• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GITAR DI KABUPATEN SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GITAR DI KABUPATEN SUKOHARJO"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEUNTUNGAN INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GITAR

DI KABUPATEN SUKOHARJO

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – syarat untuk

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Oleh :

SARI DEWI PRATAMA

F0108115

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

commit to user

MOTTO

BAPAmu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta

kepada-Nya

( Matius 6 : 8 )

Apa yang telah terjadi pada hari ini harus lebih baik dari hari yang

kemaren....

“ Jangan mudah menyerah karena apa yang kita dapatkan diakhir

terkadang merupakan awal dari perjuangan untuk mendapatkan yang

terbaik...

Jika kita punya 100 masalah

Ingatlah!!!

Bahwa TUHAN mempunyai 101 cara untuk menyelasaikan nya..

Aku percaya janji Tuhan,,Disetiap Rencana-Nya itu yang terbaik

bagiku,,,dan akan Indah pada waktu-Nya...

Apa yang telah terjadi dengan hidup kita maka belajarlah untuk

(5)

commit to user

yang penuh rahmat dan meyakini akan masa depan yang penuh

harapan...

Berusahalah untuk tidak mengecewakan orang lain

karena

Kata maaf tidak selamanya dapat menyelesaikan masalah...

SPECIAL THANKS TO :

Dengan penuh rasa syukur, kuucapkan terima kasih dan kupersembahkan

secuil karyaku ini kepada :

1. Tuhan Yesus Kritus, Raja Semesta Alam, Juru Selamatku, dan

Gembala yang baik.

2. Ayah dan Ibu tercinta....terima kasih atas segala doa, kasih sayang, dan

perhatiannya yang telah tercurah selama ini. Smoga Bapa di Surga

memberikan yang terbaik dalam hidup...amien.

3. My Brother.... Daniel Aditya P ....yang sangat – sangat aku

sayangi..dan..selalu menghadirkan berjuta tawa dan canda dalam hari –

hariQ...

4. My Sister...Komang Ayu S.A.... terima kasih udah banyak memberikan

aku semangat dalam penulisan skripsi ini, terima kasih sudah mau menjadi

(6)

commit to user

terpuruk...selalu ada disaat suka maupun dukaku.... dan selalu

memberikan tawa dan canda dalam hari - hariku....

5. Irfan Liestya A...Orang yang selalu mengisi hari – hariku selama

ini. Orang yang bisa menjadi berbagai macam pribadi dalam dirinya, bisa

menjadi pacar, kakak, sahabat yang selalu setia menemani, sabar, dan

mendukung satu sama lain... Terima kasih buat semua semangat,

perhatian, cinta, dan kasih sayang yang tidak pernah ada habisnya buat

aku...I Know There aren’t a Perfect Boy,,,but You Make My Life Very

Perfect...

6. Seluruh keluarga besar yang aku sayangi yang banyak memberikan

dukungan dan doa – doanya selama penulisan skripsi ini...

7. Intan,,,Fitri,,,,Ningrum,,,,Mega,,,,,,,,Sahabat”ku dari awal perkuliahan

semester 1,,,,,,terima kasih sudah memberikan berjuta kenangan selama

ini,,, selalu menemaniku dalam suka maupun duka,,selalu memberiku

semangat dalam segala hal,,,,,,,selalu menghadirkan tawa dan canda....

kalian adalah sahabat terbaikku...

8. Teman – Teman Almamater UNS 2008 maupun semua teman

perkuliahan yuang memberikan pengalaman hidup baru yang sulit

(7)

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyusun

dan menyelesaikan skripsi dengan judul : “ Analisis Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Keuntungan Industri Kecil Pembuatan Gitar di Kabupaten

Sukoharjo “. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi

Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan dan

hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan,

dukungan, doa, serta motivasi maka kesulitan ini dapat teratasi. Oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada :

1. Bp. DR. Wisnu Untoro selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bp. Drs. Supriyono, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu. Izza Mafruhah, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

(8)

commit to user

4. Bp. Drs. Wahyu Agung Setyo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, dan

memberikan banyak masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

5. Ibu Dwi Prasetyani, SE, M.Si dan Bp. Drs. Sutanto, M.Si selaku Dosen

penguji pada saat sidang skripsi.

6. Seluruh Dosen dan Staf Karyawan Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Keluarga Tercinta, Ayah, Ibu dan Adikku yang selalu memberi semangat,

perhatian, dan tak henti – hentinya memanjatkan doa demi kelancaran

menyusunan skripsi ini.

8. My Sister Komang Ayu dan Dika yang telah banyak membantu dan

memberikan banyak semangat dalam penyusunan skripsi ini.

9. The Special One Irfan L. A terima kasih untuk semua semangat,

perhatian, dan selalu setia menemanku selama ini. Terima Kasih untuk

hari – hari yang penuh warna ini.

10.Para Sahabatku yang Cantik dan Lucu.... Fitri, Intan, Ningrum dan

Mega...terima kasih untuk semua semangat kekeluargaannya selama ini,

tempat berbagi segala keluh kesahku. Kalian sangat memberikan arti besar

bagiku.

11.Teman – teman EP 2008 yang selama perkuliahan berlangsung menjadi

teman baru yang baik.

12.Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis dalam

penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan dari

berbagai pihak untuk kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Penulis memohon maaf

(9)

commit to user

Surakarta, Juni 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ... ix

DAFTAR TABEL... .... xii

DAFTAR GAMBAR... .... xiv

ABSTRAKSI... xv

BAB I PENDAHULUAN... .... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

(10)

commit to user

C. Tujuan Penelitian... 15

D. Manfaat Penelitian... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 17

A. Pengertian Industri... 17

B. Pengelompokan Industri... 17

C. Pengertian Industri Kecil... 21

D. Karakteristik Industri Kecil... 23

E. Teori Keuntungan... 24

F. Keuntungan dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Industri Kecil Pembuatan Gitar... 26

G. Penelitian Terdahulu... 32

H. Kerangka Pemikiran... 35

I. Hipotesis... 37

BAB III METODE PENELITIAN... 38

A. Jenis Penelitian... 38

B. Ruang Lingkup Penelitian... 38

C. Teknik Pengambilan Sampel... 39

D. Jenis dan Sumber Data... 41

E. Teknik Pengumpulan Data... 41

F. Definisi Operasional Variabel... 42

G. Teknik Analisis Data... 45

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 56

(11)

commit to user

B. Gambaran Umum Kecamatan Baki dan Desa Mancasan... 65

C. Gambaran Umum Industri Kecil Pembuatan Gitar di Desa Mancasan... 68

D. Deskripsi dari Variabel – Variabel yang diteliti... 73

E. Analisis Data dan Pembahasan... 83

1. Analisis Regresi Linier Berganda... 83

2. Uji Statistik... 84

3. Uji Asumsi Klasik... 90

F. Interprestasi Hasil Secara Ekonomi... 95

1. Pengaruh Modal Terhadap Keuntungan... 95

2. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Keuntungan... 96

3. Pengaruh Pengalaman Usaha Terhadap Keuntungan... 96

4. Pengaruh Promosi Terhadap Keuntungan... 97

BAB V PENUTUP... 99

A. Kesimpulan... 99

B. Saran... 101

DAFTAR PUSTAKA

(12)

commit to user DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2006 – 2009 ... 8

1.2 Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar, Menengah, dan Kecil Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2010... 9

4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, dan Pertumbuhan Penduduk

Tahun 1998 – 2010... 59

4.2 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun

2006 – 2009... 60

4.3 Jumlah Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan yang Ditamatkan

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 – 2010... 61

4.4 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 –

(13)

commit to user

4.5 PDRB Kabupaten Sukoharjo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2006 – 2010... 64

4.6 Luas, Jumlah Penduduk, Kecamatan Baki Menurut Desa Tahun 2010... 66

4.7 Distribusi Frekuensi Keuntungan Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo ... 76

4.8 Distribusi Frekuensi Modal Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo... 77

4.9 Distribusi Frekuensi Tenaga Kerja Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo ... 78

4.10 Distribusi Frekuensi Pengalaman Usaha Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo ... 79

4.11 Distribusi Frekuensi Promosi Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo... 80

4.12 Output Hasil SPSS untuk Mengetahui Koefisiensi Regresi dan Signifikansinya... 83

4.13 Output Hasil SPSS untuk Mengetahui F Hitung... 88

4.14 Output Hasil SPSS untuk Mengetahui Koefisien Determinasi ( R2 )... 90

(14)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Skema Kerangka Pemikiran... 36

3.1 Daerah Kritis Uji t... 48

3.2 Daerah Kritis Uji F... 50

3.3 Daerah Kritis Uji Autokolerasi... 54

4.1 Skema Proses Pembuatan Gitar... 72

4.2 Uji t... 85

4.3 Uji F... 89

(15)

commit to user ABSTRAKSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GITAR

DI KABUPATEN SUKOHARJO

SARI DEWI PRATAMA F0108115

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor modal, tenaga kerja, pengalaman usaha, dan promosi terhadap keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten Sukoharjo tepatnya di Desa Mancasan, Kecamatan Baki. Latar belakang diadakannya penelitian ini adalah semakin banyaknya jumlah pengangguran akibat semakin sulitnya angkatan kerja untuk dapat masuk pada sektor formal sehingga diharapkan keberadaan sektor informal dapat membantu dalam menampung angkatan kerja yang tidak dapat diterima pada sektor formal. Selain itu semakin sempitnya lahan produktif yang ada di Sukoharjo sehingga tidak dapat digunakan untuk mata pencaharian khususnya oleh masyarakat Sukoharjo.

Di Kabupaten Sukoharjo diperoleh data industri untuk jumlah tenaga kerja terbanyak yaitu pada industri kecil. Industri pembuatan gitar merupakan industri kecil yang berperan dalam perekonomian di Kabupaten Sukoharjo dan menjadi salah satu sektor unggulan. Industri kecil pembuatan gitar yang akan diteliti merupakan salah satu sentra industri pembuatan gitar yang didalamnya terdapat beberapa pengusaha yang berusaha mencari keuntungan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey menggunakan kuisioner. Penelitian ini mengambil sampel industri kecil pembuatan gitar di Desa Mancasan sejumlah 43 industri. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah menggunakan regresi linier berganda dan uji statistik.

Hasil analisis data menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel independen yaitu modal, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap besarnya keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan variabel independen pengalaman usaha, dan promosi tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 0,956. Hal ini menunjukkan bahwa 95,6% variasi perubahan yang terjadi terhadap keuntungan industri kecil pembuatan gitar dipengaruhi oleh semua variabel independenya, sedangkan sisanya yaitu 4,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Berdasarkan hasil dari uji F diperoleh F hitung > F tabel sehingga semua variabel independen secara bersama – sama mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikansi 5%.

Industri kecil pembuatan gitar harus meningkatkan jumlah modal dan tenaga kerja untuk dapat meningkatkan keuntungan dan menunjang keberhasilan usahanya tersebut. Hal ini semua dilakukan guna meningkatkan keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten Sukoharjo.

Kata Kunci : industri kecil, sektor informal, pembuatan gitar, keuntungan,

(16)

commit to user ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING SMALL INDUSTRY PROFIT MAKING GUITAR

IN SUKOHARJO DISTRICT

SARI DEWI PRATAMA F0108115

This study aims to analyze how much influence factors of capital, labor, business experience, and promotion of small industry profit-making guitars in Sukoharjo district in the Village Mancasan precisely, Sub Tray. The background of this research was the increasing number of unemployed due to the difficulty of the work force to gain entry to the formal sector so expect the existence of informal sector can assist in accommodating a workforce that is not acceptable in formal sector. Besides the limited productive land in Sukoharjo so can not be used for community livelihoods in particular by Sukoharjo.

In Sukoharjo district industrial data obtained for the largest number of workers in small industries. Guitar-making industry is a small industry that plays a role in the economy in the district of Sukoharjo and become one of the leading sectors. Small guitar-making industry that will be examined is one of the centers of the guitar making industry in which there are some employers who try to make a profit.

This study is a descriptive study using a questionnaire survey method. This study sampled guitar-making industry in the small village of some 43 industry Mancasan. Data analysis techniques are used to test this hypothesis is to use multiple linear regression and statistical tests.

The results of data analysis using multiple linear regression showed that independent variables, namely capital and labor have a significant effect on the fortunes of small manufacturing industries in the district of Sukoharjo guitar. While the independent variables of business experience, and no significant promotion. Based on the analysis of determination coefficient R2 of 0.956. This indicates that 95.6% variation in the changes to benefit small-scale industries are affected by all the guitar-making independenya variables, while the remaining 4.4% is influenced by other variables outside the model. Based on the results obtained from the F test F calculated > F table so that all independent variables together - together affect the dependent variable at 5% significance level.

Small guitar-making industry should increase the amount of capital and labor to increase profits and the success of his efforts. This is all done in order to increase profitability of small manufacturing industries in the district of Sukoharjo guitar.

(17)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan suatu serangkaian proses yang harus

semestinya dilakukan oleh negera di dunia, pembangunan yang dilakukan oleh

setiap negara mempunyai tujuan utama untuk mensejahterakan

masyarakatnya. Pembangunan selain bertujuan untuk mensejahterakan

masyarakatnya juga untuk meningkatkan daya saing dengan negara lain dalam

tingkat global. Dalam mewujudkan tujuan – tujuan dari pembangunan setiap

negara tidak terlepas dari permasalahan – permasalahan yang terjadi, seperti

halnya di dalam negara – negara berkembang permasalahan yang terjadi antara

lain kemiskinan, pengangguran, pendidikan, dan masih banyak lagi.

Pembangunan ekonomi yang diarahkan secara merata pada semua

sektor dan bagian dari masyarakat, tetapi untuk mewujudkannya itu tidak

mudah dibutuhkan sumber daya yang cukup besar. Perkembangan ekonomi

regional merupakan suatu gambaran untuk melihat tingkat kesejahteraan

masyarakat pada daerah tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat

keterkaitan antara perkembangan ekonomi dalam berbagai sektor dengan

tingkat kesejahteraan masyarakat . Jika perkembangan ekonomi suatu daerah

tersebut meningkat maka kesejahteraan hidup masyarakat daerah tersebut juga

(18)

commit to user

Pembangunan ekonomi dapat dilihat dari beberapa sektor, antara lain

dengan pembangunan industri di suatu negara. Pembangunan industri

merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam arti tingkat

hidup yang lebih maju maupun untuk taraf hidup yang lebih bermutu.

Industrialisasi juga tidak dapat terlepas dari usaha untuk meningkatkan

produktivitas tenaga manusia disertai usaha untuk meluaskan ruang lingkup

kegiatan manusia. Dengan demikian, dapat diusahakan secara vertikal semakin

besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus secara horisontal

makin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk yang semakin

bertambah ( Arsyad, 2010 : 442 ).

Pembangunan struktur industri dalam negeri mendapatkan perhatian

yang khusus, dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara komposisi

industri besar, menengah, maupun kecil. Beberapa cara ataupun strategi yang

secara khusus digunakan pemerintah dalam mempercepat pembangunan

ekonomi industrialisasi menimbulkan terjadinya transformasi struktural,

perkembangan maupun pertumbuhan secara sektoral mengalami pergeseran.

Pergesaran perkembangan industrialisasi didukung pula oleh kebijakan dari

pemerintah sehingga juga mempermudah masuknya investasi asing ke

Indonesia dan dapat meningkatkan sektor manufaktur.

Sektor industri dianggap mampu untuk mendorong pembangunan

secara cepat, bahkan kemajuan dan peran yang besar dari industri ini sendiri

dalam perekonomian yang sering dijadikan tolak ukur didalam kemajuan suatu

(19)

commit to user

ekonomi nasional dengan keterkaitan yang saling kuat dan saling mendukung

antar sektor, meningkatkan daya tahan perekonomian nasional dan kesempatan

kerja sekaligus mendorong berkembangnya kegiatan – kegiatan pembangunan

diberbagai sektor lainnya dan juga diharapkan mampu meningkatkan

pertumbuhan pendapatan perkapita. Pembangunan disektor industri

dikembangkan secara bertahap dan terpadu melalui peningkatan keterkaitan

antar industri dan antar sektor industri yang memasukkan bahan baku industri,

melalui iklim yang merangsang bagi penanaman modal dan penyebaran

pembangunan industri di daerah sesuai dengan potensi masing – masing dan

sesuai dengan iklim usaha yang memantapkan pertumbuhan ekonomi nasional

( Todaro, 2000 : 152 ).

Industrialisasi merupakan suatu keharusan yang semestinya dilakukan

oleh suatu negara jika menginginkan kemajuan baik itu perekonomian dari

negaranya tersebut. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari bagaimana

perkembangan dari industrialisasi negaranya tersebut. Industrialisasi yang

efisien dalam perekonomian suatu negara membutuhkan perusahaan –

perusahaan baik itu perusahaan kecil, perusahaan menengah, maupun

perusahaan besar. Industri – industri yang ada tersebut mempunyai asas yang

saling melengkapi yaitu bahwa fungsi – fungsi tertentu seperti halnya di bidang

pemasokan, produksi, penjualan, pengembangan teknologi dan pemeliharaan

serta perbaikan paling baik yang dapat dijalankan oleh perusahaan –

(20)

commit to user

Keberadaan sektor usaha baik itu kecil maupun menengah sebagai

salah satu diantara bentuk dari sebuah ekonomi kerakyatan yang keberadaan

cukup penting dalam pembangunan perekonomian suatu daerah maupun dalam

suatu negara. Industri kecil merupakan suatu potensi yang semestinya digali

dan dikembangkan karena dari industri tersebut dapat menyerap tenaga kerja

sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dari daerah tersebut,

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana tujuan

dari pembangunan daerah sehingga keberadaan dari industri – industri tersebut

perlu mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah, perbankan, swasta,

maupun lembaga – lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam usaha –

usaha kecil tersebut.

Sektor industri sendiri yang diyakini sebagai sektor yang dapat

memimpin sektor – sektor lain dalam sebuah perekonomian. Produk – produk

industri selalu memiliki “dasar tukar” ( terms of trade ) yang tinggi atau lebih

menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan

dari produk – produk sektor lain. Hal ini disebabkan karena faktor – faktor

industri memiliki variasi yang beragam sehingga mampu memberikan manfaat

marjinal yang tinggi kepada pemakaiannya. ( Dumairy, 1997 : 227 )

Industri sendiri bukan hanya sekedar untuk menghasilkan barang

semata, melainkan berusaha untuk mampu mengahasilkan sesuatu baik itu

barang jadi maupun barang setengah jadi yang selanjutnya akan dijual. Dimana

hasil yang dijual haruslah mampu memenuhi keinginan maupun selera dari

(21)

commit to user

dijangkau oleh para konsumen. Perkembangan industri pada dewasa ini telah

menunjukkan banyak kemajuan, diantaranya dimana hasil dari industri tersebut

tidak saja kualitatif tetapi juga beragam.

Pengembangan sektor industri ini sendiri melalui industri baik itu hulu

maupun industri hilir tetap bertumpu pada prinsip efisiensi maupun pada

prinsip efektifitas dalam tahap transisi yang selalu akan menghasilkan suatu

keuntungan yang berbeda. Dikarenakan industri hulu merupakan industri yang

padat modal dan padat teknologi, sedangkan untuk industri hilir merupakan

industri yang lebih padat karya ( Dumairy, 1997 : 227 ).

Industri khususnya industri kecil didalam proses pembangunan

ekonomi Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting, dengan adanya

pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan dari

sektor – sektor lain pula. Selain itu peranan industri khususnya industri kecil

sangat mempengaruhi dalam proses pembangunan ekonomi karena kondisi di

Indonesia dengan jumlah tenaga kerja berpendidikan rendah, sumber daya

melimpah, modal terbatas maupun distribusi pendapatan yang tidak merata

yang erat hubungannya dengan sifat dasar industri kecil.

Pembangunan industri tidak hanya dititik beratkan pada

perkembangan industri besar saja akan tetapi perkembangan dari industri kecil

maupun kerajinan rumah tangga juga diupayakan untuk mengembangan

potensi yang ada yaitu melalui pemanfaatan sumber daya alam dan sumber

(22)

commit to user

industri baik itu sektor pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan maupun

mengembangkan industri didaerah atau industri kecil pada pedesaan tersebut.

Pengembangan industri tersebut diarahkan untuk lebih meningkatkan

khususnya pada industri kecil dan kerajinan rakyat antara lain melalui

menyempurnaan, pengaturan, pembinaan, dan pengembangan usaha serta

untuk meningkatkan produktivitas dan perbaikan mutu produksi dengan tujuan

untuk memperluas kesempatan baik itu untuk berusaha dan untuk kesempatan

kerja. dengan perkembangan industri kecil akan meningkatkan pola pendapatan

pengusaha dan pengrajin kecil, serta kemampuan untuk memasarkan dan

mengekspor hasil – hasil produksinya tersebut. Dalam hubungan ini diharapkan

sekaligus untuk diusahakan agar peranan industri kecil lebih dapat

ditingkatkan.

Industri kecil ini mempunyai peranan yang cukup penting dalam

kegiatan ekonomi baik itu dalam skala nasional. Industri kecil ini dapat

menciptakan lapangan pekerjaan, ikut membantu pelayanan masyarakat,

mendorong pertumbuhan ekonomi, dan juga ikut menjaga stabilitas nasional.

Maka industri kecil maupun industri rumah tangga merupakan salah satu

sasaran yang memerlukan perhatian khusus, sasaran tersebut sangat sesuai

dengan permasalahan yang ada di Indonesia yaitu tingginya tingkat

pengangguran yang semakin tinggi sehingga tidak dapat ditampung oleh

lapangan pekerjaan yang tersedia.

Adapun ciri – ciri dari industri kecil menurut Mubyarto antara lain

(23)

commit to user

1. Jumlah tenaga kerja kurang dari 5 sampai 9 orang

2. Kebanyakan tenaga kerja diperoleh dari lingkungan atau dekat dengan

lokasi industri

3. Teknologi yang digunakan bersifat sederhana dan lebih banyak

menggunakan tenaga tangan

4. Bahan dasar pada umumnya didapat di sekitar

Industri kecil ini sendiri bukan hanya menghasilkan nilai output dan

nilai tambah yang terbesar jika dibandingkan dengan industri yang berskala

besar maupun industri yang berskala sedang, akan tetapi pada dasarnya industri

kecil kerajinan dapat menjadi sebuah usaha yang mandiri sehingga dapat

berkembang dan dapat memperkokoh struktur perekonomian nasional dalam

rangka untuk meningkatkan pembangunan nasional, yang dalam hal ini sektor

industri mempunyai peranan yang cukup penting, khususnya dalam hal ini

peranan industri dalam penanggulangan tingkat pengangguran yang terjadi.

Sektor industri yang mampu menyediakan lapangan kerja dan

menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat , juga dapat memberi

sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi. Salah satu tolok ukur untuk

mengetahui keberhasilan pembangunan ekonomi yang sudah dilaksanakan

adalah dengan melihat nilai Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ).

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2006

(24)

commit to user Tabel 1.1

PDRB Menurut Lapangan usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Sukoharjo tahun 2006– 2009 ( Jutaan Rupiah )

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan tabel PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2009 terlihat

bahwa untuk PDRB Kabupaten Sukoharjo setiap tahunnya mengalami

kenaikan. Kenaikan PDRB di tahun 2009 sendiri mengalami kenaikan sebesar

4,76% dari tahun 2008. Penyumbang PDRB terbesar yaitu dari sektor industri

pengolahan sebesar 29,10% dari total PDRB Kabupaten Sukoharjo, dan untuk

penyumbang PDRB terendah sebesar 0,77% yaitu dari sektor pertambangan

dan penggalian. Sektor industri pengolahan sendiri mengalami kenaikan

sebesar Rp 49.091,04 atau sebesar 3,61 % di tahun 2009. LAPANGAN USAHA

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

(25)

commit to user

Peranan industri kecil dalam segi penyerapan tenaga kerja memang

mempunyai peranan yang cukup besar untuk mengurangi jumlah pengangguran

yang terjadi khususnya di Kabupaten Sukoharjo. Sektor industri kecil ini

merupakan suatu usaha yang dapat memperkuat struktur perekonomian

nasional. Maka untuk mengetahui peranan industri kecil dalam sektor

penyerapan tenaga kerja dapat dilihat dari seberapa besar jumlah kesempatan

kerja yang dapat diserap oleh sektor industri kecil tersebut. Jumlah tenaga kerja

yang diserap oleh sektor industri di Kabupaten Sukoharjo mengalami

peningkatan atau penurunan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 1.2

Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar, Menengah, Dan Kecil Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Golongan

Berdasarkan tabel jumlah tenaga kerja tersebut terlihat jika dari

golongan industri yang banyak menyerap tenaga kerja yaitu dalam industri

kecil sebesar 47,17%. Sedangkan untuk industri yang menyerap tenaga kerja

(26)

commit to user

tenaga kerja. Jika dilihat dari kelompok industri yang banyak menyerap tenaga

kerja yaitu kelompok industri tekstil dan aneka industri sebesar 47,75% dari

total jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo tahun 2010.

Industri gitar merupakan salah satu jenis usaha industri kecil yang

mempunyai kedudukan yang cukup strategis dalam mengurangi pengangguran

maupun dalam meningkatkan jumlah pendapatan daerah tersebut. Industri gitar

ini sendiri dapat memanfaatkan sember daya alam yang ada di Indonesia untuk

dibuat sebagai bahan dasar atau bahan mentah serta juga dapat memanfaatkan

tenaga kerja yang ada dipedesaan. Usaha gitar ini sendiri keberadaannya sangat

penting terutama didalam daerah pedesaan. Hal tersebut disebabkan antara lain

karena :

1.Diharapkan dapat mengurangi migrasi kekota, karena letaknya dipedesaan

2.Usaha ini bersifat padat karya sehingga dapat memperluas kesempatan

kerja

3.Teknologi yang digunakan sederhana, sehingga mudah untuk dipelajari

( Arsyad, 2001 dalam Deny, 2008 )

Industri kecil ini sebagian besar berada dipedesaan dan yang masih

banyak dikerjakan oleh masyarakat yang ekonominya masih lemah, namun

untuk saat ini sudah banyak industri – industri kecil yang sudah mulai

berkembang. Sebagian besar industri kecil yang belum dapat mengembangkan

usaha karena kekurangan modal, lemahnya pemasaran, dan proses produksi

(27)

commit to user

Usaha industri pembuatan gitar ini dilatar belakangi karena semakin

sempitnya lapangan pekerjaan khususnya di daerah pedesaan. Selain itu

semakin sempitnya pula lahan – lahan di pedesaan yang dapat digunakan

sebagai sumber untuk mencari rejeki, seperti hal nya semakin sempitnya lahan

pertanian yang dapat diolah dan semakin tingginya tingkat pertumbuhan

penduduk pada sektor lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Adanya usaha gitar ini diharapkan dapat mampu untuk mengurangi

jumlah pengangguran ataupun mampu memperluas kesempatan kerja dan

mampu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat

pedesaan.

Industri gitar ini sendiri dalam perkembangannya masih banyak

permasalahan – permasalahan yang terjadi, baik itu permasalahan yang bersifat

internal maupun masalah yang bersifat eksternal. Masalah internal yang terjadi

pada industri gitar ini sendiri antara lain meliputi terbatasnya modal yang

dimiliki, susahnya mencari tenaga yang, sulitnya promosi maupun jangkauan

pemasaran yang luas, dan semakin sulit maupun semakin mahalnya bahan baku

yang digunakan untuk produksi.

Masalah ekternal juga terjadi dalam produksi industri kecil pembuatan

gitar ini, permasalahan yang terjadi adalah sulitnya mencari tambahan modal

melalui kredit dari bank – bank. Yang mendasari bank untuk tidak memberikan

kredit kepada industri kecil ini dikarenakan sulitnya memperoleh informasi

(28)

commit to user

kredit yang diberikan kepada pengusaha industri kecil ini beresiko besar seperti

halnya pengusaha tidak dapat mengembalikan kredit tersebut.

Pemerintah sendiri sampai saat ini masih terus berusaha untuk

membantu para pengusaha untuk keluar dari permasalahan – permasalahan

tersebut, terkhusus masalah eksternal yang dihadapi industri kecil pembuatan

gitar. Pemerintah membantu para pengusaha untuk memperoleh kemudahan

dalam mendapatkan kredit dari bank, karena pemerintah menyadari bahwa

untuk sektor industri ini sendiri kini merupakan sektor yang dapat dijadikan

sebagai sektor yang paling utama dalam meningkatkan perekonomian

Indonesia.

Pemerintah juga membuat kebijakan – kebijakan untuk

mengembangan industri baik itu industri kecil ataupun industri rumah tangga.

Pengembangan industri kecil dan rumah tangga yang banyak terdapat

dipedesaan ini berarti semakin menambah luas kesempatan kerja dan

meningkatkan pendapatan dari masyarakat desa. Sektor industri ini juga

diharapkan dapat mengurangi arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah sudah

terkenal sebagai desa yang memproduksi gitar. Dari dusun yang terdapat di

desa Mancasan ini, dusun kembangan merupakan dusun terbesar yang

memproduksi gitar di wilayah Desa Mancasan ini. Dusun Kembangan juga

merupakan sentra industri pembuatan gitar, bahkan sampai saat ini usaha

rumah tangga ini sudah menyebar kebeberapa dusun dan desa sekitar. Data

(29)

commit to user

hingga tahun 2010 di Kabupaten Sukoharjo telah mencacat sebanyak 150 unit

usaha diseluruh kecamatan Baki, dan untuk Desa Mancasan ini sendiri

sebanyak 75 unit usaha, dan untuk Desa Ngrombo sebanyak 75 unit usaha.

Sedangakan untuk Kecamatan Grogol yaitu Desa Pondok sebanyak 21 unit.

Gitar merupakan salah satu produk yang merupakan produk yang

diproduksi dan menjadi produk andalan dari kecamatan Baki, Sukoharjo ini.

menurut data yang ada di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan

Koperasi hingga tahun 2010 ini sendiri di kabupaten Sukoharjo tercacat bahwa

nilai produksi yang dihasilkan usaha gitar ini sendiri dari desa Mancasan

sebesar Rp81.648.000,00 dan usaha ini juga mampu telah menyerap 335 tenaga

kerja di lingkungan lokasi pengrajin.

Usaha industri kecil pembuatan gitar ini cukup dapat memberikan

jawaban yang baik dan positif terhadap tantangan mengenai penyediaan

kesempatan kerja yang semakin lama semakin menyempit khususnya dalam

sektor formal yang sudah tidak dapat lagi menampung tenaga kerja. Dengan

keberadaan sektor informal ini, seperti industri kecil pembuatan gitar ini dapat

membantu membuka kesempatan kerja kepada masyarakat yang membutuhkan

pekerjaan.

Sektor usaha ini memang cukup dapat mengurangi tingkat

pengangguran yang semakin tinggi, selain itu sektor ini merupakan usaha

industri kecil yang cukup menarik untuk dilihat dari sudut pandang

kemandirian dalam menciptakan kesempatan kerja baik itu dalam lingkup

(30)

commit to user

pengangguran dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya

untuk masyarakat pedesaan. Usaha ini sendiri juga mempunyai prospek yang

baik karena dalam industri kecil pembuatan gitar ini jangkauan pemasarannya

sudah sangat luas sehingga tidak pernah berhenti untuk memproduksi gitar ini.

Pemerintah daerah sudah saatnya memberikan kontribusi kepada

industri kecil pembuatan gitar ini dengan lebih memberikan kesempatan yang

lebih besar, karena industri kecil ini dapat berperan dalam perekonomian dan

dalam mengatasi masalah pengangguran maupun dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Maka dari pemaparan latar belakang di atas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keuntungan dari industri

kecil pembuatan gitar ini dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang

Mempengaruhi Keuntungan Industri Kecil Pembuatan Gitar di

Kabupaten Sukoharjo”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang akan dikaji

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh modal terhadap keuntungan industri kecil

pembuatan gitar ?

2. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap keuntungan industri

kecil pembuatan gitar ?

3. Bagiamana pengaruh pengalaman usaha terhadap keuntungan industri

(31)

commit to user

4. Bagiamana pengaruh promosi terhadap keuntungan industri kecil

pembuatan gitar?

C. Tujuan Penelitian

Dengan melihat rumusan masalah diatas, maka penelitian yang

dilakukan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal terhadap keuntungan

industri kecil pembuatan gitar

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap

keuntungan industri kecil pembuatan gitar.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengalaman usaha terhadap

keuntungan industri kecil pembuatan gitar.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh promosi terhadap keuntungan

industri kecil pembuatan gitar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :

1. Sebagai kajian untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah daerah

sukoharjo dalam mengembangkan industri kecil pembuatan gitar

sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk bersaing di era

perdagangan bebas.

2. Untuk membantu memberikan sumber informasi bagi pengrajin gitar di

(32)

commit to user

kualiatas agar lebih maju demi kesejahteraan industri kecil produksi

gitar.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi

peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama atau yang berkaitan

dengan masalah ini.

4. Bagi penulis penelitian ini merupakan penerapan terhadap teori

ekonomi yang telah diperoleh selama ini dalam bangku kuliah terhadap

kondisi yang nyata di lapangan dan sebagai syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Pembangunan pada Universitas

(33)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Industri

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian pengertian

industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang

lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri.

Menurut Badan Pusat Statistik ( BPS ) pengertian dari industri yaitu

suatu unit atau kesatuan produksi yang terletak pada suatu tempat tertentu

yang melakukan kegiatan mengubah bahan baku dengan mesin kima atau

dengan tangan menjadi produk baru, atau mengubah barang – barang yang

kurang nilainya menjadi barang yang nilainya dengan maksud untuk

mendekatkan produk tersebut pada konsumen akhir.

Industri merupakan sekumpulan usaha yang mengubah barang

mentah menjadi barang mentah menjadi barang jadi atau menghasilkan

produk yang sejenis. Produk hasil industri ini sendiri merupakan barang

maupun jasa yang telah dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu usaha.

B. Pengelompokan Industri

(34)

commit to user

BPS mengelompokan industri berdasarkan jumlah tenaga kerja

yang bekerja, BPS mengelompokan menjadi empat kelompok yaitu :

1)Perusahaaan atau industri besar yang memperkerjakan 100 orang

atau lebih.

2)Perusaahaan atau industri sedang yang memperkerjakan 20 orang

atau sampai 99 orang.

3)Perusahaan atau industri kecil jika memperkerjakan 5 orang sampai

19 orang.

4)Perusahaan atau industri kerajinan atau rumah tangga yang

memperkerjakan tenaga kerja kurang dari 5 orang tenaga kerja.

( Arsyad, 2010 : 454 )

2.Menurut Departemen Perindustrian, Industri nasional di Indonesia dapat

dikelompokan menjadi tiga kelompok besar yaitu : ( Arsyad, 2010 : 454 -

455 )

1)Industri dasar

Merupakan sekelompok industri mesin dan industri

logam dasar ( IMLD ) maupun kelompok industri kimia dasar (

IKD ). Sedangkan yang termasuk dalam kelompok IMLD antara

lain meliputi industri mesin pertanian, elektronika, kereta api, dan

lain sebagainya.

Kelompok IKD yang merupakan kelompok industri

(35)

commit to user

alam, industri petisida, dan lain sebagainya. Namun jika dilihat

dari misinya industri dasar mempunyai tujuan untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membantu penjualan

struktur industri yang bersifat padat modal.

2)Industri kecil

Merupakan industri pangan ( minuman, makanan, dan

tembakau ), industri sandang seperti industri sandang terbuat dari

kulit ( tekstil, pakaian jadi serta barang yang berbahan dasar

terbuat dari kulit ), industri kimia, dan industri bangunan (

industri kertas, percetakan, penerbitan, dan lain sebagainya ).

Selain itu dalam industri kecil juga terdapat industri galian logam

dan bukan logam ( seperti mesin – mesin listrik, alat – alat ilmu

pengetahuan, dan lain sebagainya )

Kelompok industri kecil ini diharapkan dapat menambah

kesempatan kerja dan meningkatkan nilai tambah dan manfaat

pasar dalam negeri dan luar negeri.

3)Industri hilir

Merupakan sekelompok aneka industri ( AI ) yang

meliputi industri yang mengolah sumber daya hutan, industri

yang mengolah hasil pertambangan, industri yang mengolah

(36)

commit to user

Industri hilir ini merupakan aneka industri yang

mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan atau

pemerataan serta memperluas kesempatan kerja.

3.Menurut Ekstensi Dinamisnya

Pengelompokan industri menurut ekstensi dinamisnya dibagi

menjadi tiga antara lain : ( Shaleh, 1986 : 50 – 54 )

1) Industri lokal

Industri lokal merupakan sekelompok jenis industri yang

mengguntungkan kelangsungan hidupnya kepada pasar setempat

yang terbatas, serta relatif tersebar dari segi lokasinya. Skala usaha

umumnya sangat kecil dan mencerminkan suatu pola penguasaan

yang bersifat subsistem. Dalam terget pemasarannya yang terbatas

telah menyebabkan kelompok ini pada umumnya hanya

menggunakan sarana transportasi yang sederhana. Pemasaran dari

hasil industri lokal ini produksinya ditangani sendiri maka pada

kelompok industi lokal ini jasa pedagang perantara boleh dikatakan

kurang menonjol.

2) Industri Sentra

Industri sentra merupakan kelompok industri yang dari

segi satuan usahannya tergolong kedalam kecil akan tetapi indutri

(37)

commit to user

terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang

produksi yang sejenis.

Industri sentra jika ditinjau dari target pemasarannya

tergolong kedalam kategori kedua ini umumnya menjangkau pasar

yang lebih luas daripada industri lokal, sehingga pada industri ini

peran dari pedagang perantara menjadi cukup menonjol.

3) Industri Mandiri

Industri mandiri pada dasarnya dapat dideskripsikan

sebagai kelompok industri yang masih kecil, namun telah

berkemampuan untuk mengadaptasi teknologi produksi yang

tinggi. Dalam pemasarannya relative tidak tergantung pada peranan

pedagang perantara.

C. Pengertian Industri Kecil

1.Pengertian Industri Kecil Menurut UU No. 9/1995

Menurut undang – undang tentang pengertian usaha kecil dalam

bukunya Suryana ( 2001, 83 – 88 ) disebutkan beberapa kriteria antara

lain :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00

(Dua Ratus Juta rupiah ) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha,

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

(38)

commit to user

3) Milik Warga Negara Indonesia ( WNI )

4) Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

dengan usaha menengah atau besar baik secara langsung

maupun tidak langsung.

5) Berbadan perorangan, tidak berbadan hukum atau berbadan

hukum termasuk koperasi.

2.Pengertian Industri kecil menurut Departemen Perindustrian

Menurut Departemen Perindustrian yang menjelaskan mengenai

pengertian yang berkaitan dengan usaha kecil dan menengah yaitu :

1) Industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan

mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi

menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk

penggunaannya, termasuk kegiatan rancangan bangunan dan

perekayasaan industri.

2) Perusahaan industri kecil yang dapat disebut industri kecil ( IK )

adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang

industri yang dengan nilai investasi paling banyak

Rp200.000.000,00 ( Dua Ratus Juta rupiah ) tidak temasuk tanah

dan bangunan usaha.

3) Perusahaan industri menegah yang dapat disebut industri

menengah ( IM ) merupakan perusahaan yang melakukan

(39)

commit to user

besar dari Rp200.000.000,00 ( Dua Ratus Juta Rupiah ) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

4) Industri kecil dan menegah ( IKM ) adalah perusahaan industri

kecil yang terdiri dari industri kecil ( IK ) dan industri menegah

( IM )

D. Karakteristik Industri kecil

Industri kecil merupakan industri yang pada tahap awal berbentuk

industri rumah tangga ( Home Industry ), tempat tinggal maupun tempat

untuk bekerja atau berproduksi menjadi satu. Semua pekerjaan dari pimpinan,

pelaksanaan produksi maupun penjualan dilakukan oleh para anggota

keluarga dari satu keluarga.

Modal yang digunakan dalam kegiatan produksi tercampur dengan

uang rumah tangga dalam membiayai kehidupan sehari – hari, untung – rugi

sulit dibedakan karena modal untuk barang yang dikonsumsi selalu sama.

Secara umum industri kecil sendiri mempunyai karakteristrik yang

hampir sama yaitu : ( Kuncoro, 1997 : 315 – 316 )

1) Tidak ada pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi,

pemilik dan pengelola industri, serta memanfaatkan tenaga kerja dari

keluarga dan teman dekat.

2) Rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga – lembaga kredit

(40)

commit to user

usahanya dari modal sendiri atau bahkan sumber lain – lain seperti

keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.

3) Sebagian besar industri kecil ditandai dengan belum dipunyainya

status badan hukum. Menurut catatan BPS ( 1994 ) dari jumlah

industri kecil sebanyak 124.990 ternyata 90,6 persen merupakan

perusahaaan perseroangan yang tidak berakta notaris 4,7 persen

tergolong perusahaan perseroangan yang berakta notaris dan hanya

1,7 persen yang sudah mempunyai badan hukum ( PT, CV, Firma )

4) Ditinjau menurut penggolongan industri tampak bahwa hampir

sepertiga bagian dari seluruh industri bergerak dibidang kelompok

industri makanan, minuman, tembakau yang kemudian diikuti oleh

kelompok industri bahan galian bukan logam. Adapun yang bergerak

pada kelompok usaha industri kertas dan kimia relatif masih sedikit

sekali yaitu kurang dari satu persen.

E. Teori Keuntungan

Keberhasilan pengusaha dalam kegiatan produksinya maupun dalam

keberhasilan pengusahanya dalam hal ini dapat dilihat melalui laba yang di

dapat yaitu keuntungan yang di dapat pengusaha yang diperoleh dari kegiatan

sebuah perusahaan tersebut. Keuntungan ( profit ) dalam ilmu ekonomi

merupakan balas jasa yang diterima untuk suatu jenis sumber daya manusia

(41)

commit to user

maupun dalam mengkombinasikan faktor – faktor produksi, dan menanggung

resiko

Keuntungan merupakan selisih antara nilai penjualan perusahaan

dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang yang

akan dijual tersebut. Keuntungan atau laba dapat dibedakan atas laba usaha

atau business profit dan laba ekonomi ( economic profit ). Laba usaha ini

merupakan pendapatan sisa yaitu penerimaan penjualan dikurangi dengan

biaya. Laba ekonomi merupakan pendapatan setelah biaya uang ( nominal )

maupun biaya yang bersifat implisit ( manajemen atau tenaga kerja yang tidak

terbayar ). ( Samuelson, 1992 : 327 )

Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan

dan dari biaya produksi. Keuntungan ini sendiri akan diperoleh apabila hasil

penjualan akan melebihi dari biaya produksi yang dikeluarkan, sedangkan

untuk kerugian akan dialami apabila hasil dari penjualan tersebut kurang dari

biaya produksi. Keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan

antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai pada tingkat yang paling

besar. ( Sukirno, 2002 : 189 )

Laba yang didapat pada dari selisih jumlah penerimaan yang

diterima perusahaan dikurangi oleh biaya – biaya yang dikeluarkan. Maka

dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut ( Nicholson, 1999 : 309 ) :

π = TR – TC

Dimana : π : profit ( laba )

(42)

commit to user TC : Total Cost ( biaya total )

Semakin besar antara selisih jumlah penerimaan atau total revenue (

TR ) dan biaya ( TC ), maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh

oleh perusahaan tersebut. Laba ( keuntungan ) maksimal diperoleh jika

perbedaan TR dan TC paling besar dan dikombinasi tingkat output dan biaya

marginal.

Posisi seorang pengusaha apabila dilihat dari keuntungannya, ada

tiga macam kemungkinan, yaitu :

1. Memperoleh laba : akan terjadi apabila pada tingkat output tertentu

besarnya penerimaan total ( TR ) lebih besar dari seluruh pengeluaran

untuk biaya produksi (TC), baik biaya tetap (FL) maupun biaya

variabel (VC).

2. Tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi : terjadi apabila

besarnya penerimaan total sama dengan biaya total ( TR = TC ).

3. Menderita kerugian : terjadi karena penerimaan produsen secara total

lebih kecil dari seluruh biayanya ( TR < TC ).

F. Keuntungan dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan

Industri Kecil Pembuatan Gitar

1. Pengertian Keuntungan

Keuntungan merupakan hasil yang di dapat dari selisih hasil

penjualan barang produksi tersebut yang dikurangi dengan biaya produksi

(43)

commit to user

konsumsi untuk tenaga kerja, biaya transportasi, dan biaya – biaya lain

yang digunakan oleh produsen untuk memproduksi barang tersebut.

2. Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Keuntungan

1. Modal

Modal atau kapital adalah semua sarana yang digunakan

para pekerja baik itu berupa barang maupun uang yang digunakan

untuk sarana menjalankan usahanya tersebut. Modal ini juga dapat

digunakan secara langsung maupun tidak langsung yang

digunakan untuk meningkatkan hasil produksinya.

Modal sendiri dapat dibagi dua menurut sumbernya yaitu

(Bambang, 1994 dalam Deny, 2008 )

i.Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari pemilik pribadi

pengusaha dan tertanam pada usaha tertentu dan akan

digunakan untuk jangka waktu yang tidak tentu lamanya.

ii.Modal Asing yaitu modal yang berasal dari luar, yang

bersifat sementara sehingga modal tersebut merupakan

hutang yang pada jangka waktu yang ditentukan harus

dapat dikembalikan. Modal ini diperoleh dari pihak asing

yang mempunyai konsekuensi berupa bunga yang harus

dibayarkan setiap bulannya, maka akan mengakibatkan

biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan akan

(44)

commit to user

Modal sendiri dapat dikategorikan menjadi dua macam

yaitu :

i.Modal Investasi

Modal ini dapat berupa tanah, bangunan, peralatan

produksi dan lain – lain.

ii.Modal Kerja

Modal kerja antara lain bahan baku, teknologi dan lain –

lain.

Modal merupakan suatu permasalahan sentral yang

dihadapi oleh pengrajin. Disini modal memegang peranan yang

penting dalam proses produksi yang akan dapat meningkatkan

pendapatan yang diterima oleh pengusaha industri gitar. Tanpa

adanya modal maka tidak akan dapat berjalan industri tersebut.

2. Jumlah Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat dominan

dalam kegiatan produksi, karena tenaga kerja itulah yang berperan

mengalokasikan dan memanfaatkan faktor produksi lain guna

menghasilkan suatu output yang bermanfaat. Sedangkan pengertian

tenaga kerja ini sendiri adalah sebagai berikut :

i. Tenaga kerja menurut PBB

Tenaga kerja merupakan penduduk usia 15 tahun sampai 64

(45)

commit to user

tenaga kerja bagi penduduk Indonesia adalah penduduk

usia 10 tahun keatas, karena pada kenyataannya penduduk

Indonesia yang berusia diatas 64 tahun masih ada yang

bekerja.

ii. Tenaga kerja menurut Mulyadi ( 2003: 37)

Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja antara usia

15 – 64 tahun atau jumlah penduduk dalam suatu negara

yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada

permintaan terhadap tenaga kerja mereka dan jika mereka

mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

Adapun tenaga kerja yang benar – benar terlibat dalam

kegiatan produksi dan yang sedang mencari pekerjaan disebut

angkatan kerja. dan definisi angkatan kerja adalah bagian dari

tenaga kerja yang bekerja dan menganggur atau sedang mencari

lowongan kerja ( Simanjuntak,1985 : 3 )

Faktor tenaga kerja ini merupakan faktor yang penting

dalam proses produksi dan terus akan diperhitungkan dalam jumlah

yang cukup, bukan hanya dilihat dari segi jumlah tenaga kerjanya

tetapi juga dilihat dari segi kualitas dan macam tenaga kerja yang

memadai. Jumlah tenaga kerja yang telah diperkirakan untuk

melakukan produksi telah disesuaikan dengan kebutuhan sampai

(46)

commit to user

sendiri juga memberikan kontribusi penting terhadap keuntungan

yang diperoleh pengusaha melalui peningkatan produktivitasnya.

3. Pengalaman Usaha

Pengalaman dapat diartikan sebagai interaksi diri pribadi

dengan lingkungan, dimana di dalamnya seseorang belajar secara

aktif dan interaktif dengan lingkungan tersebut. Bisa dikatakan

pengalaman yang lain juga dapat diartikan sebagai hasil belajar.

Pengalaman dapat menambahan pengetahuan yang dimiliki oleh

seseorang, pengalaman ini sendiri dapat menambah wawasannya,

selain itu pengalaman juga dapat meningkatkan keterampilan dan

daya serap terhadap sesuatu baik berupa ide - ide.

Pengalaman Usaha merupakan lamanya seseorang

menekuni usaha yang dijalankan. Seperti halnya seorang

pengusaha, semakin lama seseorang pengusaha memproduksi

barang dan jasa maka dapat memungkinkan orang tersebut

menghasilkan barang dan jasa yang semakin lama akan bertambah

semakin banyak, semakin beragam jenisnya, dan semakin lebih

meningkatkan kualitas.

Pengalaman usaha yang berhubungan dengan peningkatan

keterampilan seseorang ini, maka juga akan mempengaruhi kerja

seseorang. Sehingga pada hakekatnya juga dapat berpengaruh pula

(47)

commit to user

tinggi pengalaman usaha seseorang maka semakin tinggi pula

keterampilan yang dimiliki, yang pada akhirnya juga akan

mempengaruhi pada tingkat output produksi yang dihasilkan.

4. Promosi

Promosi atau yang sering disebut dengan advertensi

adalah salah satu dari differensiasi produk dan merupakan

penciptaan dari differensiasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mempromosikan produknya guna untuk meningkatkan penjualan

( Purwaningsih dalam Fitri, 2011 ). Pada dasarnya promosi

sendiri merupakan suatu bentukan dari komunikasi pamasaran yang

menyampaikan dari kebaikan dari produk dan membujuk pasar

untuk membeli suatu produk.

Advertensi atau promosi secara langsung berpengaruh

terhadap keuntungan. Promosi dapat menguntungkan karena hal itu

dapat memperluas volume penjualan dan mengijinkan kenaikan

harga, namun promosi sendiri membutuhkan biaya.

Tujuan utama dari sebuah advertensi atau promosi ini

adalah menginformasikan, mempengaruhi, maupun membujuk

serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan maupun

dalam baurna pemasarannya. Secara singkat promosi berkaitan

dengan upaya bagaimana orang dapat mengenal produk lalu

(48)

commit to user H. Penelitian Terdahulu

1. Edy Hariyanto ( 2010 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis

Pengaruh Modal, Tenaga Kerja , Biaya Bahan Baku Terhadap

Keuntungan Industri Kecil Batik ( Studi kasus Di Kota Surakarta ). Hasil

analisis data menggunakan regresi linier berganda menunjukan bahwa

variabel modal dan variabel tenaga kerja dengan tingkat signifikansi 5 %

berpengaruh signifikan dan pengaruh positif terhadap keuntungan pada

industri batik. Dengan nilai koefisiensi regresi modal sebesar 0,475061

dan koefisiensi regresi tenaga kerja sebesar 0,086749. Namun untuk

variabel bahan baku berpengaruh negatif terhadap keuntungan dengan

nilai koefisiensi regresinya sebesar -0,330499. Dengan menggunakan Uji

F diperoleh hasil regresi bahwa nilai F statistik sebesar 3158,706. Maka

dengan koefisien regresi secara bersama – sama signifikan pada tingkat

5% yang berarti semua faktor secara bersama – sama berpengaruh nyata

terhadap keuntungan industri kecil batik di Surakarta. Diketahui nilai

koefisiensi determiniasi R2 sebesar 0,991006 yang berarti 99,10% variabel

dependen (keuntungan) dapat dijelaskan oleh independennya ( modal,

tenaga kerja, bahan baku) sedangkan sisanya yaitu 0,90 dijelaskan oleh

variabel lain diluar model

2. Bintang R ( 2009 ) dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Faktor –

Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Industri Batik di Kecamatan

(49)

commit to user

kerja, bahan baku, dan penjualan. Berdasarkan uji t dengan tingkat

signifikansi sebesar 5% diperoleh hasil bahwa untuk variabel modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan diketahui t hitung

sebesar 2,136953 , sedangkan untuk variabel lain seperti tenaga kerja

dengan t hitung sebesar 2,028964 , bahan baku dengan t hitung sebesar

-15,76675 , dan penjualan dengan besarnya t hitung sebesar 42,71912 juga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keutungan industri batik

dilaweyan. Sedangkan dengan menggunakan uji F diperoleh basil semua

koefisien regresi secara bersama – sama signifikan pada tingkat 5% berarti

variabel modal, tenaga kerja, bahan baku, dan penjualan secara bersama –

sama berpengaruh nyata terhadap keuntungan. Sedangkan untuk

koefisiensi determinasi berganda diketahui R2 sebesar 0,996 berarti 99,6

% variabel dependen ( keuntungan ) dapat dijelaskan oleh variabel

independennya, sedangkan sisanya 0,4 % disebabkan oleh variabel lain

diluar model.

3. Fitria K. ( 2011 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor –

Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Usaha Konveksi di Kecamatan

Wedi Kabupaten Klaten.” Berdasarkan variabel yang diuji yaitu modal,

tenaga kerja, dan promosi terhadap keuntungan konveksi dikecamatan

Wedi. Dengan menggunakan regresi linier berganda. Diperoleh hasil dari

uji t dengan t tabel sebesar ±2,00 bahwa untuk variabel modal dengan t

hitung sebesar 7,491199 , tenaga kerja dengan t hitung sebesar 2,384454 ,

(50)

commit to user

dan berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan. Sedangkan untuk

uji F membuktikan bahwa variabel modal, tingkat tenaga kerja, dan

promosi juga mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap

keuntungan usaha konveksi. Sedangkan koefisiensi determinasi berganda

diketahui R2 sebesar 0,723364 berarti 72,33% variabel dependen (

keuntungan ) dapat dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan

sisanya 27,66 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

4. Bambang Agus ( 2009 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Pengusaha Tahu dan

Tempe.” Berdasarkan variabel yang diuji yaitu variabel tenaga kerja,

pengalaman, modal, dan bahan baku. Diperoleh hasil dari uji t dengan

tingkat signifikansi sebesar 5% diperoleh hasil untuk variabel tenaga kerja

mempunyai pengaruh postif dan signifikan terhadap keuntungan karena t

hitung 4,9998 > t tabel 1,96. Untuk variabel pengalaman diperoleh t

hitungnya sebesar -0,9651 < t tabel -1,96 maka dapat disimpulkan untuk

variabel pengalaman tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keuntungan. Untuk variabel modal diperoleh t hitungnya sebesar 1,8713 <

t tabel 1,96 maka dapat dijelaskan kalau variabel modal tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan. Sedangkan untuk variabel bahan baku diperoleh

hasil t hitung sebesar 3,7733 > t tabel 1,96 sehingga untuk variabel bahan

baku mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan. Untuk

uji F diperoleh hasil F hitung sebesar 119,6085 > F tabel sebesar 2,37

(51)

commit to user

signifikan pada tingkat 5% maka variabel modal, pengalaman, dan bahan

baku secara bersama – sama berpengaruh terhadap keuntungan.

5. Deny Ertanto ( 2008 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor

– Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pengrajin Gitar di Desa

Mancasan Kecamatan Baki.” Berdasarkan variabel yang diuji yaitu tenaga

kerja, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, dan modal. Dari hasil uji t

diperoleh bahwa dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% diperoleh

hasil untuk variabel tenaga kerja dengan t hitung sebesar 2,353

mempunyai pengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan. Untuk

variabel pendidikan dengan t hitung sebesar 2,136 mempunyai pengaruh

yang positif dan berpengaruh secara signifikan. Sedangkan untuk variabel

pengalaman usaha dengan t hitung sebesar -0,407 mempunyai pengaruh

yang negatif terhadap pendapatan. Dan untuk variabel modal dengan t

hitung sebesar 4,669 berpengaruh positif dan berpengaruh secara

signifikan terhadap pendapatan. Untuk uji F dengan tingkat signifikan

sebesar 5% untuk variabel modal, tenaga kerja, pengalaman usaha, dan

tingkat pendidikan secara bersama – sama berpengaruh nyata terhadap

pengrajin gitar.

I. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran didalam analisis faktor – faktor yang

mempengaruhi keuntungan industri kecil pembuatan gitar ini dimulai dari

(52)

commit to user

tidak dapat dipisahkan. Kerangka pemikiran ini merupakan penertejemahan

dari adanya pertanyaan – pertanyaan yang ada pada perumusan masalah.

Kerangka pemikiran ini sendiri merupakan inti dari suatu penelitian yang

menuju pada suatu tujuan, yaitu memecahkan masalah yang akan diteliti.

Dibawah ini secara ringkas digambarkan kerangka pemikiran yang melandasi

penelitian yang akan dilakukan:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Sumber : Data primer yang diolah

Dari kerangka pemikiran tersebut diatas diasumsikan bahwa variabel

modal, tenaga kerja, pengalaman usaha, dan promosi baik secara parsial

maupun secara bersama – sama akan secara signifikan mempengaruhi MODAL

TENAGA KERJA

KEUNTUNGAN

PENGALAMAN

USAHA

(53)

commit to user

peningkatan keuntungan pada industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten

Sukoharjo.

J. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pernyataan yang

telah dikemukakan dalam masalah yang harus dibuktikan kebenarannya. Untuk

itu dari hasil perumusan masalah yang telah disusun dimuka, maka dapat

dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Diduga faktor modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tingkat keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten

Sukoharjo.

2. Diduga faktor tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat keuntungan industri kecil pembuatan gitar di

Kabupaten Sukoharjo.

3. Diduga faktor pengalaman usaha berpengaruh positif dan signifikan

terhadap tingkat keuntungan industri kecil pembuatan gitar di

Kabupaten Sukoharjo.

4. Diduga faktor promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tingkat keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten

(54)

commit to user BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian analisis faktor – faktor yang mempengaruhi keuntungan

industri kecil pembuatan gitar, metode diartikan sebagai suatu cara yang

digunakan untuk mencari, mengumpulkan, dan menganalisis data guna untuk

mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan penelitian ini. oleh kerena itu suatu

penelitian dibutuhkan langkah – langkah yang metodologis maupun kronologis

dalam penelitiannya agar didapat suatu data secara lengkap dan dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adapun metodologi penelitian yang akan

dipaparkan secara lengkap dan metodologis sebagai berikut :

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal, tenaga kerja,

pengalaman usaha, dan promosi terhadap keuntungan industri kecil

pembuatan gitar di Desa mancasan.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan, metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode survei yang menganalisis faktor – faktor

yang mempengaruhi industri kecil produksi gitar. Lokasi penelitian di Desa

Mancasan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan di

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran..................................................................
Tabel 1.1
tabel dibawah ini:
+7

Referensi

Dokumen terkait

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Analisis Manajemen Pembiayaan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Menurut Perspektif Ekonomi

Menurut Dutka (1994) dalam Foedjiawati (2005) ada 3 atribut yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen yaitu : 1) Atribut Produk (suatu atribut

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

Makna yang timbul dari idiom bahasa Jepang dengan menggunakan unsur binatang. Analisis idiom bahasa Jepang yang menggunakan unsur binatang pada

[r]

Selain itu juga, diharapkan tulisan ini mampu untuk membantu pembaca dalam mencari dan menggali informasi untuk mengadakan penelitian serupa dan menjadi tambahan bahan

(3) Anggota kehormatan adalah seseorang yang berjasa terhadap Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Syari’ah

Mata kuliah pada kelompok ini wajib diambil oleh seluruh mahasiwa Program Studi Sosio Ekonomi Perikanan Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu