• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR ( POS ) PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN 2021 SMA NEGERI 2 PURWAKARTA TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR ( POS ) PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN 2021 SMA NEGERI 2 PURWAKARTA TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

0

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR ( POS )

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN 2021

SMA NEGERI 2 PURWAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV

SMA NEGERI 2PURWAKARTA

JL. Raya Sadang No 17 41181 Telp. 0264-8223882

(2)

1

A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang kan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan nasional diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman dan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Satuan pendidikan sebagai komponen dari sistem pendidikan, merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan sudah semestinya memperhatikan Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana UU RI no. 20 tahun 2203 Pasal 4 yang menyatakan :

1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

(3)

2

2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.

3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.

6. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

Dengan demikian, satuan pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan, dalam penyelenggaraan pendidikan dimulai dari kegiatan penerimaan peserta didik baru sudah semestinya juga memperhatikan hak dan kewajiban warga Negara sebagaimana UU RI nomor 20 tahun 2003 pasal 5, yaitu:

1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang ermutu.

2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.

3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.

Peserta didik, sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, perlu

(4)

3

difasilitasi untuk mendapatkan layanan pendidikan yang baik dan berkeadilan mulai dari kegiatan penerimaan peserta

didik baru (PPDB).

Pelayanan pendidikan , mulai dari PPDB yang baik, dapat terwujud jika terjalin kerjasama antara komponen pendidikan yang satu dengan komponen lainnya termasuk orang tua siswa , dan masing-masing bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraanaa pendidikan sebagaimana UU RI no.20 tahun 2003 bagian kedua pasal 7 yang menjelaskan bahwa Hak dan Kewajiban Orang Tua adalah:

1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.

2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.

Demikian pula pada bagian ketiga pasal 8, masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan, dan Pasal 9 menyatakan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.

Pemerintah dan pemerintah daerah tidak luput perannya dalam pendidikan sebagaimana bagian keempat Pasal 10 nyatakan tentang Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah, bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Diperkuat perannya pada pasal 11 yang menyatakan :

1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi;

(5)

4

2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.

Dengan berpedoman pada UU RI nomor 20 tahun 2003 tersebut, pemerintah daerah provinsi Jawa Barat menyusun regulasi PPDB mulai dari Peraturan Gubernur, Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru yang dimandatkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk dijadikan pedoman bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan PPDB, agar penyelenggaraan PPDB di tiap satuan pendidikan dapat terlaksana sebagaimana amanat Sistem Pendidikan Nasional.

2. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Djuli 1950) jo. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23

(6)

5

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297,

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5871);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

(7)

6

2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pendidikan Layanan Khusus (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 822), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1637);

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 107 Tahun 2014 tentang Konversi Nilai Hasil Belajar dan Matrikulasi Mata Pelajaran Bagi Peserta Didik dari

(8)

7

Sistem Pendidikan Negara Lain atau Sistem Pendidikan Internasional ke Dalam Sistem Pendidikan Nasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1540);

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 6);

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 207)

3. MAKSUD DAN TUJUAN POS PPDB

1) Maksud

Prosedur Operasional Standar PPDB SMA Negeri 2 Purwakarta Tahun 2021/2022 ini disusun dengan maksud :

a) Sebagai pedoman pelaksanaan PPDB SMAN 2 Purwakarta Tahun 2021

b) Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan PPDB SMAN 2 Purwakarta Tahun 2021.

2) Tujuan

Tujuan dibuatnya POS PPDB Tahun 2021 adalah:

a) Sebagai acuan pelaksanaan secara teknis bagi Panitia Penyelenggara Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada SMA Negeri 2 Purwakarta

b) Memberikan informasi kepada seluruh komponen di satuan pendidikan;

c) Memberikan arahan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru bagi Panitia PPDB Tahun 2020

d) Memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan di bidang pendidikan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru;

(9)

8

e) Memberikan informasi kepada masyarakat yang terkait dengan proses dan tahapan penyelenggaraan PPDB pada SMAN 2 Purwakarta.

3) Sasaran

Sasaran POS PPDB ini adalah:

1. Panitia penyelenggara PPDB pada SMA Negeri 2 Purwakarta 2. Orang tua dan Calon Peserta Didik lulusan SMP/MTs/sederajat; 3. Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan;

4. Masyarakat pemerhati pendidikan/pengguna layanan PPDB.

B. PROFIL SMA NEGERI 2 PURWAKARTA I. Identitas Satuan Pendidikan

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Purwakarta NSS : 30.10.22.001.002

NIS : 301603

NPSN : 20217361

b. Alamat : Jl. Raya Sadang No. 17 Provinsi : Jawa Barat

Kabupaten : Purwakarta Kecamatan : Purwakarta Kode Pos : 41118 No Telp : ( 0264 ) 201072 - 8223882 E-mail : smandapwk2020@gmail.com Web : www.sman2pwk.sch.id. c. Sekolah dibuka : Tahun 1979

(10)

9 e. Akreditasi : A

f. SK Akreditasi : 02.00/308/BAP-SM/SK/XI/2016 Tanggal 18 – 11 – 2016

II. Zona PPDB SMA Negeri 2 Purwakarta

Zona PPDB SMA Negeri 2 Purwakarta Tahun 2021 masuk pada zona B, meliputi : 1) Bungursari 2) Babakan Cikao 3) Jatiluhur 4) Purwakarta 5) Pasawahan 6) Campaka 7) Cibatu Daerah Irisan :

8) Kec. Cikampek, Kab.Karawang 9) Kec. Kota Baru Kab. Karawang 10) Desa. Cimahi, Kec. Klari 11) Desa.Curug, Kec.Klari

12) Desa.Parung Banteng, Kec. Sukasari 13) Desa.Cijantung, Kec.Sukatani

14) Desa. Taringgul, Kec. Wanayasa

15) Desa. Pondokbungur, Kec. Pondoksalam 16) Desa.Cipeundeuy, Kec. Cipeundeuy Subang

III. Rencana Program Peminatan Tahun Pelajaran 2020/2021

Untuk Tahun Pelajaran 2021/2022, SMA Negeri 2 Purwakarta akan menyelenggrakan sistem pembelajaran dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Terdiri dari peminatan :

(11)

10

b. Peminatan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) : 5 Rombel

IV. Tenaga Pendidik

a. Jumlah Guru : 55 Orang

b. Jumlah Guru Berdasarkan Peminatan : 1. Guru Peminatan MIPA : 15 orang 2. Guru Peminatan IPS : 7 orang

3. Guru Peminatan Bahasa (lintas Minat) : 6 orang

V. Kesiapan Ruangan Untuk Kelas X

Ruangan Teori : 11 Kelas, Setiap ruangan memiliki Luas 8 x 9 = 72 M2

VI. Analisa Ruang Kelas, Rombongan Belajar dan Peserta Didik

NO KOMPONEN

TINGKAT KELAS

X XI XII JUMLAH

1 Jumlah Ruang Kelas 11 11 11 33

2 Jumlah Rombongan Belajar 11 11 11 33

3 Jumlah Peserta Didik 385 382 350 1117

4

Rencana Jumlah Rombongan Belajar Peserta Didik Baru

11 11

5 Rencana Jumlah Peserta Didik Baru Kelas X 392 392

6

Rencana Jumlah Rombongan Belajar Tahun 2021/2022

11 11 11 33

(12)

11

VII. Rencana Kuota PPDB SMAN 2 Purwakarta Tahun 2021

NO ASPEK KUOTA KETERANGAN

1 Rencana Jumlah Peserta Didik Baru Kelas X 396

2 Estimasi Yang Tidak Naik Kelas 4

3 Daya Tampung Afirmasi/KETM dan disabilitas (20 %) 78

4

Daya Tampung Perpindahan Orangtua (1 %) Daya Tampung Anak Guru (4%)

4 16

5

Daya Tampung Jalur Prestasi : a. Prestasi Akademik (Rapor) 10% b. Prestasi Kejuaraan (15%)

39 59

6

Daya Tampung Total (50%) (Jumlah Point 3,4,5)

196

7 Daya Tampung Zonasi (50%) 196

8 Jumlah Total Daya Tampung (Jumlah Point 6 dan 7) 392 9 DAYA TAMPUNG PPDB TAHUN 2021-2022 392

VIII. Dasar Pertimbangan Penetapan Kuota Per Jalur

Penetapan Kuota PPDB Per jalur berdasarkan kepada Peraturan Gubernur Jawa Barat Tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Dan Sekolah Luar Biasa Tahun 2021 dengan Nomor 29 Tanggal 7 Mei 2021. Berdasarkan tabel halaman sebelumnya tentang Analisa Kuota perjalur yang sudah dibuat maka dapat kita jelaskan bahwa penentuan kuota yang sudah dibuat berdasarkan ketersediaan tenaga pendidik dan ruang belajar yang tersedia maka kuota PPDB tahun 2021 di SMA Negeri 2 Purwakarta sebanyak 392 siswa dengan jumlah rombel 11 kelas, dengan klasifikasi 6 kelas untuk kelas peminatan MIPA dan 5 kelas untuk peminatan kelas IPS.

(13)

12

IX. Jalur Penerimaan Peserta Didik Baru SMA Negeri 2 Purwakarta Tahun 2021

(1) Pendaftaran PPDB SMA di Daerah Provinsi dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut:

a. jalur zonasi; b. jalur Afirmasi;

c. jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan anak guru; dan d. jalur prestasi.

(2) Jalur zonasi diperuntukkan bagi calon Peserta Didik yang berdomisili dalam wilayah zonasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi.

(3) Jalur Afirmasi diperuntukkan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu termasuk kuota bagi anak penyandang disabilitas, serta peserta didik yang membutuhkan bantuan karena kondisi tertentu.

(4) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali diberlakukan bagi pendaftar Peserta Didik yang mengikuti perpindahan atau tempat tugas orang tua/wali, dan bagi anak guru.

(5) Jalur prestasi diberlakukan bagi pendaftar Peserta Didik yang memiliki prestasi berdasarkan:

a. nilai rapor semester satu hingga semester lima dan rankingnya, atau ujian sekolah; dan

b. hasil perlombaan atau penghargaan kejuaraan di bidang akademik maupun non-akademik pada tingkat internasional, tingkat nasional, tingkat provinsi, atau tingkat kabupaten/kota.

Jalur Zonasi

(1) Domisili calon Peserta Didik dibuktikan berdasarkan alamat pada kartu keluarga atau surat keterangan domisili dari RT/RW, dilegalisir oleh Lurah/Kepala Desa setempat yang menerangkan bahwa peserta didik telah berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB.

(14)

13

(2) Sekolah memprioritaskan Peserta Didik yang memiliki kartu keluarga dalam Zona pada satu wilayah dalam Daerah Kabupaten/Kota yang sama dengan sekolah yang dituju.

(3) Zona sekolah calon Peserta Didik dari daerah bencana nasional dan daerah, mengikuti tempat domisili sementara dengan dibuktikan surat keterangan dari Desa/Kelurahan.

Jalur Afirmasi

(1) Peserta Didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dibuktikan dengan kepemilikan kartu program penanggulangan kemiskinan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah Provinsi, atau terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial.

(2) Peserta Didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu wajib dilengkapi surat pernyataan dari orang tua/wali peserta didik yang menyatakan bersedia diproses secara hukum apabila terbukti memalsukan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah Provinsi.

(3) Dalam hal terdapat dugaan pemalsuan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga, Sekolah bersama Pemerintah Daerah Provinsi wajib melakukan verifikasi data dan lapangan serta menindaklanjuti hasil verifikasi sesuai ketentuan perundang-undangan.

(4) Peserta Didik dari anak penyandang Disabilitas dibuktikan dengan keterangan dari tenaga medis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Peserta Didik yang membutuhkan bantuan karena kondisi tertentu diperuntukkan bagi anak dari orang tua yang menangani Covid-19 atau korban bencana alam/sosial.

(6) Peserta Didik yang masuk melalui jalur Afirmasi merupakan peserta didik yang berdomisili di dalam dan di luar wilayah zonasi sekolah yang bersangkutan.

(15)

14

Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/wali dan Guru

1) Penerimaan calon Peserta Didik melalui jalur perpindahan tugas orang tua/wali dibuktikan dengan surat perpindahan tugas orang tua/wali dari instansi, lembaga, kantor atau perusahaan yang mempekerjakan.

2) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali dapat digunakan untuk Peserta Didik anak guru yang dibuktikan dengan surat tugas dari instansinya.

3) Dalam hal terdapat sisa kuota jalur perpindahan tugas orang tua/wali, maka sisa kuota dapat dialokasikan untuk calon Peserta Didik pada sekolah tempat orang tua/wali mengajar.

Jalur Prestasi

Penerimaan calon Peserta Didik melalui jalur prestasi terdiri dari: 1. Prestasi berbasis nilai rapor atau ujian sekolah; dan

2. Prestasi berbasis hasil perlombaan dan/atau kejuaraan di bidang akademik maupun non akademik.

Prestasi Kejuaraan Didasarkan pada perolehan hasil kejuaraan di tingkat internasional, nasional, provinsi dan/ atau kabupaten/ kota, dengan kriteria :

1) Juara internasional 1, 2, 3 dan juara nasional 1 (berjenjang) dapat langsung diterima; 2) Selain kejuaraan internasional 1, 2, 3 dan juara nasional 1 (berjenjang) , diberikan acuan

penskoran prestasi sebagaimana terlampir pada petunjuk teknis untuk penetapan nilai akhir oleh satuan pendidikan;

Kriteria Prestasi Kejuaraan :

a) Berdasarkan capaian kejuaraan dalam berbagai bidang terutama kejuaraan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama;

b) Diperhitungkan salah satu jenis prestasi dari cabang/ bidang dari kejuaraan yang diperoleh, diutamakan prestasi yang berjenjang;

(16)

15

c) Diperoleh selama menjadi siswa SMP/MTs atau sederajat (paling lama tiga tahun, paling cepat enam bulan saat pendaftaran PPDB);

d) Kejuaraan diselenggarakan oleh instansi di tingkat kabupaten/kota / provinsi/nasional yang ditetapkan sebagai agenda pemerintah kabupaten/ kota/ provinsi/ nasional atau melibatkan lembaga/ instansi/ organisasi resmi yang relevan dengan prestasi;

e) Kejuaraan tingkat Internasional yang diakui oleh kementerian/ lembaga pemerintah non kementerian yang ditetapkan sebagai agenda internasional atau melibatkan lembaga/ instansi/ organisasi resmi yang relevan dengan prestasi, disertai surat keterangan dari kementeriaan terkait prestasi.

Kategori prestasi kejuaraan dapat diperoleh dari berbagai perlombaan

1) Perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diantaranya :

a. Olimpiade Sains Nasional (OSN),

b. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN),

c. Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), d. Lomba Cipta Seni Pelajar Nasional (LCSPN), e. Kuis Kihajar (Kita Harus Belajar),

f. Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari), g. Lomba Karya Jurnalistik Siswa Nasional (LKJS), h. Lomba Cipta Puisi,

i. Cipta Lagu, Melukis dan Membatik.

2) Perlombaan yang diselenggarakan diluar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat berupa:

a. sains (ilmu pengetahuan); b. teknologi tepat guna; c. seni dan budaya; d. olahraga;

(17)

16 e. kepramukaan.;

f. keagamaan; g. Bela Negara;

h. Palang Merah Remaja; dan

i. Literasi (baca, tulis, numerik, keuangan, TIK, dsb.),

j. bahasa (contoh: debat bahasa Indonesia atau bahasa asing)

3) Prestasi Literasi

Prestasi literasi West Java Leader’s Reading Chalange (WJLRC) berupa piagam penghargaan dari Pemerintah pusat atau Pemerintah Daerah, diberi skor setara dengan kejuaraan sesuai tingkat wilayah yang memberikan piagam.

4) Prestasi Kepramukaan

setiap kejuaraan atau penghargaan disetarakan dengan kejuaraan diluar perlombaan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama dengan penyetaraan penskoran.

1) Prestasi Pramuka Penggalang Garuda, melampirkan Surat Keterangan dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Pramuka Garuda yang telah di legalisir oleh Kwartir Daerah/Kwartir Cabang;

2) Juara 1,2 dan 3 Lomba Tingkat V (LT V Nasional), melampirkan SK Kejuaran dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Lomba Tingkat V (LT V Nasional) yang telah di legalisir oleh Kwartir Nasional/Kwartir Daerah;

3) Partisipasi Kegiatan Internasional (Jambore Dunia, Jambore Asean) dan Partisipasi Kegiatan Nasional (Jambore Nasional), melampirkan Surat Tugas / Rekomendasi keikutsertaan dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Partisipasi Kegiatan Internasional (Jambore Dunia, Jambore Asean) dan Partisipasi Kegiatan Nasional (Jambore Nasional) yang telah di legalisir oleh Kwartir Nasional/Kwartir Daerah;

(18)

17

4) Juara 1,2 dan 3 Lomba Tingkat IV (LT IV Provinsi), melampirkan SK Kejuaran dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Lomba Tingkat IV (LT IV Provinsi) yang telah di legalisir oleh Kwartir Daerah/Kwartir Cabang;

5) Partisipasi Kegiatan Daerah (Jambore/Kegiatan Provinsi), melampirkan Surat Tugas/Rekomendasi keikutsertaan dan Fotocopy Sertifikat/Piagam Partisipasi Kegiatan Daerah (Jambore/Kegiatan Provinsi) yang telah di legalisir oleh Kwartir Daerah/Kwartir Cabang;

6) Juara 1,2 dan 3 Lomba Tingkat III (LT III Kab./Kota), melampirkan SK Kejuaran dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Lomba Tingkat III (LT III Kab./Kota) yang telah di legalisir oleh Kwartir Cabang;

7) Partisipasi Kegiatan Cabang (Jambore/Kegiatan Kab./Kota), melampirkan Surat Tugas/Rekomendasi keikutsertaan dan Fotocopy Sertifikat/ Piagam Partisipasi Kegiatan Cabang (Jambore/Kegiatan Kab./Kota) yang telah di legalisir oleh Kwartir Daerah/Kwartir Cabang.

(19)

18

Penskoran Prestasi Kejuaraan Dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan/Kementerian Agama

Penskoran Prestasi Kejuaraan Di Luar Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan/Kementerian Agama

(20)

19

X. Seleksi Penerimaan PPDB SMA Negeri 2 Purwakarta Tahun 2021

Seleksi calon Peserta Didik dilaksanakan dengan ketentuan: a. sesuai dengan Daya Tampung; dan

b. kuota untuk setiap jalur seleksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(1) Seleksi calon Peserta Didik baru kelas 10 (sepuluh) jalur zonasi dilakukan dengan memprioritaskan jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam Zona.

(2) Jarak tempat tinggal terdekat dihitung berdasarkan jarak dari domisili calon Peserta Didik menuju ke sekolah dengan menggunakan sistem teknologi informasi.

(3) Dalam hal jarak tempat tinggal memiliki jarak yang sama, maka diprioritaskan calon Peserta Didik yang berusia lebih tua.

(4) Seleksi jalur perpindahan tugas orang tua/wali diprioritaskan bagi calon Peserta Didik yang memiliki jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah.

(5) Seleksi jalur PPDB untuk anak guru diprioritaskan bagi calon Peserta Didik yang orangtuanya bertugas di satuan Pendidikan yang menjadi pilihan calon peserta didik.

(6) Seleksi jalur prestasi berbasis nilai rapor, atau ujian sekolah, dilaksanakan berdasarkan hasil pemeringkatan nilai yang diurutkan dari nilai terbesar sampai dengan memenuhi kuota.

(7) Nilai peringkat diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus kalibrasi rangking.

Seleksi jalur prestasi hasil perlombaan, dilakukan dengan urutan prioritas berdasarkan hasil kejuaraan tingkat Internasional, Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

A. Seleksi Jalur Afirmasi (KETM)

1. Jalur afirmasi merupakan PPDB yang ditujukan bagi Calon Peserta Didik dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) dan Anak Berkebutuhan Khusus;

(21)

20

2. Alur afirmasi KETM dibuktikan dengan kepemilikan dokumen program penanganan keluarga ekonomi tidak mampu dari pemerintah pusat atau daerah seperti: a) Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau

b) Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau c) Kartu Pra Sejahtera (KPS), atau d) Kartu Indonesia Sehat (KIS), atau

e) Kartu penanggulangan kemiskinan lainnya sesuai program pemerintah pusat atau daerah

3. Seleksi jalur afirmasi dengan menghitung jarak domisili Calon Peserta Didik ke sekolah yang dituju;

4. Peserta Didik dari anak penyandang Disabilitas dibuktikan dengan keterangan dari tenaga medis sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Peserta Didik yang membutuhkan bantuan karena kondisi tertentu diperuntukkan bagi anak dari orang tua yang menangani Covid-19 atau korban bencana alam/sosial yang mempunyai SK langsung dari pemerintah (dokter, perawat, pengurus dan pengubur jenazah korban Covid 19.

6. Peserta Didik yang masuk melalui jalur Afirmasi merupakan peserta didik yang berdomisili di dalam dan di luar wilayah zonasi sekolah yang bersangkutan. 7. Jika kuota jalur afirmasi tidak terpenuhi, kuota dilimpahkan kepada jalur prestasi

Rapor.

B. Seleksi Jalur Perpindahan Orangtua/Anak Guru

Seleksi jalur perpindahan tugas orang tua dan anak guru, melalui tahapan:

1. Verifikasi data Calon Peserta Didik jalur perpindahan tugas orang/tua atau anak guru yang sudah di input saat pendaftaran;

2. Tempat domisili kepindahan (berdasarkan tugas orang tua) Calon Peserta Didik, diprioritaskan pada wilayah kabupaten/kota atau provinsi yang sama dengan SMA yang dituju. Sebagai contoh; orang tua Andi adalah seorang karyawan Perusahaan berasal dari Provinsi Jawa Timur dan berpindah tugas kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, anaknya

(22)

21

dapat diterima di Provinsi Jawa Barat di Zonasi manapun yang terdekat dengan tempat tinggal, dengan dibuktikan dengan menunjukkan surat penugasan dari instansi/lembaga/kantor/perusahaan yang memberi tugas.

3. Untuk seleksi mempertimbangkan domisili pada wilayah Provinsi atau Kabupaten/Kota yang sama dengan sekolah yang dituju.

4. Jika pada batas kuota terdapat nilai sama, seleksi selanjutnya berdasarkan usia lebih tua. 5. Seleksi bagi anak guru/tenaga kependidikan, diprioritaskan bagi Calon Peserta Didik yang memilih sekolah pilihan sesuai tempat bertugas orang tua (guru/tenaga kependidikan) di SMA Negeri 2 Purwakarta

6. Seleksi selanjutnya dilakukan melalui pemeringkatan jarak domisili ke SMA Negeri 2 Purwakarta.

7. Jika pada batas kuota terdapat beberapa Calon Peserta Didik dengan jarak yang sama, pemeringkatan selanjutnya berdasarkan usia yang lebih tua;

8. Calon Peserta Didik yang diterima merupakan hasil pemeringkatan hingga batas kuota yang ditetapkan satuan pendidikan (maksimal 5%)

9. Jika kuota jalur perpindahan tidak terpenuhi, maka sisa kuota dilimpahkan kepada jalur zonasi.

C. Seleksi Jalur Prestasi Nilai Rapor

Dasar Pertimbangan Penggunaan Rumus Kalibrasi Pada Jalur Prestasi Nilai Rapor Khusus pada jalur prestasi akademik menggunakan nilai raport semeseter 1 sampai dengan semester 5.

Untuk keperluan seleksi PPDB:

1. Nilai rapor yang diakumulasikan hanya mata pelajaran kelompok A : mata pelajaran yang sama SMP dan MTs

2. Pendidikan agama di MTs ( dirata-ratakan antara a, b, c, d), Bahasa Arab tidak diperhitungkan.

(23)

22

3. Kelompok B tidak diakumulasikan karena antara satu sekolah dengan lainnya dapat berbeda jenis seni/muatan lokal

4. Kalibrasi Ranking ( Dihitung Oleh Sistem TIK PPDB) Menghitung skor pemeringkatan pada seleksi jalur prestasi nilai rapor dengan mengkalibrasi ranking dari jumlah peserta didik yang berbeda

S = 𝑛

𝑀× 𝑓(𝑅𝐾) × 1000

𝑅𝐾 = 1 + 35 ⋅ 𝑅−1

𝐾−1, ranking terkalibrasi (berdasarkan jumlah peserta didik di kelas

calon peserta didik pendaftar) 𝑓(𝑅𝐾) = 1 −

𝑅𝐾−1

350, skor yang diperoleh dari ranking terkalibrasi

Dengan :

S = skor akhir untuk pemeringkatan

𝑛 = jumlah nilai 7 mata pelajaran Kelompok A pada rapor calon peserta didik pendaftar 𝑀 = jumlah nilai pada rapor yang tertinggi ( ranking satu ) di kelas calon peserta didik pendaftar

𝐾 = jumlah peserta didik di kelas calon peserta didik pendaftar

R = ranking calon peserta didik pendaftar

D. Seleksi Jalur Prestasi Kejuaraan/Perlombaan

a) Prestasi perlombaan berasal dari satu jenis/bidang, yang diutamakan adalah prestasi yang berjenjang, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan atau Kementerian Agama.

b) Bidang Prestasi kejuaraan yang diterima disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan sekolah, dengan mempertimbangkan pembina atau Pelatih yang tersedia di program Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Purwakarta ;

- Bidang agama berupa kemampuan hafiz Qur’an memperoleh penghargaan prestasi berdasarkan jumlah Juz yang dikuasai Calon Peserta Didik. Prestasi

(24)

23

hafiz Qur’an dibuktikan dengan surat keterangan dari kantor kemenag sesuai tempat domisili.

- Calon Peserta Didik. Penyetaraan penghargaan prestasi hafiz Qur’an sebagai berikut:

1) Kemampuan hafiz dengan jumlah 11 - 30 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat Internasional;

2) Kemampuan hafiz dengan jumlah 7 - 10 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat nasional;

3) Kemampuan hafiz dengan jumlah 4 - 6 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat provinsi

4) Kemampuan hafiz dengan jumlah 3 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat kabupaten/kota;

c) Bidang prestasi kejuaraan yang diterima:

Untuk jalur prestasi kejuaraan diprioritaskan pada jenis kegiatan ektrakurikuler yang dibina oleh SMA Negeri 2 Purwakarta, diantaranya adalah :

1) Olahraga: Basket, Voli, Futsal, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Anggar, Silat, Karate, Atletik.

2) Seni: Vokal, Tari, Rupa, Music dan Band 3) Bahasa : Inggris dan Jepang

4) Organisasi : PMR, Pramuka, Paskibra (Danton Terbaik) Kriteria untuk bidang organisasi adalah sebagai berikut :

1) Diutamakan memiliki tinggi badan minimal : Laki-laki : 170 cm

Perempuan : 160 cm

2) Menguasai bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan minimal 1 (satu) bahasa asing

3) Memiliki keterampilan/keahlian khusus, misalnya seni tari, beladiri, menyanyi, dan lain-lain.

(25)

24

d) SMA Negeri 2 Purwakarta dapat melakukan uji kompetensi berdasarkan prestasi yang dimiliki Calon Peserta Didik, jika dipandang perlu dan kondisi, ketersediaan sumber daya penguji serta sarana prasarana memungkinkan (tidak dilakukan pada masa darurat Covid-19).

e) Jika dilakukan uji kompetensi (disesuikan kondisi Covid19), dapat dilakukan oleh panitia PPDB di SMA Negeri 2 Purwakarta atau melibatkan kerjasama dengan pihak/ lembaga/organisasi yang relevan dengan prestasi yang akan diujikan;

f) Panitia dan penguji prestasi wajib merahasiakan kepada orangtua Calon Peserta Didik hasil uji kompetensi sebelum pengumuman penetapan penerimaan;

g) Jika pada jenis kegiatan ekstrakurikuler terpenuhi, maka jenis kejuaraan dilimpahkan pada kejuaraan umum lainnya.

E. Pengelolaan Nilai Jalur Prestasi Perlombaan

Mekanisme seleksi jalur Prestasi kejuaraan dari perlombaan, dilaksanakan dengan tahapan:

1. Verifikasi data calon peserta didik yang telah dimasukan (input) saat pendaftaran.

2. Menghitung nilai akhir jalur prestasi, dengan ketentuan:

3. Jika tidak dilaksanakan uji kompetensi, nilai akhir (NA) dihitung dari akumulasi skor

tingkat kejuaraan (STK: juara 1, 2, atau 3) dan skor tingkat wilayah kejuaraan

dilaksanakan (STW: tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, nasional atau

internasional) NA = STK + STW

4. Skor prestasi dari tingkat wilayah penyelenggaraan kejuaraan yang berjenjang, dihitung

berdasarkan akumulasi dari tiap prestasi yang diperoleh. Jika dilaksanakan uji kompetensi,

nilai akhir dihitung dari gabungan skor hasil uji kompetensi (SUK) sesuai prestasi

(50%), dan skor akumulasi tingkat kejuaraan dengan tingkat wilayah kejuaraan (50%)

5. NA = SUK (50%) + akumulasi STK + STW (50%)

6. Prestasi kejuaraan dari perlombaan didasarkan pada perolehan hasil kejuaraan di

tingkat internasional, nasional, provinsi dan/atau kabupaten/kota, dengan kriteria

sebagai berikut:

a) Juara internasional

1,

2,

3 dan juara nasional 1 (berjenjang) dapat

langsung diterima;

(26)

25

b) Selain kejuaraan internasional 1,

2,

3 dan juara nasional 1 (berjenjang) ,

diberikan acuan penskoran prestasi sebagaimana terlampir pada petunjuk teknis untuk

penetapan nilai akhir oleh satuan pendidikan;

7. Seleksi jalur prestasi kejuaraan dilakukan melalui pemeringkatan nilai akhir prestasi

hingga batas kuota jalur prestasi kejuaraan yang ditetapkan satuan pendidikan.

8. Jika hasil pemeringkatan pada batas kuota terdapat beberapa nilai prestasi Calon Peserta

Didik yang sama, selanjutnya pemeringkatan berdasarkan jarak domisili terdekat.

9. Calon Peserta Didik yang diterima merupakan hasil pemeringkatan hingga batas

kuota jalur prestasi.

10. Calon Peserta Didik yang tidak diterima pada jalur prestasi, dapat mendaftar kembali pada

jalur zonasi.

11. Jika jalur prestasi kejuaraan tidak terpenuhi, kuota dilimpahkan kepada jalur prestasi

nilai akademik rapor.

12.

Jika jalur prestasi nilai rapor dan prestasi kejuaraan tidak terpenuhi, kuota dilimpahkan

pada jalur zonasi.

F. Seleksi Jalur Zonasi

Seleksi jalur zonasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Verifikasi data Calon Peserta Didik oleh operator sekolah berdasarkan data yang diinput pendaftar;

2. Seleksi dilakukan dengan prioritas utama jarak tempat tinggal terdekat ke satuan pendidikan dalam zonasi yang ditetapkan;

3. Jarak tempat tinggal terdekat dihitung berdasarkan jarak radius dari tempat tinggal ke satuan pendidikan menggunakan sistem teknologi

4. informasi geolokasi;

5. Seleksi dilakukan melalui perhitungann jarak oleh sistem teknologi informasi hingga batas kuota yang ditetapkan satuan Pendidikan (minimal 50%);

6. Calon peserta didik disablitas atau Anak Berkebutuhan Khusus, maksimal 1 per- rombongan belajar;

(27)

26

7. Jika pada batas kuota terdapat beberapa Calon Peserta Didik yang memiliki jarak sama, maka dilakukan seleksi selanjutnya dengan urutan prioritas Calon Peserta Didik yang berusia lebih tua;

8. Jika di pilihan ke satu sampai batas kuota tidak lolos karena daya tampung, pemeringkatan selanjutnya dilakukan di satuan pendidikan pilihan dua dalam zona yang sama;

9. Jika sampai batas kuota di sekolah pilihan dua tidak lolos, Calon Peserta Didik dinyatakan tidak diterima di sekolah tersebut;

XI. Pemenuhan Protocol Covid 19 Di Lingkungan Sekolah

NO ASPEK

PEMENUHAN

KETERANGAN YA TIDAK

1 Warga sekolah/tamu wajib menggunakan masker √ 2 Sekolah menyediakan fasilitas pengukur suhu

tubuh √

3 Sekolah menyediakan sarana cuci tangan dan

hand sanitizer √

4 Sekolah menginstruksikan kepada warga

sekolah/tamu untuk mencuci tangan √ 5 Menata tempat duduk sesuai aturan social

distancing √

6 Membersihkan ruangan dan lingkungan secara

rutin dengan disinfektan √

Purwakarta, 24 Mei 2021 Plt. Kepala Sekolah

ASEP MULYANA, S.Pd, M.Pd

(28)

27

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 didalamnya berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

1) Daerah Kabupaten/Kota adalah Daerah Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat. 2) Dinas Pendidikan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Pendidikan Pemerintah

Pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisitem pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan

Telah dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Kompetensi pendidik dalam UU Sisdiknas tahun 2003 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan