INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLIKASI HUMAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA
SKRIPSI Diajukan Kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)
Oleh :
MUFRIDA SOFIANA NIM: B06212026
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
ABSTRAK
Mufrida Sofiana, B06212026, 2016. Instagram Sebagai Media Publikasi Humas Pemerintah Kota Surabaya. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kata Kunci : Media Publikasi, Instagram, Humas Pemerintah Kota Surabaya.
Pada skripsi ini persoalan yang hendak dikaji adalah bagaimana pemrosesan pesan yang ditampilkan di instagram serta hambatan dan dukungan dalam menggunggah pesan di instagram Humas pemerintah Kota Surabaya.
Untuk mengungkapkan persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif penelitian kualitatif. Sesuai dengan persoalan tersebut maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sementara untuk menegaskan keabsahan data maka dilakukan triangulasi dan penggalian data melalui referensi yang memadai.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) proses pengunggahan pesan dalam akun instagram Humas Pemerintah Kota Surabaya di maksudkan untuk media publikasi mereka, unggahannya berisi tentang kota surabaya baik itu lingkungan maupun kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. (2) kurangnya SDM yang dikhususkan untuk menangani dan menghandle akun instagram Humas Pemerintah Kota Surabaya adalah salah satu hambatannya, selain itu kurangnya dana untuk mencari SDM yang ahli di bidang media sosial dan dapat membawa media sosial milik Humas Pemerintah Kota Surabaya kedepannya lebih baik lagi.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membahas mengenai media online masa kini, tidak bisa lepas dari fenomena social network site (situs jejaring sosial). Kemunculan jejaring
sosial atau media sosial membuka ruang interaksi yang lebih luas bagi pengguna internet. Media sosial menjadi salah satu fitur berbasis teknologi internet yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia. Di Indonesia, 28% atau sebanyak 72,7 juta penduduknya merupakan pengguna aktif internet.1
Jejaring sosial dan mesin pencari memiliki peluang bisnis yang sangat baik. Tren justru memperlihatkan orang yang berumur lebih dsri 50 tahun pun, mulai gemar berinternet dan memiliki akun jejaring sosial. Dimulai dari tahun 2009 dan seterusnya adalah tahun keemasan jejaring sosial, bahkan berbagai website harus terintegrasi ke jejaring sosial jika
ingin meningkatkan pengunjungnya.2 Pertumbuhan yang signifikan perihal
internet di Indonesia dimotori oleh popularitas facebook. Orang-orang dari latar belakang profesi, pendidikan, dan usia, mulai beralih menggunakan layanan internet sebagai sarana berkomunikasi. Lebih dari 250 juta masyarakat di Indonesia, sekitar +/- 40 juta pengguna internet, dan +/- 39
1 imago.dailysocial.net (diakses 01 September 2015)
2
juta orang menggunakan facebook. Di tahun 2000, pengguna internet hanya 2 juta orang dan melambung hingga +/- 40 juta di tahun 2014.3
Saat ini Indonesia menjadi jawara sebagai negara dengan pemilik akun media sosial terbanyak di dunia. Facebook merupakan media sosial yang paling populer dimiliki oleh penduduk Indonesia, disusul Twitter, google+ dan Instagram. Banyaknya pengguna media sosial ini dapat dikaitkan dengan ketertarikan generasi muda terhadap media sosial tersebut. sekitar 90% user berusia dibawah 35 tahun, dan yang paling aktif ialah pelajar dan mahasiswa.4
Hasil studi terbaru yang dilakukan oleh Piper Jaffray, perusahaan layanan investasi bank dan manajemen aset menunjukkan bahwa instagram ternyata lebih populer daripada facebook dan twitter dikalangan remaja.
Dalam studi tersebut sebanyak 7500 remaja diminta pendapatnya tentang jejaring sosial mana antara facebook, twitter, dan instagram yang paling
penting bagi mereka. Hasilnya, instagram menduduki peringkat teratas di dua jejaring sosial lainnya. Adapun facebook dan twitter masih digunakan
oleh remaja untuk sekedar melihat-lihat dan menyapa teman.5
Peneliti memilih instagram sebagai bahan penelitian ini karena melihat dari fenomena saat ini rata-rata anak muda memiliki akun instagram.
Saat ini Pemerintah Kota Surabaya menggunakan Instagram sebagai salah satu sarana untuk mempublikasikan Surabaya selain media-media
3 Feri Sulianta, Keajaiban Sosial Media, ..., Hlm. 4. 4 www.trenologi.com (diakses 01 September 2015)
5 www.marketing.co.id/remaja-lebih-suka-instagram-daripada-facebook/. (diakses 08 September
3
offline lainnya. Hal ini yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian
lebih lanjut, yaitu ketika sebuah pemerintahan mempublikasikan suatu daerahnya dengan menggunakan media sosial. Agar pembahasan penelitian nantinya tidak terlalu meluas, batasan pada penelitian ini adalah tentang Instagram sebagai media publikasi yang dilakukan oleh Humas Pemerintah Kota Surabaya terkait postingan-postingan yang memikat para pengikut dan hal apa saja yang dapat dilakukan melalui Instagram untuk mendukung publikasinya.
Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai instagram sebagai media publikasi yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kota Surabaya pada akun instagramnya @humaskotasurabaya.
B. Rumusan Masalah dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana pertimbangan pemilihan Instagram sebagai media publikasi Humas Pemerintah Kota Surabaya ?
2. Bagaimana pemrosesan pesan yang di tampilkan di Instagram oleh Humas Pemerintah Kota Surabaya ?
4
C. Tujuan Penelitian
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari penelitian ini,
1. Untuk mengetahui pertimbangan pemilihan instagram sebagai media publikasi Humas Pemerintah Kota Surabaya.
2. Untuk mengetahui proses penggunggahan pesan pada akun Instagram Humas Pemerintah Kota Surabaya.
3. Untuk mengetahui hambatan dan dukungan dalam proses pembuatan pesan yang ditampilkan di akun Instagram Humas Pemerintah Kota Surabaya.
D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan keilmuan bidang ilmu komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan publikasi melalui instagram sebagai terobosan baru seperti yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota Surabaya. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur dan acuan bagi
penelitian selanjutnya terkait instagram sebagai media publikasi pada Humas Kota Surabaya.
2. Manfaat Praktis
5
E. Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian mengenai media sosial telah banyak dilakukan. Sebagai bahan pembanding, peneliti menggunakan referensi penelitian berjudul “Jejaring Sosial Sebagai Media Komunikasi Pemasaran (Studi Deskriptif pada Akun Twitter @kalimilk).” Oleh Husni Mubarok mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2014.
6
F. Definisi Konsep Penelitian 1. Instagram
Instagram adalah photo sharing yang sangat populer karena memiliki nilai tambah dalam hal efek-efek. Instagram menggunakan mekanisme menyerupai twitter, dimana anda bisa mem follow orang lain dan para
penggemar bisa mem follow anda. Selanjutnya anda dapat bertukar
komentar. Alasan paling tepat mengapa instagram populer adalah karena memiliki banyak efek instant yang menarik. Sebagian besar efek yang ada dalam aplikasi ini mampu mengubah foto apapun menjadi tampak lebih artistik. Selain itu instagram juga mendukung perekaman video yang bisa diberi efek-efek artistik.6
Instagram dalam penelitian ini yaitu salah satu media yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kota Surabaya dalam mempublikasikan Surabaya kepada khalayak umum baik itu yang beisikan tentang potret masyarakat Surabaya, makanan khas Surabaya, tempat-tempat bersejarah yang ada di Surabaya dan hal apa saja yang mengenai kota Surabaya dapat dipublikasikan melalui Instagram sehingga masyarakat asli Surabaya yang tidak tinggal di Surabaya tetap dapat melihat dan mengetahui infromasi tentang Kota Surabaya saat ini.
Instagram dalam penelitian ini yaitu media yang digunakan Pemerintah Kota Surabaya untuk mempublikasikan dan memberikan informasi-informasi apa saja mengenai Kota Surabaya kepada kahalayak umum.
6 Jubilee Enterprise, 100 Aplikasi Android Plaing Dahsyat, (Jakarta: PT. Elek Media Komputindo,
7
Humas Pemerintah Kota Surabaya memanfaatkan instagram sebagai salah satu media publikasi mereka agar dapat dikenal lebih jauh kepada khalayak umum yang memiliki akun instagram.
Ada beragam fitur dalam instagram, antara lain :
a. Follower, fitur ini memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi
antara sesama pengguna instagram.
b. Kamera, foto yang telah diambil melalui instagram dapat diolah dengan pengaturan yang tersedia. Ada 16 efek foto yang bisa digunakan untuk mempercantik foto.
c. Judul foto, berfungsi untuk memberikan judul, menambah lokasi foto dan memberikan narasi pada foto tersebut.
d. Arroba (@), digunakan untuk menautkan pengguna lain. Dengan
menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan nama akun
instagram orang lain.
e. Label foto atau hashtag (#), sebuah kode yang memudahkan para
pengguna untuk mencari foto dengan “kata kunci” tertentu. Label atau hashtag banyak digunakan untuk melakukan publikasi dan promosi (komersil maupun non-komersil) agar foto tersebut dapat dengan mudah ditemukan dan semakin populer.
f. Tanda suka (love), sebagai penanda bahwa pengguna lain menyukai
sebuah foto. Bila sebuah foto menjadi terkenal, maka secara langsung foto tersebut akan mamsuk ke halaman populer.
8
Dari beberapa fitur yang terdapat pada instagram ini memudahkan pemilik akun instagram dalam mencari apapun dalam akun mereka termasuk ketika mereka ingin mengetahui tentang Surabaya, dapat langsung ditemukan dan mendapatkan informasi yang berupa foto.
2. Media Publikasi Humas Kota Surabaya
Publikasi tentunya menjadi salah satu cara membuat publik tahu tentang apa yang ingin dipublikasikan. Media publikasi dari satu instansi atau perusahaan dengan instansi atau perusahaan lain belum tentu sama. Media sosial dapat menjadi sarana publikasi yang ampuh. Media publikasi di sini yaitu media yang digunakan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan informasi-informasi apapun yang terkait dengan Surabaya. Sarana atau alat yang digunakan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam mempromosikan Surabaya.
Dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintahan media publikasi sangat diperlukan. Media publikasi dapat melalui online
maupun offline, media offline dari Pemerintah Kota Surabaya seperti
penerbitan majalah Gapura untuk setiap bulannya yang dibagikan ke seluruh RW Kota Surabaya sedangkan untuk media online yang
digunakan oleh Pemerintah Kota Surabaya salah satunya yaitu Instagram, seperti yang peneliti bahas dalam penelitian ini yaitu media
online instagram yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kota
Surabaya dalam mempublikasikan Surabaya.
9
yang bisa dilihat oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja asalkan memiliki jaringan internet. Selain itu Humas Pemerintah Kota Surabaya memilih instagram sebagai salah satu media publikasi mereka karena seperti yang dilansir di republika.co.id popularitas instagram saat ini kian melejit. Aplikasi foto itu sekarang sudah digunakan lebih dari 50 juta orang didunia. Jika di rata-rata, lima juta pengguna sukses digaet perminggunya. Situs teknologi Mashable melansir Instagram diunduh 40 juta pengguna pada 13 April lalu, dan 30 juta pada awal bulan. Pertumbuhan ini sangat mengagumkan, mengingat aplikasi ini melakukan start awal mereka pada 2012 dengan 15 juta pengguna.
Dibukanya keran untuk sistem operasi android, setelah dua tahun hanya bisa dinikmati oleh iphone, disebut-sebut menjadi salah satu pemicunya. Instagram juga menjadi aplikasi nomor satu di toko Ios App sejak dibeli oleh Facebook.7
Humas Pemerintah Kota Surabaya memilih instagram sebagai salah satu media publikasi mereka karena popularitas instagram yang semakin hari semakin melejit dan digandrungi oleh kebanyakan anak muda. Humas Pemerintah Kota Surabaya ingin lebih memperkenalkan Surabaya kepada khalayak umum tidak hanya kepada warga Surabaya saja, oleh karena itu Humas Pemerintah Kota Surabaya memakai beberapa media salah satunya yaitu Instagram.
7
10
G. Kerangka Pikir
Kerangka penelitian di atas menggambarkan tentang alur berpikir penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Berawal dari komunikasi pemerintahan yang terjalin di Humas pemerintah Kota Surabaya dalam proses penggunggahan pesan di akun Instagram Humas Pemerintah Kota Surabaya, selanjutnya untuk mengetahui proses pesan, hambatan dan dukungan apa saja yang terjadi sebelum penggunggahan pesan dalam akun Instagram Humas Pemerintah Kota Surabaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Agenda Setting peneliti memilih teori agenda setting karena dalam rumusan masalah dari penelitian ini membahas tentang media dan teori agenda setting yaitu teori yang membahas mengenai media.
Hubungan yang kuat antara berita yang disampaikan media dengan isu-isu yang dinilai penting oleh publik merupakan salah satu jenis efek media massa yang
Penggunaan Instagram
Teori Agenda Setting
Komunikasi Pemerintahan
Hambatan dan dukungan Proses pesan
11
paling populer yang dinamakan dengan agenda setting.8 Karen Siune dan Ole Borre
(1975) melakukan penelitian untuk mengetahui kompleksitas agenda setting dalam pemilu di Denmark. Mereka mereka siaran TV dan radio yang menayangkan acara debat kandidat dan menghitung jumlah pernyataa yang dikemukakan para kandidat mengenai isu tertentu. Mereka juga mewawancarai 1.300 pemilih untuk mengetahui apa yang menurut mereka menjadi agenda publik. Dalam penelitian ini, Siune dan Borre menemukan tiga jenis pengaruh agenda setting yaitu : 1) representasi; 2) presistensi; 3) persuasi.9
Dari penjabaran sedikit mengenai teori agenda setting tersebut teori agenda setting dirasa cocok untuk digunakan dalam penelitianini karena penelitian ini membahas tentang media yang mana teori agenda setting yaitu teori yang juga berhubungan dengan media.
H. Metode Penelitian
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, istilah kualitatif tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis, implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan. Sebagai perbandingan, pada penelitian kuantitatif, pengamatan berkenaan dengan pengukuran tingkatan
8 Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP, 2014)
Hlm. 494.
12
dengan suatu ciri tertentu. Namun, penelitian kualitatif menunjuk pada segi alamiyah yang dipertentangkan dengan kuantum (jumlah). Menurut Bogdan dan Taylor (1993:30), metodologi kualitatif adalah prosedur peelitian yang menghasilkan data deskriptif kukalitatif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut keduanya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara memnyeluruh (holistik). Ini berarti bahwa individu tidak boleh di isolasi atau diorganisasikan ke variabel atau hipotesis, namun perlu di pandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.10
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deksriptif, metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subyek penelitian pada suatu saat tertentu. Kata deskriptif berasal dari bahasa latin “descriptivus” yang berarti
uraian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku sbujek penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian kualitatif deksriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.11 Alasan
peneliti menggunakan metode ini karena peneliti ingin menjelaskan secara mendalam mengenai strategi pemanfaatan media sosial instagram yang dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya sebagai media publikasinya.
10 Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian,
(jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014), Hlm. 22
11 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta: GP Press Group, 2013), Hlm.
13
b. Subyek, Obyek dan Lokasi Penelitian a. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam sebuah penelitian. Peran dari subyek penelitian yaitu memberikan informasi terkait data yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Subyek pada penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dalam publikasi yang dilakukan humas pemerintah kota Surabaya melalui instagram.
Berikut ini adalah pihak-pihak yang terkait :
1. Bapak Muhammad Fikser : selaku Kepala Humas Pemerintah Kota Surabaya.
2. Mas Yudi : selaku admin dari akun instagram @humaskotasurabaya.
b. Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan apa yang hendak diteliti dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah ilmu komunikasi yang terkait dengan instagram Humas Pemerintah Kota Surabaya.
c. Lokasi Penelitian
14
c. Tahapan Penelitian
Penelitian kualitatif dapat dibagi kedalam empat tahap, yaitu
1. tahap sebelum ke lapangan
15
memberikan pegangan bagi para pembaca agar menghormati seluruh nilai yang ada dalam masyarakat.12
2. pekerjaan lapangan
Pada bagian kedua dibahas usaha peneliti agar secara bersungguh-sungguh berusaha memahami latar penelitian. Disamping itu peneliti benar-benar dengan segala daya, dan tenaganya mempersiapkan dirinya menghadapi lapangan penelitian. Untuk itu diberikan seperangkat petunjuk termasuk bagaimana cara mengingat data hasil jaringannya yang dikemukakan pula pada bagian ini. Pada tahap pelaksanaan pengumpulan data, sekaligus analisis data sudah dimulai.13
3. analisis data
Bagian terakhir dikemukakan konsep analisis data, juga dipersoalkan bahwa analisis data dibimbing oleh usaha untuk menemukan tema dan hipotesis kerja. Sejumlah petunjuk analisis data diberikan sebagai pegangan peneliti.14
4. penulisan laporan.
Penulisan laporan bagian yang paling akhir dari pengerjaan penelitian ini, setelah proses dari awal pra lapangan dilanjutkan dengan penelitian lapangan dan analisis data selanjutnya yaitu penulisan laporan. Penulisan laporan ini dikerjakan ketika semua data-data yang dibutuhkan oleh peneliti sudah terkumpul seluruhnya.
12 Masyhuri dan Zainuddin, Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2009), hlm. 24.
16
d. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah seluruh informasi empiris dan dokumentatif yang diperoleh di lapangan sebagai pendukung ke arah konstruksi ilmu secara ilmiah dan akademis. Data penelitian adalah “things konwn or assumed”, yang berarti
bahwa data itu sesuatu yang sudah terjadi sebagai fakta empirik (bukti yang ditemukan secara empiris melalui penelitian).15
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikenal dengan data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh seorang peneliti umumnya dari tangan pertama atau subyek (informan) melalui proses wawancara. ada juga data dokumentasi yang dihimpun dari situasi sosial atau lembaga secara langsung, akan tetapi tidak dikategorikan sebagai data primer, karena hal ini difungsikan sebagai pendukung data observasi dan data wawancara.
Data skunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau ketiga. Data skunder dikenal juga sebagai data-data pendukung atau pelengkap data utama yang dapat digunakan oleh peneliti.16
a. Observasi
Metode observasi peneliti melakukan pengamatan pencatatan langsung secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki. Observasi dalam penelitian kualitatif, lebih baik dilakukan secara
17
langsung, yang oleh Spradley dikenal dengan “Partisipan observation”.
Hal ini dilakukan untuk menjaga orisinalitas dan akurasi data yang diperoleh di lapangan.17 Metode observasi ini dilakukan dengan cara
mengamati langsung kegiatan-kegiatan pada akun instagram Humas Pemerintah Kota Surabaya dan selain itu juga terjun langsung di kantor Humas Kota Surabaya untuk mengetahui secara langsung dan bertemu langsung dengan pihak yang terlibat dalam penggunggahan postingan di akun instagram @humaskotasurbaya. Metode obervasi dipilih karena peneliti bisa memantau secara langsung postingan-postingan akun Pemerintah Kota Surabaya di instagram.
b. Wawancara
Teknik melalui wawancara adalah teknik memperoleh informasi secara lansung melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang dipandang dapat memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan mereka yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan melalui wawancara ini disebut responden. Datanya berupa jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. untuk memperoleh informasi itu biasanya diajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tersusun dalam suatu daftar.18 Wawancara secara mendalam akan dilakukan kepada
pihak-pihak yang terlibat pada akun instagram @humaskotasurabaya untuk mendapatkan informasi rinci terkait dengan apasaja yang
18
dipublikasikan, manfaat dari publikasi tersebut, tanggapan dari beberapa pengikut akun tersebut dan tahapan-tahapdan dalam melakukan suatu pengunggahan. Wawancara dilakukan pada pengelola dan beberapa responden pengikut dari aku instagram @humaskotasurabaya yang terlibat dalam publikasi melalui media sosial instagram tersebut.
c. Dokumentasi
Pengumpulan data melalui dokumentasi, diperlukan seperangkat alat atau instrumen yang memandu untuk pengambilan data-data dokumen. Ini dilakukan, agar dapat menyeleksi dokumen mana yang dipandang dibutuhkan secara langsung dan mana yang tidak diperlukan.19
Penelitian ini juga menggunakan dokumentasi berupa foto atau print
screen dari time line @humaskotasurabaya selaku akun instagram dari
Humas Pemerintah Kota Surabaya terkait postingan yang berisi tentang informasi-informasi tentang Pemerintah Kota Surabaya. Selain itu dokumentasi ketika wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penggunggahan postingan dan beberapa responden dari akun instagram @humaskotasurabaya.
e. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis model Miles dan Hubermen dalam buku Metode Penelitian
19
Kuanlitatif Moloeng, bahwa analisis data meliputi tiga alur kegiatan, yaitu :
a. Reduksi data, yaitu proses pemilihan data, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga kesimpulan terverifikasi.20 Tahap ini
dilakukan agar peneliti dapat fokus pada apa yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini dan tidak terlalu banyak data yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam penelitian ini oleh karena itu reduksi data sangat diperlukan dalam penelitian ini.
b. Penyajian data, seluruh data yang didapatkan, baik berupa hasil wawancara, dokumentasi dan sebagainya akan dianalisis sesuai dengan teori yang dipaparkan sebelumnya.21 Pada tahap ini peneliti
menganalisis data yang sudah didapatkan dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan peneliti.
c. Penarikan kesimpulan, adalah kegiatan penggambaran secara utuh obyek yang diteliti pada proses penarikan kesimpulan berdasarkan penggabungan informasi yang disusun dalam suatu bentuk yang tepat dalam penyajian data.22 Tahap ini yaitu tahap akhir dari
penelitian yang mana peneliti menarik kesimpulan yang didapat dari hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti.
20 Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandunng: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Hlm. 248 21 Ibid.
20
I. Sistematika Pembahasan
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini di tulis menjadi lima struktur dengan pola penulisan lima bab
Bab I penelitian ini adalah pendahuluan yang memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian hasil penelitian terdahulu, definisi konsep, kerangka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II dari penelitian ini adalah kerangka teori yang berisi tentang konsep
Bab III dari penelitian membahas tentang temuan penelitian dengan fokus pada instagram sebagai media publikasi bagi Humas Pemerintah Kota Surabaya.
Bab IV dari penelitian ini yakni mengulas tentang analisis hasil penelitian bagian ini merupakan bagian yang paling inti dari semua bab yang ada, karena di bab ini memuat pengolahan data dari data hasil wawancara dengan informan.
21
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka
1. Komunikasi Pemerintahan a. Pengertian
Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi-informasi, pesan-pesan, gagasan-gagasan atau
pengertian-pengertian, dengan menggunakan lambang-lambang yang
mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non verbal
dari seseorang atau kelompok orang kepada seseorang atau
kelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling
pengertian dan/atau kesepakatan bersama.
“communication is the process of transmitting meaningful symbols
between individuals”
(komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan
lambang-lambang yang mengandung makna di antara indvidu-individu).1
Kata atau istilah komunikasi berasal dari Bahas Latin communicatus
atau communicatio atau communicare yang berarti berbagi atau
menjadi milik bersama. Dengan demikian, kata komunikasi menurut
kamu bahasa mengacu pada suatu upaya yang ditujukan untuk
mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate
1 T. May Rudy, Komunikasi &Hubungan Masyarakat International (Bandung : PT. Refika
22
Dictionary komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi
diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau
tingkah laku.2
Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi mantarmanusia. Setiap
manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau
perasaan yang dipunyai. Tentu saja, ekspresi pikiran dan perasaan
itu memakai dan memanfaatkan bahasa sebagai medium
komunikasinya. Dalam bahasa komunikasi, setiap orang atau
sesuatu yang menyampaikan sesyatu tersebut sebagai komunikator.
Sesuatu yang disampaikan atau diekspresikan adalah pesan
(message). Seseorang atau sesuatu yang menerima pesan adalah
(communicate).3
Dalam bentuk yang paling sederhana, komunikasi adalah transmisi
pesan dari suatu sumber kepada penerima. Selama 60 tahun,
pandangan tentang komunikasi ini telah diidentifikasi melalui
tulisan ilmuwan politik Harold Lasswell.4
Secara etimologis kata Pemerintahan berasal dari kata
“pemerintah”, kata Pemerintah sendiri berasal dari kata “perintah”
yang berarti menyuruh melakukan sesuatu pekerjaan. Namun
tinjauan asal kata “pemerintahan” sebenarnya berasal dari kata
dalam bahasa inggris “government” yang diterjemahkan sebagai
2 Riswandi, Psikologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 1.
3 Muhammad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 98. 4 Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa Melek Media dan Budaya, (Jakarta :Penerbit
23
“pemerintah” dan “pemerintahan” dalam banyak tulisan. Namun ada
juga yang berpendapat bahwa government tidak selalu memiliki
makna pemerintahan, karena Samuel Edwaed Finer menyimpulakn
bahwa kata “government” dapat memiliki arti :
1. Menunjuk kepada kegiatan atau proses memerintah,
yakni melakukan kontrol atas pihak lain (the activity or
the process of govering).
2. Menunjuk pada masalah-masalah negara dalam kegiatan
atau proses dijumpai.
3. Menunjukkan cara, metode atau sistem dengan mana
suatu masyarakat tertentu diperintah (the manner,
method of system by which a particular society is
governed).
Pemerintahan adalah organisasi yang memiliki hak untuk
melaksanakan kewenangan berdaulat atau tertinggi. Pemerintah
dalam arti luas merupakan sesuatu yang lebih besar dari pada suatu
kementrian yang diberi tanggungjawab memelihara perdamaian dan
keamanan negara.
Pemerintahan dalam arti sempit dapat dipandang sebagai
aktivitas memerintah yang dilakukan oleh pemerintah (eksekutif
saja) dan jajarannya guna mencapai tujuan negara. Sedangkan
24
pemerintah yang dilakukan oleh organ-organ atau badan-badan
legislatif, yudikatif dan eksekutif dalam mencapai tujuan negara.
Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda perlu juga
dipahami pengertian eksekutif. Karena belakangan ini istilah
eksekutif berkembang dalam konotasi politik dan eksekutif dalam
konotasi administratif. Eksekutif dalam konotasi politik adalah salah
satu cabang Pemerintahan dalam arti luas, yang sering juga disebut
eksekutif dalam arti sempit. Namun eksekutif dalam pengertian
administratif adalah orang-orang yangn bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan orang lain dan menjadi perantara
mengalirnya perintah-perintah dan kebijakan-kebijakan dari para
administrator kepada para pegawai.5
Komunikasi Pemerintahan adalah penyampaian ide,
program, dan gagasan Pemerintah kepada masyarakat dalam rangka
mencapai tujuan negara. Dalam hal ini Pemerintah dapat di
asumsikan sebagai komunikator dan masyarakat sebagai
komunikan, namun dalam suasana tertentu bisa sebaliknya
masyarakat berada pada posisi sebagai penyampai ide atau gagasan
dan Pemerintah berada pada posisi mencermati apa yang diinginkan
masyarakat. Dalam kondisi yang demikian pemerintah memiliki
kewenangan sekaligus bertanggung jawab untuk
25
mempertimbangkan, bahkan merespon keinginan-keinginan
tersebut sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
Dalam hubungan kerja dikenal adanya komunikasi
informasi. Komunikasi informasi biasanya disampaikan oleh
pimpinan kepada unit-unit kerja dibawahnya melalui kegiatan apel
kerja atau dalam suasana rapat. Pada komunikasi informasi ide atau
gagasan yang disampaikan oleh pihak pertama bertujuan agar pihak
kedua dapat menangkap ide dan gagasan tersebut dengan pengertian
yang sama sebagaimana yang dimiliki oleh pihak pertama. Dengan
perkataan lain komunikasi informasi memiliki sifat agar terdapat
kesesuaian paham antara ide yang disampaikan oleh pihak pertama
dengan pihak kedua sebagai penerima gagasan, sehingga tercipta
kesatuan paham sekaligus menghindari kesalahpahaman terhadap
ide yang muncul. Walaupun kita tahu bahwa tujuan komunikasi
adalah lebih jauh dari sekedar menyampaikan ide atau gagasan itu
saja. Namun untuk kondisi dalam penyelenggaraan tugas-tugas
pemerintahan kecenderungannya adalah agar tugas yang
dilaksanakan dapat berjalan sesuai apa yang telah direncanakan.
Sebagaimana diketahui bahwa setiap struktur organisasi
pemerintah menunjukkan adanya hubungan jabatan (disebut
hubungan hierarkhis), seorang pejabat membawahi sebuah pegawai
lainnya. Sehingga hubungan antara pejabat atasan dan bawahan
memunculkan hubungan vertikal yang mengacu pada saluran
26
pejabat yang sama tingkatannya atau level menurut hierarkhis
struktur organisasi, disebut hubungan horizontal yang
menmunjukkan kerjasama.
Komunikasi mempunyai sejumlah pengaruh baik terhadap
tipe, sasaran, tugas Pemerintahan termasuk didalamnya
pemeliharaan hubungan, tanpa adanya sarana dan fasilitas untuk
hubungan komunikasi ke segala arah dalam suatu kegiatan akan sulit
diketahui apa yang sudah dicapai, apa yang akan diraih dan
bagaimana kendala dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga sulit
bagi organisasi untuk mengevaluasi pekerjaan. Karena komunikasi
adalah sumber informasi bagi pimpinan atau eksekutif dalam
menelorkan berbagai kebijakan.6
b. Karakteristik Komunikasi Pemerintahan
Hampir semua aparatur Pemerintahan paham tentang
komunikasi namun tidak semuanya memahami bagaimana
berkomunikasi secara efektif, khususnya dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan, khususnya dalam melakukan
fungsi-fungsi utama Pemerintahan yang mencakup “pemberian
pelayanan, pemberdayaan, dan bersama-sama masyarakat mencapai
kebahagiaan yang sebesar-besarnya tanpa merugikan pihak lain
secara ilegal”. Kelihatannya pernyataan tersebut sepele namun
ketika dilakukan secara empirik di lapangan tidak jarang
27
menimbulkan masalah bahkan sering memunculkan konflik antara
individu, kelompok maupun kelembagaan.7
Berdasarkan wewenang dan posisinya dalam struktur
organisasi pemerintah cenderung lebih banyak memberitahu
(telling) bukan mendengarkan (listening), sebaliknya bawahan
mungkin mengatakan kepada atasan mereka apa yang mereka
harapkan didengar oleh atasannya, jadi perbedaan status antara
sender dan receiver dapat memnjadi hambatan bagi proses
komunikasi yang efektif. Oleh sebab itu untuk menciptakan
komunikasi efektif perlu dilakukan tindakan-tindakan sebagaimana
dikemukakan oleh Gibson (1984:14) sebagai berikut :
1. Mengadakan tindakan langsung (following up)
2. Mengatur arus informasi (regulation information
flow)
3. Memanfaatkan umpan balik (utilizing feedback)
4. Pengahayatan (empathy)
5. Pengulangan (repetition)
6. Mendorong saling mempercayai (encouraging
mutual trust)
7. Penetapan waktu secara efektif (effective timing)
8. Menyederhanakan bahasa
9. Mendengarkan secara efektif
28
10.Memanfaatkan selentingan8
Komunikasi memegang peranan sangat penting, terutama
dalam tiga hal yaitu :
1. Dalam fungsi perintah, komunikasi memperbolehkan
bawahan membicarakan, menerima, menafsirkan dan
betindak atas suatu perintah, dalam hal ini di dukung oleh
pengarahan dan umpan balik yang bertujuan memperngaruhi
aparatur lainnya sehingga berperilaku sama dan mencontoh.
2. Dalam hal fungsi relasi, komunikasi memperbolehkan
aparatur pemerintah lainnya untuk menciptakan dan
mempertahankan kualitas dan prestasi serta hubungan
personal dengan pegawai lainnya, hubungan dalam
pekerjaan akan berpengaruh pada kinerja lainnya seperti :
kepuasan, keterampilan, kesesuaian, dan ketepatan.
3. Dalam fungsi manajemen ambigu, yakni motivasi berganda
yang muncul akibat kurang jelasnya tujuan organisasi.
Komunikasi merupakan alat untuk mengatasi dan
menmgurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat
dalam organisasi. Komunkasi antara pegawai secara tidak
langsung memabntu memabngun lingkungan dan
memahami situasi baru yang membutuhkan perolehan
informasi bersama.
29
Dominannya komunikasi pemerintah apalagi dalam konteks
kepemerintahan itu sendiri dibuktikan kembali oleh hasil penelitian
tentang efektifitas komunkasi antara : atasa-bawahan-bawahan satu
dan beda level dnegan memanfaatkan berbagai saluran yang
menunjukkan bahwa peringkingan terhadap saluran komunikasi
yang digunakan berikut ini :
1. Kombinasi lisan dan tulisan
2. Lisan saja
3. Tulilsan saja
4. Papan pengumuman
5. Selentingan
Hasil penelitian itu mensyaratkan bahwa untuk
menyampaikan informasi kepada pegawai dengan tepat, ternyata
kombinasi saluran tulisan dan lisan memberikan hasil terbaik.
Mengirim pesan yang sama melalui lebih dari satu saluran terasa
berlebihan. Hal ini ternyata membantu tidak hanya dalam
menyampaikan pesan tetapi juga dalam memastikan bahwa pesan
tersebut akan diingat.
Artinya untuk menmyampaikan informasi kepada pegawai
dengan tepat, sebaiknya mengguakan kombinasi saluran tullisan dan
liasan itu akan memebrikan hasil terbaik. Mengirimkan pesan yang
30
ternyata membantu tidak hanya dalam meyampaikan, tetapi juga
dalam memastikan pesan itu diingat dan dilaksanakan.
Salah satu paradoks yang terjadi mengenai komunikasi
dalam pemerintahan adalah ketidakmampuan memanajemenkan
kesibukan membuat para pegawai lupa. Kondisi demikian dapat
diatasi dengan mengemas pesan secara berulang-ulang.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang paling berpengaruh
dalam karakteristik komunikasi pemerintahan, dapat
mengidentifikasi sebanyak 5 faktor yang dianggap paling poensial
untuk kelancaran dan efektifitas komunikasi, yakni mencakup :
1. Komunikasi atasan dengan bawahan
2. Komunikasi ke bawah
3. Persepspi mengenai komunikasi dengan bawahan
4. Komunikasi ke atas
5. Keandalan informasi.9
Komunikasi mempunyai sejumlah pengaruh baik terhadap
tipe, sasaran, tugas pemerinthan termasuk pemeliharaan hubungan,
tanpa adanya sarana dan fasilitas untuk hubungan komunikasi segala
arah dalam suatu kegiatan akan sulit diketahui apa yang sudah
dicapai, apa yang akan di [raih dan bagaimana kendala dalam
pelaksanaan pekerjaan, sehingga sulit bagi organisasi untuk
mengevaluasi pekerjaan. Karena komunikasi adalah sumber
31
informasi bagi pimpinan dalam menelorkan berbagai kebijakan,
maka apabila informasi yang diperoleh tidak lengkap akan
berpengaruh pada pengambilan keputusan. Komunikasi bagi
pimpinan bukan saja sebagai alat untuk menyampaikan informasi
tetapi juga sarana memadukan aktivitas kerjasama.
Aktivitas komunikasi yang dilancarkan oleh anggota
organisasi dalam hubungan kerja pada umumnya bertujuan untuk :
1. Meningkatkan hubungan kerja dan kerjasama yang baik
antar individu dan antar unit organisasi adau departemen.
2. Mengetahui sedini mungkin masalah-maslaah yang
timbul dalam pelaksanaan pekerjaan dari masing-masing
unit organisasi.
3. Mengurangi aspek negatif dari kemungkinan timbulnya
konflik maupun frustasi.
4. Mendorong semangat kerja.10
2. Pesan Komunikasi Pemerintahan a. Pengertian
“pesan” dalam bahasa inggris adalah “message”, sedangkan
“informasi” adalah “information”. Dalam hal ini pesan merupakan
sesuatu yang disampaikan, dan informasi adalah isi dari pesan itu
32
atau bahan yang diramu untuk menjadi suatu pesan yang
disampaikan kepada orang lain.11
Pesan dalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara
tatap muka melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam
bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message,
content, atau information.12
Pesan merupakan titik sentral dalam proses komunikasi.
Pesan merupakan perwakilan dari image serta tujuan-tujuan yang
ingin dicapai. Pesan merupakan titik temu antara sender dan reciver
. cangara bahkan menegaskan bahwa pesan merupakan sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Penyampaiannya bisa
melalui tatap muka maupun melalui media komunikasi.13
3. Hambatan dan Dukungan dalam Komunikasi Pemerintahan
Komunikasi atau berkomunikasi itu kelihatannya mudah, tetapi
sebenarnya tidak lepas dari berbagai kendala atau hambatan dalam
pelaksanaannya. Dengan mengetahui atau menyadari adanya
(kemungkinan) hambatan atau faktor yang lazim bisa menjadi kendala
dalam aktivitas berkomunikasi ini, bisa kita harapkan bahwa kita bisa
11 T. May Rudy, Komunikasi &Hubungan Masyarakat International, ..., hlm. 15.
12 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012),
hlm. 9.
13 Rully Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Budaya Siber, (Jakarta : Kencana, 2012), hlm.
33
menanggulanginya atau menghindarinya. Agar proses penyampaian
pesan berlangsung dengan baik serta tercapainya tujuan komunikasi
yang kita lakukan (saling pengertian atau kesepakatan bersama).14
Menurut Deddy Mulyana komunikasi yang efektif adalah
komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya
(orang-orang yang sedang berkomunikasi). Kesamaan dalam hal
tertentu misalnya bahasa, tingkat pendidikan ataupun tingkat ekonomi
akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik, sehingga
komunikasi yang dilakukan bisa lebih efektif.15
Faktor yang menyebabkan hambatan dalam berkomunikasi :
a. Gangguan
Ada dua jenis gangguan yang menjadi penghambat jalnannya
komunikasi yang dapat diklasifikasikan dengan gangguan semantik
dan gangguan mekanik. Gangguan semantik adalah gangguan
tentang bahasa terutama yang berkaitan dengan perbedaan dan
pemahaman bahasa yang digunakan oleh komunikator maupun
komunikan, sehingga menumbulkan ketidakjelasan dan
kesalahpahaman. Gangguan mekanik adalah gangguan yang
disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik,
terutama yang berkaitan dengan alat atau media yang digunakan.
b. Kepentingan
14 T. May Rudy, Komunikasi &Hubungan Masyarakat International, ..., hlm. 22-23.
15 Eko Harry Susanto, Komunikasi Manusia Esesnsi dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosial Ekonomi
34
Komunikator tidak mempehatikan kepentingan komunikan akan
menimbulkan ketidakseimbangan antara keduanya, sehingga
komunikan hanya akan mau melakukan komunikasi apabila ada
kepentingan yang berkaitan dengannya.
c. Motivasi terpendam
Motivasi adalah dorongan seseorang untuk mencapai tujuan,
keinginan maupun kebutuhannya, sehingga apabila komunikasi
sesuai dengan motivasi seseorang terutama komunikan, maka
komunikasi akan dapat berjalan secara efektif. Sebaliknya apabila
komunikasi tidak sesuai dengan motivasi yang terpendam dalam diri
komunikan, maka komunikasinya mengalami hambatan.
d. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan yang berat dalam
berkomunikasi, karena bila ada komunikan yang memiliki
prasangka terhadap komunikator maka kecurigaan komunikan
kepada komunikator akan menjadi penghambat. Selain itu juga
adanya sikap menentang dan berburuk sangka kepada komunikator
bisa mempeprburuk keadaan, tetapi apabila komunikator mampu
memberi kesan yang baik dan mampu meyakinkan komunikan,
maka komunikasi dapat berjalan efektif.16
Sedangkan menurut Erliana Hasan ada beberapa faktor yang
memengaruhi tercapainya komunikasi yang efektif :
1. Perbedaan latar belakang
35
Setiap orang ingin diperlakukan sebagai pribadi, dan memang setiap
orang berbeda, berkaitan dengan perbedaan itu merupakan tanggung
jawab komunikator untuk mengenal perbedaan tersebut dan
menyesuaikan isi pesan secara tepat, dan memilih media serta
saluran komunikasi yang sesuai agar respon yang diharapkan dapat
dicapai. Makin besar persamaan orang-orang yang terlibat dalam
pembicaraan makin besar kemungkinan dapat menimbulkan
kesalahan dalam berkomunikasi antara lain :
a. Perbedaan persepsi
b. Perbedaan pengalaman dan latar belakang
c. Sikap praduga/stereotip
2. Faktor bahasa
Bahasa yang digunakan seseorang verbal maupun nonverbal (bahasa
tubuh) ikut berpengaruh dalam proses komunikasi, antara lain :
a. perbedaan arti kata
b. Penggunaan istilah atau bahasa tertentu
c. Komunikasi nonverbal
3. Sikap pada waktu berkomunikasi. Hal ini ikut berperan, bahkan
sering menjadi faktor utama, sikap-sikap seseorang yang dapat
menghambat komunikasi tersebut antara lain :
a. Mendengar hanya apa yang ingin kita dengar
b. Sibuk mempersiapkan jawaban
c. Bukan pendengar yang baik
36
e. Kurang percaya diri
f. Gaya/cara bicara dan nada suara
4. Faktor lingkungan
Lingkungan dan kondisi tempat kita berkomunikasi juga ikut
menentukan proses maupun hasil komunikasi tersebut, hal-hal yang
berpengaruh antara lain :
a. Faktor tempat
b. Faktor situasi/waktu17
Selain hambatan-hambatan tersebut juga terdapat beberapa faktor
penghambat komunikasi yaitu :
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Konteks komunikasi berlangsung dalam konteks situasional.
Komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi
berlangsung, sebab situasi mata berpegaruh terhadap kelancaran
komunikasi terutama situasi yang berhubungan dengan
faktor-faktor sosiologis-antropologis-psikologis.
a. Hambatan sosiologis
Dalam kehidupan masyarakat terjadi dua jenis pergaulan
yaitu gemeinschaft (pergaulan hidup yang bersifat pribadi,
statis dan tak rasional) dan gesellschaft (pergaulan hidup
yang bersifat tak pribadi, dinamis dan rasional). Perbedaan
jenis pergaulan tersebutlah yang menjadikan perbedaan
37
karakter sehingga kadang-kadang menimbulkan perlakuan
yang berbeda dalam berkomunikasi.
b. Hambatan antropologis
Hambatan ini terjadi karena perbedaan pada diri manusia
seperti dalam postur, warna kulit, dan kebudayaan yang pada
kelanjutannya berbeda dalam gaya hidup (way of life), norma
kebiasaan dan bahasa.
c. Hambatan psikologis
Umumnya disebabkan komunikator dalam melancarkan
komunikasi tidak mengkaji dulu diri dari komunikan.
Komunikasi sulit akan berhasil jika komunikan sedang
sedih, bingung, marah, merasa kecewa, dan kondisi
psikologis lainnya; juga jika komunikasi menaruh prasangka
(prejudice) kepada komunikator.
2. Hambatan Semantis
Hambatan ini menyangkut bahasa yang digunakan komunikator
sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya pada
komunikan. Demi kelancaran dalam berkomunikasi,
komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan
semantis, sebab salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan
salah pengertian (misunderstanding) atau salah tafsir
(misinterpretation), yang pada gilirannya menimbullkan salah
komunkasi (miscommunication).
38
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan
dalam melancarkan komunikasi.
4. Hambatan Ekologis.
Hambatan ekologis disebabkan oleh gangguan lingkungan
terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari
lingkungan. Seperti gangguan yang diakibatkan oleh proses alam. 18
hambatan komunikasi secara umum, yang lazim berlangsung
dalam masyarakat (interaksi dalam kehidupan sehari-hari) yaitu :
e. Kurang kecakapan berkomunikasi
Kurang cakap berbicara (terutama didepan umum), kurang
cakap menulis atau mengarang, kurang cakap membaca atau
mendengarkan. Untuk mengattasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali
belajar dan berlatih (untuk mengatasi atau mengurangi hambatan
komunikasi ini)
f. Sikap komunikator yang kurang tepat
Sikap yang kurang tepat dapat menghalangi komunikasi,
sehingga dalam hal ini diperlukan sikap simpatik, rendah hati, tetapi
cukup tegas dan menunjukkan kredibilitasnya.
g. Kurangnya pengetahuan
Hal kurangnya pengetahuan (baik secara umum maupun
mengenai bidang tertentu) ini bisa dilakukan bagi kedua belah pihak,
baik bagi pihak komunikator maupun bagi pihak komunikasn. Cara
39
mengatasinya adalah apabila satu pihak memiliki pengetahuan lebih
tinggi maka ia harus berusaha menyelaraskan cara penyampaian
pesan atau sebaliknya menanggapi pesan dengan
mempertimbangkan taraf pengetahuan pihak lainnya.
h. Kurang memahami sistem sosial
Bila komunikator kurang memahami sistem sosial atau
budaya setempat (misal di pesantren, perdesaan, negara lai, dan
sebagainya) maka arah pembicaraannya kurang tepat dan tiak
menarik bagi komunikan setempat.
i. Syakwasangka (prejudice) yang tidak berdasar
Bagi masyarakat atau orang yang kurang terpelajar, tidak
mau membuka diri dan berlapang dada, atau yang sedang saling
membenci, akan mudah timbul prasangka yang tidak berdasar pada
rasio pikiran yang sehat
j. Jarak fisik
Komunikasi sering menjadi tidak lancar bila jarak antara
komunikator dan komunikasn terlalu berjauhan
k. Kesalahan berbahasa
Sering terjadi salah pengertian atau kesalahan penafsiran
yang disebabkan perbedaan arti (pemaknaan) dari suatu istilah atau
kata-kata. Hal ini sering terjadi dalam menggunakan serta
menerjemahkan bahasa asing. Contohnya, perbedaan makna antara
kata “popular “ dengan “populist”
40
Komunikasi cenderung menjadi tidak atau kurang lancar jika
komunikator terus-terusan hanya membacakan atau berbicara saja
tanpa peragaan atau tanpa gerak tubuh yang memperagakan untuk
memberikan nuasa kepada pesan yang disampaikan.
m. Indera yang rusak
Komunikasi jadi tidak lancar jika indera rusak atau indera
tidak sehat. Oleh karena itu, agar komunikasi bisa berjalan lancar,
maka panca indera kita (khususnya pendengaran, pengucapan, dan
penglihatan) harus tetap dijaga atau dipelihara agar tetap sehat.
n. Komunikasi yang berlebihan
komunikasi bisa menjadi tidak lancar dan tidak mencapai
tujuan karena over communication (komunikasi yang berlebihan).
Mislanya bila terlalu banyak penjelasan, banyak bumbu, kata-kata
bersayap, sehingga maksud yang sebenarnya terkandung dan ingin
disampaikan menjadi tidak jelas.
o. Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah acap kali kurang memberikan hasil
yang sesuai dengan harapan, karena tidak memberikan kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan atau saran-sarannya sehingga pesan
atau berita yang kurang jelas diterima (kurang dimengerti) oleh
komunikan, bahkan bisa menimbulkan penafsiran yang salah atau
kurang tepat.19
41
Hambatan organisasional (organizational barriers) :
a. Management levels (tingkatan manajemen)
Berlakunya tingkatan atau peringkat manajemen yang
terkotak-kotak (ada batas atau sekat antara peringkat top, upper,
middle, dan lower management) atau yang berlangsung secara
kaku dalam suatu kegiatan, dapat membuat penyampaian
pesan/informasi ini tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar
(baik dalam pola atau alur komunikasi top-down dari atas ke
bawah maupun sebaliknya bottom-up dari bawah ke atas).
b. Number of people supervised (jumlah staf atau orang-orang yang
berada dalam kendali atau di bawh pengawasannya)
Jika orang-orang (staf/karyawan) yang langsung berada
di bawah pengawasan seorang pimpinan tidak terlalu banyak (<
12), maka komunikasi mengenai bidang tegas atau pekerjaan
biasanya dapat berjalan lebih lancar dan dengan diwarnai
suasana keakraban. Sebaliknya, jika staf yang langsug diawasi
atau berada di bawah komando yang terlalu banyak (> 12) maka
komunikasi bisa terhambat, kurang lancar dan kurang akrab
(bahkan bisa lupa nama beberapa orang di antara staf atau
bawahannya itu).
c. The rank of position in the organization (jenjang kepangkatan,
jabatan, dan status atau kedudukan di dalam organisasi)
Bahwa jika jenjang kepangkatan/jabatan/status terlalu
42
lurah dengan gubernur, anatara camat dengan presiden dan wakil
presiden, antara kopral dengan jendral, maka komunikasi
biasanya berjalan kaku dan tidak lancar.
d. Change in managers (pergantian manajer)
Bahwa pergantian manajer atau perubahan sikap manajer
dapat mengakibatkan perubahan pola komunikasi atasan kepada
bawahan.
Contoh :
Manajer yang lama lebih senang pada penyampaian laporan
secara tertulis, sehingga staf atau karyawan terbiasa dengan
hal seperti itu. Sedangkan manajer yang baru lebih senang
pada laporan yang disampaikan langsung secara lisan,
sehingga staf/karyawan perlu mengubah kebiasaannya yang
terdahulu (perlu waktu untuk penyesuaian atau
penyelarasaan). Suasana yang sebaliknya atau yang berbeda,
seperti contoh di atas, memang biasanya menimbulkan
hambatan atau kurang harmonisnya komunikasi yang
berlangsung. Sekurang-kurangnya untuk sementara waktu,
yang diharapkan tidak sampai berlangsung seterusnya
(hanya sementara saja sebelum kedua belah pihak dapat
saling menyesuaikan diri).
Demikianlah bahwa dalam hal pergantian manajer
(termasuk pula bila ada perubahan struktur atau mekanisme
43
antara pola kebiasaan yang lama dengan kebiasaan yang baru.
Sehingga, dapat mengurangi kelancaran komunikasi selama
penyesuaian itu belum dapat dicapai.
e. Managers interpretation (penafsiran manajer)
Masing-masing manajer mempunyai pola pikir, cara
menafsirkan, dan pola bergaul sendiri-sendiri, sehingga
mungkin saja ada manajer atau pimpinan yang senang
berkomunikasi dengan karyawannya yang sopan dan bersikap
ABS (“Asal Bapak Senang”), walau hasil pekerjaaannya kurang
baik. Sebaliknya, ada manajer yang cenderung menghargai
karyawan yang sedikit cuek dan urakan, tetapi rajin dan hasil
pekerjaannya bagus dan memuaskan.20
4. Instagram a. Pengertian
Instagram adalah photo sharing yang sangat populer karena
memiliki nilai tambah dalam hal efek-efek. Instagram menggunakan
mekanisme menyerupai twitter, dimana anda bisa mem follow orang
lain dan para penggemar bisa mem follow anda. Selanjutnya anda
dapat bertukar komentar. Alasan paling tepat mengapa instagram
populer adalah karena memiliki banyak efek instant yang menarik.
Sebagian besar efek yang ada dalam aplikasi ini mampu mengubah
44
foto apapun menjadi tampak lebih artistik. Selain itu instagram juga
mendukung perekaman video yang bisa diberi efek-efek artistik.21
Ada beragam fitur dalam instagram, antara lain :
a. Follower, fitur ini memungkinkan seseorang dapat
berkomunikasi antara sesama pengguna instagram.
b. Kamera, foto yang telah diambil melalui instagram dapat diolah
dengan pengaturan yang tersedia. Ada 16 efek foto yang bisa
digunakan untuk mempercantik foto.
c. Judul foto, berfungsi untuk memberikan judul, menambah lokasi
foto dan memberikan narasi pada foto tersebut.
d. Arroba (@), digunakan untuk menautkan pengguna lain.
Dengan menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan
nama akun instagram orang lain.
e. Label foto atau hashtag (#), sebuah kode yang memudahkan
para pengguna untuk mencari foto dengan “kata kunci” tertentu.
Label atau hashtag banyak digunakan untuk melakukan
publikasi dan promosi (komersil maupun non-komersil) agar
foto tersebut dapat dengan mudah ditemukan dan semakin
populer.
f. Tanda suka (love), sebagai penanda bahwa pengguna lain
menyukai sebuah foto. Bila sebuah foto menjadi terkenal, maka
secara langsung foto tersebut akan mamsuk ke halaman populer.
45
g. Populer, halaman populer merupakan tempat kumpulan dari
foto-foto populer dari seluruh dunia saat itu.
Dari beberapa fitur yang terdapat pada instagram ini
memudahkan pemilik akun instagram dalam mencari apapun dalam
akun mereka termasuk ketika mereka ingin mengetahui tentang
Surabaya, dapat langsung ditemukan dan mendapatkan informasi
yang berupa foto.
b. Instagram Sebagai Media Publikasi Humas Pemerintah Kota Surabaya
Sosial media berkembang begitu pesat dan hampir semua
orang menggunakan situs-situs jejaring sosial atau media itu.
Pesatnya pertumbuhan ini menjadi suatu optimisme bagi para pelaku
pemasar internet, sosial media saat ini bukan hanya situs internes
semata namun lebih dari pada itu. Sosial media saat ini sudah
menjadi ruang publik. Sosial media telah mejadi salah satu strategi
digital merketing yang sangat ampuh. Ratusan juta orang
mengaksesnya setiap hari. Industri ini bahkan terus melahirkan
inovasi-inovasi platform sosial media baru lainnya seperti salah
satunya instagram.
Banyak industri, lembaga maupun pemerintahan saat ini
menggunakan sosial media sebagai media publikasi mereka.
Menggunakan sosial media sebagai sarana baru sebagai penunjang
46
“kita melihat bahwa media sosial saat ini begitu kuat untuk menjual
Surabaya, mempromosikan Surabaya, mempublikasikan semua
tentang Surabaya itu sekarang lewat media sosial salah satunya yaitu
lewat instagram karena melalui instagram foto itu dapat bercerita
dan berbicara, kita pingin foto-foto yang sudah kita unggah di
instagram itu mempunyai kualitas dan bisa bercerita.” (wawancara
langsung dengan kepala bagian humas pemerintah kota surabaya)
Pemerintah kota surabaya memiliki beberapa media sosial
sebagai media publikasi mereka, seperti facebook, twitter dan
intagram. Tetapi untuk saat ini media sosial yang sedang diperkuat
oleh humas pemerintah kota surabaya yaitu instagram, seperti yang
dijelaskan oleh bapak fikser selaku kepala bagian humas pemerintah
kota surabaya mengenai fenomena sosial media saat ini yang saat
berpengaruh pada masyarakat khususnya masyarakat surabaya.
Dari sini pemerintah kota surabaya sadar bahwa saat ini
media sosial memiliki pengaruh yang besar dalam hal pencitraan,
promosi dan publikasi. Oleh karena itu pemerintah kota surabaya
menggunakan media sosial salah satunya instagram sebagai salah
47
B. Kajian Teoritis
Hubungan yang kuat antara berita yang disampaikan media dengan
isu-isu yang dinilai penting oleh publik merupakan salah satu jenis efek
media massa yang paling populer yang dinamakan dengan agenda setting.
Istilah agenda setting diciptakan oleh maxwell mcCombs dan Donald Shaw
(1972, 1993), dua peneliti dari Universitas North Carolina, untuk
menjelaskan gejala atau fenomena kegiatan kampanye pemilihan umum
(pemilu) yang telah lama diamati dan diteliti dua sarjana tersebut.
E.M., Griffin (2003) menyatakan, bahwa McCombs dan Donald
Shaw meminjam istilah “agenda-setting” dari sarjana ilmu politik Bernard
Cohen (1963) melalui laporan penelitiannya mengenai fungsi khusus media
massa. Dalam penelitiannya itu Cohen mengemukakan pernyataannya yang
terkenal sering disebut sebagai mantra dari agenda-setting.
“the mass may not succesfull in telling us what to think, but they ar
stunningly successful in telling us what to think about.” (media massa
mungkin tidak berhasil mengatakan kepada kita apa yang harus dipikirkan,
tetapi mereka sangat berhasil untuk mengatakan kepada kita hal-hal apa saja
yang harus kita pikirkan).
Menurut Lippmann, media bertanggung jawab membentuk persepsi
publik terhadap dunia. Ia mengatakan bahwa gambaran realitas yang
diciptakan media hanyalah pantulan (reflection) dari realitas sebenarnya dan
karenanya terkadang mengalami pembelokan atau distorsi. Gambaran yang
48
dengan “lingkungan palsu” atau pseudo-environment yang berbeda dengan
realitas “lingkungan sebenarnya”. Dengan demikian publik tidak
memberikan respons pada peristiwa yang sesungguhnya terjadi di
lingkungan masyarakat, tetapi pada “gambaran yang ada di kepala mereka.”
Agenda setting terjadi karena media massa sebagai penjaga gawang
informasi (gatekeeper) harus selektif dalam menyampaikan berita. Media
harus pilihan mengenai apa yang harus dilaporkan dan bagaimana
melaporkanya. Apa yang diketahui publik mengenai suatu keadan pada
waktu tertentu sebagian besar ditentukan oleh proses penyaringan dan
pemilihan berita yang dilakukan media massa. Dalam hal ini agenda-setting
dapat dibagi ke dalam dua tingkatan (level). Agenda-setting level pertama
adalah upaya membangun isu umum yang dinilai penting, dan level kedua
adalah menentukan bagian-bagian atau aspek-aspek dari isu umum tersebut
yang dinilai penting. Level kedua adalah sama pentingnya dengan level
pertama. Level kedua penting karena memberitahu kita mengenai
bagaimana cara membingkai isu, atau melakukan framing terhadap isu,
yang menjadi bagian agenda media dan juga agenda publik.
Dalam penelitian ini, Siune dan Borre menemukan tiga jenis
pengaruh agenda-setting yaitu : 1. Representasi; 2. Presistensi; 3. Persuasi.
Representasi. Pengaruh pertama disebut dengan “representasi” yaitu
ukuran atau derajat dalam hal seberapa besar agenda media atau apa
yang dinilai penting oleh media dapat menggambarkan apa yang
49
representasi, kepentingan publik akan memengaruhi apa yang dinilai
penting oleh media. Suatu korelasi atau kesamaan antara agenda
publik pada periode 1 dan agenda media pada periode 2
menunjukkan terjadinya representasi di mana agenda publik
memengaruhi agenda media.
Persistensi. Pengaruh kedua adalah mempertahankan kesamaan
agenda antara apa yang menjadi isu media dan apa yang menjadi isu
publik, ini disebut dengan “persistensi”. Dalam hal ini, media
memberikan pengaruhnya yang terbatas. Suatu korelasi antara
agenda publik pada periode 1 dan periode 3 menunjukkan
persistensi, atau stabilitas agenda publik.
Persuasi. Pengaruh ketiga terjadi ketika agenda media memengaruhi
agenda publik yang disebut dengan “persuasi”. Suatu korelasi antara
agenda media pada periode 2 dan agenda publik pada periode 3
menunjukkan persuasi, atau agenda media memengaruhi agenda
publik. Pengaruh jenis ketiga ini media memengaruhi publik
merupakan pengaruh yang secara tepat telah dapat diperkirakan teori
agenda-setting klasik sebagaimana yang ditunjukkan dari hasil
penelitian Maxwell McCombs dan Donald Shaw tahun 1972 di
Chappel Hill. Ketiga agenda tersebut tidak musti terjadi dalam
waktu yang berbeda tetapi dapat terjadi dalam waktu bersamaan.22
50
BAB III
PAPARAN DATA PENELITIAN
A. Profil Data
1. Humas Pemerintah Kota Surabaya
Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya merupakan
satuan unit kerja di bawah naungan Sekertariat Daerah Kota Surabaya.
Sebelumnya Bagian Humas berada di bawah Dinas Komunikasi dan
Informasi (Dinkominfo) Kota Surabaya, namun kemudian dipisah menjadi
dua bagian yaitu bagian Humas dan Protokol Sekertariat Daerah Kota
Surabaya dan Badan Pusat Penelitian Teknologi Komunikasi (Bappetikom)
pada permulaan tahun 2006.
Pada awal tahun 2008, Sub Bagian Protokol dipisahkan sari Sub
Bagian Humas dan menjadi Bagian Humas. Sedangkan subbag Protokol
bergabung dengan bagian umum sehingga menjadi Bagian Umum dan
Protokol. Hingga saat ini Bagian Humas yang berada di abwah Sekertariat
Daerah berdiri sendiri dan membawahi tiga Sub. Bagian yaitu : Sub. Bagian
Layanan Informasi, Sub. Bagian Dokumentasi dan Pelaporan dan Sub.
Bagian Liputan dan Pers. Sedangkan Bagian Protokol tergabung dalam
Bagia Umum.