• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAP SPAL Satuan Acara Penyuluhan Mengenai Saluran Pembuangan Air Limbah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAP SPAL Satuan Acara Penyuluhan Mengenai Saluran Pembuangan Air Limbah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SPAL (SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Departemen Komunitas di Desa Telemung Dusun WatuGepeng

Oleh :

Fani Muhamad Yunus 2013.02.008

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN STIKES BANYUWANGI

(2)

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) SPAL (SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH)

Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas

Topik : SPAL ( Saluran Pembuangan Air Limbah ) Hari/ Tanggal : Kamis, 15 September 2006

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Bpk.Supandi (Kepala Dusun Watugepeng) Sasaran : Masyarakat Dusun Watugepeng

Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab Media : Leaflet.

Materi : Terlampir.

Tujun Utama

Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat Dusun Watugepeng akan mengetahui cara pengolahan air limbah dengan benar.

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat akan mampu : 1. Menyebutkan pengertian SPAL

2. Menyebutkan gangguan atau bahaya yag ditimbulkan oleh Genangan Air Limbah 3. Menyebutkan keuntungan yang diperoleh jika air limbah dibuang dengan benar 4. Menyebutkan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh air limbah

5. Menyebutkan bagaimana cara membuang air limbah dengan benar 6. Menyebutkan alat – alat yang diperlukan untuk membuat SPAL.

(3)

Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab D. Kegiatan Belajar :

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta 1. 2. 3. Membuka Pengajaran (5-10 %) Penyajian materi (80 – 90 %) Menutup Pelajaran (5 – 10 %)

Memperkenalkan diri dan membuka penyuluhan. Ceramah

Tanya jawab, evaluasi dan menutup penyuluhan

Duduk dan

mendengarkan Mendengarkan

Aktif bertanya, mengikuti arahan untuk evaluasi.

E. Media Penyuluhan : Leaflet, Gambar balik

F. Evaluasi : Mood Meter

Rujukan / Kepustakaan :

1. Depkes RI & JICA, Buku kesehatan ibu dan anak, Jakarta, 1997 2. Ngastiah, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarata, 1997

3. PAPDI, Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 3, Balai penerbitan FKUI, Jakarta, 2000

4. Pembuatan Saluran Bekas Mandi dan Cuci. Jakarta : Direktorat Perummahan, Ditjen Cipta Karya-Departemen Pekerjaan Umum.

5. Hisyam. Pembuangan air kotor. Bandung : Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, 1975.

6. Pedoman penggunaan dan pemeliharaan serana penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.. Jakarta : Departemen Kesehatan, 1990.

(4)

Materi :

SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL)

A. Pengertian

Yang di sebut Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah suatu tempat yang digunakan untuk membuang air,buangan dari kamar mandi,tempat cuci,dapur,perusahaan termasuk pula air kotor dari permukaan tanah.

B. Manfaat SPAL

1. Air limbah tidak berserakan kemana-mana,sehingga tidak menimbulkan genangan air/becek,pandangan kotor,bau busuk,yang dapat mengganggu kesehatan

2. Menghindarkan sarang nyamuk

3. Dengan hilangnya comberan,tanah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,seperti tempat bermain anak-anak,tempat jemuran,menanam sayur-sayuran.

B. Akibat bila membuang air limbah di sembarang tempat

1. Membuang air limbah disembarang temapat dapat memudahkan penularan penyakit

2. Air limbah atau air buangan dari kamar mandi,tempat cuci,dapur dan sebagainya bila dibuang /disalurkan disembarang tempat dapat menimbulkan genangan comberan disekitar rumah

3. Genangan atau comberan ini selain mengganggu keindahan juga dapat menjadi sarang nyamuk yang dapat menyebarkan penyakit malaria,dan dmam kaki gaja,serta sumber penularan penyakit radang hati(hepetitis),cacingan,sakit perut,penyakit mata

C. SPAL yang memenuhi syarat kesehatan Syarat minimal SPAL adalah

1. Jarak antara lubang peresapan SPAL terletak dtidak kurang dari 10 meter dari sumur atau pompa tangan,sehingga tdak mencemari sumber air bersih

(5)

3. SPAL mudah dikuras atau dibersihkan dan tidak menimbulkan genangan air yang terbuka

D. Cara pemeliharaan SPAL

Cara pemeliharaan SPAL adalah

1. Periksa apakah terdapat kebocoran-kebecoran pipa.

Apabila ada segera ditambal agar tidak mencemari lingkungan 2. Ambillah selalu lumpur dari dari lubang peresapan.

Semakin sering lama lubang peresapan akan berfungsi.

3. Apabila SPAL tidak meresapkan air lagi, angkat material yang ada pada lubang peresapan (batu kali/koral, selongsong bambu/drum). Ganti dengan yang baru.

Jenis dan Cara Pembuatan SPAL

A. SPAL

BATUKALI DANKERIKIL I. URAIAN SINGKAT

Air cucian dialirkan melalui saluran ke sebuah lubang resapan. II. BAHAN 1. Batu bata 2. Semen 3. Bambu 4. Pasir 5. Kerikil 6. Batu kali III. PERALATAN 1. Cetok 2. Gergaji 3. Cangkul 4. Parang 5. Slop 6. Ember IV. PEMBUATAN

(6)

disesuaikan dengan tempat dan kebutuhan. Di buat saluran dari batu bata, pasir, semen atau pakai bis. Kalau saluran terbuka bisa ditutup dengan bambu, kayu atau seng. Bak resapan diisi dengan pasir, kerikil, batu kali. Akan lebih baik kalau bak resapan ditutup dengan kayu/bambu/cor-coran pasir dan semen. Dan dapat diberi saluran udara dari pralon. Cara pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 di bawah ini.

(7)
(8)
(9)

V. PENGGUNAAN

Untuk membuang air limbah rumah tangga seperti air bekas cucian dan masak VI. PEMELIHARAAN

Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti kertas, kain, plastik.dsb

VII. KEUNTUNGAN

Mudah dibuat dan bahannya dapat dari bahan-bahan bekas. VIII. KERUGIAN

Kalau tutupnya kurang rapat, baunya akan tersebar sehingga mengganggu lingkungan

Catatan lain-lain :

Setiap kali perlu dilihat apakah ada yang rusak atau tidak.

B.

Saluran Air Bekas Mandi Dan Cuci I. URAIAN SINGKAT

Limbah air bekas mandi dan cuci dialirkan ke bak kontrol dan langsung ke sumur resapan. Air akan tersaring pada bak resapan dan air yang keluar dari bak resapan sudah bebas dari pencemaran.

II. BAHAN 1. Besi beton ½-25 cm 2. Batu bata 3. Kerikil 4. Semen 5. Pasir III. PERALATAN a. Gergaji b. Cetok c. Cangkul d. Skop e. Parang f. Ember g. Besi runcing

(10)

h. Meteran IV. PEMBUATAN

Tempat mandi dan cuci dibuat dari batu bata, campuran semen dan pasir. Bak kontrol dibuat terutama untuk saluran yang berbelok, karena pada saluran berbelok lama-lama terjadi pengikisan ke samping sedikit demi sedikit, dan akan terjadi suatu pengendapan kotoran. Dibuat juga sumur resapan yang terbuat dari susunan batu bata kosong yang diberi kerikil dan lapisan ijuk.

Sumur resapan diberi kerikil dan pasir. Jarak antara sumur air bersih ke sumur resapan minimum 10 m agar supaya jangan mencemarinya. Pembuatan dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 di bawah ini.

(11)

Gambar 2. Bak Saluran Bekas Mandi dan Cuci. Saluran air bekas mandi dan cuci :

A. : Kamar mandi dan cuci B. : Bak kontrol

C. : Bak resapan V. PENGGUNAAN

a. Untuk membuang air cucian b. Untuk membuang air bekas mandi

c. Untuk membuang air kotor/bekas lainnya. VI. PEMELIHARAAN

a. Saluran setiap hari perlu dibersihkan dengan memakai sapu, atau alat lain.

(12)

b. Jangan membuang benda-benda padat seperti : batu kerikil, kertas, kain, plastik dan barang-barang lainnya

c. Semua resapan perlu sering dikontrol, agar bagian-bagian yang tersumbat dibersihkan.

VII. KEUNTUNGAN

Pembuatannya mudah, bahan-bahan ada disekitar kita dan konstruksinya sederhana.

VIII. KERUGIAN

Pembuangan air kotor ini juga tergantung dari struktur lapisan tanah. Tanah yang liat pada musim kemarau akan bongkah-bongkah hal ini mungkin berpengaruh pada sumber air bersih. Untuk mengatasi hal ini agar jaraknya perlu lebih diperpanjang lagi.

Catatan lain-lain :

Secara rutin perlu dikontrol apakah ada yang rusak atau tidak.

C.

Bak Kontrol Ganda

I. URAIAN SINGKAT

Air limbah rumah tangga dialirkan melalui saluran, terus masuk ke bak air limbah. Dengan bertambahnya air limbah setelah penuh akan mengalir melalui saluran ke peresapan. Air limbah sudah tidak begitu berbahaya lagi, maka dapat dipelihara ikan lele karena ikan ini kuat terhadap air seperti ini. Hasil dari ikan lele dapat untuk menambah penghasilan keluarga. II. BAHAN a. Bak ½ bis b. Batu bata c. Pasir d. Semen e. Batu koral

f. Pralon leher angsa g. Pasir

(13)

a. Gergaji b. Cetok c. Cangkul d. Parang e. Besi runcing f. Ember g. Skop h. Meteran IV. PEMBUATAN

Saluran air limbah bisa dibuat dari pasangan bak bis yang dibagi 2 (tengahan) atau dapat juga dari pasangan batu bata dengan pasangan semen dan pasir. Kemudian dibuat bak penampung air limbah dan bak peresapan yang diisi batu bata dan koral. Batas antara bak air limbah dan bak peresapan diberi saluran. Pada bagian atas diberi tutup yang dapat dibuat dari bambu. Saluran antara tempat pencucian ke bak air limbah sebaiknya agak ada kemiringan, sehingga air akan lancar mengalir. Untuk pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 di bawah ini.

(14)

Gambar 2. Saluran Air Bekas ke Bak V. PENGGUNAAN

a. Untuk membuang air limbah cucian b. Untuk membuang air kotoran lainnya VI. PEMELIHARAAN

a. Perlu setiap hari dibersihkan terutama pada saluran yang terbuka dan pada bak kontrol

b. Jangan memasukkan buangan berupa benda padat seperti kertas, kain, plastik.dsb

VII. KEUNTUNGAN

(15)

Selain itu ada hasil untuk menambah penghasilan keluarga yaitu ikan lele.

VIII. KERUGIAN

Kadang-kadang baunya masih terasa sehingga dapat mengganggu lingkungan sekitarnya.

Catatan lain-lain :

Gambar

Gambar 1. Bak Saluran batu kali dan kerikil
Gambar 1. Bak Saluran Bekas Mandi dan Cuci
Gambar 2. Bak Saluran Bekas Mandi dan Cuci.
Gambar 1. Bak Penampung Air Bekas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan campuran mortar yang digunakan yaitu 1:3 (semen : pasir). Pengujian kuat tekan dan kuat lentur variasi pasangan bata merah dilaksanakan setelah direndam selama 14

Lebih lanjut Sunaryo Suratman (1995) menambahkan bahwa batako atau batu cetak beton adalah elemen bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir, air dengan atau

Batako juga disebut “ conblock ” (SNI 03-0349- 1989) atau batu cetak beton, yaitu komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau

Zona rembesan banyak dijumpai pada daerah dekat saluran pembuangan, sehingga diduga pencemaran air tanah sudah menembus lapisan akuifer tengah (kedalaman 30 - 60

Pembuatan batu bata dengan campuran tanah liat, pasir, air dan campuran serbuk limbah cangkang telur, dalam proses pengeringan dilakukan 1-2 hari kemudian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor individu dan keadaan saluran pembuangan air limbah (SPAL) rumah tangga dengan kejadian diare di RT

Hubungan Status Ekonomi dengan pengelolaan saluran pembuangan air limbah SPAL rumah tangga di wilayah kerja puskesmas Sanggaran Agung Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat