• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TAHUN"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

(RPJMD)

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

TAHUN 2010 2015

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

TAHUN 2011

(2)
(3)

Daftar Isi

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Maksud dan Tujuan ... I-2 1.2.1 Maksud ... I-1 1.2.2 Tujuan ... I-2 1.3. Landasan Hukum ... I-2 1.4. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan lainnya ... I-5 1.5. Sistematika Penulisan ... I-6

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... II-1

2.1. Aspek Geografi dan Demografi ... II-1 2.1.1 Karakteristik Wilayah ... II-1 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ... II-8 2.1.3 Demografi ... II-10 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... II-12 2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ... II-12 2.2.2 Kesejahteraan Masyarakat ... II-19 2.3 Aspek Daya Saing Wilayah ... II-30 2.3.1 Kondisi Sumberdaya Alam ... II-30 2.3.2 Sarana dan Prasarana ... II-35 2.3.3 Iklim Investasi dan Sumberdaya Manusia... II-40 2.3.4 Tata Ruang dan Lingkungan ... II-41 2.4 Aspek Pelayanan Umum ... II-50

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

DAN KERANGKA PENDANAAN ... III-1

3.1 Pengelolaan Pendapatan Daerah ... III-1 3.2 Pengelolaan Belanja Daerah ... III-6 3.3 Pengelolaan Pembiayaan Daerah ... III-11

(4)

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1 Permasalahan Pembangunan ... IV-1 4.2 Analisis Isu-Isu Strategis ... IV-3

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... V-1

5.1. Visi ... V-1 5.2. Misi ... V-2 5.3. Tujuan ... V-2 5.4. Sasaran ... V-3

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... VI-1

6.1. Strategi ... VI-1 6.2. Arah Kebijakan ... VI-2

6.2.1. Misi Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia, dicapai dengan Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan, Derajat

Kesehatan dan Pengembangan IPTEK... VI-2 6.2.2. Misi Membangun Ekonomi Kerakyatan, dicapai dengan

Strategi Peningkatan Pertumbuhan dan Pengembanan

UMKM Berbasis Pedesaan Dan Ketahanan Pangan... VI-3 6.2.3. Misi Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan antara

Desa dan Kota, dicapai dengan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Percepatan Pembangunan Infrastruk-tur Perdesaan ... VI-4 6.2.4 Misi Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan

Pemerintahan yang Bersih (Good Governance and Clean Government), dicapai dengan strategi Pemantapan Profesio-nalisme Aparatur dan Penegakan Hukum ... VI-5

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ... VII-1

7.1. Program Utama Pembangunan Daerah ... VII-1 7.2. Program Pembangunan untuk Mewujudkan Misi I ... VII-4 7.3. Program Pembangunan untuk Mewujudkan Misi II ... VII-6 7.4. Program Pembangunan untuk Mewujudkan Misi III ... VII-7 7.5. Program Pembangunan untuk Mewujudkan Misi IV ... VII-9

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN.... VIII-1

8.1. Rencana Program dan Kebutuhan Pendanaan ... VIII-1 8.2.1 Rencana Program dan Pendanaan Misi Pertama ... VIII-1 8.2.1 Rencana Program dan Pendanaan Misi Kedua ... VIII-5 8.2.1 Rencana Program dan Pendanaan Misi Ketiga ... VIII-7 8.2.1 Rencana Program dan Pendanaan Misi Keempat ... VIII-9 8.2. Indikasi Keluaran menurut Program Pembangunan ... VIII-12

(5)

BAB IX PENTAHAPAN DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA ... IX-1

9.1. Pentahapan Pembangunan ... IX-1 9.1.1. Tahap upaya peletakan dasar-dasar pembangunan

yang kuat (2011) ... IX-1 9.1.2. Tahap mempersiapkan sumberdaya manusia yang

sehat dan berkualitas (2012) ... IX-2 9.1.3. Tahap mencapai kemajuan ekonomi rakyat (2013) ... IX-2 9.1.4. Tahap pemerataan pembangunan (2014) ... IX-3 9.1.5. Tahap menuju kemandirian pembangunan (2015) ... IX-4 9.2. Penetapan Indikator Kinerja ... IX-6 9.3. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Makro ... IX-9 9.4. Indikator Keberhasilan Pencapaian Visi dan Misi ... IX-10

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN... X-1

10.1. Pedoman Transisi ... X-1 10.2. Kaidah Pelaksanaan ... X-2

10.2.1 RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan pedo-man bagi SKPD dalam menyusun Renstra SKPD... X-3 10.2.2 RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai rujukan

dalam penyusunan RKPD... X-4 10.2.3 Penguatan peran serta stakeholders dalam pelaksanaan

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu... X-4 10.2.4 RPJMD merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan

atas kinerja tahunan dan lima tahunan... X-4

BAB XI PENUTUP ... XI-1 LAMPIRAN

(6)

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Kecamatan dan Desa/Kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ulu .... II-2 Tabel 2.2 Luas dan Jenis Penggunaan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2009... II-7 Tabel 2.3 Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 ... II-10 Tabel 2.4 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2000 2009 (Juta Rupiah) ... II-13 Tabel 2.5 Pendapatan per kapita Kabupaten OKU, Propinsi Sumsel dan Nasional

Tahun 2000 2009 ... II-17 Tabel 2.6 Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin (Data Makro Susenas)

Tahun 2005-2008 ... II-19 Tabel 2.7 Jumlah Tenaga Pendidik di Kabupaten Ogan Komering Ulu ... II-22 Tabel 2.8 Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu ... II-23 Tabel 2.9 Indikator Pelayanan Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2005 2009 ... II-24 Tabel 2.10 Kondisi Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu... II-26 Tabel 2.11 IPM Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2006 2009... II-30 Tabel 2.12 Luas dan Produksi Komoditi Perkebunan di Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2009 ... II-32 Tabel 2.13 Perkembangan Populasi Ternak Besar, Kecil dan Unggas, Per

Kecamatan di Kabupaten OKU Tahun 2010... II-34 Tabel 2.14 Perkembangan Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten

Ogan Komering Ulu Tahun 2005-2009... II-35 Tabel 2.15 Kondisi Jalan Negara, Propinsi, Kabupaten Tahun 2009 ... II-36 Tabel 2.16 Produksi, Distribusi, Air Terjual dan Tingkat Kebocoran Air PDAM

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005-2009... II-37 Tabel 2.17 Perkembangan Jumlah Daerah Irigasi dan Luas Areal yang Dialiri

di Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005-2009 ... II-38 Tabel 2.18 Jumlah Desa Berlistrik Berdasarkan Kecamatan Tahun 2009-2010 II-38 Tabel 3.1 Perkembangan Pendapatan Daerah pada APBD Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2007 2010 (Rp.) ... III-4 Tabel 3.2 Target Pendapatan Daerah pada APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu

Tahun 2011 2015 ... III-5 Tabel 3.3 Perkembangan Belanja Daerah pada APBD Kabupaten Ogan Komering

Ulu Tahun 2007 2010 ... III-9 Tabel 3.4 Target Belanja Daerah pada APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun

(7)

Tabel 3.5 Pembiayaan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2006

2010 ... III-12 Tabel 3.6 Proporsi Pembiayaan Daerah terhadap APBD Kabupaten Ogan

Komering Ulu Tahun 2007 2010 ... III-13 Tabel 3.7 Rencana Pembiyaaan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun

2011 2015 ... III-14 Tabel 6.1 Misi dan Strategi Pembangunan... VI-1 Tabel 8.1 Program dan Pendanaan Misi Pertama ... VIII-1 Tabel 8.2 Program dan Pendanaan Misi Kedua... VIII-5 Tabel 8.3 Program dan Pendanaan Misi Ketiga... VIII-7 Tabel 8.4 Program dan Pendanaan Misi Keempat ... VIII-10 Tabel 8.5 Indikator Keluaran Program Pembangunan ... VIII-13 Tabel 9.1 Matriks Tahapan Pembangunan Tahun 2011 2015... IX-5 Tabel 9.2 Penetapan Indikator Kinerja Pembangunan... IX-7 Tabel 9.3 Capaian Kinerja Pembangunan Makro... IX-9 Tabel 9.4 Indikator Keberhasilan Pencapaian Misi ... IX-11

(8)

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Alur Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran... I-9 Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kabupaten Ogan Komering Ulu ... II-6 Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009... II-11 Gambar 2.3 Struktur Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu menurut

Lapangan Usaha Tahun 2009 (ADHK 2000)... II-13 Gambar 2.4 Grafik Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2001 2009 ... II-14 Gambar 2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Ogan Komering

Ulu Tahun 2001 2009 (ADHK 2000) ... II-15 Gambar 2.6 Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Komering

Ulu Tahun 2011 2015 ... II-15 Gambar 2.7 Laju inflasi (Indeks Harga Inflisit) PDRB Kabupaten OKU Tahun

2001 2009 ... II-16 Gambar 2.8 Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2005-2009 ... II-18

(9)

Bab I

P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Pemerintah Daerah untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah yang meliputi RPJPD, RPJMD, dan RKPD. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun sebagai penjabaran visi, misi dan program kepala daerah terpilih yang berpedoman pada RPJPD, Rencana Tata Ruang, dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya serta memperhatikan RPJMN dan RPJMD Provinsi.

RPJMD merupakan pedoman bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pembangunan daerah. Artinya, RPJMD merupakan perwujudan komitmen pemerintah daerah, swasta dan masyarakat dalam pembangunan yang akan dilaksanakan secara bersama dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 2015 merupakan penjabaran RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005 2025 tahap kedua. Oleh karena itu RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 2015 merupakan kelanjutan dari RPJMD sebelumnya.

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 2015 memuat visi dan misi, strategi pembangunan daerah, arah kebijakan, program dan kegiatan, kerangka pendanaan serta kaidah pelaksanaannya. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja (Renja-SKPD). RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), KUA, PPAS serta RKA SKPD yang merupakan bahan dasar penyusunan RAPBD, agar sasaran pembangunan daerah saling terkait dan salin menunjang dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran, kerangka visi, misi dan program kepala daerah.

Berdasarkan kepentingan dan nilai stratejik dari dokumen RPJMD, maka Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu sangat berkepentingan untuk menyusun RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu 2010 2015 secara terarah dan terukur. Oleh karena itu, RPJMD memuat berbagai permasalahan pembangunan

(10)

yang akan diselesaikan selama 5 (lima) tahun melalui program-program pembangunan. Selain mempertimbangkan dimensi waktu, substansi RPJMD juga memperhatikan dimensi kewilayahan. Keterkaitan fungsional antara wilayah yang satu dengan yang lain dalam upaya sinergisitas pembangunan diwujudkan dalam koordinasi penyediaan infrastruktur publik. Infrastruktur dimaksud seperti jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan air bersih, pasar desa, terminal tipe C, puskesmas, puskesdes dan lain-lain. Hubungan antar ruang menjadi perhatian penting dalam melihat peran Kabupaten Ogan Komering Ulu di tengah-tengah Kabupaten/Kota lainnya. Dengan menggunakan potensi yang dimiliki dan kerjasama seluruh elemen masyarakat, maka Kabupaten Ogan Komering Ulu yang Maju, Sehat, dan Mandiri akan dapat diwujudkan.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 disusun dengan maksud sebagai landasan atau pedoman umum dalam menyelenggarakan pembangunan daerah selama periode 5 (lima) tahun, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian maupun pengawasan.

1.2.2 Tujuan

Penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 bertujuan:

1. Menjabarkan visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati Ogan Komering Ulu ke dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang rinci, terarah, terukur dan dapat dilaksanakan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015;

2. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu dalam menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan melalui sumber dana APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu, APBD Provinsi Sumatera Selatan, APBN dan sumber dana lainnya;

3. Mendorong terwujudnya koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi pembangunan baik antar SKPD, antar wilayah kecamatan, antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, serta antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat;

4. Menyediakan tolak ukur untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja pembangunan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu secara umum;

5. Mengoptimalkan kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan.

(11)

1.3 Landasan Hukum

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 disusun berdasarkan :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4347);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara

(12)

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 2014;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

(13)

19. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Menteri Keuangan Nomor: 28 Tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010, Nomor : PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelerasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 229);

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517);

21. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sematera Selatan Tahun 2005 2025; 22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 27);

22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 13 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 27);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2004 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2006 Nomor 11);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 17 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu 2005 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2006 Nomor Seri 17);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009 Nomor 2);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 Nomor 3);

(14)

1.4 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan lainnya

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Selatan. Keberadaan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 merupakan satu kesatuan yang utuh dalam kerangka pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. RPJMD dan RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ulu

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 merupakan RPJMD kedua dari tahapan pelaksanaan RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005-2025. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD selain memuat visi, misi dan program prioritas Bupati/Wakil Bupati Ogan Komering Ulu, juga berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005-2025.

2. RPJMD dan RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu

Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu. Hal ini terkait dengan dasar penetapan lokasi pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang bagi kawasan budidaya, lindung dan strategis di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

3. RPJMD dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra SKPD merupakan penjabaran RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan.

4. RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Implementasi RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan yang memuat prioritas program dan kegiatan yang berasal dari Rencana Kerja SKPD. RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Ogan Komering Ulu yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota.

(15)

Skema tentang hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya dari sisi alur perencanaan dan penganggaran dapat dilihat pada Gambar 1.1.

1.5 Sistematika Penulisan

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan dokumen perencanaan lainnya, serta Sistematika Penulisan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu 2010 2015. Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab ini mendeskripsikan tentang kondisi umum Kabupaten Ogan Komering Ulu yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek daya saing wilayah, aspek pelayanan umum.

Bab III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan Bab ini mendeskripsikan arah kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang mencakup kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan serta capaian kinerja program dan kegiatan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat digunakan analisis keuangan daerah.

Bab IV : Analisis Isu-Isu Strategis

Bab ini mengurai secara makro permasalahan pembangunan dan sekaligus menganalisis isu-isu strategis yang dijumpai selama ini, guna menentukan kebijakan dan strategi pembangunan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu selama kurun waktu 2011 2015.

Bab V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Bab ini mendeskripsikan tentang visi dan misi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu, beserta tujuan dan sasaran pembangunan untuk kurun waktu 2011 2015.

Bab VI : Strategi dan Arah Kebijakan

Bab ini mendeskripsikan tentang strategi dan arah kebijakan dalam mengimplementasikan visi, misi dan program Kepala Daerah sekaligus sebagai upaya percepatan pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Bab VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Bab ini mendeskripsikan program utama sebagai kebijakan umum sesuai dengan misi Kabupaten Ogan Komering Ulu yang telah ditetapkan dalam

(16)

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015 dan program yang telah dipetakan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.

Bab VIII : Indikasi Rencana Program dan Kebutuhan Pendanaan

Bab ini mendeskripsikan tentang program prioritas dalam pembangunan, serta rencana program dan indikasi kebutuhan pendanaannya.

Bab IX : Pentahapan dan Penetapan Indikator Kinerja

Bab ini menjelaskan mengenai tahapan pembangunan, penetapan indikator kinerja, serta target pencapaian untuk setiap tahun mulai tahun 2011 2015.

Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Bab ini menjelaskan mengenai kaidah pelaksanaan RPJMD dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Daerah termasuk pengaturan penyusunan RKPD pada masa transisi RPJMD.

Bab XI : Penutup

Bab ini merupakan ringkasan bagian-bagian penting dari penyusunan RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2015.

(17)
(18)

Bab II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1 Karakteristik wilayah

Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan salah satu dari 15 (lima belas) kabupaten/kota di Propinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah mencapai 4.797,06 Km2. Secara geografis terletak di antara 103025' sampai dengan 104050'

Bujur Barat dan 3040' sampai dengan 4055' Lintang Selatan, dengan ketinggian

antara 100 1.000 meter di atas permukaan air laut. Kabupaten ini beriklim tipe B1 (klasifikasi Oldemand) dengan suhu rata-rata 220 310Celcius dan curah hujan

cukup tinggi. Intensitas curah hujan tertinggi terjadi antara bulan November sampai April, dan terendah terjadi antara bulan Juli sampai Oktober.

Secara administratif, batas-batas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagai berikut:

Sebelah Utara Kecamatan Rambang dan Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan;

Sebelah Selatan Kecamatan Simpang, Kecamatan Buana Pemaca, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kecamatan Runjung Agung, Kecamatan Kisam Tinggi dan Kecamatan Muaradua Kisam Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan;

Sebelah Barat Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kecamatan Semendo Darat Laut, Kecamatan Tanjung Agung dan Kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan;

Sebelah Timur Kecamatan Cempaka, Kecamatan Madang Suku I, Kecamatan Madang Suku II, Kecamatan Buay Pemuka Peliung dan Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan.

Pada awal tahun 2005, administrasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu hanya terdiri atas 9 kecamatan, 130 desa, 4 desa persiapan, dan 3 kelurahan. Seiring dengan semangat otonomi daerah, sampai dengan akhir tahun 2009, wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ulu berkembang menjadi 12 kecamatan, 14

(19)

kelurahan, dan 138 desa. Hingga tahun 2009, dari 138 desa masih ada 95 desa berstatus tertinggal.

Tabel 2.1 Kecamatan dan Desa/Kelurahan di Kabupaten Ogan Komering Ulu

No Kecamatan Nama Desa/Kelurahan Keterangan

1. Lengkiti

Luas : 481,06 Km2.

17 desa tertinggal.

1. Bandar Jaya Desa tidak tertinggal 2. Karang Endah Desa tertinggal 3. Pajar Bulan Desa tertinggal 4. Pagar Dewa Desa tertinggal 5. Bumi Kawa Desa tertinggal 6. Negeri Ratu Desa tertinggal 7. Tanjung Lengkayap Desa tidak tertinggal 8. Lubuk Dalam Desa tidak tertinggal 9. Way Heling Desa tertinggal 10. Segara Kembang Desa tertinggal 11. Sukaraja Desa tertinggal 12. Gedung Pakuon Desa tidak tertinggal 13. Bunga Tanjung Desa tertinggal 14. Lubuk Hara Desa tertinggal 15. Tihang Desa tertinggal 16. Negeri Agung Desa tertinggal 17. Tualang Desa tertinggal 18. Sundan Desa tertinggal 19. Umpam Desa tertinggal 20. Tanjung Agung Desa tertinggal 21. Simpang Empat Desa tertinggal 2. Sosoh Buay Rayap

Luas : 375,00 Km2.

10 desa tertinggal

1. Negeri Sindang Desa tertinggal 2. Rantau Kumpai Desa tertinggal 3. Tungku Jaya Desa tertinggal 4. Lubuk Baru Desa tertinggal 5. Bandar Desa tertinggal 6. Lubuk Leban Desa tertinggal 7. Penyandingan Desa tertinggal 8. Kungkilan Desa tertinggal 9. Mekar Jaya Desa tertinggal 10. Penantian Desa tertinggal 3. Pengandonan

Luas : 249,00 Km2.

12 desa tertinggal

1. Gunung Meraksa Desa tertinggal 2. Tanjung Pura Desa tertinggal 3. Tanjung Sari Desa tertinggal 4. Tangsi Lontar Desa tertinggal 5. Belambangan Desa tertinggal 6. Kesambirata Desa tertinggal 7. Gunung Liwat Desa tertinggal

(20)

No Kecamatan Nama Desa/Kelurahan Keterangan

8. Semanding Desa tertinggal 9. Pengandonan Desa tertinggal 10. Tanjungan Desa tertinggal 11. Ujan Mas Desa tertinggal 12. Gunung Kuripan Desa tertinggal 4. Semidang Aji

Luas : 714,00 Km2.

13 desa tertinggal

1. Tanjung Kurung Desa tertinggal 2. Sukarami Desa tertinggal 3. Batang Hari Desa tidak tertinggal 4. Nyiur Sayak Desa tertinggal 5. Sukamerindu Desa tertinggal 6. Padang Bindu Desa tidak tertinggal 7. Panggal-Panggal Desa tertinggal 8. Bedegung Desa tertinggal 9. Ulak Pandan Desa tidak tertinggal 10. Keban Agung Desa tertinggal 11. Tubohan Desa tidak tertinggal 12. Raksa Jiwa Desa tertinggal 13. Guna Makmur (R. Kumpai III) Desa tertinggal 14. Seleman Desa tidak tertinggal 15. Kebon Jati Desa tertinggal 16. Singapura Desa tidak tertinggal 17. Pengaringan Desa tidak tertinggal 18. Panai Makmur Desa tertinggal 19. Banjar Sari Desa tertinggal 20. Pandan Dulang Desa tidak tertinggal 21. Tebing Kampung Desa tertinggal 5. Ulu Ogan

Luas : 600,00 Km2.

7 desa tertinggal

1. Kelumpang Desa tertinggal 2. Mendingin Desa tertinggal 3. Sukajadi Desa tertinggal 4. Gunung Tiga Desa tertinggal 5. Ulak Lebar Desa tertinggal 6. Pedataran Desa tertinggal 7. Belandang Desa tertinggal 6. Peninjauan

Luas : 914,68 Km2.

13 desa tertinggal

1. Kepayang Desa tertinggal 2. Kedondong Desa tertinggal 3. Belimbing Desa tidak tertinggal 4. Durian Desa tertinggal 5. SP. III Desa tertinggal 6. Lubuk Rukam Desa tidak tertinggal 7. Bindu Desa tidak tertinggal 8. Mendala Desa tidak tertinggal 9. Panti Jaya (SP VIII) Desa tertinggal

(21)

No Kecamatan Nama Desa/Kelurahan Keterangan

10. Makarti Jaya Desa tertinggal 11. Makarti Tama Desa tertinggal 12. Penilikan (SP. IV) Desa tidak tertinggal 13. Peninjauan Desa tidak tertinggal 14. Saung Naga Desa tertinggal 15. Mitra Kencana (SP. VII) Desa tertinggal 16. Bunglai Desa tertinggal 17. Kedaton Desa tidak tertinggal 18. Kampai Desa tertinggal 19. Rantau Panjang Desa tidak tertinggal 20. Sukapindah Desa tidak tertinggal 21. Lubuk Kemiling Desa tertinggal 22. Karang Dapo Desa tertinggal 23. Sinar Kedaton Desa tidak tertinggal 24. Kedaton Timur Desa tidak tertinggal 7. Lubuk Batang

Luas : 747,00 Km2.

8 desa tertinggal

1. Merbau Desa tertinggal 2. Gunung Meraksa Desa tidak tertinggal 3. Kurup Desa tertinggal 4. Banuayu Desa tidak tertinggal 5. Tanjung Dalam Desa tidak tertinggal 6. Lubuk Batang Baru Desa tidak tertinggal 7. Lubuk Batang Lama Desa tidak tertinggal 8. Belatung Desa tertinggal 9. Bandar Agung Desa tertinggal 10. Tanjung Manggus Desa tertinggal 11. Lunggaian Desa tertinggal 12. Karta Mulya Desa tidak tertinggal 13. Markisa Desa tertinggal 14. Air Wal (SP.I) Desa tertinggal 8. Sinar Peninjauan

Luas : 85,32 Km2.

3 desa tertinggal

1. Marga Bakti Desa tidak tertinggal 2. Karya Mukti Desa tidak tertinggal 3. Karya Jaya Desa tidak tertinggal 4. Sri Mulya Desa tertinggal 5. Marga Mulya Desa tertinggal 6. Tanjung Makmur Desa tertinggal 9. Baturaja Timur

Luas : 109,96 Km2.

2 desa tertinggal

1. Tanjung Baru Desa tidak tertinggal 2. Pasar Baru Kelurahan

3. Kemalaraja Kelurahan 4. Sukaraja Kelurahan 5. Tanjung Kemala Desa tertinggal 6. Sukajadi Kelurahan

(22)

No Kecamatan Nama Desa/Kelurahan Keterangan

8. Baturaja Permai Kelurahan 9. Sekar Jaya Kelurahan 10. Terusan Desa tertinggal 11. Kemelak Bindung Langit Kelurahan 12. Sepancar Lawang Kulon Kelurahan 13. Baturaja Lama Kelurahan 10. Lubuk Raja

Luas : 68,71 Km2.

Tidak ada desa tertinggal

1. Batumarta I Desa tidak tertinggal 2. Batumarta II Desa tidak tertinggal 3. Battu Winangun Desa tidak tertinggal 4. Lekis Rejo Desa tidak tertinggal 5. Lubuk Banjar Desa tidak tertinggal 11. Baturaja Barat

Luas : 117,40 Km2.

3 desa tertinggal

1. Batu Putih Desa tidak tertinggal 2. Laya Desa tidak tertinggal 3. Saung Naga Kelurahan

4. Tanjung Agung Kelurahan 5. Talang Jawa Kelurahan 6. Air Gading Kelurahan

7. Pusar Desa tidak tertinggal 8. Batu Kuning Kelurahan

9. Karang Agung Desa tertinggal 10. Karang Endah Desa tertinggal 11. Tanjung Karang Desa tertinggal 12. Sukamaju Desa tidak tertinggal 12. Muara Jaya

Luas : 320,00 Km2.

7 desa tertinggal

1. Kemala Jaya Desa tertinggal 2. Lontar Desa tertinggal 3. Lubuk Tupak Desa tertinggal 4. Beringin Desa tertinggal 5. Muara Saeh Desa tertinggal 6. Surau Desa tertinggal 7. Karang Lantang Desa tertinggal Jumlah Desa/Kelurahan 152 14 kel/138 desa

Sumber: BPMPD Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2010.

Kondisi topografi di Kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri dari wilayah datar/landai, berbukit-bukit, dan bergunung-gunung dengan kemiringan lereng beragam antara 0-2% (luas 61.781 ha), 2-15% (luas 142.968 ha), 15-40% (luas 71.564 ha), dan di atas 40% (luas 85.447 ha). Dengan demikian Kabupaten Ogan Komering Ulu sebagian besar merupakan wilayah datar dan landai mencapai 56,59% dan bergelombang hingga berbukit mencapai 43,40%. Sebaran jenis tanah yang dijumpai di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi hidromorf kelabu; andosol; latosol; podsolik merah kuning, merah kekuningan, dan coklat; asosiasi podsolik coklat kekuningan dan podsolik, asosiasi coklat kekuningan dan

(23)

podsolik coklat, asosiasi merah kekuningan, asosiasi podsolik coklat kekuningan dan hidromorfik kelabu; serta kompleks podsolik yang merupakan gabungan dari beberapa jenis tanah.

(24)

pertanian, maupun untuk pengembangan perikanan darat. Sungai terpanjang di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu Sungai Ogan yang mengalir dari Kecamatan Ulu Ogan dan bermuara di Sungai Musi. Aliran Sungai Ogan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu sepanjang 170 Km mulai dari Kecamatan Ulu Ogan sampai Kecamatan Peninjauan. Debit Sungai Ogan pada saat musim kemarau mencapai 136.614 m3/jam.

Penggunaan lahan untuk kawasan budi daya di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dipergunakan untuk permukiman, pertanian, perkebunan, hutan produksi, pertambangan, industri, pariwisata, lahan yang belum dibudidayakan/ diusahakan, dan lahan kritis. Dari total luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu, sekitar 36,41% berupa hutan belukar, 26,07% diusahakan untuk perkebunan rakyat dengan komoditi unggulan seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan tanaman tahunan lainnya, perkebunan besar (8,99%) maupun kebun campuran 4,38%.

Tabel 2.2 Luas dan Jenis Penggunaan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009

No. Jenis Pemanfaatan Luas Persentase

(ha) (%) 1. Kampung/Pemukiman 3.710 1,83 2. Industri 200 0,06 3. Pertambangan 200 0,06 4. Sawah a. Irigasi Teknis -

-b. Irigasi Non Teknis 10.565 0,47 5. Pertanian Tanah Kering Semusim 44.820 3,73 6. Kebun Campuran 17.270 4,38 7. Perkebunan Besar 32.521 8,99 8. Perkebunan Rakyat 97.280 26,07 9. Alang-Alang 3.200 1,40 10. Semak 3.170 1,14 11. Hutan Lebat 13.676 14,56 12. Hutan Belukar 128.198 36,41 13. Hutan Sejenis 6.456 1,78 14. Perairan Darat 73 0,02 15. Tanah Terbuka/Tandus/Rusak/Kosong 117.946 24,59 16. Jalan 112 0,03 17. Sungai 309 0,09 Jumlah 479.706 100%

Sumber: Profil Kabupaten Ogan Komering Ulu, Bappeda OKU, 2009.

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu difungsikan sebagai wilayah pengembangan perkebunan. Budidaya perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi basis perekonomian rakyat yang sangat besar peranannya. Sampai tahun 2009, luas area perkebunan karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu mencapai 69.862,49

(25)

ha atau 14,56% dari total luas wilayah. Dari prosentase tersebut 13,86% milik rakyat, dan 0,70% milik perkebunan besar. Sementara itu perkebunan sawit yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu mencapai luas 38.046,23 ha, atau 7,93% dari total luas wilayah, 0,14% milik rakyat dan 7,79% milik perkebunan besar. Dengan demikian potensi lahan yang masih dapat dikembangkan untuk perkebunan lebih kurang 42.265,00 ha atau 8,81% dari total luas wilayah.

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Potensi pengembangan produk unggulan wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ulu bertumpu pada sektor-sektor yang tergolong basis, yaitu pertanian, pertambangan, perdagangan dan jasa. Di sektor pertanian, sebagian besar perekonomian masyarakat berada pada sub-sektor perkebunan terutama karet dan kelapa sawit. Upaya pengembangan untuk sub-sektor ini dapat ditempuh dengan meningkatkan nilai tambah produk karet dan kelapa sawit sebagai permintaan antara bagi industri hilir. Lateks yang dihasilkan sekitar 64.335 ton (tahun 2009) sangat berpotensi dijadikan slub agar nilai tambah produk karet bagi petani meningkat. Demikian pula produk Crude Palm Oil (CPO) dari perkebunan kelapa sawit sebanyak 392.152,13 ton (tahun 2009), dapat ditingkatkan nilai tambahnya menjadi minyak kemasan yang diproduksi di wilayah Ogan Komering Ulu. Upaya ini perlu dukungan pemerintah daerah sebagai regulator, fasilitator dan motivator guna mendorong dunia usaha untuk berinvestasi di sub-sektor ini.

Selain sub sektor perkebunan, sub sektor pertanian bahan makanan juga potensial untuk dikembangkan. Komoditas yang potensial yaitu buah-buahan dan tanaman hortikultura, sementara komoditi padi sejak pemekaran wilayah diarahkan pada penyediaan stok pangan lokal. Keberadaan buah musiman seperti durian, duku, pisang dan tanaman hortikultura (kopi, lada, kayu manis) perlu mendapat perhatian terutama untuk teknologi pengolahan dan perluasan pangsa pasar yang jelas. Pengembangan produk makanan lokal ini sangat diperlukan terkait dengan kekhasan dan daya tarik daerah yang sampai saat ini relatif belum kompetitif.

Sub sektor peternakan dan perikanan juga memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Saat ini Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki area kebun sawit cukup luas (38.046,23 ha). Potensi ini dapat diintegrasikan dengan peternakan sapi guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Sementara pengembangan perikanan dapat dilakukan di Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, Muara Jaya. Hal ini karena didukung dengan persediaan air yang cukup dari Sungai Ogan dan keberadaan BBI di Desa Blambangan, Kecamatan Pengandonan. Pengembangan peternakan dan perikanan harus melihat pangsa pasar wilayah lain (regional) karena kebutuhan konsumsi lokal sudah dapat dipenuhi oleh produksi

(26)

sendiri, yaitu untuk konsumsi ikan 13,44 kg/kapita/tahun dan daging 3,9 kg/kapita/tahun.

Sementara sektor pertambangan dan penggalian, sebagaimana diuraikan di atas, potensi galian dan sumberdaya mineral di Kabupaten Ogan Komering Ulu meliputi cadangan batubara sebesar 366 juta ton, batu kapur 392.138.604 ton, selebihnya prospeksi betonit, obsidian, trass, andesit, pasir kuarsa, lempung, fosfat, sirtu. Potensi lain seperti geothermal (7 sumur) terdapat di Kawasan Lindung Bukit Jambul Asahan Ulu Ogan, memiliki kapasitas kandungan 5 10 MWE, dengan estimasi kemampuan produksi sekitar 30 tahun. Aset potensi geothermal ini setelah dikelola diperkirakan akan memberikan kontribusi Rp.92.505.600.000,00 per tahun dari perhitungan Dana Bagi Hasil (DBH) daerah penghasil.

Selain pendekatan pengembangan produk unggulan dapat pula dilakukan dengan melihat karakteristik wilayah/kawasan. Pengembangan perdesaan perlu dilakukan pada kawasan cepat tumbuh, potensial tumbuh, tertekan, dan terbelakang. Perdesaan cepat tumbuh seperti Desa Lekis (Lubuk Raja), Desa Rantau Panjang dan Lubuk Rukam (Peninjauan), Desa Karya Jaya (Sinar Peninjauan), Desa Rantau Kumpai (Sosoh Buay Rayap), Desa Bandar Jaya dan Desa Segara Kembang (Lengkiti), Desa Gunung Meraksa (Lubuk Batang), Desa Blambangan (Pengandonan). Desa potensial tumbuh seperti Desa Ulak Lebar (Ulu Ogan). Desa tertekan yaitu desa di wilayah kecamatan yang belum memiliki akses transportasi baik, seperti desa di Muara Jaya. Sementara desa terbelakang yaitu desa-desa talang yang terletak di lereng lembah dan kaki bukit, kondisi alam ini menyebabkan desa-desa ini selalu tertinggal.

Pengembangan wilayah berdasarkan karakteristik perkotaan diarahkan pada kawasan perkotaan Baturaja. Dewasa ini kota Baturaja tumbuh sebagai kota perdagangan dan jasa1. Namun perkembangan pada 2 (dua) tahun terakhir (2008,

2009) pertumbuhan PDRB sektor tertier tumbuh cukup tinggi (6,59% 13,37%), di atas sektor primer dan skunder yang persisten bahkan menurun. Gejala ini harus ditangkap sebagai perkembangan peran kawasan perkotaan yang semakin besar. Skala pelayanan dan dukungan infrastruktur yang baik memberikan dampak positif bagi pertumbuhan kota Baturaja. Potensi infrastruktur hampir semuanya berskala wilayah, misalnya: fasilitas pendidikan hingga perguruan tinggi, fasilitas kesehatan, fasilitas perdagangan, fasilitas olahraga, transportasi. Apabila hal ini dikelola secara baik, maka perkotaan Baturaja akan mampu tumbuh menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang besar dan berdaya saing.

1 Dalam sistem kota-kota, Baturaja masih termasuk kota kecil dengan populasi 128.563 jiwa (Kategori

(27)

2.1.3 Demografi

Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2009 berjumlah 333.562 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terkonsentrasi di Kecamatan Baturaja Timur yang mencapai 93.652 jiwa, disusul Kecamatan Peninjauan berjumlah 40.625 jiwa. Jumlah penduduk terkecil dijumpai di wilayah Kecamatan Muara Jaya sebanyak 6.837 jiwa. Dari total penduduk tersebut, penduduk laki-laki berjumlah 171.542 Jiwa, dan penduduk perempuan berjumlah 162.020 jiwa.

Berdasarkan data statistik, pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu selama tahun 2005-2009 (empat tahun terakhir) rata-rata pertumbuhan mencapai 3,14% per tahun (end to end). Pertumbuhan penduduk tertinggi dijumpai di wilayah Kecamatan Baturaja Barat 2,47%, disusul oleh Kecamatan Semidang Aji 2,12%. Sementara itu terdapat pertumbuhan penduduk negatif di wilayah Kecamatan Ulu Ogan yang mencapai -1,55%.

Tabel 2.3 Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009

No. Kecamatan Laki-lakiJumlah Penduduk (Jiwa)Perempuan Jumlah (Jiwa) (Jiwa/KmKepadatan2)

1. Baturaja Barat 17.774 17.137 34.911 297,37 2. Baturaja Timur 47.674 45.978 93.652 851,69 3. Ulu Ogan 4.197 3.969 8.166 13,61 4. Pengandonan 4.517 4.438 8.955 35,96 5. Semidang Aji 13.401 12.663 26.064 36,50 6. Peninjauan 20.987 19.638 40.625 44,41 7. Lubuk Batang 14.721 13.787 28.508 38,16 8. Sosoh Buay Rayap 6.295 5.754 12.049 32,13 9. Lengkiti 13.783 12.667 26.450 54,98 10. Lubuk Raja 14.592 13.456 28.048 408,21 11. Sinar Peninjauan 10.060 9.237 19.297 226,17 12. Muara Jaya 3.541 3.296 6.837 21,37 Jumlah 171.542 162.020 333.562 69,53 Sumber: OKU Dalam Angka 2009, BPS OKU, 2010.

Kepadatan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah rata-rata 69,53 jiwa/Km2. Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Baturaja Timur yaitu

851,69 jiwa/Km2, disusul di Kecamatan Lubuk Raja 408,21 jiwa/Km2 dan di

Kecamatan Baturaja Barat 297,37 jiwa/Km2. Sedangkan kepadatan penduduk

terendah di Kecamatan Ulu Ogan yaitu 13,61 jiwa/Km2dan Kecamatan Muarajaya

21,37 jiwa/Km2.

Agama yang berkembang di Kabupaten Ogan Komering Ulu antara lain agama Islam, Kristen Khatolik, Kristen Protestan, Hindu dan Agama Budha. Mayoritas penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah pemeluk agama Islam dengan jumlah mencapai 98,08% atau 327.157 jiwa. Selebihnya berturut-turut Kristen Katholik 2.671 jiwa, Kristen Protestan 1.735 jiwa, Hindu 1.478 jiwa, Budha 759 jiwa.

(28)

Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu terbesar adalah Tamat SD/sederajat yaitu 29,26%, disusul oleh jenjang pendidikan SLTA/sederajat 18,84% dan penduduk tidak/belum sekolah yang mencapai 17,77%. Sementara penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan jenjang pendidikan perguruan tinggi baru 15.448 orang (4,48%) dengan rincian pendidikan Diploma I dan II 0,94%; Akademi/D-III/Sarjana Muda 1,03%; Diploma IV/Strata I (S1) 2,36%; dan Strata II (S-2) 0,14%.

Penduduk menurut kelompok umur sangat membantu dalam melihat jumlah penduduk usia sekolah, angkatan kerja dan angka ketergantungan. Penduduk pra sekolah tercatat sejumlah 33.488 jiwa, penduduk usia 7 12 tahun atau setara SD sejumlah 39.220 jiwa dan penduduk usia 13 15 tahun atau setara SMP sejumlah 19.107 jiwa, sedangkan penduduk usia 16 18 tahun atau setara SMA tercatat 18.085 jiwa. Angka ini dapat membantu dalam perhitungan APM dan APK yang merupakan indikator pendidikan.

Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009

(29)

Penduduk Usia Kerja (PUK) pada tahun 2009, tercatat 230.023 jiwa atau 68,96%. Sementara penduduk usia non produktif yang terdiri dari usia 0 15 tahun dan 65 tahun ke atas sejumlah 102.085 jiwa atau 30,60%. Dengan demikian dapat diketahui angka ketergantungan dari hasil bagi penduduk non produktif dengan penduduk usia kerja. Hasil bagi tersebut setelah dikalikan 100% adalah 44,38%. Hal ini menggambarkan bahwa tiap 100 penduduk produktif di Kabupaten Ogan Komering Ulu harus menanggung 44 orang penduduk non produktif. Angka ketergantungan ini cukup moderat, namun PUK tidak dapat menjelaskan pembagian penduduk bekerja dan tidak bekerja.

Pada tahun 2009, jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Ogan Komering Ulu tercatat 6.539 orang. Dari keseluruhan pencari kerja tersebut, bila dilihat dari latar belakang pendidikannya, pencari kerja lulusan Sarjana (S-1) menempati urutan terbanyak yaitu sebanyak 2.274 orang atau sebesar 34,78 persen, diikuti dengan pencari kerja lulusan SLTA sebanyak 1.453 orang (22,22%) dan lulusan Diploma III sebanyak 1.274 orang atau sebesar 19,48 persen. Data ini menggambarkan bahwa tingkat pengangguran bukan hanya masyarakat dengan akses pendidikan rendah saja, tetapi pada jenjang sarjana sudah cukup banyak yang menjadi pengangguran friksional.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

a. Pertumbuhan PDRB

Kondisi perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu secara makro dapat tercermin dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu secara absolut menunjukkan perkembangan yang positif. Nilai PDRB dengan migas atas dasar harga konstan pada tahun 2009 mencapai Rp.2,697 triliun, naik sebesar Rp.109,03 milyar dari nilai PDRB tahun 2008 (Rp.2,587 triliun). Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDRB tahun 2009 naik sebesar Rp.174,00 milyar, yaitu dari Rp.4,951 triliun pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp.5,125 triliun pada tahun 2009. Hal ini dapat dilihat bahwa produk domestik regional brutto besarnya 8,5 kali kondisi keuangan daerah yang berkisar Rp.600 milyar. Artinya, pembangunan tidak boleh hanya tergantung pada APBD tetapi lebih banyak mendorong peran dunia usaha dan masyarakat agar akumulasi ekonomi akan jauh lebih besar.

Kontribusi masing-masing sektor lapangan usaha membentuk struktur ekonomi. Adapun kontribusi terbesar dalam struktur PDRB riil Tahun 2009 disumbang oleh sektor pertanian (26,50%), disusul sektor pertambangan dan galian (22,89%) dan sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (16,89%).

(30)

Tabel 2.4 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2000 2009 (Juta Rupiah)

Tahun Harga Berlaku (Rp. Juta) Harga Konstan tahun 2000

Dengan Migas Tanpa Migas Dengan Migas Tanpa Migas

2000 1.919.660 1.358.146 1.919.660 1.358.146 2001 2.138.763 1.529.758 1.970.443 1.401.012 2002 2.233.696 1.712.839 2.024.039 1.465.031 2003 2.447.933 1.893.456 2.094.106 1.526.553 2004 2.760.564 2.104.225 2.160.778 1.593.508 2005 3.208.606 2.439.997 2.237.220 1.676.247 2006 3.652.873 2.814.935 2.348.255 1.778.699 2007 4.183.213 3.281.361 2.468.624 1.900.598 2008 4.948.941 3.872.941 2.587.254 2.018.238 2009 5.125.782 4.254.403 2.697.024 2.127.212

Sumber : PDRB Kabupaten OKU 2009, BPS OKU, 2010.

Gambar 2.3 Struktur Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 (ADHK 2000)

(31)

kelapa sawit, dimana kedua komoditi tersebut merupakan komoditi utama ekonomi Kabupaten OKU turut berpengaruh terhadap melambatnya laju partumbuhan ekonomi Kab. OKU tahun 2009.

Gambar 2.4 Grafik Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2001 2009

1,97 2,02 2,09 2,16 2,24 2,35 2,47 2,59 2,70 2,65 2,72 3,46 3,18 3,54 4,96 5,13 4,84 4,21 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 % Tr ili un R p

PDRB Dengan Migas (Axis Kiri) Laju Pertumbuhan PDRB Dengan Migas (Axis Kanan)

Sumber : PDRB Kabupaten OKU 2009, BPS OKU, 2010.

Salah satu hal yang perlu dicermati dari pola pertumbuhan ekonomi Kabupaten OKU adalah bagaimana prilaku pertumbuhan sektoralnya, yakni antara pertumbuhan sektor riil atau sektor tradable dan sektor riil atau sektor non-tradable. Sektor riil meliputi sektor pertanian, pertambangan dan sektor industri manufaktur, sedangkan sektor non-riil adalah sektor lainnya yakni termasuk kategori sektor jasa-jasa. Hal ini penting karena secara konsep, Visi dan Misi dalam RPJMD Kabupaten Ogan Komering ulu tahun 2010 2015 mengarah kepada ekonomi kerakyatan dimana sebagian besar berada pada sektor riil. Selain itu sebagian besar angkatan kerja masih beada di sektor riil sehingga dengan bergeraknya sektor riil diharapkan akan memberikan dampak positif dalam penyelesaian permasalahan pengangguran dan kemiskinan.

Pada gambar 2.5 tampak bahwa pertumbuhan lebih bertumpu pada perkembangan sektor non-riil. Ketidakseimbangan pertumbuhan ini terlihat semakin lama semakin melebar. Sektor non-riil menjadi driven sector pertumbuhan ekonomi, dan semakin meninggalkan sektor riil. Ketimpangan ini secara konseptual kurang menguntungkan karena pertumbuhan ekonomi lebih didominasi oleh sektor tersier. Pertumbuhan akan lebih berkualitas bila driven

(32)

sector adalah sektor riil, sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, dan memiliki keterkaitan, baik backward maupun forward linkage yang tinggi.

Gambar 2.5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2001 2009 (ADHK 2000) 2,47 2,40 3,51 2,96 2,59 4,39 3,98 3,39 2,48 2,95 3,28 3,38 3,56 5,16 5,91 7,01 7,15 6,89 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 % ADHK 2000

Laju Pertumbuhan Sektor Riil Laju Pertumbuhan sektor non-riil Laju Pertumbuhan PDRB

Sumber : Hasil olahan data PDRB Kabupaten OKU 2009

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang (2011-2015), perekonomian Kabupaten OKU diperkirakan akan terus berkembang. Berdasarkan hasil proyeksi, laju pertumbuhan ekonomi Tahun 2011-2015 berturut-turut diperkirakan pada kisaran 5,63%; 5,92%; 6,22%; 6,51; dan 6,81%. Dengan laju pertumbuhan tersebut, nilai PDRB tahun 2011-2015 atas dasar harga konstan, berturut-turut diperkirakan berkisar mencapai Rp. 2,999 triliun; Rp. 3,176 triliun; Rp. 3,373 triliun; Rp. 3,592 triliun; dan Rp. 3,836 triliun (Gambar 2.6). Pertumbuhan ini sudah diselaraskan dengan target pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional.

Gambar 2.6 Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2011 2015

(33)
(34)

tekanan eksternal harga pangan dunia. Sementara pada tahun 2006 dan 2007, inflasi lebih dipengaruhi oleh faktor demand, dimana tingginya permintaan dunia terhadap komoditi pangan mendorong kenaikkan harga-harga pangan dalam negeri. Pada bulan Mei 2008, kembali pemerintah menaikkan harga BBM. Kondisi ini mendorong kenaikan harga-harga, terbukti pada tahun 2008 inflasi nasional kembali menyentuh angka dua digit 11,06%, sementara inflasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu mencapai 12,88%.

Selanjutnya berdasarkan data terakhir dari BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu, inflasi pada tahun 2009 menurun jauh hingga mencapai -0,67%. Sementara tahun 2010, adanya kebijakan penarikan subsidi terhadap BBM untuk golongan angkutan tertentu dikhawatirkan akan mempengaruhi stabilitas harga. Kekhawatiran tersebut terus bertambah setelah pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik untuk beberapa komponen pada bulan Juli 2010.

c. Pendapatan Per Kapita

Salah satu indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan maupun kemakmuran penduduk adalah pendapatan per kapita penduduk. Dari tabel 2.7 berikut dapat dilihat bahwa secara umum pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Namun demikian data tersebut baru mencerminkan kondisi agregat dan tidak dapat menjelaskan tingkat kesenjangan antar penduduk secara riil.

Pada tahun 2009, pendapatan per kapita Nasional Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp.8.183.989,10, sementara pendapatan per kapita Kabupaten Ogan Komering Ulu terlihat lebih tinggi dari rata-rata Nasional, yakni Rp.8.462.237. Indeks untuk menggambarkan tingkat distribusi pendapatan yaitu Indeks Gini (Gini Coefficient). Tahun 2008 Indeks Gini Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu 0,283, tahun 2009 0,287. Menurut klasifikasi Todaro Indeks Gini ini masih relatif merata karena berada di kisaran 0,20 0,35. Menurut Bank Dunia, tahun 2008, 40% penduduk berpendapatan terendah mencapai 25,23% dan tahun 2009 mencapai 20,64%. Angka ini menggambarkan ketimpangan pendapatan sedang atau menegah.

Tabel 2.5 Pendapatan per Kapita Kabupaten OKU, Propinsi Sumsel dan Nasional Tahun 2000 - 2009

Tahun Pendapatan per Kapita ADHK 2000 Dengan Migas (Rupiah)

OKU SUMSEL INDONESIA

2000 6.570.802 5.632.436 6.149.782

(35)
(36)

sebanyak 26.932 Kepala Keluarga (KK). Tahun 2008, hasil pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS-08) menunjukkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu terdapat 21.695 KK yang termasuk dalam kategori miskin sebagai rumah tangga sasaran (RTS) program Raskin. Perkembangan tahun 2010, jumlah RTS Raskin berjumlah 21.893 KK. Meskipun fluktuatif, namun secara agregat telah terjadi penurunan jumlah KK miskin sepanjang tahun 2005 hingga 2010. Data ini menurut BPS masuk dalam kategori data mikro di mana nama dan lokasi RTS dapat diketahui.

Sementara data penduduk miskin yang lain, disebut oleh BPS sebagai data makro. Data makro merupakan data hasil Susenas Tahun 2000 yang menunjukkan jumlah dan prosentase penduduk miskin di setiap daerah berdasarkan estimasi. Data makro tidak dapat menunjukkan siapa si miskin dan di mana alamat mereka, sehingga tidak operasional di lapangan. Namun bila dibandingkan dengan model regresi logistik diperoleh hasil dengan tingkat kesesuaian (concordant) antara 80 90%. Sebaliknya ketidaksesuaian antara data mikro dan data makro diperkirakan akan berkisar sekitar 10 20%.

Tabel 2.6 Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin (Data Makro Susenas) Tahun 2005-2008

Tahun Penduduk Miskin(jiwa) Prosentase(%) Garis Kemiskinan(Rp./bulan)

2005 45.200 17,59 131.969

2006 46.100 17,80 152.548

2007 40.600 15,69 168.892

2008 38.610 14,64 189.810

Sumber: Data dan Informasi Kemiskinan, Data Strategis BPS, 2009.

Menurut data makro, jumlah dan prosentase penduduk miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2005 2008 menunjukkan penurunan. Pada tahun 2005 penduduk miskin berjumlah 45.200 jiwa atau 17,59%, sementara pada tahun 2008 jumlah tersebut mengalami penurunan menjadi 38.610 jiwa atau 14,64%. Angka ini tergolong moderat dan berada di bawah rata-rata propinsi dan nasional. Namun bila merujuk data mikro (PSE05 dan PPLS-08) sampai dengan tahun 2010 masih berkisar 30,76% dari jumlah penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu.

2.2.2 Kesejahteraan Masyarakat

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunan, karena melalui pendidikan masyarakat akan semakin cerdas dan mandiri. Pendidikan yang berkualitas membawa masyarakat keluar dari keterbelakangan dan kemiskinan. Peningkatan kualitas pendidikan akan meningkatkan produktivitas yang

(37)

berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan. Begitu pentingnya pendidikan hingga dalam Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 diamanatkan agar biaya pendidikan dianggarkan sekurang-kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah. Sejak tahun 2008, Kabupaten Ogan Komering Ulu telah menganggarkan APBD sektor pendidikan sebesar 20% dan tahun 2009 sebesar 20,12%. Pada tahun 2010, Kabupaten Ogan Komering Ulu menganggarkan 24% APBD untuk alokasi bidang pendidikan.

Selain itu dukungan kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan menyelenggarakan program Pendidikan Gratis juga memperlancar penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sejak tanggal 25 Maret 2009, Gubernur Sumatera Selatan telah mencanangkan program Sekolah Gratis mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Program itu disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan memberikan sharing dana program Sekolah Gratis sebesar 40% dari total kebutuhan pada tahun 2010. Sementara pada tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu menyediakan dana sharing 30%senilai Rp.7.524.916.950dari total kebutuhan.

Dana program Sekolah Gratis bagi anak usia sekolah juga diperoleh dari Pemerintah Pusat berupa dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Dana BOS dari Pemerintah Pusat mulai tahun 2011 akan ditransfer melalui APBD untuk membiayai pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Sementara dana sharing antara Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu selain untuk menutupi kekurangan pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, dana ini dikhususkan bagi siswa Sekolah Menengah Atas.

Adapun sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu meskipun sudah tersedia, tetapi sejalan dengan tuntutan kualitas layanan maka jumlah sarana dan prasarana tersebut perlu terus ditingkatkan. Kondisi sarana dan prasarana serta tenaga pendidik di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Taman Kanak-Kanak (TK)

Sarana prasarana pendidikan anak usia dini (PAUD) berupa taman kanak-kanak (TK) berjumlah 59 unit, 7 TK Negeri dan 52 TK Swasta. Jumlah ruang kelas 58 ruang dengan rombongan belajar 87 rombongan. Jumlah siswa sebanyak 1.589 siswa, dengan rasio ruang kelas dan rombongan belajar sebesar 1 : 2,9. Jumlah tenaga pendidik tercatat 310 guru. Rasio tenaga pendidik terhadap anak didik saat ini adalah 1 : 5, atau 1 tenaga pendidik berbanding 5 anak.

(38)

Sarana pendidikan SD sebanyak 220, dengan 4.740 ruang dan 4.815 rombongan belajar serta siswa 42.361 siswa. Dengan demikian rasio keduanya baru mencapai 1 : 1,75, belum mencapai 1 : 1, berarti masih terdapat kekurangan jumlah ruang kelas 75 ruang. Sementara kondisi sarana tersebut 2.060 ruang dalam kondisi baik, rusak ringan 49 ruang, rusak berat 1.380 ruang. Dari jumlah SD tersebut, yang memiliki perpustakaan sebanyak 115 SD, artinya baru 16,59% saja yang dilengkapi perpustakaan. Ketersediaan lapangan olah raga tercatat 35%, dan ruang UKS baru sekitar 34 SD. Rasio buku terhadap siswa baru sekitar 1 buku untuk 3 siswa, yang idealnya 1 : 1, atau 1 buku untuk 1 siswa. Jumlah tenaga pendidik sebanyak 3.810 guru, artinya rasio guru terhadap siswa sebesar 1 : 11, rasio yang sangat baik bila persebarannya merata.

c. Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs)

Sarana pendidikan SMP di Kabupaten Ogan Komering Ulu berjumlah 67 unit, SMP/MTs Negeri 42 unit dan Swasta 25 unit. Jumlah murid SMP/MTs sebanyak 16.506 siswa, dengan rombongan belajar kelas 7 sebanyak 300, kelas 8 sebanyak 320, kelas 9 sebanyak 325, total 945 rombongan. Jumlah ruang kelas sebanyak 560 ruang. Jadi rasio ruang kelas terhadap rombongan belajar 1 : 1,68. Jumlah perpustakaan 32 unit, laboratorium IPA, Bahasa dan Komputer sejumlah 46 unit, ruang UKS sebanyak 12 unit. Jumlah guru yang ada 1.276 guru dan 123 Kepala dan Wakil Kepala Sekolah. Sementara rasio buku pelajaran dengan siswa tercatat 17.400 buku teks : 16.506 siswa, atau 1 : 1,05, jadi satu siswa rata-rata sudah memperoleh 1 buku pelajaran. Bila melihat rasio antara guru terhadap siswa maka diperoleh angka 1 : 12,9, rasio ini sudah cukup moderat bila efektif persebarannya.

d. Sekolah Menengah Umum/Kejuruan (SMA/MA/SMK)

Jumlah sarana pendidikan umum/kejuruan atas sebanyak 44 unit Negeri dan Swasta, terdiri dari 28 unit SMA, 6 unit MA dan 10 unit SMK. Jumlah siswa tercatat sebanyak 14.202 siswa, dengan jumlah guru 2.245 orang dan 44 kepala sekolah. Bila dilihat rasio guru terhadap siswa tercatat 1 : 6,32, atau 1 guru mendidik 6 siswa, juga jumlah yang sudah mencukupi bila persebarannya merata. Rombongan belajar untuk SMA sebanyak 254 dengan ruang kelas 223 unit. Sementara dari 44 unit SMA/MA/SMK baru memiliki 7 unit perpustakaan. Sementara SMK, rasio rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas tercatat 80 rombongan belajar : 83 ruang kelas, artinya ada kelebihan 3 ruang kelas untuk pendidikan SMK.

Mulai tahun 2011 kualitas pelayanan pendidikan diharapkan akan semakin baik. Perhatian yang serius Pemerintah Pusat terlihat dengan digulirkannya dana BOS Pusat melalui transfer ke rekening daerah (APBD). Selain itu pada tahun 2010, pembayaran tunjangan guru bersertifikasi juga dipenuhi melalui transfer dana pusat ke APBD Perubahan Tahun 2010. Hingga saat ini jumlah guru bersertifikasi

(39)

sebanyak 629 guru dan sudah dibayar tunjangannya. Sementara yang bersertifikasi tetapi belum dibayar tunjangannya tercatat 11 guru non PNS dan 3 PNS, serta 34 orang non guru (tenaga administrasi). Sepanjang tahun 2010 telah ada 388 orang guru yang mengikuti ujian sertifikasi, tinggal menunggu pengumuman kelulusan.

Melihat kondisi demikian, sudah semestinya penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu tidak lagi mengalami hambatan. Besarnya dana BOS yang digulirkan serta semakin tingginya penghargaan terhadap guru, harus diikuti peningkatan kualitas pendidikan yang semakin baik dan bermutu tinggi. Oleh karena itu pengawasan internal penggunaan dana BOS sangat diperlukan, apalagi mulai tahun 2011, dana BOS pusat akan ditransfer ke rekening daerah (APBD). Demikian pula dengan dana BOS provinsi yang juga akan dimasukkan terlebih dahulu ke dalam struktur APBD. Selama ini kedua dana ini tidak masuk dalam struktur APBD.

Tabel 2.7 Jumlah Tenaga Pendidik di Kabupaten Ogan Komering Ulu No. Je ni sS ek ol ah Jm l S ek ol

ah Keadaan Kepala Sekolah dan Guru

Kepala Sekolah Guru Tetap Guru Tidak tetap Jumlah

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1. TK 46 - 46 46 37 129 166 0 48 48 37 223 260 2. RA/BA 13 - 13 13 137 137 0 0 150 150 3. SD 199 53 146 199 455 1360 1815 457 901 1358 965 2407 3372 4. MI 19 12 7 19 51 149 200 67 174 241 130 330 460 5. SMP 54 44 11 55 210 523 733 226 466 692 480 1000 1480 6. SMPT 1 1 - 1 4 1 5 5 7 12 10 8 18 7. MTs 12 - 12 12 96 48 144 0 0 96 60 156 8. SMA 28 18 10 28 30 123 153 346 309 655 394 442 836 9. MA 6 6 - 6 55 91 146 5 16 21 66 107 173 10. SMK 10 - 10 10 30 20 50 90 130 220 120 160 280 JUMLAH 388 134 255 389 968 2581 3549 1196 2051 3247 2298 4887 7185

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten OKU, 2010.

Jumlah tenaga pendidik (kepala sekolah, guru tetap, guru tidak tetap) sudah cukup banyak di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa rasio guru terhadap siswa rata-rata sudah cukup moderat. Rasio pendidik terhadap anak didik Taman Kanak-kanak sebesar 1 : 5, rasio guru SD/MI terhadap siswa SD/MI sebesar 1 : 11, rasio guru SMP/MTs terhadap siswa SMP/ MTs sebesar 1 : 12,9, rasio guru SMA/MA/SMK terhadap siswa SMA/MA/ SMK yaitu 1 : 6,32. Sementara bila dicermati persebarannya, sebagian besar berada di Kecamatan Baturaja Timur. Kecamatan Peninjauan dan Muara Jaya sangat sedikit

(40)

sekali memiliki fasilitas pendidikan. Itulah sebabnya, analisis kekurangan tenaga pendidik perlu dikaji ulang karena sebenarnya tenaga pendidik sudah cukup banyak, hanya saja persebarannya terkonsentrasi di wilayah perkotaan.

Pola pembangunan demikian tidak sejalan dengan kebijakan pemerataan pembangunan sampai di perdesaan. Wilayah perdesaan akan tetap saja tertinggal dari perkembangan perkotaan. Dari data yang ada, tercatat di Kecamatan Peninjauan hanya ada 5 fasilitas pendidikan SD. Padahal jumlah penduduk di Kecamatan Peninjauan 40.625 jiwa atau terbanyak kedua setelah Baturaja Timur. Demikian pula di Muara Jaya, baru ada 4 fasilitas pendidikan SD, 1 unit Madrasah Ibtidaiyah, 1 unit pendidikan SMP. Sementara jumlah penduduknya meliputi 6.837 jiwa. Hal ini juga menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup tinggi dalam hal persebaran fasilitas pendidikan.

(41)

No. Kecamatan J e n i s F a s i l i t a s P e n d i d i k a n Ju m la h TK SD MI PLB SMP MTs SMA MA SMK Ak ad emi / Se ko la h Ti ng gg i Pe rg ur ua n Ti ng gi Ne ge ri Sw as ta Ne ge ri Sw as ta Ne ge ri Sw as ta Ne ge ri Sw as ta Ne ge ri Sw as ta Ne ge ri Sw as ta Ne ge ri Sw as ta Ne ge ri Sw as ta Ne ge ri Sw as ta 1. Baturaja Barat - 5 20 6 2 1 - - 3 1 1 - 1 1 - - - 1 - - 42 2. Baturaja Timur 1 20 31 9 - 2 2 - 7 7 - 1 4 7 1 - 3 6 5 1 107 3. Ulu Ogan 1 1 6 2 - - - - 1 - - - 1 - - - 12 4. Pengandonan 1 3 12 1 - - - - 3 2 - 1 1 1 - - - 25 5. Semidang Aji - 7 20 1 - 4 - - 3 1 - 2 1 1 - 2 - - - - 42 6. Peninjauan - - 28 5 - - - 7 3 - - 2 2 - - - 47 7. Lubuk Batang - 1 19 3 - 1 - - 3 3 - - 1 - - - 31 8. Sosoh Buay Rayap 2 5 9 - - 4 - - 2 1 - 3 1 - - 3 - - - - 30 9. Lengkiti 2 2 19 5 - 1 - - 4 1 - 1 1 1 - - - 37 10. Sinar Peninjauan - 4 10 3 - 2 - - 4 3 - 2 1 2 - - 1 - - - 32 11. Lubuk Raja - 4 14 2 - - - 2 4 - 1 1 1 - - - 29 12. Muara Jaya - - 5 - - 2 - - 1 1 - - - 9

TOTAL 7 52 193 37 2 17 2 0 40 27 1 11 15 16 1 5 4 7 4 1 443

(42)
(43)

Sementara itu pencapaian pelayanan pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat dilihat dari indikator pendidikan yaitu angka partisipasi kasar, angka partisipasi murni dan angka putus sekolah. Tabel berikut memuat tiga indikator pelayanan pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Tabel 2.9 Indikator Pelayanan Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2005-2009

Jenjang 2005 2006 Tahun2007 2008 2009

Angka Partisipasi Kasar (%)

Sekolah Dasar 87 91 91 94 96

Sekolah Menengah Pertama 96 97 92 89 86

Sekolah Menengah Atas 83 83 78 74 76

Angka Partisipasi Murni (%)

Sekolah Dasar 74 78 77,5 80 82

Sekolah Menengah Pertama 85 86 81 79 77

Sekolah Menengah Atas 79 79 75 71 73

Angka Putus Sekolah (%)

Sekolah Dasar 0,3 0,3 0,3 0,3 0,2

Sekolah Menengah Pertama 0,4 0 0,5 0,5 0,4

Sekolah Menengah Atas 0,1 0 0,1 0,1 0,1

Angka Melek Huruf (%)

Seluruh jenjang 95,10 97,21 97,68 98,07 98,43

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2009 e. Pendidikan Tinggi

Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki fasilitas pendidikan tinggi yang cukup representatif. Sampai tahun 2010 tercatat data pendidikan tinggi sebanyak 5 (lima) pendidikan tinggi yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pendidikan tinggi tersebut meliputi:

1. Universitas Baturaja dengan 5 (lima) Fakultas, Ekonomi, FKIP, Pertanian, Teknik, Sospol memiliki mahasiswa 3.700 orang pada tahun 2008/2009. 2. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Maarif Baturaja, dengan 3 (tiga) jurusan

Akper, Akbid dan Kesmas memiliki mahasiswa 1.206 orang pada tahun 2008/2009.

3. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dwi Sakti Baturaja, dengan program studi manajemen, akuntansi, keuangan dan perbankan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 637 orang pada tahun 2008/2009.

4. Sekolah Tinggi Agama Islam Baturaja, dengan jurusan Tarbiyah (S1) memiliki mahasiswa sebanyak 895 orang pada tahun 2008/2009.

Referensi

Dokumen terkait

Puncak populasi Daphnia yang dibudi- daya dengan memakai media kotoran ayam ter- jadi pada hari ke tujuh, dengan jumlah individu yang hanya mencapai antara 20.8 – 30.7% dari

Selanjutnya kami meminta kepada Saudara-saudara untuk mengambil / mendownload Adendum Dokumen Pengadaan dimaksud untuk keperluan Penyampaian Ulang Dokumen Penawaran

Di tengah-tengah masyarakat global atau yang disebut oleh Karl Poper sebagai open society atau masyarakat terbuka, kita dipaksa untuk memasuki dunia baru yang di dalamnya

1. Mohon koreksi untuk satuan pengukuran dan Volume BOQ Bagian V. Gording Atap Kayu Kls II. gording tidak cukup sesuai gambar rencana yang seharusnya dihitung dalam satuan

Alat Pembuat Pupuk Organik Kapasitas 1400 - 1500 kg/jam..

5 ANTONIUS LENGARI Dusun Tour Orin Bao Ketua 6 ROSAMUNDA ROJA Dusun Tour Orin Bao Anggota 7 FERDINANDUS GOAN Dusun Tour Orin Bao Anggota 8 YULIANA NADIA HILLERS

Consider a source of self help and self improvement practices that gives a wide enough choice to find what´s right for you?. Here are some of the benefits you can enjoy with the

Mesin S80ME-C7 milik MAN yang bermesin diesel mengkonsumsi 155 grams (5.5 oz) bahan bakar per kWh dan menghasilkan efisiensi sebesar 54.4%, sehingga