• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan lrlandia Utara dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai Para Pihak}

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemerintah Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan lrlandia Utara dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai Para Pihak}"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

I

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

PEMERINTAH PERSERIKATAN KERAJAAN BRITANIA RAYA DAN IRLANDIA UTARA

TENTANG

KEMITRAAN RISET DAN INOVASI

11

Pemerintah Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan lrlandia Utara dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai Para Pihak}

I

'

Berkeinginan membangun hubungan kerjasama dan persahabatan yang telah ada antara kedua negara, dan khususnya untuk mendorong dan mendukung peningkatan kapasitas Republik Indonesia dalam bidang riset dan inovasi ~ Mengakui pentingnya prinsip-prinsip kedaulatan, persamaan, saling

(2)

Merujuk kepada Persetujuan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan lnggeris Raya dan lrlandia Utara tentang Kerjasama llmiah dan Teknologi yang ditandatangani di Jakarta tanggal 10 Juli 1985

Dengan memperhatikan Pernyataan Bersama mengenai llmu Pengetahuan, Teknologi dan lnovasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Bisnis, lnovasi dan Keahlian-Keahlian Kerajaan lnggris Raya dan lrlandia Utara yang ditandatangani di Jakarta tanggal 3 Maret 2014

Berdasarkan kepada hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku di negara mereka masing-masing dan juga kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur di bidang pendidikan

Telah mencapai kesepahaman berikut:

Bagian 1 Tujuan

1. Tujuan utama dari kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini adalah untuk mendukung kapasitas riset dan inovasi Republik Indonesia untuk pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang mereka. Tujuan utama akan dicapai melalui perluasan dan pemaksimalan kerjasama di bidang riset dan inovasi antara pengambil kebijakan di pemerintahan, lembaga-lembaga pemerintah, organisasi-organisasi riset. lembaga-lembaga pendidikan tinggi, perusahaan-perusahaan dan dunia usaha.

2. Hal ini akan menyediakan kerangka kerja terhadap peningkatan kolaborasi riset dan inovasi jangka panjang, kemitraan yang berkelanjutan dan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan

(3)

mengatasi tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh Republik Indonesia

3. Kolaborasi di bawah MSP ini tidak akan menghalangi kegiatan-kegiatan kerjasama bilateral dan multilateral lainnya di bidang riset dan inovasi di mana masing-masing pihak dapat mengambil bagian.

Bagian 2

Bidang-bidang Kegiatan Kolaborasi

1. Para Pihak melalui kolaborasi ini akan mendukung riset ilmiah unggulan dalam bidang-bidang yang membuat kontribusi maksimum bagi pembangunan ekonomi Republik Indonesia. Hal ini dapat mulai dari riset dasar dan fundamental sampai kepada aplikasi ilmu pengetahuan dan rekayasa.

2. Kegiatan-kegiatan kolaborasi di bawah MSP ini akan memprioritaskan bidang-bidang energi dan perubahan iklim, kesehatan, maritim, pembangunan perkotaan (termasuk namun tidak terbatas pada kehidupan perkotaan berkelanjutan, transportasi, infrastruktur dan desain perkotaan), ketahanan pangan, dan pembangunan kapasitas di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi.

Bagian 3

Bentuk-bentuk Kegiatan Kolaborasi

Bentuk-bentuk Kegiatan Kolaborasi di bawah MSP ini diharapkan meliputi: a. Skema pengelolaan bakat bersama, termasuk beasiswa untuk

mahasiswa dan peneliti dan skema mobilitas, yang memungkinkan pertukaran dua arah personil;

(4)

II II II II

II

11

b. Kemitraan riset inovasi terapan dan fundamental serta pusat-pusat

bersama;

c

.

Kolaborasi riset bersama yang layak dan berkualitas tinggi

-kesempatan untuk riset pada semua level termasuk riset ilmu dasar, program dan proyek tematik dan yang menantang, dan riset yang berorientasi inovasi.

Bagian 4 Otoritas Pelaksana

Otoritas Pelaksana dari MSP ini untuk Republik Indonesia adalah Kementerian

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Departemen Bisnis, lnovasi dan

Keahlian-Keahlian untuk Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan lrlandia Utara.

Bagian 5

Partisipasi dari Entitas Lain

Masing-masing Pihak akan mendorong dan memfasilitasi, sebagaimana

mestinya, pengembangan kontak langsung antara pembuat kebijakan di dalam

pemerintahan, lembaga-lembaga pemerintahan, organisasi-organisasi riset,

lembaga-lembaga pendidikan tinggi, perusahaan-perusahaan dan dunia

usaha.

Bagian 6

Kerahasiaan dan Hak Kekayaan lntelektual

1. Para Pihak akan menjamin bahwa data dan informasi yang disediakan

(5)

bersama dari MSP ini, akan tunduk kepada setiap persyaratan hukum

atau peraturan, diperlakukan secara rahasia dan tidak akan ditransfer

atau diberikan kepada peserta pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis

terlebih dahulu dari kedua belah pihak;

2

.

Masing-masing Pihak akan melindungi

;

dalam batas wilayahnya

,

hak-hak kekayaan intelektual dari Pihak lain sesuai dengan hukum domestik

yang berlaku di negara mereka masing-masing;

3. Kepemilikan dari, dan akses terhadap kekayaan intelektual yang

dihasilkan dari program-program akan disediakan bagi semua Pihak sesuai dengan peraturan hukum Perserikatan Kerajaan Perserikatan

Kerajaan Britania Raya dan lrlandia Utara atau Republik Indonesia, dan

kebiasaan praktek terbaik secara internasional dalam kolaborasi riset

dan inovasi, dan

4. Dalam hal bahwa pengaturan-pengaturan secara individu,

program-program atau proyek-proyek menghasilkan kekayaan intelektual,

hak-hak kekayaan intelektual spesifik yang berhubungan dengan

program-program individu ini akan didiskusikan dan disimpulkan oleh kedua

Pihak seperti yang dipersyaratkan.

Bagian 7

Pengelolaan

Untuk mengelola kerja sama di bawah MSP ini, masing-masing Pihak

akan menunjuk Koordinator Utama, yang bertanggungjawab atas

komunikasi dan resolusi dari isu-isu tertentu. Kedutaan Besar lnggris di Jakarta akan bertindak sebagai Koordinator Utama atas nama lnggris,

(6)

bertindak sebagai Koordinator Utama atas nama Republik Indonesia.

Sebagai tambahan, sebagaimana mestinya, Para Pihak akan menunjuk

satu atau lebih lembaga ahli yang bertanggungjawab atas kerja sama dari MSP ini.

Bagian 8 Pelaksanaan

Para Pihak akan melaksanakan MSP melalui sejumlah peraturan,

program atau proyek-proyek tertentu.

Bagian 9

Pendanaan dan Sumberdaya

1. Kegiatan-kegiatan kerja sama yang dilaksanakan dibawah MSP ini akan bergantung pada ketersediaan dana dari masing-masing Pihak.

2. Kecuali ditentukan lain dalam pengaturan tertentu, masing-masing Pihak atau entitas yang terrlibat akan menanggung biaya keikutsertaan personil

mereka dalam kegiatan kerja sama dibawah MSP ini.

3. Kedua Pihak akan mencari sumber-sumber pendanaan untuk

menjalankan kerja sama ini atas dasar usaha-usaha yang setara.

4. Ketentuan pendanaan, dan pengaturan dari setiap kegiatan kerja sama akan disetujui terlebih dahulu sebelum kegiatan operasionalnya dimulai.

(7)

Bagian 10

Sumber Daya Genetik, Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional (SDGPTEBT)

1. Para Pihak mengakui keberadaan dan mendukung pertindungan efektif terhadap SDGPTEBT seperti halnya hak-hak Para Pihak untuk mencegah penyalahgunaan atas SDGPTEBT yang dimiliki Para Pihak dalam bentuk apa pun.

2. Pengumpulan, perlindungan, dan pertukaran atas SDGPTEBT di bawah

MSP ini akan diatur dalam Peraturan Pelaksanaan tersendiri.

Bagian 11

Pembatasan Kegiatan Anggota

Masing-masing Pihak akan menjamin bahwa anggota yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan dibawah MSP ini akan mematuhi dan tunduk kepada hukum-hukum dan peraturan-peraturan dari negara tuan rumah dan tidak akan terlibat dalam urusan politik di negara tuan rumah di luar

kegiatan-kegiatan atau rencana-rencana dibawah MSP ini.

Bagian 12 Amandemen

MSP ini dapat diubah sewaktu-waktu dengan persetujuan tertulis

bersama para Pihak. Perubahan tersebut akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari MSP ini.

(8)

Bagian 13

Penyelesaian Sengketa

Setiap sengketa yang timbul dari pelaksanaan MSP ini akan diselesaikan secara damai melalui negosiasi dan/atau konsultasi di antara para Pihak.

Bagian 14

Permulaan, Durasl, dan Pengakhiran

1. MSP ini akan mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh para Pihak.

2. MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.

3. Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya setidaknya 90 hari sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan.

4. Pengakhiran MSP tidak akan mempengaruhi kegiatan kerja sama yang

sedang berlangsung kecuali ditentukan sebaliknya oleh para Pihak.

Ditandatangani dalam dua rangkap di Jakarta pada 27 Juli 2015 dalam Bahasa

lnggris dan Indonesia, kedua naskah tersebut memiliki keabsahan yang sama.

Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas MSP ini, naskah bahasa lnggris

(9)

Atas nama Pemerintah Republik

Indonesia

Mohamad Nasir

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Atas nama Pemerintah Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan lrlandia

Utara

Lord Maude of Horsham

Menteri Negara untuk Perdagangan dan lnvestasi

Departemen Bisnis, lnovasi, dan Keahlian-Keahlian, dan Kementerian

(10)

II

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND

THE GOVERNMENT OF THE UNITED KINGDOM OF GREAT BRITAIN AND NORTHERN IRELAND

ON

RESEARCH AND INNOVATION PARTNERSHIP

The Government of the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland

ano· the Government of the Republic of Indonesia (hereinafter referred to as

"the Participants").

Seeking to build on the existing friendly and co-operative relationship between

the two countries, and specifically to encourage and support increased capacity

in the Republic of Indonesia in the area of research and innovation;

Recognizing the importance of the principles of sovereignty, equality, mutual

respect, and mutual benefit;

Referring to the Agreement between the Government of the Republic of

(11)

Northern Ireland on Scientific and Technological Cooperation, signed in Jakarta on 1 O July 1985;

Taking into account Joint Statement Regarding Science, Technology and Innovation between the Ministry of Education and Culture of the Republic of

Indonesia and the Secretary of State for Business, Innovation and Skills of the

United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland signed in Jakarta on 3 March 2014;

Pursuant to the prevailing laws and regulations in their perspective countries as well as the procedures and policies on education.

Have reached the following understanding:

Section 1 Objective

1. The Primary Objective of the collaboration under this Memorandum of Understanding (MoU) will be to support the research and innovation capacity of the Republic of Indonesia for their long term sustainable growth. This will be achieved through expanding and maximizing cooperation in research and innovation between policy makers in government, government agencies, research organizations, higher education institutions, companies and enterprises.

2. This will provide an important framework towards promoting increased research and innovation collaboration supporting long-term, sustainable partnerships and contribute to economic growth and the tackling of major challenges faced by the Republic of Indonesia.

(12)

3. Collaboration under this MoU will not preclude other bilateral or multilateral cooperation activities in research and innovation in which

each Participant may take part.

Section 2

Areas of Collaborative Activities

1 . The Participants through this collaboration will support research based on scientific excellence, in areas that make the maximum contribution to Republic of Indonesia's economic development. These could range from fundamental or basic research to application across the sciences and

engineering.

2. The collaborative activities under this MoU would prioritise the areas of energy and climate change, health, maritime, urban development (including but not limited to sustainable urban living, transportation,

infrastructure, and urban design), food security and capacity building in science, technology and innovation.

Section 3

Forms of Collaborative Activities

Forms of collaborative activities under this MoU would expect to include:

a. Joint talent schemes, including student and researcher fellowships and mobility schemes, allowing two way exchange of personnel;

b. Fundamental and applied research innovation partnerships and joint

(13)

c. Visible and high profile collaborative joint research - opportunities for research at all levels including fundamental science and research, thematic and challenge led projects and programmes, and innovation orientated research.

Section 4

Executing Authorities

The Executing Authorities for the purposes of this MoU on behalf of the Republic of Indonesia will be the Ministry of Research, Technology and Higher Education and the Department of Business. Innovation and Skills on behalf of the United Kingdom.

Section 5

Participation of Other Entities

The Participants will encourage and facilitate, where appropriate, the development of direct contact between policy makers in government, government agencies, research organizations, higher education institutions, companies and enterprises.

Section 6

Confidentiality and Intellectual Property Rights

1. The Participants will ensure that the data and information mutually provided and developed, including the results of joint research carried out under this MoU, will, subject to any legal or regulatory requirement,

(14)

be treated confidentially and will not be transferred or supplied to a third

Participant without the prior written consent of the either Participant; 2. Each Participant will protect, within its territory, intellectual property

rights of the other Participant in accordance with the domestic law in force in their respective country;

3. Ownership of, and access to, intellectual property generated by the programmes will be provided to all Participants in accordance with UK or Indonesian law, and international best practice in collaborative research and innovation; and

4. In the case that individual arrangements, programmes or projects result in intellectual property, specific intellectual property rights related to these individual programmes will be discussed and concluded by both

Participants as required.

Section 7 Management

To supervise the cooperation under this MoU, each Participant will designate Lead Coordinators, to be responsible for communications and resolution of specific issues. The British Embassy Jakarta will act as the Lead Coordinator on behalf of the United Kingdom. and the Ministry of

Research, Technology and Higher Education will act as the Lead Coordinator on behalf of the Republic of Indonesia. In addition, where appropriate, the Participants will designate one or more expert organizations responsible for collaboration of this MoU.

(15)

Section 8 Implementation

The Participants will implement the MoU through specific arrangements,

programmes or projects.

Section 9

Funding and Resources

1. The collaborative activities carried out under this MoU will be subjected to the availability of funds of each Participant.

2. Unless otherwise provided for in specific arrangements, each Participants or participating entity will bear the cost of its participation and that of its personnel in cooperative activities under the present MoU.

3. Both participants will find financial resources to deliver this Collaboration on the basis of equivalent efforts.

4. The provision of funding, and the governance of each of the collaboration activtities will be approved prior to their operational commencement.

Section 10

Genetic Resources, Traditional Knowledge and Folklore (GRTKF) 1. The Participants recognise the existence and promote the effective

protection of GRTKF as well as the right of Participants to prevent any misexploitation, misappropriation and misuse of the Participants' GRTKF.

(16)

2. The collection, conservation and exchange of GRTKF under this MoU will be regulated in specific Implementing Arrangements.

Section 11

Limitation of Personnel Activities

Each Participant will ensure that its personnel engaged in activities

under this MoU will respect and comply with the laws and regulations of the host country and will not be involved in any political affairs in the host country outside the activities or programs under this MoU.

Section 12

Amendment

This MoU may be amended at any time by the mutual written consent of the Participants. Such amendment will form an integral part of this MoU.

Section 13

Settlement of Dispute

Any dispute arising out of the implementation of this MoU will be settled

amicably through negotiations and/or consultation between the Participants.

(17)

Section 14

Commencement, Duration, and Tennination

1. This MoU will come into effect on the date of its signature by the Participants.

2. This MoU will remain valid for a period of 4 years.

3. Either Participant may terminate this MoU by giving the other Participant written notice at least 90 days before the intended date of termination.

4. The termination of the MoU will not affect the ongoing co-operation activities unless otherwise decided by the Participants.

Signed in duplicate in Jakarta on 27 July 2015 in the English language and Indonesian language, both texts having equal validity. In case of any divergence of interpretation of this MoU, the English text will prevail.

For the Government of tihe Republic of Indonesia

Mohamad Nasir

Minister for Research, Technology,

and Higher Education

For the Government of the United Kingdom of Great Britain and Northern

vcd~

Lord Maude of Horsham

Minister of State for Trade and Investment

Department of Business, Innovation,

and Skills, and the Foreign and Commonwealth Office

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu RKPD dan Renja SKPD berfungsi menjabarkan rencana strategis kedalam rencana tahunan dengan memuat arah kebijakan pembangunan, prioritas

Berkaitan dengan hal tersebut maka pengalokasian anggaran belanja yang secara rutin merupakan kebutuhan dalam rangka pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah

3 Wijana, hlm. 4 “Antikorupsi Harus Masuk Kurikulum sekolah,” Komisi Pemberantasan Korupsi, diakses 29 Oktober 2017,

implementasi merupakan suatu proses pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh para implementor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan merupakan aspek yang

Penelitian tahun 2017 dan 2018 di DAS Teweh dan DAS Montalat Kabupaten Barito Utara, menemukan 16 situs peleburan bijih besi (buren) yang ditandai dengan temuan terak

indeks 3229, maka dapat dinyatakan bahwa penyebutan perawi hadis mulai dari pertama sampai terakhir seluruhnya sanadnya bersambung (muttas{il) baik mulai dari awal sampai

Pertimbangan responden terhadap ketertarikan untuk melakukan pembelian pada menu yang ada di Rumah Makan Bebek Gendut adalah ingin mencoba rasa yang khas, harga yang

Sistem shift yang berlaku serta beban kerja saat berjalannya proses juga menjadi sorotan dimana aktifitas fisik yang dialami karyawan dalam proses produksi yaitu dari mulai