• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMBAHASAN. a. Subsitusi Adalah reaksi pergantian suatu atom atau gugus yang terikat pada suatu senyawa dengan ikatan jenuh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PEMBAHASAN. a. Subsitusi Adalah reaksi pergantian suatu atom atau gugus yang terikat pada suatu senyawa dengan ikatan jenuh."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia merupakan suatu cabang ilmu yang didalamnya mempelajari bangun Ilmu kimia merupakan suatu cabang ilmu yang didalamnya mempelajari bangun struktur materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses-proses struktur materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan salah satu ilmu dalam kimia yang alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan salah satu ilmu dalam kimia yang dipelajari adalah senyawa karbon seperti

dipelajari adalah senyawa karbon seperti yang telah ditugaskan kepada kelompok kami.yang telah ditugaskan kepada kelompok kami. Senyawa karbon sangat erat dengan kehidupan manusia. Tubuh kita dan makanan Senyawa karbon sangat erat dengan kehidupan manusia. Tubuh kita dan makanan yang diperlukan kita sebagian besar tersusun atas senyawa-senyawa karbon. Jenis-jenis yang diperlukan kita sebagian besar tersusun atas senyawa-senyawa karbon. Jenis-jenis senyawa karbon

senyawa karbon diperkirakan ada diperkirakan ada dua juta lebih. dua juta lebih. Hal ini Hal ini sangat sangat menarik kita pmenarik kita pelajarielajari unsur karbon dan senyawa-senyawanya.

unsur karbon dan senyawa-senyawanya.

Senyawa karbon atau kimia karbon (hidrokarbon) termasuk kedalam kimia oragnik. Senyawa karbon atau kimia karbon (hidrokarbon) termasuk kedalam kimia oragnik. Kimia organik adalah suatu cabang dari ilmu kimia yang mula-mula mempelajari Kimia organik adalah suatu cabang dari ilmu kimia yang mula-mula mempelajari senyawa-senyawa yang khusus terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Ilmu ini senyawa-senyawa yang khusus terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Ilmu ini  berkembang

 berkembang tidak tidak saja saja mempelajari mempelajari senyawa senyawa yang yang terdapat terdapat dalam dalam tubuh tubuh makhluk makhluk hiduphidup tapi meluas pada senyawa yang unsur utama penyusunnya adalah atom karbon dan tapi meluas pada senyawa yang unsur utama penyusunnya adalah atom karbon dan hidrogen.

hidrogen.

Kimia karbon ini sangat penting untuk mempelajari berbagai kimia yang terjadi pada Kimia karbon ini sangat penting untuk mempelajari berbagai kimia yang terjadi pada lmu ini berguna pada sintesis obat-obatan, pendayagunaan bahan bakar, proses pembuatan lmu ini berguna pada sintesis obat-obatan, pendayagunaan bahan bakar, proses pembuatan sabun, plastik, dan lain-lain.

sabun, plastik, dan lain-lain.

1.2

1.2Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul makalah ini “senyawa karbon”, terkait dengan silabus materi Sesuai dengan judul makalah ini “senyawa karbon”, terkait dengan silabus materi kuliah kimia dasar II di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung dan mempresentasikan kepada kuliah kimia dasar II di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung dan mempresentasikan kepada rekan-rekan di kelas kami.

rekan-rekan di kelas kami.

Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai  berikut:

 berikut:

1. Bagaimana peran senyawa karbon dengan ilmu kimia? 1. Bagaimana peran senyawa karbon dengan ilmu kimia? 2.

2. Apa contoh Apa contoh senyawa karbon senyawa karbon dalam dunia kesehatan dalam dunia kesehatan terutama farmasi?terutama farmasi?

1.3 Perumusan Masalah

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang ada , penulis mengambil rumusan masalah Berdasarkan dari latar belakang yang ada , penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :

sebagai berikut : 1.

(2)

1.4 Batasan Masalah

1.4 Batasan Masalah

 Pengertian dan peran dari Senyawa KarbonPengertian dan peran dari Senyawa Karbon 

 Contoh Senyawa Karbon yang ada kaitannya dengan dunia kesehatan terutamaContoh Senyawa Karbon yang ada kaitannya dengan dunia kesehatan terutama

farmasi. farmasi. 1.5 Tujuan Makalah 1.5 Tujuan Makalah

1.

1. Untuk mengetahui sejarah dari senyawa karbon .Untuk mengetahui sejarah dari senyawa karbon . 2.

2. Untuk mengetahui macam-macam senyawa hidrokarbon yang ada di alam bebas .Untuk mengetahui macam-macam senyawa hidrokarbon yang ada di alam bebas . 3.

3. Untuk mengetahui pengelompokkan senyawa hidokarbon .Untuk mengetahui pengelompokkan senyawa hidokarbon . 4.

4. Untuk mengetahui kaitan antara senyawa hidrokarbon dengan obat beserta contohnyaUntuk mengetahui kaitan antara senyawa hidrokarbon dengan obat beserta contohnya dalam obat .

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Senyawa Karbon.

Merupakan bagian dari senyawa Organik yang komponen terbesarpenyusunnya terdiri dari unsur-unsur bahan organik antara lain seperti, C; H; O; N; S; P.Contoh : a. Gula Tebu. b. Protein. c. Glukose. Pada contoh tersebut. Penyusun utama senyawa adalah atom C (Karbon). Kekhasan atom C (keistimewaan atom C) :

1.Berdasar Elektron Valensinya, atom C dapat mengikat 4 atom atau gugus lain yang sejenisatau berbeda-jenis secara kovalen (mengikat dengan 4 garis ikatan kovalen). 2.Antara atom C dapat saling berikatan membentuk rantai C dengan Ikatan tunggal

maupunikatan rangkap (rangkap 2 atau 3) .

3.Pada rantai C ada yang terbuka atau tertutup serta cabang. 4.Pada rantai C dikenal adanya : Atom C primer, Atom C sekunder, Atom C tersier dan AtomC kuarter.

Reaksi Pada Senyawa Karbon : a. Subsitusi

Adalah reaksi pergantian suatu atom atau gugus yang terikat pada suatu senyawa dengan ikatan jenuh.

Contoh :

Reaksi metana dengan gas klor, dan sinar matahari sebagai katalis :

H H

H –  C –  H + Cl – Cl H –  C –  H + HCl + Cl + HCl

H H

Metana klor metil klorida asam klorida

Reaksi subsitusi dapat berlanjut sampai seluruh atom H dan alkana diganti. Contoh :

(4)

 b. Adisi

Adalah reaksi masuknya atom ke dalam senyawa tak jenuh di sertai pecahnya ikatan tak jenuh.

Contoh :

 Etena dengan gas hydrogen iodida

H2C = CH2+ HI H3C –  CH2I

Etena etil iodida

 Propuna dengan hydrogen bromide

H3C – C = CH + HBr H3C –  C = CH2

Br

Prupuna 2-bromo propena

2.2 Sifat dan Kegunaan Senyawa Karbon

1. Haloalkana (R-X)

Kelarutan alkilhalida dalam air sangat rendah, tapi mereka dapat saling  bercampur dengan pelarut nonpolar yang lain. Metilena klorida (CH2Cl2), kloroform

(CHCl3) dan karbon tetraklorida (CCl4) sering digunakan untuk pelarut senyawa

nonpolar atau sedikit polar. Beberapa klorohidrokarbon termasuk CHCl3  dan CCl4

memiliki sifat racunsehingga penggunaan zat-zat tersebut harus hati-hati dan dilakukan dalam lemari asam.

Monohalometana yang berwujud cair pada temperatur kamar dan tekanan atmosfer hanyalah metil iodida (titik didih 42°C) dan etil iodida (titik didih 72°C), tatapi etil klorida berupa gas (titik didih 13°C). Propil klorida, bromida dan iodida semuanya berupa zat cair. Umumnya, titik didih alkil klorida, bromida dan iodida memdekati titik didih alkana yang berat molekulnya hampir sama. Akan tetapi,  polifluoroalkana canderung memiliki titik didih yang rendah. Heksafluoroetana mendidih pada -79°C meskipun berat molekulnya (Mr=138) mendekati dekana (titik didih 174°C).

Selain sebagai pelarut, haloalkana penting sebagai obat bius (anesthetic), misalnya 2-bromo-2-kloro-1, 1, 1-trifluoroetana (nama dagangnya halothane). Halothane tidak mudah terbakar, tidak mudah meledak, tidak membuat perih, tidak  berwarna, cairan yang mudah menguap, jika dihirup tidak menjadikan muak atau

muntah. Sifat-sifat tersebut ideal untuk obat bius.

Penggunaan haloalkana yang berlebihan dapat menyebabkan rusaknya lapisan ozon bumi. Oleh karenanya, perlu disadari bahwa penggunaan sennyawa haloalkana memerlukan kehati-hatian.

(5)

2. Alkohol (R-O-H)

Metanol dan etanol merupakan zat cair bening yang tidak berwarna, dapat  bercampur dengan air dan mudah terbakar dengan nyala biru. Metanol bersifat racun yang dapat membutakan mata, bahkan kematian. Etanol (alkohol) merupakan bahan kimia yang penting, juga bersifat racun tapi daya racunnya lebih rendah dari metanol.

Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang  bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang

gugus alkil makin berkurang kepolarannya.

Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil). Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-mo le ku ln ya,maka titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkil halida atau eter yang bobot molekulnya sebanding. Alkohol berbobot molekul rendah larut dalam air,kelarutan dalam air ini langsung disebabkan oleh ikatan hi dr oge n a nt ar a a lko hol dan air.B a g i a n h i d r o k a r b o n s u a t u a l k o h o l  b e r s i f a t h i d r o f o b y a k n i m e n o l a k mol eku l-m ol ek ul ai r. Mak in  pa nj an g bagi an hi dr oka rbo n ini ak an ma ki n ren dah kelarutan alkohol dalam air. Bila rantai hidrokarbon cukup panjang, sifat hidrofobini dapat mengalahkan sifat hidrofil (menyukai air) gugus hidroksil. Percabanganmeningkatkan kelarutan alkohol dalam air. Bertambah banyaknya gugus  – OH juga menaikkan hidrofilitas dan kelarutan. (Fessenden, 1983).

Alkohol  digunakan dalam berbagai produk, seperti kosmetik, obat kumur,  parfum, bahan bakar, dan cairan desinfektan untuk tangan. Dalam industri, alkohol

dapat dibuat melalui proses fermentasi menggunakan alat yang disebut fermentor. Sifat fisik:

 berwujud cair, mudah larut dalam air, titik didihnya relatif tinggi. Sifat kimia:

- Dapat bereaksi dengan logam aktif (Mg. Na. K. AI) menghasilkan gas hidrogen. - Dapat bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester (reaksi esterifikasi) dan air.

- Dapat bereaksi dengan PX3. PX5, dan SOX2 (X = F, CI, Br, I) menghasilkan alkil halida (R-X).

- Dapat bereaksi dengan asam halida (HX) membentuk alkil halida (R  –   X). - Jika alkohol dipanaskan bersama H2SO4  pekat, terjadi reaksi dehidrasi (pelepasan

molekul air).

(6)

Polihidroksi Alkohol

Senyawa yang mengandung dua gugus hidroksil disebut  glikol   atau diol , misalnya etilena glikol. Kebanyakan glikol merupakan zat cair kental, tidak berwarna dan berasa manis.

Senyawa yang mengadung tiga gugus hidroksil disebut triol , misalnya gliserol atau gliserin (1, 2, 3-propantriol, CH2OH-CHOH-CH2OH). Gliserol merupakan cairan

kental yang higroskopis, tidak beracun dan rasanya manis. Karena rasanya manis dan mempunyai daya pengawet, gliserol sering dicampur pada za-zat makanan dan zat-zat  perangsang. Gliserol banyak digunakan dalam obat-obatan, kosmetik, pembuatan tinta dan pembuatan nitrogliserin (glieseril trinitrat, dapat digunakan sebagai bahan  peledak).

3. Eter (R-O-R)

Eter mudah menguap, lebih mudah menguap daripada alkohol. Pengisapan uap eter yang terus-menerus dapat menyebabkan pingsan. Oleh karena itu, eter digunakan untuk pembiusan. Di samping itu, eter banyak digunakan sebagai pelarut dan  pengekstraksi.

Eter memiliki titik didih rendah karena sangat sulit membentuk ikatan hidrogen. Eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan isomeri alkoholnya. Kelarutan eter dalam air sangat kecil (+-1,5%), sehingga merupakan  pelarut yang baik bagi senyawa organik yang tidak larut dalam air.

Eter mudah terbakar membentuk CO2 dan uap air, eter terurai oleh asam halida

terutama oleh HI. Reaksi dengan senyawa PX3 (Posfor trihalida) misalnya (PCl3, PBr 3

dan PI3) dipergunakan sebagai reaksi pembeda alkanol dengan eter. Dietil eter, yang

 juga dikenal sebagai eter dan etoksi etana, adalah cairan mudah terbakar yang jernih, tak berwarna, dan bertitik didih rendah serta berbau khas.

Senyawa alkohol dapat bereaksi dengan senyawa PX3, sedangkan senyawa eter tidak bereaksi. Secara umum reaksi tersebut mengikuti persamaan reaksi.

Kegunaan

1) Eter digunakan sebagai pelarut.

2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.

(7)

4. Alkanal (RCHO) dan Alkanon (RCOR’)

Gugus karbonil merupakan gugus polar sehingga alkanal dan alkanon memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada hidrikarbon yang massa molekulnya hampir sama. Akan tetapi, alkanal dan alkanon tidak memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya sehingga titik didih senyawa alkanal dan alkanon lebih rendah daripada titik didih alkohol yang sesuai.

Larutan 40% metanal (formaldehida) dalam air diberi nama formalin. Formalin merupakan cairan jernih yang tidak berwarna atau hampir tidak berwarna dengan bau yang menusuk, uapnya merangsang selaput hidung dan tenggorokan, serta menimbulkan rasa terbakar. Larutan formalin bersifat disinfektan yang efektif melawan bakteri vegetatif, jamur atau virus, tapi kurang efektif melawan spora  bakteri. Formalin banyak digunakan sebagai pengawet sehingga biasa digunakan

untuk menyimpan preparat biologi.

Formalin bukan pengawet bahan makanan karena merupakan bahan beracun yang jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi dengan hampir semua zat di dalm sel menekan fungsi sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan dalam tubuh. Mengakibatkan juga iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sal/jaringan), orang yang mengkonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.

Senyawa alkanon yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalahaseton (propanon). Aseton banyak digunakan sebagai :

1) Pelarut senyawa karbon misalnya : sebagai pembersih cat kuku.

2) Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti klaroform yang digunakan sebagai obat bius.

3) Selain aseton, beberapa senyawa alkanon banyak yang berbau harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya. Beberapa sifat yang dimiliki senyawa-senyawa Alkanon antara lain : 1) Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan tak berwarna. 2) Pada umumnya larut dalam air.

3) Alkanon seperti aldehid mempunyai titik didih yang relatif lebih tinggi dari padasenyawa non polar.

(8)

5. Asam Karboksilat (RCOOH)

Merupakan senyawa polar yang antarmolekulnya dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat, dapat juga membantuk ikatan hidrogen dengan molekul ai r.

Asam karboksilat atau Alkanoat memiliki rumus umum CnH2nO2  atau

R-COOH. Gugus karboksilat (-COOH) merupakan gabungan dari gugus karbonildan hidroksil. Senyawa ini dianggap turunan alkana dan diberi nama asamalkanoat atau dengan nama yang lebih lama, asam alkana karboksilat. Wujud dari asam karboksilat tergantung dari jumlah atom C-nya, untuk senyawa asam karboksilat yang memiliki atom C kurang dari 10, maka wujud zat tersebut adalah cair pada suhu kamar. Sedangkan asam karboksilat yang memiliki panjang rantai C 10 atau lebih berwujud  padat.

Asam karboksilat dengan panjang rantai 1-4 larut sempurna dalam air, sedangkan asam karboksilat dengan panjang rantai 5-6 sedikit larut dalam air dan asam karboksilat dengan panjang rantai lebih dari 6 tidak larut dalam air. Asam karboksilat larut dalam pelarut organik (seperti eter, alkohol dan benzena). Semua asam karboksilat merupakan asam lemah dengan K a= +-1×10-5.

Asam karboksilat memiliki titik didih yang tinggi (lebih tinggi daripada alkohol), karena dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Senyawa yang mempunyai satugugus karbonil yang berikatandengan satu gugus hidroksil yangdisebut dengan ³gugus karboksil´ (karbonil + hidroksil).

Sifat – sifat asam karboksilat :

 Asam karboksilat mempunyai 3 ikatan kovalen polar → senyawa polar   Asam karboksilat mampu membentuk ikatanhidrogen melalui gugus

 Asam karbok silat mampu membentuk ikatanhidrogen dengan air→ mudah

larut dalam air

Kegunaan Asam karboksilat :

a. Asam format dipakai untuk menggumpalkan lateks (getah karet).  b. Asam asetat digunakan sebagai cuka makan.

c. Asam format digunakan dalam industri kecilpenyamakan kulit dan menggumpal bubur kertasatau karet.

d. Asam asetat atau yang lebih populersebagai asam cuka digunakan sebagai cukamakan dengan kandungan asam asetat20-25%.

(9)

g. Asam Oksalat untuk pembakuan pada titrasi. 6. Ester (RCOOR’)

Merupakan senyawa polar, tetapi antarmolekulnya tidak membentuk ikatan hidrogen. Akibatnya, titik didih ester lebih rendah daripada titik didih asam dan alkohol yang massanya molekulnya hampir sama.

Tidak seperti asam bermassa molekul rendah, ester biasanya berbau sedap. Beberapa ester berbau seperti buah-buahan dan digunakan sebagai rasa/bau sintetik. Golongan Ester memiliki rumus umum CnH2nO2  atau R-COO-R’. NamaIUPAC dari

ester adalah alkyl alkanoat. Kebanyakan senyawa ester berbauharum, karena itu  banyak digunakan sebagai pengharum (esens). Esterdibuat dari asam dan alkohol

melalui reaksi esterifikasi yang berupa reaksisetimbang. Kegunaan Ester:

a. Ester rantai pendek (ester yang memiliki atom karbon kurang dari 10) digunakan sebagai essen buah-buahan.

 b. Lemak (ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku tinggi) digunakan sebagai  bahan makanan dan sebagai bahan untuk membuat sabun.

2.3 Bagan senyawa hidrokarbon

Membentuk Penyusun

Berbentuk Dipisahkan dengan cara

Berdasarkan menghasilkan

Terbagi atas Terbagi atas

Digunakan sebagai contohnya

Senyawa Hidrokarbon

Rantai Karbon Minyak Bumi Hidrokarbon Alifatik Hidrokarbon Siklik

Alkana Alkena Alkuna

Destilasi Bertingkat Perbedaan Titik Didih Produk Minyak Bumi Bahan Bakar

(10)

A. Pengelompokkan Senyawa Hidrokarbon

Senyawa Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang hanya terdiri atas atom karbon dan atom hydrogen. Senyawa hidrokarbon dapat di bedakan menjadi 2  jenis, yaitu senyawa hidrokarbon alifatik dan senyawa hidrokarbon siklik.

1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik

Senyawa hidrokarbon alifatik merupakan senyawa karbon yang memilki rantai karbon yang lurus. Rantai karbon ini dapat berupa ikatan tunggal ataupun ikatan rangkap. Oleh karena itu, berdasarkan jenis ikatannya maka senyawa hidrokarbon alifatik dapat dibedakan atas senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan tunggal, sedangkan senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap 2 ataupun ikatan rangkap 3. Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon yang lain maka atom karbon dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

a. Atom C primer, yaitu atom C yang diikat oleh satu atom C yang lain.  b. Atom C sekunder, yaitu atom C yang diikat oleh dua atom C yang lain.

c. Atom C tersier, yaitu atom C yang diikat oleh tiga atom C yang lain. d. Atom C kuartener, yaitu atom C yang diikat oleh empat atom C yang lain. Kelompok senyawa hidrokarbon yang hanya mempunyai ikatan tunggal (hidrokarbon jenuh) dinamakan alkana, sedangkan yang mempunyai ikatan rangkap 2 atau 3 (hidrokarbon tidak jenuh) berturut-turut adalah alkena dan alkuna.

a. Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik yang seluruh ikatannya tunggal atau jenuh.

Adapun rumus molekul dan nama 10 senyawa pertama alkana adalah sebagai  berikut. RM Nama senyawa CH4 Metana C2H6 Etana C3H8 Propana C4H10 Butana C5H12 Pentana C6H14 Heksana C7H16 Heptana C8H16 Oktana C9H20  Nonana C10H22 Dekana

Referensi

Dokumen terkait

Diberikan beberapa contoh senyawa hidrokarbon, peserta didik dapat mengurutkan senyawa dari yang memiliki titik didih paling tinggi ke titik didih paling rendah dengan tepat. 10

 Amina tersier dalam bentuk cairan murni tdk dapat membentuk ikatan hidrogen karena tidak memiliki ikatan NH, sehingga titik didihnya lebih rendah daripada amina primer

Titik didih yang relatif tinggi pada senyawa Patchouli alkohol tersebut dapat menerangkan mengapa minyak nilam memiliki sifat fiksatif, yaitu sebagai pengikat senyawa

Diantara nama senyawa tersebut diatas yang memiliki titik didih paling tinggi dan rendah berturut-turut adalah....

Peristiwa ini terjadi karena alkana bersifat nonpolar yang mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik lain dengan berat molekul yang

Berdasarkan analisa data KG, reaksi hidrogenasi yang terjadi adalah hidrogenasi parsial, dimana hanya terdapat satu ikatan rangkap yang mengalami adisi hidrogen membentuk

Molekul neon akan berpisah satu sama lain pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan molekul xenon – karena itu neon memiliki titik didih yang

Senyawa hidrida golongan 14 periode 2 punya titik didih paling rendah karena ikatan antara atom hidrogen dan unsur golongan 14 periode 2 seperti karbon dan silikon tidak terlalu kuat..