commit to user
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEUNTUNGAN INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GITAR
DI KABUPATEN SUKOHARJO
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Oleh :
SARI DEWI PRATAMA
F0108115
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
MOTTO
“BAPAmu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta
kepada-Nya”
( Matius 6 : 8 )
“Apa yang telah terjadi pada hari ini harus lebih baik dari hari yang
kemaren....”
“ Jangan mudah menyerah karena apa yang kita dapatkan diakhir
terkadang merupakan awal dari perjuangan untuk mendapatkan yang
terbaik...”
“Jika kita punya 100 masalah
Ingatlah!!!
Bahwa TUHAN mempunyai 101 cara untuk menyelasaikan nya..”
“Aku percaya janji Tuhan,,Disetiap Rencana-Nya itu yang terbaik
bagiku,,,dan akan Indah pada waktu-Nya...”
“Apa yang telah terjadi dengan hidup kita maka belajarlah untuk
commit to user
yang penuh rahmat dan meyakini akan masa depan yang penuh
harapan...”
“Berusahalah untuk tidak mengecewakan orang lain
karena
Kata maaf tidak selamanya dapat menyelesaikan masalah...”
SPECIAL THANKS TO :
Dengan penuh rasa syukur, kuucapkan terima kasih dan kupersembahkan
secuil karyaku ini kepada :
1. Tuhan Yesus Kritus, Raja Semesta Alam, Juru Selamatku, dan
Gembala yang baik.
2. Ayah dan Ibu tercinta....terima kasih atas segala doa, kasih sayang, dan
perhatiannya yang telah tercurah selama ini. Smoga Bapa di Surga
memberikan yang terbaik dalam hidup...amien.
3. My Brother.... Daniel Aditya P ....yang sangat – sangat aku
sayangi..dan..selalu menghadirkan berjuta tawa dan canda dalam hari –
hariQ...
4. My Sister...Komang Ayu S.A.... terima kasih udah banyak memberikan
aku semangat dalam penulisan skripsi ini, terima kasih sudah mau menjadi
commit to user
terpuruk...selalu ada disaat suka maupun dukaku.... dan selalu
memberikan tawa dan canda dalam hari - hariku....
5. Irfan Liestya A...Orang yang selalu mengisi hari – hariku selama
ini. Orang yang bisa menjadi berbagai macam pribadi dalam dirinya, bisa
menjadi pacar, kakak, sahabat yang selalu setia menemani, sabar, dan
mendukung satu sama lain... Terima kasih buat semua semangat,
perhatian, cinta, dan kasih sayang yang tidak pernah ada habisnya buat
aku...I Know There aren’t a Perfect Boy,,,but You Make My Life Very
Perfect...
6. Seluruh keluarga besar yang aku sayangi yang banyak memberikan
dukungan dan doa – doanya selama penulisan skripsi ini...
7. Intan,,,Fitri,,,,Ningrum,,,,Mega,,,,,,,,Sahabat”ku dari awal perkuliahan
semester 1,,,,,,terima kasih sudah memberikan berjuta kenangan selama
ini,,, selalu menemaniku dalam suka maupun duka,,selalu memberiku
semangat dalam segala hal,,,,,,,selalu menghadirkan tawa dan canda....
kalian adalah sahabat terbaikku...
8. Teman – Teman Almamater UNS 2008 maupun semua teman
perkuliahan yuang memberikan pengalaman hidup baru yang sulit
commit to user
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan skripsi dengan judul : “ Analisis Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Keuntungan Industri Kecil Pembuatan Gitar di Kabupaten
Sukoharjo “. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi
Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan,
dukungan, doa, serta motivasi maka kesulitan ini dapat teratasi. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada :
1. Bp. DR. Wisnu Untoro selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bp. Drs. Supriyono, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu. Izza Mafruhah, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
commit to user
4. Bp. Drs. Wahyu Agung Setyo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, dan
memberikan banyak masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
5. Ibu Dwi Prasetyani, SE, M.Si dan Bp. Drs. Sutanto, M.Si selaku Dosen
penguji pada saat sidang skripsi.
6. Seluruh Dosen dan Staf Karyawan Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Keluarga Tercinta, Ayah, Ibu dan Adikku yang selalu memberi semangat,
perhatian, dan tak henti – hentinya memanjatkan doa demi kelancaran
menyusunan skripsi ini.
8. My Sister Komang Ayu dan Dika yang telah banyak membantu dan
memberikan banyak semangat dalam penyusunan skripsi ini.
9. The Special One Irfan L. A terima kasih untuk semua semangat,
perhatian, dan selalu setia menemanku selama ini. Terima Kasih untuk
hari – hari yang penuh warna ini.
10.Para Sahabatku yang Cantik dan Lucu.... Fitri, Intan, Ningrum dan
Mega...terima kasih untuk semua semangat kekeluargaannya selama ini,
tempat berbagi segala keluh kesahku. Kalian sangat memberikan arti besar
bagiku.
11.Teman – teman EP 2008 yang selama perkuliahan berlangsung menjadi
teman baru yang baik.
12.Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis dalam
penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan dari
berbagai pihak untuk kesempurnaan penulisan ini. Akhir kata, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Penulis memohon maaf
commit to user
Surakarta, Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
MOTTO... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN... v
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI... ... ix
DAFTAR TABEL... .... xii
DAFTAR GAMBAR... .... xiv
ABSTRAKSI... xv
BAB I PENDAHULUAN... .... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
commit to user
C. Tujuan Penelitian... 15
D. Manfaat Penelitian... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 17
A. Pengertian Industri... 17
B. Pengelompokan Industri... 17
C. Pengertian Industri Kecil... 21
D. Karakteristik Industri Kecil... 23
E. Teori Keuntungan... 24
F. Keuntungan dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Industri Kecil Pembuatan Gitar... 26
G. Penelitian Terdahulu... 32
H. Kerangka Pemikiran... 35
I. Hipotesis... 37
BAB III METODE PENELITIAN... 38
A. Jenis Penelitian... 38
B. Ruang Lingkup Penelitian... 38
C. Teknik Pengambilan Sampel... 39
D. Jenis dan Sumber Data... 41
E. Teknik Pengumpulan Data... 41
F. Definisi Operasional Variabel... 42
G. Teknik Analisis Data... 45
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 56
commit to user
B. Gambaran Umum Kecamatan Baki dan Desa Mancasan... 65
C. Gambaran Umum Industri Kecil Pembuatan Gitar di Desa Mancasan... 68
D. Deskripsi dari Variabel – Variabel yang diteliti... 73
E. Analisis Data dan Pembahasan... 83
1. Analisis Regresi Linier Berganda... 83
2. Uji Statistik... 84
3. Uji Asumsi Klasik... 90
F. Interprestasi Hasil Secara Ekonomi... 95
1. Pengaruh Modal Terhadap Keuntungan... 95
2. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Keuntungan... 96
3. Pengaruh Pengalaman Usaha Terhadap Keuntungan... 96
4. Pengaruh Promosi Terhadap Keuntungan... 97
BAB V PENUTUP... 99
A. Kesimpulan... 99
B. Saran... 101
DAFTAR PUSTAKA
commit to user DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2006 – 2009 ... 8
1.2 Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar, Menengah, dan Kecil Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2010... 9
4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, dan Pertumbuhan Penduduk
Tahun 1998 – 2010... 59
4.2 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun
2006 – 2009... 60
4.3 Jumlah Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan yang Ditamatkan
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 – 2010... 61
4.4 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006 –
commit to user
4.5 PDRB Kabupaten Sukoharjo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2006 – 2010... 64
4.6 Luas, Jumlah Penduduk, Kecamatan Baki Menurut Desa Tahun 2010... 66
4.7 Distribusi Frekuensi Keuntungan Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo ... 76
4.8 Distribusi Frekuensi Modal Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo... 77
4.9 Distribusi Frekuensi Tenaga Kerja Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo ... 78
4.10 Distribusi Frekuensi Pengalaman Usaha Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo ... 79
4.11 Distribusi Frekuensi Promosi Industri Kecil Pembuatan Gitar Kabupaten Sukoharjo... 80
4.12 Output Hasil SPSS untuk Mengetahui Koefisiensi Regresi dan Signifikansinya... 83
4.13 Output Hasil SPSS untuk Mengetahui F Hitung... 88
4.14 Output Hasil SPSS untuk Mengetahui Koefisien Determinasi ( R2 )... 90
commit to user DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Skema Kerangka Pemikiran... 36
3.1 Daerah Kritis Uji t... 48
3.2 Daerah Kritis Uji F... 50
3.3 Daerah Kritis Uji Autokolerasi... 54
4.1 Skema Proses Pembuatan Gitar... 72
4.2 Uji t... 85
4.3 Uji F... 89
commit to user ABSTRAKSI
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GITAR
DI KABUPATEN SUKOHARJO
SARI DEWI PRATAMA F0108115
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor modal, tenaga kerja, pengalaman usaha, dan promosi terhadap keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten Sukoharjo tepatnya di Desa Mancasan, Kecamatan Baki. Latar belakang diadakannya penelitian ini adalah semakin banyaknya jumlah pengangguran akibat semakin sulitnya angkatan kerja untuk dapat masuk pada sektor formal sehingga diharapkan keberadaan sektor informal dapat membantu dalam menampung angkatan kerja yang tidak dapat diterima pada sektor formal. Selain itu semakin sempitnya lahan produktif yang ada di Sukoharjo sehingga tidak dapat digunakan untuk mata pencaharian khususnya oleh masyarakat Sukoharjo.
Di Kabupaten Sukoharjo diperoleh data industri untuk jumlah tenaga kerja terbanyak yaitu pada industri kecil. Industri pembuatan gitar merupakan industri kecil yang berperan dalam perekonomian di Kabupaten Sukoharjo dan menjadi salah satu sektor unggulan. Industri kecil pembuatan gitar yang akan diteliti merupakan salah satu sentra industri pembuatan gitar yang didalamnya terdapat beberapa pengusaha yang berusaha mencari keuntungan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey menggunakan kuisioner. Penelitian ini mengambil sampel industri kecil pembuatan gitar di Desa Mancasan sejumlah 43 industri. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah menggunakan regresi linier berganda dan uji statistik.
Hasil analisis data menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel independen yaitu modal, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap besarnya keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan variabel independen pengalaman usaha, dan promosi tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 0,956. Hal ini menunjukkan bahwa 95,6% variasi perubahan yang terjadi terhadap keuntungan industri kecil pembuatan gitar dipengaruhi oleh semua variabel independenya, sedangkan sisanya yaitu 4,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Berdasarkan hasil dari uji F diperoleh F hitung > F tabel sehingga semua variabel independen secara bersama – sama mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikansi 5%.
Industri kecil pembuatan gitar harus meningkatkan jumlah modal dan tenaga kerja untuk dapat meningkatkan keuntungan dan menunjang keberhasilan usahanya tersebut. Hal ini semua dilakukan guna meningkatkan keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten Sukoharjo.
Kata Kunci : industri kecil, sektor informal, pembuatan gitar, keuntungan,
commit to user ABSTRACT
ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING SMALL INDUSTRY PROFIT MAKING GUITAR
IN SUKOHARJO DISTRICT
SARI DEWI PRATAMA F0108115
This study aims to analyze how much influence factors of capital, labor, business experience, and promotion of small industry profit-making guitars in Sukoharjo district in the Village Mancasan precisely, Sub Tray. The background of this research was the increasing number of unemployed due to the difficulty of the work force to gain entry to the formal sector so expect the existence of informal sector can assist in accommodating a workforce that is not acceptable in formal sector. Besides the limited productive land in Sukoharjo so can not be used for community livelihoods in particular by Sukoharjo.
In Sukoharjo district industrial data obtained for the largest number of workers in small industries. Guitar-making industry is a small industry that plays a role in the economy in the district of Sukoharjo and become one of the leading sectors. Small guitar-making industry that will be examined is one of the centers of the guitar making industry in which there are some employers who try to make a profit.
This study is a descriptive study using a questionnaire survey method. This study sampled guitar-making industry in the small village of some 43 industry Mancasan. Data analysis techniques are used to test this hypothesis is to use multiple linear regression and statistical tests.
The results of data analysis using multiple linear regression showed that independent variables, namely capital and labor have a significant effect on the fortunes of small manufacturing industries in the district of Sukoharjo guitar. While the independent variables of business experience, and no significant promotion. Based on the analysis of determination coefficient R2 of 0.956. This indicates that 95.6% variation in the changes to benefit small-scale industries are affected by all the guitar-making independenya variables, while the remaining 4.4% is influenced by other variables outside the model. Based on the results obtained from the F test F calculated > F table so that all independent variables together - together affect the dependent variable at 5% significance level.
Small guitar-making industry should increase the amount of capital and labor to increase profits and the success of his efforts. This is all done in order to increase profitability of small manufacturing industries in the district of Sukoharjo guitar.
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan merupakan suatu serangkaian proses yang harus
semestinya dilakukan oleh negera di dunia, pembangunan yang dilakukan oleh
setiap negara mempunyai tujuan utama untuk mensejahterakan
masyarakatnya. Pembangunan selain bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakatnya juga untuk meningkatkan daya saing dengan negara lain dalam
tingkat global. Dalam mewujudkan tujuan – tujuan dari pembangunan setiap
negara tidak terlepas dari permasalahan – permasalahan yang terjadi, seperti
halnya di dalam negara – negara berkembang permasalahan yang terjadi antara
lain kemiskinan, pengangguran, pendidikan, dan masih banyak lagi.
Pembangunan ekonomi yang diarahkan secara merata pada semua
sektor dan bagian dari masyarakat, tetapi untuk mewujudkannya itu tidak
mudah dibutuhkan sumber daya yang cukup besar. Perkembangan ekonomi
regional merupakan suatu gambaran untuk melihat tingkat kesejahteraan
masyarakat pada daerah tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat
keterkaitan antara perkembangan ekonomi dalam berbagai sektor dengan
tingkat kesejahteraan masyarakat . Jika perkembangan ekonomi suatu daerah
tersebut meningkat maka kesejahteraan hidup masyarakat daerah tersebut juga
commit to user
Pembangunan ekonomi dapat dilihat dari beberapa sektor, antara lain
dengan pembangunan industri di suatu negara. Pembangunan industri
merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam arti tingkat
hidup yang lebih maju maupun untuk taraf hidup yang lebih bermutu.
Industrialisasi juga tidak dapat terlepas dari usaha untuk meningkatkan
produktivitas tenaga manusia disertai usaha untuk meluaskan ruang lingkup
kegiatan manusia. Dengan demikian, dapat diusahakan secara vertikal semakin
besarnya nilai tambah pada kegiatan ekonomi dan sekaligus secara horisontal
makin luasnya lapangan kerja produktif bagi penduduk yang semakin
bertambah ( Arsyad, 2010 : 442 ).
Pembangunan struktur industri dalam negeri mendapatkan perhatian
yang khusus, dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara komposisi
industri besar, menengah, maupun kecil. Beberapa cara ataupun strategi yang
secara khusus digunakan pemerintah dalam mempercepat pembangunan
ekonomi industrialisasi menimbulkan terjadinya transformasi struktural,
perkembangan maupun pertumbuhan secara sektoral mengalami pergeseran.
Pergesaran perkembangan industrialisasi didukung pula oleh kebijakan dari
pemerintah sehingga juga mempermudah masuknya investasi asing ke
Indonesia dan dapat meningkatkan sektor manufaktur.
Sektor industri dianggap mampu untuk mendorong pembangunan
secara cepat, bahkan kemajuan dan peran yang besar dari industri ini sendiri
dalam perekonomian yang sering dijadikan tolak ukur didalam kemajuan suatu
commit to user
ekonomi nasional dengan keterkaitan yang saling kuat dan saling mendukung
antar sektor, meningkatkan daya tahan perekonomian nasional dan kesempatan
kerja sekaligus mendorong berkembangnya kegiatan – kegiatan pembangunan
diberbagai sektor lainnya dan juga diharapkan mampu meningkatkan
pertumbuhan pendapatan perkapita. Pembangunan disektor industri
dikembangkan secara bertahap dan terpadu melalui peningkatan keterkaitan
antar industri dan antar sektor industri yang memasukkan bahan baku industri,
melalui iklim yang merangsang bagi penanaman modal dan penyebaran
pembangunan industri di daerah sesuai dengan potensi masing – masing dan
sesuai dengan iklim usaha yang memantapkan pertumbuhan ekonomi nasional
( Todaro, 2000 : 152 ).
Industrialisasi merupakan suatu keharusan yang semestinya dilakukan
oleh suatu negara jika menginginkan kemajuan baik itu perekonomian dari
negaranya tersebut. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari bagaimana
perkembangan dari industrialisasi negaranya tersebut. Industrialisasi yang
efisien dalam perekonomian suatu negara membutuhkan perusahaan –
perusahaan baik itu perusahaan kecil, perusahaan menengah, maupun
perusahaan besar. Industri – industri yang ada tersebut mempunyai asas yang
saling melengkapi yaitu bahwa fungsi – fungsi tertentu seperti halnya di bidang
pemasokan, produksi, penjualan, pengembangan teknologi dan pemeliharaan
serta perbaikan paling baik yang dapat dijalankan oleh perusahaan –
commit to user
Keberadaan sektor usaha baik itu kecil maupun menengah sebagai
salah satu diantara bentuk dari sebuah ekonomi kerakyatan yang keberadaan
cukup penting dalam pembangunan perekonomian suatu daerah maupun dalam
suatu negara. Industri kecil merupakan suatu potensi yang semestinya digali
dan dikembangkan karena dari industri tersebut dapat menyerap tenaga kerja
sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dari daerah tersebut,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana tujuan
dari pembangunan daerah sehingga keberadaan dari industri – industri tersebut
perlu mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah, perbankan, swasta,
maupun lembaga – lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam usaha –
usaha kecil tersebut.
Sektor industri sendiri yang diyakini sebagai sektor yang dapat
memimpin sektor – sektor lain dalam sebuah perekonomian. Produk – produk
industri selalu memiliki “dasar tukar” ( terms of trade ) yang tinggi atau lebih
menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan
dari produk – produk sektor lain. Hal ini disebabkan karena faktor – faktor
industri memiliki variasi yang beragam sehingga mampu memberikan manfaat
marjinal yang tinggi kepada pemakaiannya. ( Dumairy, 1997 : 227 )
Industri sendiri bukan hanya sekedar untuk menghasilkan barang
semata, melainkan berusaha untuk mampu mengahasilkan sesuatu baik itu
barang jadi maupun barang setengah jadi yang selanjutnya akan dijual. Dimana
hasil yang dijual haruslah mampu memenuhi keinginan maupun selera dari
commit to user
dijangkau oleh para konsumen. Perkembangan industri pada dewasa ini telah
menunjukkan banyak kemajuan, diantaranya dimana hasil dari industri tersebut
tidak saja kualitatif tetapi juga beragam.
Pengembangan sektor industri ini sendiri melalui industri baik itu hulu
maupun industri hilir tetap bertumpu pada prinsip efisiensi maupun pada
prinsip efektifitas dalam tahap transisi yang selalu akan menghasilkan suatu
keuntungan yang berbeda. Dikarenakan industri hulu merupakan industri yang
padat modal dan padat teknologi, sedangkan untuk industri hilir merupakan
industri yang lebih padat karya ( Dumairy, 1997 : 227 ).
Industri khususnya industri kecil didalam proses pembangunan
ekonomi Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting, dengan adanya
pembangunan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan dari
sektor – sektor lain pula. Selain itu peranan industri khususnya industri kecil
sangat mempengaruhi dalam proses pembangunan ekonomi karena kondisi di
Indonesia dengan jumlah tenaga kerja berpendidikan rendah, sumber daya
melimpah, modal terbatas maupun distribusi pendapatan yang tidak merata
yang erat hubungannya dengan sifat dasar industri kecil.
Pembangunan industri tidak hanya dititik beratkan pada
perkembangan industri besar saja akan tetapi perkembangan dari industri kecil
maupun kerajinan rumah tangga juga diupayakan untuk mengembangan
potensi yang ada yaitu melalui pemanfaatan sumber daya alam dan sumber
commit to user
industri baik itu sektor pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan maupun
mengembangkan industri didaerah atau industri kecil pada pedesaan tersebut.
Pengembangan industri tersebut diarahkan untuk lebih meningkatkan
khususnya pada industri kecil dan kerajinan rakyat antara lain melalui
menyempurnaan, pengaturan, pembinaan, dan pengembangan usaha serta
untuk meningkatkan produktivitas dan perbaikan mutu produksi dengan tujuan
untuk memperluas kesempatan baik itu untuk berusaha dan untuk kesempatan
kerja. dengan perkembangan industri kecil akan meningkatkan pola pendapatan
pengusaha dan pengrajin kecil, serta kemampuan untuk memasarkan dan
mengekspor hasil – hasil produksinya tersebut. Dalam hubungan ini diharapkan
sekaligus untuk diusahakan agar peranan industri kecil lebih dapat
ditingkatkan.
Industri kecil ini mempunyai peranan yang cukup penting dalam
kegiatan ekonomi baik itu dalam skala nasional. Industri kecil ini dapat
menciptakan lapangan pekerjaan, ikut membantu pelayanan masyarakat,
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan juga ikut menjaga stabilitas nasional.
Maka industri kecil maupun industri rumah tangga merupakan salah satu
sasaran yang memerlukan perhatian khusus, sasaran tersebut sangat sesuai
dengan permasalahan yang ada di Indonesia yaitu tingginya tingkat
pengangguran yang semakin tinggi sehingga tidak dapat ditampung oleh
lapangan pekerjaan yang tersedia.
Adapun ciri – ciri dari industri kecil menurut Mubyarto antara lain
commit to user
1. Jumlah tenaga kerja kurang dari 5 sampai 9 orang
2. Kebanyakan tenaga kerja diperoleh dari lingkungan atau dekat dengan
lokasi industri
3. Teknologi yang digunakan bersifat sederhana dan lebih banyak
menggunakan tenaga tangan
4. Bahan dasar pada umumnya didapat di sekitar
Industri kecil ini sendiri bukan hanya menghasilkan nilai output dan
nilai tambah yang terbesar jika dibandingkan dengan industri yang berskala
besar maupun industri yang berskala sedang, akan tetapi pada dasarnya industri
kecil kerajinan dapat menjadi sebuah usaha yang mandiri sehingga dapat
berkembang dan dapat memperkokoh struktur perekonomian nasional dalam
rangka untuk meningkatkan pembangunan nasional, yang dalam hal ini sektor
industri mempunyai peranan yang cukup penting, khususnya dalam hal ini
peranan industri dalam penanggulangan tingkat pengangguran yang terjadi.
Sektor industri yang mampu menyediakan lapangan kerja dan
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat , juga dapat memberi
sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi. Salah satu tolok ukur untuk
mengetahui keberhasilan pembangunan ekonomi yang sudah dilaksanakan
adalah dengan melihat nilai Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ).
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2006
commit to user Tabel 1.1
PDRB Menurut Lapangan usaha Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Sukoharjo tahun 2006– 2009 ( Jutaan Rupiah )
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
Berdasarkan tabel PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2009 terlihat
bahwa untuk PDRB Kabupaten Sukoharjo setiap tahunnya mengalami
kenaikan. Kenaikan PDRB di tahun 2009 sendiri mengalami kenaikan sebesar
4,76% dari tahun 2008. Penyumbang PDRB terbesar yaitu dari sektor industri
pengolahan sebesar 29,10% dari total PDRB Kabupaten Sukoharjo, dan untuk
penyumbang PDRB terendah sebesar 0,77% yaitu dari sektor pertambangan
dan penggalian. Sektor industri pengolahan sendiri mengalami kenaikan
sebesar Rp 49.091,04 atau sebesar 3,61 % di tahun 2009. LAPANGAN USAHA
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
commit to user
Peranan industri kecil dalam segi penyerapan tenaga kerja memang
mempunyai peranan yang cukup besar untuk mengurangi jumlah pengangguran
yang terjadi khususnya di Kabupaten Sukoharjo. Sektor industri kecil ini
merupakan suatu usaha yang dapat memperkuat struktur perekonomian
nasional. Maka untuk mengetahui peranan industri kecil dalam sektor
penyerapan tenaga kerja dapat dilihat dari seberapa besar jumlah kesempatan
kerja yang dapat diserap oleh sektor industri kecil tersebut. Jumlah tenaga kerja
yang diserap oleh sektor industri di Kabupaten Sukoharjo mengalami
peningkatan atau penurunan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 1.2
Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar, Menengah, Dan Kecil Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010
Golongan
Berdasarkan tabel jumlah tenaga kerja tersebut terlihat jika dari
golongan industri yang banyak menyerap tenaga kerja yaitu dalam industri
kecil sebesar 47,17%. Sedangkan untuk industri yang menyerap tenaga kerja
commit to user
tenaga kerja. Jika dilihat dari kelompok industri yang banyak menyerap tenaga
kerja yaitu kelompok industri tekstil dan aneka industri sebesar 47,75% dari
total jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sukoharjo tahun 2010.
Industri gitar merupakan salah satu jenis usaha industri kecil yang
mempunyai kedudukan yang cukup strategis dalam mengurangi pengangguran
maupun dalam meningkatkan jumlah pendapatan daerah tersebut. Industri gitar
ini sendiri dapat memanfaatkan sember daya alam yang ada di Indonesia untuk
dibuat sebagai bahan dasar atau bahan mentah serta juga dapat memanfaatkan
tenaga kerja yang ada dipedesaan. Usaha gitar ini sendiri keberadaannya sangat
penting terutama didalam daerah pedesaan. Hal tersebut disebabkan antara lain
karena :
1.Diharapkan dapat mengurangi migrasi kekota, karena letaknya dipedesaan
2.Usaha ini bersifat padat karya sehingga dapat memperluas kesempatan
kerja
3.Teknologi yang digunakan sederhana, sehingga mudah untuk dipelajari
( Arsyad, 2001 dalam Deny, 2008 )
Industri kecil ini sebagian besar berada dipedesaan dan yang masih
banyak dikerjakan oleh masyarakat yang ekonominya masih lemah, namun
untuk saat ini sudah banyak industri – industri kecil yang sudah mulai
berkembang. Sebagian besar industri kecil yang belum dapat mengembangkan
usaha karena kekurangan modal, lemahnya pemasaran, dan proses produksi
commit to user
Usaha industri pembuatan gitar ini dilatar belakangi karena semakin
sempitnya lapangan pekerjaan khususnya di daerah pedesaan. Selain itu
semakin sempitnya pula lahan – lahan di pedesaan yang dapat digunakan
sebagai sumber untuk mencari rejeki, seperti hal nya semakin sempitnya lahan
pertanian yang dapat diolah dan semakin tingginya tingkat pertumbuhan
penduduk pada sektor lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Adanya usaha gitar ini diharapkan dapat mampu untuk mengurangi
jumlah pengangguran ataupun mampu memperluas kesempatan kerja dan
mampu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat
pedesaan.
Industri gitar ini sendiri dalam perkembangannya masih banyak
permasalahan – permasalahan yang terjadi, baik itu permasalahan yang bersifat
internal maupun masalah yang bersifat eksternal. Masalah internal yang terjadi
pada industri gitar ini sendiri antara lain meliputi terbatasnya modal yang
dimiliki, susahnya mencari tenaga yang, sulitnya promosi maupun jangkauan
pemasaran yang luas, dan semakin sulit maupun semakin mahalnya bahan baku
yang digunakan untuk produksi.
Masalah ekternal juga terjadi dalam produksi industri kecil pembuatan
gitar ini, permasalahan yang terjadi adalah sulitnya mencari tambahan modal
melalui kredit dari bank – bank. Yang mendasari bank untuk tidak memberikan
kredit kepada industri kecil ini dikarenakan sulitnya memperoleh informasi
commit to user
kredit yang diberikan kepada pengusaha industri kecil ini beresiko besar seperti
halnya pengusaha tidak dapat mengembalikan kredit tersebut.
Pemerintah sendiri sampai saat ini masih terus berusaha untuk
membantu para pengusaha untuk keluar dari permasalahan – permasalahan
tersebut, terkhusus masalah eksternal yang dihadapi industri kecil pembuatan
gitar. Pemerintah membantu para pengusaha untuk memperoleh kemudahan
dalam mendapatkan kredit dari bank, karena pemerintah menyadari bahwa
untuk sektor industri ini sendiri kini merupakan sektor yang dapat dijadikan
sebagai sektor yang paling utama dalam meningkatkan perekonomian
Indonesia.
Pemerintah juga membuat kebijakan – kebijakan untuk
mengembangan industri baik itu industri kecil ataupun industri rumah tangga.
Pengembangan industri kecil dan rumah tangga yang banyak terdapat
dipedesaan ini berarti semakin menambah luas kesempatan kerja dan
meningkatkan pendapatan dari masyarakat desa. Sektor industri ini juga
diharapkan dapat mengurangi arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah sudah
terkenal sebagai desa yang memproduksi gitar. Dari dusun yang terdapat di
desa Mancasan ini, dusun kembangan merupakan dusun terbesar yang
memproduksi gitar di wilayah Desa Mancasan ini. Dusun Kembangan juga
merupakan sentra industri pembuatan gitar, bahkan sampai saat ini usaha
rumah tangga ini sudah menyebar kebeberapa dusun dan desa sekitar. Data
commit to user
hingga tahun 2010 di Kabupaten Sukoharjo telah mencacat sebanyak 150 unit
usaha diseluruh kecamatan Baki, dan untuk Desa Mancasan ini sendiri
sebanyak 75 unit usaha, dan untuk Desa Ngrombo sebanyak 75 unit usaha.
Sedangakan untuk Kecamatan Grogol yaitu Desa Pondok sebanyak 21 unit.
Gitar merupakan salah satu produk yang merupakan produk yang
diproduksi dan menjadi produk andalan dari kecamatan Baki, Sukoharjo ini.
menurut data yang ada di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi hingga tahun 2010 ini sendiri di kabupaten Sukoharjo tercacat bahwa
nilai produksi yang dihasilkan usaha gitar ini sendiri dari desa Mancasan
sebesar Rp81.648.000,00 dan usaha ini juga mampu telah menyerap 335 tenaga
kerja di lingkungan lokasi pengrajin.
Usaha industri kecil pembuatan gitar ini cukup dapat memberikan
jawaban yang baik dan positif terhadap tantangan mengenai penyediaan
kesempatan kerja yang semakin lama semakin menyempit khususnya dalam
sektor formal yang sudah tidak dapat lagi menampung tenaga kerja. Dengan
keberadaan sektor informal ini, seperti industri kecil pembuatan gitar ini dapat
membantu membuka kesempatan kerja kepada masyarakat yang membutuhkan
pekerjaan.
Sektor usaha ini memang cukup dapat mengurangi tingkat
pengangguran yang semakin tinggi, selain itu sektor ini merupakan usaha
industri kecil yang cukup menarik untuk dilihat dari sudut pandang
kemandirian dalam menciptakan kesempatan kerja baik itu dalam lingkup
commit to user
pengangguran dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya
untuk masyarakat pedesaan. Usaha ini sendiri juga mempunyai prospek yang
baik karena dalam industri kecil pembuatan gitar ini jangkauan pemasarannya
sudah sangat luas sehingga tidak pernah berhenti untuk memproduksi gitar ini.
Pemerintah daerah sudah saatnya memberikan kontribusi kepada
industri kecil pembuatan gitar ini dengan lebih memberikan kesempatan yang
lebih besar, karena industri kecil ini dapat berperan dalam perekonomian dan
dalam mengatasi masalah pengangguran maupun dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Maka dari pemaparan latar belakang di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keuntungan dari industri
kecil pembuatan gitar ini dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Keuntungan Industri Kecil Pembuatan Gitar di
Kabupaten Sukoharjo”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh modal terhadap keuntungan industri kecil
pembuatan gitar ?
2. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap keuntungan industri
kecil pembuatan gitar ?
3. Bagiamana pengaruh pengalaman usaha terhadap keuntungan industri
commit to user
4. Bagiamana pengaruh promosi terhadap keuntungan industri kecil
pembuatan gitar?
C. Tujuan Penelitian
Dengan melihat rumusan masalah diatas, maka penelitian yang
dilakukan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal terhadap keuntungan
industri kecil pembuatan gitar
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap
keuntungan industri kecil pembuatan gitar.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengalaman usaha terhadap
keuntungan industri kecil pembuatan gitar.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh promosi terhadap keuntungan
industri kecil pembuatan gitar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :
1. Sebagai kajian untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah daerah
sukoharjo dalam mengembangkan industri kecil pembuatan gitar
sehingga dapat dijadikan bahan acuan untuk bersaing di era
perdagangan bebas.
2. Untuk membantu memberikan sumber informasi bagi pengrajin gitar di
commit to user
kualiatas agar lebih maju demi kesejahteraan industri kecil produksi
gitar.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi
peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama atau yang berkaitan
dengan masalah ini.
4. Bagi penulis penelitian ini merupakan penerapan terhadap teori
ekonomi yang telah diperoleh selama ini dalam bangku kuliah terhadap
kondisi yang nyata di lapangan dan sebagai syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Pembangunan pada Universitas
commit to user BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Industri
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian pengertian
industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang
lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
Menurut Badan Pusat Statistik ( BPS ) pengertian dari industri yaitu
suatu unit atau kesatuan produksi yang terletak pada suatu tempat tertentu
yang melakukan kegiatan mengubah bahan baku dengan mesin kima atau
dengan tangan menjadi produk baru, atau mengubah barang – barang yang
kurang nilainya menjadi barang yang nilainya dengan maksud untuk
mendekatkan produk tersebut pada konsumen akhir.
Industri merupakan sekumpulan usaha yang mengubah barang
mentah menjadi barang mentah menjadi barang jadi atau menghasilkan
produk yang sejenis. Produk hasil industri ini sendiri merupakan barang
maupun jasa yang telah dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu usaha.
B. Pengelompokan Industri
commit to user
BPS mengelompokan industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
yang bekerja, BPS mengelompokan menjadi empat kelompok yaitu :
1)Perusahaaan atau industri besar yang memperkerjakan 100 orang
atau lebih.
2)Perusaahaan atau industri sedang yang memperkerjakan 20 orang
atau sampai 99 orang.
3)Perusahaan atau industri kecil jika memperkerjakan 5 orang sampai
19 orang.
4)Perusahaan atau industri kerajinan atau rumah tangga yang
memperkerjakan tenaga kerja kurang dari 5 orang tenaga kerja.
( Arsyad, 2010 : 454 )
2.Menurut Departemen Perindustrian, Industri nasional di Indonesia dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok besar yaitu : ( Arsyad, 2010 : 454 -
455 )
1)Industri dasar
Merupakan sekelompok industri mesin dan industri
logam dasar ( IMLD ) maupun kelompok industri kimia dasar (
IKD ). Sedangkan yang termasuk dalam kelompok IMLD antara
lain meliputi industri mesin pertanian, elektronika, kereta api, dan
lain sebagainya.
Kelompok IKD yang merupakan kelompok industri
commit to user
alam, industri petisida, dan lain sebagainya. Namun jika dilihat
dari misinya industri dasar mempunyai tujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membantu penjualan
struktur industri yang bersifat padat modal.
2)Industri kecil
Merupakan industri pangan ( minuman, makanan, dan
tembakau ), industri sandang seperti industri sandang terbuat dari
kulit ( tekstil, pakaian jadi serta barang yang berbahan dasar
terbuat dari kulit ), industri kimia, dan industri bangunan (
industri kertas, percetakan, penerbitan, dan lain sebagainya ).
Selain itu dalam industri kecil juga terdapat industri galian logam
dan bukan logam ( seperti mesin – mesin listrik, alat – alat ilmu
pengetahuan, dan lain sebagainya )
Kelompok industri kecil ini diharapkan dapat menambah
kesempatan kerja dan meningkatkan nilai tambah dan manfaat
pasar dalam negeri dan luar negeri.
3)Industri hilir
Merupakan sekelompok aneka industri ( AI ) yang
meliputi industri yang mengolah sumber daya hutan, industri
yang mengolah hasil pertambangan, industri yang mengolah
commit to user
Industri hilir ini merupakan aneka industri yang
mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan atau
pemerataan serta memperluas kesempatan kerja.
3.Menurut Ekstensi Dinamisnya
Pengelompokan industri menurut ekstensi dinamisnya dibagi
menjadi tiga antara lain : ( Shaleh, 1986 : 50 – 54 )
1) Industri lokal
Industri lokal merupakan sekelompok jenis industri yang
mengguntungkan kelangsungan hidupnya kepada pasar setempat
yang terbatas, serta relatif tersebar dari segi lokasinya. Skala usaha
umumnya sangat kecil dan mencerminkan suatu pola penguasaan
yang bersifat subsistem. Dalam terget pemasarannya yang terbatas
telah menyebabkan kelompok ini pada umumnya hanya
menggunakan sarana transportasi yang sederhana. Pemasaran dari
hasil industri lokal ini produksinya ditangani sendiri maka pada
kelompok industi lokal ini jasa pedagang perantara boleh dikatakan
kurang menonjol.
2) Industri Sentra
Industri sentra merupakan kelompok industri yang dari
segi satuan usahannya tergolong kedalam kecil akan tetapi indutri
commit to user
terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang
produksi yang sejenis.
Industri sentra jika ditinjau dari target pemasarannya
tergolong kedalam kategori kedua ini umumnya menjangkau pasar
yang lebih luas daripada industri lokal, sehingga pada industri ini
peran dari pedagang perantara menjadi cukup menonjol.
3) Industri Mandiri
Industri mandiri pada dasarnya dapat dideskripsikan
sebagai kelompok industri yang masih kecil, namun telah
berkemampuan untuk mengadaptasi teknologi produksi yang
tinggi. Dalam pemasarannya relative tidak tergantung pada peranan
pedagang perantara.
C. Pengertian Industri Kecil
1.Pengertian Industri Kecil Menurut UU No. 9/1995
Menurut undang – undang tentang pengertian usaha kecil dalam
bukunya Suryana ( 2001, 83 – 88 ) disebutkan beberapa kriteria antara
lain :
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00
(Dua Ratus Juta rupiah ) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha,
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
commit to user
3) Milik Warga Negara Indonesia ( WNI )
4) Berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
dengan usaha menengah atau besar baik secara langsung
maupun tidak langsung.
5) Berbadan perorangan, tidak berbadan hukum atau berbadan
hukum termasuk koperasi.
2.Pengertian Industri kecil menurut Departemen Perindustrian
Menurut Departemen Perindustrian yang menjelaskan mengenai
pengertian yang berkaitan dengan usaha kecil dan menengah yaitu :
1) Industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancangan bangunan dan
perekayasaan industri.
2) Perusahaan industri kecil yang dapat disebut industri kecil ( IK )
adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang
industri yang dengan nilai investasi paling banyak
Rp200.000.000,00 ( Dua Ratus Juta rupiah ) tidak temasuk tanah
dan bangunan usaha.
3) Perusahaan industri menegah yang dapat disebut industri
menengah ( IM ) merupakan perusahaan yang melakukan
commit to user
besar dari Rp200.000.000,00 ( Dua Ratus Juta Rupiah ) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
4) Industri kecil dan menegah ( IKM ) adalah perusahaan industri
kecil yang terdiri dari industri kecil ( IK ) dan industri menegah
( IM )
D. Karakteristik Industri kecil
Industri kecil merupakan industri yang pada tahap awal berbentuk
industri rumah tangga ( Home Industry ), tempat tinggal maupun tempat
untuk bekerja atau berproduksi menjadi satu. Semua pekerjaan dari pimpinan,
pelaksanaan produksi maupun penjualan dilakukan oleh para anggota
keluarga dari satu keluarga.
Modal yang digunakan dalam kegiatan produksi tercampur dengan
uang rumah tangga dalam membiayai kehidupan sehari – hari, untung – rugi
sulit dibedakan karena modal untuk barang yang dikonsumsi selalu sama.
Secara umum industri kecil sendiri mempunyai karakteristrik yang
hampir sama yaitu : ( Kuncoro, 1997 : 315 – 316 )
1) Tidak ada pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi,
pemilik dan pengelola industri, serta memanfaatkan tenaga kerja dari
keluarga dan teman dekat.
2) Rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga – lembaga kredit
commit to user
usahanya dari modal sendiri atau bahkan sumber lain – lain seperti
keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir.
3) Sebagian besar industri kecil ditandai dengan belum dipunyainya
status badan hukum. Menurut catatan BPS ( 1994 ) dari jumlah
industri kecil sebanyak 124.990 ternyata 90,6 persen merupakan
perusahaaan perseroangan yang tidak berakta notaris 4,7 persen
tergolong perusahaan perseroangan yang berakta notaris dan hanya
1,7 persen yang sudah mempunyai badan hukum ( PT, CV, Firma )
4) Ditinjau menurut penggolongan industri tampak bahwa hampir
sepertiga bagian dari seluruh industri bergerak dibidang kelompok
industri makanan, minuman, tembakau yang kemudian diikuti oleh
kelompok industri bahan galian bukan logam. Adapun yang bergerak
pada kelompok usaha industri kertas dan kimia relatif masih sedikit
sekali yaitu kurang dari satu persen.
E. Teori Keuntungan
Keberhasilan pengusaha dalam kegiatan produksinya maupun dalam
keberhasilan pengusahanya dalam hal ini dapat dilihat melalui laba yang di
dapat yaitu keuntungan yang di dapat pengusaha yang diperoleh dari kegiatan
sebuah perusahaan tersebut. Keuntungan ( profit ) dalam ilmu ekonomi
merupakan balas jasa yang diterima untuk suatu jenis sumber daya manusia
commit to user
maupun dalam mengkombinasikan faktor – faktor produksi, dan menanggung
resiko
Keuntungan merupakan selisih antara nilai penjualan perusahaan
dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang yang
akan dijual tersebut. Keuntungan atau laba dapat dibedakan atas laba usaha
atau business profit dan laba ekonomi ( economic profit ). Laba usaha ini
merupakan pendapatan sisa yaitu penerimaan penjualan dikurangi dengan
biaya. Laba ekonomi merupakan pendapatan setelah biaya uang ( nominal )
maupun biaya yang bersifat implisit ( manajemen atau tenaga kerja yang tidak
terbayar ). ( Samuelson, 1992 : 327 )
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan
dan dari biaya produksi. Keuntungan ini sendiri akan diperoleh apabila hasil
penjualan akan melebihi dari biaya produksi yang dikeluarkan, sedangkan
untuk kerugian akan dialami apabila hasil dari penjualan tersebut kurang dari
biaya produksi. Keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan
antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai pada tingkat yang paling
besar. ( Sukirno, 2002 : 189 )
Laba yang didapat pada dari selisih jumlah penerimaan yang
diterima perusahaan dikurangi oleh biaya – biaya yang dikeluarkan. Maka
dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut ( Nicholson, 1999 : 309 ) :
π = TR – TC
Dimana : π : profit ( laba )
commit to user TC : Total Cost ( biaya total )
Semakin besar antara selisih jumlah penerimaan atau total revenue (
TR ) dan biaya ( TC ), maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh
oleh perusahaan tersebut. Laba ( keuntungan ) maksimal diperoleh jika
perbedaan TR dan TC paling besar dan dikombinasi tingkat output dan biaya
marginal.
Posisi seorang pengusaha apabila dilihat dari keuntungannya, ada
tiga macam kemungkinan, yaitu :
1. Memperoleh laba : akan terjadi apabila pada tingkat output tertentu
besarnya penerimaan total ( TR ) lebih besar dari seluruh pengeluaran
untuk biaya produksi (TC), baik biaya tetap (FL) maupun biaya
variabel (VC).
2. Tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi : terjadi apabila
besarnya penerimaan total sama dengan biaya total ( TR = TC ).
3. Menderita kerugian : terjadi karena penerimaan produsen secara total
lebih kecil dari seluruh biayanya ( TR < TC ).
F. Keuntungan dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan
Industri Kecil Pembuatan Gitar
1. Pengertian Keuntungan
Keuntungan merupakan hasil yang di dapat dari selisih hasil
penjualan barang produksi tersebut yang dikurangi dengan biaya produksi
commit to user
konsumsi untuk tenaga kerja, biaya transportasi, dan biaya – biaya lain
yang digunakan oleh produsen untuk memproduksi barang tersebut.
2. Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Keuntungan
1. Modal
Modal atau kapital adalah semua sarana yang digunakan
para pekerja baik itu berupa barang maupun uang yang digunakan
untuk sarana menjalankan usahanya tersebut. Modal ini juga dapat
digunakan secara langsung maupun tidak langsung yang
digunakan untuk meningkatkan hasil produksinya.
Modal sendiri dapat dibagi dua menurut sumbernya yaitu
(Bambang, 1994 dalam Deny, 2008 )
i.Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari pemilik pribadi
pengusaha dan tertanam pada usaha tertentu dan akan
digunakan untuk jangka waktu yang tidak tentu lamanya.
ii.Modal Asing yaitu modal yang berasal dari luar, yang
bersifat sementara sehingga modal tersebut merupakan
hutang yang pada jangka waktu yang ditentukan harus
dapat dikembalikan. Modal ini diperoleh dari pihak asing
yang mempunyai konsekuensi berupa bunga yang harus
dibayarkan setiap bulannya, maka akan mengakibatkan
biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan akan
commit to user
Modal sendiri dapat dikategorikan menjadi dua macam
yaitu :
i.Modal Investasi
Modal ini dapat berupa tanah, bangunan, peralatan
produksi dan lain – lain.
ii.Modal Kerja
Modal kerja antara lain bahan baku, teknologi dan lain –
lain.
Modal merupakan suatu permasalahan sentral yang
dihadapi oleh pengrajin. Disini modal memegang peranan yang
penting dalam proses produksi yang akan dapat meningkatkan
pendapatan yang diterima oleh pengusaha industri gitar. Tanpa
adanya modal maka tidak akan dapat berjalan industri tersebut.
2. Jumlah Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat dominan
dalam kegiatan produksi, karena tenaga kerja itulah yang berperan
mengalokasikan dan memanfaatkan faktor produksi lain guna
menghasilkan suatu output yang bermanfaat. Sedangkan pengertian
tenaga kerja ini sendiri adalah sebagai berikut :
i. Tenaga kerja menurut PBB
Tenaga kerja merupakan penduduk usia 15 tahun sampai 64
commit to user
tenaga kerja bagi penduduk Indonesia adalah penduduk
usia 10 tahun keatas, karena pada kenyataannya penduduk
Indonesia yang berusia diatas 64 tahun masih ada yang
bekerja.
ii. Tenaga kerja menurut Mulyadi ( 2003: 37)
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja antara usia
15 – 64 tahun atau jumlah penduduk dalam suatu negara
yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada
permintaan terhadap tenaga kerja mereka dan jika mereka
mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Adapun tenaga kerja yang benar – benar terlibat dalam
kegiatan produksi dan yang sedang mencari pekerjaan disebut
angkatan kerja. dan definisi angkatan kerja adalah bagian dari
tenaga kerja yang bekerja dan menganggur atau sedang mencari
lowongan kerja ( Simanjuntak,1985 : 3 )
Faktor tenaga kerja ini merupakan faktor yang penting
dalam proses produksi dan terus akan diperhitungkan dalam jumlah
yang cukup, bukan hanya dilihat dari segi jumlah tenaga kerjanya
tetapi juga dilihat dari segi kualitas dan macam tenaga kerja yang
memadai. Jumlah tenaga kerja yang telah diperkirakan untuk
melakukan produksi telah disesuaikan dengan kebutuhan sampai
commit to user
sendiri juga memberikan kontribusi penting terhadap keuntungan
yang diperoleh pengusaha melalui peningkatan produktivitasnya.
3. Pengalaman Usaha
Pengalaman dapat diartikan sebagai interaksi diri pribadi
dengan lingkungan, dimana di dalamnya seseorang belajar secara
aktif dan interaktif dengan lingkungan tersebut. Bisa dikatakan
pengalaman yang lain juga dapat diartikan sebagai hasil belajar.
Pengalaman dapat menambahan pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang, pengalaman ini sendiri dapat menambah wawasannya,
selain itu pengalaman juga dapat meningkatkan keterampilan dan
daya serap terhadap sesuatu baik berupa ide - ide.
Pengalaman Usaha merupakan lamanya seseorang
menekuni usaha yang dijalankan. Seperti halnya seorang
pengusaha, semakin lama seseorang pengusaha memproduksi
barang dan jasa maka dapat memungkinkan orang tersebut
menghasilkan barang dan jasa yang semakin lama akan bertambah
semakin banyak, semakin beragam jenisnya, dan semakin lebih
meningkatkan kualitas.
Pengalaman usaha yang berhubungan dengan peningkatan
keterampilan seseorang ini, maka juga akan mempengaruhi kerja
seseorang. Sehingga pada hakekatnya juga dapat berpengaruh pula
commit to user
tinggi pengalaman usaha seseorang maka semakin tinggi pula
keterampilan yang dimiliki, yang pada akhirnya juga akan
mempengaruhi pada tingkat output produksi yang dihasilkan.
4. Promosi
Promosi atau yang sering disebut dengan advertensi
adalah salah satu dari differensiasi produk dan merupakan
penciptaan dari differensiasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempromosikan produknya guna untuk meningkatkan penjualan
( Purwaningsih dalam Fitri, 2011 ). Pada dasarnya promosi
sendiri merupakan suatu bentukan dari komunikasi pamasaran yang
menyampaikan dari kebaikan dari produk dan membujuk pasar
untuk membeli suatu produk.
Advertensi atau promosi secara langsung berpengaruh
terhadap keuntungan. Promosi dapat menguntungkan karena hal itu
dapat memperluas volume penjualan dan mengijinkan kenaikan
harga, namun promosi sendiri membutuhkan biaya.
Tujuan utama dari sebuah advertensi atau promosi ini
adalah menginformasikan, mempengaruhi, maupun membujuk
serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan maupun
dalam baurna pemasarannya. Secara singkat promosi berkaitan
dengan upaya bagaimana orang dapat mengenal produk lalu
commit to user H. Penelitian Terdahulu
1. Edy Hariyanto ( 2010 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Pengaruh Modal, Tenaga Kerja , Biaya Bahan Baku Terhadap
Keuntungan Industri Kecil Batik ( Studi kasus Di Kota Surakarta ). Hasil
analisis data menggunakan regresi linier berganda menunjukan bahwa
variabel modal dan variabel tenaga kerja dengan tingkat signifikansi 5 %
berpengaruh signifikan dan pengaruh positif terhadap keuntungan pada
industri batik. Dengan nilai koefisiensi regresi modal sebesar 0,475061
dan koefisiensi regresi tenaga kerja sebesar 0,086749. Namun untuk
variabel bahan baku berpengaruh negatif terhadap keuntungan dengan
nilai koefisiensi regresinya sebesar -0,330499. Dengan menggunakan Uji
F diperoleh hasil regresi bahwa nilai F statistik sebesar 3158,706. Maka
dengan koefisien regresi secara bersama – sama signifikan pada tingkat
5% yang berarti semua faktor secara bersama – sama berpengaruh nyata
terhadap keuntungan industri kecil batik di Surakarta. Diketahui nilai
koefisiensi determiniasi R2 sebesar 0,991006 yang berarti 99,10% variabel
dependen (keuntungan) dapat dijelaskan oleh independennya ( modal,
tenaga kerja, bahan baku) sedangkan sisanya yaitu 0,90 dijelaskan oleh
variabel lain diluar model
2. Bintang R ( 2009 ) dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Industri Batik di Kecamatan
commit to user
kerja, bahan baku, dan penjualan. Berdasarkan uji t dengan tingkat
signifikansi sebesar 5% diperoleh hasil bahwa untuk variabel modal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan diketahui t hitung
sebesar 2,136953 , sedangkan untuk variabel lain seperti tenaga kerja
dengan t hitung sebesar 2,028964 , bahan baku dengan t hitung sebesar
-15,76675 , dan penjualan dengan besarnya t hitung sebesar 42,71912 juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keutungan industri batik
dilaweyan. Sedangkan dengan menggunakan uji F diperoleh basil semua
koefisien regresi secara bersama – sama signifikan pada tingkat 5% berarti
variabel modal, tenaga kerja, bahan baku, dan penjualan secara bersama –
sama berpengaruh nyata terhadap keuntungan. Sedangkan untuk
koefisiensi determinasi berganda diketahui R2 sebesar 0,996 berarti 99,6
% variabel dependen ( keuntungan ) dapat dijelaskan oleh variabel
independennya, sedangkan sisanya 0,4 % disebabkan oleh variabel lain
diluar model.
3. Fitria K. ( 2011 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Usaha Konveksi di Kecamatan
Wedi Kabupaten Klaten.” Berdasarkan variabel yang diuji yaitu modal,
tenaga kerja, dan promosi terhadap keuntungan konveksi dikecamatan
Wedi. Dengan menggunakan regresi linier berganda. Diperoleh hasil dari
uji t dengan t tabel sebesar ±2,00 bahwa untuk variabel modal dengan t
hitung sebesar 7,491199 , tenaga kerja dengan t hitung sebesar 2,384454 ,
commit to user
dan berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan. Sedangkan untuk
uji F membuktikan bahwa variabel modal, tingkat tenaga kerja, dan
promosi juga mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
keuntungan usaha konveksi. Sedangkan koefisiensi determinasi berganda
diketahui R2 sebesar 0,723364 berarti 72,33% variabel dependen (
keuntungan ) dapat dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan
sisanya 27,66 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
4. Bambang Agus ( 2009 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Pengusaha Tahu dan
Tempe.” Berdasarkan variabel yang diuji yaitu variabel tenaga kerja,
pengalaman, modal, dan bahan baku. Diperoleh hasil dari uji t dengan
tingkat signifikansi sebesar 5% diperoleh hasil untuk variabel tenaga kerja
mempunyai pengaruh postif dan signifikan terhadap keuntungan karena t
hitung 4,9998 > t tabel 1,96. Untuk variabel pengalaman diperoleh t
hitungnya sebesar -0,9651 < t tabel -1,96 maka dapat disimpulkan untuk
variabel pengalaman tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keuntungan. Untuk variabel modal diperoleh t hitungnya sebesar 1,8713 <
t tabel 1,96 maka dapat dijelaskan kalau variabel modal tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan. Sedangkan untuk variabel bahan baku diperoleh
hasil t hitung sebesar 3,7733 > t tabel 1,96 sehingga untuk variabel bahan
baku mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan. Untuk
uji F diperoleh hasil F hitung sebesar 119,6085 > F tabel sebesar 2,37
commit to user
signifikan pada tingkat 5% maka variabel modal, pengalaman, dan bahan
baku secara bersama – sama berpengaruh terhadap keuntungan.
5. Deny Ertanto ( 2008 ) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pengrajin Gitar di Desa
Mancasan Kecamatan Baki.” Berdasarkan variabel yang diuji yaitu tenaga
kerja, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, dan modal. Dari hasil uji t
diperoleh bahwa dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% diperoleh
hasil untuk variabel tenaga kerja dengan t hitung sebesar 2,353
mempunyai pengaruh positif dan berpengaruh secara signifikan. Untuk
variabel pendidikan dengan t hitung sebesar 2,136 mempunyai pengaruh
yang positif dan berpengaruh secara signifikan. Sedangkan untuk variabel
pengalaman usaha dengan t hitung sebesar -0,407 mempunyai pengaruh
yang negatif terhadap pendapatan. Dan untuk variabel modal dengan t
hitung sebesar 4,669 berpengaruh positif dan berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan. Untuk uji F dengan tingkat signifikan
sebesar 5% untuk variabel modal, tenaga kerja, pengalaman usaha, dan
tingkat pendidikan secara bersama – sama berpengaruh nyata terhadap
pengrajin gitar.
I. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran didalam analisis faktor – faktor yang
mempengaruhi keuntungan industri kecil pembuatan gitar ini dimulai dari
commit to user
tidak dapat dipisahkan. Kerangka pemikiran ini merupakan penertejemahan
dari adanya pertanyaan – pertanyaan yang ada pada perumusan masalah.
Kerangka pemikiran ini sendiri merupakan inti dari suatu penelitian yang
menuju pada suatu tujuan, yaitu memecahkan masalah yang akan diteliti.
Dibawah ini secara ringkas digambarkan kerangka pemikiran yang melandasi
penelitian yang akan dilakukan:
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Sumber : Data primer yang diolah
Dari kerangka pemikiran tersebut diatas diasumsikan bahwa variabel
modal, tenaga kerja, pengalaman usaha, dan promosi baik secara parsial
maupun secara bersama – sama akan secara signifikan mempengaruhi MODAL
TENAGA KERJA
KEUNTUNGAN
PENGALAMANUSAHA
commit to user
peningkatan keuntungan pada industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten
Sukoharjo.
J. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pernyataan yang
telah dikemukakan dalam masalah yang harus dibuktikan kebenarannya. Untuk
itu dari hasil perumusan masalah yang telah disusun dimuka, maka dapat
dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
1. Diduga faktor modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten
Sukoharjo.
2. Diduga faktor tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat keuntungan industri kecil pembuatan gitar di
Kabupaten Sukoharjo.
3. Diduga faktor pengalaman usaha berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat keuntungan industri kecil pembuatan gitar di
Kabupaten Sukoharjo.
4. Diduga faktor promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat keuntungan industri kecil pembuatan gitar di Kabupaten
commit to user BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian analisis faktor – faktor yang mempengaruhi keuntungan
industri kecil pembuatan gitar, metode diartikan sebagai suatu cara yang
digunakan untuk mencari, mengumpulkan, dan menganalisis data guna untuk
mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan penelitian ini. oleh kerena itu suatu
penelitian dibutuhkan langkah – langkah yang metodologis maupun kronologis
dalam penelitiannya agar didapat suatu data secara lengkap dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adapun metodologi penelitian yang akan
dipaparkan secara lengkap dan metodologis sebagai berikut :
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal, tenaga kerja,
pengalaman usaha, dan promosi terhadap keuntungan industri kecil
pembuatan gitar di Desa mancasan.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode survei yang menganalisis faktor – faktor
yang mempengaruhi industri kecil produksi gitar. Lokasi penelitian di Desa
Mancasan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan di