SIMBOL
SU
L DAN MA
UKOMANA
D
JU
UN
AKNA RIT
AH KECA
Diajukan k
Universita
Memenu
gun
Sa
Ris
URUSAN P
FAKU
NIVERSITA
iUAL PERN
AMATAN P
PURWOR
SKRIP
kepada Fak
as Negeri Y
uhi Sebagia
a Mempero
arjana Pen
Oleh
ski Dwi Pur
10413244
PENDIDIK
ULTAS ILM
AS NEGER
2014
NIKAHAN
PURWODA
REJO
PSI
kultas Ilmu
ogyakarta
an Persyara
oleh Gelar
ndidikan
:
rwandari
4043
KAN SOSIO
MU SOSIA
RI YOGYA
4
N ADAT JA
ADI KABU
u Sosial
untuk
atan
OLOGI
AL
AKARTA
AWA DI DE
UPATEN
v
MOTTO
Every day may not be good…
But there is something good in every day
(penulis)
Jika ingin berhasil dan ingin memiliki sesuatu dan ingin menang, selalu dengar
kata hatimu. jika hati tak dapat menjawab, pejamkan matamu, sebut nama ayah
dan ibumu, maka kau akan mencapai apa yang kau tuju.
semua kesulitan akan ringan, dan kau akan menang, hanya kau yang akan
menang.
(kabhi kushi kabhi gam)
Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar dan berlatih
vi
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini dengan tulus saya persembahkan kepada :
Allah SWT, untuk segala kemudahan dan jalan indah di setiap masalah hidup
yang saya temui
Semoga hamba menjadi orang yang pandai mensyukuri nikmat-Mu
Ayah R. Sutino dan Ibu Mistirah karena berkat doa, kasih sayang,
dukungan, semangat dan nasihat yang tidak pernah lelah diberikan kepada ananda
hingga ananda mampu merangkak naik menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam
menjalani hidup
Mas Rangga Andi Rahayu yang selalu ada buat aku, selalu menyayangiku dan
selalu membantuku setiap saat.
Desa Sukomanah yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini
Teman-temanku Pendidikan Sosiologi NR angkatan 2010,
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, serta tidak lupa ucapan sholawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan kita di
sepanjang zaman, sehingga penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “simbol dan makna pernikahan adat Jawa di Desa Sukomanah
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo” sebagai salah satu syarat untuk
meraih gelar sarjana pendidikan. Selanjutnya, penulis menyadari bahwa
keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa terimakasih kepada :
1.
Prof. Dr, Rochmat Wahab, M.A, selaku rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2.
Prof.Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial yang
telah memberikan izin guna melakukan penelitian.
3.
Bapak Grendi Hendrastomo,MM.MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sosiologi
4.
Ibu V. Indah Sri Pinasti, M.Si selaku pembimbing yang dengan senang
hati telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan
viii
5.
Seluruh dosen yang telah mengajar di prodi pendidikan sosiologi yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman sekaligus membekali
penulis agar menjadi sukses.
6.
BAPPEDA dan KESBANGPOLINMAS Kabupaten Purworejo yang telah
memberikan izin penelitian.
7.
Bapak Agus Budi Riyanto S,Pd selaku Kepala Desa Sukomanah yang
telah memberikan izin penelitian.
8.
Bapak Sunaryat selaku Sekertaris Desa Sukomanah yang telah
memberikan pengetahuan-pengetahuan dan memberikan
masukan-masukan.
9.
Bapak R.Sutino dan Ibu Mistirah, kedua orangtuaku yang telah
mencurahkan seluruh tenaga, semangat, kasih sayang yang tidak ternilai
dan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakakku Rangga Andi Rahayu untuk rasa kasih sayang yang tiada
hentinya engkau curahkan kepada adikmu ini.
11. Sahabat-sahabatku Amin, Lilis, Deni, Titin, Laras, Diana, Mutia, Mbak
Tina, Mbak Nana, Teri, Lila, dan semuanya yang telah memberikan
masukan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Sahabat-sahabatku Jurusan pendidikan Sosiologi khususnya kelas NR
angkatan 2010 yang telah memberikan semangat dan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
ix
membangun demi sempurnanya skripsi ini dan penulis berharap semoga
skripsi ini berhasil untuk mengantarkanku pada kesuksesan. Amin ya
robbal alamin
x
SIMBOL DAN MAKNA RITUAL PERNIKAHAN ADAT JAWA DI DESA
SUKOMANAH KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN
PURWOREJO
ABSTRAK
Riski Dwi Purwandari
Nim. 10413244043
Upacara adat dalam perkawinan sering dilaksanakan meskipun dalam
bentuk yang sangat sederhana sekali, meskipun masyarakat berkali-kali
menyaksikan upacara adat pengantin Jawa tetapi mereka kurang memahami arti
dan makna upacara tersebut. Pengikisan budaya yang diakibatkan oleh semakin
intensifnya pengaruh budaya asing menyebabkan pudarnya budaya asli Jawa. Di
sisi lain, ritual-ritual tersebut hanya dilakukan oleh kalangan menengah ke atas.
Maka penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana Simbol dan Makna
Pernikahan Adat Jawa di Desa Sukomanah Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Purworejo dan bagaimana pernikahan adat Jawa dapat dijadikan prestise dan
identitas bagi masyarakat
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan
sumber data adalah masyarakat Sukomanah yang melakukan tradisi pernikahan
adat dengan beberapa tokoh masyarakat serta perangkat desa.Teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan observasi. Teknik
sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik validitas data
dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan analisis datanya
menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol dan makna pernikahan adat
Jawa yakni: Siraman maknanya yaitu untuk membersihkan diri dari hal-hal yang
kotor dan negatif, Midodareni pada malam itu bidadari akan datang dari langit
dan menjelma ke dalam tubuh sang pengantin puteri, sehingga pengantin putri
akan berubah menjadi cantik,Balang-balangan sirih memiliki makna kesuburan
karena sirih itu berwarna hijau, Memecah telor memiliki makna sikap tegas dari
suami untuk menurunkan keturunan lewat Rahim sang isteri, sikap suami yang
wajib dihormati oleh seorang isteri, Sungkeman memiliki makna ungkapan
terimakasih kepada kedua orangtua atas segala bimbingan sampai saatnya kedua
pengantin harus berdiri sendiri. Ketika masyarakat melangsungkan pernikahan
dengan ritual-ritual Jawa seperti yang disebutkan di atas maka identitas budaya
Jawa tetap dilestarikan. Faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan sebuah pernikahan adat Jawa sehingga secara tidak langsung dapat
dijadikan prestise dalam masyarakat karena hanya mayoritas masyarakat
golongan menengah ke atas yang menggunakan pernikahan adat Jawa lengkap.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PERNYATAAN ... iii
PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang Masalah... 1
B.
Identifikasi Masalah ... 6
C.
Pembatasan Masalah ... 7
D.
Rumusan Masalah ... 8
E.
Tujuan Penelitian ... 8
F.
Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 10
A.
Kajian pustaka
1.
Pengertian simbol dan makna ... 10
2.
Tradisi dan Kebudayaan... 15
3.
Konsep Pernikahan ... 18
4.
Konsep masyarakat Pedesaan ... 23
B.
Kajian Teori ... 29
C.
Penelitian yang Relevan ... 33
D.
Kerangka Pikir ...
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
xii
D.
Sumber Data Penelitian ... 29
E.
Teknik Pengumpulan Data ... 30
F.
Informan dan Responden Penelitian ... 32
G.
Validitas Data ... 33
H.
Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV PEMBAHASAN ... 37
A.
Deskripsi Umum Data ... 37
1.
Gambaran Umum Desa Sukomanah ... 37
2.
Kehidupan Ekonomi, Sosial dan Budaya Masyarakat ... 39
3.
Kependudukan ... 44
4.
Deskripsi Informan ... 44
B.
Pembahasan dan Analisis ... 49
1.
Simbol Dan Makna Pernikahan Adat Jawa Di Desa
Sukomanah ... 49
2.
Identitas dan prestise dalam pernikahan adat jawa
di desa sukomanah ... 58
C.
Temuan Umum ... 67
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan ... 69
B.
Saran ... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1.
Bagan kerangka berfikir
25
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1.
Luas wilayah Desa Sukomanah
38
2.
Jenis mata pencaharian masyarakat desa Sukomanah
40
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
1.
Pedoman observasi
2.
Pedoman wawancara
3.
Hasil observasi
4.
Table kode
5.
Hasil wawancara
6.
Foto dokumentasi
7.
Peta Desa Sukomanah
8.
Sketsa Desa Sukomanah
9.
Surat permohonan izin penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial
10. Surat permohonan izin penelitian dari Badan Kesbanglinmas
11. Surat rekomendasi izin penelitian dari BPMD Jawa Tengah
12. Surat rekomendasi izin penelitian dari Kabupaten Purworejo
13. Surat keterangan melaksanakan penelitian dari Desa Sukomanah
Diambil 20 a
april 2014, wa
D
awancara den
Dokument
ngan perangka
tasi
Diam
Diamb
mbil pada saat
il pada saat ta
tanggal 15 ap
(dok
anggal 15 apr
(do
pril 2014. Wa
kumentasi pr
ril 2014. Waw
kumentasi pr
awancara den
ribadi)
wancara denga
ribadi)
ngan perias pe
an mantan ke
engantin
D
Diambil pada
Di ambil pad
a saat tanggal
da tanggal 2
15 april 2014
20 April 2014
(do
4. Wawancara
pribadi)
4. Wawanca
kumentasi pr
a dengan war
ara dengan se
Foto saat
Diambil pa
t malam mid
ada saat tangg
dodareni yan
gal 15 April 2
ng di diadaka
014 (dokume
an lek-lekan
Di ambil p
Di ambil
pada tanggal
l pada tangga
l 20 Maret 20
al 3 Juni 201
014 (
dokume
13 (
dokumen
entasi pribadi)
Di ambil p
Di ambil p
pada tanggal
pada tanggal
20 Maret 20
l 20 Maret 20
014, (
dokume
014 (
dokume
entasi pribadi
entasi pribadi)
i)
Di ambil p
Di ambil p
pada tanggal
pada tanggal
l 20 Maret 20
l 20 Maret 20
014 (
dokume
014 (
dokume
entasi pribadi)
entasi pribadi)
)
Lampiran 4
TABEL KODE
Kode Keterangan
Almt Alamat
Adt
Adat
Prspsi Persepsi
Thpn Tahapan
Bkt Bukti
byya Biaya
prstse Prestise
Prtspsi
Partisipasi
Lampiran 5
HASIL WAWANCARA
Hari/ Tanggal : 10 April 2014
Waktu : 16.00 WIB
Lokasi : Rumah informan
Nama : R. Kr
Alamat : Kliwonan RT.01 RW.02
Pekerjaan : Mantan Kepala Desa
Umur : 51 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
K : iya jelas saya warga asli desa Sukomanah
Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?
K : Adat jawa ya..ya pernikahan adat jawa itu pernikahan yang
menggunakan tradisi jawa, misalnya dengan busana kebaya dengan
berbagai macam ritual-ritualnya
Q : Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?
K : pernah, ketika saya menikahkan anak perempuan saya
Q : Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?
K : Ya karena kita orang jawa asli, untuk melestarikan budaya nenek
moyang dan para leluhur
Q : Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?
Comment [ k1] : Almt
Comment [ k2] : Adt
Comment [ k3] : bkt
K : Sebelum akad nikah diadakan siraman terlebih dahulu, yang kedua
kalau dalam istilah jawa itu ada pingitan antara kedua calon
mempelai, antara laki-laki dan perempuanya, terus dilangsungkan
akad nikah, tradisi jawanya yaitu mecah telor, lempar sirih dan
sungkeman.
Q : Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?
K : Ada banyak tahapan mbak
Q : Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?
K : Sebagian besar kita lakukan , tapi gak semuanya kita kan orang
desa jadi ya tergantung kondisi kekuatan ekonomi, kalau saya
dengan sederhana saja kok karena kalau mewah dengan banyak
ritual akan menelan biaya yang cukup banyak , sedangkan kalau
sederhana kan biayanya tidak terlalu banyak.
Q : Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?
K : Kalau dalam istilah Jawa itu kan sebelum akad nikah ada nikah siri
tujuanya untuk ngawekani hal-hal yang tidak diinginkann, sedangkan
siraman untuk menghindarkan diri dari sengkala atau betorokolo,
terus pingitan kalau pingitan itu dilakukan selama kurang lebih 7 hari
antara kedua mempelai tidak boleh saling ketemu, selanjutnya itu
memecah telor itu biar istri menghormati sang suami, saya juga
kurang paham akan makna-makna itu tadi tapi ya kita tetap
melaksanakanya, seperti melempar sirih itu saya juga kurang paham e
mbak, sedangkan kalau sungkeman itu maknanya kan wujud bakti
seorang anak terhadap kedua orang tua. Masih ada beberapa tahap
lagi sih tapi itu jarang dilakukan karena kita melakukan yang pokok
aja.
Comment [ k5] : adt
Comment [ k6] : thpn
Comment [ k7] : byya
Q : Siapa saja yang ikut berpartisipasi?
K : Yang ikut berpartisipasi dalam pernikahan itu otomatis saudara atau
kerabat, tetangga, karena kan kita sebagai yang punya hajat belum
tentu bias memikirkan sendiri sehingga butuh bantuan dan pemikiran
jadi butuh saudara-saudara dan kerabat
Q : Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap
ada rasa bangga?
K : rasa bangga ya jelas ada to, kan jadi ada bedanya dengan
orang-orang lain jadi kelihatan orang-orang kaya gitu kalo di desa ini, selain itu
kita juga bias melestarikan adat jawa kan semua orang belum tentu
bias melaksanakanya.
Q : Berapa biaya yang anda keluarkan?
K : kalau biaya ya relative tergantung yang punya hajat menginginkan
acara yang seperti apa kalau lebih lengkap dan mewah ya
membutuhkan dana yang banyak dan sebaliknya, kan kadang ada
yang Cuma akad nikah saja itu karena tidak memiliki finansial yang
cukup.
Q : Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu
dilestarikan?
K : jelas perlu agar sampai anak cucu, cicit dan canggah bisa
meneruskan adat ini karena sarat akan makna
Q : Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman,
Apakah ada perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?
K :tidak ada karena kita secara umum masih memiliki sifat kejawen
Comment [ k9] : prtspsi
Comment [ k10] : prstse
Comment [ k11] : byya
Comment [ k12] : mlstrkn
Q : Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu
hingga sekarang masih ada?
K : karena itu termasuk kekayaan kita yang membedakan kita dengan
masyarakat-masyarakat yang lain
Q : Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat
dengan adanya pernikahan adat ini?
K : Kalau pernikahan yang digelar mewah itu ya bisa dijadikan sebagai
kebanggaan, selain itu juga kita bias lebih berinteraksi dengan para
tetangga, saudara-saudara yang rumahnya jauh dan jarang ketemu
kalau ada acara seperti ini kan otomatis kumpul, jadi bias dijadikan
sarana sebagai silaturahmi
Comment [ k14] : bdy
Lampiran Wawancara
Hari/ Tanggal : 10 April 2014
Waktu : 19.00 WIB
Lokasi : Rumah informan
Nama : Sm
Alamat : Kliwonan
Pekerjaan : Petani
Umur : 51 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
K : iya betul, asli putra daerah desa Sukomanah saya itu
Q : Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?
K :Pernahkah adat jawa itu yang dilakukan dengan ritual-ritual jawa,
pakai baju kebaya,, ritualnya ya siraman,lempar sirih,
Q : pernahkah anda melakukan pernikahan adat dengan adat jawa?
K : pernah lah
Q : Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?
K : karena kan itu menyesuaikan nenek moyang kita dari jaman dulu
Q : Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?
K :Sebelum akad nikah sore diadakan siraman, terus lha nanti ada
pernikahan yang resmi gitu lho terus setelah akad nikah itu ganti
baju manten, habis itu ketemuan antara mempelai pria dan wanita
Comment [ k16] : almt
Comment [ k17] : adt
Comment [ k18] : bkt
sambil saling lempar-melempar sirik habis itu memecah telor
perempuan mencuci kaki laki-laki sesudah itu kedua pengantin di
widodareni (diduduki), setelah itu ada ritual poncotan yang
didalamnya ada beras, bawang merah dd yang termasuk
perlengkapan dapur, sehabis itu dilaksanakan sungkeman kepada
kedua orang tua mempelai, setelah sungkeman didudukin lagi di
tempat duduk pengantin, para tamu yang dating menikmati hidangan
yang telah di siapkan.
Q : Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?
K : ada banyak tahapan ya kira-kira tujuh tahapan dalam pelaksanaan
pernikahan adat Jawa lahh mbak,.
Q : Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?
K : ya kebanyakan sih dilakukan semua karena kalau di desa
sukomanah ritual-ritual tersebut sudah umum untuk digunakan saat
pernikahan dilangsungkan.
Q : Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?
K : makna dari setiap prosesi, siraman itu maknanya itu istilahnya
karena perempuan itu kan kalau nikah sudah bukan menjadi
tanggungan orang tua, jadi maksudnya minta maaf kepada orang tua
atas kesalaha yang dilakukan dari bayi hingga dewasa, kalau lempar
sirih dan mecah telor itu saya kurang tau, kalau poncotan itu di
dalamnya ada perlengkapan sembakau itu biar hasil kerja suami
untuk wanita atau sang istri
Q : Siapa saja yang ikut berpartisipasi?
Comment [ k20] : adt
Comment [ k21] : jmlh
Comment [ k22] : prssi
K : yang ikut ya saudara, lingkungan, sanak kadang, jadi sangat
membutuhkan tetangga untuk membantu yang punya hajat jadi
gotong royong di desa ini masih berjalan dengan baik,
Q : Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa
lengkap ada rasa bangga?
K :Ada rasa bangga, ya soalnya kan pakai biaya masak iya gag ada
kebanggan itu kan gag mungkin, selain itu semua kegiatan itu juga
memiliki banyak makna, meskipun menimbulkan rasa bangga tapi
itu juga merupakan budaya yang baik.
Q : Berapa biaya yang anda keluarkan?
K : biasanya itu ya tergantung acaranya mau yang sederhana atau yang
mewah mbak
Q : Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu
dilestarikan?
K : ya jelas perlu donk, kalau tidak dilestarikan gimana hayo tidak bisa
karena sudah mendarah daging
Q : Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman,
Apakah ada perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?
K :Sekarang kan sudah maju jadi sudah banyak gedung-gedung untuk
pernikahan, tapi kalau masyarakat desa ini tetap menggunakan tradisi
dan tidak ada perubahan
Q : Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu
hingga sekarang masih ada?
K : ya kita berharap aja agar tidak luntur
Comment [ k24] : prtspsi
Comment [ k25] : prstse
Comment [ k26] : byya
Comment [ k27] : bdy
Comment [ k28] : kbdyaan
Comment [ k29] : srn
Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan
adanya pernikahan adat ini?
K :kalau keuntungan itu ya bisa berkumpul dengan saudara-saudara
Hari/ Tanggal : Sabtu, 12 April 2014
Waktu : 11.00 WIB
Lokasi : Rumah informan
Nama : Cn
Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02
Pekerjaan : Pedagang
Umur : 30 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
I :tidak, saya asli Salatiga, tapi suami saya yang asli desa Sukomanah
Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?
I :Pernikahan adat jawa itu ya,,emm,,,pernikahan yang prosesinya menggunakan
pakai adat jawa, yaitu kebaya dengan berbagai macam ritual adat seperti siraman,
mecah telor dan lain-lain
Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?
I :Pernah lah mbak beberapa tahun yang lalu, saya menggunakan adat jawa tapi
hanya sederhana saja mbak
Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?
Comment [ k31] : almt
Comment [ k32] : adt
I :Karena saya menyesuaikan dengan budaya yang ada di desa ini jadi
menggunakan adat jawa, kalau saya menikah dengan orang batak lha mungkin
saya menggunakan adat Batak,,hehehe
Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?
I :Pelaksanaanya ya untuk pertama kalinya pasti siraman dulu ya mbak, terus
malam midodareni, besok paginya akad nikah, resepsi terus melempar sirih,
mecah telor dan habis itu jalan bareng kedua mempelainya menuju ke pelaminan,
dilanjutkan sungkeman yang dimulai dari anak sungkem kepada orang tua, dan
langsung ke mertua gitu yang saya tahu
Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?
I :Tahapanya kurang lebih ya ada 7 mbak
Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?
I : kalau pas saya nikah kemarissn itu sih tidak ya mbak, tidak saya lakukan
dengan alasan memakan banyak biaya, jadi yang penting aah aja, kemarin itu
saya menggunakan cara yang sederhana sekali mbak.
Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?
I :Makna dari setiap prosesi itu ibaratnya kalau siraman itu saya kurang jelas e
mbak Cuma tau saja kalau ketika pernikahan ada siraman tapi maknanya saya
kurang tahu, kalau midodareni itu kan malam lek-lekan malam sebelum akad
nikah acaranya yaitu kumpul-kumpul dan makan-makan bersama, yang ikut
kumpul itu tetangga, saudara, kerabat dekat. Sebenernya tetangga dan saudara
Comment [ k34] : adt
Comment [ k35] : thpn
Comment [ k36] : thpn
dekat yang penting. Sedangkan kalau melempar sirih saya kurang jelas juga, tapi
ada satu lagi yaitu kucar-kucur itu maknanya sang suami berhak dan wajib
memberi nafkah kepada istrinya.
Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?
I : “yang ikut berpartisipasi itu karang taruna, mereka ikut membantu menyiapkan
perlengkapan pernikahan dari membawa kursi dari balai desa ke rumah, hingga
ikut laden saat ada tamu, terus saudara, dan tetangga.
Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa
bangga?
I : jelas bangga, kan jika dilihat oleh orang yang kalangan menengah kebawah kita
melihatnya sangat wah, karena saya sendiri juga tidak bias melangsungkan
pernikahan seperti itu jadi saya melihatnya wah,,mungkin bagi yang
melangsungkan pernikahan seperti itu mereka akan sangat puas sekaligus
bangga.
Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?
I :Biaya yang saya keluarkan saat menikah itu tidak banyak seperti yang saya
sudah jelaskan tadi bahwa saya mengadakan pernikahan dengan sederhana jadi
tidak memakan biaya yang banyak.
Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?
I :Perlu donk,.karena kan juga biar tidak punah dan anak cucu bisa meneruskan
budaya yang pernah kita ajarkan ini
Comment [ k38] : mkna
Comment [ k39] : prtspsi
Comment [ k40] : prstse
Comment [ k41] : byya
Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada
perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?
I : Tetap masih asli dan perlu dilestarikan, kalau di desa ini masih asli tapi kalau
dikota-kota besar kemungkinan sudah luntur dan mengalami perubahan.
Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga
sekarang masih ada?
I :Karena itu merupakan warisan budaya kita
Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya
pernikahan adat ini?
I :keuntunganya itu ya bisa jadi pengalaman buat kita untuk mengajarkan kepada
anak-anak kita agar mereka tahu bagaimana tradisi pada masyarakat kita ini,
terus selain itu kita juga bisa berkumpul dengan tetangga, kalau gag ada acara
kan jarang kumpul paling kalau sedang di warung saja.
Comment [ k43] : bdy
Comment [ k44] : bdy
Hari/ Tanggal : Minggu,13 April 2014
Waktu : 17.00 WIB
Lokasi : rumah informan
Nama : Ibu Ms
Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02 Sukomanah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Umur : 40 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
I :Bukan, saya aslinya dari bubutan,,tetangga desa dari Sukomanah
Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?
I :Pernikahan adat Jawa adalah pernikahan yang menggunakan berbagai macam
ritual jawa, seperti siraman, tadah koyo,membasuh kaki suami dengan mecah
telor, jadi dengan tradisi-tradisinya.
Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?
I :Pernah,pernah saya juga dulu menikah dengan adat jawa
Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?
I :Soalnya kan asli orang Jawa..
Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?
Comment [ k46] : almt
Comment [ k47] : adt
Comment [ k48] : bkt
I : Tahapanya itu kan pertama siraman, yang kedua apa ya itu acara serah terima,
terus melempar sirih, memcah telor, tadah koyo, dan sungkeman
Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?
I :Kira-kira ya ada tujuh
Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?
I :Iya dilakukan semua kan adat Jawa,,meskipun tidak lengkap
Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?
I : Siraman itu kan biasanya dilakukan pada malam hari agar semuanya lancar,
semuanya selamet dan di ridoi orang tua, mecah telor dan lemmpar sirih saya
kurang tahu e, kalo seserahan itu dilakukan sebelum akad nikah, tadah koyo itu
maksudnya kalo diberi hasil keringat suami itu biar seirit mungkin bisa mengatur
ekonomi, yang penting dibeli sedangkan yang tidak penting tidak usah dibeli
gitu, jadi kebutuhan pokok itu yang di utamakan, kalo sungkeman itu kan yang
disungkem ayah ibu , nenek sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua
Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?
I :Sanak saudara, tetangga, kerabat dekat
Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa
bangga?
I :Mewah,,mewah..ada rasa bangga donk,soalnya kan pernikahan Cuma satu kali
kalo mewah kan jadi bangga, yang bisa hanya orang kaya karena kan habisnya
Comment [ k50] : plksnaan
Comment [ k51] : thpn
Comment [ k52] : plksanaan
Comment [ k53] : mkna
banyak sekali kalo orang biasa gag ada siraman Cuma langsung akad nikah
saja,kalo sederhana yang diundang kan tidak banya Cuma lingkungan saja
Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?
I :biaya yang dikeluarkan saat melangsungkan pernikahan adat Jawa itu ya
macem-macem dan berbeda-beda mbak, kalau keluarga yang sederhana mungkin
biayanya ya tidak terlalu mahal tapi kalau yang mewah dan komplit itu ya biaya
yang dikeluarkan sangat banyak
Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?
I :Menurut saya ya perlu dilestarikan soalnya ya untuk melestarikan budaya Jawa
biar tidak terjajah oleh budaya luar
Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada
perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?
I :Nyatanya ya ada, sekarang ada organ, gag kayak dulu sedangkan adatnya tetap
tidak berubah
Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga
sekarang masih ada?
I :Kan untuk melambangkan hidup seseoerang berumah tangga sebagai wujud
bakti antar suami istri untuk melekatkan hubungan antar besan juga
Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya
pernikahan adat ini?
Comment [ k55] : prstse
Comment [ k56] : byya
Comment [ k57] : bdy
Comment [ k58] : prbhn
I :Menjadikan naluri sehingga anak cucu juga bisa tahu dan paham, dan bisa
Hari/ Tanggal : Senin,14 April 2014
Waktu : 16.00 WIB
Lokasi : Rumah informan
Nama : Ibu Sr
Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02
Pekerjaan : Guru dan Perias pengantin
Umur : 50 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
I : iya asli warga Sukomanah
Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?
I : Pernikahan adat jawa pokoknya itu jika dilihat dari bajunya memakai kebaya
ya mbak. Dalam tradisi jawa harus memakai kutu baru, terus jaritnya itu
wirunya didalam tidak kelihatan memakai pakaian yang resmi untuk upacara
adat itu hitam namanya kana nendran dan pernikahan adat juga memiliki
bebrapa ritual yang dilakukan dalam upacara adat terdapat dalang manten
juga, saat siraman ayam di lepas orang-orang berebut ayam.Jadi banyak
ritual-ritualnya gitu.
Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?
Comment [ k61] : almt
I :Sering, kalau ibu hanya biasa pakai Jawa sederhana, tapi putrinya ibu sudah
pernah dengan adat Jawa lengkap
Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?
I : Karena kan untuk “nguri-uri” kebudayaan Jawa mbak apalagi kita ini kan
orang desa jadi sudah sepantasnya memakai budaya sendiri.
Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?
I :Pertama itu kan siraman mbak, Siraman itu biasanya hanya dilakukan oleh
pengantin puteri kalau kakung jarang melakukan siraman, air yang digunakan
menggunakan sumber air dari tujuh sumur lho mbak ditaruh gelas, disitu kan
disediakan makanan berupa gedang rojo,ingkung,dan kelapa muda. Air yang
untuk siram ada kelapa hijau dan bunga setaman, orang tua mengendong
pengantin sampai kamar pengantin,terus dahar gembung terus dodol dawet. Di
depannya dipasang tarub sebagai simbol. Terus serah-serahan pengantin laki-laki
bawa ubo rampe, macem-macem lah,terus ada ton-tonan pengantin laki boleh
masuk kamar puteri, akad nikah itu termasuk upacara adat pkai baju kana
nendran yng resmi mulailah upacara adat, prtama pengantin putri duduk di kursi
pengantin namanya jumenengan, terus penganting putra datang ada serah terima
lalu upacara adat, melempar suruh,biasanya “pengantin putri sok tak gleniki
lempar sama-sama tp mbak le nglempar duluan ya mbak”,habis itu cium tangan
terus membasuh kaki suami yang memecah telor, terus kedua mempelai duduk
namanya sinduran yang kiri adalah pengantin putri yang gendong bapaknya,
Comment [ k63] : bkt
sampai pelaminan bapaknya duduk ditengah. Terus cublukan yaitu mendudukan
kedua pengantin. Terus kacar-kucur, manten putri nadahin koyone, nerima
nafkah dari sang suami selanjutnya sungkeman sama orang tua manten putri dulu
Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?
I : Ada banyak mbak tahapan-tahapanya.
Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?
I :Kalo pas ibu menikah jaman dulu gak lengkap tapi kalau pas putri ibu lengkap
Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?
I :Maknanya kalau siraman itu ya mensucikan diri kan itu di wudhu’in, melempar
suruh tu maksudnya kan suruh itu “kesusu arep weruh” pengen melihat gitu,
kalau mecah telor ki kan kalau prawan itu kan masih utuh suci terus
“diprawani”, makane kan kadang ada yang sudah hamil itu gag pakai mecah
telor, sungkemanmaknanya minta doa restu kepada orangtua.
Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?
I :Yang pasti keluarga,tetangga beda banget masyarakat desa kalo sama dengan
orang kota, disana kayak ga ada apa-apa tokonya masih buka gag tau paginya di
gedung malah mewah sekali,di kota tetangga dekat malah gag tau kalau nikah
kalau di desa kan beberapa bulan sebelumnya udah rame mbak banyak yang
dating dan kumpul-kumpulan “ngrembug”.
Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa
bangga?
Comment [ k65] : plksnaan
Comment [ k66] : thpn
Comment [ k67] : prssi
Comment [ k68] : mkna
I : Selain ada rasa bangga itu juga merupakan sebuah prestise dan ritual itu juga
lebih sakral gag terlalu bangga juga tp marem mantep, jadi bkin nangis kalo
orang Cuma melihat egk tapi kalo yang merasakan ya marem kan sacral gitu,
kalo orang pada umumnya mungkin wah karena yang pakai itu menengah keatas,
kita kan juga orang jawa jadi harus melestarikan adat adat itu kebudayaan itu
termasuknya.
Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?
I : iya itu mahal tidak semua bisa, kalo di desa Sukomanah itu jarang ,Cuma dek
endah, pak tahroji, sama sini itu aja karena mbok ne ngerias dewe baru tiga,
Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?
I : Ya kalau saran ibu kita sebagai bangsa Indonesia kita warga desa itu merupakan
sebuah kepribadian dan kebudayaan kalau bisa itu dipegang kokoh agar tidak
kemasukan oleh budaya luar. Mana harga diri bangsa kalau tidak dilestarikan
Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada
perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?
I : Ya kalau luar tidak ada, kemarin ibu mendapatkan orderan orang bubutan tapi
asli orang barat Australia tp dia tetap memakai adat jawa
Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga
sekarang masih ada?
I :Kita harus mempertahankan agar budaya kita karena itu yang membedakan
budaya kita dengan budaya yang lainya.
Comment [ k70] : prstse
Comment [ k71] : byya
Comment [ k72] : bdy
Comment [ k73] : kbdyaan
Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya
pernikahan adat ini?
I : Keuntunganya itu kita bisa lebih paham akan makna sebuah upacara ritual,
semua ritual-ritual tadi itu ternyata memiliki banyak makna yang dapat kita
jadikan pedoman saat berumah tangga dan bagaimana kita hidup bermasyarakat
agar menjadi lebih baik.
Selain itu juga acara ini bisa kita jadikan jembatan untuk bisa lebih akrab dengan
Hari/ Tanggal : Senin,14 April 2014
Waktu : 19.00 WIB
Lokasi : rumah informan
Nama : Bapak Ws
Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02
Pekerjaan : Guru
Umur : 40 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
I : bukan saya warga asli desa Sumbersari
Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?
I : Pernikahan adat jawa itu pernikahan yang sengaja dilakukan dengan acara
resmi menurut orang jawa bisa dilihat dari bentuk pakaianya, upacaranya atau
ritual,aturan-aturan yang harus disesuaikan dengan adat-adat yang berlaku sesuai
dengan nilai dan norma dan merupakan suatu acara yang sangat berarti dalam
seuatu kehidupan karena dianggap sacral.
Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?
I : ya pernah dan tetep menggunakan adat jawa tapi tidak sedetail orang di Yogya
atau kraton Solo tapi hanya adat yang dilakukan didaerah-daerah desa,dan
Comment [ k76] : almt
kebetulan pas hari pernikahan pun kami menggunakan tata cara adat Jawa
tersebut.
Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?
I : karena saya orang Jawa asli dan mayoritas masyarakat di desa ini dalam suatu
acara pernikahan itu menggunakan adat Jawa.
Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?
I : Kalau acara siraman biasanya untuk acara-acara tertentu, karena banyak
yang menganggap kalau kurang praktis jadi mungkin hanya golongan-golongan
tertentu yang menggunakan siraman, sebetulnya bukan menengah ke atasnya tapi
mungkin karena anggapan bvahwa itu merupakan suatu hal yang wajib tapi
masih cenderung dilakukan oleh keluarga-keluarga yang dekat dengan keratin,
keluarga ningrat seperti itu , kalau di sini kalau yang apa mandi siraman itu
jarang dilakukan tapi untuk tata upacara pernikahanya itu yang masih dilakukan
seperti sungkeman sebagai tanda bakti, kemudian ada adat kalau suami mecah
telor. Lempar sirih terus ada adat yang suami menuangkan padi, ya intinya
makanan pokok lah, jadi suami harus memberikan hasil kerjanya kepada suami
dan keluarga intinya agar pintar mengatur ekonomi.
Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?
I : ya ada banyak tahap-tahapanya mbak.
Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?
Comment [ k78] : bkt
Comment [ k79] : bdy
Comment [ k80] : plksnaan
I : kalau saya tidak mbak, menurut adatmemang iya tapi kadang kita berfikiran
kalau prosesnya terlalu lama padahal kita kan kadang-kadang sibuk dan kalau
dengan banyak ritual adat itu kurang efektif , pernikahan adat secara lengkap itu
dilakukan biasanya oleh keluarga-keluarga yang mampu secara ekonomi
Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?
I : kalau siraman menurut pendapat saya sendiri adalah symbol dari kebersihan
untuk memulai kehidupan baru harus dimulai denganb awal yang bersih dan suci
niat yang tulus kemudian disimbolkan dengan siraman( mandi) maksudnya
bukan mandi hanya secara fisik saja tetapi juga secara batin dan pikiranya harus
bersih kemudian nanti memulai rumah tangganya diawali dengan niatan yang
bersih dan baru, lempar sirih itu untuk orang-orang jaman sekarang banyak yang
kurang paham kebanyakan itu biasanya para piyayi-piyayi sepuh yang paham
seperti kayak mecah telor intinya apa saya kurang paham mungkin maknanya
seorang isteri harus bisa menjaga nama baik suami. Sungkeman itu tanda bakti
minta doa restu disampaikan dengan sungkeman
Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?
I : Kalau di wilayah sini kan kita termasuk masih di desa ya warga sekitar itu pasti
aka ikut serta dalam acara ini untuk membantu kemudian dalam proses
pernikahan adat jawa setiap kegiatan yang paling penting adalah juru rias karena
juru rias itu biasanya sudah tau tata urutan tata aturan sehingga bliau yang
Comment [ k82] : prssi
mengantarkan bagaimana jalanya upacara adat dan urutan-urutanya. Jadi yang
penting adalah juru rias dan sesepuh biasanya
Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa
bangga?
I : sebetulnya ya gag terlalu gumun sih , karena sebetulnya itu bukan masalah
mewah atau tidaknya mungkin makna dibalik ritual-ritual
Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?
I : tergantung mau acaranya seperti apa sih, kalau saya dulu ya tidak terlalu banyak
karena tidak menggunakan tahapan-tahapan pernikahan secara lengkap.
Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?
I : Sangat perlu, karena kalau menurut saya saran yang penting itu ya bahwa setiap
prosesi itu yang kita ambil adalah maknanya artinya tiap-tiap prosesi itu sangat
perlu sekali ibaratnya seperti nasehat , nasehat secara symbol sehingga nanti kita
bisa meneruskan dan menyampaikan kepada anak-anak kita khususnya agar
kebudayaan itu bisa memberikan arahan dan nasehat bagi kehidupan agar
menjadi lebih baik jadi makna dibalik itu semua menunjukkan bahwa orang
berumah tangga itu harus seperti ini-seperti ini. Saranya ya mungkin prosesi ini
merupakan suatu kegiatan yang kuno tapi ini merupakan suatu nasehat yang luar
biasa perlu dipertahankan dan dilestarikan.
Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada
perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?
Comment [ k84] : prtspsi
Comment [ k85] : mkna
Comment [ k86] : thpn
I : ya kalau untuk perubahan-perubahan itu tidak ada prosesinya tetap sama
hnya mungkin dengan adanya teknologi itu membuat segala sesuatunya itu lebih
simple contohnya kalau dulu itu pernikahan adat dilakukan dengan cara yang
sacral tanpa ada gangguan dari berbagai jepretan kamera dari tukang foto dan
lain sebagainya mungkin iotu yang sedikit banyak mempengaruhi, mungkin
kalau tanpa foto dan jepret-jepret kesakralanya itu akan lebih tanpa gangguan itu
hanya disitu sedangkan prosesinya dan urutanyaa dari jaman dulu sampai
sekarang tidak ada perubahan
Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga
sekarang masih ada?
I :karena itu merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang harus kita
lestarikan karena dijadikan sebagai pedoman dalam sebuah kegiatan yang
dianggap sacral, dan agar kita sebagai generasi penerus bisa menjaga agar tetap
asli dan tidak tercampur dengan budaya luar.
Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya
pernikahan adat ini?
I : jadi bisa lebih berkumpul aja dengan sanak saudara selain itu juga bisa lebih
paham akan sebuah makna tradisi yang dilakukan dengan berurutan dan unik itu
ternyata banyak nilain yang bisa kita petik.
Comment [ k88] : prbhn
Comment [ k89] : kbdyaan
Hari/ Tanggal : Senin,29 April 2014
Waktu : 10.00 WIB
Lokasi : Balai Desa Sukomanah
Nama : Bapak Sn
Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 01
Pekerjaan : Sekertaris Desa
Umur : 45 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
I : Nggih,saya asli sukomanah
Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?
I : Suatu proses pernikahan yang masih menggunakan simbol-simbol tradisi atau
adat Jawa, yang di salamnya itu ada symbol-simbol dari sebuah tradisi budaya
yang itu memang berbeda dengan adat daerah lain, Jawa itu kan dahulunya
bersumber dari Keraton Jogja yang berkembang sampai ke masyarakat biasa
didalamnya ada symbol-simbol dari tradisi tersebut.
Q :Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?
I : Dalam hal melaksanakan pernikahan saya sendiri ketika saya menikah dengan
tradisi Jawa, juga menggunakan adat Jawa, adik saya juga, kita sering mensetting
Comment [ k91] : almt
karena saya di entertainment,mendatangi pernikahan Jawa untuk menjadi MC,
saya kan juga sebagai dalang manten.
Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?
I : Karena saya ingin melestarikan budaya kita sendiri, yaitu budaya Jawa
Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?
I : Jadi kalau lengkap prosesnya panjang, dari proses lamaran juga ada tradisi
kejawenya sepertyi tukar cicin, sebenarnya sudah nasional namun itu berasal dari
Jawa juga aaa menentukan hari lamaran hari pelaksanaan itu orang Jawa
memiliki aturan sendiri, baru saat pelaksanaanya itu ada tahapan-tahapanya
midodareni, ada apa itu saat pelaksanaanya. Yang biasanya dijalankan di desa ini
kana da yang lengkap da nada yang sedderhana itu lain-lain neg yang standard
saja ada proses-proses bahwa kedua mempelai sudah dinikahkan terlebih dahulu
dengan cara keagamaan sesuai dengan agamanya, terus pada saat pelaksanaan
panggihnya ada istilah jumenengan yaitu pengantin puteri di lenggahklan sendiri
itu utamanya pengantin putri dulu yang duduk, setelah itu nanti pengantin pria
yang masuk istilahnya sasono ringgo yaitu masuk kursi pelaminan sebelum
mereka dipertemukan pengantin putri itu menjemput didepan gapura yang di situ
sudah ada ubo rampenya, lha disitulah awal pelaksanaan panggih (ketemu) terus
mereka saling melakukan rangkaian upacara adat yang di mulai dengan sawat
gantalah atau yang dikenal dengan lempar sirih, terus MC disitu memberi makna
dengan nyondro, habis itu dia terus wijik air kembang setaman, jadi telor itu
Comment [ k93] : prsesi
dipecah lalu pengantin putri membasuh kaki yang kakung lalu krobyongan
menuju tempat pelaminan, mengapa menggunakan kain merah putih? Jelas kalau
merah itu berani putih itu suci, maksudnya merah itu berarti berani melakukan
sesuatu yang dianggap benar putih suci, setelah itu melakukan kacar kucur yang
bermakna bahwa laki-laki memberikan nafkah kepada istrinya, terus makan
bersama sebagai symbol kebersamaan dalam keluarga habis itu minum air putih
bening, air putih berasal dari tirto wening bahwa menikah di dasari dengan
pikiran yang wening yang berarti bersih, setelah itu mereka melakukan upacara
sungkeman jelas maknanya berbakti kepada orang tua itu yang simple yang
biasanya dilaksanakan di masyarakat.
Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?
I : Sebenarnnya tahapan itu sangat banyak tergantung yang punya gawe mau yang
lengkap atau yang sederhana saja, kalau yang sederhana tahapanya tidak terlalu
banyak
Q :Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?
I : Kalau saya waktu itu mengikuti tapi saya dahulu tidak berfikir maknanya
hanya mengikuti periasnya saja lha sekarang saja kita tahu maknanya seperti itu.
Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?
I : Sirih itu bahasa jawanya kan suruh, kesusu weruh jadi kedua mempelai itu
segera ingin mengetahui a apa yang ingin dia ketahui jelas apa yang selama ini
dia tidka ketahui atau yang selama ini ditutupi itu kepingin ngerti manisnya
Comment [ k95] : smbol
Comment [ k96] : thpn
rumah tangga, terus suruh itu digigit ujung sama pucuknya kan rasanya sama jadi
diharapkan bisa merasakan sesuatu yang sama, tigan itu sama aja memiliki
symbol bibit, disebutkan bahwa symbol keluarga itu untuk meneruskan
keturunan untuk berkembang.
Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?
I : Di desa biasanya sudah ada kepanitiaan, dari saudara ,tetangga,semua kumpul
berbeda dengan dikota yang sekarang sudah lebih sering menggunakan catering
yang paketan jadi sudah tidak ada kepanitiaan lagi
Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa
bangga?
I : Jelas tidak semua melakukan dengan lengkap karena dengan menanbah satu
prosesi saja akan menambah jumlah finansial tapi bagi orang yang sudah
memahami maknanya itu akan menyayang kan kalau ditinggalkan karena semua
prosesi adat ada semacam sesuatu yang mempengaruhi psikologinya, misalnya
siraman jika dilakukan dengan benar itu bisa membuat trenyuh kalau dalam
sungkeman itu malah jarang yang membuat orang meneteskan air mata tapi kalau
di siraman itu malah sering meneteskan air mata jadi dalam siraman suasana
trenyuhnya sangat berasa dan itu sangat membekas saat mereka sudah memiliki
anak, jadi bukan hanya mertiahnya saja tapi lebih ke makna, sebenarnya tidak
terlalu banyak.
Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?
Comment [ k98] : mkna
Comment [ k99] : prtspsi
I : Kalau pas saya menikah dulu itu ya biayanya sekitar 10 jutaan, tapi yaa
tergantung mau seperti apa pestanya, biaya kan relatif
Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?
I : Saya kan salah satu pelaku seni, menurut saya budaya tradisi seperti dalam
pernikahan adat Jawa ini harus terus dilestarikan meskipun masyarakat sekarang
ini sudah lebih maju dibandingkan dengan masyarakat jaman dahulu.
Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada
perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?
I : Ada juga sih kadang-kadang perubahan itu sebenarnya positif kalau pada
saat dodol dawet itu uangnya karena memang jaman dulu itu menggunakan
kereweng tapi sekarang karena perkembangan jaman sekarang sudah di buat
symbol-simbol uang buatan sekarang malah ada yang menggunakan uang asli
kalau orang kaya di sebarkan dengan uang yang 20 ribuan atau berapa, itu
kreatifitas yang tidak menyimpang tapi adat sebenarnya dan merupakan sebuah
seni dan pada saat upacara adat kalau suasana keraton kan lebih ngess tapi kalau
sudah ke barat kan bisa saja saat pengantin keluar itu biasanya di iringi dengan
jaipongan,ada yang jungkir-jungkir itu merupakan budaya daerah tapi tergantung
daerahnya masing-masing tidak kebudayaan dari luar.
Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga
sekarang masih ada?
Comment [ k101] : byya
Comment [ k102] : trds
I : Kalau menurut saya sebagai pelaku seni dan budaya saya cenderung setuju
untuk melestarikan budaya ini dan para generasi muda harus ikut serta dalam
kegiatan ini untuk melestarikan karena kalau tidak nanti budaya luar yang akan
masuk kalau dalam hal, walaupun dengan diiringi music dengan CD namun saya
harapkan masih ada nuansa tradisinya bukan malah saat pengantin datang di
setelkan lagu oplosan atau yang lain namun harus tetap memperlihatkan
tradisinya jadi nenek moyang kita sudah mengemas tradisi ini sedemikian rupa
tapi tergantung kita dapat memaknainya atau tidak kalau bagi pemerintah sendiri
itu dapat dijadikan sebagai nilai tambah untuk mengembangkan budaya local.
Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya
pernikahan adat ini?
I : Kalau menurut saya sendiri sih ya, saya mendapakan keuntungan karena
saya dalam sebuah pernikahan itu memiliki profesi sebagai dalang manten,
sebagai MC, dan saya juga punya kelompok organ tunggal yang biasanya di
undang untuk memberikan hiburan kepada para tamu yang datang, dengan tampil
menghibur para tamu undangan otomatis saya dan kelompok seni saya akan
mendapakam keuntungan finansial.
Comment [ k104] : prsesi
Hari/ Tanggal : Senin,29 April 2014
Waktu : 10.00 WIB
Lokasi : Balai Desa
Nama : Bapak Sy
Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 01
Pekerjaan : Kaur keuangan
Umur : 35 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
I : iya asli Sukomanah
Q : Apa yang anda ketahui tentang pernikahan adat Jawa?
I : Pernikahan adat Jawa yang saya ketahui itu ya merupakan sebuah tradisi yang
adi luhung ya jadi ya sangat sangat baik karena semua prosesi itu semua
mengandung makna, makna yang tinggi yaitu dari pertama kenal, lamaran dll
disitu juga ada batasan-batasan tertentu dan ketika hari H juga banyak prosesi
yang mengandung banyak makna, dari balang-balangan sirih itu juga ada
maknanya, terus mecah telor di cuci air setaman artinya ketika seseorang mampu
menjiwai semua prosesi dari awal sampai akhir yang mengandung makna yang
tinggi tadi maka dapat mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik.
Comment [ k106] : almt
Q : Pernahkah anda melaksanakan prosesi pernikahan dengan adat Jawa?
I : Belum, artinya adat jawa sendiri yang jangkep adat2 yg jangkep atau komplit,
kalau saya terus terang menggunakan yang simple sederhana jadi ya hnya
sekedar menuruti aturan agama dan pemerintah seperti melamar Cuma itu saya
hanya didudukin gitu aja tidak ada prosesi-prosesi yang lain. Istilahnya kalau
dikita itu gak di dandani gitu lah jadi gk ada itu.
Q :Mengapa anda memilih menggunakan adat Jawa?
I : Ya saya terus terang yang pertama mengambil praktisnya aja yang kedua ya
karena factor biaya, kita kan perlu biaya, tenaga , pikiran dsb, jadi saya
mempertimbangkan itu dan saya lebih mengambil ke sisi sahnya aja gitu jadi
saya memang menggunakan prosesi2 yang seperti itu , sebenarnya saya harapkan
semua itu bisa dilaksanakan di maknai karena kalau kita yakini semua prosesi
tadi memiliki makna yang sangat dalam.
Q :Bagaimana pelaksanaan pernikahan adat Jawa menurut anda?
I : Ya setau saya ya berawal dari lamaran setelah lamaran pd hari H itu ya
runtutanya kalau jawa jangkep ya seperti yang saya sampaikan tadi mungkin ada
lempar sirih kalau maknanya saya kurang begitu paham ya mbak ya yang jelas
itu menyatukan satu rasa sirih itu kan di gigit baik dari ujung sampai pangkal
memili rasa yang sama, jadi kalau kita sudah berniat untuk berumah tangga
harusnya antara di laki-dan perempuan sudah menyatu sama rasa, lalu mecah
telor dan penganting kakung kakinya dibersihkan oleh pengantin puteri itu
Comment [ k108] : prsesi
memiliki makna bahwa berharap akan segera memiliki momongan karena ketika
orang berumah tangga akan lebih kuat karena memiliki anak, dan wujud
kebaktian perempuan terhadap laki-laki, lalu ada singkep sindur menggunakan
kain waarna merah putih, punya makna ya merah itu berani, putih itu suci jadi
menikah itu di niati dengan niatan yang suci, selanjutnya saya kurang hapal
dengan urutan-urutanya yang tadah koyo itu artinya bahwa seorang laki-laki
memberikan nafkah kepada isterinya dan isrinya yang mengatur atau
memanajemen untuk baiknya suatu keluarga karena keduanya itu saling
keterkaitan lah ya jadi yang perempuan mengatur jadi akan ada sebuah bahtera
rumah tangga yang bagus, terus kan dulang-dulangan itu punya makna sama rasa
sama rata ketika seorang suami makan tempe istri juga makan tempe, ketia satu
makan peyek ya peyek, gesek ya gesek. Sedangkan sungkeman adalah ras abakti
terhadap orang tua itu yang wajib, antara mertua dengan orangtua sendiri
dianggap sama. Kalau saya dulu kan sederhana sedangkan dengan adat Jawa
yang komplit itu ada midodareni, pingitan, siraman.
Q :Ada berapa tahapan dalam pelaksanaanya?
I : Tahapan dalam pernikahan kalau ketika saya menikah dulu tidak terlalu banyak,
karena saya sendiri pada saat menikah beberapa tahun yang lalu sangat
sederhana, jadi cm ada 3 tahapan saja.
Q : Apakah semua prosesi tadi anda lakukan semuanya?
Comment [ k110] : smbol
I : Tidak saya lakukan semuanya mbak, karena seperti yang sudah saya katakana
tadi, saya menikah dengan prosesi yang sangat sederhana sekali, dengan biaya
yang dikeluarkan seminimal mungkin.
Q :Apa yang anda ketahui tentang makna dari setiap prosesi tadi?
I :
Q :Siapa saja yang ikut berpartisipasi?
I : ya kalau di desa kita ya jelas orangtua yang sangat sentral, yang kedua ya
saudara-saudara dekat dan yang ketiga tetangga kita gag bisa lepas dari tetangga
kita kan butuh tenaga, saran. Jadi ikatan solidaritasnya sangat kuat.
Q :Apakah ketika melangsungkan pernikahan secara adat Jawa lengkap ada rasa
bangga?
I : Ya saya pikir ada, saya pikir mungkin ada duit yang keduanya seperti yang
sudah saya sampaikan di awal bahwa semua itu ada maknanya itu kalau
diterapkan memang betul2 merupakan sadi luhung, jadi ketika prosesi itu
dilaksanakan dia bisa memaknai akan lebih berarti juga kalau ada rasa bangga
itu sangat wajar sih jelas terbukti karena dia mampu suatu prosesi pernikahan
yang agung dan mampu gitu secara ekonomi, saya piker bisa dijadikan prestise.
Tetapi menurut saya tidak hanya factor ekonomi namun dia juga bisa memaknai
itu yang lebih penting. Tapi kalau dia bisa melaksanakan semua prosesi tadi
namun tidak bisa merealisasikan dalam kehidupan yang nyata saya pikir ya
apalah arti semua itu.kalau mereka itu menyadari dan menjalankan sebuah
Comment [ k112] : prsesi
perceraian itu tidak akan terjadi karena sebelumnya sudah mengingat apa yang
sudah saya lakukan dahulu ketika menikah itu.
Q :Berapa biaya yang anda keluarkan?
I : Ketika saya menikah biaya yang saya keluarkan cukup tidak terlalu banyak
karena saya memilih untuk tidak menggunakan prosesi yang jangkep (lengkap)
itu ya salah satu alasanya karena factor ekonomi.
Q :Menurut anda apakah pernikahan dengan tradisi adat ini perlu dilestarikan?
I : Kalau menurut saya tetep terus dilestarikan dan kalau ada pengaruh dari luar
yakita gag usah memodifikasinya karena yang saya takutkan itu nanti maknanya
tidak akan didapatkan atau bisa disebut lepas dari makna. Seperti jika saat
pengantin menggunakan pakaian hitam yang biasa disebut dengan kesatrian itu
maka orang lain tidak boleh menasehati, jangankan orang lain pak lurahpun tidak
boleh memberikan sambutan saat pengantin menggunakan pakaian ada itu karena
itu merupakan pakaian ratu jadi setelah ganti baju kesatrian baru boleh
Q :Dengan banyak masuknya informasi dan perkembangan zaman, Apakah ada
perubahan tradisi dari dulu hingga sekarang?
I : Kalau menurut pengamatan saya tidak ada pengaruh dengan adanya
pengaruh dari luar tidak ada, rata-rata orang menikah dengan masih murni
dengan adat jawa belum ada campuran2, terbukti belum ada campuran2 dalam
setiap prosesi, seperti pakaianya yang wajib yaitu pakaian kesatrian yang warna
hitam,
Comment [ k114] : prstse
Comment [ k115] : byya
Comment [ k116] : trds
Q :Apa yang menyebabkan prosesi pernikahan adat Jawa ini dari dulu hingga
sekarang masih ada?
I : itu harus kita teruskan sampai pada para generasi-generasi muda agar terus
akan tetap langgeng.
Q :Apakah ada keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat dengan adanya
pernikahan adat ini?
I : keuntungan yang diperoleh masyarakat setempat itu ya mungkin bisa lebih
dekat satu sama lain, komunikasi lebih dekat udah itu aja sih kalau menurut saya.
Comment [ k118] : bdy
Hari/ Tanggal : Senin,29 April 2014
Waktu : 09.00 WIB
Lokasi : Polindes Desa Sukomanah
Nama : Ibu Wg
Alamat : Dusun Kliwonan, RT 01, RW 02
Pekerjaan : Dukun Bayi dan dukun manten
Umur : 63 tahun
Q : Apakah anda warga asli desa Sukomanah?
I : iya saya warga asli desa Sukomanah
Q : Apa