• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/405/KPTS/013/2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/405/KPTS/013/2016 TENTANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/405/KPTS/013/2016

TENTANG

FORUM KOORDINASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang : a. bahwa kematian ibu dan bayi di Jawa Timur masih banyak dan penurunannya masih lambat, sehingga diperlukan kerja keras untuk menekan kematian ibu dan bayi guna meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi;

b. bahwa penurunan kematian ibu dan bayi merupakan program prioritas di tingkat Nasional maupun di Provinsi Jawa Timur;

c. bahwa untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi diperlukan keterlibatan lintas program, lintas sektor dan organisasi profesi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), asosiasi fasilitas kesehatan, organisasi kemasyarakatan dan institusi pendidikan; d. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf a, huruf b

dan huruf c, perlu membentuk Forum Koordinasi Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomo 153, Tambahan Lembaran Negara 5072);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234);

(2)

- 2 -

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679); 6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1051/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit;

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 3, Seri A);

9. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 85 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target Millenium Development Goals Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015;

10. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 63 Tahun 2015 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 21 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 63 Tahun 2015 tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016; 11. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2015 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016.

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Forum Koordinasi Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dengan susunan keanggotaan sebagaimana tersebut dalam Lampiran.

(3)

KEDUA : Menugaskan Forum Koodinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, untuk :

a. melakukan percepatan penurunan kematian ibu dan bayi di Jawa Timur bersama instansi, stakeholder terkait, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM);

b. membentuk Sekretariat sesuai kebutuhan;

c. melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur.

KETIGA : Forum Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, dibantu oleh Dewan Pakar, 3 (tiga) Satuan Tugas dan 2 (dua) Tim. KEEMPAT : Dewan Pakar sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA, terdiri

dari ahli-ahli yang kompeten dalam penanganan kesehatan ibu dan anak.

KELIMA : Satuan Tugas sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA, terdiri dari :

a. Satuan Tugas Pemberdayaan Masyarakat; b. Satuan Tugas Layanan Kesehatan Dasar; dan c. Satuan Tugas Layanan Kesehatan Rujukan.

KEENAM : Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA, terdiri dari Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) Provinsi dan Tim Mentor

Provinsi.

KETUJUH : Dewan Pakar sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT, mempunyai tugas :

a. memberikan pertimbangan sesuai dengan kompetensi dalam percepatan penurunan kematian ibu dan bayi;

b. memberikan bimbingan pada Satuan Tugas, Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) Provinsi serta Tim Mentor Provinsi sesuai dengan kompetensinya.

KEDELAPAN : Satuan Tugas Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA huruf a, mempunyai tugas :

a. membantu merumuskan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi;

b. melakukan sosialisasi dan peningkatan promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat terkait program dan kegiatan penurunan kematian ibu dan bayi;

(4)

- 4 -

c. melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan surveilans kesehatan masyarakat bersama sektor terkait guna menurunkan kematian ibu dan bayi;

d. membentuk jejaring komunikasi dan informasi, serta melakukan koordinasi antara layanan kesehatan rujukan (lanjut), layanan kesehatan dasar (pertama) dan masyarakat;

e. melakukan monitoring dan evaluasi penilaian kinerja pemberdayaan masyarakat;

f. melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua Forum Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU.

KESEMBILAN : Satuan Tugas Layanan Kesehatan Dasar dimaksud dalam Diktum KELIMA huruf b, mempunyai tugas :

a. membantu merumuskan kebijakan peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar dalam upaya penurunan kematian ibu dan bayi; b. melakukan analisis database pelayanan dasar ibu dan bayi dalam

penurunan kematian ibu dan bayi;

c. meningkatkan peran pelayanan kesehatan dasar dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi melalui peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar dalam bidang kesehatan ibu dan anak;

d. melakukan koordinasi dan membentuk jejaring komunikasi antara pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan;

e. melakukan kerjasama antar wilayah untuk kasus lintas batas wilayah;

f. melakukan monitoring dan evaluasi penilaian kinerja layanan kesehatan dasar;

g. melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua Forum Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU.

KESEPULUH : Satuan Tugas Layanan Kesehatan Rujukan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA huruf c, mempunyai tugas :

a. membantu merumuskan kebijakan peningkatan kualitas layanan kesehatan rujukan dalam upaya penurunan kematian ibu dan bayi; b. melakukan analisis database rujukan ibu dan bayi dalam penurunan

kematian ibu dan bayi;

c. memadukan dan menyelaraskan kegiatan di layanan kesehatan dasar dan rujukan maternal neonatal sehingga ada keterpaduan informasi terkait database maternal neonatal;

(5)

d. meningkatkan peran pelayanan kesehatan rujukan maternal neonatal dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi melalui peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rujukan maternal neonatal;

e. melakukan koordinasi dan membentuk jejaring komunikasi antara pelayanan kesehatan dasar dan rujukan maternal neonatal;

f. melakukan koordinasi dan kerjasama antar pelayanan rujukan rumah sakit dalam jejaring rujukan regional Jawa Timur;

g. melakukan monitoring dan evaluasi penilaian kinerja layanan kesehatan rujukan maternal neonatal;

h. melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua Forum Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU.

KESEBELAS : Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM, mempunyai tugas :

a. memfasilitasi permasalahan kesakitan dan kematian ibu dan bayi antar Kabupaten/Kota dan antar Provinsi;

b. memberikan rekomendasi sebagai masukan dalam penentuan kebijakan dan strategi percepatan penurunan kematian ibu dan bayi di Provinsi maupun Kabupaten/Kota;

c. memberikan bantuan teknis dalam bentuk reviewer Audit Maternal Perinatal (AMP), rekomendasi, model pembelajaran dan tindak lanjutnya di tingkat Kabupaten/Kota;

d. melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua Forum Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU.

KEDUA BELAS : Tim Mentor Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM, mempunyai tugas :

a. memberikan saran terhadap upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi agar dilakukan secara terpadu dimulai dari pemberdayaan masyarakat, pelayanan kesehatan dasar sampai dengan pelayanan kesehatan rujukan;

b. memberikan masukan dalam perumusan kebijakan, regulasi dan strategi penurunan kematian ibu dan bayi di Rumah Sakit di Kabupaten/Kota;

c. melakukan pendampingan mentoring pada pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan;

(6)

- 6 -

d. memberikan rekomendasi sebagai bahan advokasi stakeholder di Kabupaten/Kota terkait dukungan dana dan kebijakan terkait sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Rumah Sakit maupun di Puskesmas dan jaringannya;

e. mendorong penerapan tata kelola klinis dan rujukan rumah sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) dan puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan Non Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) di Jawa Timur;

f. melaporkan hasil kegiatan kepada Ketua Forum Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU.

KETIGA BELAS : Membebankan biaya pelaksanaan tugas Forum Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada :

1. Program (16) Upaya Kesehatan Masyarakat, Kegiatan (037) Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah;

2. Program (19) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kegiatan (015) Pengembangan Posyandu dan Desa Siaga;

3. Program (20) Perbaikan Gizi Masyarakat, Kegiatan (003) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya;

4. Program (49) Pengendalian Penyakit, Kegiatan (002) Peningkatan Surveilance Epedidemiologi dan Pengamatan Penyakit serta Penanggulangan KLB;

5. Program (33) Upaya Kesehatan Perorangan, Kegiatan (008) Peningkatan Kualitas Pelayanan di RS;

Kode Rekening 5.2.1.01.01, 5.2.2.03.11, 5.2.2.03.27, 5.2.2.06.01, 5.2.2.07.02, 5.2.2.11.01, 5.2.2.15.01, serta sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

(7)

KEEMPAT BELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 13 Juli 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR ttd

Dr. H. SOEKARWO

(8)

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 188/405/KPTS/013/2016

TANGGAL : 13 JULI 2016

SUSUNAN KEANGGOTAAN

FORUM KOORDINASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

NO JABATAN DALAM FORUM

KETERANGAN JABATAN / INSTANSI

1 2 3

1. Pembina Gubernur Jawa Timur

2. Pengarah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur

3. Ketua Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

4. Sekretaris Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

5. Dewan Pakar a. Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya

b. Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Malang

c. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur

d. Prof. DR. ERRY GUMILAR DACHLAN dr. SpOG (K) (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

e. DR. POEDJO HARTONO, dr. SpOG (K) (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

f. dr. AGUS HARIANTO, SpA (K) (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

g. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruhan Indonesia (PERSI) Jawa Timur

h. Ketua Asosiasi Kepala Dinas Kesehatan (ADINKES) Jawa Timur

6. Satuan Tugas Pemberdayaan Masyarakat

a. Koordinator SOEHARDJONO, SKM (Ketua Koalisi Jawa Timur Sehat)

b. Anggota : 1) Kepala Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (PPKM), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

(9)

1 2 3

2) Kepala Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur

3) Kepala Bidang Urusan Agama Islam, Kementerian Agama Wilayah Jawa Timur

4) Kepala Seksi Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

5) Kepala Seksi Gizi, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

6) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

7) dr. MARTONO, SpA (K) (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

8) dr. M. YUSUF, SpOG (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

9) Ketua Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Jawa Timur 10) Wakil dari Majelis Pembina Kesehatan Umum

(MPKU) Muhammadiyah Jawa Timur 11) Wakil dari TP PKK Jawa Timur 12) Wakil dari Fatayat NU Jawa Timur 13) Wakil dari Muslimat NU Jawa Timur 14) Wakil dari Aisyiyah Jawa Timur 15) Wakil dari Koalisi Jawa Timur Sehat

16) Wakil dari Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (GELIAT) Universitas Airlangga

17) Staf Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 7. Satuan Tugas Layanan

Kesehatan Dasar a. Koordinator b. Anggota :

dr. HUD SUHARGONO, SpOG (Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo)

1) Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

2) Ketua POKJADA Skrining Hipotiroid Kongenital Jatim

3) Kepala Seksi Kesehatan Keluarga, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

4) Kepala Seksi Kesehatan Dasar, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

5) Kepala Seksi Pencegahan, Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

6) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

(10)

- 3 -

1 2 3

8. Satuan Tugas Layanan Kesehatan Rujukan a. Koordinator b. Anggota

7) Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Dokter Indonesia Jawa Timur

8) Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia Jawa Timur

9) dr. HERMANTA SETIARSA, MQIH

10) DR. dr. ANDRIYANSYAH (Aliansi Pita Putih) 11) Staf Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

DR. BUDI PRASETYO, dr, SpOG (K) (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

1) Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (PSDK), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

2) Kepala Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

3) Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

4) Dr. RISA ETIKA, SpA (K) (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

5) DR. HERMANTO dr. SpOG (K) (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

6) DR. AGUS SULISTYO, dr. SpOG (K). (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

7) DR. CHRISTIYOGO SUMARTONO., dr., Sp.An.KAR (Ketua Perhimpunan Dokter Anesthesiologi dan Therapi Intensif Indonesia Cabang Jawa Timur)

8) Dr. STEFANUS LAWUYAN, MPH (Australia

Indonesia Partnership for Health Systems

Strengthening)

9) Dr. ARDIAN CL, SpOG (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

10) Dr. BAMBANG TRI, SpOG K (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

11) Dr. TAUHID ISLAMI, SpOG (RSUD Dr. Soedono Madiun Provinsi Jawa Timur)

12) Wakil dari Pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

13) Staf Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

(11)

1 2 3 9. Tim Audit Maternal

Perinatal (AMP) Provinsi a. 1) Koordinator I 2) Koordinator II b. Anggota :

dr. KUSUMA SpOG (K)

dr. RADIX, Sp.A (Rumah Sakit Suwandhi Surabaya)

1) dr. BAKSONO WINARDI, SpOG (K) (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

2) dr. HUSEIN HABIBIE Sp.OG (K) (RSUD R. Koesma – Tuban)

3) dr. I WAYAN AGUNG, SpOG (K) (RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur)

4) DR. dr. EDI MUSTOFA, SpOG (RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur)

5) dr. DANU TEGUH, SpOG (K) (Rumah Sakit Darus Syifa Surabaya)

6) dr. SOEKAMTO, SpOG (K) (RSU Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur)

7) dr. HENNY HENDARYONO, SpOG (K) (Pusat Pelatihan Klinis Primer Jombang)

8) dr. SETYA BUDI PAMUNGKAS, SpOG (K) (RSUD Sidoarjo)

9) dr. JOKO PRATOMO, SpOG (K) (RSUD Ploso Jombang)

10) dr. AHMAD HUSEIN, SpOG (K) (RSUD Pamekasan)

11) dr. HERU PURNOMO, SpOG (K) (RSUD Genteng)

12) dr. HERU DWIANTORO WAHYUDI, SpOG (RSUD Sidoarjo)

13) dr. TJUPUT PURWASTONO, SpOG (K) (RSUD Sidoarjo)

14) dr. EKA NASRUR, SpOG (RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur)

15) dr. EKO SULISTIJONO, SpA (RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur)

16) dr. YUSTINA, SpA (RSUD Sidoarjo) 17) dr. RIZAL, SpA (RSUD Sidoarjo)

18) dr. RETNO WULANDARI, SpA (RSUD Kabupaten Blitar)

19) dr. VIRANY, SpA (RSUD Sidoarjo)

20) dr. KARTIKA, SpA (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

21) dr. HARTOYO, SpA (Rumah Sakit Husada Utama)

(12)

- 5 -

1 2 3

10. Tim Mentor Provinsi

22) dr. ABDUL ROCHIM, SpA (RSU Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur)

23) dr. MAHENDRA, SpA (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

24) dr. DINA ANGELIKA, SpA (RSUD Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur)

25) dr. BRIGITA, SpA (RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur)

a. Tim Mentor Klinis Emergency Maternal dan Neonatal Rumah Sakit

b. Tim Mentor Rujukan Emergency Maternal dan Neonatal Puskesmas

c. Tim Mentor RSUD Dr. Soetomo Surabaya Provinsi Jawa Timur

d. Tim Mentor RSUD Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur

e. Tim Mentor Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya

GUBERNUR JAWA TIMUR ttd

Dr. H. SOEKARWO SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

Yth. : 1. Sdr. Menteri Dalam Negeri di Jakarta. 2. Sdr. Menteri Kesehatan di Jakarta.

3. Sdr. Inspektur Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo. 4. Sdr. Anggota Forum Koordinasi, Dewan Pakar,

Satuan Tugas dan Tim dimaksud.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 2.. Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk

Manfaat perencanaan SDM pegawai di masa depan menuntut aanya pimpinan yang secara teratur melakukan proses pengembangan strategi sumber daya manusia pada

Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Jika model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division diterapkan dalam proses belajar

Menurut Nafziger (1990) dan dalam Yuzrat and Makhfatih (Nasution, 2003) menyebutkan bahwa proporsi PDB terhadap pajak langsung pada negara sedang berkembang lebih rendah

dan anak korban kembali mengatakan agar mengantarkannya pulang, dan berkata “ayok” dan kemudian anak korban langsung naik ke atas sepeda motor dan anak

Berdasarkan aspek penilaian kelengkapan unsur berita W pertama (What) pada menulis teks berita menggunakan media photo story, maka nilai rata-rata siswa

Sistem akan menampilkan perhitungan dari metode-metode MRP yang telah dipilih oleh Bagian Produksi sebelumnya, berikut biaya pesan dan biaya simpan dari masing-masing MRP, dan

Mappa dan Anisa, (1994:40) menjelaskan bahwa metode dan teknik pembelajaran memegang peranan penting dalam penyusunan strategi dan pelaksanaan kegiatan belajar