• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sulistiawati (2012).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sulistiawati (2012)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sulistiawati (2012). Penelitian yang berjudul “Pengaruh Upah Minimum terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia”. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk menganalisis pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di propinsi di Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian dengan metode alat analisis berupa persamaan regresi meliputi dummy, panel dan time series. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan uji hipotesis menyatakan bahwa upah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja adalah tidak searah, artinya apabila terjadi kenaikan upah, maka berpotensi untuk menurunkan penyerapan tenaga kerja, terutama tenaga kerja yang produktivitasnya rendah. Berdasarkan hasil pengujian ini berarti bahwa hipotesis kedua yang diajukan dalam studi yaitu penyerapan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat provinsi di Indonesia, ditolak. Koefisien jalur yang bertanda positif bermakna bahwa pengaruh penyerapan tenaga kerja terhadap kesejahteraan masyarakat berjalan searah, artinya apabila penyerapan tenaga kerja meningkat, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(2)

pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di kabupaten Palalawan. Dengan menggunakan metode penelitian analisis regresi.Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan hasil uji koefisien regresi variabel investasi sebesar 4,076. Artinya setiap peningkatan investasi sebesar Rp. 1 milyar, maka akan meningkatkan kesempatan kerja sebanyak 4 orang.

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Lokiman, dkk (2013). Penelitian yang berjudul “Pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Investasi Swasta Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Dampaknya Pada PDRB (ADHK) di Kota Manado Tahun 2003 – 2012”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari upah minimum dan investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di kota Manado. Dengan menggunakan metode penelitian alat analisis regresi berupa data time series. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh antar variabel – variabel yang digunakan yaitu upah minimum propinsi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada variabel yang diteliti, alat analisis, objek dan waktu yang digunakan. Penelitian ini menggunakan variabel upah minimum, investasi berupa investasi asing dan investasi dalam negeri dan tenaga kerja provinsi di Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun 2014.

(3)

B. Teori dan Kajian Pustaka 1. Tenaga Kerja

a. Definisi

Produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan adalah lebih rendah disektor jasa daripada sector manufaktur atau pertambangan, hal yang nyata terlihat dari sektor tersebut pada tahun 2010 seperti halnya tahun 1990 (Manning, 1992). Sektor ini dikarakteristikan oleh mode produksi yang berbeda: produktivitas, segmen tradisional yang rendah – misalnya pedagang kaki lima yang ada dimana – mana hidup berdampingan dengan segmen – segmen modern yang memperoleh nilai tambah per pekerja yang jauh lebih tinggi.

Penyerapan tenaga kerja dapat diartikan sebagai jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam satu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam satu unit usaha (Badan Pusat Statistik, 2007).

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah angkatan kerja yang bekerja yang tersedia disuatu daerah. Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan (Sudarsono, 2012).

1) Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja berbeda dengan permintaan terhadap barang dan jasa. Orang membeli barang karena barang itu memberikan nikmat (utility) kepada si pembeli. Sementara pengusaha

(4)

memperkerjakan seseorang karena membantu memproduksikan barang atau jasa untuk dijual kepada konsumen. Oleh karena itu, kenaikan permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja tergantung dari kenaikan permintaan masyarakat akan barang dan jasa yang akan diproduksinya. Upah merupakan salah satu faktor yang dapat menyerap tenaga kerja. Kebijakan upah yang dilaksanakan dengan ketat akan membantu para pekerja lebih produktif yang dapat mempertahankan pekerjaan nya disektor modern (Smeru, dukungan USAID/PEG, 2001).

2) Penawaran Tenaga Kerja

Sudarsono (2007), menyatakan bahwa penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah angkatan kerja yang bekerja yang tersedia disuatu daerah. Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu, termasuk kebijakan upah yang ditetapkan. Permintaan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah. Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha.

Kesempatan kerja adalah peluang seorang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk bekerja. Kesempatan kerja ini akan menampung semua tenaga kerja apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang ada (BPS, 2009).

(5)

Tenaga kerja membutuhkan pendidikan professional bukan hanya pendidikan formal. Selama ini hanya ditekankan pada pendidikan formal. Pendidikan formal hanya dapat menampung 30 persen dari calon tenaga kerja. ada 70 persen sumber daya manusia yang pendidikan nya tidak jelas. Dari pendidikan, tenaga kerja kita memang rendah. Harus ada segmen tenaga kerja Indonesia yang harus digenjot pelatihan keterampilan. Data badan pusat statistik menyebutkan hanya 5 persen tenaga kerja professional. Untuk menolong pengangguran yaitu memberi pelatihan keterampilan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, bahkan harus ada penerapan sertifikasi ke seluruh calon tenaga kerja maupun para pekerja (Tadjudin, 2016).

Jika kualitas sumber daya manusia meningkat, otomatis akan meningkatkan tingkat produktivitas secara nasional pula (Sudrajad, 1999). 2. Upah Minimum

a. Definisi

Pasar tenaga kerja, sama halnya dengan pasar-pasar lainnya dalam perekonomian diatur oleh kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja akan menentukan tingkat upah (Mankiw, 2003 : 4). Nilai tukar suatu barang ditentukan oleh biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut, yaitu biaya bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya untuk bertahan hidup (subsistansi) bagi buruh yang bersangkutan. Upah sebesar ini disebut sebagai upah alami (natural wage). Besarnya tingkat upah alami ini ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan setempat. Tingkat upah alami naik proporsional

(6)

dengan standar hidup masyarakat. Sama halnya dengan harga-harga lainnya, harga tenaga kerja (upah) ditentukan oleh permintaan dan penawaran, maka dalam kondisi ekuilibrium, secara teoritis para pekerja akan mnerima upah yang sama besarnya dengan nilai kontribusi mereka dalam produksi barang dan jasa (Mankiw, 2003:11).

Salah satu faktor produksi yang berpengaruh dalam kegiatan memproduksi adalah tenaga kerja, dengan mengolah barang mentah menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi menjadi barang jadi atau dikenal dengan proses produksi sehingga menghasilkan output yang yang diinginkan perusahaan. Adanya pengorbanan yang dikeluarkan tenaga kerja untuk perusahaan maka tenaga kerja berhak atas balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja tersebut berupa upah. Sukirno (2005), membuat perbedaan diantara dua pengertian upah :

1) Upah Nominal (upah uang) adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga mental dan fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.

2) Upah Riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.

Model upah kaku (Sticky Wage Model) menunjukan implikasi dari upah nominal kaku pada penawaran agregat. Untuk mengkaji ulang model tersebut perlu memperhatikan apa yang terjadi pada jumlah output yang diproduksi ketika tingkat harga naik. Ketika upah nominal tidak berubah, kenaikan

(7)

tingkat harga menurunkan upah riil, yang membuat tenaga kerja menjadi lebih murah. Upah riil yang lebih rendah mendorong perusahaan menggunakan lebih banyak tenaga kerja. Tenaga kerja tambahan yang digunakan memperoduksi lebih banyak output. Hubungan positif antara tingkat harga dan jumlah output ini bberarti kurva penawaran agregat miring keatas ketika upah nominal tidak mampu menyesuaikan terhadap perubahan tingkat harga. Pekerja dan perusahaan menetapkan upah nominal W berdasar upah riil target w dan ekspektasi mereka akan tingkat harga𝑃𝑒. Upah nominal yang mereka tetapkan:

𝑊 = 𝑤′𝑃𝑒

Upah nominal = Upah Riil Target ‘Tingkat Harga Diharap 𝑊

𝑃 = 𝑤′(𝑃

𝑒𝑃)

Upah Riil = Upah Riil Target (Tingkat Harga Harapan/Tingkat Harga Aktual)

Persamaan ini menunjukan upah riil menyimpang dari targetnya jika tingkat harga actual beda dari tingkat harga yang diharapkan. Ketika tingkat harga actual lebih besar dari yang diharapkan, upah riil kurang dari targetnya; ketika tingkat harga actual lebih kecil dari yang diharapkan, upah rill lebih besar dari targetnya. Asumsi akhir model upah kaku adalah kesempatan kerja ditentukan jumlah tenaga kerja yang perusahaan minta.

Menurut Sumarsono (2003) upah diartikan sebagai sejumlah dana yang dikeluarkan pengusaha untuk membayar tenaga kerja karena telah melakukan

(8)

pekerjaan nya yaitu menghasilkan produk. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada para pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya (Hasibuan, 1997). Menyatakan bahwa upah adalah pembayaran yang diberikan kepada karyawan produksi dengan dasar lamanya jam kerja (Moekijat, 1992). Gaji biasa digunakan pada instansi – instansi pemerintah dan pembayarannya ditetapkan secara bulanan, sedangkan upah biasa digunakan pada perusahaan-perusahaan swasta dan diberikan pada pekerja yang lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik, serta pembayaran yang ditetapkan secara harian atau berdasar unit pekerjaan yang diselesaikan (Winarni dan Sugiyarso, 2006)

b. Hubungan Upah dengan Penyerapan Tenaga Kerja

Menurut Sumarsono (2003) perubahan tingkat upah akan mempengaruhi tinggi rendahnya biaya produksi perusahaan. Biaya produksi yang tinggi meningkatkan harga produk yang pada akhirnya membuat permintaan terhadap produk berkurang. Kondisi yang dihasilkan, yang selanjutnya juga mengurangi permintaan tenaga kerja. Penurunan jumlah tenaga kerja akibat perubahan skala produksi disebut efek skala produksi (scale effect). Suatu kenaikan upah dengan asumsi harga barang – barang modal yang lain tetap, maka pengusaha mempunyai kecenderungan untuk menggantikan tenaga kerja dengan mesin. Penurunan jumlah tenaga kerja akibat adanya pergantian dengan mesin disebut efek substitusi.

(9)

(substitution effect). Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui hubungan upah dengan penyerapan tenaga kerja memiliki dua sisi yaitu kenaikan upah juga dapat menaikan penyerapan tenaga kerja.

3. Investasi a. Definisi

Investasi merupakan komitmen untuk mengikatkan asset saat ini untuk beberapa periode waktu ke masa depan guna mendapatkan penghasilan yang mampu mengkompensasikan pengorbanan investor berupa keterikatan asset pada waktu tertentu, tingkat inflasi dan ketidaktentuan penghasilan di masa mendatang (Didik J. Rachbini, 2008: 11)

Terdapat sejumlah faktor yang sangat berpengaruh pada baik tidaknya iklim berinvestasi di Indonesia Faktor – faktor tersebut tidak hanya menyangkut stabilitas ekonomi, kondisi infrastuktur dasar (listrik, telekomunikasi dan prasarana jalan dan pelabuhan), berfungsi sektor pembiayaan dan pasar tenaga kerja (termasuk isu – isu perburuhan), regulasi perpajakan, birokrasi (dalam waktu dan biaya yang diciptakan), masalah good governance termasuk korupsi, konsistensi serta adanya kepastian dari kebijakan pemerintah (Tambunan, 2006).

Investasi atau penanaman modal memegang peranan penting bagi setiap usaha karena bagaimanapun juga investasi akan menimbulkan peluang bagi pelaku ekonomi untuk memperluas usahanya serta memperbaiki sarana – sarana produksi, sehingga dapat meningkatkan output yang nantinya dapat memperluas kesempatan kerja yang lebih banyak dan keuntungan yang lebih

(10)

besar dan kemudian dana yang didapat diputar lagi untuk investasi dan diharapkan lagi dengan adanya kenaikan yang berkelanjutan dari usaha tersebut.

Investasi terdiri dari dua, investasi asing atau penanaman modal Asing (PMA) dan Penanaman modal dalam Negeri (PMDN). Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan aliran arus modal yang berasal dari luar negeri yang mengalir ke sektor swasta baik yang melalui investasi langsung (direct investment) maupun investasi tidak langsung berbentuk portofolio. Suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang pribadi (natural person) maupun badan hokum (juridical person), dalam upaya untuk meningkatkan dana tau mempertahankan nilai modalnya, baik yang berbentuk uang (cash money), peralatan (equipment), asset tak bergerak, ha katas kekayaaan intelektual, maupun keahlian (Rahmadi, 2008).

Penanaman modal dalam negeri dalam pasal 1 yaitu bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak – hak dan benda – benda, baik yang dimiliki negara maupun swasta asing yang berdomisili di Indonesia yang disisihkan atau disediakan guna menjalankan suatu unit usaha sepanjang modal (Undang – Undang nomor 6 tahun 1968).

b. Hubungan Investasi dengan Penyerapan Tenaga Kerja

Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Meningkatkan pendapatan nasional dan taraf kemakmuran. Investasi ini menentukan skala usaha dari suatu industri dan akan mempengaruhi kemampuan dari usaha

(11)

tersebut dalam menggunakan faktor produksi. Dalam hal ini berhubungan dengan sejumlah investasi perusahaan yang pada akhirnya menentukan tingkat penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian besarnya nilai investasi akan menentukan besarnya penyerapan tenaga kerja. Secara teoretis, semakin besar nilai investasi maka kesempatan kerja yang diciptakan semakin tinggi (Sukirno, 2000).

Sumber : Sukirno, 2000

Gambar 2.2 Kurva Hubungan Investasi dan penyerapan Tenaga Kerja

Tingka t M oda l K ’ Tenaga Kerja L L ’ K A D1 A D Q’(K, L)

(12)

Kerangka Pemikiran

Gambar 3. Model Konseptual

Model konseptual pada bagan diatas menggambarkan adanya permasalahan yang perlu dikaji dan dianalisis oleh seorang peneliti, masalah tersebut yakni adanya pengaruh dari tingkat upah minimum dan investasi terhadap penyerapan tenaga kerja.

C. Perumusan Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:70), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena, jawaban yang diberikan melalui hipotesis baru didasarkan teori, dan belum menggunakan fakta. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan - hubungan antara variabel-variabel dalam persoalaan.

Upah Minimum Penanaman Modal Asing Penanaman Modal Dalam Negeri Penyerapan Tenaga Kerja

(13)

Dari permasalahan yang telah dibahas diatas, diduga bahwa Penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh upah minimum, penanaman modal asing, dan penanaman modal dalam negeri.

Gambar

Gambar 2.2 Kurva Hubungan Investasi dan penyerapan Tenaga Kerja
Gambar 3. Model Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas batu bata merah konvensional yang tertinggi ada di Kecamatan Rumbai karena batu bata merahnya memiliki nilai kuat tekan rata-rata dan nilai konduktivitas

Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kondisi VO 2 Max pada pemain klub bolavoli putra Madrasah Aliyah Negeri Rengel Tuban.. Hasil rata-rata tim

Selain itu Soppeng juga dikenal memiliki budaya yang masih dipertahankan sampai sekarang ini, salah satu contoh bukti kebudayaannya yaitu makam Raja-Raja Soppeng, yang

Tim Kunjungan Komisi VII DPR RI mendukung langkah-langkah yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dalam menjamin pasokan BBM bagi masyarakat menjelang dan pada perayaan

Sulistiawati, R., 2012, “Pengaruh Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia”, Jurnal Eksos Universitas

Representasi jin laki-laki dalam iklan ini adalah sebgai berikut: perilaku dan tutur katanya merusak kerukunan, tidak menjalankan tuntutan rukun yang dibebankan

Pemberian ekstrak etanol biji klabet dosis 120mg/200gBB pada tikus betina prepubertal menunjukkan peningkatan yang bermakna ( α = 0,05) terhadap berat basah