• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Ali Anwar MTs Negeri Karangrejo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Ali Anwar MTs Negeri Karangrejo"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PELUANG

MELALUI METODE

SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS IX-A

SEMESTER I TAHUN 2015/2016 MTs NEGERI KARANGREJO

Oleh:

Ali Anwar MTs Negeri Karangrejo

Abstrak. Pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan metode transfer informasi, dan siswa belajar hanya berdasarkan catatan, perintah, dan tugas-tugas dari guru semata. Pembelajaran yang efektif dirancang sedemikian rupa untuk merangsang aktivitas belajar siswa secara optimal. Aktivitas belajar optimal maka prestasi belajarpun akan meningkat. Peningkatan kualitas pendidikan terletak pada gurunya karena para pelaku pendidikan terutama guru dituntut menguasai dan berino-vasi penggunaan metode pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Matematika materi Peluang melalui Metode Snowball Throwing pada siswa kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo Tahun 2015/2016 Semester I Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 Semester I dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Septem-ber sampai dengan bulan OktoSeptem-ber 2015. Hasil penelitian bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II peneliti dapat menyimpulkan bahwa Metode Snowball Throwing dapat meningkatan aktivitas belajar siswa serta prestasi belajar siswa kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2015/2016 Semester I. Dari hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada siswa kelas IX-A dapat diketahui jika ada peningkatan, hal ini terlihat dari jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 25 siswa (69,44%) dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan jumlah siswa menjadi sebanyak 34 siswa (94,44%). Dengan melihat hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa Kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo Tahun 2015/2016 Semester I.

Kata kunci: Metode Snowball Throwing, Prestasi Belajar, Mata Pelajaran Matematika

Pendidikan memegang peranan yang cukup penting dalam mewujudkan generasi anak bangsa yang potensial dan bermutu. Salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam bidang pendidikan dipengaruhi oleh cara belajar mengajar pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung masih mengabaikan gagasan dan kemampuan berfikir aktif peserta didik (Baharudin, 2010).

Dalam prakteknya kegiatan pembela-jaran yang dilakukan oleh guru masih meng-gunakan metode transfer informasi, dan siswa belajar hanya berdasarkan catatan, perintah, dan tugas-tugas dari guru semata.

Agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif proses pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa untuk merangsang aktivitas belajar siswa secara optimal. Dengan aktivi-tas belajar yang optimal maka presaktivi-tasi belajarpun akan meningkat. Kunci utama dalam peningkatan kualitas pendidikan terle-tak pada mutu gurunya oleh karena itu para pelaku pendidikan terutama para guru dituntut untuk menguasai dan berinovasi baik dalam penggunaan metode pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang tersedia demi tercapainya peningkatan kualitas pendidikan. (Sanjaya, 2009:184)

(2)

Dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas IX MTs Negeri Karangrejo menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika metode yang digunakan adalah ceramah. Dari setiap kelas yang teramati, prestasi belajar matematika siswa kelas IX-A adalah yang terendah di MTs Negeri Karangrejo. Dari 36 siswa kelas IX-A hanya 17 siswa yang dapat tuntas dalam belajar atau dapat dinyatakan dengan persentase 47,22%. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Selama kegiatan belajar mengajar jumlah siswa yang mau bertanya kepada guru apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau tidak dimengerti hanya sedikit. Aspek saling ketergantungan positif, interaksi langsung antar peserta didik, pertanggungjawaban individu sampai keefektifan diskusi kelompok tidak nampak pada pembelajaran, karena peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan mencatat secara individual.

Jika melihat permasalahan tersebut di atas, maka peneliti akan mengadakan perubahan dengan tujuan untuk meningkat-kan prestasi belajar siswa kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo. Sebelum mengadakan kegitan pembelajaran guru harus dapat menggunakan suatu metode pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran, bekerjasama dengan sesama peserta didik dalam tugas-tugas terstruktur dan saling berinteraksi dengan sesama secara aktif, dan efektif melalui sebuah metode pembelajaran yang disebut pembelajaran kooperatif.

Menurut Trianto (2010:85) Pembela-jaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya.

Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya diban-ding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan.

Salah satu metode pembelajaran yang digunakan peneliti adalah pembelajaran kooperatif dengan metode snowball throwing yang mengacu pada pendekatan kontekstual. Pembelajaran dengan metode Snowball Throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball Throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman. Metode yang dikemas dalam sebuah permainan ini membutuhkan kemampuan yang sangat sederhana yang bisa dilakukan oleh hampir semua siswa dalam mengemukakan pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajarinya (Supriyono, 2009). Pembelajaran dengan metode snowball throwing, menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivism), pengetahuan dan keterampilan yang diper-oleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya” (questioning) dari bertanya siswa dapat menggali informasi, mengkonfir-masikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Di dalam metode pem-belajaran snowball throwing, strategi mem-peroleh dan pendalaman pengetahuan lebih

(3)

diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat penge-tahuan tersebut (Trianto, 2010).

Berdasarkan pada penjelasan di atas, peneliti akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di MTs Negeri Karangrejo dengan judul: “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Peluang Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo Tahun 2015/2016 Semester I”.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penleiti meng-gunakan pendekatan dan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan. Menurut Waseso (1994) penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, re-fleksi yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang.Penelitian tindakan bertu-juan mengembangkan ketrampilan-keteram-pilan baru atau cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia faktual (Zuriah, 2003).

Carr dan Kemmis (1986), mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelaahan inkuiry melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial, untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenar-an serta keabsahkebenar-an

Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo Tahun Pelajaran 2015/2016 Semester I dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September sampai dengan bulan Oktober 2015.

Pengumpulan Data

Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang objektif dalam kegiatan penelitian beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya:

Observasi,

Observasi diartikan sebagai pengamat-an dpengamat-an pencatatpengamat-an secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.

Kriteria keberhasilan proses ditentukan dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh pengamat. Format lembar observasi terlampir. Dari hasil observasi kegiatan pembelajaran dicari persentase nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus berikut.

𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 (𝑵𝑹) = ∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %

Penilaian:

Skor 4: sangat baik Skor 3: baik Skor 2: cukup baik Skor 1: kurang baik (Sumber: Arikunto, 1997).

Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut:

Nilai 75% < NR ≤ 100% : sangat baik Nilai 50% < NR ≤ 75% : baik Nilai 25% < NR ≤ 50% : cukup baik Nilai 0% < NR ≤ 25% : kurang baik Wawancara

Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara.

(4)

Menurut Arifin (1998) yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya.

Lincoln dan Guba yang dikutip oleh Moleong (2000), mengatakan bahwa maksud mengadakan wawancara antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tun-tutan kepedulian dan lain-lain.

Tes

Skor hasil tes siswa dalam mengerja-kan soal-soal yang meliputi tes pada tiap akhir siklus (siklus I dan siklus II). Hasil dari tes tersebut akan digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian prestasi belajar siswa.

Data berupa hasil tes tulis siswa juga dianalisis dengan acuan terhadap ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar yang digunakan adalah berdasarkan SKM (Standar Ketuntas-an Minimal) yKetuntas-ang ditetapkKetuntas-an oleh sekolah yaitu sebesar 70. Seorang siswa dianggap tuntas belajarnya apabila siswa tersebut telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 70% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan secara klasikal jika 85% dari banyaknya siwa kelas tersebut menyelesaikan sekurang-kurangnya 85% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

% 𝑲𝒆𝒕𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒍𝒂𝒔

= ∑ 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒖𝒂𝒍

∑ 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %

Analisis Data

Analisis data merupakan proses men-cari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Pekerjaan analisis meliputi kegiatan

mengerjakan data, menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari pola, menemu-kan apa yang penting dan apa yang amenemu-kan peneliti laporkan (Bogdan dan Biklen, 1982). Miles dan Hubermen (1984) mengata-kan analisis data perlu dilakumengata-kan secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Selanjutnya Nasution (1988) mengatakan bahwa analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya.

Selanjutnya Miles & Hubermen (1984) menerapkan tiga alur kegiatan dalam analisis deskriptif yang menjadi satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan, yaitu: (1) Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan, pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan, (2) Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi, dan (3) Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti berusaha agar dapat menggambarkan kerepresentatifan suatu peristiwa, kejadian atau suatu subjek.

Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan, (2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan dan pengklasifikasian, dan (3) Menyimpulkan dan memferivikasi.

(5)

Dan kegiatan reduksi selanjutnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selanjut-nya diikuti kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I

Perencanaan

Persiapan yang perlu dilakukan oleh peneliti sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah sebagai berikut: (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). (2) Menyiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa. (3) Menyusun lembar tes tertulis siswa. (4) Peneliti membuat perangkat sistem penilaian. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Berikut ini peneliti diskripsikan proses pembelajaran di Kelas IX-A dengan menerapkan Metode Snowball Throwing :

Pertemuan 1 (dilaksanakan pada tanggal 22 September 2015)

Kegiatan Awal, (1) Melakukan kegiat-an tkegiat-anya jawab untuk mengenalkkegiat-an penger-tian sampel dan populasi. (2) Guru memberi-kan penjelasan mengenai langkah-langkah percobaan pelemparan mata uang dengan dadu.

Kegiatan Inti, (1) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. (2) Setelah itu guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk maju ke depan dan memberikan kertas berisi pertanyaan se-banyak jumlah anggota kelompok. (3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian memberikan kertas kepada temannya, dengan 1 anak mendapat 1 kertas berisi per-tanyaan. (4) Kemudian kertas yang berisi

pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan di lempar dari 1 siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit. (5) Setelah siswa mendapatkan 1 bola/1 pertanyaan, guru memberikan kesem-patan kepada siswa untuk menjawab per-tanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. Kegiatan Akhir, (1) Guru memberikan kesimpulan. (2) Penegasan catatan siswa.

Pertemuan 2 (dilaksanakan pada tanggal 25 September 2015)

Kegiatan Awal, (1) Melakukan ke-giatan tanya jawab untuk mengenalkan pengertian sampel dan populasi. (2) Guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah percobaan pelemparan mata uang dengan dadu.

Kegiatan Inti, (1) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. (2) Setelah itu guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk maju ke depan dan memberikan kertas berisi pertanyaan seba-nyak jumlah anggota kelompok. (3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelom-poknya masing-masing, kemudian memberi-kan kertas kepada temannya, dengan 1 anak mendapat 1 kertas berisi pertanyaan. (4) Ke-mudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan di lempar dari 1 siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit. (5) Setelah siswa mendapatkan 1 bola/1 pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

Kegiatan Akhir, (1) Kegiatan Akhir, (2) Guru memberikan kesimpulan, dan (3) Penegasan catatan siswa.

(6)

Selama melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Metode Snowball Throwing guru selalu mengecek kesiapan kelas sebelum melaksakan pembelajaran, tetapi guru masih sulit menjadi fasilitator dan motivator secara merata, karena guru dalam penguasaan metode pembelajaran belum optimal, sehingga waktu yang dipergunakan dalam menerapkan metode ini tidak sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan.

Sedangkan untuk aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siswa terlihat lebih siap untuk mengikuti pelajaran, per-hatian siswa terhadap pelajaran meningkat.

Indikator observasi adalah kebanyakan siswa aktif dalam menyajikan tugas kelompok, keberanian siswa dalam menjawab perta-nyaan juga menunjukkan peningkatan pada pertemuan kedua, serta perhatian siswa ter-hadap teman dari kelompok lain pada saat menjawab soal juga mengalami peningkatan. Setelah melaksanakan pembelajaran Matematika materi Peluang dengan meng-gunakan Metode Snowball Throwing di Kelas IX-A, peneliti memberikan tes tertulis kepada siswa. Berikut ini tabel nilai hasil tes tertulis siswa Kelas IX-A untuk siklus I.

Tabel 1. Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus I

No Nama Siswa Nilai % Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Adinda Firmansyah Akbar S. 70 T

2 Agusti Chusniyatu Amalia 90 T

3 Ahmad Haykal Attizani 80 T

4 Ahmad Irfan Zamzami 70 T

5 Ahmad Rizqi Nurfaizi 90 T

6 Alfina Qurotul Nguyun 60 TT

7 Arif Anang Saputro 70 T

8 Dyah Ayu Rahmawati 90 T

9 Fauziah Rahmawati 70 T

10 Fitri Nur Hayati 60 TT

11 Irva Rohmatul Azizah 90 T

12 Kholifatul Khasanah 60 TT

13 Kholifatul Khoiroh 80 T

14 Laelatul Mulia Sari 60 TT

15 M. Masykur Wildan 70 T

16 M. Zakky Roihul Firdaus 60 TT

17 Meila Rizki Rahmadhani 70 T

18 Mohammad Alif Fajar Al

Zamzami 80 T

19 Mohammad Khasan Irfai 60 TT

20 Mohammad Akmal Musyaffa' 80 T

21 Mukhamad Rendra Raffi Arianto 70 T

22 Nilta Lathifatul Munawaroh 60 TT

23 Nurlin Oktaviana 80 T

24 Nurul Akifatul Ismah 70 T

25 Nurul Aprilia Sagita 70 T

26 Octa Clarita 60 TT

27 Rani Dwiastika Listyani Putri 90 T

(7)

No Nama Siswa Nilai % Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

29 Rizka Arinda Yuniarti 60 TT

30 Salisna Agustina 70 T

31 Siti Lailatul Nikmah 80 T

32 Siti Nur Laelatus Sarah 60 TT

33 Sri Khoiri Lutfi Istiani 70 T

34 Tsania Baiti Ulfa Rohmaten 80 T

35 Venytia Eka Lukitasari 70 T

36 Vika Sania Nursabila 60 TT

Jumlah 2590 25 11

Rata-rata 71.94

% Ketuntasan 69.44 30.56

Refleksi

Dari hasil pengamatan dapat direfleksi-kan bahwa pembelajaran Matematika di Kelas IX-A sudah mengalami peningkatan menuju ke arah yang baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas pembelajaran dan perolehan prestasi belajar siswa pada siklus I yang meningkat. Akan tetapi dalam menerapkan Metode Snowball Throwing di Kelas IX-A masih ditemui kendala sehingga prestasi belajar siswa tidak maksimal. Hal ini terlihat dari ketuntasan belajar siswa yang hanya mencapai 69,44% dari 80% yang ditentukan. Untuk nilai rata-rata siswa dibandingkan dari sebelum siklus pada Siklus I ini sudah mengalami peningkatan menjadi 71,94. Karena ketuntasan belajar siswa masih kurang dari yang diharapakan maka diperlukan tindakan perbaikan pem-belajaran pada siklus selanjutnya.

Siklus II Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus II secara garis besar sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II ditambah dengan rencana perbaikan untuk mengatasi kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I. Penambahan rencana perbaikan tindakan adalah guru akan lebih meningkatkan peran

sebagai motivator dalam pembelajaran, dan lebih meningkatkan motivasi belajar siswa. Pelaksanaan

Untuk pelaksanaan pada siklus II peneliti diskripsikan proses pembelajaran matematika di Kelas IX-A dengan menerap-kan Metode Snowball Throwing sebagai berikut ini:

Pertemuan 1 (dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2015)

Kegiatan Awal, (1) Melakukan kegiat-an tkegiat-anya jawab untuk merumuskkegiat-an penger-tian peluang masing-masing titik sampelnya. (2) Melakukan penjelasan dengan meng-hitung peluang dengan pendekatan frekuensi relatif.

Kegiatan Inti, (1) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. (2) Setelah itu guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk maju ke depan dan memberikan kertas berisi pertanyaan sebanyak jumlah anggota kelompok. (3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian memberikan kertas kepada temannya, dengan 1 anak mendapat 1 kertas berisi pertanyaan. (4) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan di lempar dari 1 siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit. (5) Setelah siswa mendapatkan 1

(8)

bola/1 pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. Kegiatan Akhir, (1) Guru memberikan ke-simpulan, dan (2) Penegasan catatan siswa. Pertemuan 2 (dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2015)

Kegiatan Awal, (1) Melakukan kegiat-an tkegiat-anya jawab untuk merumuskkegiat-an penger-tian peluang masing-masing titik sampelnya. (2) Melakukan penjelasan dengan menghi-tung peluang dengan pendekatan frekuensi relatif.

Kegiatan Inti, (1) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. (2) Setelah itu guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk maju ke depan dan memberikan kertas berisi pertanyaan seba-nyak jumlah anggota kelompok. (3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelom-poknya masing-masing, kemudian memberi-kan kertas kepada temannya, dengan 1 anak mendapat 1 kertas berisi pertanyaan. (4) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan di lempar dari 1 siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit. (5) Setelah siswa mendapatkan 1 bola/1 pertanyaan, guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

Kegiatan Akhir, (1) Guru memberikan kesimpulan, dan (2) Penegasan catatan siswa. Pengamatan

Pada siklus II ini, guru selalu menge-cek kesiapan kelas sebelum melaksakan pembelajaran, serta guru juga selalu mem-berikan bimbingan kepada siswa sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Serta mampu membuat suasana pembelajaran di kelas menjadi aktif.

Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa terlihat jika siswa sudah mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Siswa terlihat sudah berani untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Setiap penjelasan dan petunjuk dari guru juga selalu diper-hatikan oleh siswa. Selain itu kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan juga sudah mengalami peningkatan.

Setelah melaksanakan pembelajaran Matematika materi peluang dengan meng-gunakan Metode Snowball Throwing di Kelas IX-A, peneliti memberikan tes eva-luasi kepada siswa. Berikut ini nilai hasil evaluasi siswa untuk siklus II.

Tabel 2. Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus II

No Nama Siswa Nilai %Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Adinda Firmansyah Akbar S. 80 T

2 Agusti Chusniyatu Amalia 100 T

3 Ahmad Haykal Attizani 90 T

4 Ahmad Irfan Zamzami 80 T

5 Ahmad Rizqi Nurfaizi 100 T

6 Alfina Qurotul Nguyun 80 T

7 Arif Anang Saputro 90 T

8 Dyah Ayu Rahmawati 80 T

9 Fauziah Rahmawati 100 T

10 Fitri Nur Hayati 80 T

11 Irva Rohmatul Azizah 90 T

(9)

No Nama Siswa Nilai %Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

13 Kholifatul Khoiroh 90 T

14 Laelatul Mulia Sari 100 T

15 M. Masykur Wildan 100 T

16 M. Zakky Roihul Firdaus 90 T

17 Meila Rizki Rahmadhani 100 T

18 Mohammad Alif Fajar Al

Zamzami 90 T

19 Mohammad Khasan Irfai 100 T

20 Mohammad Akmal Musyaffa' 80 T

21 Mukhamad Rendra Raffi

Arianto 60 TT

22 Nilta Lathifatul Munawaroh 80 T

23 Nurlin Oktaviana 100 T

24 Nurul Akifatul Ismah 80 T

25 Nurul Aprilia Sagita 90 T

26 Octa Clarita 100 T

27 Rani Dwiastika Listyani Putri 60 TT

28 Rifka Nuraini 100 T

29 Rizka Arinda Yuniarti 80 T

30 Salisna Agustina 90 T

31 Siti Lailatul Nikmah 100 T

32 Siti Nur Laelatus Sarah 80 T

33 Sri Khoiri Lutfi Istiani 90 T

34 Tsania Baiti Ulfa Rohmaten 100 T

35 Venytia Eka Lukitasari 100 T

36 Vika Sania Nursabila 90 T

Jumlah 3220 34 2

Rata-rata 89.44

% Ketuntasan 94.44 5.56

Refleksi

Dari hasil pengamatan pada siklus II dapat direfleksikan bahwa metode pembela-jaran dapat diterapkan oleh guru dapat berjalan dengan optimal di Kelas IX-A. Hal ini dapat dilihat dari teratasinya kendala yang muncul pada siklus I sehingga persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II ini meningkat menjadi sebesar 94,44% dengan nilai rata-rata meningkat menjadi 89,44. Dengan tercapainya nilai ketuntasan diatas KKM, maka untuk itu tidak diperlukan lagi perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya.

Aktivitas Pembelajaran

Pada siklus I dapat dilihat selama melaksanakan pembelajaran dengan mene-rapkan Metode Snowball Throwing guru selalu mengecek kesiapan kelas sebelum melaksakan pembelajaran, tetapi guru masih sulit menjadi fasilitator dan motivator secara merata, karena guru dalam penguasaan metode pembelajaran belum optimal, sehingga waktu yang dipergunakan dalam menerapkan metode ini tidak sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan.

Sedangkan untuk aktivitas siswa sela-ma kegiatan pembelajaran siswa terlihat

(10)

lebih siap untuk mengikuti pelajaran, perha-tian siswa terhadap pelajaran meningkat. Indikator observasi adalah kebanyakan siswa aktif dalam menyajikan tugas kelompok, keberanian siswa dalam menjawab perta-nyaan juga menunjukkan peningkatan pada pertemuan kedua, serta perhatian siswa terhadap teman dari kelompok lain pada saat menjawab soal juga mengalami peningkatan. Pada siklus II ini, guru selalu mengecek kesiapan kelas sebelum melaksakan pem-belajaran, serta guru juga selalu memberikan bimbingan kepada siswa sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Serta mampu membuat suasana pembelajaran di kelas menjadi aktif. Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa terlihat jika siswa sudah mengalami pe-ningkatan menjadi lebih baik. Siswa terlihat sudah berani untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Setiap penjelasan dan petunjuk dari guru juga selalu diperhatikan oleh siswa. Selain itu kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan juga sudah mengalami peningkatan.

Prestasi Belajar Siswa

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I dan Siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi be-lajar siswa kelas IX-A pada mata pebe-lajaran Matematika sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 65,83 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 47,22%, siklus I mengalami peningkatan sehingga nilai rata-rata siswa menjadi sebesar: 71,94 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 69,44%, dan pada siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi: 89,44 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 94,44%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi Matematika pada siswa Kelas IX-A MTs Negeri Karang-rejo Kecamatan KarangKarang-rejo Kabupaten Tu-lungagung tahun 2015/ 2016 Semester I. Berikut disajikan Gambar 1 perkembangan prestasi belajar siswa.

Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IX-A 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

SEB. SIKLUS SIKLUS I SIKLU SII

65.83 71.94 89.44 47.22 69.44 94.44 NILAI RATA-RATA %KETUNTASAN

(11)

PENUTUP Kesimpulan

Setelah pelaksanaan kegiatan pembela-jaran pada siklus I dan siklus II peneliti dapat menyimpulkan bahwa Metode Snowball Throwing dapat meningkatan aktivitas belajar siswa serta prestasi belajar siswa kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo Keca-matan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun 2015/2016 Semester I. Dari hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada siswa kelas IX-A dapat diketahui jika ada peningkatan, hal ini terlihat dari jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 25 siswa (69,44%) dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan jumlah siswa menjadi sebanyak 34 siswa (94,44%). Dengan melihat hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar Mate-matika pada siswa Kelas IX-A MTs Negeri Karangrejo Tahun 2015/2016 Semester I.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan tersebut, maka dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut: (1) Guru hen-daknya mempertimbangkan pemberian mate-ri pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah Metode Snowball Throwing. (2) Penerapan Metode Snowball Throwing dalam kegiatan belajar mengajar di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan siswa dapat terpacu minat dalam belajar. (3) Metode ini perlu diulang-ulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif.

Metode Snowball Throwing merupa-kan salah satu cara yang dapat ditawarmerupa-kan oleh peneliti. Dengan harapan bila motivasi belajar siswa meningkat dimungkinkan pres-tasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, A. 1998. Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharudin, E. 2010. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogyakarta : Ar-Ruzz. Bogdan, R.C., & Biklen, S.K. 1982.

Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods, Boston: Allyn and Bacon, Inc Carr, W., & Kemmis, S.1986. Becoming critical: education, knowledge and action research. Brighton: Falmer Press.

Miles, M. B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturulistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada.

Supriyono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasinya PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

(12)

Trianto. 2010. Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Waseso, I. 1994. Wawasan dan konsep dasar Penelitian Tindakan Pendidikan

(Materi II). Makalah disajikan pada lokakarya pelatihan tindakan di IKIP Malang. Jakarta: UP3SD Depdikbud. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam

Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

Gambar

Tabel 1. Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus I
Tabel 2. Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus II
Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IX-A 0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00100.00

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dapat dihitung dan diketahui nilah Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) yang masih harus dibayar maka hasil perhitungan tersebut dapat dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh

Namun pada pada tahun 2015 ini, seluruh pelajar SMA/SMK/MAN Indonesia bisa melangkah dan masuk ke ruang ujian dengan muka berseri-seri, karena nilai kelulusan

Dengan menggunakan Metode Rekayasa Nilai, hasil sementara dari penelitian ini adalah pada tahap informasi diperoleh dua fungsi dalam pelayanan hotel yaitu pelayanan dan fasilitas,

Melihat latar belakang dan permasalahan yang mendasari pemikiran dalam penulisan studi ini mempunyai tujuan dalam hal ini tersusunnya suatu strategi untuk

[r]

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untukc.

sebagai dosen Penasehat Akademik (PA) yang memberikanku perhatian, motivasi, arahan dan bimbingan selama menimba ilmu di kampus merah maron Universitas Negeri Gorontalo. selaku

Kemudian dipastikan bahwa seluruh titik bantu baru P tidak berdekatan dengan sumber keramaian maka, dapat ditentukan lokasi titik-titik bantu baru P yang akan menjadi lokasi