• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL GURU DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KECAMATAN KAMANG BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL GURU DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KECAMATAN KAMANG BARU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL GURU DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KECAMATAN KAMANG BARU

Devanza Zilvia1, Hayu Yolanda Utami 2, Desi Areva 2

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

DevanzaZilvia@gmail.com ABSTRACT

This study aims to analyze: 1) Influence of headmaster's leadership on teacher performance, 2) influence of work discipline on teacher performance, 3) influence of teacher social competence on teacher performance, 4) influence compensation on teacher performance 5) influence headmaster, discipline work, teacher's social competence and compensation collectively on teacher performance.The type of research is associative research. The population of this study is all teachers of SMA N in Kamang Baru District amounted to 98 people. Sampling technique using Total sampling. Data analysis technique: Multiple linear regression using SPSS softward version 16.The results showed that: 1) the principal's leadership influential and significant on teacher performance, which is shown by the value of coefficient of 0.117. The coefficient value is significant because the value of tcount 2.776> ttabel 1,660.2) work discipline has a significant effect on teacher performance, which is shown by coefficient value of 0,081. The coefficient value is significant because the value of titung3,0075> ttabel 1,660, 3) teacher's social competence have an effect on and signifikan to teacher performance, which is shown by coefficient value equal to 0,150. The value of this coefficient is significant because the value of titung5,019> ttable 1,660, 4) compensation has an effect and significant to teacher performance, which is shown by coefficient value equal to 0,098. The value of this coefficient is significant because the value of thitung3.028> ttabel 1.660, 5) the principal's leadership, work discipline, teacher's social competence and compensation jointly influential and significant to teacher performance, indicated by the value Fcount 13.373> Ftable 2.46 and Significant value 0,000> a = 0.05. This means that the better the principal leadership, work discipline, teacher social competence and compensation, the better the teacher performance. The amount of influence of headmaster leadership, work discipline, teacher social competence and compensation on teacher performance is 36.50% and the remaining 63.50% is influenced by other factors not included in this study.Based on the results of this study, it is suggested to the teacher to further improve the principal's leadership. More improving work discipline. Improve teacher's social competence. And further increase also compensation.

Keywords : Leadership Head Of Leadership, Work Discipline, Teacher Social Competency, Teacher Compensation And Performance

(2)

PENDAHULUAN

Sebagaimana disadari bahwa

pendidikan memegang peranan

penting dalam upaya mewujudkan

kualitas sumber daya manusia.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu proses yang tidak bisa dipisahkan dengan

proses peningkatan pelayanan

pendidikan oleh guru.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik siswanya.Oleh karena itu sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai sarana

untuk mencapai tujuan

pendidikan.Dalam upaya untuk

mewujudkan pendidikan yang

unggul banyak faktor yang berperan, termasuk di dalamnya dari faktor guru yang merupakan pelaksana pendidikan itu sendiri.Dalam hal ini guru merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap siswa dan mempunyai peranan penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan siswa-siswanya agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.Guru juga

diharapkan bersemangat dalam

mengajar dan bisa menyeimbangkan dengan urusan pribadinya.

Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang

melakukan transfer nilai-nilai

sekaligus sebagi pembimbing,

penasehat dan menuntun siswa dalam belajar. Data yang penulis

peroleh dari KEMENDIKBUD

Kabupaten Sijunjung rata–rata nilai Ujian Nasional (UN) SMA Negeri

Kabupaten Sijunjung yang

terakreditasi B, seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

(3)

Tabel 1.Daftar Sekolah SMAN Berdasarkan Jumlah NilaiUjian Nasional SMA N kabupaten sijujung tahun ajaran 2014/2015

Nama MATA UJIAN

RA NK Sekolah B.indo B.ing Mtk Fisika Kimia Biologi TOT SMAN 1 82.47 59.95 56.55 72.24 70.48 62.98 404.67 1 SMAN 4 75.41 49.87 61.02 74.35 66.20 75.39 402.24 2 SMAN 3 79.30 71.60 58.91 66.03 69.40 47.14 392.38 3 SMAN 2 73.28 48.20 54.98 78.48 72.86 64.55 392.35 4 SMAN 5 79.35 52.45 62.29 76.46 49.17 65.98 385.70 5 SMAN 9 70.95 45.67 52.49 79.02 71.67 65.27 385.07 6 SMAN 6 76.46 46.71 57.95 83.29 39.12 66.84 370.37 7 SMAN 12 79.05 47.40 54.54 62.82 56.56 63.31 363.68 8 SMAN 7 74.58 47.98 44.62 68.72 59.93 56.47 352.30 9 SMAN 10 75.27 46.55 41.64 62.62 57.05 53.15 336.28 10 SMAN 8 77.34 47.30 38.73 49.33 58.25 56.02 326.97 11 SMAN 11 78.93 41.42 29.56 31.06 37.92 34.80 253.69 12

Sumber: www.referensi.data.kemendikbud.go.id Tahun 2017 Berdasarkan tabel 1 di atas

dapat disimpulkan bahwa SMA N 6 Sijunjung memperoleh rata-rata nilai 370.37 berada diperingkat ke-7

sedangkan untuk SMA N 10

memperoleh nilai rata-rata 336.28 berada diperingkat ke-10 sedangkan SMA N 11 memperoleh nilai terendah dibandingkan dengan SMA

N yang berada dikabupaten

Sijunjung dari ketiga SMA N tersebut tidak ada yang memperoleh

peringkat tertinggi dan ketiga

sekolah tersebut berada di kecamatan Kamang Baru.

Masih belum maksimalnya

kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru , diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja guru adalah faktor

kepemimpinan kepala

sekolah.Kepala SMA N di

Kecamatan Kamang Baru memiliki golongan IV/a dari tahun 2012 s/d 2016.Prestasi yang di raih SMA

(4)

Negeri di Kecamatan Kamang Baru masih terbilang sedikit.

Selain kepemimpinan kepala

sekolah, faktor lain yang

mempengaruhi kinerja guru adalah disiplin kerja.Hal ini dapat dilihat dari data absensi guru untuk data kesekolah setiap harinya.

Masih di jumpai banyak guru yang tidak hadir di SMA Negeri di

Kecamatan Kamang Baru

dikarenakan beberapa alasan, seperti sakit, izin dan alfa.Yang paling mencengangkan dari data tersebut adalah jumlah keterlambatan guru yang masih tergolong tinggi. Dilihat dari keterlambatan guru yang paling tinggi yaitu terdapat pada bulan Juni yang mana berjumlah 18 orang, sedangkan keterlambatan guru yang paling rendah yaitu pada bulan Mei yaitu yang berjumlah 10 orang. Dari data diatas dapat diketahui bahwa guru yang sakit, izin, alfa dan terlambat masih guru yang sama. Bahkan ketika dalam jam mengajar sebagian guru hanya meninggalkan tugas saja di dalam kelas. Jika hal tersebut terjadi secara terus menerus

tidak ada perubahan akan

memberikan dampak buruk bagi

siswa karena waktu belajar mereka tersita.

Hubungan yang baik antara guru dengan kepala sekolah, guru sesama guru dan guru dengan siswa akan menciptakan suatu kinerja yang

lebih baik. Faktor lain yang

mempengaruhi kinerja guru adalah kompetensi sosial guru.

Di SMA N Kecamatan

Kamang Baru hubungan antara kepala sekolah dengan guru tidak berjalan dengan baik atau kurang harmonis, hal ini terlihat dari kurangnya tanggapan kepala sekolah atas pendapat dan saran yang diberikan guru terhadap kepala sekolah itu sendiri.Hubungan guru sesama guru Di SMA N Kecamatan Kamang Baru juga tidak terlihat harmonis hal ini terlihat dari kurang

kompak dalam melakukan

tugas.Hubungan antara kepala

sekolah dengan siswa juga tidak harmonis hal ini dibuktikan dengan kurangnya apresiasi kepala sekolah

terhadap siswanya sehingga

menghambat siswa untuk berprestasi.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan

(5)

dicapai, maka jenis penelitian ini adalah berupa asosiatif. Menurut

Sugiyono (2013:11) penelitian

asosiatif adalah penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih yaitu pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru,kompensasi terhadap kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru.Tempat dilakukannya penelitian ini di tiga SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru penelitian inidilakukan pada bulan Juni 2017.

Populasi menurut Arikunto

(2011:102) adalah “keseluruhan

subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru di SMA N di Kecamatan Kamang Baru,

terdiri dari tiga sekolahSampel

menurut sugiyono (2012:11) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.

Menurut Sugiyono (2012:61)

dikatakan total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan

sampel penelitian. Jadi total

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 98 orang guru.

Alat ukur yang digunakan adalah skala likert.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang

telah dilakukan diperoleh hasil

bahwa kepimpinan kepala sekolah

berpengaruh signifikan terhadap

kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,117 dan nilai thitung sebesar 2,776> ttabel

sebesar 1,660, sedangkan nilai

signifikan 0,007< α0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kepimpinan kepala sekolah maka akan semakin meningkat pula kinerja guru, begitu juga sebaliknya apabila kepimpinan kepala sekolah menurun

maka kinerja guru juga

menurun.Berdasarkan pengujian

diatas dapat disimpulkan bahwa

kepimpinan kepala sekolah

berpengaruh positif terhadap kinerja guru. kepemimpinan kepala sekolah

(6)

sekolah untuk melakukan koordinasi,

memberikan pengarahan,

mempengarui prilaku orang lain dalam satu organisasi dalam rangka tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien.Menurut Wardi

(2012) mengemukakan bahwa

kepemimpinan kepala sekolah adalah seseorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu

sekolah, sehingga dapat

didayagunakan secara maksimal

untuk mencapai tujuan bersama. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari

dan Wardi(2012) dengan judul

“Pengaruh Kepemimpinan Kepala

Sekolah dan Kompetensi Guru

terhadap KinerjaGuru Bidang

produktif Jurusan Manajemen Bisnis di SMKKota Jambi”diperoleh hasil

ada pengaruh yang signifikan

kepimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.Berdasarkan distribusi

frekuensi kepimpinan kepala

sekolah(X1) berada pada kategori

baik, artinya kepala sekolah sudah kepimpinan kepala sekolahyang baik. Tanggapan yang tertinggi berada pada indikator menunjukkan sikap

dan prilaku teladan dengan kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat dari sikap dan prilaku kepala sekolah dalam lingkungan sekolah sehari-hari.Sedangkan tanggapan respoden yang terendah berada pada indikator menerapkan pendekatan kemampuan partisipatiberada pada kategori cukup baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang kepala sekolah untuk mengambil sebuah keputusan. Kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan pendekatan kemampuan partispasi dalam proses pengambilan keputusan maksudnya kepala sekolah melibatkan bawahannya dan kepala sekolah memberikan kesempatan pada bawahannya untuk sama-sama berpastisipasi dalam rapat di sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah

memiliki gaya kepemimpinan yang

demokratis,lugas dan terbuka

maksudnya seorang kepala yang memiliki gaya kepemimpinan yang

demokratis dan dalam

menyampaikan pendapat kepala

sekolah tidak bertele-tele dan selalu

bersikap lugas,seorang kepala

sekolah juga memiliki sifat terbuka

terhadap bawahannya dalam

(7)

Kepemimpinan kepala sekolah juga membimbing dan mengarahkan guru

dalam memecahkan

masalah-masalah kerjanya dengan

memberikan beberapa masukan dan kepala sekolah juga membimbing guru dalam memecahkan suatu permasalahan.

Kepemimpinan kepala

sekolah menjamin kebutuhan peserta didik, guru, staf, orang tua, dan masyarakat sebagai pusat kebijakan, kepala sekolah mampu menjamin kebutuhan yang dibutukan peserta didiknya seperti peralatan yang dibutukan untuk belajar dan semua yang dibutuhkan diruang kelas, kepala sekolah memenuhi kebutuhan guru dalam proses belajar mengajar dan kepala sekolah memberikan layanan yang baik staf yang ada

disekolah, kepala sekolah juga

memperhatikan orang tua murid dan menjaga silahturahmi dengan baik dan juga kepala harus menjaga

silahturahmi kepada masyarakat

sekitar.

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,081 dan nilai thitung sebesar 3,075>

ttabel sebesar 1,660, sedangkan nilai

signifikan 0,003< α0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat disiplin kerja maka akan semakin meningkat pula kinerja guru, begitu juga sebaliknya apabila disiplin kerja menurun maka kinerja guru juga menurun.

Berdasarkan pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru.Disiplin kerja adalah kesadaran dan suka rela untuk mematuhi peraturan-peraturan yang

telah ditetapkan dan usaha

mencengah terjadinya pelanggaran terhadap peraturan.

Menurut Sastrohadiwiryo

(2003:296) adalah agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan, dapat

melaksanakan pekerjaan dengan

baik, menggunakan dan memelihara prasarana dan sarana barang dan jasa perusahaan dengan baik, bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dan tenaga kerja

(8)

mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi. Sedangkan menurut Arianto (2013) disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku dan

perbuatan yang sesuai dengan

peraturan dari organisasi baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan olehOslanAbdul Wahid Syafar dan

Mauled Muelyono(2015)dengan

judul “pengaruh disiplin kerja, gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di sma negeri 7 palu”diperoleh hasil ada pengaruh

yang signifikan disiplin kerja

terhadap kinerja guru.

Berdasarkan distribusi

frekuensi disiplin kerja(X2) maka

berada pada kategoricukup baik, artinya disiplin kerja guru disekolah cukup baik.Tanggapan yang tertinggi

berada pada indikator disiplin

terhadap tugasberada pada kategori cukup baik, hal ini dapat dilihat dari disiplinnya guru terhadap tugas-tugas yang ada dalam lingkungan sekolah

sehari-hari.Sedangkan tanggapan

respoden yang terendah berada pada indikator disiplin terhadan sikap dan tingkah laku berada pada kategori

cukup baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang guru disiplinnya terhadap tingkah lakunya dan harga dirinya.

Disiplin terhadap tugas dan kedinasan bagaimana seorang guru

mematuhi peraturan yang ada

misalnya memakai baju dinas saat bertugas dan mengikuti semua aturan yang telah dibuat sekolah, disiplin terhadap waktu disini seorang guru harus datang lebih awal kesekolah dan mengikuti acara-acara yang ada disekolah baik itu upacara bendera

maupun acara kultum.Disiplin

terhadap suasana kerja, guru harus memberi kabar pada guru piket jika berhalangan hadir kesekolah, dan guru jika tidak hadir kesekolah harus

bertanggung jawab terhadap

tugasnya dan jika tidak hadir guru tersebut memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan materi yang dipelajari.Disiplin di dalam melayani masyarakat, seorang guru harus memiliki tutur bahasa yang baik, ramah dan sopan kepada masyarakat sekitar, dan juga kepada orang tua siswa dan menjadi contoh dalam

yang baik bagi masyarakat

(9)

tingkah laku, seorang guru harus bertutur yang sopan dan baik kepala

kepala sekolah,guru sesama

kerja,kepada siswa-siswanya dan juga orang tua siswa dan masyarakat sekitar.Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang

telah dilakukan diperoleh hasil

bahwa kompetensi sosial guru

berpengaruh signifikan terhadap

kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,150 dan nilai thitung sebesar 5,019> ttabel

sebesar 1,660, sedangkan nilai

signifikan 0,000 < α0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kompetensi sosial gurumaka akan semakin meningkat pula kinerja guru, begitu juga sebaliknya apabila

kompetensi sosial gurumenurun

maka kinerja guru juga

menurun.Berdasarkan pengujian

diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial guruberpengaruh

positif terhadap kinerja

guru.kompetensi sosial guruadalah guru yang bisa bersosialisasi baik itu kepada sesama guru, wali murid maupun kepada masyarakat dan guru

lah membercontoh yang baik kepada siswanya.

Menurut Mulyasa (2007:173) yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi danbergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan mayarakat sekitar. Guru adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bias

terlepas dari kehdupan sosial

masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama dalam kaitannya

dengan pendidikan, yang tidak

terbatas pada pembelajaran disekolah tetapi juga pada pendidikan yang

terjadi dan berlangsung di

masyarakat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan olehAfrinelli Hasan(2015) dengan judul “kompetensi sosial guru, iklim

kerja dan motivasi berprestasi

terhadap kinerja guru sma”diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan kopetensi sosial guru terhadap kinerja guru.

(10)

Berdasarkandistribusi frekuensi kompetensi sosial guru(X3) berada

pada kategori baik, artinya

kompetensi sosial gurudisekolah

sudah baik.Tanggapan yang tertinggi

berada pada indikator

berkomunikasidan bergaul secara

efektif dengan orang tua/wali

siswaberada pada kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat dari guru yang berkomunikasi yang secara efektif dengan orang tua untuk

mendorong nilai belajar

siswa.Sedangkan tanggapan

respoden yang terendah berada pada indikator berkomunikasi dan bergaul

secara efektif dengan sesama

pendidikpada kategori baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang guru berkomunikasi dengan baik kepada sesama guru.

Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan dapat ditarik

kesimpulan bahwa Hubungan guru

sesama guru di SMA N di

Kecamatan Kamang Baru juga tidak terlihat harmonis hal ini terlihat dari kurang kompak dalam melakukan

tugas. Hubungan antara kepala

sekolah dengan siswa juga tidak harmonis hal ini dibuktikan dengan

kurangnya apresiasi kepala sekolah

terhadap siswanya sehingga

menghambat siswa untuk berprestasi ini dibuktikan dengan angket yang telah disebarkan.

Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, seorang guru mampu berkomuikasi secara efektif dengan peserta didik, dan guru tidak membeda-bedakan peserta didiknya dan mengenali kelebihan dan kekurangan diri peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Berkomunikasi dan bergaul

secara efektif dengan sesama

pendidik dan tenaga kependidikan,

tidak membedakan guru yang

bergolongan tinggi dan rendah

menyamakan semua guru dan rekan sesama pendidik dengan baik.

Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali

siswa dan masyarakat sekitar,

bergaul dengan wali siswa dengan baik bisa dilakukan di saat ada rapat wali siswa, dan pada saat wali siswa ada keperluan ke sekolah maupun di luar sekolah.

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

(11)

kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,098 dan nilai thitung sebesar 3,028>

ttabel sebesar 1,660, sedangkan nilai

signifikan 0,003< α0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kompensasi maka akan semakin meningkat pula kinerja guru,begitu

juga sebaliknya apabila

kompensasimenurun maka kinerja guru juga menurun.

Berdasarkan pengujian diatas

dapat disimpulkan bahwa

kompensasiberpengaruh positif

terhadap kinerja

guru.kompensasimerupakan sesuatu yang di terima oleh karyawan sebagai balas jasa.

Menurut Handoko(2003:805) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai

balas jasa untuk kerja

mereka.Menurut Handoko

(2003:118) , kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Melalui kompensasi guru meningkatkan kinerja, motivasi

dan kepuasan kerja serta

meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Muhammad Ridwan(2014)

dengan judul “Hubungan pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru di lembaga pendidikan nurul falah cihuni – pagedangan”diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan kompensasi guru terhadap kinerja guru.

Berdasarkan distribusi

frekuensi kompensasi(X4) pada

kategori baik, artinya kompensasi disekolah sudah baik. Tanggapan yang tertinggi berada pada indikator upah/gaji berada pada kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat dari imbalan yang dibayar kepada guru secara teratur. Sedangkan tanggapan respoden yang terendah berada pada

indikator insentifberada pada

kategori cukup baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang guru yang berkerja melebihi standar dan dibayar langsung kepada guru.

SMA N di kecamatan Kamang Baru memiliki beberapa insentif yang mana insentif tersebut berupa bonus di saat guru tersebut menerima

(12)

insentif dari kepala sekolah saat

mendampingi anak-anak dalam

mengikuti extra kulikuler dan

kegiatan yang diikuti guru diluar jam sekolah seperti seminar diluar jam sekolah dan hasil angket yang telah

disebarkan masih kurangnya

kesadaran guru dalam menjalankan tugasnya.

Upah/gaji, imbalan finansial yang dibayarkan kepada guru secara teratur seperti tahunan, catur wulan, bulanan dan mingguan. Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada guru karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan, dengan mengansumsikan bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong guru bekerja lebih giat lagi, dan tunjangan yaitu imbalan langsung yang diberikan kepada guru, biasanya mencakup ansuransi

kesehatan,cuti, pensiun, rencana

pendidikan.

Berdasarkan pengujian

hipotesis yang telah dilakukan

diperoleh hasil bahwa kepimpinan

kepala sekolah, disiplin kerja,

kompetensi social guru, dan

kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di

SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru. Hal ini dapat dilihat pada Tabel uji f yang menyatakan bahwa

Fhitung13,373>Ftabel2,46 dan nilai

signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05. Selain

itu, berdasarkan hasil analisis

koefisien determinasi diperoleh nilai square sebesar 0,365 yang artinya 36,50% perubahan pada variabel

dependen (kinerja guru) dapat

dijelaskan oleh variabel independen (kepimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, kompetensi social guru, dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru) sedangkan sisanya sebesar 63,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Menurut Rivai (2005:14)

kinerja merupakan terjemahan dari kata performance yang didefinisikan

sebagai hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu

untuk melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

(13)

kinerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang guru dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama periode tertentu sesuai standar kompetensi dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Kinerja seorang guru tidak dapat terlepas darikompetensi yang melekat dan harus dikuasai. Kompetensi guru merupakan bagian penting yang

dapat menentukan tingkat

kemampuan guru dalam

melaksanakan tugasnya sebagai

seorang pengajar yang merupakan hasil kerja dan dapat diperlihatkan melalui suatu kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kecepatan dan komunikasi yang baik

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kepemimpinan kepala sekolah

berpengaruh positif dan

siginifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan

Kamang Baru. Berdasarkan

analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

diperoleh nilai thitung sebesar

2,776 > ttabel sebesar 1,660

dengan nilai signifikan 0,007 <0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak. Dengan koefisien regresi

sebesar 0,117 satuan, jika

kepemimpinan kepala sekolah bagus maka akan meningkat kinerja guru sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.

2. Disiplin kerja berpengaruh

positif dan siginfkan terhadap kinerja guru di SMA Negeri di

Kecamatan Kamang Baru.

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung

sebesar 3,075> ttabel sebesar

1,660 dengan nilai signifikan 0,0003<0,05, berarti Ha diterima

dan H0 ditolak. Dengan

koefisien regresi sebesar 0,081 satuan, jika disiplin kerja bagus maka akan meningkat kinerja

guru sebesar satu satuan

sedangkan variabel bebas lain tetap.

3. Kompetensi sosial guru

berpengaruh positif dan

(14)

di SMA Negeri di Kecamatan

Kamang Baru. Berdasarkan

analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperolehnilai thitung sebesar

5,019> ttabel sebesar 1,660

dengan nilai signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak. Dengan koefisien regresi

sebesar 0,150 satuan, jika

kompetensi sosial guru bagus maka akan meningkat kinerja

guru sebesar satu satuan

sedangkan variabel bebas lain tetap.

4. Kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, kompetensi sosial

guru dan kompensasi

berpengaruh positif dan

signifikan kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai Fhitung 13,373> Ftabel 2,46 dan

nilai signifikan 0,000 < 0,05, hal ini berarti H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian

dapat dikatakan kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, kompetensi sosial guru dan

kompensasi berpengaruh positif dan signifikan kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru.

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, D. A. N. (2013). Pengaruh

Kedisiplinan, Lingkungan

Kerja dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar.Volume 9, Nomor 2. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Barnawai & Arifin, M. 2014.Kinerja Guru Profesional (Instrumen Pembinaan, Peningkatan, & Penilaian). Jogyakarta: Ar- Ruzz Media. E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. E. Mulyasa. 2007. Standar

Kompetensi dan Sertifikasi

Guru. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

E. Mulyasa. 2011. Menjadi Guru

Profesional. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Siagian, Sondang P.

2002.Kepemimpinan

Organisasi & Perilaku

Administrasi.Jakarta: Gunung Agung.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian

(15)

Dengan Perhitungan Manual dan Aplokasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Supardi. 2013. Kinerja Guru.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian

Pedidikan Pendekatan

Kuantitatif,Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta. Suyanto dan Asep Jihad. 2013.

Menjadi Guru Profesional

Strategi Meningkatkan

Kualifikasi dam Kualitas

Guru di Era Global. Jakarta: Erlangga.

Wardi, P. I. S. dan Y. (2012).

Pengaruh Kepemimpinan

Kepala Sekolah dan

Kompetensi Guru terhadap

Kinerja Guru Bidang

produktif Jurusan

Manajemen Bisnis di SMK Kota Jambi, 4.

Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar

Profesionalisme Guru

strategi Praktis mewujudkan

Citra Guru Profesonal.

Jakarta: Prestasi Jakarta. Wibowo, Agus dan Hamrin. 2012.

Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Gambar

Tabel 1.Daftar Sekolah SMAN Berdasarkan Jumlah NilaiUjian Nasional                                SMA N kabupaten sijujung tahun ajaran 2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

Tesis utamanya adalah analisa tindakan ( operari ) manusia yang konkret yang menyatakan sifatnya secara penuh sebagai subjektivitas pribadi yang unik dan tidak dapat

Evaluasi Implementasi Program Pemberdayaan Sosial Bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi di Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Tahun 2016, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai nilai-nilai profetik apa saja yang terdapat dalam syair lagu Rouhi Fidak Album Tabassam oleh Mesut Kurtis yang

Sejumlah 77.9 peratus responden bersetuju bahawa bangunan tradisional yang merupakan warisan sejarah Melaka yang telah ditukarkan menjadi muzium dipulihara

Pemanfaatan limbah ikutan tanaman singkong untuk bahan campuran pakan unggas bertujuan untuk mendapatkan karakteristik limbah ikutan tanaman singkong (Kulit dan daun

ANALISIS KEMAMPUAN, MOTIVASI, DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA USAHA KONVEKSI MIKRO KECIL DI

Kerusakan glomerolus menyebabkan protein (albumin) dapat melewati glomerolus sehingga dapat ditemukan dalam urin yang disebut dengan mikroalbuminuria. Sekali nefropati

The problem setting of this research is “Did the Conversation Method by who Iam I games effective to increase student’s ability to speak arabic language at Madrasah Tsanawiyah