• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika"

Copied!
287
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERAN BUKU AJAR BAGI GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK KAIDAH

PENCACAHAN DENGAN MENGGUNAKAN BUKU AJAR DI

KELAS XI IPA SMA KOLESE DE BRITTO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH :

Andrias Eka Fajar Darmawan

NIM : 071414046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Ku

persembahkan

karyaku ini

untuk:

Ayahku: S Basyanto

Ibuku: Ans. Sukamtinah

Adikku: Y Dwi Siswanto

Cintaku: Ulitia Bedryana

HALAMAN PERSEMBAHAN

Semua kejadian baik dan besar yang kita sebut

keberhasilan itu, dicapai dengan menaiki tangga

yang dibangun dari penyelesaian-penyelesaian dari

rencana-rencana kita.

Rencanakanlah yang akan Anda lakukan, dan

lakukanlah yang telah Anda rencanakan

(5)
(6)
(7)

vii

ABSTRAK

Andrias Eka Fajar Darmawan. 2012.

Peran Buku Ajar bagi Guru dalam

Proses Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan

Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto

. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru

yang terjadi dalam pembelajaran topik Kaidah Pencacahan menggunakan buku

ajar “Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu

Pengetahuan Alam” di kelas XI IPA

3

SMA Kolose De Britto Tahun ajaran

2011/2012.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data yang

dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan pembelajaran di dalam

kelas. Penelitian digunakan untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru

dalam pembelajaran matematika menggunakan buku ajar

”Matematika

Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam”.

Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar matematika di kelas XI IPA

3

SMA Kolese De Britto pada semester satu tahun ajaran 2010/2011. Guru yang

mengajar adalah salah satu pembuat buku ajar “Matematika Kontekstual untuk

SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam” yang digunakan

dalam pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada semester satu tahun ajaran

2011/2012 dengan topik kaidah pencacahan. Pembelajaran dilaksanakan dalam

enam pertemuan. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi langsung

dan observasi tidak langsung serta menggunakan kuesioner. Kegiatan analisis data

dilakukan dalam tiga langkah, yaitu reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan

kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran buku ajar bagi guru yang

terjadi pada pertemuan pertama sampai pertemuan keenam adalah sebagai berikut:

(1) adanya peran buku ajar untuk dibaca: (a) memberikan materi pelajaran, (b)

memberikan soal latihan, (2) adanya peran buku ajar untuk ditulis: (a)

memberikan materi pelajaran, (b) memberikan soal latihan, (3) adanya peran buku

ajar untuk individu: (a) saat siswa mengerjakan soal latihan atau sedang

berdiskusi, (b) sebelum memberikan materi pelajaran, (c) sebelum memberikan

soal latihan.

Kata-kata kunci:

Kaidah Pencacahan, Buku Ajar, Pembelajaran Matematika,

Peran Buku Ajar bagi Guru.

(8)

viii

ABSTRACT

Andrias Eka Fajar Darmawan. 2012.

Textbook's Role for Teachers in Process

of Mathematics Learning within Sum Rules Topic Using Textbook for Grade

XI Science in SMA Kolose De Britto

. Undergraduate Thesis. Mathematics

Education Study Program. Faculty of Teachers Training and Education.

Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aimed to describe textbook's role for teachers within learning

sum rules topic using textbook “

Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI

Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam

” for grade XI Science

3

in SMA Kolose

De Britto academic year 2011 / 2012.

The research was qualitative and descriptive research. Thegathered data

were qualitative, which were related to the learning process in class. The research

would describe the textbook's role for Mathematics teachers using textbook

Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu

Pengetahuan Alam

.” The subject of this research was Mathematics teachers in

grade XI Science

3

of SMA Kolese De Britto in first semester in academic year

2010 / 2011. The teacher was one of authors of “Matematika Kontekstual untuk

SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam”, which was used in

learning process. The research was conducted in first semester in academic year

201/2012 within sum rules topic. Data were gathered by employing direct and

indirect observation. The researcher analyzed data by data reduction, data

categorization, and conclusion.

The results showed that the textbook's role for teacher in the first meeting

up to the sixth meeting were: (1) the textbook's roles for reading were: (a)

delivering the materials, (b) giving exercises, (2) the textbook's roles for writing

were: (a) delivering the materials, (b) giving exercises, and (3) the textbook's roles

for an individual were: (a) when students do the exercises or have a discussion,

(b) before delivering materials, (c) before giving exercises.

Keywords: Sum rules, Textbook, Mathematics Learning, Textbook's Role for

Teachers.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan berkat dan rahmatNya, sehingga penulis skripsi dengan judul

“Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika Topik

Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA

Kolose De Britto” ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendid ikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan

membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada:

1.

Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma;

2.

Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma;

3.

Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma;

4.

Almarhum Dr. Susento, MS. yang telah bersedia memberi jalan, inspirasi,

saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan

mengarahkan penulis;

(10)

x

5.

Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

memberi saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

membimbing dan mengarahkan penulis;

6.

Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma;

7.

Fx. Agus Hariyanto, S.Pd., SE. selaku Kepala Sekolah SMA Kolese De Britto

yang telah memberikan ijin dan membantu penulis selama pelaksanaan

penelitian;

8.

Sriyanto, S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA

3

SMA

Kolese De Britto yang sudah memberikan waktu, pikiran dan tenaga sebagai

subjek penelitian.

9.

Siswa kelas XI IPA

3

tahun ajaran 2011/2012 SMA Kolese De Britto yang

sudah memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian.

10.

Keluarga tercinta

11.

Rekan satu tim penelitian yang selalu memberikan bantuan, kritik dan saran

selama proses penelitian dan selama penulisan skripsi ini.

12.

Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2007 yang sudah memberikan

dukungan, persahabatan, dan kebahagiaan.

13.

Teman-temanku kost Kalkulus serta Ulitia Bedryana yang sudah memberikan

dukuangan, persahabatan, cinta dan kebahagiaan.

(11)

xi

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik

yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.

Yogyakarta, 31 Januari 2012

Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL...

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...

ii

HALAMAN PENGESAHAN...

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

vi

ABSTRAK...

vii

ABSTRACT...

viii

KATA PENGANTAR...

ix

DAFTAR ISI...

xii

DAFTAR TABEL...

xv

DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP...

xvii

DAFTAR DIAGRAM...

xix

DAFTAR LAMPIRAN...

xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...

1

B. Rumusan Masalah...

3

C. Tujuan Penelitian...

4

D. Pembatasan Masalah...

4

E. Batasan Istilah...

4

F. Deskripsi Judul...

5

(13)

xiii

G. Manfaat Hasil Penelitian…...

6

H. Sistematika Penulisan...

6

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Pembelajaran Matematika...

8

B.

Guru………...

11

C.

Buku Ajar…...

16

D.

Interaksi Guru dan Buku Ajar...

E.

Topik Kaidah Pencacahan………..

19

20

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian...

23

B.

Subyek Penelitian...

23

C.

Waktu dan Tempat Penelitian ...

24

D.

Metode Pengumpulan Data...

24

E. Metode Analisis Data...

25

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

A.

Pelaksanaan Penelitian...

29

B. Analisis Data

39

1. Analisis Data Rekaman...

40

2. Analisis Data Kuesioner...

50

BAB V HASIL PENELITIAN

A.

Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I ..………

55

B. Peran Buku Ajar bagi Guru padaPertemuan II...………

58

(14)

xiv

D. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV...………..

61

E. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V...………

63

F. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI...……….……..

66

G.

Peran Buku Ajar bagi Guru untuk keperluan Individu…….…….…..

H.

Fungsi buku ajar pada pembelajaran Matematika ……….…

71

73

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A.

Peran Buku Ajar dalam Proses Pembelajaran...

B.

Fungsi Buku Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Untuk Guru

75

77

C.

Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran di kelas... 78

BAB VII PENUTUP

A.

Kesimpulan ...

79

B.

Saran ...

80

DAFTAR PUSTAKA

...

81

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 4.1

Penelitian Bagian dari Penelitian Payung...

Aspek-aspek yang Ingin Digali dari kuesioner Guru...

Aspek-aspek yang Ingin Digali dari Kuesioner Siswa...

Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan I...

24

27

28

41

Tabel 4.2 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan II...

41

Tabel 4.3 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan III...

42

Tabel 4.4 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan IV...

42

Tabel 4.5 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan V...

42

Tabel 4.6 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan VI...

43

Tabel 4.7 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I...

44

Tabel 4.8 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II...

44

Tabel 4.9 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III...

45

Tabel 4.10 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV………….

45

Tabel 4.11 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V…………...

45

Tabel 4.12 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI...

45

Tabel 4.13 Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner Guru...

239

Tabel 4.14 Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner Siswa...

261

Tabel 4.15 Peran Buku Ajar bagi Guru Secara Individu...

50

Tabel 4.16 Fungsi Buku Ajar Bagi Guru...

51

(16)

xvi

Tabel 5.2 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II ...

58

Tabel 5.3 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III ...

60

Tabel 5.4 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV ...

61

Tabel 5.5 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V ...

63

Tabel 5.6 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI ...

66

Tabel 5.7 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru untuk Individu...

71

(17)

xvii

DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP

Hal.

Cuplikan 5.1 Guru Membaca Materi n!...

56

Cuplikan 5.2 Guru Membaca Soal Tentang Notasi Faktorial...

56

Cuplikan 5.3 Guru Menuliskan Soal Notasi Faktorial...

56

Cuplikan 5.4 Guru Menuliskan Definisi n!...

57

Cuplikan 5.5 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu...

57

Cuplikan 5.6 Guru Mengajak Siswa Membaca Materi Kaidah Pencacahan....

58

Cuplikan 5.7 Guru Menulis Soal Tentang Notasi Faktorial...

59

Cuplikan 5.8 Guru Menyuruh Siswa untuk Membaca Buku Ajar...

59

Cuplikan 5.9 Guru Mengecek Soal di Buku Ajar...

60

Cuplikan 5.10 Guru Memilih Beberapa Soal untuk Dikerjakan Siswa...

60

Cuplikan 5.11 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu...

61

Cuplikan 5.12 Guru Menuliskan di Papan Tulis Contoh Soal...

62

Cuplikan 5.13 Guru Melihat Contoh Soal 14 yang Ada di Buku Ajar...

62

Cuplikan 5.14 Guru Melihat Contoh Soal 16 yang Ada di Buku Ajar...

62

Cuplikan 5.15 Guru Melihat Soal Latihan 1 dan 2 untuk Dikerjakan Siswa....

62

Cuplikan 5.16 Guru Melihat Contoh Soal 19 yang Ada di Buku Ajar...

63

Cuplikan 5.17 Guru Membahas Soal 19 yang Ada di Buku Ajar...

64

Cuplikan 5.18 Guru Membaca Soal dari Buku Ajar...

64

Cuplikan 5.19 Guru Melihat Buku Ajar untuk Mengecek...

64

Cuplikan 5.20 Guru Menuliskan Soal (2x+3y)

4

di Papan Tulis...

64

(18)

xviii

Cuplikan 5.22 Guru Melihat Materi Kombinasi di Buku Ajar...

65

Cuplikan 5.23 Guru Membaca Buku Secara Individu...

66

Cuplikan 5.24 Guru Melihat Latihan 4 di Buku Ajar...

67

Cuplikan 5.25 Guru Melihat Soal dari Buku Ajar...

67

Cuplikan 5.26 Guru Melihat Soal di Buku Ajar untuk Tanya Jawab...

67

Cuplikan 5.27 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar...

68

Cuplikan 5.28 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar...

68

Cuplikan 5.29 Guru Melihat Soal-Soal Latihan untuk Dikerjakan Siswa...

68

Cuplikan 5.30 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar...

69

Cuplikan 5.31 Guru Menuliskan Soal Latihan di Papan Tulis...

70

Cuplikan 5.32 Guru Membacakan Soal dari Buku Ajar...

70

Cuplikan 5.33 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu...

71

Cuplikan 5.34 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu...

71

(19)

xix

DAFTAR DIAGRAM

Hal.

Diagram 1

Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi

Guru pada Pertemuan I...

46

Diagram 2

Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi

Guru pada Pertemuan II...

46

Diagram 3

Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi

Guru pada Pertemuan III...

47

Diagram 4

Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi

Guru pada Pertemuan IV...

47

Diagram 5

Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi

Guru pada Pertemuan V...

47

Diagram 6

Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi

Guru pada Pertemuan VI...

48

Diagram 7

Penarikan Kesimpulan Peran Buku Ajar bagi Guru...

49

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran I

Buku Ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program

Studi Ilmu Pengetahuan Alam...

84

Lampiran II

Transkrip Data...

105

Transkripsi Data Pertemuan I...

106

Transkripsi Data Pertemuan II...

124

Transkripsi Data Pertemuan III...

137

Transkripsi Data Pertemuan IV...

173

Transkripsi Data Pertemuan V...

194

Transkripsi Data Pertemuan VI...

210

Lampiran III

Kuesioner Guru dan Siswa...

232

Kuesioner Guru...

233

Kuesioner Guru dan Jawabannya...

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Guru...

236

239

Kuesioner Siswa...

242

Beberapa Kuesioner Siswa dan Jawabannya...

Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Siswa...

246

261

Lampiran IV

Surat-surat...

264

(21)

xxi

Surat Ijin Penelitian...

265

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah...

266

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang

merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidang itu buat

maksud-maksud dan tujuan instruksional yang diperlengkapi dengan sarana-sarana

pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di

sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program

pengajaran (Tarigan, 1986).

Penelitian ini adalah penelitian berkelompok yang anggotanya adalah Indah

Permatasari, Heribertus Antok, Agata Erna dan peneliti sendiri. Data yang peneliti

dapatkan sama dengan anggota tim yang lain. Walaupun data yang diperoleh

sama, permasalahan yang diangkat berbeda. Peneliti meneliti tentang peranan

buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran menggunakan buku ajar

”Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu

Pengetahuan Alam” topik kaidah pencacahan di kelas XI IPA.

Selama ini di SMA Kolese De Britto buku ajar tidak cukup mendapat

perhatian baik dari lembaga, guru maupun siswa. Selama ini buku ajar yang

digunakan diserahkan kepada guru dan siswa. Guru dan siswa ingin

menggunakan buku apa saja yang relevan diperbolehkan. Konsekuensinya ada

banyak macam buku ajar yang digunakan, tidak ada buku ajar yang menjadi buku

pegangan bersama, sehingga guru dan siswa kerapkali kesulitan untuk

(23)

menentukan dan mengukur capaian pemahaman bersama secara standar. Bahkan

yang sesungguhnya terjadi, banyak siswa tidak mempunyai buku pegangan dalam

belajar dan hanya mengandalkan materi ajar yang disampaikan oleh guru. Hal ini

berakibat dalam kesempatan-kesempatan tertentu siswa tidak bisa belajar secara

mandiri. Selain itu penggunaan buku ajar sejauh yang guru amati masih kurang

optimal, kerapkali hanya sebatas untuk latihan soal. Padahal mestinya siswa bisa

menggali lebih banyak pengetahuan dari buku ajar yang digunakan. Dengan

adanya buku ajar standar yang digunakan secara bersama-sama, diharapkan akan

memudahkan guru dan murid untuk mendiskusikan materi ajar karena merujuk

pada sumber yang sama dan muridpun bisa langsung melihat pada sumber ajar

secara langsung, guru tidak melulu menjadi sumber pembelajaran. Dalam

pembelajaran matematika di sekolah, dilakukan berbagai upaya agar siswa lebih

mudah memahami matematika dan menghubungkan mate matika dengan sesuatu

yang nyata sehingga siswa lebih mudah membayangkan dan memahami

matematika. Salah satu upaya yang digunakan adalah menggunakan buku ajar

matematika kontekstual (Sriyanto & Supatmono, 2011). Buku ajar ini merupakan

salah satu sarana pembelajaran yang dikembangkan oleh guru SMA Kolese De

Britto untuk menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran siswa.

Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi

antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Bahkan antara keduanya

terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain. Antara kedua kegiatan itu saling

mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Didalam proses belajar di

dalam kelas terdapat tiga sumber belajar, yaitu Guru, siswa dan buku ajar. Dari

(24)

ketiga sumber belajar itu saling memberikan peran satu sama lain. Salah satunya

buku memberikan peran bagi guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti peran buku ajar bagi guru dalam

pembelajaran di kelas.

Di samping masalah di atas, penelitian ini merupakan bagian dari penelitian

payung yang berjudul “Peranan Buku Ajar dalam Mendukung Proses

Pembelajaran Matematika di SMA Kolese De Britto” yang dilakukan oleh

Susento dan Sriyanto. Tetapi karena ada hal yang tidak terduga yaitu

meninggaldunianya Susento, maka digantikan oleh Andy Rudhito. Sedangkan

salah satu aspek yang berkaitan dengan “Peranan Buku Ajar dalam Mendukung

Proses Pembelajaran Matematika di SMA Kolese De Britto” adalah peran buku

ajar bagi guru dalam pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk meneliti “Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran

Matematika dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA

3

SMA Kolese De

Britto Tahun Ajaran 2011/2012”.

B.

Rumusan Masalah

Penelitian skripsi ini difokuskan pada peran buku ajar bagi guru, maka

masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: Apakah peran buku ajar bagi guru

dalam pembelajaran topik Kaidah Pencacahan dengan menggunakan buku ajar

“Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA” di kelas

XI IPA

3

SMA Kolese De Britto Tahun ajaran 2011/2012?

(25)

C.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru

dalam proses pembelajaran topik Kaidah Pencacahan menggunakan buku ajar di

kelas XI IPA

3

SMA Kolose De Britto Tahun ajaran 2011/2012.

D.

Pembatasan Masalah

Peran buku ajar bagi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

peran buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran matematika pada topik

Kaidah Pencacahan di kelas XI IPA

3

SMA Kolese De Britto, baik peran secara

klasikal maupun peran untuk individu.

E.

Batasan Istilah

Batasan istilah dalam perumusan masalah diatas bertujuan agar tidak

terjadi penafsiran ganda terhadap judul skripsi. Adapun istilah yang perlu

ditegaskan adalah sebagai berikut:

1.

Guru adalah subyek penelitian ini, yang mengajar siswa di dalam kelas.

Subyek adalah guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA

3

SMA Kolese

De Britto pada semester satu tahun ajaran 2011/2012.

2.

Peran buku ajar bagi guru adalah fungsi yang diberikan buku ajar untuk guru

pada saat guru menyampaikan materi pelajaran maupun saat membahas suatu

soal bahkan untuk individu guru itu sendiri pada saat pembelajaran di dalam

kelas.

(26)

3.

Buku ajar “Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi

IPA” adalah buku ajar yang ditulis oleh Catur Supatmono dan Sriyanto

diterbitkan di Intan Pariwara ditujukan untuk kelas XI IPA SMA Kolese De

Britto.

4.

Pembelajaran matematika adalah kegiatan pembelajaran dengan materi

Peluang pada siswa kelas XI IPA

3

SMA Kolese De Britto yang dibimbing

oleh guru bidang studi yang bersangkutan. Kegiatan pembelajaran dilakukan

sebanyak enam kali pertemuan dan dilaksanakan di dalam kelas.

5.

Kelas XI IPA

3

adalah salah satu kelas dari sekian 7 kelas XI yang ada di SMA

Kolose De Britto.

F.

Deskripsi Judul

Penelitian ini berjudul “Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses

Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku

Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto”.

Penelitian ini mendeskripsikan peranan-peranan buku ajar bagi guru dalam

proses pembelajaran yang berlangsung selama proses pembelajaran matematika di

kelas XI IPA

3

SMA Kolese De Britto yang mengupayakan penggunaan buku ajar

dalam proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran matematika dalam hal ini

adalah kegiatan pembelajaran dengan materi Kaidah Pencacahan pada siswa kelas

XI IPA

3

SMA Kolese De Britto, yang dibimbing oleh guru bidang studi yang

bersangkutan. Kegiatan pembelajaran di lakukan sebanyak enam kali pertemuan

dan dilaksanakan di dalam kelas.

(27)

G.

Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.

Bagi peneliti

Manfaat penelitian bagi peneliti sebagai calon guru adalah

mengetahui apa

peranan buku ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika di kelas dan

memperoleh tambahan wawasan.

2. Bagi guru

Manfaat penelitian bagi guru adalah sebagai bahan pertimbangan dalam

melaksanakan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan buku ajar.

3. Bagi sekolah

Manfaat penelitian bagi sekolah adalah sebagai bahan pertimbangan dalam

penentuan penyadiaan buku ajar di sekolah.

H.

Sistematika Penulisan

Pada penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi 7 bab. Bab I berisi latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah,

deskripsi judul penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II

berisi landasan teori yang digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi:

pembelajaran matematika, guru, buku ajar, interaksi guru dan buku ajar serta

Materi Kaidah Pencacahan. Bab III merupakan metode penelitian, berisi uraian

mengenai jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, waktu dan tempat

penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode

analisis data. Bab IV berisi analisis data penelitian tentang pelaksanaan penelitian,

(28)

transkrip rekaman video, topik data, kategori data, dan penarikan kesimpulan. Bab

V merupakan hasil penelitian, berisi uraian hasil penelitian. Bab VI berisi tentang

pembahasan dan Bab VII berisi tentang kesimpulan dan saran.

(29)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi Guru dan buku

ajar dalam pembelajaran matematika dengan materi Peluang di kelas XI IPA

3

SMA Kolese De Britto. Berdasarkan tujuan tersebut, maka landasan teori yang

akan dipakai dalam penelitian ini meliputi: (A) pembelajaran matematika, (B)

guru, (C) buku ajar, (D) interaksi guru dan buku ajar, (E) topik Kaidah

Pencacahan.

A.

Pembelajaran Matematika

1.

Pengertian mate matika

Matematika timbul karena pemikiran manusia yang berhubungan dengan

ide, proses dan penalaran. Matematika berasal kata

mathema

dalam bahasa

Yunani yang diartikan sebagai sains, ilmu pengetahuan atau belajar. Selain itu

matematika juga berasal dari kata

mathematikos

yang diartikan sebagai suka

belajar. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang

kesemuanya itu bermakna atau berkaitan dengan penalaran.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 637), ”Matematika adalah

ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur

operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan”.

Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari

pola dari stuktur, perubahan, dan ruang. Secara informal, dapat pula disebut

(30)

sebagai ilmu tentang bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika

adalah penelaahan struktur abstrak yang didefinisikan secara aksioma dengan

menggunakan logika simbolik dan notasi matematika. Mulyono Abdurrahman

(2003: 252) mengemukakan bahwa matematika disamping sebagai bahasa

simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia

memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan

kuantitas.

Dari berbagai pendapat tentang matematika yang telah disampaikan di atas

dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang

mempelajari ide- ide dasar atau konsep-konsep dasar dalam bentuk-bentuk atau

struktur-struktur yang abstrak dan tersusun secara simbolis dengan penalarannya

secara deduktif.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan

menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan

kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang disengaja untuk

memodifikasikan berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan

yaitu tujuan kurikulum. Dalam pembelajaran, kondisi atau situasi yang

memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan

terlebih dahulu oleh perancang atau guru. Sementara itu dalam keseharian di

sekolah, istilah pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar

mengajar di mana di dalamnya ada interaksi guru dan siswa dan antara sesama

(31)

siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah

laku siswa.

Pembelajaran merupakan kesatuan dua kegiatan yang searah yaitu kegiatan

belajar siswa dan kegiatan mengajar oleh guru (Poerwadarminta, 1987).

Sedangkan Purwoto (dalam Poerwadarminta, 1987: 60) menyebut istilah

pembelajaran dengan mengajar yakni “Kegiatan agar siswa dapat belajar, artinya

agar terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa”. Menurut Gagne dan Briggs

(dalam Poerwadarminta, 1987: 71), pembelajaran merupakan suatu sistem yang

bertujuan utnuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa

yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung

terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik pemahaman bahwa

pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar dimana dengan

perubahan itu didapatkan kemampuan baru yang berlaku dalam waktu relatif lama

dan karena adanya usaha.

3.

Pembelajaran Matematika

Dari istilah di atas maka pembelajaran matematika adalah suatu usaha

yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang

dimiliki oleh guru untuk mencapai tujuan kurikulum dalam mata pelajaran

matematika.

(32)

B.

Guru

1.

Pengertian Guru

Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia

edisi kedua 1991, guru diartikan

sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Pengalaman

dan pengetahuan dari seorang guru sangat diperlukan dalam pengajaran. Seorang

guru tidak cukup hanya menguasai pengetahuan spesialisasinya saja, akan tetapi

pengalaman dan pengetahuan umum perlu juga dipahami. Dalam kegiatan

mengajar sehari- hari, siswa sering menanyakan hal-hal yang berada di luar

pelajaran, dalam hal ini guru harus pandai menjelaskannya. Tambahan lagi

dengan pengalaman dan pengetahuan itu guru dapat dapat memberikan penjelasan

dan analisis yang lebih mantap kepada murid. Kadang-kadang dengan

diberikannya penjelasan-penjelasan tambahan akan menyebabkan pelajaran lebih

menarik, tidak kaku dan lebih merangsang anak belajar.

2.

Peranan Guru

Pandangan modern seperti yang dikemukakan oleh Adams & Dickey

(dalam Oemar, 2001) bahwa peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi:

a)

Guru sebagai pengajar

(teacher as instructor),

Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru

menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua

pengetahuan yang telah disampaikan oleh guru. Selain dari itu guru juga

berusaha agar terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan

sosial, apresiasi, dan sebagainya melalui pengajjaran yang diberikan.

(33)

Untuk mencapai tujuan-tujuan itu maka guru perlu memahami

sedalam-dalamnya pengetahuan yang akan menjadi tanggung jawabnya dan

menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar.

b)

Guru sebagai pembimbing

(teacher as counsellor),

Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar meraka

mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri,

mengenal diri sendiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Murid- murid membutuhkan bantuan guru dalam hal mengatasi

kesulitan-kesulitan pribadi, kesulitan-kesulitan pendidikan, kesulitan-kesulitan memilih pekerjaan,

kesulitan dalam hubungan sosial, dan interpersonal. Karena itu setiap guru

perlu memahami dengan baik tentang teknik bimbingan kelompok,

penyuluhan individual, teknik mengumpulkan keterangan, teknik evaluasi,

statistik penelitian, psikologi kepribadian, dan psikologi belajar. Harus

dipahami bahwa pembimbing terdekat dengan murid adalah guru. Karena

murid menghadapi masalah di mana guru tak sanggup memberikan

bantuan cara memecahkannya, baru meminta bantuan kepada ahli

bimbingan

(guidance specialist)

untuk memberikan bimbingan kepada

anak yang bersangkutan.

c)

Guru sebagai ilmuwan

(teacher as scientist),

Guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan. Guru bukan

saja berkewajiban menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya kepada

murid, tetapi juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan

terus- menerus memupuk pengetahuan yang telah dimilikinya.

(34)

d)

Guru sebagai pribadi

(teacher as person).

Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang disenangi oleh

murid- muridnya, oleh orang tua, dan oleh masyarakat. Sifat-sifat itu sangat

diperlukan agar guru dapat melaksanakan pengajaran secara efektif.

Karena itu guru wajib berusaha memupuk sifat-sifat pribadinya sendiri

(intern) dan mengembangkan sifat-sifat pribadi yang disenangi oleh pihak

luar (ekstern). Tegasnya bahwa setiap guru perlu sekali memiliki sifat-sifat

pribadi, baik untuk kepentingan jabatanya maupun untuk kepentingan

dirinya sendiri sebagai warga negara masyarakat.

3.

Tanggung jawab guru

a)

Guru harus menuntut murid- murid belajar

Tanggung jawab guru yang terpenting ialah merencanakan dan menuntut

murid- murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai

pertumbuhan dan perkembangan

yang diinginkan. Guru

harus

membimbing murid agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan,

pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan-kebiasaan

yang baik, dan perkembangan sikap yang serasi. Oleh karena itu, guru

harus melakukan banyak hal agar pengajarannya berhasil, antara lain

sebagai berikut.

Mempelajari setiap murid di kelasnya.

Merencanakan, menyediakan, dan menilai bahan-bahan belajar

yang akan/atau telah diberikan.

(35)

Memilih dan mengggunakan metode mengajar yang sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai, kebutuhan dan ke mampuan murid dan

dengan bahan-bahan yang akan diberikan.

Memelihara hubungan pribadi seerat mungkin dengan murid.

Menyediakan lingkungan belajar yang serasi.

Membantu murid-murid memecahkan berbagai masalah.

Mengatur dan menilai kemajuan belajar murid.

Membuat catatan-catatan yang berguna dan menyusun laporan

pendidikan.

Mengadakan hubungan dengan orang tua murid secara kontinu dan

penuh saling pengertian.

Berusaha sedapat-dapatnya mencari data melalui serangkaian

penelitian terhadap masalah-masalah pendidikan.

Mengadakan hubungan dengan masyarakat secara aktif dan kreatif

guna kepentingan pendidikan para siswa.

b)

Seorang guru merupakan

key person

yang paling mengetahui tentang

kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid.

Karena itu sewajarnya apabila guru turut serta aktif dalam pembinaan

kurikulum di sekolahnya. Untuk mengubah kurikulum itu tentu tidak

mungkin, akan tetapi dalam rangka membuat atau memperbaiki

proyek-proyek pelaksanaan kurikulum, yang berhubungan dengan tugas dan

tanggung jawabnya, tentu sangat diperlukan.paling tidak guru memberikan

saran-saran yang berguna demi penyempurnaan kurikulum kepada pihak

(36)

yang berwenang misalnya menyarankan ukuran- ukuran yang mungkin

dapat digunakan dalam memilih bahan-bahan kurikulum, berusaha

menemukan minat, kebutuhan dan kesanggupan murid, berusaha

menemukan cara-cara yang tepat agar antara sekolah dan masyarakat

terjalin hubungan kerjasama yang seimbang, mempelajari isi dan bahan

pelajaran pada setiap kelas dan meninjaunya dalam hubungan dengan

praktek sehari- hari.

c)

Memberikan bimbingan kepada murid

Bimbingan kepada murid agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri,

memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan

memiliki stamina emosional yang baik, sangat diperlukan.

d)

Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan

penilaian atas kemajuan belajar

Guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar dengan

minat, latar belakang, dan kematangan siswa. Selain itu, guru juga

bertanggunng jawab mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar dan

kemajuan belajar serta melakukan diagnosis dengan cermat terhadap

kesulitan dan kebutuhan siswa. Karena itu, harus mampu menyusun tes

yang objektif, menggunakannya secara inteligen, melakukan observasi

secara kritis serta melaksanakan usaha-usaha perbaikan

(remidial),

sehingga siswa mampu menghadapi masalah- masalah sendiri dan

tercapainya perkembangan pribad i yang seimbang.

(37)

C.

Buku ajar

Buku ajar adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan

cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan

diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi. (Tarigan

dkk, 1986). Dari buku ajar, kita dapat memperoleh berbagai informasi dan

pengetahuan yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

Menurut

National Center for Vocational Education Research Ltd/National

Center for Competency Based Training

, bahan ajar adalah segala bentuk bahan

yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar di kelas. Buku ajar merupakan salah satu bahan ajar yang

penting dalam kegiatan belajar mengajar (Majid, 2009).

Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi buku ajar adalah sebagai sumber

materi dan alat bantu dalam menunjang proses belajar mengajar sehingga tujuan

yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

Peranan Buku ajar yaitu (Tarigan, dkk., 1986) :

1.

Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai

pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran

yang disajikan.

2.

Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan

bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai

dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana

keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh di bawah

kondisi-kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.

(38)

3.

Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai

keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok

dalam komunikasi.

4.

Menyajikan

metode- metode dan sarana-sarana pengajaran

untuk

memotivasi para siswa.

5.

Menyajikan latihan- latihan dan tugas-tugas praktis.

6.

Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat

guna.

Buku ajar yang digunakan adalah Buku Matematika Kontekstual (Sriyanto

dan Supatmono, 2011). Buku ini sejak awal sebenarnya didesain untuk

siswa-siswa dengan kemampuan menengah ke atas. Didasarkan pada kebutuhan akan

buku matematika yang tidak hanya berkualitas tapi juga buku matematika yang

menarik, sehingga bisa menumbuhkan minat siswa terhadap matematika.

Buku di atas juga didesain untuk bisa digunakan oleh siswa secara

mandiri, tanpa melulu mengandalkan kehadiran guru. Secara umum dalam setiap

materi atau konsep matematika, untuk setiap bab, dalam buku ini didesain sebagai

berikut: Setiap bab dibuka dengan apersepsi kontekstualisasi konsep dengan

persoalan nyata dalam kehidupan. Diawal bab selalu dimulai dengan fitur

"teropong"

diawali

dengan

mengenalkan

sejarah

penemuan

konsep,

perkembangannya, serta tokoh yang berada dibalik penemuan konsep matematika

tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi siswa sekaligus mengenalkan sisi

manusiawi konsep matematika. Dari sini kemudian siswa dibawa untuk mengenal

konsep dan materi tersebut secara lebih mendalam. Konsep matematika disajikan

(39)

secara runtut dan mengalir dan efektif didasarkan pada pengalaman penulis

sebagai guru dan didasarkan banyak sumber referensi yang terpercaya.

Dalam buku ini juga disedikan fitur info matematika. dalam fitur ini

disajikan informasi penting seputar matematika, seperti aplikasi matematika

dalam kehidupan sehari- hari, perkembangan konsep matematika atau

informasi-informasi ringan yang terkait dengan konsep matematika. Untuk memperdalam

tentang konsep juga disediakan

link

matematika yang bisa menjadi sumber

referensi bagi siswa menjelajahi dunia maya menemukan konsep tersebut. Buku

ini juga memuat aktivitas kelas yang mengajak siswa melakukan aktivitas

matematika baik secara mandiri maupun bersama-sama. tujuannya agar siswa

memiliki ketrampilan menganalisis, memecahkan masalah dan berpkir kritis.

Tentu hal ini juga akan semakin memperdalam pemahaman siswa akan konsep

yang terkait.

Buku ini menyediakan soal-soal latihan yang cukup banyak mengacu pada

soal standar UN dan soal SNMPTN. Selain itu juga disediakan soal-soal tantangan

standar soal kompetisi matematika atau olimpiade matematika. Disamping itu ada

fitur matematika menguak misteri. Fitur ini mengajak siswa untuk melihat

bagaimana matematika berperan dalam banyak persoalan sehari-hari yang sering

mengundang kekaguman, bahkan mungkin tidak rasional tapi nyata. Pada setiap

bab selalu diakhiri dengan rangkuman dan refleksi. Hal ini untuk mengajak siswa

meninjau kembali materi yang sudah dipelajari dan merefleksikan proses siswa

dalam mempelajari konsep matematika.

(40)

D. Interaksi Guru dan Buku Ajar

1.

Pengertian Interaksi

Menurut Effendi (1984), mengemukakan bahwa ”Interaksi adalah

hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan.”

Selain itu Chaplin

(1995), mengemukakan bahwa ”Interaksi merupakan pertalian sosial antara

individu sedemikian rupa sehingga individu yang bersangkutan saling

mempengaruhi satu sama lain.”

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan

dalam kegiatan pengajaran. Belajar mengacu pada apa yang dilakukan oleh siswa,

sedangkan mengajar mengacu pada apa yang dilakukan oleh guru sebagai

pembimbing belajar. Kedua kegiatan tersebut terpadu dalam suatu kegiatan

manakala terjadi hubungan timbal balik antara guru dengan siswa pada saat

pengajaran berlangsung. Jadi interaksi guru dan siswa dapat dikatakan sebagai

interaksi belajar mengajar.

Moh. Uzer Usman (2002: 4), menyatakan bahwa ”Interaksi dalam proses

belajar mengajar mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan

siswa tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan

pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri

siswa yang sedang belajar”

Dari beberapa pendapat tentang interaksi di atas, maka interaksi dapat

didefinisikan sebagai suatu proses hubungan secara timbal balik antara dua

individu atau lebih yang secara dinamis saling mempengaruhi, merubah, atau

memperbaiki sikap dan perilaku satu sama lain.

(41)

2.

Inte raksi Guru dengan Buku Ajar

Dengan demikian interaksi guru dengan buku ajar dalam pembelajaran

matematika dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan timbal balik antara

guru dan buku ajar dalam proses pembelajaran dalam bentuk saling memberikan

aksi dan reaksi antara kedua belah pihak tersebut yang berkaitan dengan makna

atau gagasan matematika melalui pembahasan secara klasikal atau refleksi oleh

guru sendiri setiap kali seuasai berinteraksi dengan buku ajar.

E. Topik Kaidah Pencacahan

1.

Notasi Faktorial

Jika n bilangan bulat positif, notasi faktorial dinotasikan dengan n! Dan

didefinisikan sebagai:

Catatan: n! Dibaca n faktorial.

Perhatikan kembali definisi faktorial.

Dengan kata lain:

2.

Kaidah Pe ncacahan (

Counting Rules

)

Kaidah pencacahan merupakan dasar dalam ilmu hitung peluang. Kaidah

pencacahan ini meliputi beberapa cara atau metode. Salah satunya

Filling Slots

,

(42)

Kaidah pencacahan yang paling dasar adalah aturan pengisian tempat yang

tersedia atau

Filling Slots

atau sering juga disebut dengan Aturan dasar

membilang atau aturan perkalian.

3.

Permutasi

a.

Permutasi dari unsur- unsur yang berbeda

Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (setiap unsur

berbeda) adalah susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan (r ≤ n).

Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia

dinotasikan dengan

n

P

r

dan dirumuskan

n

P

r

=

Pada permutasi, urutan diperhatikan. Jadi susunan AB ≠ BA.

Misalkan dari n unsur yang tersedia terdapat k unsur yang sama (k ≤ n).

Banyak permutasi dari n unsur itu adalah :

b.

Permutasi Siklis

Banyak susunan n objek dalam posisi melingkar disebut dengan

permutasi

siklis

n objek. Banyak susunan n objek dalam posisi melingkar tersebut

dapat dihitung dengan rumus berikut.

Banyak cara menyusun n objek secara melingkar dengan urutan berlainan

adalah:

c.

Permutasi Berulang

Misalkan tersedia n unsur yang berbeda. Banyak permutasi berulang r

unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda adalah:

(43)

4.

Kombinasi

Permutasi 2 unsur yang dibentuk dari 3 unsur a, b, c adalah ab, ac, ba, bc,

ca, dan cb. Jika urutan tidak diperhatikan sehingga ab = ba, ac = ca, bc = cb,

susunan diatas tinggal menjadi 3 yaitu ab, ac, dan bc. Permutasi yang tidak

memperhatikan urutan seperti ini disebut kombinasi.

Kombinasi r unsur dari n unsur adalah pemilihan r unsur dari n unsur itu

tanpa memperhatikan urutan

(r ≤ n).

n

C

r

=

(44)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian, subyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode

pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode analisis data.

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif deskriptif. Penelitian digunakan untuk mendeskripsikan peranan buku

ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika di SMA.

B.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar matematika di kelas XI

IPA

3

SMA Kolese De Britto pada semester satu tahun ajaran 2010/2011. Guru

yang mengajar adalah salah satu pembuat buku ajar “Matematika Kontekstual

untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam” yang

digunakan dalam pembelajaran. Gejala-gejala yang diamati adalah interaksi yang

terjadi antara Guru dan Buku Ajar selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan di

dalam kelas.

(45)

C.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran matematika di sekolah dan

dilaksanakan di dalam ruangan kelas XI IPA

3

SMA Kolese De Britto.

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2011.

D.

Metode Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi langsung dan tak

langsung.

Observasi

langsung

dilakukan

dengan

mengamati

kegiatan

pembelajaran yang berlangsung di kelas. Sedangkan observasi tak langsung

dilakukan dengan rekaman video dengan menggunakan alat perekam

‘handy-cam’

dan

‘voice-record’

secara menyeluruh dan menggunakan kuesioner. Observasi

dilaksanakan dengan mengamati pembelajaran selama enam kali pertemuan, tiap

pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran (1JP = 45 menit).

Pada tiap-tiap

pertemuan diamati peranan buku ajar bagi guru selama pembelajaran di dalam

kelas. Materi pembelajaran adalah Kaidah Pencacahan kelas XI IPA semester

satu.

Penelitian ini merupakan penelitian bagian dari penelitian payung

“Peranan Buku Ajar dalam Mendukung Proses Pembelajaran Matematika di SMA

Kolese De Britto”. Penelitian bagian dari penelitian payung ini dapat dilihat pada

Tabel berikut.

Judul Nama

Interaksi Guru dan Siswa dalam Pe mbe laja ran Matematika Topik Ka idah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Aja r di Ke las XI SMA Kolese De Britto

Indah Permatasari

Peran Buku Ajar bagi Guru dala m Proses Pembela jaran Andrias Eka Fa jar Darmawan

(46)

Judul Nama

Matematika Topik Ka idah Pencacahan dengan Menggunakan Buku A jar d i Kelas XI SMA Kolese De Britto

Peran Bu ku Ajar bagi Siswa dala m Proses Pembela jaran Matematika Topik Ka idah Pencacahan dengan Menggunakan Buku A jar d i Kelas XI SMA Kolese De Britto

Heribertus Antok

Alur Substansi Materi dala m Pe mbela jaran Matemat ika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku A jar di Ke las XI SMA Ko lese De Britto

Agata Erna

Sehubungan dengan penelitian payung tersebut, data yang diperoleh oleh

keempat penelitian bagian sama hanya pengolahan data disesuaikan dengan

masalah masing- masing.

Peneliti menggunakan rekaman video karena pengamatan secara langsung

mengakibatkan data yang akan diperoleh kurang terperinci, lengkap dan

terkendala kemampuan manusia.

E.

Metode Analisis Data

a.

Data Rekaman

Kegiatan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu reduksi data,

kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan.

a.

Reduksi data

Reduksi data adalah proses membandingkan bagian-bagian data untuk

menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua

kegiatan yaitu:

(47)

Transkripsi adalah penyajian kembali sesuatu yang tampak dan

terdengar dalam hasil rekaman video dan rekaman suara, observasi

berupa dalam bentuk narasi tertulis.

2)

Penentuan topik-topik data

Topik data adalah deskripsi secara ringkas mengenai bagian data

yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Sebelum

menentukan topik-topik data peneliti menentukan makna- makna

apa saja yang terkandung dalam penelitian. Berdasarkan

makna-makna tersebut peneliti membandingkan bagian-bagian data

tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang terkandung di

dalamnya dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang

selanjutnya disebut topik-topik data.

b.

Penentuan kategori data

Penentuan kategori data merupakan proses membandingkan

topik-topik data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data.

Kategori data adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu

yang terkandung dalam sekelompok topik data.

c.

Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan fenomena yang

diteliti dengan cara menemukan hubungan interaksi antara guru dan

buku ajar. Dari sini diperoleh interaksi- interaksi guru dan buku ajar

dalam pembelajaran matematika dari bentuk kalimat biasa menjadi

bentuk kalimat formal.

(48)

b.

Data Kuesioner

Data kuesioner terdiri dari kuesioner guru dan kuesioner siswa.

Data Kuesioner diolah dengan cara mendaftar semua jawaban guru dan

semua jawaban masing- masing siswa kemudian ditentukan frekuensi

jawaban siswa yang muncul. Hasil jawaban berdasarkan kuesioner ini

dapat dilihat pada lampiran III.

Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka, pertanyaan

dalam kuesiner dibuat berdasarkan aspek-aspek dalam tabel 3.2 dan tabel

3.3 berikut ini:

Tabel 3.2 Aspek-aspek yang Ingin Digali dari kuesioner Guru

No Aspek Pertanyaan

1 Keleb ihan dan kekurangan buku bagi guru

a. Dala m Bab peluang (KD 1) in i,

subbab/materi/persoalan apa yang dirasa Bapak sangat me mbutuhkan penjelasan yang lebih agar siswa mengerti?

b. Menurut Bapak apa ke lebihan buku aja r yang bapak gunakan dalam pe mbela jaran mate matika d i kelas XI IPA3?

c. Menurut Bapak apa ke kurangan buku ajar yang bapak gunakan dalam pe mbela jaran mate matika d i kelas XI IPA3?

2 Fungsi buku ajar bagi guru pada pembela jaran mate mat ika

a. Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat menje laskan materi pe laja ran?

b. Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat me mbantu siswa yang mengala mi kesulitan dala m latihan soal?

c. Apakah ada fungsi buku ajar selain untuk pertanyaan point 2 dan 3?

3 Informasi yang dicari guru saat me mbaca buku a jar ket ika pembela jaran berlagsung

Kegiatan apa/ interaksi apa yang Bapak lakukan dengan Buku ajar saat Bapa k duduk me lihat buku a jar pada saat ada sela–sela waktu di dala m pe mbe laja ran?

4 Tujuan guru menggunakan soal-soal yang ada dalam buku a jar untuk latihan siswa

a. Mengapa Bapak dala m me mberikan soal – soal latihan kepada siswa selalu menga mbil dari soal – soal yang ada dalam buku a jar?

b. Tujuan Bapak me mberikan soal – soal latihan di buku ajar untuk dikerja kan diru mah yang diberikan untuk siswa?

(49)

Tabel 3.3 Aspek-aspek yang Ingin Digali dari Kuesioner Sis wa

No Aspek Pertanyaan

1 Ketertarikan siswa terhadap materi pe laja ran dala m buku ajar

a. Bagian mana kah yang menurut mu paling menarik? Mengapa bagian tersebut menurutmu paling menarik?

b. Bagian mana kah yang menurut mu tidak menarik? Mengapa bagian tersebut menurutmu t idak menarik?

2 Kesulitan yang ditemui siswa dala m pe mbela jaran

menggunakan buku ajar

a. Apakah ka mu me mpunyai ha mbatan saat

me mpe la jari Kaidah Pencacahan? Jika me mpunyai hambatan, bagaimana ka mu mengatasi hambatan tersebut?

b. Saat mengerja kan tugas di rumah jika ka mu t idak mengerti, apakah buku “Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA” me mbantu mu dala m menyelesaikan soal tersebut? c. Apakah buku “Matematika Kontekstual untuk

SMA/MA kelas XI Progra m Studi IPA” me mbantu mu dala m me maha mi Kaidah Pencacahan? Bantuan seperti apa yang kamu dapatkan?

3 Yang dila kukan siswa saat menghadapi kesulitan dala m me maha mi materi dala m pembela jaran dengan mengunakan buku ajar

Jika ada kesulitan saat mengerja kan soal dala m buku, apa yang kamu laku kan?

4 Manfaat yang diberikan buku ajar untuk siswa dala m pembela jaran

a. Bagaimana buku “Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA” ini me mbantu mu me maha mi Ka idah Pencacahan? b. Jika guru me mberi tugas atau latihan dari buku

untu dikerja kan, apakah ka mu mengerjakan se mua latihan tersebut?

c. Apa yang ka mu pikirkan atau yang kamu harap kan ketika ka mu me mbaca buku tersebut?

5 Manfaat pembela jaran materi kaidah pencacahan

a. Apakah ka mu pernah menerapkan atau menggunakan Kaidah Pencacahan dala m kehidupan sehari-hari? Jika pernah pada kegiatan apa kalau menerap kan materi ini da la m kehidupan sehari-hari?

b. Nila i (va lue) apa yang dapat kamu petik setelah me mpe la jari materi ini dari buku tersebut?

(50)

29

BAB IV

ANALISIS DATA PENELITIAN

Analisis data penelitian meliputi: pelaksanaan penelitian dan hasil analisis

data. Pelaksanaan penelitian akan dipaparkan dalam subbab A. Sedangkan subbab

B akan memaparkan hasil analisis data yang meliputi (a) transkripsi, (b)

penentuan topik-topik data, (c) penentuan kategori data, (d) penarikan kesimpulan

dan analisis data kuesioner.

A.

Pelaksanaan penelitian

1.

Tahap Uji Coba

Uji coba penelitian dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 10 dan

13 Agustus 2011. Tahap uji coba ini dilakukan untuk berlatih mengumpulkan data

dan melakukan sosialisasi dengan subjek guru dan siswa. Hasil uji coba tersebut

digunakan untuk mengevaluasi diri.

Pengambilan data menggunakan satu buah

handy-cam

, satu buah

voice

record

dan lembar observasi. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua

materi yang sedang dibahas adalah tentang statistika, dimana isi dari pembelajaran

itu adalah pembahasan soal-soal statistika.

Pada pertemuan pertama sampai

pertemuan kedua materi pelajaran yang sedang dibahas adalah tentang statistika,

dengan materi rata-rata, beda, dan jangkauan. Proses pembelajaran diawali dengan

guru menanyakan pada soal-soal latihan yang ada dibuku ajar kepada siswa,

(51)

kemuadian siswa menyampaikan atau menuliskan di papan tulis agar dapat

dibahas bersama-sama di dalam kelas

.

Selain melakukan uji coba pengambilan data, peneliti juga melakukan

sosialisasi pada subjek siswa dan subjek guru. Sosialisasi ini berguna agar kelak

saat melakukan pengambilan data yang sesungguhnya, subjek guru dan subjek

siswa sudah terbiasa dan tidak merasa canggung. Pada tahap uji coba, subjek guru

dan siswa tampak tidak terganggu dengan pengambilan data yang dilakukan.

Sosialisasi dilakukan saat kegiatan belajar mengajar di dala m kelas.

Dari hasil uji coba selama dua hari tersebut didapatkan beberapa kekurangan

yang harus diperbaiki, sehingga saat pengambilan data sebenarnya data yang

diperoleh dapat maksimal. Kekurangan yang didapatkan antara lain adalah dalam

pengambilan data menggunakan

‘handy-cam’

tidak menyiapkan kabel rol untuk

mengecas sehingga hanya kejadian di jam pertama saja yang terekam, sedangkan

untuk yang jam kedua tidak terekam sama sekali. Dari hasil evaluasi tersebut

diharapkan pada pengambilan data yang sebenarnya, kekurangan tersebut dapat

diperbaiki.

2.

Tahap Penelitian Utama

a.

Perte muan pe rtama

Pertemuan yang pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 Agustus

2011, jam ke 1-2 yaitu pukul 07.00 – 08.30 WIB. Pembelajaran dilaksanakan di

ruang kelas XI IPA

3

SMA Kolese De Britto. Pada pertemuan pertama, jumlah

siswa yang hadir adalah 27. Satu siswa tidak masuk karena sakit

.

Gambar

Diagram 1  Kategori Data dan Subkategori  Data Peran Buku Ajar bagi  Guru pada Pertemuan I........................................................
Tabel 3.1 Penelitian Bagian dari Penelitian Payung
Tabel 3.2 Aspek-aspek yang Ingin Digali dari kuesioner Guru
Tabel 3.3 Aspek-aspek yang Ingin Digali dari Kuesioner Sis wa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Baik melalui data-data yang diperoleh (melalui buku, internet dan literature lainnya), bimbingan dari dosen pembingbing, dukungan teman-teman mahasiswa dan yang sudah alumni,

Dengan keamanan data tersebut, maka dalam pembuatan laporan rekapitulasi gaji guru, pengontrolan dan keakuratan data akan lebih terjamin, sehingga gaji akan diterima oleh guru

Biyantu, (2007) MANAJEMEN PEMBELAJARAN (Studi tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Iklim Kerja Guru, Penghasilan Guru dan Mutu pembelajaran terhadap Kinerja

Maka hasil output dari pengolahan data sebagai

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Wahyu Purnama 2014 Universitas

Adm.Pryk & Keu 1 Org, SLTA sederajat, 3Th, Ijazah, KTP Ada Sesuai dengan persyaratan dokumen lelang Ya 9 STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN Ada Sesuai dengan

Sesuai dengan ketentuan dalam Perpres Nomor 4 Tahun 2015, kepada Rekanan yang berkeberatan atas pengumuman ini, Diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara

Rootone F berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit stek jeruk nipis, sebagaimana ditunjukkan dari pengaruh yang nyata terhadap parameter jumlah daun,