Nama : Rieza Ayu Febrina Mandala Putri
NIM : 13410389
Mata Kuliah : Hukum Perbankan (B) Dosen Pengampu: Inda Rahadiyan, S.H., M.H.
Bisakah Bank Menggunakan Uang Nasabah untuk Melakukan Bisnis di
Pasar Modal?
Pada dasarnya bank adalah badan usaha yang menjalankan kegiatan penghimpunan dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit sekaligus pemberian jasa-jasa perbankan dalam lalu lintas pembayaran dan lainnya. Bank berfungsi sebagai lembaga intermediasi sesuai Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Bahwa fungsi utama perbankan Indonesia sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Namun, sebagai badan usaha, bank juga berorientasi bisnis mencari keuntungan selain dengan melakukan fungsi intermediasi juga melalui jasa pelayanan (services) guna mendukung fungsi intermediasi tersebut.1 Simpanan yang disetorkan kepada bank, di
re-invest oleh bank ke tempat lain untuk mencari keuntungan. Salah satu bentuk service bank adalah bermain di dalam Pasar Modal. Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat berharga di pasar modal. Bank dapat berperan dalam bentuk kegiatan seperti salah satunya menjadi pedagang efek.2 Dalam melakukan jasa pelayanan (service), bank memerlukan dana
yang bersumber dari bank itu sendiri, berasal dari masyarakat luas, dan yang bersumber dari lembaga lain.3 Perlu diperhatikan bahwa sumber dana bank salah satunya adalah dari
masyarakat luas yang tak lain adalah uang nasabah.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa bank dapat menggunakan uang nasabah untuk melakukan kegiatan di Pasar Modal. Diperkuat dengan ketentuan Pasal 6 huruf d dan e UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
1 Yuridika : Volume 29 No 3, September-Desember 2014, Andika Persada Putera: Karakteristik Keagenan Bank,
hal. 260