• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Allah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Allah"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya, kita telah mengetahui bahwa anak-anak semenjak dilahirkan sampai dewasa, menjadi orang yang dapat berdiri sendiri dalam masyarakat, harus mengalami perkembangan. Baik atau buruknya hasil perkembangan anak itu terutama tergantung kepada pendidikan (pengaruh-pengaruh) yang diterima anak itu dari berbagai lingkungan pendidikan yang dialaminya. Adapun macam-macam lingkungan pendidikan itu ialah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Allah SWT menciptakan manusia berjenis lelaki dan perempuan, kedua jenis ini diberi naluri saling tertarik dan mencintai. Tujuanya adalah untuk melahirkan keturunan dan mengembang biakkan jenis manusia dimuka bumi1. untuk memelihara kebersihan dan ketentraman dan kepastian garis keturunan demi memelihara dan mendidik generasi baru,maka ditetapkan pernikahan sebagai jalan satu-satunya yang mengikat seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami istri. Dengan jalan inilah dibentuk keluarga, pembentukan keluarga hanya boleh dlakukan melalui pernikahan yang sah, dengan terbentukmya keluarga maka pasangan lelaki dan perempuan yang berstatus sebagai suami istri akan menikmati cinta kasih dan kemesraan sejati dan inilah satu-satunya cara yang sah membentuk hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam

1

(2)

2

membangun suatu masyarakat yang berperadaban2. Dan dibawah naungan keluarga semacam aktifitas ini regenerasi manusia berjalan secara bersih, tertib dan penuh jaminan serta bersifat manusiawi.

Keluarga adalah sebuah tatanan fitrah yang Allah tetapkan bagi jenis manusia3. Bahkan para rasul dan nabi Allah pun juga menjalani hidup berkeluarga. Hal itu membuktikan bahwa keluarga adalah sebuah institusi suci mengandung hikmah dan memiliki misi Ilahiah scara abadi. seperti termaktub dalam Q.s. A'raf (7):189

ۖ

ۖ

Artinya Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (adam) dan dari padanya Dia menciptakan pasanganya, agar dia merasa senang kepadanya.Maka setelah dicampurinya. (istrinya) mengandung kandungan yang ringan ,dan teruslah dia merasa ringan, kemudian ketika dia mersasa berat keduanya (suami istri) bermohon kepada Alloh, Tuhan mereka (seraya berkata) jika Engkau memberi kami anak yang soleh, tentulah kami bersukur.(Qs.Al a'rof (7):189)4

Selain itu, latar belakang orang tua akan mempengaruhi bentuk perhatian dan cara mendidik orang tua yang diterapkan pada anaknya. Ada orang tua yang dalam mendidik anak memiliki sikap demokratis, dalam arti memberikan kebebasan untuk berperilaku dan mengeluarkan pendapat, akan tetapi tetap dalam Kontrol terhadap anak. Sebaliknya ada

2 Muhammad Thalib, Manajemen Keluarga sakinah (Yogyakarta Pro U-Media, 2007), hal. 29 3

Muhammad Thalib, Ensiklopedi Keluarga sakinah (Yogyakarta, Pro-U Media, 2008), hal. 5

4

(3)

3

orang tua yang lebih bersikap otokratik, dalam arti mengatur dan memaksa anaknya untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan keinginan orang tua . Di sisi lain dapat ditemukan beberapa orang tua dalam mendidik anak lebih bersikap memberikan kebebasan sepenuhnya dan memanjakan anaknya tanpa dibarengi pengontrolan atau pengendalian sosial.

Kenyataannya belum tentu dengan sikap terbuka maupun demokratis, anak bisa mendapat Motivasi yang baik. Karena ada anak dengan perhatian yang bersifat terbuka Motivasinya jelek. Sebaliknya dengan perhatian tertutup dan bebas ada anak yang bisa mencapai Motivasi yang baik. Hal ini tentu merupakan suatu tanda Tanya bagi peneliti untuk mengungkap fakta social yang ada yang berkaitan dengan uraian tersebut. Hanya saja bila kita melihat fenomena – fenomena yang telah terjadi bahwa masih banyaknya orang tua yang kurang memperhatikan motivasi belajar anak ataupun kurang sadarnya orang tua terhadap pentingnya motivasi anak dalam pembelajaran, katakanlah apa yang terjadi pada kalangan orang tua di daerah perkotaan yang kedua orang tuanya sibuk dalam pekerjaan, sehingga kurang perhatiannya terhadap pendidikan anaknya, dan berbagai faktor yang menyebabkan orang tua kurang perhatian terhadap bentuk atau cara memberikan motivasi kepada anak.

Dalam keluarga, orang tua merupakan penanggung jawab utama mendidik anak-anaknya. Segala penyimpangan dan kesalahan yang dilakukan anak dalam kehidupan sehari-hari menjadi tanggung jawab ibu- bapaknya untuk

(4)

4

meluruskan dan mencegahnya. Orang tua tidak dapat lepas tangan dengan alasan telah menyerahkan anaknya kepada pihak sekolah untuk mendidik mereka, sekolah hanya membantu memberikan pengajaran dan pengetahuan, sedang orang tua tetap menjadi pihak yang bertanggung jawab kepada Allah untuk menyelamatkan anak-anaknya dari perbuatan dosa serta mengajak mereka beramal shaleh.

Anak membutuhkan orang lain dalam perkembanganya dan orang yang paling utama adalah orang tuanya sendiri yaitu bertanggung jawab memperkembangkan keseluruhan eksistensi si anak, keadaan dan kebutuhan banyak seginya pula dan kadang – kadang banyak di pengaruhi oleh lingkungan hidup di mana itu berkembang5. Penandaan tanggung jawab kita sebagai orang tua haruslah di mulai sejak terbentuknya anak yang baru itu, lebih-lebih sejak anak itu di lahirkan. Karena sejak saat itu si anak mulai menerima pengaruh rangsangan dari luar. Ia mulai mempelajari bagaimana ia harus menerima, mengolah dan bereaksi terhadap suatu rangsangan. Hal inilah kelak yang akan menjadi dasar perkembangan dan kepribadianya.

Motivasi dapat diartikan sebagai pendorong: suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan

(5)

5

yang dikehendaki. Kemudian John P.Campbell dan kawan-kawan menambah rincian bahwa motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon dan kegiginan tingkah laku yaitu mencakup sejumlah konsep seperti dorongan (drive), kebutuhan (need), rangsangan (incentive), ganjaran

(reward),penguatan (reinforcement), ketetapan tujuan (goal setting), harapan (expectancy).6Menurut kebanyakan definisi : motivasi mengandung tiga komponen pokok ; (1) menggerakkan, (2) mengarahkan atau menyalurkan, (3) menopang tingkah laku7.

Peran Orang tua dan guru terhadap motivasi belajar siswa akan tercermin dalam tingkah laku anak sehari-hari di sekolah maupun di masyarakat. Motivasi belajar siswa kelas 1 SDN 2 Kauman Ponorogo cukup baik dapat dilihat dari semangat belajar siswa mata pelajaran PAI dan hasil Evaluasi Akhir (UAS) cukup baik. Berdasarkan latar belakang di atas pada kesempatan ini penulis ingin meneliti lebih jauh tentang interaksi siswa yang berada di lingkungan keluarganya terutama keadaan keluarga terhadap motivasi belajarnya. Hal ini sebagai upaya untuk mengetahui “ Peran Orang Tua Dan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 1 SDN 2 Kauman Ponorogo’’ B. Perumusan Masalah

6

M.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 71

7

(6)

6

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah diatas maka permasalahan dirumus sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran orang tua dan guru sebagai pendidik dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada Mata Pelajaran PAI Kelas 1 di SDN 2 Kauman Ponorogo?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat Orang Tua dan Guru dalam meningkatkan motvasi belajar kepada anak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 1di SDN 2 Kauman Ponorogo?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan peran Orang Tua dan Guru terhadap motivasi belajar anak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 1di SDN 2 Kauman Ponorogo

2. Untuk menjelaskan faktor pendukung dan penghambat Orang Tua dan Guru dalam meningkatkan motvasi belajar kepada anak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 1di SDN 2 Kauman Ponorogo

D. Manfaat Penelitian

Dari Penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaat teoritis atau mafaat praktis yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan bagi para pendidik dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.

(7)

7

2. Manfaat Praktis

a. Untuk mendapatkan data kualitatif tentang peran Orang Tua dan Guru terhadap motivasi belajar anak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 1di SDN 2 Kauman Ponorogo

b. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang peran Orang Tua dan Guru terhadap motivasi belajar anak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas 1di SDN 2 Kauman Ponorogo.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran rencana penulisan skripsi ini, maka dibawah ini akan dipaparkan sistematika sederhana yang mencerminkan pembahasan skripsi nanti secara menyeluruh

Bab I, berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Dan dalam bab I ini berfungsi untuk menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang akan penulis teliti.

Bab II, berisi landasan teori terdiri dari peran orang tua, peran guru, pengertian motivasi, pengertian motivasi belajar. Dan dalam bab II ini berfungsi untuk menjelaskan Landasan teori yang meliputi peran orang tua, peran guru, pengertian motivasi dan pengertian motivasi belajar.

Bab III, berisi metodologi penelitian terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data. Dan dalam bab III ini berfungsi untuk menjelaskan metode penelitian yang

(8)

8

akan digunakan meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, tehnik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV, berisi hasil penelitian terdiri Gambaran Umum SDN 2 Kauman Ponorogo, paparan khusus, analisis data. Dan dalam bab IV ini berfungsi untuk menjelaskan hasil penelitian yang meliputi Gambaran Umum SDN 2 Kauman Ponorogo, paparan khusus dan analisis data.

Bab V, berisi penutup terdiri kesimpulan, saran-saran. Dan dalam bab V ini berfungsi untuk menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran dari penulis.

Referensi

Dokumen terkait

Bangunan utilitas pada jaringan jalan di dalam kota dapat ditempatkan di dalam ruang manfaat jalan dengan ketentuan berada di atas tanah ditempatkan di luar jarak tertentu dari

Mengingat pada kawasan tersebut banyak permukiman penduduk, maka akibat yang timbul dari dampak perencanaan penerapan sumur resapan ini sangat perlu diterapkan

Salah satu komoditi pertanian yang subur di Kabupaten Karo adalah komoditi.. hortikultura, baik hortikultura semusim maupun tahunan yang

Pengaruh pendapatan asli daerah (pad) terhadap Kemandirian keuangan daerah Berdasarkan status pemerintah daerah Pada kabupaten dan kota Di jawa barat Tahun

Ketiga, bank syariah akan membayar tunai ke penjual, barang akan diserahkan ke nasabah dan nasabah tinggal membayar cicilannya// Di bank konvensional, bank menyerahkan

masih dapat difungsikan sebagai media dakwah, yaitu dengan cara menyelipkan. misi dakwah kedalam isinya, bagi majalah yang

[r]

- Proses : Mengenalpasti sama ada item pertama wujud atau tidak - Output : Jika terdapat item pertama, senarai tidak kosong. b) Proses menentukan senarai penuh