• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI DAERAH"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN

NOMOR 17 TAHUN 2010

TENTANG

RETRIBUSI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPANULI SELATAN,

Menimbang

: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 108 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah yang mengatur tentang Retribusi Daerah sebelum Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 disyahkan, dipandang perlu seluruh Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009;

b. bahwa untuk memenuhi maksud tersebut pada huruf “a” diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);

2. Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

(2)

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Negara antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 549);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

11. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan;

12. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

(3)

Dengan Persetujuan Bersama :

DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN

dan

BUPATI TAPANULI SELATAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI DAERAH

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Daerah Otonom selanjutnya disebut Daerah adalah Kesatuan Masyarakat Hukum yang mempunyai batas-batas Daerah tertentu, berwenang mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Sistem Ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Kepala Daerah adalah Bupati Tapanuli Selatan.

6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

7. Kewenangan adalah Hak dan kewajiban untuk menentukan atau mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan.

8. Perangkat Daerah adalah Unsur Pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri dari Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

9. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 10. Jasa adalah Kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang

menyebabkan barang, fasilitas, atau kemamfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

11. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan pemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan;

(4)

12. Jasa Usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta;

13. Perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberi izin kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pegaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, serta penggunaan daya akan, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan;

14. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan Perundang-undangan wajib retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu;

15. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan;

16. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD, adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan cara lain ke Kas Daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;

17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang;

18. Surat Katetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKRDLB, adalah surat ketetapan Retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari pada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang;

19. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda;

20. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek pajak atau retribusi, penentuan besarnya pajak atau retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak atau retribusi kepada Wajib Pajak dan Wajib Retribusi serta pengawasan penyetorannya;

21. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengelola data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah dan Retribusi Daerah;

22. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi yang terjadi serta menemukan tersangkanya;

(5)

BAB II

Retribusi Jasa Umum

Pasal 2

Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.

Pasal 3 Jenis Retribusi Jasa Umum adalah :

a. Retribusi Jasa Kesehatan;

b. Retribusi Pelayanan Persampahan/kebersihan; c. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum; d. Retribusi Pelayanan Pasar;

e. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;

f. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran; g. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;

h. Retriusi Pelayanan Tera/Tera Ulang; i. Retribusi Pelayanan Pendidikan;

j. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus; k. Retribusi Pengolahan Limbah Cair;

l. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

m. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil. Bagian Kesatu

Retribusi Pelayanan Kesehatan Pasal 4

Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut Retribusi atas Jasa Pelayanan Kesehatan ditempat Pelayanan Kesehatan yang dikelola Pemerintah Daerah.

Pasal 5

(1) Objek Retribusi adalah setiap Pelayanan Fasilitas Kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah yang dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah kecuali pelayanan pendaftaran.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 6

(1) Objek Retribusi Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, kecuali pelayanan pendaftaran.

(2) Dikecualikan dari Objek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, BUMN, BUMD dan Pihak Swasta.

(6)

Pasal 7

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan atau Petugas yang dihunjuk oleh Rumah Sakit tersebut dengan tugas khusus memungut dan menyetorkan Retribusi Pelayanan Kesehatan ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 8

Tingkat penggunaan jasa pelayanan kesehatan diukur berdasarkan jenis dan frekuwensi pelayanan kesehatan.

Pasal 9

(1) Prinsip dan sasaran dalam menetapkan tarif retribusi pelayanan kesehatan berdasarkan pada tujuan untuk mengendalikan permintaan dan penggunaan, perluasan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

(2) Pengendalian permintaan dan penggunaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah untuk menentukan bahwa konsumsi pelayanan kesehatan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.

(3) Perluasan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didasarkan pada perimbangan terbatasnya sumber daya yang tersedia untuk membiayai pelayanan kesehatan tersebut.

(4) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1), didasarkan pada pertimbangan terbatasnya sumber dana yang tersedia untuk menyediakan pelayanan sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh masyarakat.

Pasal 10

(1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan kesehatan.

(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Tapanuli Selatan ditetapkan sebagai berikut:

(7)

Ketentuan Pelayanan

Pasal 11

Pelayanan dan Perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ditetapkan berdasarkan :

a. Kelas Utama; b. Kelas I; c. Kelas II; d. Kelas III; dan e. Kelas III.

Pasal 12

(1) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan kepada pasien meliputi Rawat Jalan, Rawat Inap serta menyediakan lahan praktek atau penelitian bagi siswa dan mahasiswa.

(2) Pelayanan bagi pasien rawat jalan ditentukan sebagai berikut :

a. Pelayanan diberikan di poli-poli sesuai dengan kasus penyakit yang dideritanya. b. Dengan menunjukkan tanda pembayaran Retribusi yang berupa blanko yang

telah di for-forasi oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dihunjuk oleh Bupati.

c. Biaya selain yang ada pada huruf b pasal ini dibayar terpisah oleh pasien. (3) Pelayanan dan Perawatan Rawat Inap, ditentukan sebagai berikut :

a. Pasien masuk rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Wajib menunjukkan Surat Pengantar dari Dokter yang memeriksa dan menyatakan sanggup memenuhi persyaratan yang ditentukan serta menunjukkan tanda bukti pembayaran berupa karcis;

b. Pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ditempatkan pada kelas sesuai kehendak pasien untuk keluarganya dan penjaminnya;

c. Pasien yang kurang atau tidak mampu rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ditempatkan pada Kelas sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

(4) Pasien sebagai peserta PT. ASKES atau keluarga yang masih menjadi tanggungannya masuk atau rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ditempatkan pada kelas berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT. ASKES.

(5) Apabila pasien atau keluarga yang dimaksud pada ayat (4) Pasal ini menghendaki dirawat pada kelas yang paling tinggi, maka kekurangan biayanya ditanggung sendiri oleh peserta.

(6) Pasien sebagai orang hukuman atau tahanan masuk atau rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ditetapkan pada kelas III.

(8)

(7) Biaya dan Pengamanan Pasien dimaksud pada ayat (6) Pasal ini ditanggung oleh Instansi yang bertanggung jawab.

(8) Apabila keluarga atau pasien dimaksud pada ayat (7) Pasal ini menghendaki dirawat pada kelas yang paling tinggi, harus ada izin dari Instansi yang bertanggung jawab dan disetujui Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

(9) Semua Biaya Pelayanan dan Perawatan dimaksud pada ayat (8) Pasal ini ditanggung sendiri oleh pasien atau keluarganya.

(10) Biaya selain dari pada ayat (8) Pasal ini dibayar terpisah oleh pasien.

(11) Pasien rawat inap kelas III sudah termasuk biaya konsultasi medis, alat-alat kesehatan habis pakai dan obat-obatan tertentu yang dapat disediakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

(12) Pasien rawat inap kelas III tidak dikenakan Biaya Konsultasi Medis apabila perawatannya ditanggung oleh Perusahaan atau Badan Hukum berdasarkan perjanjian Kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

(13) Pasien yang tidak mampu dan belum terdaftar di jamkesmas dapat memperoleh pelayanan dan perawatan kesehatan dengan memperoleh keringanan atau pembebasan atau Biaya Pelayanan atau Perawatan Kesehatan dengan menyerahkan Surat Keterangan tidak mampu dari Kepala Desa/ Lurah diketahui oleh Camat.

(14) Puskesmas dan/atau Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan memberikan Pelayanan dan Perawatan kepada pasien sebagaimana tersebut pada ayat (13) di atas dengan beban biaya Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah. (15) Ketentuan mengenai tata cara pembiayaan sebagaimana tersebut pada ayat (14)

di atas diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 13

(1) Retribusi rawat jalan di Unit Gawat Darurat (UGD) besarnya 2 (dua) kali retribusi rawat jalan atau pemeriksaan atau tindakan poliklinik.

(2) Retribusi semua pemeriksaan dan tindakan pasien rawat jalan sama dengan Retribusi Pemeriksaan dan tindakan sejenis bagi pasien Rawat Inap Kelas III.

(3) Retribusi semua pemeriksaan dan tindakan bagi Pasien Rawat Jalan yang berasal dari rujukan swasta sama dengan Retribusi bagi Pasien Rawat Inap Kelas II.

(4) Pengenaan retribusi bagi Pasien Rawat Inap (Ibu Bersalin) di Rumah Sakit.

(5) Perawatan Bayi di ruang bayi yang terpisah dengan ibunya dikenakan biaya sebesar biaya Perawatan Kelas III ditambah 50% (lima puluh persen).

(9)

(6) Pelayanan perawatan pasien rawat jalan di Unit Gawat Darurat (UGD) yang memerlukan observasi/pemeriksaan dan tindakan medis dikenakan retribusi besarannya sama dengan pemeriksaan dan tindakan medis sejenis Pasien Rawat Inap Kelas II.

(7) Pelayanan tindakan medis emergensi dikenakan retribusi tambahan pada komponen jasa medis sebesar 100% (seratus persen) sedangkan untuk tindakan yang harus diberikan lebih dari satu kali per hari retribusinya maksimal 3 (tiga) kali per hari.

(8) Tambahan jasa medis sebesar 100 % (seratus persen)sebagaimana dimaksud pada ayat (7) adalah terhadap pasien yang terdaftar sebagai pasien di jam kerja.

(9) Untuk menetapkan hasil Visum mati yang memerlukan pemeriksaan di luar RSUD, biaya pemeriksaan merupakan biaya yang terpisah dari Retribusi Bedah Mayat dan sebab kematian yang harus ditanggung oleh penjamin/keluarganya.

(10) Penerimaan retribusi dimaksud pada ayat (1) Pasal ini disetor secara Bruto ke Kas Daerah yang merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pasal 14

(1) Pasien masuk (Rawat Jalan atau Inap) di Rumah Sakit Umum Daerah atau keluarganya dilarang membawa barang-barang yang dapat membahayakan atau membuat ketidaknyamanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

(2) Apabila Pasien atau keluarganya tidak mengindahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Pasien atau keluarganya bertanggung jawab atas keamanan barang-barang tersebut selama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak ada pemberitahuan dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

(3) Untuk kepentingan pemeriksaan, apabila pasien dan keluarga atau penjamin tidak memperhatikan ketentuan pada ayat (2) pasal ini, maka Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan berwenang melakukan pengamanan/penindakan.

Pasal 15

(1) Fasilitas untuk perawatan Vapiliun ditetapkan sebagai berikut :

a. Kelas Utama terdiri dari 1 (satu) tempat tidur dan Kamar Mandi di dalam; b. Kelas I terdiri dari 2 (dua) tempat tidur dan Kamar Mandi di dalam; c. Kelas II terdiri dari 4 (empat) tempat tidur dan Kamar Mandi di dalam; d. Kelas III terdiri dari 4 (empat) tempat tidur dan Kamar Mandi di luar.

(10)

(2) Biaya perawatan dan lain-lain di Vapiliun ditetapkan sebagai berikut :

No RAWAT INAP JS KELAS III JP JLH

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Administrasi

Kamar dan Akomodasi Pel. Gizi/ hari

Visite/ hari : Dr. Spesialis Dr. Umum ICU/ IGD/hari 7.000,- 30.000,- 20.000,- 3.000,- 5.000,- 5.000,- 10.000,- 35.000,- 25.000,- 10.000,- 7.000,-

No RAWAT INAP JS KELAS II JP JLH

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Administrasi

Kamar dan Akomodasi Pel. Gizi/ hari

Visite/ hari : Dr. Spesialis Dr. Umum ICU/ IGD/hari 35.000,- 25.000,- 6.000,- 6.000,- 41.000,- 31.000,- 10.000,- 7.000,- 30.000,-

No RAWAT INAP JS KELAS I JP JLH

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Administrasi

Kamar dan Akomodasi Pel. Gizi/ hari

Visite/ hari : Dr. Spesialis Dr. Umum ICU/ IGD/hari 45.000,- 30.000,- 6.000,- 6.000,- 51.000,- 36.000,- 15.000,- 10.000,-

No RAWAT INAP JS KELAS UTAMA JP JLH

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Administrasi

Kamar dan Akomodasi Pel. Gizi/ hari

Visite/ hari : Dr. Spesialis Dr. Umum ICU/ IGD/hari 50.000,- 35.000,- 10.000,- 6.000,- 60.000,- 41.000,- 15.000,- 10.000,-

(3) Semua penerimaan retribusi dimaksud pada ayat (2) Pasal ini disetor secara Bruto ke Kas Daerah yang merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

(11)

Pasal 16 Pasien dapat dirawat atas dasar :

a. Adanya Surat Keterangan/Pengantar Dokter yang memeriksa/merawatnya; b. Keinginan/Pasien/Keluarganya.

Pasal 17

Semua kekurangan/Kelebihan perhitungan pembayaran harus dibayar pada akhir. Pasal 18

Apabila seorang pasien akan keluar dari perawatan atau meninggal dunia dibuat perhitungan penutupan kekurangan atau kelebihan pembayaran diperhitungkan kemudian.

Pasal 19 (1) Hari penerimaan pasien dihitung penuh.

(2) Hari keluar dari perawatan setelah jam 12.00 dihitung penuh. Pasal 20

Pemerintah Daerah menyediakan Mobil Ambulance untuk mengangkut orang sakit atau orang yang mendapat kecelakaan dan menyediakan mobil jenazah untuk mengangkut orang mati dengan persyaratan harus mengajukan permohonan izin tertulis maupun lisan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah/Kepala Puskesmas.

Pasal 21

Dikecualikan dari pengenaan Retribusi Pemeriksaan, Perawatan dan Pengobatan adalah : a. Penduduk atau masyarakat yang tidak mampu atau dibawah asuhan Rumah-rumah

Sosial lainnya yang dibuktikan dengan surat dari Kepala Desa/Kelurahan setempat; b. Janda atau duda dari pensiunan Pegawai Negeri Sipil serta keluarganya termasuk

yatim piatu dari pensiunan Pegawai Negeri Sipil mendapat pemeriksaan, perawatan dan pengobatan dengan cuma-cuma sesuai dengan ketentuan pembiayaan ASKES dan sejenisnya;

c. Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya mendapat pemeriksaan, perawatan dan pengobatan dan dengan cuma-cuma sesuai dengan ketentuan pembiayaan ASKES dan sejenisnya.

Bagian Kedua

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

Pasal 22

Dengan nama Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dipungut retribusi atas jasa pelayanan persampahan yang dikelola Pemerintah Daerah.

(12)

Pasal 23

(1) Objek Retribusi adalah setiap Persampahan yang memperoleh Pelayanan Kebersihan dari Pemerintah Daerah meliputi :

a. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi pembuangan sementara;

b. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan sementara ke lokasi pembuangan/pembuangan akhir sampah ;dan

c. Penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan kebersihan jalan umum, taman, tempat ibadah, sosial dan tempat umum lainnya.

Pasal 24

(1) Subjek Retribusi adalah setiap orang/badan hukum yang memperoleh Pelayanan dari Pemerintah.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya retribusi pelayanan persampahan/kebersihan guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 25

(1) Tingkat Penggunaan Jasa diukur berdasarkan jenis dan volume sampah.

(2) Jenis sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sampah organik dan non organik berbahaya dan tidak berbahaya.

(3) Dalam hal volume sampah sulit untuk diukur, maka volume sampah dimaksud dapat ditaksir dengan berbagai pendekatan, antara lain berdasarkan luas lantai bangunan rumah tangga, perdagangan/usaha masyarakat dan industri.

Pasal 26

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi didasarkan pada kebijaksanaan Daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan fasilitas, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan serta untuk penggantian biaya pengumpulan, pengangkutan, penampungan, pemusnahan/pengolahan sampah, biaya penyediaan lokasi tempat pembuangan akhir serta biaya operasional dari pemeliharaan.

Pasal 27

Besarnya Retribusi dimaksud dalam Pasal 24 Peraturan Daerah ini ditetapkan sebagai berikut :

A. SAMPAH PERUMAHAN :

1. Perumahan Pinggir Jalan Rp. 5.000,-/Bulan 2. Perumahan Masuk Gang Rp. 3.000,-/Bulan

(13)

B. SAMPAH PERDAGANGAN :

1. Pertokoan di Pinggir Jalan Rp. 10.000,-/Bulan 2. Kios-kios di Pinggir Jalan Rp. 7.500,-/Bulan 3. Pertokoan Swalayan/Mini Market Rp. 10.000,-/Bulan 4. Dalam Lokasi Pasar Pemerintah

a. Untuk setiap Kios/Los :

a) Pasar Kelas I Rp. 10.000,-/Bulan

b) Pasar Kelas II

 Kios Rp. 7.500,-/Bulan

 Los Rp. 5.000,-/Bulan

c) Pasar Kelas III

 Kios Rp. 5.000,-/Bulan

 Los Rp. 3.000,-/Bulan

b. Untuk setiap pemakai : Pelataran/tempat lainnya.

 Setiap pasar Rp. 500,-/hari

C. SAMPAH HOTEL LOSMEN :

1. Hotel Berbintang Rp. 40.000,-/Bulan

2. Hotel Melati Rp. 25.000,-/Bulan

3. Losmen Rp. 15.000,-/Bulan

D. SAMPAH RUMAH MAKAN, RESTORAN, KEDAI KOPI DAN WARUNG : 1. Rumah Makan/Restoran Rp. 20.000,-/Bulan

2. Bufet Rp. 15.000,-/Bulan

3. Kedai Kopi Rp. 5.000,-/Bulan

4. Warung Nasi Rp. 10.000,-/Bulan

E. SAMPAH PERUSAHAAN PABRIK INDUSTRI : 1. Perusahaan Industri/Pabrik dan

Sejenisnya Rp. 100.000,-/Bulan

2. Perusahaan Kilang kayu/

Pertukangan dan sejenisnya Rp. 50.000,-/Bulan 3. Perusahaan Kilang Lemon/

Tegel dan sejenisnya Rp. 35.000,-/Bulan 4. Kilang Tepung, Cabe, Kerupuk

Dan sejenisnya Rp. 10.000,-/Bulan

5. Penggilingan Padi Rp. 25.000,-/Bulan

F. SAMPAH USAHA HIBURAN REKREASI DAN TEMPAT UMUM :

1. Bioskop Rp. 20.000,-/Bulan

2. Tukang Pangkas/Salon Rp. 10.000,-/Bulan 3. Loket Stasiun Bus dalam Terminal Rp. 15.000,-/Bulan 4. Tempat Rekreasi/Olahraga lainnya Rp. 25.000,-/Bulan

(14)

G. SAMPAH TEMPAT USAHA LAINNYA :

1. Bengkel Mobil (Showroom) Rp. 25.000,-/Bulan 2. Bengkel Sepeda Motor Rp. 10.000,-/Bulan

3. Gudang Rp. 10.000,-/Bulan

4. SPBU Rp. 30.000,-/Bulan

5. Pencucian/Doorsmeer Roda 2 dan 3 Rp. 7.000,-/Bulan 6. Pencucian/Doorsmeer Roda 4 atau lebih Rp. 15.000,-/Bulan

7. Praktek Dokter Rp. 20.000,-/Bulan

8. Rumah Sakit Umum Rp. 30.000,-/Bulan

9. Rumah Potong Rp. 30.000,-/Bulan

10. Praktek Paramedis Rp. 15.000,-/Bulan

11. Apotik Rp. 25.000,-/Bulan

12. Toko Obat Rp. 20.000,-/Bulan

H. PERKANTORAN :

1. Non Pemerintah dan Swasta Rp. 25.000,-/Bulan I. KHUSUS :

Membuang sampah ke TPA langsung

Selain dari pada Transport TPS dan Pasar Rp. 5.000,-/Bulan

Bagian Ketiga

Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

Pasal 28

Dengan Nama Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dipungut Retribusi atas pemakaian tempat parkir yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 29

Objek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum adalah pelayanan tempat khusus parkir yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 30

(1) Subjek Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum adalah orang Pribadi atau Badan yang mendapatkan pelayanan parkir ditempat parkir.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 31

Tingkat penggunaan jasa pelayanan kesehatan diukur berdasarkan jenis dan frekuensi pelayanan kesehatan.

(15)

Pasal 32

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkuktan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut.

Pasal 33

Besarnya Tarif Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum adalah :

No Jenis Kendaraan Tarif Parkir Tarif Langganan

1

2. 3. 4. 5.

Mobil Penumpang, Sedan, Jeep, Truk Ringan (Pick Up) Sejenisnya Sepeda Motor

Beca Bermotor Bus dan Truk Sedang

Truk gandengan dan sejenisnya

Rp. 1.000,- untuk sekali parkir. Rp. 500,- untuk sekali parkir. Rp. 500,- untuk tiap hari. Rp. 2.000,- untuk setiap parkir. Rp. 4.000,- untuk sekali parkir. Rp. 20.000,-/bulan Rp. 10.000,-/bulan Rp. 10.000,-/bulan Rp. 40.000,-/bulan Rp. 80.000,-/bulan Bagian Keempat

Retribusi Pelayanan Pasar

Pasal 34

Dengan nama Retribusi Pasar dipungut Retribusi atas pelayanan penyediaan fasilitas pasar tradisional/sederhana berupa pelataran, los dan/atau kios yang dikelola Pemerintah Daerah dan khusus disediakan untuk pedagang.

Pasal 35

(1) Objek Retribusi adalah pemberian penyediaan fasilitas pasar, pasar tradisional/sederhana berupa pelataran, los, kios yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan khusus disediakan untuk pedagang.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan fasilitas pasar yang dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta.

Pasal 36

(1) Subjek Retribusi Pelayanan Pasar adalah orang pribadi/badan yang mendapatkan pelayanan, khusus disediakan untuk pedagang.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya retribusi Pelayanan Pasar guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(16)

Pasal 37

Tingkat Penggunaan jasa berdasarkan luas, jenis tempat dan kelas pasar yang digunakan.

Pasal 38

Prinsip dan sasaran penetapan tarif Retribusi dimaksud untuk menutup biaya penyelenggaraan penyediaan pelayanan fasilitas umum dengan pertimbangan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

Pasal 39

(1) Setiap pemakaian los harian terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada Kepala Pasar atau petugas yang dihunjuk untuk dapat menempatinya.

(2) Setiap penyewa yang memperoleh Surat Keterangan/izin dipungut Retribusi Pasar. Pasal 40

Struktur Besarnya Tarif Retribusi Pasar adalah :

a. Los/Pelataran dihitung berdasarkan luas tempat yang dipakai, yaitu : Klasifikasi Pasar Jenis Tempat Tarif Retribusi a. Pasar Kelas I

b. Pasar Kelas II

c. Pasar Kelas III

Kios Lantai I - Kategori I - Kategori II - Kategori III/Los Kios Lantai II - Kategori I - Kategori II - Kategori III - Pelataran - Kios Kategori I - Kios Kategori II - Los - Pelataran - Kios Kategori I - Kios Kategori II - Los - Pelataran Rp. 15.000,-/m²/bulan Rp. 12.000,-/m²/bulan Rp. 7.500,-/m²/bulan Rp. 12.000,-/m²/bulan Rp. 9.000,-/m²/bulan Rp. 6.000,-/m²/bulan Rp. 750,-/m²/hari Rp. 12.000,-/m²/bulan Rp. 9.000,-/m²/bulan Rp. 6.000,-/m²/bulan Rp. 500,-/m²/hari Rp. 6.000,-/m²/bulan Rp. 4.000,-/m²/bulan Rp. 3.000,-/m²/bulan Rp. 500,-/m²/hari b. Surat ………….

(17)

b. Surat Perjanjian Sewa Menyewa (SPSM) dihitung berdasarkan luas lantai kios/los berlaku untuk 5 (lima) tahun dengan pembayaran per tahun sebagai berikut :

Klasifikasi Pasar Jenis Tempat Tarif Retribusi a. Pasar Kelas I Kios Lantai I

- Kategori I - Kategori II - Kategori III - Los Kios Lantai II - Kategori I Rp. 250.000,-/m² Rp. 190.000,-/m² Rp. 125.000,-/m² Rp. 75.000,-/m² Rp. 190.000,-/m² b. Pasar Kelas II

c. Pasar Kelas III

- Kategori II - Los - Kios Kategori I - Kios Kategori II - Los - Kios Kategori I - Kios Kategori II - Los Rp. 125.000,-/m² Rp. 80.000,-/m² Rp. 150.000,-/m² Rp. 112.500,-/m² Rp. 75.000,-/m² Rp. 112.500,-/m² Rp. 80.000,-/m² Rp. 50.000,-/m²

c. Daftar ulang Surat Perjanjian Sewa Menyewa dilakukan sekali dalam 5 (lima) tahun dengan tarif yang sama.

d. Kamar Mandi/WC :

Kamar Mandi/WC Tarif

a. Buang Air Besar dan Air Kecil Rp. 1.000,-

Bagian Kelima

Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

Pasal 41

Dengan nama Retribusi pengujian kendaraan bermotor dipungut retribusi atas pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 42

Objek Retribusi adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor,termasuk kendaraan bermotor di air, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

(18)

Pasal 43

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan hukum yang menggunakan dan mendapatkan pelayanan jasa pengujian kendaraan bermotor.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 44

Prinsip dan sasaran penetapan tarif retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau sama dengan biaya penyediaan jasa Pengujian Kendaraan Bermotor.

Pasal 45 (1) Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan jasa.

(2) Jasa Pelayanan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi : a. Pemeriksaan spesifikasi teknis kendaraan bermotor;

b. Penetapan Tanda Bukti Lulus Uji Berkala berupa buku uji/plat samping; c. Administrasi pengujian.

Pasal 46

(1) Prosedur tata cara dan persyaratan pengujian berkala kendaraan bermotor selanjutnya diatur melalui Peraturan atau Keputusan Bupati.

(2) Pemeriksaan dan pelaksanaan pengujian yang memiliki tanda kwalifikasi penguji sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 47

(1) Jenis kendaraan yang diwajibkan uji berkala adalah meliputi seluruh jenis kendaraan.

(2) Jenis uji berkala meliputi pengujian, berkala untuk pertama kali dan pengujian lanjutan secara berkala bagi kendaraan wajib uji.

(3) Untuk melaksanakan pengujian tersebut pada ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

(4) Masa berlaku uji selama 6 (enam) bulan. Pasal 48

Tarif Retribusi Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor ditetapkan sebagai berikut :

1. Mobil Penumpang Rp. 32.500,-

2. Mobil Bus Kecil Rp. 39.000,-

3. Mobil Bus Sedang Rp. 45.500,-

4. Mobil Bus Besar Rp. 58.500,-

(19)

5. Mobil Barang Ringan Rp. 32.500,-

6. Mobil Barang Sedang Rp. 45.500,-

7. Mobil Barang Berat 2 (dua) sumbu Rp. 58.500,- 8. Mobil Barang Berat 3 (tiga) sumbu Rp. 65.000,- 9. Mobil Barang Berat 4 empat) sumbu Rp. 78.000,-

10. Kereta Tempelan Rp. 13.000,-

11. Kerata Gandengan Rp. 32.500,-

12. Kendaraan Khusus Rp. 19.500,-

Pasal 49

(1) Setiap kendaraan yang berubah jenis/sifat terlebih dahulu mendapat surat penentuan jenis/sifat kendaraan atau SPJK/SPSK yang dterbitkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang ditunjuk untuk Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

(2) Setiap kendaraan wajib uji yang melaksanakan numpang uji keluar wilayah daerah wajib mendapatkan surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan, Informasi, Komunikasi dan Telekomunikasi Daerah.

(3) Prosedur dan syarat-syarat untuk mendapatkan SPJK, SPSK serta Surat Rekomendasi Uji keluar wilayah selanjutnya diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian Keenam

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran

Pasal 50

Dengan nama Retribusi pemeriksaan alat Pemadam Kebakaran dipungut Retribusi atas Pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. .

Pasal 51

Objek Retribusi adalah Pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa oleh Pemerintah Daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa yang dimiliki dan/atau dipergunakan oleh masyarakat.

Pasal 52

(1) Subjek Retribusi adalah setiap orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menikmati pelayanan jasa pemeriksaan alat pemadam kebakaran yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

(20)

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 53

Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran oleh Pemerintah Daerah tujuannya agar alat Pemadam Kebakaran yang dimiliki oleh masyarakat layak pakai apabila digunakan sewaktu-waktu.

Pasal 54

Pemerintah Daerah memberikan pelayanan jasa dalam hal :

a. Pemeriksaan dan atau pengujian terhadap alat-alat pemadam kebakaran; b. Memberikan rekomendasi.

Pasal 55

Pemerintah Daerah melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

Pasal 56

(1) Alat Pemadam Kebakaran berupa racun api wajib disediakan pada setiap : a. Ruangan, rumah toko, flat/apartemen dan bangunan lainnya;

b. Perusahaan yang mengelola, menyimpan dan memperdagangkan benda-benda MT dan atau TMT;

c. Kendaraan bermotor umum.

(2) Jenis dan ukuran isi tabung Racun Api yang dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 57

Alat Pemadam Kebakaran berupa Hidran dipasang pada setiap : a. Bangunan industry, pabrik dan gedung;

b. Bangunan secara umum;

c. Bangunan perumahan real estate, flat/apartemen, rumah susun. Pasal 58

(1) Alat Pemadam Kebakaran jenis sprinkler wajib dipasang pada :

a. Bangunan pasar, plaza, mall dan sejenisnya yang bertingkat atau lebih;

b. Bangunan yang memiliki ketinggian di atas 14 meter atau bangunan bertingkat yang memiliki empat tingkat atau lebih.

(2) Jenis dan jumlah sprinkler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

(21)

Pasal 59

(1) Perusahaan yang mengelola, menyimpan dan memperdagangkan benda-benda MT wajib memiliki 1 (satu) buah tabung racun Api setiap luas ruangan dari 1 s/d 4 m². (2) Terhadap perusahaan yang mengelola, menyimpan dan memperdagangkan

benda-benda TMT wajib memiliki 1 (satu) buah tabung Racun Api setiap luas ruangan dari 1 s/d 75 m².

(3) Rumah susun, flat/apatermen wajib memiliki 1 (satu) buah Tabung Racun Api setiap luas ruangan dari 1 s/d 60 m².

(4) Kendaraan Bermotor Umum Wajib memiliki 1 (satu) buah tabung Racun Api yang khusus untuk truck tangki pembawa BBM wajib memiliki minimal 2 (dua) buah tabung Racun Api.

(5) Bangunan Industri, pabrik-pabrik dan gudang wajib memiliki Hidran 1 (satu) unit untuk setiap luas ruangan 1 s/d 600 m².

(6) Bangunan seperti Pasar, Plaza, Mall, Pusat Perbelanjaan, Kompleks Pertokoan, Hotel dan sejenisnya, Tempat Hiburan, Kompleks Perkantoran wajib memiliki Hidran 1 (satu) unit untuk setiap luas ruangan 1 s/d 800 m².

(7) Bangunan Real estate Rumah susun, Flat/apartemen wajib memiliki Hidran 1 (satu) unit pada setiap luas ruangan 1 s/d 1000 m².

(8) Bangunan sebagaimana disebutkan pada Pasal 58 ayat (1) huruf a dan b wajibmemiliki 1 (satu) unit Sprinkler setiap tingkat.

Pasal 60

Setiap pemilik/pengelola bangunan diwajibkan memberikan kemudahan kepada Petugas yang dihunjuk dalam melaksanakan tugas pemeriksaan alat-alat perlengkapan penanggulangan bahaya kebakaran.

Pasal 61

Cara mengukur tingkat penggunaan jasa Retribusi berdasarkan : a. Luas tempat dan jumlah alat pemadam kebakaran;

b. Jenis alat pemadam kebakaran; c. Lokasi.

Pasal 62

(1) Prinsip penetapan tarif Retribusi pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran meliputi jasa pelayanan pemeriksaan dan atau pengujian oleh Pemerintah Daerah terhadap alat-alat Pemadam Kebakaran yang dimiliki dan atau dipergunakan masyarakat. (2) Sasaran penetapan besarnya tarif retribusi pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran

adalah untuk membiayai penyediaan jasa.

(22)

Pasal 63

1. Besarnya retribusi pemeriksaan racun api per tahun untuk : a. Bangunan/ruangan :

Mudah Terbakar Tidak Mudah Terbakar Besarnya Tarif Retribusi per APAR/Tabungan

Luas Jumlah Luas Jumlah MT TMT

1 2 3 4 5 6 1 s/d 40m 1 tbg 1 s/d 75 m 1 tbg 10.000,- Rp. 10.000,- Rp. Diatas 40m s/d 200m 2 s/d 5 tbg Diatas 75 Dari 2 s/d 5 tbg Rp. 15.000,- Rp. 15.000,- Diatas 200m s/d seterusnya Dari 6 tbg dst Diatas 300 m s/d seterunya Dari 6 tbg dst Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-

b. Kendaraan Bermotor Umum :

No. Jenis Kendaraan Bermotor Umum Jumlah Racun Api Besarnya Tarif Retrbusi per Tabungan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mobil Penumpang Umum Mobil Bus Umum

Mobil Bus Tidak Umum Mobil Truk Umum Mobil Truk Tidak Umum Mobil Tangki BBM/Gas Mobil Pick-Up/Taxi 1 tbg 1 tbg 1 tbg 1 tbg 1 tbg 1 tbg 1 tbg Rp. 5.000,- Rp. 10.000,- Rp. 5.000,- Rp. 10.000,- Rp. 5.000,- Rp. 25.000,- Rp. 5.000,- 2. Besarnya retribusi pemeriksaan hidran halaman dan hidran sedang per-tahun :

Hidran Hiburan Hidran Gedung

Besarnya Tarif Retribusi per Hidran/Titik

Luas Jumlah Luas Jumlah Hidran

Halaman Hidran Gedung 1 2 3 4 5 6 600 m 1 titik 600 m 1 titik Rp. 20.000,- Rp. 25.000,- 800 m 1 titik 800 m 1 titik Rp. 25.000,- Rp. 30.000,- 1000 m 1 titik 1000 m 1 titik Rp. 30.000,- Rp. 35.000,- 3. Besarnya retribusi pemeriksaan sprinkler per –tahun :

Jumlah Sprinkler Besar Tarif Retribusi per-lantai/Perangkat

1 2

1 (satu) perangkat per-tahun Rp. 20.000,-

(23)

Bagian Ketujuh

Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Pasal 64

Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta dipungut Retribusi atas pelayanan penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 65

Objek Retribusi adalah Penyediaan Peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah. Pasal 66

(1) Subjek Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badan yang mendapatkan Jasa Pelayanan Cetak Peta oleh Pemerintah Daerah.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan yang menyediakan cetak peta guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

Pasal 67

Tingkat Penggunaan Jasa Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta diukur berdasarkan jenis dan ukuran kertas yang digunakan dalam jumlah lembar.

Pasal 68

Prinsip Penetapan Tarif Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah untuk mengganti biaya administrasi, Biaya Cetak Peta.

Pasal 69

Struktur besarnya Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta ditetapkan Rp. 50,-(lima puluh rupiah) setiap cm².

Bagian Kedelapan

Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Pasal 70

Dengan nama Retribusi Tera/Tera Ulang dipungut retribusi atas pelayaanan penyediaan Tera/Tera Ulang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 71

Objek Retribusi adalah Pelayanan Tera, Tera Ulang Alat Ukur Takar, Timbangan dan Perlengkapan serta Pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Ukuran Panjang;

2. Ukuran Panjang dengan Alat Hitung (Counter Meter); 3. Alat Ukur Permukaan Cairan (Level Gauge) meliputi:

a. Mekanik; b. Elektronik.

(24)

4. Takaran (Basah/Kering); 5. Tangki Ukur meliputi:

a. Bentuk Silinder Tegak; b. Bentuk Silinder Datar; c. Bentuk bola dan Speraoidal. 6. Tangki Ukur Gerak meliputi:

a. Tangki Ukur Mobil dan Tangki Ukur Wagon;

b. Tangki Ukur Tongkang, Tangki Ukur Pindah, Tangki Ukur Apung dan Kapal; 7. Alat Ukur dan Gelas meliputi:

a. Labu Ukur, Buret dan Pipet; b. Gelas Ukur; 8. Bejana Ukur; 9. Meter Taksi; 10. Speedometer; 11. Meter rem; 12. Tachometer; 13. Thermometer; 14. Densimeter; 15. Viskometer; 16. Alat Ukur Luas; 17. Alat Ukur Sudut;

18. Alat Ukur Cairan Minyak meliputi: a. Meter Bahan Bakar Minyak; b. Meter Induk;

c. Meter Kerja; d. Pompa Ukur; 19. Alat Ukur Gas meliputi:

a. Meter Induk; b. Meter Kerja;

c. Meter Gas Orifice dan sejenisnya; d. Perlengkapan Meter Gas Orifice;

e. Pompa Ukur Bahan Bakar Gas (BBG), LPG; f. Tabung Gas LPG atau Gas Lainnya.

20. Meter Air meliputi: a. Meter Induk; b. Meter Kerja.

21. Meter Cairan Minuman Selain Air meliputi: a. Meter Induk;

b. Meter Kerja. 22. Pembatasan arus Air;

23. Alat Kompensasi, Suhu (ATC)/Tekanan/Kompensasi lainnya; 24. Meter Prover;

25. Alat arus Massa (Meter Kerja); 26. Alat Ukur Pengisi (Filling Machine); 27. Meter Listrik (Meter kWH) meliputi:

a. Meter Induk;

b. Meter Kerja Kelas 2;

c. Meter Kerja Kelas 1 dan Kelas 0,5.

(25)

28. Meter Energi Listrik lainnya; 29. Pembatas Arus Listrik; 30. Stop Watch;

31. Alat Ukur Kesehatan dan Lingkungan Hidup; 32. Alat Timbangan meliputi:

a. Ketelitian sedang dan biasa (kelas M² dan M³); b. Ketelitian Halus (kelas F2 dan M1);

c. Ketelitian Khusus (kelas E2 dan F1). 33. Timbangan meliputi:

a. Sampai dengan 3.000 Kg :

• Ketelitian Sedang dan Biasa (Kelas III dan Kelas IV); • Ketelitian Halus ( Kelas II);

• Ketelitian Khusus (Kelas I); b. Lebih dari 3.000 Kg :

• Ketelitian sedang dan biasa; • Ketelitian halus dan khusus; c. Timbangan Ban Berjalan;

d. Timbangan dengan dua skala (Multi Range) atau lebih. 34. Dead Welght Tester Machine;

35. Alat Ukur Takaran Darah; 36. Manometer Minyak; 37. Pressure Calibrator; 38. Pressure Recorder;

39. Pencap Kartu (Printer/Recorder) Otomatis; 40. Meter Kadar Air meliputi:

a. Untuk biji-bijian tidak mengandung minyak; b. Untuk biji-biji tidak mengandung minyak; c. Untuk biji-bijian mengandung minyak;

41. UTTP yang memiliki konstruksi tertentu meliputi:

a. Timbangan milisimal,sentisimal, decimal, bobot ingsut dan timbangan pegas; b. Timbangan cepat, pengisi, (curah) dan timbangan pencampuran untuk semua

kapasitas;

c. Timbangan elektronik untuk semua kapasitas; 42. UTTP yang memerlukan pengujian tertentu; 43. UTTP yang ditanam;

44. UTTP yang mempunyai sifat dan atau konstruksi khusus; 45. UTTP termasuk anak timbangan yang ditanam;

46. UTTP termasuk anak timbangan yang tidak ditanam; 47. Kalibrasi;

48. Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT).

(26)

Pasal 72

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh jasa pelayanan Tera, Tera Ulang dan Kalibrasi Alat-alat Ukur, Takar Timbang dan perlengkapannya serta Pengujian Barang Dalam Keadaan Bungkus dan setiap orang pribadi atau badan yang menggunakan pasilitas alat ukur, takar, timbang dan perlengkapan Metrologi legal wajib membayar retribusi.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 73

Retribusi biaya tera/tera ulang dan kalibrasi Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya serta Pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus digolongkan sebagai Retribusi jasa umum.

Pasal 74

(1) Tingkat Penggunaan Jasa Tera, Tera Ulang, Kalibrasi Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya dan Pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus dihitung berdasarkan tingkat kesulitan, kerakteristik, jenis, kapasitas dan peralatan pengujian yang digunakan.

(2) Tata cara penyelenggaraan Tera, Tera Ulang, Kalibrasi Alat Ukur, Timbangan dan Perlengkapannya serta Pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah.

Pasal 75

Prinsip dan Sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan pada kebijakan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan biaya operasional, biaya perawatan dan pemeliharaan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan kepastian hukum.

Pasal 76

(1) Untuk setiap pekerjaan tera atau tera ulang, kalibrasi atas alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya dikenakan retribusi tera atau tera ulang.

(2) Struktur dan besarnya tarif digolongkan berdasarkan pada tingkat standar satuan ukuran yang dipergunakan dan tingkat kesulitan alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya.

(27)

Pasal 77

(1) Stuktur tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan tera/tera ulang.

(2) Stuktur dan besarnya tarif retribusi tera/tera ulang ditetapkan sebagai berikut:

No. Uraian Satuan

Tera Tera Ulang

Pengujian/ Pengesahan/

Pembatalan

Penoustrian Pengujian/

Pengesahaan Penoustrian Tarif (RP) Tarif (RP) Tarif (RP) Tarif (RP)

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

4.

BIAYA TERA/ TERA ULANG Ukuran Panjang

a. Sampai dengan 2 m b. Lebih dari 2 m s/d 10 m

c. Lebih panjang dari 10 m tarif 10 m ditambah untuk 10 m atau bagiannya dengan. d. Ukuran panjang jenis :

1. Salib ukur 2. Block ukur 3. Mikro meter 4. Jangka sorong 5. Alat ukur tinggi orang 6. Counter meter 7. Roll tester 8. Komparator

ALAT UKUR PERMUKAAN CAIRAN (LEVEL GAUGE)

a. Mekanik b. Elektronik TAKARAN (BASAH/KERING) a. Sampai dengan 2 L b. Lebih dari 2 L s/d 25 L c. Lebih dari 25 L TANGKI UKUR

a. Bentuk silinder tegak 1. Sampai dengan 500 kl 2. Lebih dari 500 kl dihitungsebagai berikut : Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 2.000,- 4.000,- 4.000,- 4.000,- 5.000,- 6.000,- 6.000,- 5.000,- 10.000,- 50.000,- 50.000,- 50.000,- 100.000,- 200,- 400,- 2.000,- 100.000,- - - - - - - - - - - - 12.500,- 25.000,- - - - - 1.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,- 5.000,- 3.000,- 3.000,- 2.500,- 10.000,- 50.000,- 50.000,- 50.000,- 100.000,- 200,- 400,- 2.000,- 100.000,- - - - - - - - - - - - 12.500,- 25.000,- - - - -

(28)

1 2 3 4 5 6 7 5. a) 500 kl pertama b) Lebih dari 500 kl s/d 1000 kl setiap 10 kl c) Lebih dari 1000 kl s/d 3000 kl setiap 10 kl d) Lebih dari 2000 kl s/d 10.000 kl setiap 10 kl e) Lebih dari 10.000 kl s/d 20.000 kl setiap 10kl f) Lebih dari 20.000 kl setiap 10 kl

Bagian dari 10 kl dihitung 10 kl b. Bentuk bola speroida

1. Sampai dengan 500 kl 2. Lebih dari 500 kl dihitung

sebagai berikut : a) 500 kl pertama b) Lebih dari 500 kl s/d 1000 kl setiap 10 kl c) Lebih dari 1000 kl setiap 10 kl

Bagian dari 10 kl dihitung 10 kl c. Bentuk silinder datar

1. Sampai dengan 10 kl 2. Lebih dari 10 kl dihitung

sebagai berikut : a) 10 kl pertama

b) Lebih dari 10 kl s/d 50 kl setiap kl

c) Lebih dari 50 kl setiap kl Bagian dari kl dihitung satu kl TANGKI UKUR GERAK

a. Tangki ukuran mobil dan tangki ukuran wagon

1. Kapasitas s/d 5 kl

2. Lebih dari 5 kl dihitung sebagai berikut :

a) 5 kl pertama b) Selebihnya dari 5 kl

setiap kl Bagian dari kl dihitung kl

Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 100.000,- 15.000,- 1.000,- 100,- 30,- 200.000,- 200.000,- 3.000,- 2.000,- 200.000,- 200.000,- 2.000,- 1.000,- 60.000,- 50.000,- 10.000,- - - - - - - - - - - - - - - - - 100.000,- 15.000,- 1.000,- 100,- 30,- 200.000,- 200.000,- 3.000,- 2.000,- 200.000,- 200.000,- 2.000,- 1.000,- 60.000,- 50.000,- 10.000,- - - - - - - - - - - - - - - - -

(29)

1 2 3 4 5 6 7

6.

7.

8.

b. Tangki ukuran tongkang, tangki ukur pindah dan tangki ukur apung dan kapal

1. Sampai dengan 50 kl 2. Lebih dar 50 kl dihitung

sebagai berikut : a) 50 kl pertama b) Selebihnya dari 50 kl s/d 75 kl setiap kl c) Selebihnya dari 75 kl s/d 100 kl setiap kl d) Selebihnya dari 100 kl s/d 250 kl setiap kl e) Selebihnya dari 250 kl s/d dengan 500 kl setiap kl f) Selebihnya dari 500 kl s/d 1000 kl setiap kl g) Selebihnya dari 1000 kl s/d 5000 kl setiap kl Bagian dari kl dihitung satu kl Tangki Ukur Gerak yang mempunyai dua kompartemen atau lebih setiap konpartemen dihitung satu alat ukur

ALAT UKUR DARI GELAS a. Labu Ukur, Buret dan Pipet b. Gelas Ukur

BEJANJA UKUR

a. Sampai dengan 50 L b. Lebih dari 50 L s/d 200 L c. Lebih dari 200 L s/d 500 L d. Lebih dari 500 L a/d 1.000 L e. Lebih dari 1.000 L biaya pada

huruf d angka ini ditambah tiap 1.000 L

Bagian dari 1.000 L dihitung 1.000 L METER TAKSI Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 80.000,- 80.000,- 1.200,- 1.000,- 700,- 500,- 200,- 50,- 10.000,- 6.000,- 10.000,- 20.000,- 30.000,- 40.000,- 10.000,- 20.000,- - - - - - - - - - - - - - - - - 80.000,- 80.000,- 1.200,- 1.000,- 700,- 500,- 200,- 50,- 5.000,- 3.000,- 5.000,- 10.000,- 20.000,- 30.000,- 5.000,- 20.000,- - - - - - - - - - - - - - - - -

(30)

1 2 3 4 5 6 7 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. SPEEDOMETER METER REM TACHOMETER THERMOMETER DENSIMETER VISIKOMETER ALAT UKUR LUAS ALAT UKUR SUDUT

ALAT UKUR CAIRAN MINYAK a. Meter Bahan Bakar Minyak a.1. Meter induk setiap media uji

1. Sampai dengan 25m³/h 2. Lebih dari 25m³/h

dihitung sebagai berikut : a) 25 m³/h pertama b) Lebih dari 25 m³/hs/d 100m³/h setiap m³/h c) Lebih dari 100 m³/hs/d 500m³/h setiap m³/h d) Lebih dari 500m³/h setiap m³/h

Bagian dari m³/h dihitung satu m³/h

a.2. Meter Kerja

1. Sampai dengan 15 m³/h 2. Lebih dari 15m³/h

dihitung sebagai berikut : a) 15 m³/h pertama b) Lebih dari 15 m³/h s/d 100m³/h setiap m³/h c) Lebih dari 100m³/hs/d 500m³/h setiap m³/h Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 15.000,- 15.000,- 30.000,- 6.000,- 6.000,- 6.000,- 5.000,- 5.000,- 40.000,- 40.000,- 2.000,- 1.000,- 500,- 20.000,- 20.000,- 1.000,- 500,- - 20.000,- 20.000,- 10.000,- 10.000,- 7.500,- 7.500,- 15.000,- 3.000,- 3.000,- 3.000,- 2.500,- 2.500,- 40.000,- 40.000,- 2.000,- 1.000,- 500,- 20.000,- 20.000,- 1.000,- 500,- 20.000,- 20.000,- 10.000,- 10.000,-

(31)

1 2 3 4 5 6 7 d) Lebih dari

500m³/hsetiap m³/h a.3.Pompa UkurUntuk setiap

badan ukur Buah Buah 300,- 20.000,- 10.000,- 300,- 20.000,- 10.000,-

18. ALAT UKUR GAS a. Meter induk

1. Sampai dengan 100 m³/h 2. Lebih dari 100 m³/h

dihitung sebagai berikut : a) 100 m³/h pertama b) Lebih dari 100m³/hs/d 500 m³/h setiap m³/h c) Lebih dari 500m³/h s/d 1.000m³/h setiap m³/h d) Lebih dari 1.000m³/h s/d2.000m³/h tiap m³/h e) Lebih dari 2.000m³/h setiap 10m³/h

Bagian dari 10m³/h dihitung 10m³/h

b. Meter Kerja

1. Sampai dengan 50 m³/h 2. Lebih dari 50m³/h dihitung sebagai berikut : a) 50 m³/h pertama b) Lebih dari 50m³/h s/d 500m³/h setiap 10m³/h c) Lebih dari 500m³/h s/d 1.000m³/h tiap 10m³/h d) Lebih dari 1.000m³/h s/d 2.000m³/h setiap 10m³/h e) Lebih dari 2.000m³/h s/d setiap 10m³/h

Bagian dari 10m³/h dihitung 10m³/h

c. Meter gas onfice dan sejenisnya (merupakan satu system/ unit alat ukur)

d. Perlengkapan meter gas onfice (jika diuji tersendiri (setiap alat perlengkapan)

Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 20.000,- 20.000,- 1.000,- 500,- 200,- 100,- 2.000,- 2.000,- 200,- 150,- 100,- 50,- 100,000,- 20.000,- 10.000,- 10.000,- - - - - - - - - - - 50.000,- 10.000,- 20.000,- 20.000,- - - - - - - - - - - 100,000,- 20.000, 10.000,- 10.000,- 1.000,- 500,- 200,- 100,- 2.000,- 2.000,- 200,- 150,- 100,- 50,- 50.000,- 10.000,-

(32)

1 2 3 4 5 6 7 19. 20. 21. 22. 23.

e. Pompa Ukur Bahan Bakar Gas (BBG), Elpiji, untuk setiap badan ukur METER AIR a. Meter Induk 1. Sampai dengan 15m³/h 2. Lebih dari 15m³/h s/d 100m³/h 3. Lebih dari 100m³/h b. Meter kerja 1. Sampai dengan 15m³/h 2. Lebih dari 15m³/h s/d 100m³/h 3. Lebih dari 100m³/h

METER CAIRAN MINUMAN SELAIN AIR a. Meter Induk 1. Sampai dengan 15m³/h 2. Lebih dari 15m³/h s/d 100m³/h 3. Lebih dari 100m³/h b. Meter Kerja 1. Sampai dengan 15m³/h 2. Lebihdari 15m³/h s/d 100m³/h 3. Lebih dari 100m³/h PEMBATASAN ARUS AIR

ALAT KOMPENSANSI SUHU (ATC/ TEKANAN/KOMPENSASI) LAINNYA METER PROVER a. Sampai dengan 2.000 L b. Lebih dari 2.000L s/d 10.000L c. Lebih dari 10.000 L

Meter Prover yang mempunyai 2 (dua) seksi atau lebih maka setiap seksi dihitung sebagai satu alat ukur

Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 20.000,- 20.000,- 40.000,- 50.000,- 3.000,- 7.000,- 10.000,- 30.000,- 50.000,- 1.500,- 5.000,- 12.000,- 1.000,- 10.000,- 100.000,- 200.000,- 300.000,- 10.000,- 10.000,- 20.000,- 25.000,- 250,- 2.000,- 5.000,- 15.000,- 25.000,- 750,- 2.500,- 6.000,- 500,- 5.000,- - - - 20.000,- 20.000,- 40.000,- 50.000,- 3.000,- 7.000,- 10.000,- 30.000,- 50.000,- 1.500,- 5.000,- 12.000,- 1.000,- 10.000,- 100.000,- 200.000,- 300.000,- 10.000,- 10.000,- 20.000,- 25.000,- 250,- 2.000,- 5.000,- 15.000,- 25.000,- 750,- 2.500,- 6.000,- 500,- 5.000,- - - -

(33)

1 2 3 4 5 6 7 24.

25.

26.

27.

METER ARUS MASSA KERJA Untuk setiap media uji a. Sampai dengan 10 kg/min b. Lebih dari 10 kg/min dihitung

sebagai berikut : 1. 10 kg/min pertama

2. Lebih dari 10 kg/min s/d 100 kg/min setiap kg/min 3. Lebih dari 100 kg/min s/d

500 kg/min setiap kg/min 4. Lebih dari 500 kg/min s/d

1.000 kg/min setiap kg/min

5. Lebih dari 100 kg/min setiap kg/min

Bagian dari kg/min dihitung satu kg/min

ALAT UKUR PENGISI (FILLING MACHINE)

Untuk setiap jenis media

1. Sampai dengan 4 alat pengisi 2. Selebihnya dari 4 alat pengisi setiap alat pengisi

METER LISTRIK (Meter Kwh) a. Kelas 0.2 atau kurang 1) 3 (tiga) phasa 2) 1 (satu) phasa)

b. Kelas 0.5 atau kelas 1 1) 3 (tiga) phasa 2) 1 (satu) phasa) c. Kelas 2

1) 3 (tiga) phasa 2) 1 (satu) phasa)

Meter energy listrik lainnya pada pemeriksaan, pengujian, penyesuaian atau penara ulangannya dihitung sesuai dengan jumlah kapasitas menurut tarif angka 26 huruf a,b dan c Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 50.000,- 50.000,- 500,- 200,- 100,- 50,- 20.000,- 5.000,- 40.000,- 12.000,- 5.000,- 1.500,- 5.000,- 3.000,- - 10.000,- 10.000,- 10.000,- 15.000,- 5.000,- 2.000,- 600,- 1.200,- 400,- - 50.000,- 50.000,- 500,- 200,- 100,- 50,- 20.000,- 5.000,- 40.000,- 12.000,- 5.000,- 1.500,- 5.000,- 3.000,- - 10.000,- 10.000,- 10.000,- 15.000,- 5.000,- 2.000,- 600,- 1.200,- 400,- -

(34)

1 2 3 4 5 6 7 28. 29. 30. 31. 32.

PEMBATAS ARUS LISTRIK STOP WATCH

METER PARKIR ANAK TIMBANGAN

a. Ketelitian sedang dan biasa (kelas M2 dan M3)

1) Sampai dengan 1 kg 2) Lebih dari 1 kg s/d 5 kg 3) Lebih dari 5 kg s/d 50 kg b. Ketelitian halus (kelas F2 da

M1)

1) Sampai dengan 1 kg 2) Lebih dari 1 kg s/d 5 kg 3) Lebih dari 5 kg s/d 50 kg c. Ketelitian khusus kelas E2 dan F1 1) Sampai dengan 1 kg 2) Lebih dari 1 kg s/d 5 kg 3) Lebih dari 5 kg s/d 50 kg TIMBANGAN A. Sampai dengan 3.000 kg 1) Ketelitian sedang dan biasa

(kelas III dan IV) - Sampai dengan 25 kg - Lebih dari 25 kg s/d 150 kg - Lebih dari 150 kg s/d 500 kg - Lebih dari 500 kg s/d1000 kg - Lebih dari 1.000 kg s/d 3.000 kg

2) Ketelitian halus (kelas II ) - Sampai dengan 1 kg - Lebih dari 1 kg s/d 25 kg - Lebih dari 25 kg s/d 100 kg - Lebih dari 100kg s/d 1.000 kg - Lebih dari 1.000 kg s/d 3.000kg

3) Ketelitian khusus (kelas I) B. Lebih dari 3.000 kg Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 1.000,- 3.000,- 6.000,- 500,- 1.000,- 2.000,- 1.000,- 3.000,- 5.000,- 5.000,- 2.500,- 10.000,- 5.000,- 6.000,- 7.500,- 10.000,- 15.000,- 40.000,- 45.000,- 50.000,- 50.000,- 50.000,- 50.000,- 500,- 2.500,- 100,- 300,- 500,- 500,- 1.000,- 2.500,- 2.500,- 5.000,- 7.500,- 1.000,- 1.000,- 1.500,- 2.500,- 5.000,- 5.000,- 6.000,- 7.000,- 8.000,- 10.000,- 15.000,- 1.000,- 2.000,- 6.000,- 500,- 1.000,- 2.000,- 1.500,- 2.000,- 3.500,- 3.500,- 5.000,- 7.500,- 2.500,- 3.000,- 5.000,- 7.500,- 12.500,- 30.000,- 35.000,- 40.000,- 40.000,- 40.000,- 40.000,- 500,- 2.500,- 100,- 300,- 300,- 300,- 500,- 1.000,- 1.000,- 2.500,- 5.000,- 1.000,- 1.000,- 1.000,- 1.500,- 3.000,- 2.500,- 3.000,- 5.000,- 6.000,- 7.500,- 10.000,-

(35)

1 2 3 4 5 6 7

33.

34. 35.

1) Ketelitian sedang dan biasa dalam setiap ton

2) Ketelitian khusus dan halus setiap ton

C. Timbangan ban berjalan 1) Sampai dengan 100 ton/ 2) Lebih dari 100 ton/ s/d 500

ton/

3) Lebih besar dari 500 ton/ D. Timbangan dengan dua skala

(multi range) atau lebih, dan dengan sebuah alat penunjuk dapat diprogram untuk penggunaan setiap skala timbangan, biaya pengujian, peneraan atau penera ulangan dihitung sesuai dengan jumlah lantai timbangan dan kapasitas masing-masing serta menurut tarif pada angka 32 a,b dan c Dead Weight Testing Machine

1) Sampai dengan 100 kg/cm² 2) Lebih dari 100 kg/cm² s/d

1.000 kg/cm²

3) Lebih dari 1.000kg/cm² 4) Alat Ukur Tekanan Daerah 5) Manometer Minyak - Sampai dengan 100 kg/cm² - Lebih dari 100 kg/cm² s/d 1.000 kg/cm² - Lebih dari 1.000 kg/cm² 6) Pressure Calibrator 7) Pressure Recorder - Sampai dengan 100 kg/cm² - Lebih dari 100 kg/cm² s/d 1.000 kg /cm² - Lebih dari 1.000 kg/cm²

PENCAP KARTU (PRITER RECORDER) OTOMATIS

METER KADAR AIR

Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 6.000,- 10.000,- 100,000,- 200.000,- 300.000,- 5.000,- 10.000,- 15.000,- 5.000,- 5.000,- 2.500,- 10.000,- 20.000,- 5.000,- 10.000,- 15.000,- 10.000,- 2.000,- 2.500,- 50.000,- 100.000,- 150.000,- 2.500,- 2.500,- 3.000,- 5.000,- 10.000,- 2.500,- 5.000,- 7.500,- 5.000,- 5.000,- 7.000,- 100.000,- 200.000,- 300.000,- 5.000,- 10.000,- 15.000,- 2.500,- 2.500,- 5.000,- 7.500,- 20.000,- 5.000,- 10.000,- 15.000,- 2.500,- 1.000,- 50.000,- 100.000,- 150.000,- 1.000,- 1.000,- 2.500,- 3.000,- 10.000,- 2.500,- 5.000,- 7.500,- 1.500,-

(36)

1 2 3 4 5 6 7

36.

a. Untuk biji-bijian tidak mengandung minyak, setiap komoditi

b. Untuk biji-bijian mengandung minyak, kapas dan tekstil setiap komoditi

c. Untuk kayu dan komoditi lain setiap komoditi

Selain UTTP tersebut pada angka 1 sampai dengan 35, dihitung berdasarkan lamanya

penggunaan dengan minimum 2 jam setiap jam

Bagian dari jam dihitung 1 jam

Buah Buah Buah Buah 10.000,- 15.000,- 20.000,- 5.000,- 2.500,- 5.000,- 10.000,- 10.000,- 15.000,- 15.000,- 5.000,- 2.500,- 3.000,- 5.000,-

NO. U R A I A N SATUAN TARIF (Rp) KETERANGAN

1 2 3 4 5 A. B. 1. 2. 3. 4. 5.

Biaya penelitian dalam rangka izin type dan izin tanda pabrik atau pengukuran atau penimbangan lainnya, yang sejenisnya tercantum pada point A minimal 4 jam maksimal 200 jam

Biaya tambahan

UTTP yang memiliki kontruksi tertentu yaitu : a. Timbangan milisimal, semtisimal, decimal,

bobot ingsul dan timbangan pegas yang kapasitasnya sama dengan atau lebih 25 kg b. Timbangan cepat pengisi (curah) dan

timbangan pencampuran untuk semua kapasitas

c. Timbangan elektronik untuk semua kapasitas UTTP yang memerlukan pengujian tertentu disamping pegujian yang biasa dilakukan terhadap UTTP tesebut

UTTP yang ditanam

UTTP yang mempunyai sifat dan atau konstruksi khusus

UTTP, termasuk anak timbangan, yang tidak Jam Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah 5.000,- 5.000,- 10.000,- 10.000,- 5.000,- 5.000,- 5.000,- 1.000,-

(37)

6

C.

ditanam tetapi terkumpul dalam suatu tempat dengan jumlah sekurang-kurangnya lima alat UTTP, temasuk anak timbangan yang tidak tertanam terdapat ditempat UTTP yang ditanam atau terdapat ditempat UTTP yang mempunyai sifat dan atau konstruksi khusus

Kalibrasi Buah Buah 1.000,- 300% tarif biaya tera

NO. U R A I A N SATUAN TARIF (Rp) KETERANGAN

1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Biaya Pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT)

Minimum Air Mineral Dalam Kemasan Sampai dengan 500 ml

Lebih dari 500 ml sampai dengan 1.000ml Lebih dari 1 liter sampai dengan 20 liter Lebih dari 20 liter

Minuman buah dalam kaleng/botol Makanan dalam kemasan

Garam dalam kemasan Beras dalam karung Pupuk dalam kemasan Cat dalam kemasan Sampai dengan 1 kg

Lebih sari 1 kg sampai dengan 5 kg Lebih dari 5 kg sampai dengan 25 kg Lebih dari 25 kg

Semen dalam kemasan Tabung Gas Elpiji

Pakan ternak dalam karung

Barang keadaan terbungkus lainnya

Botol Botol Botol Botol Kaleng/ Botol Bungkus/kaleng Bungkus Karung Kaleng Kaleng Kaleng Kaleng Zak Tabung Tabung Karung 5 7.5 10 12.5 5 5 5 10 5 5 7.5 10 25 25 25 10 5 Botol/Karung/ Kotak dan sebagainya

Bagian ………

(38)

Bagian Kesembilan

Retribusi Pelayanan Pendidikan Pasal 78

Dengan nama Retribusi Pelayanan Pendidikan dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh PemerintaH Daerah.

Pasal 79

Objek Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 80

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya Retribusi Pelayanan Pendidikan guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 81

Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 79 adalah :

a. Pelayanan Pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah;

b. Pendidikan/Pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah; c. Pendidikan/Pelatihan yang diselenggarakan oleh BUMN/BUMD ; dan d. Pendidikan/Pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak swasta.

Pasal 82

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis dan jangka waktu penyelenggaraan Pendidikan/Pelatihan.

Pasal 83

Prinsip penetapan tarif Retribusi pelayanan penyelenggaraan Pendidikan/Pelatihan pada tujuan untuk menutup sebagian atau sama dengan biaya penyediaan jasa pelayanan pendidikan.

Pasal 84 Struktur besarnya Retribusi adalah sebagai berikut :

a. Pelayanan/Pelatihan atau Keterampilan bagi pencari kerja Rp. 30.000,-/Orang Per kegiatan;

b. Pelayanan/Pelatihan bagi calon tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah atau Puskesmas Rp. 2.500,-/Orang per hari;

(39)

Bagian Kesepuluh

Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus Pasal 85

Dengan nama Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus dipungut retribusi atas Pelayanan Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 86

(1) Objek Retribusi Penyedotan Kakus adalah setiap pelayanan yang disediakan dan/atau penyedotan kakus yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakus yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta.

Pasal 87

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan penyedotan Kakus/Jamban/Septik Tank.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 88

Tingkat penggunaan jasa Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus berdasarkan jenis bangunan dan volume.

Pasal 89

(1) Prinsip Penetapan tarif retribusi penyedotan kakus adalah untuk mengganti biaya administrasi pengurusan perawatan mesin dan pembuangan tinja ke tempat yang telah ditentukan.

(2) Besarnya tarif retribusi untuk setiap penyedotan/penghisapan tinja ditetapkan sebagai berikut :

a. Untuk bangunan tempat tinggal Rumah Tangga

Rumah Toko/Kedai, Rumah Makan 200.000,-/tangki

dan Tempat Dagang

b. Kantor Pemerintah/Swasta 150.000,-/tangki

c. Hotel/Penginapan, Bioskop, Gudang, 250.000,-/tangki

d. Restoran, Pasar dan Terminal 100.000,-/tangki

e. Bangunan lain yang berfungsi sebagai tempat sosial,

Sekolah dan Rumah Sakit 100.000,-/tangki

(40)

Bagian Kesebelas

Retribusi Pengolahan Limbah Cair Pasal 90

Dengan nama Retribusi Pengolahan Limbah Cair dipungut Retribusi atas Pelayanan Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga, Perkantoran dan Industri yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola secara khusus oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan limbah cair.

Pasal 91

Objek Retribusi adalah Pelayanan Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga, Perkantoran dan Industri yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola secara khusus oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan limbah cair.

Pasal 92

(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memakai/menggunakan fasilitas pengolahan limbah cair.

(2) Wajib Pungut Retribusi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan/atau setiap orang atau badan hukum yang dihunjuk oleh Bupati dengan tugas menagih biaya Retribusi Pengolahan Limbah Cair guna disetor ke kas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 93

Dikecualikan dari Objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada Pasal 91 adalah Pelayanan Pengolahan Limbah Cair yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, BUMN, BUMD, Pihak Swasta dan Pembuangan Limbah Cair secara langsung kesungai, Drainase dan/atau sarana pembuangan lainnya.

Pasal 94

Tingkat penggunaan jasa Pengolahan Limbah Cair berdasarkan volume dan waktu. Pasal 95

(1) Prinsip dan sasaran penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi pengolahan limbah cair didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagai pengganti biaya administrasi, pengangkutan, pengolahan, pengawasan dan pembinaan.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Apabila Wajib Retribusi tidak membayar atau kurang membayar retribusi yang terutang sampai pada saat jatuh tempo pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bupati

(1) Apabila wajib Retribusi tidak membayar atau kurang membayar retribusi yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2), Bupati atau pejabat yang ditunjuk

(1) Apabila wajib retribusi tidak membayar atau kurang membayar retribusi yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bupati atau pejabat yang ditunjuk

(2) Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi,

(1) Apabila Wajib retribusi tidak membayar, atau kurang membayar retribusi terutang sampai saat jatuh tempo pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bupati atau Pejabat

RETRIBUSI DAERAH. Daerah adalah Kabupaten Bangka. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah Otonom lainnya sebagai Badan Eksekutif Daerah. Bupati adalah Bupati

(1) Apabila wajib retribusi tidak membayar atau kurang membayar retribusi yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6), Bupati atau Pejabat yang

(2) Wajib Retribusi Terminal adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan Pembayaran