• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, di mana teori-teori tersebut telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, di mana teori-teori tersebut telah"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini, peneliti menuliskan sejumlah teori yang relevan dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, di mana teori-teori tersebut telah disusun sedemikian rupa mulai dari teori umum ke teori khusus agar memudahkan dalam pemahaman masalah yang diangkat yaitu Respon Penonton Terhadap Presenter Program “Mantap” ANTV.

2.1 Teori Umum

2.1.1 Definisi komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran ’ . Jadi , secara garis besar ,suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). (Wiryanto, 2004)

Proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasitersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutuan understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi , komunikator mengirimkan pesan / informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi .

(2)

Adapun beberapa definisi komunikasi dari pakar , sebagai berikut :

1. Menurut Laswell, Komunikasi adalah proses yng menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.

2. Menurut Carl I. Hovland, Komunikasi adalah proses di mana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa ( verbal maupun non-verbal ) untuk megubah tingkah laku orang lain.

3. Menurut Theodorson dan Thedorson, Komunikasi adalah penyebaran informasi , ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.

4. Menurut Edwin Emery, Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi , ide dan sikap seseorang kepada orang lain.

5. Menurut Delton E, Mc Farland, Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.

6. Menurut William Albig, Komunikasi adalah proses sosial , dalam arti pelempran pesan /lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.

7. Menurut Charles H. Cooley, Komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antarmanusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu. 8. Menurut A.Winnet, Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu

maksud dari sumber kepada penerima , proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.

(3)

9. Menurut Karlfried Knapp, Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem simbol lingustik , seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan , oral, dan visual)

Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat kita golongkan ada tiga pengertian utama komunikasi , yaitu pengertian secara etimologis , terminologis , dan paradigmatis.

1. Secara etimologis , komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata , yaitu komunikasi berasal dari bahasa Latin ‘communicatio’ dan perkataan ini bersumber pada kata ‘communis’ yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.

2. Secara terminologis , komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

3. Secara paradigmatis , komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu . contohnya adalah ceramah , kuliah, dakwah , diplomasi , dan sebagainya. Demikian pula pemberitahuan surat kabar dan majalah , penyiaran radio dan televisi atau pertunjukan film di gedung bioskop , dan lain-lain. (Nurudin, 2011)

2.1.2 Proses Komunikasi

Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan . Komunikasi adalah sebuah proses ,

(4)

sebuah kegiatan yang berlangsung kontiniu . Dalam aplikasinya , langkah – langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Proses komunikasi

1. Langkah pertama, ide / gagasan diciptakan oleh sumber / komunikator. 2. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan

menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirman.

3. Langkah ketiga , pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran / media yang sesuai dengan karakteristik lambang –lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan.

4. Langkah keempat , penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.

5. Langkah kelima , apabila pesan tersebut telah berhasil di –decoring , khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.

(5)

Dengan demikian, sejak ide itu diciptakan sampai dengan dipahaminya pesan komunikasi yang menimbulkan umpan balik merupakan suatu proses komunikasi. Lima tahap terjadinya proses komunikasi memiliki 5 unsur komunikasi. Wilbur Schramm mengatakan bahwa untuk terjadinya proses komunikasi paling sedikit harus memiliki 3 unsur komunikasi , yaitu komunikator , pesan, dan komunikan .

Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu

a. Who, yakni berkenan dengan siapa yang mengatakan. b. Says What , yakni berkenaan dengan saluran apa.

c. In Which Channel , yakni berkenaan dengan saluran apa. d. To Whom , yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa. e. With What Effect , yakni berkenaan dengan pengaruh apa.

Berdasarkan formula Laswell , maka terdapat lima komponen komunikasi agar dapat terjadi proses komunikasi , yaitu

1) KOMUNIKATOR 2) PESAN

3) MEDIA

4) KOMUNIKAN 5) PENGARUH

Esensi dalam proses komunikasi adalah untuk memperoleh kesamaan makna di antara orang yang terlibat dalam proses komunikasi antarmanusia.

(6)

Melalui proses ini, individu menyesuaikan dirinya dengan orang lain melalui proses yang disebut pengiriman (transmitting) dan penerimaan (receiving ) .

Dalam model transaksional , bukan sekedar seseorang berbuat sesuatu kepada orang lain, melainkan perbedaan antara sumber dan penerima yang berubah ubah dapat mempengaruhi proses komunikasi . Sumber asal dapat mempengaruhi sumber. Sebagai contoh, pengaruh pemikiran khalayak terhadap program mempengaruhi programer televisi dalam merancang acara televisi .

2.1.3. Fungsi Komunikasi

Ada 4 fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan oleh William I. Gorden (Mulyana, 2008). “Keempat fungsi tersebut yakni Komunikasi Sosial, Komunikasi Ekspresif, Komunikasi Ritual, dan Komunikasi Instrumental.” Berikut uraiannya:

1. Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial, setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

2. Komunikasi Ekspresif

Fungsi ini erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian maupun kelompok. Komunikasi ekspresif ini tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang

(7)

lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan, terutama dikomunikasikan melalui pesan verbal dan non-verbal. Selain itu, emosi dan perasaan kita juga dapat disalurkan melalui bentuk-bentuk seni seperti puisi, novel, musik, tarian, lukisan juga teater.

3. Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual ini erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif. Komunikasi ritual ini biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup. Mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pernikahan sampai upacara kematian. Dalam upacara tersebut orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritual-ritual lainnya seperti berdoa dan merayakan hari besar keagamaan juga termasuk komunikasi ritual. Mereka berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ini juga menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, dan ideologi mereka.

4. Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yakni menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, mengolah perilaku, dan juga untuk menghibur. Bila disimpulkan, maka kesemua tujuan tersebut membujuk atau bersifat persuasif, komunikasi yang berfungsi memberitahukan yang mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikannya akurat dan layak untuk diketahui. Komunikasi sebagai instrumen berfungsi untuk mencapai

(8)

tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya mendapat pujian, simpati, dan keuntungan. Sementara tujuan jangka panjang mendapatkan keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding, dan berbahasa asing ataupun keahlian menulis.

2.1.4. Efek Komunikasi

Efek komunikasi adalah dampak yang di ikuti dari beragam bentuk pesan atau content, komunikasi yang ditransformasikan dalam interaksi komunikasi atau komunikasi massa. target audience yang menjadi sasaran media dan saluran politik lainnya.

Efek komunikasi dalam proses dan tindakan politik ada tiga jenis atau tahap, yaitu :

1. Kognitif yaitu efek komunikasi politik yang berlangsung pada level pemikiran.

2. Afektif yaitu efek komunikasi pada level emotional/ perasaan/sikap. 3. Efek Perilaku (behavior) yaitu efek komunikasi politik pada level perilaku.

Efek jangka pendek dan panjang

1. Short tern efek yaitu efek jangka pendek yang berlangsung pada individu, group, dan yang bersifat cepat dan sementara. misal : opini mengenai kasus politik.

2. Long tern efek yaitu efek komunikasi atau komunikasi massa yang bersifat lambat.

(9)

2.2 Media Massa

Media adalah alat yang digunakan sebagai saluran untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan (khalayak). Dalam ilmu komunikasi, media dapat diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan alat-alat komunikasi. Namun, pada dasarnya media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harafiah memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Media yang kita kenal dewasa ini seperti: surat kabar, radio, televisi, dan internet. Menurut Cangara, media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada penerima (khalayak) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.

Media massa menggunakan bahasa terutama untuk mengkontruksi realitas. Realitas empiric dikontruksi menjadi realitas simbolik, lebih khusus lagi, menjadi realitas media. (Mursito BM, 2007: 32)

2.2.1 Bentuk Media Massa 1. Media Cetak

Media cetak yang dapat memenuhi criteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sebagai media cetak, surat kabar dan majalah tetap berbeda karena memiliki karakteristik yang khas, yang dimiliki masing-masing media.

2. Media Elektronik

Media elektronik terbagi atas 4 (empat), yaitu radio, film, media online, dan televisi. Masalah yang hendak diteliti oleh penulis dalam skripsi ini adalah

(10)

masalah yang terdapat di dalam suatu perusahaan penyiaran televisi. Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai televisi di sub bab berikutnya.

Masalah yang hendak diteliti oleh penulis dalam skripsi ini adalah masalah yang terdapat di dalam suatu perusahaan penyiaran televisi. Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai televisi di sub bab berikutnya.

2.2.2 Fungsi Media Massa

Selaras dengan peran televisi sebagai media massa. Terdapat beberapa fungsi lagi yang dapat dijadikan elemen dasar terhadap eksistensi media ini, antara lain :

1. Pengawasan situasi masyarakat dengan dunia 2. Penghubung satu dengan yang lain

3. Penyalur kebudayaan 4. Hiburan

5. Pengerahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan buruk (N.R.A Chandra, 2010: 195)

2.3 Televisi

2.3.1 Definisi Televisi

Istilah televisi terdiri dari kata tele dan visi. Tele berarti jauh dan visi (vision) berarti penglihatan. Segi jauhnya ditransmisikan dengan prinsip. Sedang segi penglihatannya di wujudkan dengan prinsip-prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar bergerak (motion picture) atau gambar diam (still picture).

(11)

Televisi merupakan media massa eletronik yang memiliki keunggulan tersendiri dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan gambar bergerak serta audio secara bersamaan. Karena merupakan media elektronik, maka dalam menyajikan pesan-pesannya televisi sangat bergantung kepada energi listrik, artinya tanpa listrik tidak akan dapat menyampaikan pesan. (Morissan, 2005:6-7)

2.3.2 Sejarah Singkat Televisi

Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn, 1975:283). Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai menyelenggarakan acara siaran televisi secara reguler. Pada tahun 1939 Presiden Fanklin D. Roosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran televisi komersial di Amerika dimulai pada 1 September 1940. (Ardianto dkk, 2007:135)

2.3.3 Siaran Televisi di Indonesia

Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula

(12)

Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) hingga sekarang (Effendy, 1993:54). Selama tahun 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya.

Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah agar dapat menerima siaran televisi, maka pada tanggal 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan satelit Palapa untuk telekomunikasi dan siaran televisi.

TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan pada saat itu, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah sekira 210 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi, Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, TV7, Lativi (sekarang TV One), Metro TV, Trans TV, Global TV, dan televisi-televisi daerah seperti Bandung TV, JakTV, Bali TV, dan lain-lain.

Catatan penting untuk media elektronik saat ini, regulasi terhadap media tersebut tidak tertumpu pada pemerintah saja, melainkan kepada masyarakat melalui dibentuknya Komite Penyiaran Indonesia (KPI).

Tugas KPI adalah :

a. Menata infrastruktur penyiaran dengan mengeluarkan izin penyelenggaraan penyiaran

(13)

b. Melayani pengaduan masyarakat dalam bidang penyiaran dengan mengacu pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

Lembaga-lembaga siaran yang dilayani oleh KPI adalah lembaga siaran swasta, lembaga siaran publik, lembaga siaran berlangganan, dan lembaga siaran komunitas. (Ardianto dkk, 2007:136)

2.3.4 Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. (Ardianto dkk, 2007:137)

2.3.5 Karakteristik Televisi

Terdapat beberapa karakteristik televisi, yaitu : 1. Audiovisual

Kelebihan televisi bila dibandingkan dengan media massa lainnya yaitu dapat didengar sekaligus dilihat. Dengan waktu yang bersamaan gambar dan suara dapat dilihat dan didengar, maka

(14)

keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis sehingga tidak terjadi timpa tindih antara gambar dan suara.

2. Berpikir dalam Gambar

Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi (visualization), yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap Kedua adalah penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai gambar-gambar secara individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakanya pun lebih banyak dan untuk pengoperasiannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal dari pada surat kabar, majalah, dan siaran radio. (Ardianto dkk, 2007:137)

2.3.6 Kelebihan dan Kelemahan Televisi Kelebihan Televisi :

1. Kesan realistik : audio visual.

2. Masyarakat lebih tanggap : menonton dalam suasana santai, rekreatif.

(15)

3. Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. 4. Terkait erat dengan media lain.

5. Cepat, dari segi waktu, cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.

6. Terjangkau luas, menjangkau masyarakat secara luas.

Kelemahan Televisi :

1. Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan (sulit menentukan untuk pangsa pasar tertentu) sering sulit dilakukan.

2. Iklan relatif singkat, tidak mampu menyampaikan data lengkap dan rinci (bila diperlukan konsumen).

3. Relatif mahal.

4. Pembuatan iklan televisi cukup lama. (Badjuri, 2010:41)

2.4 Program Televisi

2.4.1 Definisi Program Televisi

Kata “program” berasal dari bahasa Inggris yaitu programme atau program yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas.

Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio dan televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan

(16)

dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (service) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton. (Morissan, 2011:209)

2.4.2 Program Televisi Berdasarkan Jenisnya

Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 1) program informasi (berita) dan 2) program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukkan.

1. Program Informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).

(17)

a. Berita Keras (Hard News)

Adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui oleh khalayak audien secepatnya. Media televisi biasanya menyajikan hard news secara reguler yang ditayangkan dalam suatu program berita. Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa menit saja (misalnya breaking news) hingga program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu : straight news, features, dan infotainment.

b. Berita Lunak (Soft News)

Yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah : current affair, magazine, dokumenter, dan talk show.

2. Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukkan.

(18)

a. Drama

Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani dran yang berart bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukkan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film.

b. Permainan

Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program ini pun dapat dirancang dengan melibatkan audien. Permainan merupakan salah satu produksi acara televisi yang paling mudah dibuat. Program permainan biasanya membutuhkan biaya produksi yang relatif rendah namun dapat menjadi acara televisi yang sangat digemari. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : quiz show, ketangkasan, reality show.

c. Musik

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser

(19)

dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.

d. Pertunjukkan

Pertunjukkan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor). (Morissan, 2011:218-229)

Berdasarkan jenisnya, program acara musik “Mantap” di ANTV termasuk ke dalam jenis program hiburan kategori musik karena program acara ini berisikan tentang musik, dan acaranya dapat dilakukan di luar studio (outdoor).

2.4.3 Program Televisi Berdasarkan Formatnya

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. (Naratama, 2004:63)

(20)

Ada tiga bagian dari Format Acara Televisi, yaitu Drama, Non drama, dan Berita Olahraga. Bisa juga dikategorikan menjadi Fiksi, Nonfiksi, dan News-Sport.

a. Fiksi (Drama)

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang dipergunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Contoh : Drama percintaan (love story), Tragedi, Honor, Komedi, Legenda, Aksi (action), dan sebagainya.

b. Nonfiksi (Nondrama)

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterprestasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khalayan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program acara Nondrama merupakan sebuah runtutan pertunjukkan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan musik. Contoh : Talk Show, Konser Musik, dan Variety Show.

(21)

c. Berita dan Olahraga

Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang sajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. Contoh : Berita Ekonomi, Liputan Siang, dan Laporan Olahraga. (Naratama, 2004:66)

Dalam bentuk formatnya, program acara musik “Mantap” di ANTV termasuk ke dalam format nonfiksi (nondrama), karena program acara ini termasuk program variety show yang berisikan pertunjukkan yang kreatif yang dipenuhi dengan hiburan musik.

2.5 Program Musik

2.5.1 Pengertian Program Musik

Musik adalah sebuah bahasa yang universal yang bisa digunakan oleh siapapun, dengan alat apapun, dan dalam kondisi apapun untuk mengekspresikan situasi atau perasaan.

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja

(22)

dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.

Menurut Vane-Gross: The programmer who wish to present music shows would do well to be cautious. They should select an artist with wide demographic appeal, supply as much visual support as posibble, and not let a sequence go too long. (Programmer yang ingin menyajikan pertunjukkan musik haruslah cermat. Mereka harus memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas, menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual, dan tidak membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama).

Dengan demikian, menurut Vane-Gross, programmer yang ingin menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien, yaitu :

1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar, misalnya artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis yang banyak digandrungi para wanita, kelompok remaja (ABG), kalangan orang tua.

2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu lama. Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama dengan mewawancarai si artis. Dalam shooting musik, maka gambar harus berganti-ganti secara dinamis. (Morissan, 2011:229)

(23)

2.6 Teori Khusus

2.6.1 Teori Individual Differences

Teori yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah teori individual differences. Nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini lengkapnya adalah “Individual Differences Theory of Mass Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan di antara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.

Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan ---- terutama jika berkaitan dengan kepentingannya ---- konsisten dengan sikap-sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Tanggapannya terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. Anggapan dasar teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda.

Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu, maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni

(24)

menganggap khalayak memiliki cirri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu (jika variabel antara bersifat seragam). (Effendy, 2003 : 275)

Dalam penelitian kali ini, penulis akan melakukan penelitian terhadap respon dari tiap audience program MANTAP yang berada di lokasi terstruktur dari jenis kelamin dan profesi.

2.6.2 Konsep dan Definisi Respon

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Caffe, respon dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

A. Kognitif

Yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.

B. Afektif

Yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap sesuatu.

C. Konatif

Yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan. Skiner seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). (Sembiring, 2011)

(25)

2.6.3 Presenter

Presenter televisi adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Saat ini istilah itu banyak melekat pada selebritis yang sering memainkan peran ini, meski ada juga orang yang bukan selebriti yang berhasil menekuni karir ini.

Ada dasarnya, presenter adalah pembawa acara. Ia membawa sebuah acara kepada tujuannya. Ia yang membawa sebuah acara untuk mencapai tujuan itu. Ia berkuasa atas acara yang dibawakannya tak diijinkannya penyimpangan acara yang melenceng dari tujuan. Tak diperkenankannya upaya-upaya untuk mengalihkan dari tujuan.

Dulu, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony (MC). Kita mengenal MC kondang seperti Kus Hendratmo atau Kris Biantoro. Mereka dikenal karena gayanya yang khas tempo dulu. Berpakaian jas lengkap dengan setelannya. Kemudian ada lagi, kita mengenal istilah host. Lazim dimengerti, sejatinya host adalah tuan rumah. Jadi host dalam acara-acara adalah dia yang memerankan diri sebagai tuan rumah. Ia yang mempersilahkan duduk, menyediakan hidangan, mengarahkan pembicaraan, dan mengendalikan orang-orang itu sampai pada saat ia menghendaki mereka pergi. (Kunto, 2007).

Menurut Sony Tulung dalam bukunya “Anda Juga Bisa Menjadi Presenter TV Sukses”(2007), “Ada lima modal dasar yang perlu dimiliki seorang presenter yaitu: “impian, wawasan, suara, keahlian berkomunikasi, sikap”.

Memiliki lima modal dasar ini adalah hal yang mutlak sebagai pijakan seorang presenter. Sadar atau tidak seorang presenter yang baik harus memiliki lima modal dasar ini. Dari lima modal dasar diatas penulis mencoba menjelaskan sebagai berikut :

(26)

1. Impian

Impian adalah modal dasar pertama yang harus dimiliki jika ingin menjadi seorang presenter terlebih presenter sukses, impian terkadang disebut sebagai cita-cita, obsesi, hasrat, motivasi. Secara tepatnya impian menggambarkan sesuatu yang kita inginkan yang memiliki kemungkinan untuk diraih, dengan adanya impian, seorang presenter akan menjadi lebih termotivasi dan lebih memacu kemampuan yang ada didalam dirinya. Seorang presenter yang baik seharusnya berjuang untuk mendapatkan dan mencapai impiannya tersebut.

2. Wawasan

Modal dasar berikutnya yang perlu dimiliki seorang presenter adalah wawasan. Seorang presenter tidak harus pintar secara akademis, tidak perlu juara kelas, tetapi cukup dengan memiliki wawasan yang luas, wawasan tersebut didapatkan melalui

pengalaman hidup, kegiatan sehari-hari, membaca buku, mendengarkan informasi, bergaul dan sebagainya. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan wawasan yang luas.

“Seorang presenter di tuntut berwawasan luas, dan sebaiknya mengetahui semua hal” AA.Kunto A dalam bukunya “Cepat Kaya Jadi Presenter” (2007)

Maksudnya adalah seorang presenter adalah orang yang mengerakkan suatu acara, suatu acara dinilai berhasil atau tidaknya tergantung dari penampilan presenternya, jadi sebaiknya presenter tersebut menguasai semua hal.

(27)

3. Suara

Suara sangatlah unik. Walaupun semua modal dasar itu penting, tak pelak lagi suara adalah aset yang sangat berharga bagi seorang presenter, dengan suara seorang presenter dapat nilai berkualitas atau tidaknya, misalnya suara yang lantang dan teratur dapat membuat penonton tertarik untuk mendengarnya, lain halnya dengan suara yang pelan, kecil maka akan membuat pendengar merasa bosan. Walaupun suara merupakan pembawaan sejak lahir, tetapi suara dapat dilatih.

Dari suara seseorang juga bisa merasakan mood atau suasana hatinya, baik yang sengaja di tampilkan atau pun suasana hati yang disembunyikan. Suara bisa membangun theater mind di benak orang yang mendengarnya. Theater mind kurang lebih berarti penciptaan suatu gambaran dalam benak seseorang mengenai suatu

hal atau peristiwa stimulasi suara yang kita dengar. Namun demikian nyatanya banyak presenter yang tidak menyadari hal-hal yang berkaitan dengan suara, pentingnya suara dan bagaiman menjaga kualitasnya. “Profesi presenter menuntut anda untuk berbicara, oleh karena itulah suara sangatlah penting” Sony Tulung dalam bukunya “Anda Juga Bisa Menjadi Presenter TV Sukses”(2007).

4. Keahlian Berkomunikasi

“Komunikasi adalah bagian yang tidak dapat di pisahkan dari dunia presenter” Hendri triono, S.IP dalam bukunya “Langkah Awal Menjadi Presenter”(2007).

“Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara

(28)

keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan)”.

Banyak hal yang perlu menjadi perhatian seorang presenter dalam proses komunikasi melalui media televisi. Karakter unik televisi yakni perpaduan unsur gambar dan suara menjadikan televisi sebagai media masa modern terpopuler sampai pada saat ini, bagaimana seorang presenter mampu menyampaikan pesan kepada audience, tanpa mengurangi isi pesan tersebut, dan bahkan mempengaruhi audience. Keahlian berkomunikasi juga berhubungan dengan kemampuan seorang Presenter atau Pembawa Acara menggunakan kata-kata yang bisa dipahami oleh penontonnya atau audience. Karena tidak semua penonton memiliki pengetahuan yang sama jadi seorang Presenter harus benar-benar mengetahui tingkat kemampuan penontonnya.

5. Sikap

Mosal dasar terakhir adalah sikap. Meski sikap berada di urutan terakhir, jangan berpikir ini adalah hal yang kurang penting sikap inilah yang menjadi faktor penentu melengkapi modal dasar lainnya. Tanpa sikap yang benar, keempat modal dasar sebelumnya tidak akan ada artinya. “Sikap adalah segalanya. Seberapa besar dan kuat impian anda, seberapa mahir anda berkomunikasi tanpa sikap yang bernar jangan harap anda bisa jadi presenter yang sukses. Semua modal dasar sangat penting karena seharusnya itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan” Stephen Chovey dalam bukunya “seven habbits of highly effective people”. Sikap adalah hal kecil yang membuat perbedaan yang besar, beberapa sikap positif dapat membantu mencapai kesuksesan di bidang presenter dan

(29)

mempertahankan kesuksesan, menurut Sonny Tulung (2007) sikap positif yang dapat membantu adalah rendah hati, tidak mudah menyerah, tidak cepat puas selalu mau belajar, disiplin waktu, mudah diajak kerjasama, sabar, mau mendengarkan orang lain (open minded), jujur, bisa di andalkan, dan menghargai orang lain. Sikap dalam seorang Presenter dapat dilihat dari hal-hal kecil seperti mimik wajah, perilaku, dan tutur katanya, misalnya seorang presenter hanya boleh memberi komentar terhadap suatu peristiwa jika hal tersebut diperlukan, tanpa memojokan pihak-pihak tertentu, tidak menjadikan berita sebagai bahan lelucon, apalagi jika berita tersebut merupakan berita duka, dari hal seperti inilah dapat diketahui bagaimana sosok presenter yang memiliki sikap yang baik atau yang buruk.

(30)

30 2.7 Model Analisis

Dalam penelitian ini, terdapat 1 (satu) variable yaitu :

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir RESPON PENONTON TERHADAP

PRESENTER MANTAP ANTV (STUDI PADA PENONTON LANGSUNG MANTAP DI LOKASI)

SUB DIMENSI PRESENTER 1. PENAMPILAN 2. GAYA BAHASA 3. SIKAP DIMENSI RESPON 1. KOGNITIF 2. AFEKTIF 3. KONATIF

(31)

Gambar

Gambar  2.1 Proses komunikasi
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir RESPON PENONTON TERHADAP

Referensi

Dokumen terkait

Kontrol yang digunakan pada penelitian ini adalah kontrol RPMI sebagai kontrol standar dimana sumur (well) tidak diberi perlakuan baik ekstrak buah merah maupun gom arab tetapi

Pada era digital meme beredar tidak lagi dipahami sebatas unit-unit kecil dari budaya yang tersebar dari orang ke orang dengan cara menyalin atau imitasi, namun

Program dan sub program Balitbangtan selanjutnya menjadi landasan sub kegiatan BPTP Jawa Tengah 2015-2019 , meliputi: (1) Program Inventarisasi dan Pengembangan

Pada kategori rendah dimaksudkan bahwa pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya tidak memerlukan banyak tenaga kerja karena produk yang dihasilkan bersifat umum

Dari perhitungan uji pengaruh faktor terhadap respon yang diamati tersebut, dapat disimpulkan bahwa material, konsentrasi asam, dan konsentrasi katalis tidak

Ilmu Pragmatik membantu untuk menemukan cara pengajaran bahasa asing yang menghasilkan pembelajar bahasa asing yang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan

suatu lembaga yang pembentukan pertama dengan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat Nomor 135 Tahun 1990 tanggal 26 Maret 1990 tentang susunan Organisasi

Menurut DePorter (2010) terdapat enam fase dari model pembelajaran Quantum Teaching yang kemudian dikenal dengan istilah TANDUR dengan rincian sebagai berikut: (1)