• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TEGAKAN TINGGAL PASCA PENEBANGAN PADA AREAL HUTAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM SILVIKULTUR INTENSIF (SILIN) (KASUS DI KONSESI HUTAN PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI TEGAKAN TINGGAL PASCA PENEBANGAN PADA AREAL HUTAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM SILVIKULTUR INTENSIF (SILIN) (KASUS DI KONSESI HUTAN PT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI TEGAKAN TINGGAL PASCA PENEBANGAN

PADA AREAL HUTAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM

SILVIKULTUR INTENSIF (SILIN)

(KASUS DI KONSESI HUTAN PT. SARMIENTO

PARAKANTJA TIMBER, KALIMANTAN TENGAH)

IRWAN RADIARDI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(2)

RINGKASAN

IRWAN RADIARDI. E14103039. Evaluasi Tegakan Tinggal Pasca Penebangan pada Areal Hutan yang Menggunakan Sistem Silvikultur Intensif (SILIN) (Kasus di Konsesi Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah).

Dibimbing oleh AHMAD HADJIB dan TEDDY RUSOLONO.

Kegiatan penebangan di hutan hujan tropis saat ini memiliki citra yang buruk dalam pandangan publik. Hal ini disebabkan karena dampak yang diakibatkan, yang dipandang sebagai perusak hutan. Banyak upaya untuk mengurangi dampak dari penebangan salah satunya adalah dengan menerapkan sitem silvikultur yang tepat guna seperti silvikultur intensif yang sekarang coba diterapkan pada hutan alam sekunder. Dengan penurunan limit diameter pohon yang ditebang diharapkan mampu memperoleh kelestarian fungsi hutan produksi, peningkatan produksi (kayu) maupun dalam hubungannya dengan revitalisasi industri kayu dari sisi pemenuhan bahan baku yang memadai dan berkesinambungan. Untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan penebangan dengan sistem silvikultur intensif khususnya pada komposisi dan struktur tegakan maka dilakukan penelitian ini.

Penelitian dilaksanakan di Konsesi Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Bahan yang digunakan adalah kawasan hutan yang menggunakan sistem SILIN pada jalur 17 m atau jalur kotor. Pada petak dengan kondisi rawang dan kondisi rapat. Jenis data yang digunakan dalam melakukan evaluasi pertumbuhan tanaman dengan sistem SILIN berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder ini berupa data tentang laporan hasil penebangan, laporan hasil cruising dan informasi petak yang akan diamati (no. Petak, luasanya, kondisi lapangan dan tahun penebangan). Data primer diperoleh dari hasil pengamatan di petak contoh. Untuk pengambilan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan systematic line sampling with random start dengan intensitas sampling sebesar 20%. Panjang jalur pengamatan adalah 100 m dengan lebar 17 m. Untuk setiap jalur ukur dilakukan pengukuran terhadap pohon yang mempunyai diameter lebih dari 20 cm secara sensus, pengukuran terhadap permudaan seperti semai, pancang dan tiang. Selain itu dilakukan juga pengukuran kualitas tajuk dengan melihat secara langsung keadaan tajuk pohon tersebut, tajuk diklasifikasikan atas 5 kelas kualitas tajuk.

Setelah dilakukan penebangan terjadi penurunan jumlah jenis pada tingkat pohon dimana pada petak dengan kondisi rapat terjadi penurunan jenis sebanyak 43% dan 34% pada petak rawang, dapat diartikan bahwa penurunan jumlah jenis di suatu areal hutan yang dilakukan penebangan pada umumnya berbanding lurus dengan tingkat intensitas penebangan atau kerusakan hutan. Pada areal hutan pasca penebangan dengan kondisi rapat pada petak 77 AG pada tingkat pohon didominasi oleh jenis Shorea leprosula dengan INP 66,85%, sedangkan pada kondisi rawang pada petak 77 AB untuk tingkat pohon didominasi oleh jenis Shorea leprosula dengan INP 37,42%. Jenis yang mempunyai nilai INP tertinggi merupakan jenis yang dominan. Jumlah semua jenis pohon yang berdiameter lebih dari 20 cm pada kondisi hutan setelah penebangan dengan petak rapat adalah 155 batang/ha, sedangkan pada petak rawang adalah 106 batang/ha. Berdasarkan kurva struktur tegakan yang diperoleh pada kondisi hutan setelah penebangan berbentuk J terbalik, hal ini menunjukan bahwa hutan bekas tebangan di lokasi penelitian dengan sistem tebang pilih intensif masih memiliki struktur tegakan yang cukup baik. Kondisi bidang dasar setelah penebangan pada petak rapat berjumlah 20,29 m2/ha sedangkan pada petak rawang

adalah 19,99 m2/ha. Untuk klasifikasi tajuk pada petak rapat keadaan tajuknya baik dengan

persentase berjumlah 50% sedangkan pada petak rawang keadaan tajuknya dapat ditolerir dengan persentase berjumlah 34%, yang dapat diartikan bahwa pada petak dengan kondisi rapat keadaan tajuknya sebagian besar sangat mendekati ideal, tetapi tajuk kurang simetri atau beberapa cabang ada yang mati. Pada petak dengan kondisi rawang sebagian besar kualitas tajuknya adalah sedang atau dapat ditolerir, dengan bentuk tajuk yang tidak asimetri tetapi diperkirakan tajuknya dapat pulih kembali.

(3)

SUMMARY

IRWAN RADIARDI. E14103039. Evaluation Of Residual Stand After Harvesting in Forest Area Using Intensive SilvicultureSystem (SILIN) (Case in ConcessionForest PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah)

Under supervision of AHMAD HADJIB and TEDDY RUSOLONO.

The forest harvesting in tropical rain forest recently is getting bad impression from public because the effect that damage the forest. Many efforts have been done to reduce the impact of forest harvesting; one of them is by applying an efficient silvicultural system such as intensive silviculture which is now being applied to natural secondary forest. By reducing the limit of tree diameter being harvested, it is expected that we could conserve the function of production forest, increase the products (woods), and also affect the relationship with woods’ industry revitalization from the basic material satisfaction aspectwhich is adequate and continuous. This research was done to find out how much the forest harvesting affects the intensive silvicultural system especially in composition and stand structure.

The research was done in Consession forest PT. Sarmiento Parakantha Timber, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. The object observed was forest area with intensive SILIN in 17 m track or remainder track, on dense and spaced compartment. The data type used in evaluating the plant’s growth with intensive silviculture is in the form of secondary and primary data. Secondary data consists of the report of harvesting, cruising result and compartmentinformation that was being observed (number ofcompartment, the area, condition in the field and the harvesting year). The primary data is obtained from the observation in sampling unit. Data acquisition was done using systematic line sampling with random start with 20% sampling intensity. The observation track was 100 m long and 17 m wide. The measurement was done to the tree of more than diameter 20 cm for every measured track. The measurement to the regenerationwas done for seed, sapling, and pole. The quality measurement of crown of the tree was also done by evaluating the condition of thecrown, they were then classified into five classes.

After the forest harvesting, number of types of tree level decreased 43% in dense compartment and 34% in spaced compartment. From this result, it could be interpreted that the decrease in the number of types in a harvested forest area is proportional to the intensity of the harvesting and the forest damage. After harvesting, the forest area with dense compartment 77 AG, the tree level was dominated by Shorea leprosula with 66,85% INP while in spaced compartment77 AB, the tree level was dominated by Shorea leprosula with 37,42% INP. The one with the highest INP is a dominate type of tree. The number of the whole trees with more than diameter of 20 cm in the forest after harvesting with dense compartmentwas 155 trees/ha while in spaced compartmentit was 106 trees/ha. The standstructure curve obtained on the forest condition after harvesting was in the form of inverse J this showed that the harvesting forest in research area with intensive selected harvesting still had goodstandstructure showed in the diversity of the trees in every diameter class where the number of the trees in each small diameter class was bigger than the number of the trees in big diameter class. The forest condition after harvesting in dense compartmentis 20,29 m2/ha and spaced compartmentshowed 19,99 m2/ha. The classification of

compartment in dense compartment was good condition with percentage of 50% wile in spaced compartmentthe domination was moderate condition with the percentage of 34% which could be interpreted that the crowncondition in dense compartmentwas very close to ideal, but the crown was less symmetry or some branches were dead. In spaced compartment, most of the crown was looked very unsymmetryor narrow but it clearly showed that it could repair and give space for the crownto grow.

(4)

4

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Tegakan Tinggal Pasca Penebangan pada Areal Hutan yang Menggunakan Sistem Silvikultur Intensif (SILIN) (Kasus di Konsesi Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah) adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Maret 2008

Irwan Radiardi

(5)

Judul Skripsi : Evaluasi Tegakan Tinggal Pasca Penebangan pada Areal Hutan yang Menggunakan Sistem Silvikultur Intensif (SILIN) (Kasus di Konsesi Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah)

Nama : Irwan Radiardi

NIM : E14103039

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

( Ir. Ahmad Hadjib, MS ) (Dr. Ir. Teddy Rusolono, MS)

NIP. 130 516 500 NIP. 131 760 840

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

(Dr.Ir. Hendrayanto, M.Agr)

NIP. 131 578 768

(6)

i

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala curahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2007, dengan judul Evaluasi Tegakan Tinggal Pasca Penebangan pada Areal Hutan yang Menggunakan Sistem Silvikultur Intensif (SILIN) (Kasus Di Konsesi Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Ahmad Hadjib, MS dan Bapak Dr. Ir. Teddy Rusolono, MS. selaku pembimbing. Selain itu penghargaan penulis disampaikan pula kepada Bapak Ir. Hengki Sujarmanto Manajer Pengusahaan Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah yang telah membantu menyediakan lahan sebagai sample ukur, dan Bapak Eva dan Bapak Mardiyanto dari Bidang Pembinaan Hutan yang telah membantu selama pengumpulan data dilapangan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu, abang Pazriansyah dan adik-adik saya tercinta Rizky, Ikhsan, Dessy, serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2008

(7)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tembilahan, Riau pada tanggal 21 Juni 1984 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara pasangan H. Husni Thamrin dan Hj. Rasinah. Pada tahun 2003 penulis Lulus dari SMU Negeri Plus Provinsi Riau dan pada tahun yang sama lulus seleksi IPB melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Penulis memilih Program Studi Manjemen Hutan, Departemen Manjemen Hutan, Fakultas Kehutanan.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan yakni sebagai staf Unit Kegiatan Mahasiswa Sepakbola tahun 2004-2006 dan staf Departemen Informasi dan Komunikasi Asia Forest Student

Association (AFSA) tahun 2005-2006. Pada tahun 2006 penulis melakukan

praktek pengenalan dan pengelolaan hutan di Cilacap-Baturaden dan Getas. Selain itu penulis juga melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Konsesi Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah.

Untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Evaluasi Tegakan Tinggal Pasca Penebangan pada Areal Hutan yang Menggunakan Sistem Silvikultur Intensif (SILIN) (Kasus di Konsesi Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah) dibimbing oleh Ir. Ahmad Hadjib, MS dan Dr. Ir. Teddy Rusolono, MS.

(8)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Terlahir sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu perlu kritik dan saran dari pembaca sebagai sarana untuk memperbaiki dan menyempurnakan bagi kegiatan penelitian lainnya. Kritik dan saran dapat disampaikan melalui e-mail (radiardi_07@yahoo.com).

Dari penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan skripsi penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, sujud syukur atas segala rahmat dan hidayah-Nya.

2. Bapak H. Husni Thamrin, Mama Hj. Rasinah serta Abang Azie dan Adikku Rizky, Ikhsan dan Dessy atas bantuannya baik moril maupun materiil. Semoga karya kecil ini dapat menjadi wujud pengabdian penulis dan semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik dan menempatkan keduanya pada tempat yang mulia disisi-Nya kelak.

3. Ir. Ahmad Hadjib, MS dan Dr. Ir. Teddy Rusolono, MS selaku dosen pembimbingyang telah banyak memberikan bimbingan, nasihat dan saran selama penulis menyusun karya ilmiah ini.

4. Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MS selaku dosen penguji wakil dari departemen Hasil Hutan dan Ir. Siswoyo, Msi selaku dosen penguji dari Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata.

5. Ir. Hengki Sujarmanto selaku Manajer Pengusahaan Hutan PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas selama di Sampit.

6. Bapak Eva, Bapak Mardiyanto serta kru atas bantuan dalam pengumpulan data dan masukannya selama di Sampit.

7. Faery Khasnan teman se-PKL dan semua Anak-anak MNH’40 yang selalu memberi dukungannya baik sebelum maupun selama menjalani penelitian, semoga persahabatan kita tetap terjalin selamanya.

8. Pondok JayKos (Aziz, Bilal, Edy, Nanang dan Nunus) yang selalu

(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Gambaran Hutan Hujan Tropika... 3

2.2 Komposisi dan Struktur Tegakan... 4

2.3 Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTII)... 4

2.4 Kondisi Hutan Alam Setelah Pemanenan ... 5

BAB III. METODE PENELITIAN ... 7

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 7

3.2 Bahan dan Alat... 7

3.3 Jenis dan Sumber Data... 7

3.4 Metode Pengumpulan Data... 7

3.5 Analisis Data... 10

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN... 13

4.1 Letak Geografis dan Luas ... 13

4.2 Tanah dan Geologi... 14

4.3 Iklim... 14

4.4 Hidrologi ... 14

4.5 Keadaan Hutan... 15

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 17

5.1 Komposisi Jenis ... 17

5.2 Struktur Tegakan... 21

5.3 Perubahan Bidang Dasar Tegakan ... 24

5.4 Klasifikasi Kelas Tajuk... 25

(10)

v

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 28

6.1 Kesimpulan ... 28

6.2 Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

Referensi

Dokumen terkait

Penjawat awam kita perlu melaksanakan dasar program dan aktiviti yang telah direncanakan oleh pihak kerajaan yang memerintah dengan bersungguh-sungguh dan..

Hal tersebut didukung oleh pendapat Simatupang (2015) bahwa penempata rubuha/rumah burung hantu yang ideal untuk daerah persawahan adalah satu unit rubuha untuk 10

Secara garis besar, Legenda Malin Kundang bercerita tentang seorang anak yang dibutakan akal pikirannya oleh harta, tahta, dan wanita. Akibatnya, seorang anak yang awalnya

Penilaian penulis memang sangat bersifat subyektif, namun secara jujur komposisi musik untuk Original Soundtrack Inside Out banyak memberikan inspirasi dalam

“Analisis Operasional Mura>bahah pada Produk Tabungan Emas Terhadap Keuntungan Dana Titipan di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya”.. Identifikasi dan Batasan

Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer

Setelah itu guru menjelaskan materi mengenal persamaan kuadrat yang meliputi pengertian persamaan kuadrat, jenis-jenis akar persamaan kuadrat, rumus jumlah dan hasil kali