• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Interpersonal. Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Komunikasi Interpersonal. Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi

Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa

Untuk memenuhi sebagai syarat guna mencapai gelar sarjana S

FAKULTAS ILMU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Strategi Komunikasi Interpersonal

Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa

NASKAH PUBLIKASI

ntuk memenuhi sebagai syarat guna mencapai gelar sarjana S-1 program studi Ilmu Komunikasi)

Oleh:

Wachid Saputro

L100090111

ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa

1 program studi

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Dan Iinformatika

Universitas Muhammadiyah Surakarta WACHID SAPUTRO

L100090111

ABSTRAK

Dalam rangka mencapai suatu tujuan untuk berhasil dalam mengikuti Ujian Nasional dengan nilai yang memuaskan ada beberapa hal yang harus diperhaikan, yang pertama adalah membangun komunikasi antar pribadi yang terpelihara antara guru dengan siswa. Selain itu strategi yang perlu diterapkan diantaranya adalah strategi pengorganisasian materi pembelajaran, strategi penyampaian materi pembelajaran, dan strategi pengelolaan hasil pembelajaran. Tak cukup hanya strategi itu saja yang hanya digunakan, akan tetapi satrategi tersebut dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh metode-metode yang sesuai dengan kondisi serta keadaan siswa serta didukung dengan media-media pendukung dalam proses pembelajaran.

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberi suatu gambaran terhadap suatu peristiwa, agar peristiwa tersebut dapat dipahami dengan mudah dan jelas.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk menanamkan kepercayaan diri siswa di SMA N 1 Tawangsari ini menggunakan strategi-strategi pengorganisasian materi pembelajaran, penyampaian materi pembelajaran, dan pengelolaan hasil pembelajaran dengan didukung oleh metode-metode yang digunakan sekolah baik itu media yang digunakan maupun metode perpaduan antara pendidikan secara praktis dan nature. Metode ini digunkan bertujuan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan dari strategi dan metode yang sudah digunkan. Sedangkan untuk memicu mental dan kepercayaan diri siswa pihak sekolah melakukan langkah-langkah untuk memotivasi siswa, seperti mengadakan kegiatan bimbingan konseling, hipnoteraphi, dan EBT (Emotional Branding Training) yang dilakukan bersama lembaga lain. Sehingga dengan memiliki kemampuan intelektual yang baik dan didukung dengan kepercayaan diri yang baik akan mempermudah siswa dalam menghadapai UN tanpa ada rasa takut, minder, resah, drop, dan kehilangan konsentrasi.

(3)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102

Surat persetujuan artikel publikasi ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Drs. Joko Sutarso, M.SI

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Wachid Saputro NIM : L100090111 Progam Studi : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Strategi Komunikasi Interpersonal Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN)

Naskah artikel tersebut, layak dan telah di

persetujuan yang dibuat, semoga dapat dipergunakan sepenuhnya.

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417 – Fax. (0271) 715448

Surat persetujuan artikel publikasi ilmiah

bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Drs. Joko Sutarso, M.SI

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Wachid Saputro : Ilmu Komunikasi

Strategi Komunikasi Interpersonal Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN)

layak dan telah disetujuai untuk dipublikasikan. rsetujuan yang dibuat, semoga dapat dipergunakan sepenuhnya.

Pembimbing I

(Drs. Joko Sutarso, M.SI NIK. 196406011993031001

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102 Fax. (0271) 715448

bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan

Strategi Komunikasi Interpersonal Dalam Membangun Kepercayaan Diri

publikasikan. Demikian

Pembimbing I

Drs. Joko Sutarso, M.SI) . 196406011993031001

(4)

A. PENDAHULUAN

Perubahan sistem kelulusan

dari istilah EBTANAS (Evaluasi

Belajar Tahap Akhir Nasional) pada

Tahun 2003 lalu yang berubah

menjadi Ujian Nasional (UN) juga

diiringi dengan perubahan kurikulum

dan meningkatnya nilai standar

kelulusan hingga mencapai 5.50. Tak

ada siswa yang tidak menuntut

kelulusan melalui Ujian Nasional

untuk melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Berbagai cara siswa lakukan untuk

mempersiapkan diri mengikuti Ujian

Nasional seperti mengikuti jam

tambahan disekolah maupun diluar

sekolah.

Ujian Nasional ini juga

memiliki dasar hukum yang kuat,

landasan hukum tersebut terurai

didalam Undang-Undang No. 20

Tahun 2003, Peraturan Pemerintah

No. 19 Tahun 2005, Peraturan Mentri

Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia No. 59 Tahun

2011. Berdasarkan landasan hukum

tersebut Ujian Nasional (UN) tetap

harus dilaksanakan, karena Ujian

Nasional diadakan bertujuan untuk

menguji kemampuan intelektual

siswa ketika menimba ilmu dari

guru-guru pengajarnya. Selain itu, Ujian

Nasional ini juga bertujuan untuk

mengetahui kualitas pendidikan

disetiap daerah di seluruh Indonesia.

Banyak permasalahan dalam

pengadaan Ujian Nasional ini seperti

biaya pengadaan Ujian Nasional yang

terlalu besar, keterlambatan distribusi

soal ke wilayah, bocorannya lembar

soal ujian, standar kelulusan semakin

tinggi, kecurangan-kecurangan dalam

mengikuti Ujian Nasional, hingga

siswa-siswa yang memiliki prestasi

(5)

lulus hanya karena satu mata

pelajaran saja yang tidak mencapai

nilai standar kelulusan.

Untuk mencapai angka

standar kelulusan tersebut akan terasa

sulit bagi pihak sekolah terutama

sekolah-sekolah yang jauh di

plosok-plosok yang tingkat pendidikannya

masih sangat tertinggal jauh dengan

sekolah-sekolah di daerah

berkembang dan diperkotaan. Maka

kepercayaan diri yang dimiliki siswa

dan kemampuan intelektualnya

sangat berpengaruh bagi siswa untuk

menghindari atau meminimalisir rasa

minder, takut, resah, drop, dan

kehilangan konsentrasi saat

mengikuti Ujian Nasional.

Sehingga peran guru

disekolah dalam membimbing peserta

didiknya sangatlah penting, hal

tersebut bertujuan untuk

menghindarkan kejadian-kejadian

yang tidak diinginkan.

Berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 29 tahun 1990 secara

tegas menyatakan bahwa sertiap guru

pembimbing diwajibkan untuk

membangun kompetensi dalam

rangka upaya menemukan pribadi,

mengenal lingkungan, dan

merencanakan masa depan peserta

didiknya.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana strategi

komunikasi interpersonal melibatkan

guru dan siswa dalam membangun

kepercayaan diri siswa untuk

menghadapi Ujian Nasional di SMA

N 1 Tawangsari?

C. Tinjauan Pustaka

1. Teori Komunikasi

Komunikasi interpersonal

(6)

terjadi antara dua orang atau lebih

yang memiliki tujuan yang sama.

Didalam buku “The Interpersonal

Communication Book” Joseph A

Devito menjelaskan bahwa

komunikasi interpersonal sebagai

proses pengiriman dan

penerimaan pesan-pesan antara

dua orang atau lebih didalam

kelompok kecil, dengan beberapa

efek dan beberapa umpan balik

seketika (Effendi, 1993:59-60).

Pengertian komunikasi

interpersonal sendiri adalah

komunikasi antar orang-orang

dengan cara bertatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya

menangkap reaksi orang lain

secara langsung, baik secara

verbal maupun nonverbal

(Mulyana, 2009:81). Komunikasi

verbal merupakan proses

penyampaian pesan dengan

kata-kata atau suara, sedangkan

komunikasi nonverbal merupakan

proses penyampaian pesan

dengan gerakan-gerakan tubuh

atau bisa dalam bentuk

kode-kode. Sehingga bentuk

komunikasi ini sering disebut

sebagai komunikasi diadik.

Komunikasi diadik adalah

komunikasi antar pribadi yang

berlangsung antara dua orang,

yakni yang seorang adalah

komunikator yang menyampaikan

pesan dan satunya lagi

komunikan yang menerima pesan

(Effendi, 1993:62). Effendi

(1986b) menjelaskan, pada

hakekatnya komunikasi

interpersonal adalah komunikasi

antar seorang komunikator

dengan seorang komunikan

(7)

Didalam Sosial Exchange

Theory yang dikemukakan oleh

Taibun & Kelly (1986), dalam

teori ini menyatakan bahwa

“sebuah hubungan akan

dibangun, baik itu hubungan

pertemanan ataupun percintaan

bila hubungan tersebut

mendatangkan suatu manfaat

yang sebesar-besarnya”

(Wisnu-wardhani dan Mashoedi,

2011:16).

Hal serupa juga

dikemukakan didalam Equity

Theory, disini dijelaskan bahwa

“sebuah hubungan akan dibangun

dan dipertahankan apabila

perbandingan antara manfaat dan

biaya pada seseorang sama

dengan perbandingan manfaat

dan biaya dari orang lain”

Berscheid et al., 1978

(Wisnuwardhani & Mashoedi.

2011:17).

Dari berbagai pengertian

dan pendapat tentang komunikasi

interpersonal, komunikasi

interpersonal akan dibangun

apabila didalam suatu hubungan

itu memiliki tujuan yang sama

dan memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi kedua

belah pihak.

2. Strategi Komunikasi

Pemahaman tentang suatu

strategi merupakan suatu gagasan

atau konsepsi, yang dimana

gagasan atau konsepsi tersebut

digunakan sebagai setandar dan

batasan-batasan untuk

melangkah. Kata stategi sendiri

berasal dari bahasa Yunani yaitu

“stratos” yang artinya tentara dan

kata “agein” yang berarti

(8)

Didalam buku Cangara

(2013) seorang pakar perencana

komunikasi Middleton (1980)

membuat definisi tentang strategi

komunikasi. Definisi tersebut

adalah kombinasi yang terbaik

dari semua elemen komunikasi

mulai dari komunikator, pesan,

saluran (media), penerima, hingga

pengaruh (efek) yang dirancang

untuk mencapai komunikasi yang

optimal (Cangara, 2013:61)

Startegi merupakan suatu

garis besar yang digunakan

sebagai pijakan untuk melakukan

suatu usaha dalam mencapai

tujuan yang diharapkan. Bila

strategi dikaitkan dengan kegiatan

belajar mengajar, strategi bisa

diartikan sebagai pola-pola umum

kegiatan guru dengan siswanya

dalam mewujudkan kegiatan

belajar mengajar untuk mencapai

tujuan (Djamarah. 2002:5).

Sedangkan pembelajaran

merupakan kegiatan mengatur

dan mengorganisasikan

lingkungan yang ada disekitar

siswa sehingga dapat mendorong

dan menumbuhkan siswa

melakukan kegiatan belajar

mengajar (Sudjana. 2000:29).

3. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri

merupa-kan suatu kepribadian yang

dimiliki oleh setiap orang yang

hanya terdapat didalam diri setiap

individu masing-masing. Hal

tersebut juga dapat berfungsi

sebagai tolak ukur seseorang

tentang bagaimana potensi diri

dapat dikelola menjadi sesuatu

yang bermanfaat bagi diri sendiri.

Seperti yang didefinisikan oleh

(9)

kepribadian yang terdiri dari

keyakinan seseorang bahwa

dirinya dapat melakukan sesuatu

dengan kemampuannya sendiri

dan tidak mudah terpengaruh oleh

orang lain, dirinya dapat

bertindak sesuai dengan

kehendaknya, dapat bersikap

optimis, toleran dan mempunyai

sikap yang tanggung jawab

(Dewi, 2013:22).

Adapun factor-faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri

yang di kemukakan Ghufron dan

Risnawita (2011) (Dewi. 2013)

yang diantaranya adalah konsep

diri, harga diri, pengalaman, dan

pendidikan. Factor lain yang

mempengaruhi perkembangan

anak disekolah yang diantaranya

iklim emosional kelas, sikap dan

perilaku guru, disiplin, prestasi

belajar, dan penerimaan teman

sebaya.

Kepercayaan diri siswa

juga dapat ditumbuhkan dengan

berbagai cara dan berbagai bentuk

kegiatan seperti memupuk

keberanian untuk bertanya, peran

guru yang aktif kepada siswanya,

berlatih diskusi, berlomba-lomba

mencapai prestasi belajar, dan

belajar bercerita didepan kelas.

Hingga kepercayaan diri siswa

dapat tumbuh dan mampu

mengembangkan sikap toleransi

terhadap perbedaan pendapat dan

penolakan tanpa merasa malu dan

takut (Rahayu. 2013:75-76).

D. Metode Penelitian

Jenis dari penelitian ini

adalah jenis penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian ini dilakukan

(10)

gambaran terhadap suatu

peristiwa, agar peristiwa tersebut

dapat dipahami dengan mudah

dan jelas. Penelitian diskriptif

sendiri memiliki tujuan untuk

mengumpulkan informasi aktual

secara terperinci,

mengi-dentifikasikan masalah, membuat

evaluasi, menentukan apa yang

dilakukan orang lain dalam

menghadapi masalah yang sama

(Rahmat, 1998:25)

E. HASIL PENELITIAN

Banyak kegiatan di

sekolah SMA N 1 Tawangsari

untuk memotivasi siswa baik itu

secara verbal maupun nonverbal.

Hal ini sangat penting bagi

berlangsungnya proses

pembelajaran untuk menanamkan

mental dan kepercayaan diri dan

kemampuan kompetensi siswa.

Seperti halnya guru yang sedang

memberikan materi pembelajaran

di sekolah dengan menggunakan

media bertatap muka untuk

menyampaikan pesan-pesan yang

berbentuk suara dengan

menggunakan metode ceramah

dan menggunakan gerakan atau

ekspresi wajah guru. Semua itu

dilakukan bertujuan agar siswa

mengerti apa maksud dari pesan

yang disampaikan oleh guru.

Didalam teori komunikasi

interpersonal dijelaskan bahwa

komunikasi interpersonal sebagai

proses pengiriman dan

penerimaan pesan antara dua

orang didalam kelompok kecil,

dengan beberapa efek dan

beberapa umpan balik seketika

(Effendi, 1993:59-60).

Dengan menggunakan

komunikasi interpersonal serta

(11)

komunikasi secara verbal dan

nonverbal agar didalam proses

penyampaian materi

pembela-jaran serta motivasi-motivasi dan

kegiatan-kegiatan yang diadakan

baik itu dalam bentuk konpetensi

maupun dalam bentuk pendekatan

secara spiritual, secara tidak

langsung akan membewa dampak

yang positif bagi siswa. Sehingga

secara perlahan siswa dapat

memperkaya kompetensi yang

dimiliki dan secara perlahan

mental dan kepercayaan diri

siswa akan berkembang baik dan

stabil. Hal tersebut dijelaskan

didalam teori komunikasi

interpersonal yang dikemukakan

oleh Taibun & Kelly (1986)

didalam Sosial Exchange Theory,

dalam teori ini menjelaskan

bahwa “sebuah hubungan akan

dibangun, baik itu hubungan

pertemanan ataupun percintaan

bila hubungan tersebut

mendatangkan suatu manfaat

yang sebesar-besarnya”

(Wisnuwardhani dan Mashoedi,

2012:16).

Dengan tujuan

komunikasi yang dibangun

tersebut sesuai dengan apa yang

di jelaskan didalam Equity

Theory, disini dijelaskan “sebuah

hubungan akan dibangun dan

dipertahankan apabila

perbandingan antara manfaat dan

biaya pada seseorang sama

dengan perbandingan manfaat

dan biaya dari orang lain”

Berscheid et al., 1978

(Wisnuwardhani & Mashoedi.

2012:17).

Dalam menghadapi UN

modal yang diperlukan bukan

(12)

saja yang harus dimiliki namun

siswa juga harus memiliki mental

dan kepercayaan diri yang kuat.

Dengan kepercayaan diri tersebut

dapat menghindarkan siswa dari

keadaan gugup, kebingungan,

drop, minder yang akhirnya akan

berimbas pada kurang percaya

diri saat mengikuti UN dan

konsentrasipun akan terganggu.

Dengan menggunakan strategi

dan metode yang sudah

direncanakan dan dirancang

sesuai dengan kondisi siswa saat

dalam proses pembelajaran akan

membantu siswa lebih fokus

dalam belajar.

F. PEMBAHASAN

Krisis kepercayaan diri

yang dialami siswa ketika

menghadapi UN ini disebabakan

karena ketidak siapan diri.

Sehingga dengan kondisi tersebut

memungkinkan siswa akan

mengalami nerves dan gugup

yang dapat menurunkan daya

konsentrasi siswa.

Melihat bahwa pentingnya

UN bagi kelangsungan

pendidikan siswa pihak sekolah

ataupun guru harus bisa

membimbing dan membina

siswanya agar mental dan

kepercayaan diri siswa tumbuh.

Sehingga hubungan guru

dengan siswa SMA N 1

Tawangsari didalam proses

pembelajaran, penanaman mental,

dan kepercayaan diri merupakan

suatu proses komunikasi

interpersonal. Karena didalam

komunkasi interpersnonal

terdapat proses dalam

penyampaian pesan yang

berbentuk baik itu verbal maupun

(13)

hubungan. Karena bentuk

komunikasi verbal dan nonverbal

ini berguna untuk melakukan

transaksi pesan, sehingga

komunikasi interterpersonal

didalam suatu hubungan tidak

akan bisa di hindarkan.

Melalui kegiatan proses

pembelajaran, bimbingan

konse-ling, hipnoteraphi, dan EBT yang

diselenggarakan oleh pihak SMA

N 1 Tawangsari. Proses

komunikasi interpersonal tersebut

akan berjalan, mulai dari elemen

komunikator hingga efek yang

akan di timbulkan.

Dengan cara didekati dari

sisi emosional siswa atau sering

dengan disebut hipnoterapi ini,

siswa dapat lebih mudah untuk

diberikan motivasi-motivasi yang

dapat membangun mental dan

kepercayaan dirinya. Selain itu

pihak sekolah juga menggunakan

cara-cara lain seperti melakukan

kerjasama dengan lembaga lain

untuk melakukan

pendekatan-pendekatan secara emosional

siswa, kegiatan tersebut sering

disebut dengan EBT (Emosional

Branding Tryning).

Disini siswa dituntun

untuk mencari

permasalah-permasalah atau

kesalahan-kesalah dari diri setiap siswa,

kemudian siswa juga dituntun

untuk mencari jalan keluar dari

setiap permasalah dan kesalahan

yang telah dibuatnya. Kegiatan

tersebut juga sering diadakan

dengan tujuan agar emosional

siswa selalu terjaga dan stabil.

Berdasarkan penelitian

yang sudah dilakukan mengenai

strategi komunikasi interpersonal

(14)

diri siswa ini peranan guru sangat

diperlukan. Karena guru

merupakan pusat dari sumber dari

pesan-pesan yang disampaikan

oleh komunikator dan siswa

merupakan komunikan yang

menerima pesan tersebut dengan

efek-efek yang ditimbulkan dari

pesan yang disampaiakan oleh

komunikator.

Untuk mengatasi krisis

kepercayaan diri siswa pihak

sekolah melakukan usaha-usaha

untuk membangun komunikasi

yang baik melalaui guru-guru

pengajar. Dengan menggunakan

strategi pembelajaran serta

didukung dengan metode-metode

yang digunakan seperti metode

ceramah, diskusi, tugas, problem

solving, dan didukung dengan

perpaduan antara pendidikan

secara praktis dan natur secara

kompetensi, mental serta

kepercayaan diri akan terbentuk.

G. KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa untuk

menanamkan kepercayaan diri

siswa di SMA N 1 Tawangsari ini

menggunakan strategi-strategi

pengorganisasian materi

pembelajaran, penyampaian

materi pembelajaran, dan

pengelolaan hasil pembelajaran

dengan didukung oleh

metode-metode yang digunakan sekolah

baik itu media yang digunakan

maupun metode perpaduan antara

pendidikan secara praktis dan

nature. Metode ini digunkan

bertujuan untuk melengkapi

kekurangan-kekurangan dari

strategi dan metode yang sudah

digunkan. Sedangkan untuk

(15)

diri siswa pihak sekolah

melakukan langkah-langkah

untuk memotivasi siswa, seperti

mengadakan kegiatan bimbingan

konseling, hipnoteraphi, dan EBT

(Emotional Branding Training).

Dari proses penelitian

yang sudah dilakukan ini dengan

menggunakan teori-teori

komunikasi interpersonal yang

digunakan sebagai dasar untuk

melakukan penelitian ini

menghasilkan bawah hubungan

komunikasi interpersonal akan

dibangun apabila didalam

hubungan tersebut terdapat proses

pertukaran pesan (verbal dan

nonverbal) yang membawa

manfaat bagi kedua belah pihak.

H. SARAN

Adapun saran-saran yang

peneliti ingin sampaikan kepada:

1. Sekolah

Untuk meningkatkan

minat belajar siswa demi

mempersiapkan diri untuk

mengikuti UN pihak sekolah bila

perlu mengadakan atau

membentuk kelompok-kelompok

belajar untuk siswa. Dan untuk

memantau kegiatan tersebut pihak

sekolah harus mengutus salah

satu guru yang memiliki keahlian

dibidangnya. Karena dengan

kegiatan tersebut selain pihak

sekolah bisa memantau kegiatan

belajar siswa, hal tersebut juga

bisa memicu siswa untuk lebih

semangat belajar kembali.

Sedangkan untuk

memba-ngun kepercayaan diri siswa

pihak sekolah harus

memanfaatkan dengan

sebaik-baiknya komunikasi yang sudah

terjalin dan terpelihara melalui

(16)

menanam rasa keterbukaan,

mengajarkan untuk saling

mempercayai, pengertian satu

sama lain, sering tegur sapa,

sering memberikan pujian dan

nasehat-nasehat yang dapat

mendorong siswa untuk menjadi

yang lebih baik. Selain itu pihak

sekolah harus memberikan

apresiasi-apresiasi, motivasi, dan

dukungan melalui komunikasi

yang sudah terjalin.

2. Guru BK

Untuk guru BK

diharapkan dalam hal ini dapat

meningkatkan pelayanan dalam

memberikan motivasi-motivasi

dan dorongan-dorongan baik itu

secara kelompok maupun secara

individu. Bila perlu diupayakan

mencari tenaga konselor

tambahan yang memiliki

pengalaman lebih baik dan

memiliki keahlian dibidangnya

atau dengan cara memberikan

pelatihan-pelatihan kepada semua

guru pengejar dalam rangka untuk

membangun komunikasi

interper-sonal guru dengan siswanya yang

berguna untuk memupuk rasa

percaya diri siswa. Apabila upaya

tersebut dilakukan diharapkan

dapat memberi penyegaran dalam

hal metode maupun strategi untuk

memahami masalah, kondisi,

situasi, karakteristik, dan keadaan

psikologis siswa.

PERSANTUNAN

Penulis menucapkan banyak

terimakasi kepada Bp. Drs. Joko Sutarso,

M.Si, selaku dosen pembimbing I, serta

Ibu. Ika Damayanti, M.Ikom yang telah

banyak membarikan arahan dan

binmbingan dengan penuh kesabaran,

(17)

menjadi dosen pembimbing II sehingga

naskah publikasi dari penelitian yang

sudah diselesaikan oleh peneliti ini dapat

diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Wisnuwardhani, Dian & Mashoedi Fatmawati Sri. 2012. Hubungan Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Skripsi. Dewi, Sinta Kartika. 2013. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecenderungan Gaya Hidup

Hedonis Pada Mahasiswi Di

Surakarta. Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahayu, Apiyana Yofita. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta: PT Indeks.

Undang-Undang No. 20 tahun 2003, Peraturan Pemerintah No. 19 tahun

2005, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 59 tahun 2011. http://buku-on- line.com/dasar-hukum-pelaksanaan-un. (diakses pada Selasa tangga 26 Maret 2013).

PP No. 29 tahun 1990

http://www.hukumonline.com/pusatd ata/detail/1t4d11a23e46474/node/1t5 0f3a2e5ab8ff/pp-no-29-tahun-1990 pendidikan-menengah. (diakses pada Selasa tanggal 26 Maret 2013).

Referensi

Dokumen terkait

HMI yang dibuat dengan Vijeo Citect SCADA dapat menggambarkan proses yang terjadi pada sistem konveyor PLC Mitsubishi FX2N-32MR, terbukti dengan melalui HMI dapat

Berdasarkan contoh tersebut dapat dipahami bahwa dalam mengemukakan hal menarik dalam novel, ada empat hal yang perlu disampaikan, yaitu hal menarik dalam novel, judul kutipan novel

Pengukuran keyakinan (belief), mendapatkan pondasi kognitif, yaitu mengapa responden memilih sikap (attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi atas kontrol

ii. dan telah ditetapkan, dengan alokasi digunakan untuk memaksimumkan laba perusahaan dengan kendala teknologi produksi. Poin i sampai poin iv merupakan asumsi

Kinerja jaringan umumnya ditentukan dari berapa rata-rata dan persentase terjadinya tundaan (delay) terhadap aplikasi, jenis pembawa (carriers), laju bit

Terjadinya sengketa mengenai hak cipta karena adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel customer relations dengan kepuasan pelanggan.. 2.2 TEORI YANG SESUAI DENGAN VARIABEL DALAM

Pada periode triwulan IV-2007, perekonomian di Zona Padang tumbuh lebih ekspansif daripada triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan PDRB Zona Padang pada