RISET HARIAN RISET HARIANRISET HARIAN RISET HARIAN
RISET HARIAN Selasa, 28 Juni 2011Selasa, 28 Juni 2011Selasa, 28 Juni 2011Selasa, 28 Juni 2011Selasa, 28 Juni 2011 HIGHLIGHT
HIGHLIGHTHIGHLIGHT HIGHLIGHT
HIGHLIGHT BEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTIC
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET GRAFIK IHSG
GRAFIK IHSGGRAFIK IHSG GRAFIK IHSG GRAFIK IHSG
MARKET PREVIEW MARKET PREVIEWMARKET PREVIEW MARKET PREVIEW MARKET PREVIEW
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup pada angka 3813,43 melemah 35,133 poin atau minus 0,91%. Volume dan nilai transaksi tipis, masing-masing hanya sebesar 3,15 miliar saham dengan nilai Rp. 2,89 triliun. Aksi jual beberapa saham bluechip seperti ASII, TLKM dan BUMI menjadi salah satu penyebabnya.Asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp.70,4 miliar. Hal ini sejalan dengan bursa-bursa lain di Asia yang mengalami koreksi juga, seperti Nikkei yang turun 1,04%, HangSeng turun 0,59% dan STI turun 0,61%.Nilai tukar rupiah terhadap dollar juga melemah hingga mencapai Rp. 8622 per dollar US. IHSG mengalami koreksi yang cukup besar karena beberapa hari terakhir bergerak berlawanan arah dengan tren bursa dunia. Akan tetapi semalam, Dow Jones dan FTSE 100 menguat masing-masing 0,91% dan 0.43% seiring dengan beberapa berita positif. Antara lain hasil rapat di Basel yang mengeeluarkan persyaratan modal baru yang dinilai lebih menguntungkan, dimana bank hanya perlu meningkatkan modal sebesar 2,5 % bukan 3% seperti yang direncanakan pada awalnya. Hal ini membuat bank memiliki dana lebih besar untuk membagikan dividen. Data konsumsi belanja konsumen AS juga tidak banyak berubah, hanya naik 0,3% pada bulan Mei. Hal ini dapat menjadi berita positif ditengah spekulasi akan krisis Yunani yang akan memasuki tahap voting untuk mendapatkan bantuan moneter lanjutan. Indeks hari ini berpotensi mengalami
technical rebound, karena ada support kuat MA 20 dan
MA 50 di 3800. Indikator seperti Stochastic terjadi death
cross di area overbought. Akan tetapi indikator seperti
MACD masih menandakan uptrend, karena terjadi golden
cross dua hari yang lalu. Indikator lainnya Aligator juga
menunjukkan pola untuk keluar dari trend sideways menjadi bullish. Pada perdagangan hari ini indeks diprediksi akan bergerak mixed dalam rentang sempit sekitar 40 poin dengan potensi rebound.
IHSG 3781 - 3864
- BUMI bagi dividen Rp. 41,78 per saham. - TKIM bagi dividen Rp. 15 per saham. - GGRM bagi dividen Rp. 880 per saham.
BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI
PGN Setor Dividen Total Rp 3,7 Triliun. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membagikan dividen total Rp 3,743 triliun, atau 60% dari total laba bersih pada tahun buku 2010. Dividen tunai yang akan dibagikan mencapai Rp 3,5 triliun. Dividen interm sebesar Rp 10,2 per lembar atau Rp 247,244 miliar telah dibagikan pada 4 Januari 2011. Sehingga sisa dividen yang belum dibayar mencapai Rp 144,24 per saham, atau sekitar Rp 3,496 triliun. (Detikcom)
Penjualan Sawit Astra Agro Naik 27%. Volume penjualan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sebanyak 474.772 ton untuk periode Januari-Mei 2011, angka ini naik 27,1% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 373.631 ton. Naiknya volume penjualan tersebut atas kontribusi tumbuhnya produksi CPO sebanyak 28,3%. Harga rata-rata CPO AALI sampai dengan Mei 2011 mengalami kenaikan sebesar 22,1% yaitu dari Rp 6.588 per kg pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 8.043 per kg. Sementara untuk harga rata-rata kernel & PKO, menurutnya, masing-masing meningkat sebesar 88,5% dan 83,7% menjadi Rp 6.160 per kg dan Rp 13.895 per kg.
(Detikcom)
Bumi Resources Bagi Dividen Rp 41,78 per Saham. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan membagikan dividen Rp 41,78 per lembar atau setara dengan 30% dari laba bersih di tahun buku 2010. Sepanjang tahun lalu perusahaan batubara ini mencatat laba bersih US$ 311,17 juta. Raihan ini lebih baik dari periode 2009, US$ 190,44 juta. (Detikcom)
Realisasi Capex Martina Berto Rp5,67 Miliar. PT Martina Berto Tbk (MBTO) mencatat realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Maret 2011 sebesar Rp5,67 miliar dari total capex tahun ini yang sebesar Rp135 miliar. Capex tersebut salah satunya untuk membiayain Marta Tilaar Shop yang saat ini sedang dalam tahap pembukaan.Seperti yang diketahui sebelumnya, perseroan memang tengah berencana untuk membuka toko baru 4-5 toko yang rencana dibuka tahun ini berlokasi di seluruh Indonesia. (Okezone)
GGRM Akan Bayar Dividen Rp 880 Per Saham. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan membagikan dividen total sekitar Rp 1,693 triliun, atau setara Rp 880 per saham, pada 8 Agustus 2011. Adapun, cum dividen atau batas akhir perdagangan saham dengan hak dividen di pasar reguler dan pasa negosiasi, hingga 25 Juli 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai hingga 28 Juli 2011. (Kontan Online)
SSIA Laksanakan Stock Split 1:4 Pada 7 Juli 2011. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan melakukan pemecaham nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:4. Dengan begitu, nantinya nilai nominal saham perseroan yang semula Rp 500 per saham berubah menjadi Rp 125 per saham. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama, Rp 500 per saham, di pasar reguler dan negosiasi hingga 6 Juli 2011. Adapun, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru, Rp 125 per saham, di pasar reguler dan negosiasi, mulai 7 Juli 2011. Sedangkan, recording date atau tanggal penentuan pemegang rekening yang berhak atas hasil perubahan nominal saham, pada 11 Juli 2011. Saham dengan nilai nominal baru bakal didistribusikan kepada pemegang rekening mulai 12 Juli 2011. (Kontan Online)
TINS Akan Perbesar Porsi Di Tambang Lepas Pantai. PT Timah Tbk (TINS) berencana memfokuskan diri pada penambangan timah offshore atau lepas pantai. Manajemen menargetkan, produksi timah dari kawasan lepas pantai setara dengan 70% dari total produksinya. Diperkirakan timah offshore akan menyumbang 55% dari total produksi. Angka ini naik dibanding akhir 2010 yang porsinya hanya 20% dari total produksi Rencananya, TINS akan melakukan aktivitas eksplorasi di wilayah Bangka Belitung. Di sana, perusahan akan membangun sampai empat tambang timah berskala besar. Untuk penyelesaian proyek modifikasi ini, TINS menganggarkan investasi sebesar Rp 40 miliar. TINS juga berniat memperbesar kapasitas galangan kapal. Nilai investasi yang disiapkan untuk agenda tersebut adalah Rp 359 miliar. Semua kebutuhan dana itu sudah tercantum di anggaran belanja modal TINS tahun 2011. Sumber pendanaannya akan berasal dari kas internal serta pinjaman bank. Porsi pendanaan kami pertimbangkan 50:50 dari ekuitas dan fasilitas perbankan. (Kontan
Online)
Tambah Kapasitas Produksi, IPOL Targetkan Penjualan Sebesar US$ 280 Juta. PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) menargetkan penjualan US$ 280 juta pada tahun ini setelah menambah kapasitas produksi pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Angka penjualan itu mengalami kenaikan sebesar 33,3% dari tahun sebelumnya. IPOL optimis mencapai target itu setelah menambah kapasitas produksi Biaxially Oriented Polyester (BOPET) sebesar 20.000 ton. Dengan penambahan ini maka total kapasitas produksinya mencapai 100.000 ton per tahun. Selain itu, IPOL juga membangun metalizing line baru dengan kapasitas 14.000 ton per tahun. (Kontan Online)
SAHAM PILIHAN
BMRI 6900–7200 Harga saham BMRI
kemarin ditutup naik tipis Rp. 50 ke Rp. 7050. Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir harga saham bank terbesar di Indonesia bergerak dalam rentang konsolidasi di kisaran Rp. 6800–7200. BMRI mencatat kinerja positif selama Q1 2011 dimana pendapatan naik 9,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya sehingga laba bersih pun naik 88%. BMRI juga telah membagikan dividen sebesar Rp.120,59 yang akan dibayarkan pada akhir bulan ini. BMRI diperdagangkan dengan PBV 2.74 lebih murah dibandingkan dengan BBCA (4,67) dan BBRI (3.43). Secara teknikal, BMRI relatif bergerak dalam tren konsolidasi. Berdasarkan
fibonacci retracement, BMRI bergerak di
sekitar retracement 78,6%. Dalam beberapa hari terakhir volume pergadangan BMRI dibawah rata-rata 14 hari. Indikator teknikal MACD terjadi
golden cross, Histogram positif dengan warna hijau. Hal ini mengindikasikan trend BMRI uptrend dalam jangka
pendek. RSI masih bergerak dalam area netral. Stochastic telah mencapai overbought dan masih berpeluang menguat lagi. Akan tetapi indikator aligator masih menunjukkan Jaw, Teeth dan Lips masih dalam range yang sempit. Aligator belum menunjukkan konfirmasi reversal.Penguatan kemarin tertahan oleh MA 50d. Jika breakout, maka BMRI dapat dengan target jangka panjang 7600 yang didapatkan dari proyeksi fibonacci. Target jangka pendek akan mencapai 7200. Trading Buy.
KAEF 240-320. Harga saham Kimia Farma Tbk
(KAEF) pekan lalu melonjak hingga 36% dalam dua hari perdagangan ditutup di Rp.280 (24/ 6). Beredarnya berita (rumor) pemerintah akan melepas kepemilikannya di KAEF hingga 40% ke strategic partner pada kisaran harga Rp.260-Rp.330 telah memicu lonjakan terhadap harga sahamnya. Secara valuasi, kinerja usaha KAEF tahun lalu hingga kuartal pertama tahun ini (1Q11) menunjukkan tren pertumbuhan positif. Pendapatan usaha KAEF tahun lalu tumbuh 11,51% mencapai Rp.3,18 triliun dengan laba bersih naik 122% mencapai Rp.138,72 miliar atau dengan EPS Rp.24,98 meningkat dari tahun 2009 sebesar Rp.11,25. Sedangkan bila dilihat sepanjang kuartal I 2011 (1Q11), pendapatan KAEF tumbuh 18,45% mencapai Rp.634,38 miliar. Laba bersih perseroan pada periode tersebut naik 108%
mencapai Rp.24,02 miliar. EPS 1Q11 sebesar Rp.4,33. Bila dilihat setahun EPS KAEF tahun ini sebesar Rp.17,32. Pada harga Rp.270, saham KAEF ditransaksikan dengan PE 15,6x proyeksi laba 2011. Berdasarkan nilai buku, harga saham tersebut cuma ditransaksikan dengan PBV 1,3x, jauh lebih murah ketimbang saham KLBF yang saat ini ditransaksikan dengan PE 22x dan PBV 5,3x. Merujuk pada rata-rata PE saham sektor farmasi saat ini sebesar PE 17x, maka saham KAEF berpeluang menuju Rp.300. Trading Buy.
Perhatikan : BUMI 2950-3100 Buy on Weakness
ASII 62000-60000 Sell on Strenght
BBRI 6300-6500 Buy
BJBR 1180-1240 Trading Buy
TLKM 7000-7250 BUY
BORN 1380-1460 BUT
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
