• Tidak ada hasil yang ditemukan

73 TAHUN 20012 ( SPM bidang ketahanan pangan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "73 TAHUN 20012 ( SPM bidang ketahanan pangan)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KUNINGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 73 TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KUNINGAN

BUPATI KUNINGAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Pemerintah Daerah menerapkan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri;

b.

bahwa untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal di Bidang Ketahanan Pangan, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/PERMENTAN/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,dalam rangka penerapannya perlu menetapkan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuningan yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

6. Peraturan Pemerintah Nomor : 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaan Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254);

(2)

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/PERMENTAN/ OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten/Kota;

18. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2008 Nomor 68, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 70);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kuningan Nomor 27 Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2011 Nomor 158 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 78);

20. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 13 Tentang 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;

21. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 36 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan;

22. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;

(3)

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KUNINGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan; 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan. 3. Bupati adalah Bupati Kuningan.

4. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Kuningan tentang Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuningan;

5. Urusan Wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara;

6. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial,ekonomi dan pemerintahan;

7. Pelayanan Dasar kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat; urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal; 10. Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan yang selanjutnya

disingkat SPM Bidang Ketahanan Pangan adalah tolok ukur kinerja pelayanan ketahanan pangan yang diselenggarakan oleh daerah provinsi dan kabupaten/kota;

11. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, dapat berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar;

12. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau;

13. Lembaga Ketahanan Pangan Kabupaten adalah lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan Kabupaten di bidang ketahanan pangan;

14. Rencana Pencapaian SPM adalah target pencapaian SPM yang dituangkan dalam dokumen perencanaan daerah yang dijabarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, Renstra-SKPD, dan Renja-SKPD untuk digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan biaya dalam menyelenggarakan kebutuhan dasar; 15. Kemampuan dan potensi daerah adalah kondisi keuangan daerah dan sumber daya yang dimiliki daerah untuk menyelenggarakan urusan wajib pemerintahan daerah dan dalam rangka pembelanjaan untuk membiayai Rencana Pencapaian SPM;

(4)

untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar dan/atau SPM Pemerintahan Dalam Negeri secara efektif dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik;

17. APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan.

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI RENCANA PENCAPAIAN SPM BIDANG KETAHANAN PANGAN

Pasal 2

Maksud pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Ketahanan Pangan ini adalah sebagai pedoman bagi Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan dalam melaksanakan urusan wajib daerah Bidang Ketahanan Pangan.

Pasal 3

Pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Ketahanan Pangan bertujuan: a. Meningkatkan kualitas pelayanan Ketahanan Pangan

b. Tersedianya pangan yang cukup, bermutu, aman, bergizi dan terjangkau oleh masyarakat.

Pasal 4

Pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Ketahanan Pangan berfungsi sebagai : Daerah berkaitan dengan Pelayanan Ketahanan Pangan;

d. Dasar penentuan belanja publik dengan prioritas utama pelayanan Ketahanan Pangan berbasis anggaran kinerja;

e. Acuan prioritas Perencanaan Daerah dan prioritas pembiayaan APBD pelayanan Ketahanan Pangan;

f. Alat monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan Urusan Wajib Bidang Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuningan.

BAB III

RENCANA PENCAPAIAN SPM BIDANG KETAHANAN PANGAN

Pasal 5

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan dalam menyelenggarakan pelayanan Ketahanan Pangan wajib berpedoman pada Rencana Pencapaian SPM Bidang Ketahanan Pangan.

Pasal 6

Rencana Pencapaian SPM sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 berkaitan dengan Pelayanan Ketahanan Pangan yang meliputi Jenis Pelayanan beserta Indikator Kinerja dan Target Tahunan Tahun 2013, 2014 dan 2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

BAB IV

PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

(5)

Penyelenggaraan pelayanan Ketahanan Pangan sesuai Rencana Pencapaian SPM sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan.

Pasal 8

Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Ketahanan Pangan sesuai Rencana Pencapaian SPM dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan

Bupati bertanggung jawab dalam penyelenggaraan urusan wajib Ketahanan Pangan sesuai Rencana Pencapaian SPM.

BAB V

MEKANISME DAN KOORDINASI PELAKSANAAN RENCANA PENCAPAIAN SPM BIDANG KETAHANAN PANGAN

Pasal 11

Mekanisme dan koordinasi pelaksanaan Rencana Pencapaian SPM Bidang Ketahanan Pangan sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan Rencana Pencapaian SPM dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan;

b. Perencanaan Pembangunan Daerah pelayanan Ketahanan Pangan tahun anggaran yang bersangkutan mengacu pada Rencana Pencapaian SPM yang telah ditetapkan dan menjadi prioritas bagi Daerah;

c. Melakukan sosialisasi, diseminasi, pelatihan penyelenggaraan SPM; d. Mengembangkan standar-standar teknis dalam pelayanan Ketahanan

Pangan;

e. Melakukan survei kepuasan masyarakat secara teratur terhadap pelaksanaan Rencana Pencapaian SPM;

f.

Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terhadap kinerja pelayanan di bidang Ketahanan Pangan.

BAB VI Ketahanan Pangan sesuai rencana pencapaian SPM Ketahanan Pangan. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Peraturan ini dalam

bentuk pemberian Standar Teknis, Pedoman, Bimbingan Teknis, Pelatihan yang meliputi :

a. Perhitungan kebutuhan pelayanan Ketahanan Pangan sesuai Rencana Pencapaian SPM;

b. Penyusunan Rencana Kerja dan Standar Kinerja pencapaian target SPM;

c. Penilaian pengukuran kinerja pelaksanaan Rencana Pencapaian SPM; d. Penyusunan Laporan Kinerja dalam penyelenggaraan pemenuhan

Rencana Pencapaian SPM Bidang Ketahanan Pangan.

(6)

Pasal 13

Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan Ketahanan Pangan.

BAB VII

EVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 14

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan melaksanakan evaluasi dan pelaporan pencapaian kinerja pelayanan Ketahanan Pangan sesuai Rencana Pencapaian SPM kepada Bupati.

BAB VIII PEMBIAYAAN

Pasal 15

Sumber pembiayaan pelaksanaan pelayanan Ketahanan Pangan untuk pencapaian target sesuai Rencana Pencapaian SPM dibebankan pada APBD dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Dengan berlakunya Peraturan ini maka Ketentuan berkenaan dengan Pencapaian SPM Bidang Ketahanan Pangan yang telah ada,dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 17

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan

Pada tanggal 20 Desember 2012

BUPATI KUNINGAN,

Cap Ttd

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di Kuningan

Pada tanggal 21 Desember 2012

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN KUNINGAN,

Cap Ttd

YOSEP SETIAWAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012 NOMOR 113

Salinan ini sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA

KABUPATEN KUNINGAN

(7)

Pembina

(8)

LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

: : : :

PERATURAN BUPATI KUNINGAN 73 TAHUN 2012

20 DESEMBER 2012

RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KUNINGAN

RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2013 S.D. 2015

(9)

INDIKATOR KEMENTAN

A. KETERSEDIAAN DAN CADANGAN PANGAN

1. Ketersediaan energi dan protein 90% 146% 142% 115% 120% 127% 133%

2. Penguatan cadangan pangan 60% 71% 68% 65,98% 67% 69% 71%

B. DISTRIBUSI DAN AKSES PANGAN

1.

Ketersediaan informasi pasokan, harga dan

akses pangan 90% 63% 61% 62% 64% 67% 70%

2. Stabilitas harga dan pasokan pangan 90% 97% 95% 94% 96% 98% 99%

INDIKATOR KEMENTAN CAPAIAN

C. PENGANEKARAGAMAN DAN KEAMANAN PANGAN

1. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan

(PPH) 90% 52,6% 67,7% 75,8% 83,8% 91,9% 100%

2. Pengawasan dan pembinaan keamanan

pangan 80% 77,25% 70% 71% 72% 73% 74%

D. PENANGANAN KERAWANAN PANGAN

(10)

BUPATI KUNINGAN,

Cap TTd

Referensi

Dokumen terkait

Selain kebijakan mengenai pelaksanaan prinsip kehati-hatian, Bank Syariah Mandiri Kantor Area Jember juga harus membuat kebijakan sebagai tindakan yang akan

(3) Jika perintah Mahkamah di bawah subseksyen (1) membuat peruntukan bagi pemindahan apa-apa harta atau.perniagaan yang terletak hak pada atau dipegang oleh pemindah, sama

Penelitian eksperimental ini dilakukan pada 12 ekor tikus putih dengan berat badan 200-250 gram yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (hanya

dimulai pada 10 April 2020 di Jakarta, dan kemudian disusul beberapa kota satelit Jakarta, lalu diikuti oleh beberapa wilayah lain dalam lingkup provinsi, kabupaten,

Penampilan Sangat rapi, kostum sesuai dengan acara, tidak gugup, gesture mendukung penjelasan, menguasai panggung dan audiens. Rapi, kostum sesuai dengan acara, tidak

Peserta didik secara individu, berpasangan, dan atau kelompok melakukan hasil analisis penyusunan rencana perbaikan keterampilan gerak permainan bola basket, yang

Variabel terikat pada penelitian ini adalah kejadian asma dan variabel bebasnya adalah status gizi, jumlah saudara, pendidikan ibu, berat badan lahir, faktor diet,

Pementasan tarian Swan Lake juga merupakan cerminan bagi suatu sekolah ballet karena tarian Swan Lake hanya dapat dipentaskan oleh penari yang sudah menguasai semua teknik