PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL GURU DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KECAMATAN KAMANG BARU
Devanza Zilvia1, Hayu Yolanda Utami 2, Desi Areva 2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
DevanzaZilvia@gmail.com ABSTRACT
This study aims to analyze: 1) Influence of headmaster's leadership on teacher performance, 2) influence of work discipline on teacher performance, 3) influence of teacher social competence on teacher performance, 4) influence compensation on teacher performance 5) influence headmaster, discipline work, teacher's social competence and compensation collectively on teacher performance.The type of research is associative research. The population of this study is all teachers of SMA N in Kamang Baru District amounted to 98 people. Sampling technique using Total sampling. Data analysis technique: Multiple linear regression using SPSS softward version 16.The results showed that: 1) the principal's leadership influential and significant on teacher performance, which is shown by the value of coefficient of 0.117. The coefficient value is significant because the value of tcount 2.776> ttabel 1,660.2) work discipline has a significant effect on teacher performance, which is shown by coefficient value of 0,081. The coefficient value is significant because the value of titung3,0075> ttabel 1,660, 3) teacher's social competence have an effect on and signifikan to teacher performance, which is shown by coefficient value equal to 0,150. The value of this coefficient is significant because the value of titung5,019> ttable 1,660, 4) compensation has an effect and significant to teacher performance, which is shown by coefficient value equal to 0,098. The value of this coefficient is significant because the value of thitung3.028> ttabel 1.660, 5) the principal's leadership, work discipline, teacher's social competence and compensation jointly influential and significant to teacher performance, indicated by the value Fcount 13.373> Ftable 2.46 and Significant value 0,000> a = 0.05. This means that the better the principal leadership, work discipline, teacher social competence and compensation, the better the teacher performance. The amount of influence of headmaster leadership, work discipline, teacher social competence and compensation on teacher performance is 36.50% and the remaining 63.50% is influenced by other factors not included in this study.Based on the results of this study, it is suggested to the teacher to further improve the principal's leadership. More improving work discipline. Improve teacher's social competence. And further increase also compensation.
Keywords : Leadership Head Of Leadership, Work Discipline, Teacher Social Competency, Teacher Compensation And Performance
PENDAHULUAN
Sebagaimana disadari bahwa
pendidikan memegang peranan
penting dalam upaya mewujudkan
kualitas sumber daya manusia.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu proses yang tidak bisa dipisahkan dengan
proses peningkatan pelayanan
pendidikan oleh guru.
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik siswanya.Oleh karena itu sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai sarana
untuk mencapai tujuan
pendidikan.Dalam upaya untuk
mewujudkan pendidikan yang
unggul banyak faktor yang berperan, termasuk di dalamnya dari faktor guru yang merupakan pelaksana pendidikan itu sendiri.Dalam hal ini guru merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap siswa dan mempunyai peranan penting dan sangat berpengaruh atas pendidikan siswa-siswanya agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.Guru juga
diharapkan bersemangat dalam
mengajar dan bisa menyeimbangkan dengan urusan pribadinya.
Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang
melakukan transfer nilai-nilai
sekaligus sebagi pembimbing,
penasehat dan menuntun siswa dalam belajar. Data yang penulis
peroleh dari KEMENDIKBUD
Kabupaten Sijunjung rata–rata nilai Ujian Nasional (UN) SMA Negeri
Kabupaten Sijunjung yang
terakreditasi B, seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.Daftar Sekolah SMAN Berdasarkan Jumlah NilaiUjian Nasional SMA N kabupaten sijujung tahun ajaran 2014/2015
Nama MATA UJIAN
RA NK Sekolah B.indo B.ing Mtk Fisika Kimia Biologi TOT SMAN 1 82.47 59.95 56.55 72.24 70.48 62.98 404.67 1 SMAN 4 75.41 49.87 61.02 74.35 66.20 75.39 402.24 2 SMAN 3 79.30 71.60 58.91 66.03 69.40 47.14 392.38 3 SMAN 2 73.28 48.20 54.98 78.48 72.86 64.55 392.35 4 SMAN 5 79.35 52.45 62.29 76.46 49.17 65.98 385.70 5 SMAN 9 70.95 45.67 52.49 79.02 71.67 65.27 385.07 6 SMAN 6 76.46 46.71 57.95 83.29 39.12 66.84 370.37 7 SMAN 12 79.05 47.40 54.54 62.82 56.56 63.31 363.68 8 SMAN 7 74.58 47.98 44.62 68.72 59.93 56.47 352.30 9 SMAN 10 75.27 46.55 41.64 62.62 57.05 53.15 336.28 10 SMAN 8 77.34 47.30 38.73 49.33 58.25 56.02 326.97 11 SMAN 11 78.93 41.42 29.56 31.06 37.92 34.80 253.69 12
Sumber: www.referensi.data.kemendikbud.go.id Tahun 2017 Berdasarkan tabel 1 di atas
dapat disimpulkan bahwa SMA N 6 Sijunjung memperoleh rata-rata nilai 370.37 berada diperingkat ke-7
sedangkan untuk SMA N 10
memperoleh nilai rata-rata 336.28 berada diperingkat ke-10 sedangkan SMA N 11 memperoleh nilai terendah dibandingkan dengan SMA
N yang berada dikabupaten
Sijunjung dari ketiga SMA N tersebut tidak ada yang memperoleh
peringkat tertinggi dan ketiga
sekolah tersebut berada di kecamatan Kamang Baru.
Masih belum maksimalnya
kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru , diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja guru adalah faktor
kepemimpinan kepala
sekolah.Kepala SMA N di
Kecamatan Kamang Baru memiliki golongan IV/a dari tahun 2012 s/d 2016.Prestasi yang di raih SMA
Negeri di Kecamatan Kamang Baru masih terbilang sedikit.
Selain kepemimpinan kepala
sekolah, faktor lain yang
mempengaruhi kinerja guru adalah disiplin kerja.Hal ini dapat dilihat dari data absensi guru untuk data kesekolah setiap harinya.
Masih di jumpai banyak guru yang tidak hadir di SMA Negeri di
Kecamatan Kamang Baru
dikarenakan beberapa alasan, seperti sakit, izin dan alfa.Yang paling mencengangkan dari data tersebut adalah jumlah keterlambatan guru yang masih tergolong tinggi. Dilihat dari keterlambatan guru yang paling tinggi yaitu terdapat pada bulan Juni yang mana berjumlah 18 orang, sedangkan keterlambatan guru yang paling rendah yaitu pada bulan Mei yaitu yang berjumlah 10 orang. Dari data diatas dapat diketahui bahwa guru yang sakit, izin, alfa dan terlambat masih guru yang sama. Bahkan ketika dalam jam mengajar sebagian guru hanya meninggalkan tugas saja di dalam kelas. Jika hal tersebut terjadi secara terus menerus
tidak ada perubahan akan
memberikan dampak buruk bagi
siswa karena waktu belajar mereka tersita.
Hubungan yang baik antara guru dengan kepala sekolah, guru sesama guru dan guru dengan siswa akan menciptakan suatu kinerja yang
lebih baik. Faktor lain yang
mempengaruhi kinerja guru adalah kompetensi sosial guru.
Di SMA N Kecamatan
Kamang Baru hubungan antara kepala sekolah dengan guru tidak berjalan dengan baik atau kurang harmonis, hal ini terlihat dari kurangnya tanggapan kepala sekolah atas pendapat dan saran yang diberikan guru terhadap kepala sekolah itu sendiri.Hubungan guru sesama guru Di SMA N Kecamatan Kamang Baru juga tidak terlihat harmonis hal ini terlihat dari kurang
kompak dalam melakukan
tugas.Hubungan antara kepala
sekolah dengan siswa juga tidak harmonis hal ini dibuktikan dengan kurangnya apresiasi kepala sekolah
terhadap siswanya sehingga
menghambat siswa untuk berprestasi.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan
dicapai, maka jenis penelitian ini adalah berupa asosiatif. Menurut
Sugiyono (2013:11) penelitian
asosiatif adalah penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih yaitu pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja dan kompetensi sosial guru,kompensasi terhadap kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru.Tempat dilakukannya penelitian ini di tiga SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru penelitian inidilakukan pada bulan Juni 2017.
Populasi menurut Arikunto
(2011:102) adalah “keseluruhan
subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru di SMA N di Kecamatan Kamang Baru,
terdiri dari tiga sekolahSampel
menurut sugiyono (2012:11) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.
Menurut Sugiyono (2012:61)
dikatakan total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan
sampel penelitian. Jadi total
sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 98 orang guru.
Alat ukur yang digunakan adalah skala likert.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan diperoleh hasil
bahwa kepimpinan kepala sekolah
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,117 dan nilai thitung sebesar 2,776> ttabel
sebesar 1,660, sedangkan nilai
signifikan 0,007< α0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kepimpinan kepala sekolah maka akan semakin meningkat pula kinerja guru, begitu juga sebaliknya apabila kepimpinan kepala sekolah menurun
maka kinerja guru juga
menurun.Berdasarkan pengujian
diatas dapat disimpulkan bahwa
kepimpinan kepala sekolah
berpengaruh positif terhadap kinerja guru. kepemimpinan kepala sekolah
sekolah untuk melakukan koordinasi,
memberikan pengarahan,
mempengarui prilaku orang lain dalam satu organisasi dalam rangka tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien.Menurut Wardi
(2012) mengemukakan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah adalah seseorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu
sekolah, sehingga dapat
didayagunakan secara maksimal
untuk mencapai tujuan bersama. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari
dan Wardi(2012) dengan judul
“Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Kompetensi Guru
terhadap KinerjaGuru Bidang
produktif Jurusan Manajemen Bisnis di SMKKota Jambi”diperoleh hasil
ada pengaruh yang signifikan
kepimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.Berdasarkan distribusi
frekuensi kepimpinan kepala
sekolah(X1) berada pada kategori
baik, artinya kepala sekolah sudah kepimpinan kepala sekolahyang baik. Tanggapan yang tertinggi berada pada indikator menunjukkan sikap
dan prilaku teladan dengan kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat dari sikap dan prilaku kepala sekolah dalam lingkungan sekolah sehari-hari.Sedangkan tanggapan respoden yang terendah berada pada indikator menerapkan pendekatan kemampuan partisipatiberada pada kategori cukup baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang kepala sekolah untuk mengambil sebuah keputusan. Kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan pendekatan kemampuan partispasi dalam proses pengambilan keputusan maksudnya kepala sekolah melibatkan bawahannya dan kepala sekolah memberikan kesempatan pada bawahannya untuk sama-sama berpastisipasi dalam rapat di sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah
memiliki gaya kepemimpinan yang
demokratis,lugas dan terbuka
maksudnya seorang kepala yang memiliki gaya kepemimpinan yang
demokratis dan dalam
menyampaikan pendapat kepala
sekolah tidak bertele-tele dan selalu
bersikap lugas,seorang kepala
sekolah juga memiliki sifat terbuka
terhadap bawahannya dalam
Kepemimpinan kepala sekolah juga membimbing dan mengarahkan guru
dalam memecahkan
masalah-masalah kerjanya dengan
memberikan beberapa masukan dan kepala sekolah juga membimbing guru dalam memecahkan suatu permasalahan.
Kepemimpinan kepala
sekolah menjamin kebutuhan peserta didik, guru, staf, orang tua, dan masyarakat sebagai pusat kebijakan, kepala sekolah mampu menjamin kebutuhan yang dibutukan peserta didiknya seperti peralatan yang dibutukan untuk belajar dan semua yang dibutuhkan diruang kelas, kepala sekolah memenuhi kebutuhan guru dalam proses belajar mengajar dan kepala sekolah memberikan layanan yang baik staf yang ada
disekolah, kepala sekolah juga
memperhatikan orang tua murid dan menjaga silahturahmi dengan baik dan juga kepala harus menjaga
silahturahmi kepada masyarakat
sekitar.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,081 dan nilai thitung sebesar 3,075>
ttabel sebesar 1,660, sedangkan nilai
signifikan 0,003< α0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat disiplin kerja maka akan semakin meningkat pula kinerja guru, begitu juga sebaliknya apabila disiplin kerja menurun maka kinerja guru juga menurun.
Berdasarkan pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru.Disiplin kerja adalah kesadaran dan suka rela untuk mematuhi peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan dan usaha
mencengah terjadinya pelanggaran terhadap peraturan.
Menurut Sastrohadiwiryo
(2003:296) adalah agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan, dapat
melaksanakan pekerjaan dengan
baik, menggunakan dan memelihara prasarana dan sarana barang dan jasa perusahaan dengan baik, bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dan tenaga kerja
mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi. Sedangkan menurut Arianto (2013) disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku dan
perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari organisasi baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan olehOslanAbdul Wahid Syafar dan
Mauled Muelyono(2015)dengan
judul “pengaruh disiplin kerja, gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di sma negeri 7 palu”diperoleh hasil ada pengaruh
yang signifikan disiplin kerja
terhadap kinerja guru.
Berdasarkan distribusi
frekuensi disiplin kerja(X2) maka
berada pada kategoricukup baik, artinya disiplin kerja guru disekolah cukup baik.Tanggapan yang tertinggi
berada pada indikator disiplin
terhadap tugasberada pada kategori cukup baik, hal ini dapat dilihat dari disiplinnya guru terhadap tugas-tugas yang ada dalam lingkungan sekolah
sehari-hari.Sedangkan tanggapan
respoden yang terendah berada pada indikator disiplin terhadan sikap dan tingkah laku berada pada kategori
cukup baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang guru disiplinnya terhadap tingkah lakunya dan harga dirinya.
Disiplin terhadap tugas dan kedinasan bagaimana seorang guru
mematuhi peraturan yang ada
misalnya memakai baju dinas saat bertugas dan mengikuti semua aturan yang telah dibuat sekolah, disiplin terhadap waktu disini seorang guru harus datang lebih awal kesekolah dan mengikuti acara-acara yang ada disekolah baik itu upacara bendera
maupun acara kultum.Disiplin
terhadap suasana kerja, guru harus memberi kabar pada guru piket jika berhalangan hadir kesekolah, dan guru jika tidak hadir kesekolah harus
bertanggung jawab terhadap
tugasnya dan jika tidak hadir guru tersebut memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan materi yang dipelajari.Disiplin di dalam melayani masyarakat, seorang guru harus memiliki tutur bahasa yang baik, ramah dan sopan kepada masyarakat sekitar, dan juga kepada orang tua siswa dan menjadi contoh dalam
yang baik bagi masyarakat
tingkah laku, seorang guru harus bertutur yang sopan dan baik kepala
kepala sekolah,guru sesama
kerja,kepada siswa-siswanya dan juga orang tua siswa dan masyarakat sekitar.Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan diperoleh hasil
bahwa kompetensi sosial guru
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,150 dan nilai thitung sebesar 5,019> ttabel
sebesar 1,660, sedangkan nilai
signifikan 0,000 < α0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kompetensi sosial gurumaka akan semakin meningkat pula kinerja guru, begitu juga sebaliknya apabila
kompetensi sosial gurumenurun
maka kinerja guru juga
menurun.Berdasarkan pengujian
diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial guruberpengaruh
positif terhadap kinerja
guru.kompetensi sosial guruadalah guru yang bisa bersosialisasi baik itu kepada sesama guru, wali murid maupun kepada masyarakat dan guru
lah membercontoh yang baik kepada siswanya.
Menurut Mulyasa (2007:173) yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi danbergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan mayarakat sekitar. Guru adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bias
terlepas dari kehdupan sosial
masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama dalam kaitannya
dengan pendidikan, yang tidak
terbatas pada pembelajaran disekolah tetapi juga pada pendidikan yang
terjadi dan berlangsung di
masyarakat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan olehAfrinelli Hasan(2015) dengan judul “kompetensi sosial guru, iklim
kerja dan motivasi berprestasi
terhadap kinerja guru sma”diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan kopetensi sosial guru terhadap kinerja guru.
Berdasarkandistribusi frekuensi kompetensi sosial guru(X3) berada
pada kategori baik, artinya
kompetensi sosial gurudisekolah
sudah baik.Tanggapan yang tertinggi
berada pada indikator
berkomunikasidan bergaul secara
efektif dengan orang tua/wali
siswaberada pada kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat dari guru yang berkomunikasi yang secara efektif dengan orang tua untuk
mendorong nilai belajar
siswa.Sedangkan tanggapan
respoden yang terendah berada pada indikator berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan sesama
pendidikpada kategori baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang guru berkomunikasi dengan baik kepada sesama guru.
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa Hubungan guru
sesama guru di SMA N di
Kecamatan Kamang Baru juga tidak terlihat harmonis hal ini terlihat dari kurang kompak dalam melakukan
tugas. Hubungan antara kepala
sekolah dengan siswa juga tidak harmonis hal ini dibuktikan dengan
kurangnya apresiasi kepala sekolah
terhadap siswanya sehingga
menghambat siswa untuk berprestasi ini dibuktikan dengan angket yang telah disebarkan.
Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, seorang guru mampu berkomuikasi secara efektif dengan peserta didik, dan guru tidak membeda-bedakan peserta didiknya dan mengenali kelebihan dan kekurangan diri peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan sesama
pendidik dan tenaga kependidikan,
tidak membedakan guru yang
bergolongan tinggi dan rendah
menyamakan semua guru dan rekan sesama pendidik dengan baik.
Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali
siswa dan masyarakat sekitar,
bergaul dengan wali siswa dengan baik bisa dilakukan di saat ada rapat wali siswa, dan pada saat wali siswa ada keperluan ke sekolah maupun di luar sekolah.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,098 dan nilai thitung sebesar 3,028>
ttabel sebesar 1,660, sedangkan nilai
signifikan 0,003< α0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kompensasi maka akan semakin meningkat pula kinerja guru,begitu
juga sebaliknya apabila
kompensasimenurun maka kinerja guru juga menurun.
Berdasarkan pengujian diatas
dapat disimpulkan bahwa
kompensasiberpengaruh positif
terhadap kinerja
guru.kompensasimerupakan sesuatu yang di terima oleh karyawan sebagai balas jasa.
Menurut Handoko(2003:805) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai
balas jasa untuk kerja
mereka.Menurut Handoko
(2003:118) , kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Melalui kompensasi guru meningkatkan kinerja, motivasi
dan kepuasan kerja serta
meningkatkan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Muhammad Ridwan(2014)
dengan judul “Hubungan pemberian kompensasi dengan kinerja mengajar guru di lembaga pendidikan nurul falah cihuni – pagedangan”diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan kompensasi guru terhadap kinerja guru.
Berdasarkan distribusi
frekuensi kompensasi(X4) pada
kategori baik, artinya kompensasi disekolah sudah baik. Tanggapan yang tertinggi berada pada indikator upah/gaji berada pada kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat dari imbalan yang dibayar kepada guru secara teratur. Sedangkan tanggapan respoden yang terendah berada pada
indikator insentifberada pada
kategori cukup baik.Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang guru yang berkerja melebihi standar dan dibayar langsung kepada guru.
SMA N di kecamatan Kamang Baru memiliki beberapa insentif yang mana insentif tersebut berupa bonus di saat guru tersebut menerima
insentif dari kepala sekolah saat
mendampingi anak-anak dalam
mengikuti extra kulikuler dan
kegiatan yang diikuti guru diluar jam sekolah seperti seminar diluar jam sekolah dan hasil angket yang telah
disebarkan masih kurangnya
kesadaran guru dalam menjalankan tugasnya.
Upah/gaji, imbalan finansial yang dibayarkan kepada guru secara teratur seperti tahunan, catur wulan, bulanan dan mingguan. Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada guru karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan, dengan mengansumsikan bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong guru bekerja lebih giat lagi, dan tunjangan yaitu imbalan langsung yang diberikan kepada guru, biasanya mencakup ansuransi
kesehatan,cuti, pensiun, rencana
pendidikan.
Berdasarkan pengujian
hipotesis yang telah dilakukan
diperoleh hasil bahwa kepimpinan
kepala sekolah, disiplin kerja,
kompetensi social guru, dan
kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di
SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru. Hal ini dapat dilihat pada Tabel uji f yang menyatakan bahwa
Fhitung13,373>Ftabel2,46 dan nilai
signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05. Selain
itu, berdasarkan hasil analisis
koefisien determinasi diperoleh nilai square sebesar 0,365 yang artinya 36,50% perubahan pada variabel
dependen (kinerja guru) dapat
dijelaskan oleh variabel independen (kepimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, kompetensi social guru, dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru) sedangkan sisanya sebesar 63,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Menurut Rivai (2005:14)
kinerja merupakan terjemahan dari kata performance yang didefinisikan
sebagai hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu
untuk melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
kinerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang guru dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama periode tertentu sesuai standar kompetensi dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Kinerja seorang guru tidak dapat terlepas darikompetensi yang melekat dan harus dikuasai. Kompetensi guru merupakan bagian penting yang
dapat menentukan tingkat
kemampuan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai
seorang pengajar yang merupakan hasil kerja dan dapat diperlihatkan melalui suatu kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kecepatan dan komunikasi yang baik
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kepemimpinan kepala sekolah
berpengaruh positif dan
siginifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan
Kamang Baru. Berdasarkan
analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan
diperoleh nilai thitung sebesar
2,776 > ttabel sebesar 1,660
dengan nilai signifikan 0,007 <0,05, berarti Ha diterima dan H0
ditolak. Dengan koefisien regresi
sebesar 0,117 satuan, jika
kepemimpinan kepala sekolah bagus maka akan meningkat kinerja guru sebesar satu satuan sedangkan variabel bebas lain tetap.
2. Disiplin kerja berpengaruh
positif dan siginfkan terhadap kinerja guru di SMA Negeri di
Kecamatan Kamang Baru.
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung
sebesar 3,075> ttabel sebesar
1,660 dengan nilai signifikan 0,0003<0,05, berarti Ha diterima
dan H0 ditolak. Dengan
koefisien regresi sebesar 0,081 satuan, jika disiplin kerja bagus maka akan meningkat kinerja
guru sebesar satu satuan
sedangkan variabel bebas lain tetap.
3. Kompetensi sosial guru
berpengaruh positif dan
di SMA Negeri di Kecamatan
Kamang Baru. Berdasarkan
analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperolehnilai thitung sebesar
5,019> ttabel sebesar 1,660
dengan nilai signifikan 0,000 <0,05, berarti Ha diterima dan H0
ditolak. Dengan koefisien regresi
sebesar 0,150 satuan, jika
kompetensi sosial guru bagus maka akan meningkat kinerja
guru sebesar satu satuan
sedangkan variabel bebas lain tetap.
4. Kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, kompetensi sosial
guru dan kompensasi
berpengaruh positif dan
signifikan kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai Fhitung 13,373> Ftabel 2,46 dan
nilai signifikan 0,000 < 0,05, hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian
dapat dikatakan kepemimpinan kepala sekolah, disiplin kerja, kompetensi sosial guru dan
kompensasi berpengaruh positif dan signifikan kinerja guru di SMA Negeri di Kecamatan Kamang Baru.
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, D. A. N. (2013). Pengaruh
Kedisiplinan, Lingkungan
Kerja dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar.Volume 9, Nomor 2. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Barnawai & Arifin, M. 2014.Kinerja Guru Profesional (Instrumen Pembinaan, Peningkatan, & Penilaian). Jogyakarta: Ar- Ruzz Media. E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. E. Mulyasa. 2007. Standar
Kompetensi dan Sertifikasi
Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
E. Mulyasa. 2011. Menjadi Guru
Profesional. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Siagian, Sondang P.
2002.Kepemimpinan
Organisasi & Perilaku
Administrasi.Jakarta: Gunung Agung.
Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian
Dengan Perhitungan Manual dan Aplokasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Supardi. 2013. Kinerja Guru.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Pedidikan Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. Suyanto dan Asep Jihad. 2013.
Menjadi Guru Profesional
Strategi Meningkatkan
Kualifikasi dam Kualitas
Guru di Era Global. Jakarta: Erlangga.
Wardi, P. I. S. dan Y. (2012).
Pengaruh Kepemimpinan
Kepala Sekolah dan
Kompetensi Guru terhadap
Kinerja Guru Bidang
produktif Jurusan
Manajemen Bisnis di SMK Kota Jambi, 4.
Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar
Profesionalisme Guru
strategi Praktis mewujudkan
Citra Guru Profesonal.
Jakarta: Prestasi Jakarta. Wibowo, Agus dan Hamrin. 2012.
Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta: Pustaka Belajar.