• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMBOL DAN MAKNA RITUAL PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA SUKOMANAH KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMBOL DAN MAKNA RITUAL PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA SUKOMANAH KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN PURWOREJO."

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

SIMBOL

SU

L DAN MA

UKOMANA

D

JU

UN

AKNA RIT

AH KECA

Diajukan k

Universita

Memenu

gun

Sa

Ris

URUSAN P

FAKU

NIVERSITA

i   

UAL PERN

AMATAN P

PURWOR

SKRIP

kepada Fak

as Negeri Y

uhi Sebagia

a Mempero

arjana Pen

Oleh

ski Dwi Pur

10413244

PENDIDIK

ULTAS ILM

AS NEGER

2014

NIKAHAN

PURWODA

REJO

PSI

kultas Ilmu

ogyakarta

an Persyara

oleh Gelar

ndidikan

:

rwandari

4043

KAN SOSIO

MU SOSIA

RI YOGYA

4

N ADAT JA

ADI KABU

u Sosial

untuk

atan

OLOGI

AL

AKARTA

AWA DI DE

UPATEN

(81)
(82)
(83)
(84)

v

MOTTO

Every day may not be good…

But there is something good in every day

(penulis)

Jika ingin berhasil dan ingin memiliki sesuatu dan ingin menang, selalu dengar

kata hatimu. jika hati tak dapat menjawab, pejamkan matamu, sebut nama ayah

dan ibumu, maka kau akan mencapai apa yang kau tuju.

semua kesulitan akan ringan, dan kau akan menang, hanya kau yang akan

menang.

(kabhi kushi kabhi gam)

Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar dan berlatih

(85)

vi

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini dengan tulus saya persembahkan kepada :

Allah SWT, untuk segala kemudahan dan jalan indah di setiap masalah hidup

yang saya temui

Semoga hamba menjadi orang yang pandai mensyukuri nikmat-Mu

Ayah R. Sutino dan Ibu Mistirah karena berkat doa, kasih sayang,

dukungan, semangat dan nasihat yang tidak pernah lelah diberikan kepada ananda

hingga ananda mampu merangkak naik menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam

menjalani hidup

Mas Rangga Andi Rahayu yang selalu ada buat aku, selalu menyayangiku dan

selalu membantuku setiap saat.

Desa Sukomanah yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini

Teman-temanku Pendidikan Sosiologi NR angkatan 2010,

(86)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya, serta tidak lupa ucapan sholawat serta salam

kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan kita di

sepanjang zaman, sehingga penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “simbol dan makna pernikahan adat Jawa di Desa Sukomanah

Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo” sebagai salah satu syarat untuk

meraih gelar sarjana pendidikan. Selanjutnya, penulis menyadari bahwa

keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari kerjasama dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

rasa terimakasih kepada :

1.

Prof. Dr, Rochmat Wahab, M.A, selaku rektor Universitas Negeri

Yogyakarta.

2.

Prof.Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial yang

telah memberikan izin guna melakukan penelitian.

3.

Bapak Grendi Hendrastomo,MM.MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Sosiologi

4.

Ibu V. Indah Sri Pinasti, M.Si selaku pembimbing yang dengan senang

hati telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan

(87)

viii

5.

Seluruh dosen yang telah mengajar di prodi pendidikan sosiologi yang

telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman sekaligus membekali

penulis agar menjadi sukses.

6.

BAPPEDA dan KESBANGPOLINMAS Kabupaten Purworejo yang telah

memberikan izin penelitian.

7.

Bapak Agus Budi Riyanto S,Pd selaku Kepala Desa Sukomanah yang

telah memberikan izin penelitian.

8.

Bapak Sunaryat selaku Sekertaris Desa Sukomanah yang telah

memberikan pengetahuan-pengetahuan dan memberikan

masukan-masukan.

9.

Bapak R.Sutino dan Ibu Mistirah, kedua orangtuaku yang telah

mencurahkan seluruh tenaga, semangat, kasih sayang yang tidak ternilai

dan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakakku Rangga Andi Rahayu untuk rasa kasih sayang yang tiada

hentinya engkau curahkan kepada adikmu ini.

11. Sahabat-sahabatku Amin, Lilis, Deni, Titin, Laras, Diana, Mutia, Mbak

Tina, Mbak Nana, Teri, Lila, dan semuanya yang telah memberikan

masukan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku Jurusan pendidikan Sosiologi khususnya kelas NR

angkatan 2010 yang telah memberikan semangat dan masukan dalam

penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

(88)

ix

membangun demi sempurnanya skripsi ini dan penulis berharap semoga

skripsi ini berhasil untuk mengantarkanku pada kesuksesan. Amin ya

robbal alamin

(89)

x

SIMBOL DAN MAKNA RITUAL PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA

SUKOMANAH KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN

PURWOREJO

ABSTRAK

Riski Dwi Purwandari

Nim. 10413244043

Upacara adat dalam perkawinan sering dilaksanakan meskipun dalam

bentuk yang sangat sederhana sekali, meskipun masyarakat berkali-kali

menyaksikan upacara adat pengantin Jawa tetapi mereka kurang memahami arti

dan makna upacara tersebut. Pengikisan budaya yang diakibatkan oleh semakin

intensifnya pengaruh budaya asing menyebabkan pudarnya budaya asli Jawa. Di

sisi lain, ritual-ritual tersebut hanya dilakukan oleh kalangan menengah ke atas.

Maka penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana Simbol dan Makna

Pernikahan Adat Jawa di Desa Sukomanah Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Purworejo dan bagaimana pernikahan adat Jawa dapat dijadikan prestise dan

identitas bagi masyarakat

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan

sumber data adalah masyarakat Sukomanah yang melakukan tradisi pernikahan

adat dengan beberapa tokoh masyarakat serta perangkat desa.Teknik

pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan observasi. Teknik

sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik validitas data

dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan analisis datanya

menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol dan makna pernikahan adat

Jawa yakni: Siraman maknanya yaitu untuk membersihkan diri dari hal-hal yang

kotor dan negatif, Midodareni pada malam itu bidadari akan datang dari langit

dan menjelma ke dalam tubuh sang pengantin puteri, sehingga pengantin putri

akan berubah menjadi cantik,Balang-balangan sirih memiliki makna kesuburan

karena sirih itu berwarna hijau, Memecah telor memiliki makna sikap tegas dari

suami untuk menurunkan keturunan lewat Rahim sang isteri, sikap suami yang

wajib dihormati oleh seorang isteri, Sungkeman memiliki makna ungkapan

terimakasih kepada kedua orangtua atas segala bimbingan sampai saatnya kedua

pengantin harus berdiri sendiri. Ketika masyarakat melangsungkan pernikahan

dengan ritual-ritual Jawa seperti yang disebutkan di atas maka identitas budaya

Jawa tetap dilestarikan. Faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap

pelaksanaan sebuah pernikahan adat Jawa sehingga secara tidak langsung dapat

dijadikan prestise dalam masyarakat karena hanya mayoritas masyarakat

golongan menengah ke atas yang menggunakan pernikahan adat Jawa lengkap.

 

(90)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 6

C.

Pembatasan Masalah ... 7

D.

Rumusan Masalah ... 8

E.

Tujuan Penelitian ... 8

F.

Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 10

A.

Kajian pustaka

1.

Pengertian simbol dan makna ... 10

2.

Tradisi dan Kebudayaan... 15

3.

Konsep Pernikahan ... 18

4.

Konsep masyarakat Pedesaan ... 23

B.

Kajian Teori ... 29

C.

Penelitian yang Relevan ... 33

D.

Kerangka Pikir ...

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

(91)

xii

D.

Sumber Data Penelitian ... 29

E.

Teknik Pengumpulan Data ... 30

F.

Informan dan Responden Penelitian ... 32

G.

Validitas Data ... 33

H.

Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV PEMBAHASAN ... 37

A.

Deskripsi Umum Data ... 37

1.

Gambaran Umum Desa Sukomanah ... 37

2.

Kehidupan Ekonomi, Sosial dan Budaya Masyarakat ... 39

3.

Kependudukan ... 44

4.

Deskripsi Informan ... 44

B.

Pembahasan dan Analisis ... 49

1.

Simbol Dan Makna Pernikahan Adat Jawa Di Desa

Sukomanah ... 49

2.

Identitas dan prestise dalam pernikahan adat jawa

di desa sukomanah ... 58

C.

Temuan Umum ... 67

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan ... 69

B.

Saran ... 72

(92)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1.

Bagan kerangka berfikir

25

(93)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1.

Luas wilayah Desa Sukomanah

38

2.

Jenis mata pencaharian masyarakat desa Sukomanah

40

(94)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

1.

Pedoman observasi

2.

Pedoman wawancara

3.

Hasil observasi

4.

Table kode

5.

Hasil wawancara

6.

Foto dokumentasi

7.

Peta Desa Sukomanah

8.

Sketsa Desa Sukomanah

9.

Surat permohonan izin penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial

10. Surat permohonan izin penelitian dari Badan Kesbanglinmas

11. Surat rekomendasi izin penelitian dari BPMD Jawa Tengah

12. Surat rekomendasi izin penelitian dari Kabupaten Purworejo

13. Surat keterangan melaksanakan penelitian dari Desa Sukomanah

(95)

Diambil 20 a

april 2014, wa

D

awancara den

Dokument

ngan perangka

tasi

(96)

 

Diam

Diamb

mbil pada saat

il pada saat ta

tanggal 15 ap

(dok

anggal 15 apr

(do

pril 2014. Wa

kumentasi pr

ril 2014. Waw

kumentasi pr

awancara den

ribadi)

wancara denga

ribadi)

ngan perias pe

an mantan ke

engantin

(97)

D

 

Diambil pada

Di ambil pad

a saat tanggal

da tanggal 2

15 april 2014

20 April 2014

(do

4. Wawancara

pribadi)

4. Wawanca

kumentasi pr

a dengan war

ara dengan se

(98)

Foto saat

Diambil pa

t malam mid

ada saat tangg

dodareni yan

gal 15 April 2

ng di diadaka

014 (dokume

an lek-lekan

(99)

Di ambil p

Di ambil

pada tanggal

l pada tangga

l 20 Maret 20

al 3 Juni 201

014 (

dokume

13 (

dokumen

entasi pribadi)

(100)

Di ambil p

Di ambil p

pada tanggal

pada tanggal

20 Maret 20

l 20 Maret 20

014, (

dokume

014 (

dokume

entasi pribadi

entasi pribadi)

i)

 

(101)

Di ambil p

Di ambil p

pada tanggal

pada tanggal

l 20 Maret 20

l 20 Maret 20

014 (

dokume

014 (

dokume

entasi pribadi)

entasi pribadi)

(102)
[image:102.612.140.462.179.665.2]

Lampiran 4

TABEL KODE

Kode Keterangan

Almt Alamat

Adt

Adat

Prspsi Persepsi

Thpn Tahapan

Bkt Bukti

byya Biaya

prstse Prestise

Prtspsi

Partisipasi

(103)

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA

Hari/ Tanggal : 10 April 2014

Waktu : 16.00 WIB

Lokasi : Rumah informan

Nama : R. Kr

Alamat : Kliwonan RT.01 RW.02

Pekerjaan : Mantan Kepala Desa

Umur : 51 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

K : iya jelas saya warga asli desa Sukomanah

Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?

K : Adat jawa ya..ya pernikahan adat jawa itu pernikahan yang

menggunakan tradisi jawa, misalnya dengan busana kebaya dengan

berbagai macam ritual-ritualnya

Q : Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?

K : pernah, ketika saya menikahkan anak perempuan saya

Q : Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?

K : Ya karena kita orang jawa asli, untuk melestarikan budaya nenek

moyang dan para leluhur

Q : Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?

Comment [ k1] : Almt  

Comment [ k2] : Adt 

Comment [ k3] : bkt 

(104)

K : Sebelum akad nikah diadakan siraman terlebih dahulu, yang kedua

kalau dalam istilah jawa itu ada pingitan antara kedua calon

mempelai, antara laki-laki dan perempuanya, terus dilangsungkan

akad nikah, tradisi jawanya yaitu mecah telor, lempar sirih dan

sungkeman.

Q : Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?

K : Ada banyak tahapan mbak

Q : Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?

K : Sebagian besar kita lakukan , tapi gak semuanya kita kan orang

desa jadi ya tergantung kondisi kekuatan ekonomi, kalau saya

dengan sederhana saja kok karena kalau mewah dengan banyak

ritual akan menelan biaya yang cukup banyak , sedangkan kalau

sederhana kan biayanya tidak terlalu banyak.

Q : Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?

K : Kalau dalam istilah Jawa itu kan sebelum akad nikah ada nikah siri

tujuanya untuk ngawekani hal-hal yang tidak diinginkann, sedangkan

siraman untuk menghindarkan diri dari sengkala atau betorokolo,

terus pingitan kalau pingitan itu dilakukan selama kurang lebih 7 hari

antara kedua mempelai tidak boleh saling ketemu, selanjutnya itu

memecah telor itu biar istri menghormati sang suami, saya juga

kurang paham akan makna-makna itu tadi tapi ya kita tetap

melaksanakanya, seperti melempar sirih itu saya juga kurang paham e

mbak, sedangkan kalau sungkeman itu maknanya kan wujud bakti

seorang anak terhadap kedua orang tua. Masih ada beberapa tahap

lagi sih tapi itu jarang dilakukan karena kita melakukan yang pokok

aja.

Comment [ k5] : adt 

Comment [ k6] : thpn 

Comment [ k7] : byya 

(105)

Q : Siapa saja yang ikut berpartisipasi?

K : Yang ikut berpartisipasi dalam pernikahan itu otomatis saudara atau

kerabat, tetangga, karena kan kita sebagai yang punya hajat belum

tentu bias memikirkan sendiri sehingga butuh bantuan dan pemikiran

jadi butuh saudara-saudara dan kerabat

Q : Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap

ada rasa bangga?

K : rasa bangga ya jelas ada to, kan jadi ada bedanya dengan

orang-orang lain jadi kelihatan orang-orang kaya gitu kalo di desa ini, selain itu

kita juga bias melestarikan adat jawa kan semua orang belum tentu

bias melaksanakanya.

Q : Berapa biaya yang anda keluarkan?

K : kalau biaya ya relative tergantung yang punya hajat menginginkan

acara yang seperti apa kalau lebih lengkap dan mewah ya

membutuhkan dana yang banyak dan sebaliknya, kan kadang ada

yang Cuma akad nikah saja itu karena tidak memiliki finansial yang

cukup.

Q : Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu

dilestarikan?

K : jelas perlu agar sampai anak cucu, cicit dan canggah bisa

meneruskan adat ini karena sarat akan makna

Q : Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman,

Apakah ada perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?

K :tidak ada karena kita secara umum masih memiliki sifat kejawen

Comment [ k9] : prtspsi 

Comment [ k10] : prstse 

Comment [ k11] : byya 

Comment [ k12] : mlstrkn 

(106)

Q : Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu

hingga sekarang masih ada?

K : karena itu termasuk kekayaan kita yang membedakan kita dengan

masyarakat-masyarakat yang lain

Q : Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat

dengan adanya pernikahan adat ini?

K : Kalau pernikahan yang digelar mewah itu ya bisa dijadikan sebagai

kebanggaan, selain itu juga kita bias lebih berinteraksi dengan para

tetangga, saudara-saudara yang rumahnya jauh dan jarang ketemu

kalau ada acara seperti ini kan otomatis kumpul, jadi bias dijadikan

sarana sebagai silaturahmi

Comment [ k14] : bdy 

(107)

Lampiran Wawancara

Hari/ Tanggal : 10 April 2014

Waktu : 19.00 WIB

Lokasi : Rumah informan

Nama : Sm

Alamat : Kliwonan

Pekerjaan : Petani

Umur : 51 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

K : iya betul, asli putra daerah desa Sukomanah saya itu

Q : Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?

K :Pernahkah adat jawa itu yang dilakukan dengan ritual-ritual jawa,

pakai baju kebaya,, ritualnya ya siraman,lempar sirih,

Q : pernahkah anda melakukan pernikahan adat dengan adat jawa?

K : pernah lah

Q : Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?

K : karena kan itu menyesuaikan nenek moyang kita dari jaman dulu

Q : Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?

K :Sebelum akad nikah sore diadakan siraman, terus lha nanti ada

pernikahan yang resmi gitu lho terus setelah akad nikah itu ganti

baju manten, habis itu ketemuan antara mempelai pria dan wanita

Comment [ k16] : almt 

Comment [ k17] : adt 

Comment [ k18] : bkt 

(108)

sambil saling lempar-melempar sirik habis itu memecah telor

perempuan mencuci kaki laki-laki sesudah itu kedua pengantin di

widodareni (diduduki), setelah itu ada ritual poncotan yang

didalamnya ada beras, bawang merah dd yang termasuk

perlengkapan dapur, sehabis itu dilaksanakan sungkeman kepada

kedua orang tua mempelai, setelah sungkeman didudukin lagi di

tempat duduk pengantin, para tamu yang dating menikmati hidangan

yang telah di siapkan.

Q : Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?

K : ada banyak tahapan ya kira-kira tujuh tahapan dalam pelaksanaan

pernikahan adat Jawa lahh mbak,.

Q : Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?

K : ya kebanyakan sih dilakukan semua karena kalau di desa

sukomanah ritual-ritual tersebut sudah umum untuk digunakan saat

pernikahan dilangsungkan.

Q : Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?

K : makna dari setiap prosesi, siraman itu maknanya itu istilahnya

karena perempuan itu kan kalau nikah sudah bukan menjadi

tanggungan orang tua, jadi maksudnya minta maaf kepada orang tua

atas kesalaha yang dilakukan dari bayi hingga dewasa, kalau lempar

sirih dan mecah telor itu saya kurang tau, kalau poncotan itu di

dalamnya ada perlengkapan sembakau itu biar hasil kerja suami

untuk wanita atau sang istri

Q : Siapa saja yang ikut berpartisipasi?

Comment [ k20] : adt 

Comment [ k21] : jmlh 

Comment [ k22] : prssi 

(109)

K : yang ikut ya saudara, lingkungan, sanak kadang, jadi sangat

membutuhkan tetangga untuk membantu yang punya hajat jadi

gotong royong di desa ini masih berjalan dengan baik,

Q : Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa

lengkap ada rasa bangga?

K :Ada rasa bangga, ya soalnya kan pakai biaya masak iya gag ada

kebanggan itu kan gag mungkin, selain itu semua kegiatan itu juga

memiliki banyak makna, meskipun menimbulkan rasa bangga tapi

itu juga merupakan budaya yang baik.

Q : Berapa biaya yang anda keluarkan?

K : biasanya itu ya tergantung acaranya mau yang sederhana atau yang

mewah mbak

Q : Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu

dilestarikan?

K : ya jelas perlu donk, kalau tidak dilestarikan gimana hayo tidak bisa

karena sudah mendarah daging

Q : Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman,

Apakah ada perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?

K :Sekarang kan sudah maju jadi sudah banyak gedung-gedung untuk

pernikahan, tapi kalau masyarakat desa ini tetap menggunakan tradisi

dan tidak ada perubahan

Q : Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu

hingga sekarang masih ada?

K : ya kita berharap aja agar tidak luntur

Comment [ k24] : prtspsi 

Comment [ k25] : prstse 

Comment [ k26] : byya 

Comment [ k27] : bdy 

Comment [ k28] : kbdyaan 

Comment [ k29] : srn 

(110)

Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan

adanya pernikahan adat ini?

K :kalau keuntungan itu ya bisa berkumpul dengan saudara-saudara

(111)

Hari/ Tanggal : Sabtu, 12 April 2014

Waktu : 11.00 WIB

Lokasi : Rumah informan

Nama : Cn

Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02

Pekerjaan : Pedagang

Umur : 30 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

I :tidak, saya asli Salatiga, tapi suami saya yang asli desa Sukomanah

Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?

I :Pernikahan adat jawa itu ya,,emm,,,pernikahan yang prosesinya menggunakan

pakai adat jawa, yaitu kebaya dengan berbagai macam ritual adat seperti siraman,

mecah telor dan lain-lain

Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?

I :Pernah lah mbak beberapa tahun yang lalu, saya menggunakan adat jawa tapi

hanya sederhana saja mbak

Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?

Comment [ k31] : almt 

Comment [ k32] : adt 

(112)

I :Karena saya menyesuaikan dengan budaya yang ada di desa ini jadi

menggunakan adat jawa, kalau saya menikah dengan orang batak lha mungkin

saya menggunakan adat Batak,,hehehe

Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?

I :Pelaksanaanya ya untuk pertama kalinya pasti siraman dulu ya mbak, terus

malam midodareni, besok paginya akad nikah, resepsi terus melempar sirih,

mecah telor dan habis itu jalan bareng kedua mempelainya menuju ke pelaminan,

dilanjutkan sungkeman yang dimulai dari anak sungkem kepada orang tua, dan

langsung ke mertua gitu yang saya tahu

Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?

I :Tahapanya kurang lebih ya ada 7 mbak

Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?

I : kalau pas saya nikah kemarissn itu sih tidak ya mbak, tidak saya lakukan

dengan alasan memakan banyak biaya, jadi yang penting aah aja, kemarin itu

saya menggunakan cara yang sederhana sekali mbak.

Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?

I :Makna dari setiap prosesi itu ibaratnya kalau siraman itu saya kurang jelas e

mbak Cuma tau saja kalau ketika pernikahan ada siraman tapi maknanya saya

kurang tahu, kalau midodareni itu kan malam lek-lekan malam sebelum akad

nikah acaranya yaitu kumpul-kumpul dan makan-makan bersama, yang ikut

kumpul itu tetangga, saudara, kerabat dekat. Sebenernya tetangga dan saudara

Comment [ k34] : adt 

Comment [ k35] : thpn 

Comment [ k36] : thpn 

(113)

dekat yang penting. Sedangkan kalau melempar sirih saya kurang jelas juga, tapi

ada satu lagi yaitu kucar-kucur itu maknanya sang suami berhak dan wajib

memberi nafkah kepada istrinya.

Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?

I : “yang ikut berpartisipasi itu karang taruna, mereka ikut membantu menyiapkan

perlengkapan pernikahan dari membawa kursi dari balai desa ke rumah, hingga

ikut laden saat ada tamu, terus saudara, dan tetangga.

Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa

bangga?

I : jelas bangga, kan jika dilihat oleh orang yang kalangan menengah kebawah kita

melihatnya sangat wah, karena saya sendiri juga tidak bias melangsungkan

pernikahan seperti itu jadi saya melihatnya wah,,mungkin bagi yang

melangsungkan pernikahan seperti itu mereka akan sangat puas sekaligus

bangga.

Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?

I :Biaya yang saya keluarkan saat menikah itu tidak banyak seperti yang saya

sudah jelaskan tadi bahwa saya mengadakan pernikahan dengan sederhana jadi

tidak memakan biaya yang banyak.

Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?

I :Perlu donk,.karena kan juga biar tidak punah dan anak cucu bisa meneruskan

budaya yang pernah kita ajarkan ini

Comment [ k38] : mkna 

Comment [ k39] : prtspsi 

Comment [ k40] : prstse 

Comment [ k41] : byya 

(114)

Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada

perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?

I : Tetap masih asli dan perlu dilestarikan, kalau di desa ini masih asli tapi kalau

dikota-kota besar kemungkinan sudah luntur dan mengalami perubahan.

Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga

sekarang masih ada?

I :Karena itu merupakan warisan budaya kita

Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya

pernikahan adat ini?

I :keuntunganya itu ya bisa jadi pengalaman buat kita untuk mengajarkan kepada

anak-anak kita agar mereka tahu bagaimana tradisi pada masyarakat kita ini,

terus selain itu kita juga bisa berkumpul dengan tetangga, kalau gag ada acara

kan jarang kumpul paling kalau sedang di warung saja.

Comment [ k43] : bdy 

Comment [ k44] : bdy 

(115)

Hari/ Tanggal : Minggu,13 April 2014

Waktu : 17.00 WIB

Lokasi : rumah informan

Nama : Ibu Ms

Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02 Sukomanah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Umur : 40 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

I :Bukan, saya aslinya dari bubutan,,tetangga desa dari Sukomanah

Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?

I :Pernikahan adat Jawa adalah pernikahan yang menggunakan berbagai macam

ritual jawa, seperti siraman, tadah koyo,membasuh kaki suami dengan mecah

telor, jadi dengan tradisi-tradisinya.

Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?

I :Pernah,pernah saya juga dulu menikah dengan adat jawa

Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?

I :Soalnya kan asli orang Jawa..

Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?

Comment [ k46] : almt 

Comment [ k47] : adt 

Comment [ k48] : bkt 

(116)

I : Tahapanya itu kan pertama siraman, yang kedua apa ya itu acara serah terima,

terus melempar sirih, memcah telor, tadah koyo, dan sungkeman

Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?

I :Kira-kira ya ada tujuh

Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?

I :Iya dilakukan semua kan adat Jawa,,meskipun tidak lengkap

Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?

I : Siraman itu kan biasanya dilakukan pada malam hari agar semuanya lancar,

semuanya selamet dan di ridoi orang tua, mecah telor dan lemmpar sirih saya

kurang tahu e, kalo seserahan itu dilakukan sebelum akad nikah, tadah koyo itu

maksudnya kalo diberi hasil keringat suami itu biar seirit mungkin bisa mengatur

ekonomi, yang penting dibeli sedangkan yang tidak penting tidak usah dibeli

gitu, jadi kebutuhan pokok itu yang di utamakan, kalo sungkeman itu kan yang

disungkem ayah ibu , nenek sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua

Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?

I :Sanak saudara, tetangga, kerabat dekat

Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa

bangga?

I :Mewah,,mewah..ada rasa bangga donk,soalnya kan pernikahan Cuma satu kali

kalo mewah kan jadi bangga, yang bisa hanya orang kaya karena kan habisnya

Comment [ k50] : plksnaan 

Comment [ k51] : thpn 

Comment [ k52] : plksanaan 

Comment [ k53] : mkna 

(117)

banyak sekali kalo orang biasa gag ada siraman Cuma langsung akad nikah

saja,kalo sederhana yang diundang kan tidak banya Cuma lingkungan saja

Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?

I :biaya yang dikeluarkan saat melangsungkan pernikahan adat Jawa itu ya

macem-macem dan berbeda-beda mbak, kalau keluarga yang sederhana mungkin

biayanya ya tidak terlalu mahal tapi kalau yang mewah dan komplit itu ya biaya

yang dikeluarkan sangat banyak

Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?

I :Menurut saya ya perlu dilestarikan soalnya ya untuk melestarikan budaya Jawa

biar tidak terjajah oleh budaya luar

Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada

perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?

I :Nyatanya ya ada, sekarang ada organ, gag kayak dulu sedangkan adatnya tetap

tidak berubah

Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga

sekarang masih ada?

I :Kan untuk melambangkan hidup seseoerang berumah tangga sebagai wujud

bakti antar suami istri untuk melekatkan hubungan antar besan juga

Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya

pernikahan adat ini?

Comment [ k55] : prstse 

Comment [ k56] : byya 

Comment [ k57] : bdy 

Comment [ k58] : prbhn 

(118)

I :Menjadikan naluri sehingga anak cucu juga bisa tahu dan paham, dan bisa

(119)

Hari/ Tanggal : Senin,14 April 2014

Waktu : 16.00 WIB

Lokasi : Rumah informan

Nama : Ibu Sr

Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02

Pekerjaan : Guru dan Perias pengantin

Umur : 50 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

I : iya asli warga Sukomanah

Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?

I : Pernikahan adat jawa pokoknya itu jika dilihat dari bajunya memakai kebaya

ya mbak. Dalam tradisi jawa harus memakai kutu baru, terus jaritnya itu

wirunya didalam tidak kelihatan memakai pakaian yang resmi untuk upacara

adat itu hitam namanya kana nendran dan pernikahan adat juga memiliki

bebrapa ritual yang dilakukan dalam upacara adat terdapat dalang manten

juga, saat siraman ayam di lepas orang-orang berebut ayam.Jadi banyak

ritual-ritualnya gitu.

Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?

Comment [ k61] : almt 

(120)

I :Sering, kalau ibu hanya biasa pakai Jawa sederhana, tapi putrinya ibu sudah

pernah dengan adat Jawa lengkap

Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?

I : Karena kan untuk “nguri-uri” kebudayaan Jawa mbak apalagi kita ini kan

orang desa jadi sudah sepantasnya memakai budaya sendiri.

Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?

I :Pertama itu kan siraman mbak, Siraman itu biasanya hanya dilakukan oleh

pengantin puteri kalau kakung jarang melakukan siraman, air yang digunakan

menggunakan sumber air dari tujuh sumur lho mbak ditaruh gelas, disitu kan

disediakan makanan berupa gedang rojo,ingkung,dan kelapa muda. Air yang

untuk siram ada kelapa hijau dan bunga setaman, orang tua mengendong

pengantin sampai kamar pengantin,terus dahar gembung terus dodol dawet. Di

depannya dipasang tarub sebagai simbol. Terus serah-serahan pengantin laki-laki

bawa ubo rampe, macem-macem lah,terus ada ton-tonan pengantin laki boleh

masuk kamar puteri, akad nikah itu termasuk upacara adat pkai baju kana

nendran yng resmi mulailah upacara adat, prtama pengantin putri duduk di kursi

pengantin namanya jumenengan, terus penganting putra datang ada serah terima

lalu upacara adat, melempar suruh,biasanya “pengantin putri sok tak gleniki

lempar sama-sama tp mbak le nglempar duluan ya mbak”,habis itu cium tangan

terus membasuh kaki suami yang memecah telor, terus kedua mempelai duduk

namanya sinduran yang kiri adalah pengantin putri yang gendong bapaknya,

Comment [ k63] : bkt 

(121)

sampai pelaminan bapaknya duduk ditengah. Terus cublukan yaitu mendudukan

kedua pengantin. Terus kacar-kucur, manten putri nadahin koyone, nerima

nafkah dari sang suami selanjutnya sungkeman sama orang tua manten putri dulu

Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?

I : Ada banyak mbak tahapan-tahapanya.

Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?

I :Kalo pas ibu menikah jaman dulu gak lengkap tapi kalau pas putri ibu lengkap

Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?

I :Maknanya kalau siraman itu ya mensucikan diri kan itu di wudhu’in, melempar

suruh tu maksudnya kan suruh itu “kesusu arep weruh” pengen melihat gitu,

kalau mecah telor ki kan kalau prawan itu kan masih utuh suci terus

“diprawani”, makane kan kadang ada yang sudah hamil itu gag pakai mecah

telor, sungkemanmaknanya minta doa restu kepada orangtua.

Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?

I :Yang pasti keluarga,tetangga beda banget masyarakat desa kalo sama dengan

orang kota, disana kayak ga ada apa-apa tokonya masih buka gag tau paginya di

gedung malah mewah sekali,di kota tetangga dekat malah gag tau kalau nikah

kalau di desa kan beberapa bulan sebelumnya udah rame mbak banyak yang

dating dan kumpul-kumpulan “ngrembug”.

Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa

bangga?

Comment [ k65] : plksnaan 

Comment [ k66] : thpn 

Comment [ k67] : prssi 

Comment [ k68] : mkna 

(122)

I : Selain ada rasa bangga itu juga merupakan sebuah prestise dan ritual itu juga

lebih sakral gag terlalu bangga juga tp marem mantep, jadi bkin nangis kalo

orang Cuma melihat egk tapi kalo yang merasakan ya marem kan sacral gitu,

kalo orang pada umumnya mungkin wah karena yang pakai itu menengah keatas,

kita kan juga orang jawa jadi harus melestarikan adat adat itu kebudayaan itu

termasuknya.

Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?

I : iya itu mahal tidak semua bisa, kalo di desa Sukomanah itu jarang ,Cuma dek

endah, pak tahroji, sama sini itu aja karena mbok ne ngerias dewe baru tiga,

Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?

I : Ya kalau saran ibu kita sebagai bangsa Indonesia kita warga desa itu merupakan

sebuah kepribadian dan kebudayaan kalau bisa itu dipegang kokoh agar tidak

kemasukan oleh budaya luar. Mana harga diri bangsa kalau tidak dilestarikan

Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada

perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?

I : Ya kalau luar tidak ada, kemarin ibu mendapatkan orderan orang bubutan tapi

asli orang barat Australia tp dia tetap memakai adat jawa

Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga

sekarang masih ada?

I :Kita harus mempertahankan agar budaya kita karena itu yang membedakan

budaya kita dengan budaya yang lainya.

Comment [ k70] : prstse 

Comment [ k71] : byya 

Comment [ k72] : bdy 

Comment [ k73] : kbdyaan 

(123)

Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya

pernikahan adat ini?

I : Keuntunganya itu kita bisa lebih paham akan makna sebuah upacara ritual,

semua ritual-ritual tadi itu ternyata memiliki banyak makna yang dapat kita

jadikan pedoman saat berumah tangga dan bagaimana kita hidup bermasyarakat

agar menjadi lebih baik.

Selain itu juga acara ini bisa kita jadikan jembatan untuk bisa lebih akrab dengan

(124)

Hari/ Tanggal : Senin,14 April 2014

Waktu : 19.00 WIB

Lokasi : rumah informan

Nama : Bapak Ws

Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02

Pekerjaan : Guru

Umur : 40 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

I : bukan saya warga asli desa Sumbersari

Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?

I : Pernikahan adat jawa itu pernikahan yang sengaja dilakukan dengan acara

resmi menurut orang jawa bisa dilihat dari bentuk pakaianya, upacaranya atau

ritual,aturan-aturan yang harus disesuaikan dengan adat-adat yang berlaku sesuai

dengan nilai dan norma dan merupakan suatu acara yang sangat berarti dalam

seuatu kehidupan karena dianggap sacral.

Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?

I : ya pernah dan tetep menggunakan adat jawa tapi tidak sedetail orang di Yogya

atau kraton Solo tapi hanya adat yang dilakukan didaerah-daerah desa,dan

Comment [ k76] : almt 

(125)

kebetulan pas hari pernikahan pun kami menggunakan tata cara adat Jawa

tersebut.

Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?

I : karena saya orang Jawa asli dan mayoritas masyarakat di desa ini dalam suatu

acara pernikahan itu menggunakan adat Jawa.

Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?

I : Kalau acara siraman biasanya untuk acara-acara tertentu, karena banyak

yang menganggap kalau kurang praktis jadi mungkin hanya golongan-golongan

tertentu yang menggunakan siraman, sebetulnya bukan menengah ke atasnya tapi

mungkin karena anggapan bvahwa itu merupakan suatu hal yang wajib tapi

masih cenderung dilakukan oleh keluarga-keluarga yang dekat dengan keratin,

keluarga ningrat seperti itu , kalau di sini kalau yang apa mandi siraman itu

jarang dilakukan tapi untuk tata upacara pernikahanya itu yang masih dilakukan

seperti sungkeman sebagai tanda bakti, kemudian ada adat kalau suami mecah

telor. Lempar sirih terus ada adat yang suami menuangkan padi, ya intinya

makanan pokok lah, jadi suami harus memberikan hasil kerjanya kepada suami

dan keluarga intinya agar pintar mengatur ekonomi.

Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?

I : ya ada banyak tahap-tahapanya mbak.

Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?

Comment [ k78] : bkt 

Comment [ k79] : bdy 

Comment [ k80] : plksnaan 

(126)

I : kalau saya tidak mbak, menurut adatmemang iya tapi kadang kita berfikiran

kalau prosesnya terlalu lama padahal kita kan kadang-kadang sibuk dan kalau

dengan banyak ritual adat itu kurang efektif , pernikahan adat secara lengkap itu

dilakukan biasanya oleh keluarga-keluarga yang mampu secara ekonomi

Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?

I : kalau siraman menurut pendapat saya sendiri adalah symbol dari kebersihan

untuk memulai kehidupan baru harus dimulai denganb awal yang bersih dan suci

niat yang tulus kemudian disimbolkan dengan siraman( mandi) maksudnya

bukan mandi hanya secara fisik saja tetapi juga secara batin dan pikiranya harus

bersih kemudian nanti memulai rumah tangganya diawali dengan niatan yang

bersih dan baru, lempar sirih itu untuk orang-orang jaman sekarang banyak yang

kurang paham kebanyakan itu biasanya para piyayi-piyayi sepuh yang paham

seperti kayak mecah telor intinya apa saya kurang paham mungkin maknanya

seorang isteri harus bisa menjaga nama baik suami. Sungkeman itu tanda bakti

minta doa restu disampaikan dengan sungkeman

Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?

I : Kalau di wilayah sini kan kita termasuk masih di desa ya warga sekitar itu pasti

aka ikut serta dalam acara ini untuk membantu kemudian dalam proses

pernikahan adat jawa setiap kegiatan yang paling penting adalah juru rias karena

juru rias itu biasanya sudah tau tata urutan tata aturan sehingga bliau yang

Comment [ k82] : prssi 

(127)

mengantarkan bagaimana jalanya upacara adat dan urutan-urutanya. Jadi yang

penting adalah juru rias dan sesepuh biasanya

Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa

bangga?

I : sebetulnya ya gag terlalu gumun sih , karena sebetulnya itu bukan masalah

mewah atau tidaknya mungkin makna dibalik ritual-ritual

Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?

I : tergantung mau acaranya seperti apa sih, kalau saya dulu ya tidak terlalu banyak

karena tidak menggunakan tahapan-tahapan pernikahan secara lengkap.

Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?

I : Sangat perlu, karena kalau menurut saya saran yang penting itu ya bahwa setiap

prosesi itu yang kita ambil adalah maknanya artinya tiap-tiap prosesi itu sangat

perlu sekali ibaratnya seperti nasehat , nasehat secara symbol sehingga nanti kita

bisa meneruskan dan menyampaikan kepada anak-anak kita khususnya agar

kebudayaan itu bisa memberikan arahan dan nasehat bagi kehidupan agar

menjadi lebih baik jadi makna dibalik itu semua menunjukkan bahwa orang

berumah tangga itu harus seperti ini-seperti ini. Saranya ya mungkin prosesi ini

merupakan suatu kegiatan yang kuno tapi ini merupakan suatu nasehat yang luar

biasa perlu dipertahankan dan dilestarikan.

Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada

perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?

Comment [ k84] : prtspsi 

Comment [ k85] : mkna 

Comment [ k86] : thpn 

(128)

I : ya kalau untuk perubahan-perubahan itu tidak ada prosesinya tetap sama

hnya mungkin dengan adanya teknologi itu membuat segala sesuatunya itu lebih

simple contohnya kalau dulu itu pernikahan adat dilakukan dengan cara yang

sacral tanpa ada gangguan dari berbagai jepretan kamera dari tukang foto dan

lain sebagainya mungkin iotu yang sedikit banyak mempengaruhi, mungkin

kalau tanpa foto dan jepret-jepret kesakralanya itu akan lebih tanpa gangguan itu

hanya disitu sedangkan prosesinya dan urutanyaa dari jaman dulu sampai

sekarang tidak ada perubahan

Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga

sekarang masih ada?

I :karena itu merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang harus kita

lestarikan karena dijadikan sebagai pedoman dalam sebuah kegiatan yang

dianggap sacral, dan agar kita sebagai generasi penerus bisa menjaga agar tetap

asli dan tidak tercampur dengan budaya luar.

Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya

pernikahan adat ini?

I : jadi bisa lebih berkumpul aja dengan sanak saudara selain itu juga bisa lebih

paham akan sebuah makna tradisi yang dilakukan dengan berurutan dan unik itu

ternyata banyak nilain yang bisa kita petik.

Comment [ k88] : prbhn 

Comment [ k89] : kbdyaan 

(129)

Hari/ Tanggal : Senin,29 April 2014

Waktu : 10.00 WIB

Lokasi : Balai Desa Sukomanah

Nama : Bapak Sn

Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 01

Pekerjaan : Sekertaris Desa

Umur : 45 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

I : Nggih,saya asli sukomanah

Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?

I : Suatu proses pernikahan yang masih menggunakan simbol-simbol tradisi atau

adat Jawa, yang di salamnya itu ada symbol-simbol dari sebuah tradisi budaya

yang itu memang berbeda dengan adat daerah lain, Jawa itu kan dahulunya

bersumber dari Keraton Jogja yang berkembang sampai ke masyarakat biasa

didalamnya ada symbol-simbol dari tradisi tersebut.

Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?

I : Dalam hal melaksanakan pernikahan saya sendiri ketika saya menikah dengan

tradisi Jawa, juga menggunakan adat Jawa, adik saya juga, kita sering mensetting

Comment [ k91] : almt

(130)

karena saya di entertainment,mendatangi pernikahan Jawa untuk menjadi MC,

saya kan juga sebagai dalang manten.

Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?

I : Karena saya ingin melestarikan budaya kita sendiri, yaitu budaya Jawa

Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?

I : Jadi kalau lengkap prosesnya panjang, dari proses lamaran juga ada tradisi

kejawenya sepertyi tukar cicin, sebenarnya sudah nasional namun itu berasal dari

Jawa juga aaa menentukan hari lamaran hari pelaksanaan itu orang Jawa

memiliki aturan sendiri, baru saat pelaksanaanya itu ada tahapan-tahapanya

midodareni, ada apa itu saat pelaksanaanya. Yang biasanya dijalankan di desa ini

kana da yang lengkap da nada yang sedderhana itu lain-lain neg yang standard

saja ada proses-proses bahwa kedua mempelai sudah dinikahkan terlebih dahulu

dengan cara keagamaan sesuai dengan agamanya, terus pada saat pelaksanaan

panggihnya ada istilah jumenengan yaitu pengantin puteri di lenggahklan sendiri

itu utamanya pengantin putri dulu yang duduk, setelah itu nanti pengantin pria

yang masuk istilahnya sasono ringgo yaitu masuk kursi pelaminan sebelum

mereka dipertemukan pengantin putri itu menjemput didepan gapura yang di situ

sudah ada ubo rampenya, lha disitulah awal pelaksanaan panggih (ketemu) terus

mereka saling melakukan rangkaian upacara adat yang di mulai dengan sawat

gantalah atau yang dikenal dengan lempar sirih, terus MC disitu memberi makna

dengan nyondro, habis itu dia terus wijik air kembang setaman, jadi telor itu

Comment [ k93] : prsesi

(131)

dipecah lalu pengantin putri membasuh kaki yang kakung lalu krobyongan

menuju tempat pelaminan, mengapa menggunakan kain merah putih? Jelas kalau

merah itu berani putih itu suci, maksudnya merah itu berarti berani melakukan

sesuatu yang dianggap benar putih suci, setelah itu melakukan kacar kucur yang

bermakna bahwa laki-laki memberikan nafkah kepada istrinya, terus makan

bersama sebagai symbol kebersamaan dalam keluarga habis itu minum air putih

bening, air putih berasal dari tirto wening bahwa menikah di dasari dengan

pikiran yang wening yang berarti bersih, setelah itu mereka melakukan upacara

sungkeman jelas maknanya berbakti kepada orang tua itu yang simple yang

biasanya dilaksanakan di masyarakat.

Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?

I : Sebenarnnya tahapan itu sangat banyak tergantung yang punya gawe mau yang

lengkap atau yang sederhana saja, kalau yang sederhana tahapanya tidak terlalu

banyak

Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?

I : Kalau saya waktu itu mengikuti tapi saya dahulu tidak berfikir maknanya

hanya mengikuti periasnya saja lha sekarang saja kita tahu maknanya seperti itu.

Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?

I : Sirih itu bahasa jawanya kan suruh, kesusu weruh jadi kedua mempelai itu

segera ingin mengetahui a apa yang ingin dia ketahui jelas apa yang selama ini

dia tidka ketahui atau yang selama ini ditutupi itu kepingin ngerti manisnya

Comment [ k95] : smbol

Comment [ k96] : thpn

(132)

rumah tangga, terus suruh itu digigit ujung sama pucuknya kan rasanya sama jadi

diharapkan bisa merasakan sesuatu yang sama, tigan itu sama aja memiliki

symbol bibit, disebutkan bahwa symbol keluarga itu untuk meneruskan

keturunan untuk berkembang.

Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?

I : Di desa biasanya sudah ada kepanitiaan, dari saudara ,tetangga,semua kumpul

berbeda dengan dikota yang sekarang sudah lebih sering menggunakan catering

yang paketan jadi sudah tidak ada kepanitiaan lagi

Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa

bangga?

I : Jelas tidak semua melakukan dengan lengkap karena dengan menanbah satu

prosesi saja akan menambah jumlah finansial tapi bagi orang yang sudah

memahami maknanya itu akan menyayang kan kalau ditinggalkan karena semua

prosesi adat ada semacam sesuatu yang mempengaruhi psikologinya, misalnya

siraman jika dilakukan dengan benar itu bisa membuat trenyuh kalau dalam

sungkeman itu malah jarang yang membuat orang meneteskan air mata tapi kalau

di siraman itu malah sering meneteskan air mata jadi dalam siraman suasana

trenyuhnya sangat berasa dan itu sangat membekas saat mereka sudah memiliki

anak, jadi bukan hanya mertiahnya saja tapi lebih ke makna, sebenarnya tidak

terlalu banyak.

Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?

Comment [ k98] : mkna

Comment [ k99] : prtspsi

(133)

I : Kalau pas saya menikah dulu itu ya biayanya sekitar 10 jutaan, tapi yaa

tergantung mau seperti apa pestanya, biaya kan relatif

Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?

I : Saya kan salah satu pelaku seni, menurut saya budaya tradisi seperti dalam

pernikahan adat Jawa ini harus terus dilestarikan meskipun masyarakat sekarang

ini sudah lebih maju dibandingkan dengan masyarakat jaman dahulu.

Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada

perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?

I : Ada juga sih kadang-kadang perubahan itu sebenarnya positif kalau pada

saat dodol dawet itu uangnya karena memang jaman dulu itu menggunakan

kereweng tapi sekarang karena perkembangan jaman sekarang sudah di buat

symbol-simbol uang buatan sekarang malah ada yang menggunakan uang asli

kalau orang kaya di sebarkan dengan uang yang 20 ribuan atau berapa, itu

kreatifitas yang tidak menyimpang tapi adat sebenarnya dan merupakan sebuah

seni dan pada saat upacara adat kalau suasana keraton kan lebih ngess tapi kalau

sudah ke barat kan bisa saja saat pengantin keluar itu biasanya di iringi dengan

jaipongan,ada yang jungkir-jungkir itu merupakan budaya daerah tapi tergantung

daerahnya masing-masing tidak kebudayaan dari luar.

Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga

sekarang masih ada?

Comment [ k101] : byya

Comment [ k102] : trds

(134)

I : Kalau menurut saya sebagai pelaku seni dan budaya saya cenderung setuju

untuk melestarikan budaya ini dan para generasi muda harus ikut serta dalam

kegiatan ini untuk melestarikan karena kalau tidak nanti budaya luar yang akan

masuk kalau dalam hal, walaupun dengan diiringi music dengan CD namun saya

harapkan masih ada nuansa tradisinya bukan malah saat pengantin datang di

setelkan lagu oplosan atau yang lain namun harus tetap memperlihatkan

tradisinya jadi nenek moyang kita sudah mengemas tradisi ini sedemikian rupa

tapi tergantung kita dapat memaknainya atau tidak kalau bagi pemerintah sendiri

itu dapat dijadikan sebagai nilai tambah untuk mengembangkan budaya local.

Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya

pernikahan adat ini?

I : Kalau menurut saya sendiri sih ya, saya mendapakan keuntungan karena

saya dalam sebuah pernikahan itu memiliki profesi sebagai dalang manten,

sebagai MC, dan saya juga punya kelompok organ tunggal yang biasanya di

undang untuk memberikan hiburan kepada para tamu yang datang, dengan tampil

menghibur para tamu undangan otomatis saya dan kelompok seni saya akan

mendapakam keuntungan finansial.

Comment [ k104] : prsesi

(135)

Hari/ Tanggal : Senin,29 April 2014

Waktu : 10.00 WIB

Lokasi : Balai Desa

Nama : Bapak Sy

Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 01

Pekerjaan : Kaur keuangan

Umur : 35 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

I : iya asli Sukomanah

Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?

I : Pernikahan adat Jawa yang saya ketahui itu ya merupakan sebuah tradisi yang

adi luhung ya jadi ya sangat sangat baik karena semua prosesi itu semua

mengandung makna, makna yang tinggi yaitu dari pertama kenal, lamaran dll

disitu juga ada batasan-batasan tertentu dan ketika hari H juga banyak prosesi

yang mengandung banyak makna, dari balang-balangan sirih itu juga ada

maknanya, terus mecah telor di cuci air setaman artinya ketika seseorang mampu

menjiwai semua prosesi dari awal sampai akhir yang mengandung makna yang

tinggi tadi maka dapat mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik.

Comment [ k106] : almt

(136)

Q : Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?

I : Belum, artinya adat jawa sendiri yang jangkep adat2 yg jangkep atau komplit,

kalau saya terus terang menggunakan yang simple sederhana jadi ya hnya

sekedar menuruti aturan agama dan pemerintah seperti melamar Cuma itu saya

hanya didudukin gitu aja tidak ada prosesi-prosesi yang lain. Istilahnya kalau

dikita itu gak di dandani gitu lah jadi gk ada itu.

Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?

I : Ya saya terus terang yang pertama mengambil praktisnya aja yang kedua ya

karena factor biaya, kita kan perlu biaya, tenaga , pikiran dsb, jadi saya

mempertimbangkan itu dan saya lebih mengambil ke sisi sahnya aja gitu jadi

saya memang menggunakan prosesi2 yang seperti itu , sebenarnya saya harapkan

semua itu bisa dilaksanakan di maknai karena kalau kita yakini semua prosesi

tadi memiliki makna yang sangat dalam.

Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?

I : Ya setau saya ya berawal dari lamaran setelah lamaran pd hari H itu ya

runtutanya kalau jawa jangkep ya seperti yang saya sampaikan tadi mungkin ada

lempar sirih kalau maknanya saya kurang begitu paham ya mbak ya yang jelas

itu menyatukan satu rasa sirih itu kan di gigit baik dari ujung sampai pangkal

memili rasa yang sama, jadi kalau kita sudah berniat untuk berumah tangga

harusnya antara di laki-dan perempuan sudah menyatu sama rasa, lalu mecah

telor dan penganting kakung kakinya dibersihkan oleh pengantin puteri itu

Comment [ k108] : prsesi

(137)

memiliki makna bahwa berharap akan segera memiliki momongan karena ketika

orang berumah tangga akan lebih kuat karena memiliki anak, dan wujud

kebaktian perempuan terhadap laki-laki, lalu ada singkep sindur menggunakan

kain waarna merah putih, punya makna ya merah itu berani, putih itu suci jadi

menikah itu di niati dengan niatan yang suci, selanjutnya saya kurang hapal

dengan urutan-urutanya yang tadah koyo itu artinya bahwa seorang laki-laki

memberikan nafkah kepada isterinya dan isrinya yang mengatur atau

memanajemen untuk baiknya suatu keluarga karena keduanya itu saling

keterkaitan lah ya jadi yang perempuan mengatur jadi akan ada sebuah bahtera

rumah tangga yang bagus, terus kan dulang-dulangan itu punya makna sama rasa

sama rata ketika seorang suami makan tempe istri juga makan tempe, ketia satu

makan peyek ya peyek, gesek ya gesek. Sedangkan sungkeman adalah ras abakti

terhadap orang tua itu yang wajib, antara mertua dengan orangtua sendiri

dianggap sama. Kalau saya dulu kan sederhana sedangkan dengan adat Jawa

yang komplit itu ada midodareni, pingitan, siraman.

Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?

I : Tahapan dalam pernikahan kalau ketika saya menikah dulu tidak terlalu banyak,

karena saya sendiri pada saat menikah beberapa tahun yang lalu sangat

sederhana, jadi cm ada 3 tahapan saja.

Q : Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?

Comment [ k110] : smbol

(138)

I : Tidak saya lakukan semuanya mbak, karena seperti yang sudah saya katakana

tadi, saya menikah dengan prosesi yang sangat sederhana sekali, dengan biaya

yang dikeluarkan seminimal mungkin.

Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?

I :

Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?

I : ya kalau di desa kita ya jelas orangtua yang sangat sentral, yang kedua ya

saudara-saudara dekat dan yang ketiga tetangga kita gag bisa lepas dari tetangga

kita kan butuh tenaga, saran. Jadi ikatan solidaritasnya sangat kuat.

Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa

bangga?

I : Ya saya pikir ada, saya pikir mungkin ada duit yang keduanya seperti yang

sudah saya sampaikan di awal bahwa semua itu ada maknanya itu kalau

diterapkan memang betul2 merupakan sadi luhung, jadi ketika prosesi itu

dilaksanakan dia bisa memaknai akan lebih berarti juga kalau ada rasa bangga

itu sangat wajar sih jelas terbukti karena dia mampu suatu prosesi pernikahan

yang agung dan mampu gitu secara ekonomi, saya piker bisa dijadikan prestise.

Tetapi menurut saya tidak hanya factor ekonomi namun dia juga bisa memaknai

itu yang lebih penting. Tapi kalau dia bisa melaksanakan semua prosesi tadi

namun tidak bisa merealisasikan dalam kehidupan yang nyata saya pikir ya

apalah arti semua itu.kalau mereka itu menyadari dan menjalankan sebuah

Comment [ k112] : prsesi

(139)

perceraian itu tidak akan terjadi karena sebelumnya sudah mengingat apa yang

sudah saya lakukan dahulu ketika menikah itu.

Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?

I : Ketika saya menikah biaya yang saya keluarkan cukup tidak terlalu banyak

karena saya memilih untuk tidak menggunakan prosesi yang jangkep (lengkap)

itu ya salah satu alasanya karena factor ekonomi.

Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?

I : Kalau menurut saya tetep terus dilestarikan dan kalau ada pengaruh dari luar

yakita gag usah memodifikasinya karena yang saya takutkan itu nanti maknanya

tidak akan didapatkan atau bisa disebut lepas dari makna. Seperti jika saat

pengantin menggunakan pakaian hitam yang biasa disebut dengan kesatrian itu

maka orang lain tidak boleh menasehati, jangankan orang lain pak lurahpun tidak

boleh memberikan sambutan saat pengantin menggunakan pakaian ada itu karena

itu merupakan pakaian ratu jadi setelah ganti baju kesatrian baru boleh

Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada

perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?

I : Kalau menurut pengamatan saya tidak ada pengaruh dengan adanya

pengaruh dari luar tidak ada, rata-rata orang menikah dengan masih murni

dengan adat jawa belum ada campuran2, terbukti belum ada campuran2 dalam

setiap prosesi, seperti pakaianya yang wajib yaitu pakaian kesatrian yang warna

hitam,

Comment [ k114] : prstse

Comment [ k115] : byya

Comment [ k116] : trds

(140)

Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga

sekarang masih ada?

I : itu harus kita teruskan sampai pada para generasi-generasi muda agar terus

akan tetap langgeng.

Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya

pernikahan adat ini?

I : keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat itu ya mungkin bisa lebih

dekat satu sama lain, komunikasi lebih dekat udah itu aja sih kalau menurut saya.

Comment [ k118] : bdy

(141)

Hari/ Tanggal : Senin,29 April 2014

Waktu : 09.00 WIB

Lokasi : Polindes Desa Sukomanah

Nama : Ibu Wg

Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02

Pekerjaan : Dukun Bayi dan dukun manten

Umur : 63 tahun

Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?

I : iya saya warga asli desa Sukomanah

Q : Apa

Gambar

TABEL  KODE

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini teknik symbol coding merupakan teknik yang digunakan untuk menghitung frekuensi kemunculan suatu aspek-aspek sinematografi yang ada pada film

Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki

Maka hipotesa dalam penelitian ini diterima yang berarti ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian latihan metode de lorme terhadap peningkatan kekuatan otot

| 12 Muhammadiyah Surabaya yang unggul dalam pengembangan kompetensi tenaga kesehatan berlandaskan intelektualitas, moralitas dan berjiw a enterpreuner tingkat

Hal ini dibuktikan pula dari hasil koefisian determinan R square hanya sebesar 0.8% menunjukkan rendahnya kemampuan varibel terikat dalam menjelaskan variabel

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh aktivitas belajar dan kemandirian dalam mengerjakan tugas terhadap hasil belajar siswa ekonomi kelas XI di SMA Semen Padang.

Dengan adanya dewan direksi diharapkan dapat menciptakan hubungan yang baik dengan pihak manajemen sehingga dapat mengambil keputusan permodalan yang optimal yang bertujuan

Selain itu, Jama>l juga menyajikan secara singkat pandangan Syah}ru>r terkait konsep risa > lah dan nubuwwah. Menurut Syah}ru>r nubuwwah bersifat