i
PERAN BUKU AJAR BAGI GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK KAIDAH
PENCACAHAN DENGAN MENGGUNAKAN BUKU AJAR DI
KELAS XI IPA SMA KOLESE DE BRITTO
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH :
Andrias Eka Fajar Darmawan
NIM : 071414046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Ku
persembahkan
karyaku ini
untuk:
Ayahku: S Basyanto
Ibuku: Ans. Sukamtinah
Adikku: Y Dwi Siswanto
Cintaku: Ulitia Bedryana
HALAMAN PERSEMBAHAN
Semua kejadian baik dan besar yang kita sebut
keberhasilan itu, dicapai dengan menaiki tangga
yang dibangun dari penyelesaian-penyelesaian dari
rencana-rencana kita.
Rencanakanlah yang akan Anda lakukan, dan
lakukanlah yang telah Anda rencanakan
vii
ABSTRAK
Andrias Eka Fajar Darmawan. 2012.
Peran Buku Ajar bagi Guru dalam
Proses Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan
Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto
. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru
yang terjadi dalam pembelajaran topik Kaidah Pencacahan menggunakan buku
ajar “Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu
Pengetahuan Alam” di kelas XI IPA
3SMA Kolose De Britto Tahun ajaran
2011/2012.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data yang
dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan pembelajaran di dalam
kelas. Penelitian digunakan untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru
dalam pembelajaran matematika menggunakan buku ajar
”Matematika
Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam”.
Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar matematika di kelas XI IPA
3SMA Kolese De Britto pada semester satu tahun ajaran 2010/2011. Guru yang
mengajar adalah salah satu pembuat buku ajar “Matematika Kontekstual untuk
SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam” yang digunakan
dalam pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada semester satu tahun ajaran
2011/2012 dengan topik kaidah pencacahan. Pembelajaran dilaksanakan dalam
enam pertemuan. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi langsung
dan observasi tidak langsung serta menggunakan kuesioner. Kegiatan analisis data
dilakukan dalam tiga langkah, yaitu reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran buku ajar bagi guru yang
terjadi pada pertemuan pertama sampai pertemuan keenam adalah sebagai berikut:
(1) adanya peran buku ajar untuk dibaca: (a) memberikan materi pelajaran, (b)
memberikan soal latihan, (2) adanya peran buku ajar untuk ditulis: (a)
memberikan materi pelajaran, (b) memberikan soal latihan, (3) adanya peran buku
ajar untuk individu: (a) saat siswa mengerjakan soal latihan atau sedang
berdiskusi, (b) sebelum memberikan materi pelajaran, (c) sebelum memberikan
soal latihan.
Kata-kata kunci:
Kaidah Pencacahan, Buku Ajar, Pembelajaran Matematika,
Peran Buku Ajar bagi Guru.
viii
ABSTRACT
Andrias Eka Fajar Darmawan. 2012.
Textbook's Role for Teachers in Process
of Mathematics Learning within Sum Rules Topic Using Textbook for Grade
XI Science in SMA Kolose De Britto
. Undergraduate Thesis. Mathematics
Education Study Program. Faculty of Teachers Training and Education.
Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aimed to describe textbook's role for teachers within learning
sum rules topic using textbook “
Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam
” for grade XI Science
3in SMA Kolose
De Britto academic year 2011 / 2012.
The research was qualitative and descriptive research. Thegathered data
were qualitative, which were related to the learning process in class. The research
would describe the textbook's role for Mathematics teachers using textbook
“
Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu
Pengetahuan Alam
.” The subject of this research was Mathematics teachers in
grade XI Science
3of SMA Kolese De Britto in first semester in academic year
2010 / 2011. The teacher was one of authors of “Matematika Kontekstual untuk
SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam”, which was used in
learning process. The research was conducted in first semester in academic year
201/2012 within sum rules topic. Data were gathered by employing direct and
indirect observation. The researcher analyzed data by data reduction, data
categorization, and conclusion.
The results showed that the textbook's role for teacher in the first meeting
up to the sixth meeting were: (1) the textbook's roles for reading were: (a)
delivering the materials, (b) giving exercises, (2) the textbook's roles for writing
were: (a) delivering the materials, (b) giving exercises, and (3) the textbook's roles
for an individual were: (a) when students do the exercises or have a discussion,
(b) before delivering materials, (c) before giving exercises.
Keywords: Sum rules, Textbook, Mathematics Learning, Textbook's Role for
Teachers.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmatNya, sehingga penulis skripsi dengan judul
“Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika Topik
Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA
Kolose De Britto” ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis. Skripsi ini
ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendid ikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada:
1.
Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma;
2.
Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma;
3.
Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma;
4.
Almarhum Dr. Susento, MS. yang telah bersedia memberi jalan, inspirasi,
saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan
mengarahkan penulis;
x
5.
Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
memberi saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis;
6.
Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma;
7.
Fx. Agus Hariyanto, S.Pd., SE. selaku Kepala Sekolah SMA Kolese De Britto
yang telah memberikan ijin dan membantu penulis selama pelaksanaan
penelitian;
8.
Sriyanto, S.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA
3SMA
Kolese De Britto yang sudah memberikan waktu, pikiran dan tenaga sebagai
subjek penelitian.
9.
Siswa kelas XI IPA
3tahun ajaran 2011/2012 SMA Kolese De Britto yang
sudah memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian.
10.
Keluarga tercinta
11.
Rekan satu tim penelitian yang selalu memberikan bantuan, kritik dan saran
selama proses penelitian dan selama penulisan skripsi ini.
12.
Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2007 yang sudah memberikan
dukungan, persahabatan, dan kebahagiaan.
13.
Teman-temanku kost Kalkulus serta Ulitia Bedryana yang sudah memberikan
dukuangan, persahabatan, cinta dan kebahagiaan.
xi
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.
Yogyakarta, 31 Januari 2012
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL...
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...
ii
HALAMAN PENGESAHAN...
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
vi
ABSTRAK...
vii
ABSTRACT...
viii
KATA PENGANTAR...
ix
DAFTAR ISI...
xii
DAFTAR TABEL...
xv
DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP...
xvii
DAFTAR DIAGRAM...
xix
DAFTAR LAMPIRAN...
xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...
1
B. Rumusan Masalah...
3
C. Tujuan Penelitian...
4
D. Pembatasan Masalah...
4
E. Batasan Istilah...
4
F. Deskripsi Judul...
5
xiii
G. Manfaat Hasil Penelitian…...
6
H. Sistematika Penulisan...
6
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Pembelajaran Matematika...
8
B.
Guru………...
11
C.
Buku Ajar…...
16
D.
Interaksi Guru dan Buku Ajar...
E.
Topik Kaidah Pencacahan………..
19
20
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian...
23
B.
Subyek Penelitian...
23
C.
Waktu dan Tempat Penelitian ...
24
D.
Metode Pengumpulan Data...
24
E. Metode Analisis Data...
25
BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN
A.
Pelaksanaan Penelitian...
29
B. Analisis Data
39
1. Analisis Data Rekaman...
40
2. Analisis Data Kuesioner...
50
BAB V HASIL PENELITIAN
A.
Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I ..………
55
B. Peran Buku Ajar bagi Guru padaPertemuan II...………
58
xiv
D. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV...………..
61
E. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V...………
63
F. Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI...……….……..
66
G.
Peran Buku Ajar bagi Guru untuk keperluan Individu…….…….…..
H.
Fungsi buku ajar pada pembelajaran Matematika ……….…
71
73
BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A.
Peran Buku Ajar dalam Proses Pembelajaran...
B.
Fungsi Buku Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Untuk Guru
75
77
C.
Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran di kelas... 78
BAB VII PENUTUP
A.
Kesimpulan ...
79
B.
Saran ...
80
DAFTAR PUSTAKA
...
81
xv
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 4.1
Penelitian Bagian dari Penelitian Payung...
Aspek-aspek yang Ingin Digali dari kuesioner Guru...
Aspek-aspek yang Ingin Digali dari Kuesioner Siswa...
Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan I...
24
27
28
41
Tabel 4.2 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan II...
41
Tabel 4.3 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan III...
42
Tabel 4.4 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan IV...
42
Tabel 4.5 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan V...
42
Tabel 4.6 Topik Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Petemuan VI...
43
Tabel 4.7 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan I...
44
Tabel 4.8 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II...
44
Tabel 4.9 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III...
45
Tabel 4.10 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV………….
45
Tabel 4.11 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V…………...
45
Tabel 4.12 Kategori Data Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI...
45
Tabel 4.13 Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner Guru...
239
Tabel 4.14 Pertanyaan dan Jawaban Kuesioner Siswa...
261
Tabel 4.15 Peran Buku Ajar bagi Guru Secara Individu...
50
Tabel 4.16 Fungsi Buku Ajar Bagi Guru...
51
xvi
Tabel 5.2 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan II ...
58
Tabel 5.3 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan III ...
60
Tabel 5.4 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan IV ...
61
Tabel 5.5 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan V ...
63
Tabel 5.6 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru pada Pertemuan VI ...
66
Tabel 5.7 Garis Besar Peran Buku Ajar bagi Guru untuk Individu...
71
xvii
DAFTAR CUPLIKAN TRANSKIP
Hal.
Cuplikan 5.1 Guru Membaca Materi n!...
56
Cuplikan 5.2 Guru Membaca Soal Tentang Notasi Faktorial...
56
Cuplikan 5.3 Guru Menuliskan Soal Notasi Faktorial...
56
Cuplikan 5.4 Guru Menuliskan Definisi n!...
57
Cuplikan 5.5 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu...
57
Cuplikan 5.6 Guru Mengajak Siswa Membaca Materi Kaidah Pencacahan....
58
Cuplikan 5.7 Guru Menulis Soal Tentang Notasi Faktorial...
59
Cuplikan 5.8 Guru Menyuruh Siswa untuk Membaca Buku Ajar...
59
Cuplikan 5.9 Guru Mengecek Soal di Buku Ajar...
60
Cuplikan 5.10 Guru Memilih Beberapa Soal untuk Dikerjakan Siswa...
60
Cuplikan 5.11 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu...
61
Cuplikan 5.12 Guru Menuliskan di Papan Tulis Contoh Soal...
62
Cuplikan 5.13 Guru Melihat Contoh Soal 14 yang Ada di Buku Ajar...
62
Cuplikan 5.14 Guru Melihat Contoh Soal 16 yang Ada di Buku Ajar...
62
Cuplikan 5.15 Guru Melihat Soal Latihan 1 dan 2 untuk Dikerjakan Siswa....
62
Cuplikan 5.16 Guru Melihat Contoh Soal 19 yang Ada di Buku Ajar...
63
Cuplikan 5.17 Guru Membahas Soal 19 yang Ada di Buku Ajar...
64
Cuplikan 5.18 Guru Membaca Soal dari Buku Ajar...
64
Cuplikan 5.19 Guru Melihat Buku Ajar untuk Mengecek...
64
Cuplikan 5.20 Guru Menuliskan Soal (2x+3y)
4di Papan Tulis...
64
xviii
Cuplikan 5.22 Guru Melihat Materi Kombinasi di Buku Ajar...
65
Cuplikan 5.23 Guru Membaca Buku Secara Individu...
66
Cuplikan 5.24 Guru Melihat Latihan 4 di Buku Ajar...
67
Cuplikan 5.25 Guru Melihat Soal dari Buku Ajar...
67
Cuplikan 5.26 Guru Melihat Soal di Buku Ajar untuk Tanya Jawab...
67
Cuplikan 5.27 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar...
68
Cuplikan 5.28 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar...
68
Cuplikan 5.29 Guru Melihat Soal-Soal Latihan untuk Dikerjakan Siswa...
68
Cuplikan 5.30 Guru Melihat Contoh Soal dari Buku Ajar...
69
Cuplikan 5.31 Guru Menuliskan Soal Latihan di Papan Tulis...
70
Cuplikan 5.32 Guru Membacakan Soal dari Buku Ajar...
70
Cuplikan 5.33 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu...
71
Cuplikan 5.34 Guru Membaca Buku Ajar Secara Individu...
71
xix
DAFTAR DIAGRAM
Hal.
Diagram 1
Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi
Guru pada Pertemuan I...
46
Diagram 2
Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi
Guru pada Pertemuan II...
46
Diagram 3
Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi
Guru pada Pertemuan III...
47
Diagram 4
Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi
Guru pada Pertemuan IV...
47
Diagram 5
Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi
Guru pada Pertemuan V...
47
Diagram 6
Kategori Data dan Subkategori Data Peran Buku Ajar bagi
Guru pada Pertemuan VI...
48
Diagram 7
Penarikan Kesimpulan Peran Buku Ajar bagi Guru...
49
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran I
Buku Ajar Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program
Studi Ilmu Pengetahuan Alam...
84
Lampiran II
Transkrip Data...
105
Transkripsi Data Pertemuan I...
106
Transkripsi Data Pertemuan II...
124
Transkripsi Data Pertemuan III...
137
Transkripsi Data Pertemuan IV...
173
Transkripsi Data Pertemuan V...
194
Transkripsi Data Pertemuan VI...
210
Lampiran III
Kuesioner Guru dan Siswa...
232
Kuesioner Guru...
233
Kuesioner Guru dan Jawabannya...
Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Guru...
236
239
Kuesioner Siswa...
242
Beberapa Kuesioner Siswa dan Jawabannya...
Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Siswa...
246
261
Lampiran IV
Surat-surat...
264
xxi
Surat Ijin Penelitian...
265
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah...
266
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang
merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidang itu buat
maksud-maksud dan tujuan instruksional yang diperlengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program
pengajaran (Tarigan, 1986).
Penelitian ini adalah penelitian berkelompok yang anggotanya adalah Indah
Permatasari, Heribertus Antok, Agata Erna dan peneliti sendiri. Data yang peneliti
dapatkan sama dengan anggota tim yang lain. Walaupun data yang diperoleh
sama, permasalahan yang diangkat berbeda. Peneliti meneliti tentang peranan
buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran menggunakan buku ajar
”Matematika Kontekstual untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu
Pengetahuan Alam” topik kaidah pencacahan di kelas XI IPA.
Selama ini di SMA Kolese De Britto buku ajar tidak cukup mendapat
perhatian baik dari lembaga, guru maupun siswa. Selama ini buku ajar yang
digunakan diserahkan kepada guru dan siswa. Guru dan siswa ingin
menggunakan buku apa saja yang relevan diperbolehkan. Konsekuensinya ada
banyak macam buku ajar yang digunakan, tidak ada buku ajar yang menjadi buku
pegangan bersama, sehingga guru dan siswa kerapkali kesulitan untuk
menentukan dan mengukur capaian pemahaman bersama secara standar. Bahkan
yang sesungguhnya terjadi, banyak siswa tidak mempunyai buku pegangan dalam
belajar dan hanya mengandalkan materi ajar yang disampaikan oleh guru. Hal ini
berakibat dalam kesempatan-kesempatan tertentu siswa tidak bisa belajar secara
mandiri. Selain itu penggunaan buku ajar sejauh yang guru amati masih kurang
optimal, kerapkali hanya sebatas untuk latihan soal. Padahal mestinya siswa bisa
menggali lebih banyak pengetahuan dari buku ajar yang digunakan. Dengan
adanya buku ajar standar yang digunakan secara bersama-sama, diharapkan akan
memudahkan guru dan murid untuk mendiskusikan materi ajar karena merujuk
pada sumber yang sama dan muridpun bisa langsung melihat pada sumber ajar
secara langsung, guru tidak melulu menjadi sumber pembelajaran. Dalam
pembelajaran matematika di sekolah, dilakukan berbagai upaya agar siswa lebih
mudah memahami matematika dan menghubungkan mate matika dengan sesuatu
yang nyata sehingga siswa lebih mudah membayangkan dan memahami
matematika. Salah satu upaya yang digunakan adalah menggunakan buku ajar
matematika kontekstual (Sriyanto & Supatmono, 2011). Buku ajar ini merupakan
salah satu sarana pembelajaran yang dikembangkan oleh guru SMA Kolese De
Britto untuk menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran siswa.
Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi
antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Bahkan antara keduanya
terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain. Antara kedua kegiatan itu saling
mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Didalam proses belajar di
dalam kelas terdapat tiga sumber belajar, yaitu Guru, siswa dan buku ajar. Dari
ketiga sumber belajar itu saling memberikan peran satu sama lain. Salah satunya
buku memberikan peran bagi guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti peran buku ajar bagi guru dalam
pembelajaran di kelas.
Di samping masalah di atas, penelitian ini merupakan bagian dari penelitian
payung yang berjudul “Peranan Buku Ajar dalam Mendukung Proses
Pembelajaran Matematika di SMA Kolese De Britto” yang dilakukan oleh
Susento dan Sriyanto. Tetapi karena ada hal yang tidak terduga yaitu
meninggaldunianya Susento, maka digantikan oleh Andy Rudhito. Sedangkan
salah satu aspek yang berkaitan dengan “Peranan Buku Ajar dalam Mendukung
Proses Pembelajaran Matematika di SMA Kolese De Britto” adalah peran buku
ajar bagi guru dalam pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk meneliti “Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses Pembelajaran
Matematika dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA
3SMA Kolese De
Britto Tahun Ajaran 2011/2012”.
B.
Rumusan Masalah
Penelitian skripsi ini difokuskan pada peran buku ajar bagi guru, maka
masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: Apakah peran buku ajar bagi guru
dalam pembelajaran topik Kaidah Pencacahan dengan menggunakan buku ajar
“Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA” di kelas
XI IPA
3SMA Kolese De Britto Tahun ajaran 2011/2012?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran buku ajar bagi guru
dalam proses pembelajaran topik Kaidah Pencacahan menggunakan buku ajar di
kelas XI IPA
3SMA Kolose De Britto Tahun ajaran 2011/2012.
D.
Pembatasan Masalah
Peran buku ajar bagi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
peran buku ajar bagi guru dalam proses pembelajaran matematika pada topik
Kaidah Pencacahan di kelas XI IPA
3SMA Kolese De Britto, baik peran secara
klasikal maupun peran untuk individu.
E.
Batasan Istilah
Batasan istilah dalam perumusan masalah diatas bertujuan agar tidak
terjadi penafsiran ganda terhadap judul skripsi. Adapun istilah yang perlu
ditegaskan adalah sebagai berikut:
1.
Guru adalah subyek penelitian ini, yang mengajar siswa di dalam kelas.
Subyek adalah guru mata pelajaran matematika kelas XI IPA
3SMA Kolese
De Britto pada semester satu tahun ajaran 2011/2012.
2.
Peran buku ajar bagi guru adalah fungsi yang diberikan buku ajar untuk guru
pada saat guru menyampaikan materi pelajaran maupun saat membahas suatu
soal bahkan untuk individu guru itu sendiri pada saat pembelajaran di dalam
kelas.
3.
Buku ajar “Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi
IPA” adalah buku ajar yang ditulis oleh Catur Supatmono dan Sriyanto
diterbitkan di Intan Pariwara ditujukan untuk kelas XI IPA SMA Kolese De
Britto.
4.
Pembelajaran matematika adalah kegiatan pembelajaran dengan materi
Peluang pada siswa kelas XI IPA
3SMA Kolese De Britto yang dibimbing
oleh guru bidang studi yang bersangkutan. Kegiatan pembelajaran dilakukan
sebanyak enam kali pertemuan dan dilaksanakan di dalam kelas.
5.
Kelas XI IPA
3adalah salah satu kelas dari sekian 7 kelas XI yang ada di SMA
Kolose De Britto.
F.
Deskripsi Judul
Penelitian ini berjudul “Peran Buku Ajar bagi Guru dalam Proses
Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku
Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto”.
Penelitian ini mendeskripsikan peranan-peranan buku ajar bagi guru dalam
proses pembelajaran yang berlangsung selama proses pembelajaran matematika di
kelas XI IPA
3SMA Kolese De Britto yang mengupayakan penggunaan buku ajar
dalam proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran matematika dalam hal ini
adalah kegiatan pembelajaran dengan materi Kaidah Pencacahan pada siswa kelas
XI IPA
3SMA Kolese De Britto, yang dibimbing oleh guru bidang studi yang
bersangkutan. Kegiatan pembelajaran di lakukan sebanyak enam kali pertemuan
dan dilaksanakan di dalam kelas.
G.
Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Bagi peneliti
Manfaat penelitian bagi peneliti sebagai calon guru adalah
mengetahui apa
peranan buku ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika di kelas dan
memperoleh tambahan wawasan.
2. Bagi guru
Manfaat penelitian bagi guru adalah sebagai bahan pertimbangan dalam
melaksanakan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan buku ajar.
3. Bagi sekolah
Manfaat penelitian bagi sekolah adalah sebagai bahan pertimbangan dalam
penentuan penyadiaan buku ajar di sekolah.
H.
Sistematika Penulisan
Pada penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi 7 bab. Bab I berisi latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah,
deskripsi judul penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II
berisi landasan teori yang digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi:
pembelajaran matematika, guru, buku ajar, interaksi guru dan buku ajar serta
Materi Kaidah Pencacahan. Bab III merupakan metode penelitian, berisi uraian
mengenai jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, waktu dan tempat
penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode
analisis data. Bab IV berisi analisis data penelitian tentang pelaksanaan penelitian,
transkrip rekaman video, topik data, kategori data, dan penarikan kesimpulan. Bab
V merupakan hasil penelitian, berisi uraian hasil penelitian. Bab VI berisi tentang
pembahasan dan Bab VII berisi tentang kesimpulan dan saran.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi Guru dan buku
ajar dalam pembelajaran matematika dengan materi Peluang di kelas XI IPA
3SMA Kolese De Britto. Berdasarkan tujuan tersebut, maka landasan teori yang
akan dipakai dalam penelitian ini meliputi: (A) pembelajaran matematika, (B)
guru, (C) buku ajar, (D) interaksi guru dan buku ajar, (E) topik Kaidah
Pencacahan.
A.
Pembelajaran Matematika
1.
Pengertian mate matika
Matematika timbul karena pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran. Matematika berasal kata
mathema
dalam bahasa
Yunani yang diartikan sebagai sains, ilmu pengetahuan atau belajar. Selain itu
matematika juga berasal dari kata
mathematikos
yang diartikan sebagai suka
belajar. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang
kesemuanya itu bermakna atau berkaitan dengan penalaran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 637), ”Matematika adalah
ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur
operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan”.
Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari
pola dari stuktur, perubahan, dan ruang. Secara informal, dapat pula disebut
sebagai ilmu tentang bilangan dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika
adalah penelaahan struktur abstrak yang didefinisikan secara aksioma dengan
menggunakan logika simbolik dan notasi matematika. Mulyono Abdurrahman
(2003: 252) mengemukakan bahwa matematika disamping sebagai bahasa
simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia
memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan
kuantitas.
Dari berbagai pendapat tentang matematika yang telah disampaikan di atas
dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang
mempelajari ide- ide dasar atau konsep-konsep dasar dalam bentuk-bentuk atau
struktur-struktur yang abstrak dan tersusun secara simbolis dengan penalarannya
secara deduktif.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan
menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan
kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang disengaja untuk
memodifikasikan berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan
yaitu tujuan kurikulum. Dalam pembelajaran, kondisi atau situasi yang
memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan
terlebih dahulu oleh perancang atau guru. Sementara itu dalam keseharian di
sekolah, istilah pembelajaran sering dipahami sama dengan proses belajar
mengajar di mana di dalamnya ada interaksi guru dan siswa dan antara sesama
siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah
laku siswa.
Pembelajaran merupakan kesatuan dua kegiatan yang searah yaitu kegiatan
belajar siswa dan kegiatan mengajar oleh guru (Poerwadarminta, 1987).
Sedangkan Purwoto (dalam Poerwadarminta, 1987: 60) menyebut istilah
pembelajaran dengan mengajar yakni “Kegiatan agar siswa dapat belajar, artinya
agar terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa”. Menurut Gagne dan Briggs
(dalam Poerwadarminta, 1987: 71), pembelajaran merupakan suatu sistem yang
bertujuan utnuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik pemahaman bahwa
pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar dimana dengan
perubahan itu didapatkan kemampuan baru yang berlaku dalam waktu relatif lama
dan karena adanya usaha.
3.
Pembelajaran Matematika
Dari istilah di atas maka pembelajaran matematika adalah suatu usaha
yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang
dimiliki oleh guru untuk mencapai tujuan kurikulum dalam mata pelajaran
matematika.
B.
Guru
1.
Pengertian Guru
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia
edisi kedua 1991, guru diartikan
sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Pengalaman
dan pengetahuan dari seorang guru sangat diperlukan dalam pengajaran. Seorang
guru tidak cukup hanya menguasai pengetahuan spesialisasinya saja, akan tetapi
pengalaman dan pengetahuan umum perlu juga dipahami. Dalam kegiatan
mengajar sehari- hari, siswa sering menanyakan hal-hal yang berada di luar
pelajaran, dalam hal ini guru harus pandai menjelaskannya. Tambahan lagi
dengan pengalaman dan pengetahuan itu guru dapat dapat memberikan penjelasan
dan analisis yang lebih mantap kepada murid. Kadang-kadang dengan
diberikannya penjelasan-penjelasan tambahan akan menyebabkan pelajaran lebih
menarik, tidak kaku dan lebih merangsang anak belajar.
2.
Peranan Guru
Pandangan modern seperti yang dikemukakan oleh Adams & Dickey
(dalam Oemar, 2001) bahwa peran guru sesungguhnya sangat luas, meliputi:
a)
Guru sebagai pengajar
(teacher as instructor),
Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru
menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua
pengetahuan yang telah disampaikan oleh guru. Selain dari itu guru juga
berusaha agar terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan
sosial, apresiasi, dan sebagainya melalui pengajjaran yang diberikan.
Untuk mencapai tujuan-tujuan itu maka guru perlu memahami
sedalam-dalamnya pengetahuan yang akan menjadi tanggung jawabnya dan
menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar.
b)
Guru sebagai pembimbing
(teacher as counsellor),
Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar meraka
mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri,
mengenal diri sendiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Murid- murid membutuhkan bantuan guru dalam hal mengatasi
kesulitan-kesulitan pribadi, kesulitan-kesulitan pendidikan, kesulitan-kesulitan memilih pekerjaan,
kesulitan dalam hubungan sosial, dan interpersonal. Karena itu setiap guru
perlu memahami dengan baik tentang teknik bimbingan kelompok,
penyuluhan individual, teknik mengumpulkan keterangan, teknik evaluasi,
statistik penelitian, psikologi kepribadian, dan psikologi belajar. Harus
dipahami bahwa pembimbing terdekat dengan murid adalah guru. Karena
murid menghadapi masalah di mana guru tak sanggup memberikan
bantuan cara memecahkannya, baru meminta bantuan kepada ahli
bimbingan
(guidance specialist)
untuk memberikan bimbingan kepada
anak yang bersangkutan.
c)
Guru sebagai ilmuwan
(teacher as scientist),
Guru dipandang sebagai orang yang paling berpengetahuan. Guru bukan
saja berkewajiban menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya kepada
murid, tetapi juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan
terus- menerus memupuk pengetahuan yang telah dimilikinya.
d)
Guru sebagai pribadi
(teacher as person).
Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang disenangi oleh
murid- muridnya, oleh orang tua, dan oleh masyarakat. Sifat-sifat itu sangat
diperlukan agar guru dapat melaksanakan pengajaran secara efektif.
Karena itu guru wajib berusaha memupuk sifat-sifat pribadinya sendiri
(intern) dan mengembangkan sifat-sifat pribadi yang disenangi oleh pihak
luar (ekstern). Tegasnya bahwa setiap guru perlu sekali memiliki sifat-sifat
pribadi, baik untuk kepentingan jabatanya maupun untuk kepentingan
dirinya sendiri sebagai warga negara masyarakat.
3.
Tanggung jawab guru
a)
Guru harus menuntut murid- murid belajar
Tanggung jawab guru yang terpenting ialah merencanakan dan menuntut
murid- murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai
pertumbuhan dan perkembangan
yang diinginkan. Guru
harus
membimbing murid agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan,
pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan-kebiasaan
yang baik, dan perkembangan sikap yang serasi. Oleh karena itu, guru
harus melakukan banyak hal agar pengajarannya berhasil, antara lain
sebagai berikut.
Mempelajari setiap murid di kelasnya.
Merencanakan, menyediakan, dan menilai bahan-bahan belajar
yang akan/atau telah diberikan.
Memilih dan mengggunakan metode mengajar yang sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai, kebutuhan dan ke mampuan murid dan
dengan bahan-bahan yang akan diberikan.
Memelihara hubungan pribadi seerat mungkin dengan murid.
Menyediakan lingkungan belajar yang serasi.
Membantu murid-murid memecahkan berbagai masalah.
Mengatur dan menilai kemajuan belajar murid.
Membuat catatan-catatan yang berguna dan menyusun laporan
pendidikan.
Mengadakan hubungan dengan orang tua murid secara kontinu dan
penuh saling pengertian.
Berusaha sedapat-dapatnya mencari data melalui serangkaian
penelitian terhadap masalah-masalah pendidikan.
Mengadakan hubungan dengan masyarakat secara aktif dan kreatif
guna kepentingan pendidikan para siswa.
b)
Seorang guru merupakan
key person
yang paling mengetahui tentang
kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid.
Karena itu sewajarnya apabila guru turut serta aktif dalam pembinaan
kurikulum di sekolahnya. Untuk mengubah kurikulum itu tentu tidak
mungkin, akan tetapi dalam rangka membuat atau memperbaiki
proyek-proyek pelaksanaan kurikulum, yang berhubungan dengan tugas dan
tanggung jawabnya, tentu sangat diperlukan.paling tidak guru memberikan
saran-saran yang berguna demi penyempurnaan kurikulum kepada pihak
yang berwenang misalnya menyarankan ukuran- ukuran yang mungkin
dapat digunakan dalam memilih bahan-bahan kurikulum, berusaha
menemukan minat, kebutuhan dan kesanggupan murid, berusaha
menemukan cara-cara yang tepat agar antara sekolah dan masyarakat
terjalin hubungan kerjasama yang seimbang, mempelajari isi dan bahan
pelajaran pada setiap kelas dan meninjaunya dalam hubungan dengan
praktek sehari- hari.
c)
Memberikan bimbingan kepada murid
Bimbingan kepada murid agar mereka mampu mengenal dirinya sendiri,
memecahkan masalahnya sendiri, mampu menghadapi kenyataan dan
memiliki stamina emosional yang baik, sangat diperlukan.
d)
Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan
penilaian atas kemajuan belajar
Guru bertanggung jawab menyesuaikan semua situasi belajar dengan
minat, latar belakang, dan kematangan siswa. Selain itu, guru juga
bertanggunng jawab mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar dan
kemajuan belajar serta melakukan diagnosis dengan cermat terhadap
kesulitan dan kebutuhan siswa. Karena itu, harus mampu menyusun tes
yang objektif, menggunakannya secara inteligen, melakukan observasi
secara kritis serta melaksanakan usaha-usaha perbaikan
(remidial),
sehingga siswa mampu menghadapi masalah- masalah sendiri dan
tercapainya perkembangan pribad i yang seimbang.
C.
Buku ajar
Buku ajar adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan
cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan
diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi. (Tarigan
dkk, 1986). Dari buku ajar, kita dapat memperoleh berbagai informasi dan
pengetahuan yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.
Menurut
National Center for Vocational Education Research Ltd/National
Center for Competency Based Training
, bahan ajar adalah segala bentuk bahan
yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Buku ajar merupakan salah satu bahan ajar yang
penting dalam kegiatan belajar mengajar (Majid, 2009).
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi buku ajar adalah sebagai sumber
materi dan alat bantu dalam menunjang proses belajar mengajar sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
Peranan Buku ajar yaitu (Tarigan, dkk., 1986) :
1.
Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai
pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran
yang disajikan.
2.
Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan
bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai
dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana
keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh di bawah
kondisi-kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
3.
Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai
keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok
dalam komunikasi.
4.
Menyajikan
metode- metode dan sarana-sarana pengajaran
untuk
memotivasi para siswa.
5.
Menyajikan latihan- latihan dan tugas-tugas praktis.
6.
Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat
guna.
Buku ajar yang digunakan adalah Buku Matematika Kontekstual (Sriyanto
dan Supatmono, 2011). Buku ini sejak awal sebenarnya didesain untuk
siswa-siswa dengan kemampuan menengah ke atas. Didasarkan pada kebutuhan akan
buku matematika yang tidak hanya berkualitas tapi juga buku matematika yang
menarik, sehingga bisa menumbuhkan minat siswa terhadap matematika.
Buku di atas juga didesain untuk bisa digunakan oleh siswa secara
mandiri, tanpa melulu mengandalkan kehadiran guru. Secara umum dalam setiap
materi atau konsep matematika, untuk setiap bab, dalam buku ini didesain sebagai
berikut: Setiap bab dibuka dengan apersepsi kontekstualisasi konsep dengan
persoalan nyata dalam kehidupan. Diawal bab selalu dimulai dengan fitur
"teropong"
diawali
dengan
mengenalkan
sejarah
penemuan
konsep,
perkembangannya, serta tokoh yang berada dibalik penemuan konsep matematika
tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi siswa sekaligus mengenalkan sisi
manusiawi konsep matematika. Dari sini kemudian siswa dibawa untuk mengenal
konsep dan materi tersebut secara lebih mendalam. Konsep matematika disajikan
secara runtut dan mengalir dan efektif didasarkan pada pengalaman penulis
sebagai guru dan didasarkan banyak sumber referensi yang terpercaya.
Dalam buku ini juga disedikan fitur info matematika. dalam fitur ini
disajikan informasi penting seputar matematika, seperti aplikasi matematika
dalam kehidupan sehari- hari, perkembangan konsep matematika atau
informasi-informasi ringan yang terkait dengan konsep matematika. Untuk memperdalam
tentang konsep juga disediakan
link
matematika yang bisa menjadi sumber
referensi bagi siswa menjelajahi dunia maya menemukan konsep tersebut. Buku
ini juga memuat aktivitas kelas yang mengajak siswa melakukan aktivitas
matematika baik secara mandiri maupun bersama-sama. tujuannya agar siswa
memiliki ketrampilan menganalisis, memecahkan masalah dan berpkir kritis.
Tentu hal ini juga akan semakin memperdalam pemahaman siswa akan konsep
yang terkait.
Buku ini menyediakan soal-soal latihan yang cukup banyak mengacu pada
soal standar UN dan soal SNMPTN. Selain itu juga disediakan soal-soal tantangan
standar soal kompetisi matematika atau olimpiade matematika. Disamping itu ada
fitur matematika menguak misteri. Fitur ini mengajak siswa untuk melihat
bagaimana matematika berperan dalam banyak persoalan sehari-hari yang sering
mengundang kekaguman, bahkan mungkin tidak rasional tapi nyata. Pada setiap
bab selalu diakhiri dengan rangkuman dan refleksi. Hal ini untuk mengajak siswa
meninjau kembali materi yang sudah dipelajari dan merefleksikan proses siswa
dalam mempelajari konsep matematika.
D. Interaksi Guru dan Buku Ajar
1.
Pengertian Interaksi
Menurut Effendi (1984), mengemukakan bahwa ”Interaksi adalah
hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungan.”
Selain itu Chaplin
(1995), mengemukakan bahwa ”Interaksi merupakan pertalian sosial antara
individu sedemikian rupa sehingga individu yang bersangkutan saling
mempengaruhi satu sama lain.”
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan
dalam kegiatan pengajaran. Belajar mengacu pada apa yang dilakukan oleh siswa,
sedangkan mengajar mengacu pada apa yang dilakukan oleh guru sebagai
pembimbing belajar. Kedua kegiatan tersebut terpadu dalam suatu kegiatan
manakala terjadi hubungan timbal balik antara guru dengan siswa pada saat
pengajaran berlangsung. Jadi interaksi guru dan siswa dapat dikatakan sebagai
interaksi belajar mengajar.
Moh. Uzer Usman (2002: 4), menyatakan bahwa ”Interaksi dalam proses
belajar mengajar mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan
siswa tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan
pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri
siswa yang sedang belajar”
Dari beberapa pendapat tentang interaksi di atas, maka interaksi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses hubungan secara timbal balik antara dua
individu atau lebih yang secara dinamis saling mempengaruhi, merubah, atau
memperbaiki sikap dan perilaku satu sama lain.
2.
Inte raksi Guru dengan Buku Ajar
Dengan demikian interaksi guru dengan buku ajar dalam pembelajaran
matematika dapat didefinisikan sebagai suatu proses hubungan timbal balik antara
guru dan buku ajar dalam proses pembelajaran dalam bentuk saling memberikan
aksi dan reaksi antara kedua belah pihak tersebut yang berkaitan dengan makna
atau gagasan matematika melalui pembahasan secara klasikal atau refleksi oleh
guru sendiri setiap kali seuasai berinteraksi dengan buku ajar.
E. Topik Kaidah Pencacahan
1.
Notasi Faktorial
Jika n bilangan bulat positif, notasi faktorial dinotasikan dengan n! Dan
didefinisikan sebagai:
Catatan: n! Dibaca n faktorial.
Perhatikan kembali definisi faktorial.
Dengan kata lain:
2.
Kaidah Pe ncacahan (
Counting Rules
)
Kaidah pencacahan merupakan dasar dalam ilmu hitung peluang. Kaidah
pencacahan ini meliputi beberapa cara atau metode. Salah satunya
Filling Slots
,
Kaidah pencacahan yang paling dasar adalah aturan pengisian tempat yang
tersedia atau
Filling Slots
atau sering juga disebut dengan Aturan dasar
membilang atau aturan perkalian.
3.
Permutasi
a.
Permutasi dari unsur- unsur yang berbeda
Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (setiap unsur
berbeda) adalah susunan dari r unsur itu dalam suatu urutan (r ≤ n).
Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia
dinotasikan dengan
nP
rdan dirumuskan
nP
r=
Pada permutasi, urutan diperhatikan. Jadi susunan AB ≠ BA.
Misalkan dari n unsur yang tersedia terdapat k unsur yang sama (k ≤ n).
Banyak permutasi dari n unsur itu adalah :
b.
Permutasi Siklis
Banyak susunan n objek dalam posisi melingkar disebut dengan
permutasi
siklis
n objek. Banyak susunan n objek dalam posisi melingkar tersebut
dapat dihitung dengan rumus berikut.
Banyak cara menyusun n objek secara melingkar dengan urutan berlainan
adalah:
c.
Permutasi Berulang
Misalkan tersedia n unsur yang berbeda. Banyak permutasi berulang r
unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda adalah:
4.
Kombinasi
Permutasi 2 unsur yang dibentuk dari 3 unsur a, b, c adalah ab, ac, ba, bc,
ca, dan cb. Jika urutan tidak diperhatikan sehingga ab = ba, ac = ca, bc = cb,
susunan diatas tinggal menjadi 3 yaitu ab, ac, dan bc. Permutasi yang tidak
memperhatikan urutan seperti ini disebut kombinasi.
Kombinasi r unsur dari n unsur adalah pemilihan r unsur dari n unsur itu
tanpa memperhatikan urutan
(r ≤ n).
nC
r=
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian, subyek penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode
pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode analisis data.
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian digunakan untuk mendeskripsikan peranan buku
ajar bagi guru dalam pembelajaran matematika di SMA.
B.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar matematika di kelas XI
IPA
3SMA Kolese De Britto pada semester satu tahun ajaran 2010/2011. Guru
yang mengajar adalah salah satu pembuat buku ajar “Matematika Kontekstual
untuk SMA/MA Kelas XI Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam” yang
digunakan dalam pembelajaran. Gejala-gejala yang diamati adalah interaksi yang
terjadi antara Guru dan Buku Ajar selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan di
dalam kelas.
C.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran matematika di sekolah dan
dilaksanakan di dalam ruangan kelas XI IPA
3SMA Kolese De Britto.
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2011.
D.
Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi langsung dan tak
langsung.
Observasi
langsung
dilakukan
dengan
mengamati
kegiatan
pembelajaran yang berlangsung di kelas. Sedangkan observasi tak langsung
dilakukan dengan rekaman video dengan menggunakan alat perekam
‘handy-cam’
dan
‘voice-record’
secara menyeluruh dan menggunakan kuesioner. Observasi
dilaksanakan dengan mengamati pembelajaran selama enam kali pertemuan, tiap
pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran (1JP = 45 menit).
Pada tiap-tiap
pertemuan diamati peranan buku ajar bagi guru selama pembelajaran di dalam
kelas. Materi pembelajaran adalah Kaidah Pencacahan kelas XI IPA semester
satu.
Penelitian ini merupakan penelitian bagian dari penelitian payung
“Peranan Buku Ajar dalam Mendukung Proses Pembelajaran Matematika di SMA
Kolese De Britto”. Penelitian bagian dari penelitian payung ini dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Judul Nama
Interaksi Guru dan Siswa dalam Pe mbe laja ran Matematika Topik Ka idah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Aja r di Ke las XI SMA Kolese De Britto
Indah Permatasari
Peran Buku Ajar bagi Guru dala m Proses Pembela jaran Andrias Eka Fa jar Darmawan
Judul Nama
Matematika Topik Ka idah Pencacahan dengan Menggunakan Buku A jar d i Kelas XI SMA Kolese De Britto
Peran Bu ku Ajar bagi Siswa dala m Proses Pembela jaran Matematika Topik Ka idah Pencacahan dengan Menggunakan Buku A jar d i Kelas XI SMA Kolese De Britto
Heribertus Antok
Alur Substansi Materi dala m Pe mbela jaran Matemat ika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku A jar di Ke las XI SMA Ko lese De Britto
Agata Erna
Sehubungan dengan penelitian payung tersebut, data yang diperoleh oleh
keempat penelitian bagian sama hanya pengolahan data disesuaikan dengan
masalah masing- masing.
Peneliti menggunakan rekaman video karena pengamatan secara langsung
mengakibatkan data yang akan diperoleh kurang terperinci, lengkap dan
terkendala kemampuan manusia.
E.
Metode Analisis Data
a.
Data Rekaman
Kegiatan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu reduksi data,
kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan.
a.
Reduksi data
Reduksi data adalah proses membandingkan bagian-bagian data untuk
menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua
kegiatan yaitu:
Transkripsi adalah penyajian kembali sesuatu yang tampak dan
terdengar dalam hasil rekaman video dan rekaman suara, observasi
berupa dalam bentuk narasi tertulis.
2)
Penentuan topik-topik data
Topik data adalah deskripsi secara ringkas mengenai bagian data
yang mengandung makna tertentu yang diteliti. Sebelum
menentukan topik-topik data peneliti menentukan makna- makna
apa saja yang terkandung dalam penelitian. Berdasarkan
makna-makna tersebut peneliti membandingkan bagian-bagian data
tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang terkandung di
dalamnya dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang
selanjutnya disebut topik-topik data.
b.
Penentuan kategori data
Penentuan kategori data merupakan proses membandingkan
topik-topik data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data.
Kategori data adalah gagasan abstrak yang mewakili makna tertentu
yang terkandung dalam sekelompok topik data.
c.
Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan fenomena yang
diteliti dengan cara menemukan hubungan interaksi antara guru dan
buku ajar. Dari sini diperoleh interaksi- interaksi guru dan buku ajar
dalam pembelajaran matematika dari bentuk kalimat biasa menjadi
bentuk kalimat formal.
b.
Data Kuesioner
Data kuesioner terdiri dari kuesioner guru dan kuesioner siswa.
Data Kuesioner diolah dengan cara mendaftar semua jawaban guru dan
semua jawaban masing- masing siswa kemudian ditentukan frekuensi
jawaban siswa yang muncul. Hasil jawaban berdasarkan kuesioner ini
dapat dilihat pada lampiran III.
Kuesioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka, pertanyaan
dalam kuesiner dibuat berdasarkan aspek-aspek dalam tabel 3.2 dan tabel
3.3 berikut ini:
Tabel 3.2 Aspek-aspek yang Ingin Digali dari kuesioner Guru
No Aspek Pertanyaan
1 Keleb ihan dan kekurangan buku bagi guru
a. Dala m Bab peluang (KD 1) in i,
subbab/materi/persoalan apa yang dirasa Bapak sangat me mbutuhkan penjelasan yang lebih agar siswa mengerti?
b. Menurut Bapak apa ke lebihan buku aja r yang bapak gunakan dalam pe mbela jaran mate matika d i kelas XI IPA3?
c. Menurut Bapak apa ke kurangan buku ajar yang bapak gunakan dalam pe mbela jaran mate matika d i kelas XI IPA3?
2 Fungsi buku ajar bagi guru pada pembela jaran mate mat ika
a. Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat menje laskan materi pe laja ran?
b. Apa fungsi buku ajar bagi Bapak saat me mbantu siswa yang mengala mi kesulitan dala m latihan soal?
c. Apakah ada fungsi buku ajar selain untuk pertanyaan point 2 dan 3?
3 Informasi yang dicari guru saat me mbaca buku a jar ket ika pembela jaran berlagsung
Kegiatan apa/ interaksi apa yang Bapak lakukan dengan Buku ajar saat Bapa k duduk me lihat buku a jar pada saat ada sela–sela waktu di dala m pe mbe laja ran?
4 Tujuan guru menggunakan soal-soal yang ada dalam buku a jar untuk latihan siswa
a. Mengapa Bapak dala m me mberikan soal – soal latihan kepada siswa selalu menga mbil dari soal – soal yang ada dalam buku a jar?
b. Tujuan Bapak me mberikan soal – soal latihan di buku ajar untuk dikerja kan diru mah yang diberikan untuk siswa?
Tabel 3.3 Aspek-aspek yang Ingin Digali dari Kuesioner Sis wa
No Aspek Pertanyaan
1 Ketertarikan siswa terhadap materi pe laja ran dala m buku ajar
a. Bagian mana kah yang menurut mu paling menarik? Mengapa bagian tersebut menurutmu paling menarik?
b. Bagian mana kah yang menurut mu tidak menarik? Mengapa bagian tersebut menurutmu t idak menarik?
2 Kesulitan yang ditemui siswa dala m pe mbela jaran
menggunakan buku ajar
a. Apakah ka mu me mpunyai ha mbatan saat
me mpe la jari Kaidah Pencacahan? Jika me mpunyai hambatan, bagaimana ka mu mengatasi hambatan tersebut?
b. Saat mengerja kan tugas di rumah jika ka mu t idak mengerti, apakah buku “Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA” me mbantu mu dala m menyelesaikan soal tersebut? c. Apakah buku “Matematika Kontekstual untuk
SMA/MA kelas XI Progra m Studi IPA” me mbantu mu dala m me maha mi Kaidah Pencacahan? Bantuan seperti apa yang kamu dapatkan?
3 Yang dila kukan siswa saat menghadapi kesulitan dala m me maha mi materi dala m pembela jaran dengan mengunakan buku ajar
Jika ada kesulitan saat mengerja kan soal dala m buku, apa yang kamu laku kan?
4 Manfaat yang diberikan buku ajar untuk siswa dala m pembela jaran
a. Bagaimana buku “Matematika Kontekstual untuk SMA/MA kelas XI Program Studi IPA” ini me mbantu mu me maha mi Ka idah Pencacahan? b. Jika guru me mberi tugas atau latihan dari buku
untu dikerja kan, apakah ka mu mengerjakan se mua latihan tersebut?
c. Apa yang ka mu pikirkan atau yang kamu harap kan ketika ka mu me mbaca buku tersebut?
5 Manfaat pembela jaran materi kaidah pencacahan
a. Apakah ka mu pernah menerapkan atau menggunakan Kaidah Pencacahan dala m kehidupan sehari-hari? Jika pernah pada kegiatan apa kalau menerap kan materi ini da la m kehidupan sehari-hari?
b. Nila i (va lue) apa yang dapat kamu petik setelah me mpe la jari materi ini dari buku tersebut?