standar kualitas air untuk setiap keperluan akan berbeda, bergantung pada penggunaan air tersebut, untuk keperluan rumah tangga berbeda dengan standar kualitas air untuk keperluan lain seperti untuk keperluan pertanian, irigasi, pembangkit tenaga listrik dan keperluan industri. Dengan demikian tentunya parameter yang digunakan pun akan berbeda pula. Sesuai dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, maka parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui standar kualitas air pun berdasarkan pada bahan pencemar yang mungkin ada, antara lain dapat dilihat dari:

1. warna, bau, dan/atau rasa dari air.

2. Sifat-sifat senyawa anorganik (pH, daya hantar spesifik, daya larut oksigen, daya larut garam-garam dan adanya logam-logam berat).

(6)

4. Keradioaktifan misal sinar ß.

5. Sifat bakteriologi (misal bakteri coli, kolera, disentri, typhus dan masih banyak lagi).

2. Jenis –jenis Pencemaran

Berbagai jenis pencemar ditemukan dalam limbah ataupun bahan untuk keperluan rumah tangga. Bahan ini dapat ditemukan sebagai bahan kimia organik atau anorganik, di dalam limbah maupun tidak. Daya pencemaran yang ditimbulkan selain dari sifat yang dimiliki juga tergantung pada volume.

Volume Limbah

Semakin besar volume limbah, pada umumnya, bahan pencemarnya semakin banyak. Hubungan ini biasanya terjadi secara linier. Oleh sebab itu dalam pengendalian limbah sering juga ditipayakan pengurangan volume limbah. Kaitan antara volume limbah dengan volume badan penerima juga sering digunakan sebagai indikasi pencemaran. Perbandingan yang mencolok jumlahnya antara volume limbah dan volume penerima limbah juga menjadi ukuran tingkat pencemaran yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Misalnya limbah sebanyak 100 m3 air per 8 jam mempunyai konsentrasi plumbum 4 mg/hari dialirkan ke suatu sungai yang mempunyai debit 8.000 m3 perjam.

Frekuensi Pembuangan Limbah

Pabrik yang secara kontinu membuang limbah berbeda dengan pabrik yang membuang limbah secara periodik walau konsentrasi pencemar sama, dan jumlah buangannya pun sama. Pengaruh terhadap lingkungan mengalami perbedaan. Dalam hal sering tidaknya suatu pabrik membuang limbah tergantung terhadap proses pengolahan dalam pabrik. Artinya volume air buangannya tergantung dari volume produksinya. Semakin tinggi produksi semakin tinggi volume limbahnya. Ada pabrik yang dalam periode tertentu jumlah airnya melebihi daripada kondisi sehari-hari.Setiap lima hari dalam sebulan volume limbahnya sangat berlebih,kecuali bila pabrik blow down. Atau ada pabrik yang hanya membuang limbah sekali dalam seminggu sedangkan pada hari-hari lainnya tidak. Semakin banyak frekuensi pembuangan limbah,semakin tinggi tingkat pencemaran yang ditimbulkan.

(7)

Dampak pencemaran limbah terhadap lingkungan harus dilihat dari jenis parameter pencemar dan konsentrasinya dalam air limbah.Dari satu sisi suatu limbah mempunyai parameter tunggal dengan konsentrasi yang relatif tinggi, misalnya Fe. Di sisi lain ada limbah dengan 10 parameter tapi dengan konsentrasi yang juga melewati ambang batas. Persoalannya bukan yang mana lebih baik daripada yang terburuk, melainkan yang manakah seharusnya lebih mendapat prioritas.

D. METODE KERJA : Metode Tinjauan Pustaka

E. PEMBAHASAN :

1. Parameter Fisika a. Suhu

Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya, ketinggihan geografis dan juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Di samping itu pola temperatur perairan dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor anthropogen (faktor yang di akibatkan oleh aktivitas manusia) seperti limbah panas yang berasal dari air pendingin pabrik, penggundulan DAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan, sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung.

(8)

menyebabkan menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen

b. Kecerahan

Kecerahan merupakan ciri penentu untuk pencerahan, penglihatan yang mana suatu sumber dilihat memancarkan sejumlah kandungan cahaya.dalam kata lain kecerahan adalah pencerahan yang terhasil dari pada kekilauan sasaran penglihatan, kecerahan merupakan suatu ukuran dimana cahaya didalam air yang disebabkan oleh adanya partikel-partikel kaloid dan suspensi dari suatu bahan pencemaran, antara lain bahan organik dari buangan-buangan industri, rumah tangga, pertanian yang terkandung di perairan ( Chakroff dalam Syukur, 2002).

c. Kedalaman

Kedalaman disuatu perairan saangat penting untuk diperahatikan, hal ini diakrenakan kedalaman suatu perairan dapat mempengaruhi jumlah cahaya yang akan masuk ke perairan dan ketersediaan oksigen diperairan tersebut, jika disuatu perairan kekurangan cahaya masuk kedalamnya maka ikan tersebut akan stress. Begitu juga halnya dengan kandungan oksigen, biasanya diperairan dalam ketersediaan oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan perairan dangkal.

1. Parameter Kimia

(9)

pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh cairan. Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian besar persediaan air memiliki pH antara 7,0-8,2 namun beberapa air memiliki pH di bawah 6,5 atau diatas 9,5. Air dengan kadar pH yang tinggi pada umumnya mempunyai konsentrasi alkali karbonat yang lebih tinggi. Alkali karbonat menimbulkan noda alkali dan meningkatkan farmasi pengapuran pada permukaan yang keras.

b. DO (Disolved Oxigent)

Oksigen adalah unsur vital yang di perlukan oleh semua organisme untuk respirasi dan sebagai zat pembakar dalm proses metabolisme. Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara, dan dari proses fotosintesis. Selanjutnya daur kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui kegiatan respirasi dari semua organisme.

Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman, tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah (effluent) yang masuk ke dalam air (Effendi, 2003).

(10)

Plankton adalah organisme yang berkuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus. Mereka terdiri dari makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan (fitoplankton). Zooplankton ialah hewan-hewan laut yang planktonik sedangkan fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis (Dianthani, 2003).

Karena organisme planktonik biasanya ditangkap dengan menggunakan jaring-jaring yang mempunyai ukuran mata jarring yang berbeda, maka penggolongoan plankton dapat pula dilakukan berdasarkan ukuran plankton. Penggolongan ini tidak membedakan fitoplankton dari zooplankton, dan dengan cara ini dikenal lima golongan plankton, yaitu : megaplankton ialah organisme plaktonik yang besarnya lebih dari 2.0 mm; yang berukuran antara 0.2 mm-2.0 mm termasuk golongan makroplankton; sedangkan mikroplankton berukuran antara 20 µm-0.2 mm. Ketiga golongan inilah yang biasanya tertangkap oleh jaring-jaring plankton baku. Dua golongan yang lainnya: nanoplankton adalah organisme planktonik yang sangat kecil, yang berukuran 2 µm-0.2 mm; organisme planktonik yang berukuran kurang dari 2 µm termasuk golongan ultraplankton. Nanoplankton dan ultraplankton tidak dapat ditangkap oleh jaring-jaring plankton baku.Untuk dapat menjaringnya diperlukan mata jaring yang sangat kecil.

b. Ikan

(11)

perairan jumlahnya yang terdapat didalamnya jumlah yang banyak dan beragam jenisnya, maka hal ini menunjukkan bahwa perairan tersebut tidak mengalami pencemaran dan cocok untuk pembudidayaan.

3. Menanggulangi Pencemaran Air

Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air. a. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau

mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar. b. Tidak membuang sampah ke sungai.

c. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

(12)

e. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.

f. Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon. Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.

4. Beberapa Cara Penanggulangan Pencemaran Air Tersebut Di Antaranya Sebagai Berikut.

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan 1) Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik. 2) Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri. 3) Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.

4) Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).

b. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup 1) Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.

2) Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.

(13)

4) Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati. Seharusnya, kita berperilaku terpuji dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.

F. KESIMPULAN :

1. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

2. Pencemaran Air Dari Ilmu Fisika

Pencemaran air dari ilmu fisika, yaitu dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu suhu, kedalaman dan kecerahan

3. Pencemaran Air Dari Ilmu Kimia

Pencemaran air dari ilmu kimia dapat juga dilihat dari aspek – aspek berikut ini yaitu pH dan kadar oksigen yang terkandung di dalam air

4. Pencemaran Air Dari Ilmu Biologi

Pencemaran air dari ilmu biologi dapat dilihat dari jenis-jenis plankton dan organisme yang ada di dalamnya

5. Cara Penanggulangan Pencemaran Air

Cara penanggulangan pncemaran air dapat dilakukan dengan pengelolaan limbah cair terlebih mengurangi atau meniadakan pembuangan limbah cair pabrik ke laut atau sungai. mengelola sumber daya alam yaitu salah satunya dalam mengelola air.

(14)
(15)

DAFTAR PUSTAKA

http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-pencemaran-air.html

www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html

http://uphilunyue.blogspot.com/2013/03/penanggulangan-pencemaran-air.html

Referensi

Dokumen terkait

disia-siakannya. Dengan siasat dan akal licik, dimintanya seluruh negeri, patih, senapati, dan para punggawa. Bahkan, Raja Muda Suryaningrat pun dimintanya supaya

Berdasarkan hasil yang dilakukan dari catatan lapangan, dilanjutkan dengan data wawancara serta dokumentasi, maka kegiatan belajar mengajar di SLB Pelita Hati

dianggap memenuhi standar dimana manajemen berbasis sekolah yang ada di SMA Negeri 01 Mukomuko sudah meliputi antara lain: a perncanaan program sekolah disepakati dan

Jumlah pasien dengan risiko tinggi jatuh (per hari) 19.. Jumlah

Terlaksananya sistem pengelolaan dan pengembangan SDM & Diklat yang efektif, profesional dan islami sesuai dengan strategi dan kebijakan yang telah digariskan

Persentase penduduk miskin untuk setiap kecamatan di Kabupaten Malang dengan metode Bayes Empirik yang disajikan pada gambar 6b menunjukkan bahwa persentase

Dengan prosedur dan persamaan yang telah dijelaskan dalam sub bab 2.5, maka akan didapatkan beberapa nilai validasi dari beberapa model dan parameter pada pencocokan

lihat mata, lihat bagian dalam mulut (masukkan satu jari menggunakan sarung tangan kedalam mulut, raba langit-langit), lihat dan raba perut, lihat tali pusat, lihat punggung dan