UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
SURAT
PERNYATAAN
DIREKSI
TENTANG
TANGGUNG
JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
TENGAH
TAHTIN
2014
PT.INDO ACIDATAMA TbK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:l.Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili/ sesuai KTP atau kartu identitas lain
Nomor Telepon Jabatan 2. Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili/ sesuai KTP atau kartu identitas lain
Nomor Telepon Jabatan
,dr
t
w
Sharad Ugrankar Direktur Head Office :Graha Kencana Suite 9-A
Jl. Raya Perjuangan No. 88 Jakarta 11530, lndonesia
: Budhi Moeljono
: Graha Kencana Lt 9, Jl. Raya Perjuangan 88 Jakarta
Jl.Ir.
H. Juanda 134RT 002 RW 009 Kel. Gandekan Kec. Jebres Surakarta s3660777
Presiden Direktur Sharad Ganesh Ugrankar
Graha Kencana Lt 9, Jl. Raya Perjuangan 88 Jakarta Apt. Belleeza Tower
IV/l
23AGrogol Selatan
-
Jakarta Selatan 53660777Direktur
menyatakan bahwa:
l.
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan;2.
Laporan keuangan perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia;3.
a.
Semua informasi dalam laporan kuangan perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar;b. taporan keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
4.
Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.'
Jakarta,2
I
Juli 2ol4
Budhi Moeljono Presiden Direktur
Factory:
Rp. Rp. ASET
ASET LANCAR
Kas dan Bank 2.c, 2.d, 3, 29, 30 27.582.530 8.598.239 Piutang Usaha 2.c, 2.e, 2.r, 2.s, 4, 16, 29, 30
Pihak-pihak Berelasi 448.023 401.736 Pihak Ketiga 99.101.379 81.303.788 Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.s, 5 17.243 20.489 Persediaan 2.f, 2.j, 6 94.078.322 192.744.153 Biaya Dibayar Muka 2.g 487.449 924.990 Uang Muka Pembelian dan Lainnya 8 88.393.207 10.795.790 Total Aset Lancar 310.108.154 294.789.185
ASET TIDAK LANCAR
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.s, 9, 30 1.635 2.775 Properti Investasi 2.h, 2.j, 10 4.296.970 4.296.971 Aset Tetap (Netto) 2.i, 2.j, 11 121.902.169 118.272.543 Aset Tidak Berwujud 2.l 341.233 408.897 Aset Pajak Tangguhan 2.o, 7.b 3.710.468 3.012.177 Total Aset Tidak Lancar 130.252.476 125.993.363
TOTAL ASET 440.360.630 420.782.548
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman Jangka Pendek 2.s, 13, 29, 30 64.170.682 59.788.989 Hutang Usaha 2.s, 14, 29, 30 11.598.922 9.708.678 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.s, 15 4.768.000 4.768.000 Hutang Pajak 2.o, 7.c 5.444.858 3.654.222 Beban Akrual 2.m, 17 5.132.119 3.023.737 Bagian Lancar atas Pinjaman Jangka Panjang
Hutang Bank 2.c, 2.s, 18, 29, 30 3.322.903 8.459.950 Hutang Pembiayaan Komsumen 19 681.091 436.092 Liabilitas Lainnya 748.996 -Total Liabilitas Jangka Pendek 95.867.571 89.839.668
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman Jangka Panjang
Hutang Bank 2.c, 2.s, 18, 29, 30 - -Hutang Pembiayaan Komsumen 19 695.761 584.307 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 2.n, 26 16.732.939 15.982.939 Total Liabilitas Jangka Panjang 17.428.700 16.567.246
TOTAL LIABILITAS 113.296.271 106.406.914
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp. 50 per saham Modal Dasar - 12.000.000.000 saham
20 301.000.000 301.000.000 Tambahan Modal Disetor 21 600.000 600.000 Komponen Ekuitas Lainnya 9 29.171.606 29.172.746 Akumulasi Laba (Rugi) (3.707.248) (16.397.112) Total Ekuitas 327.064.358 314.375.634
TOTAL LIABILITAS dan EKUITAS 440.360.630 420.782.548 Modal ditempatkan dan disetor penuh
30 Juni 2014 30 Juni 2013 Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)
Rp. Rp.
PENJUALAN 2.m, 2.s, 16, 22 244.484.223 190.509.009
BEBAN POKOK PENJUALAN 2.m, 23 (193.030.231) (150.526.784)
LABA (RUGI) KOTOR 51.453.992 39.982.225
Beban Usaha 2.m, 24 (31.349.853) (25.185.124) Pendapatan Lainnya 2.m, 25a 951.539 289.571 Beban Lainnya 2.m, 25b (151.099) (1.426.690)
LABA USAHA 20.904.579 13.659.982
Biaya Keuangan 2.m (4.068.853) (3.366.776)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 16.835.726 10.293.206
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.o
Pajak Kini 7.a (4.844.155) (3.330.062) Pajak Tangguhan 7.b 698.291 43.048 Total Beban Pajak Penghasilan (4.145.864) (3.287.014)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 12.689.862 7.006.192
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
Keuntungan dari Kenaikan Nilai Wajar Efek
yang tersedia untuk Dijual (1.140) (4.950) Total Pendapatan Komprehensif Lain (1.140) (4.950)
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 12.688.722 7.001.242
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR/DILUSIAN
(dalam Rupiah Penuh) 2,11 1,16
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
Saldo Laba Jumlah Ekuitas
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2012 301.000.000 600.000 (4.450) - (32.391.407) 269.204.143
Laba Komprehensif Tahun Berjalan - - (7.275) 29.184.471 15.994.295 45.171.491 Saldo per 31 Desember 2013 301.000.000 600.000 (11.725) 29.184.471 (16.397.112) 314.375.634
Laba Komprehensif Tahun Berjalan - - (1.140) - 12.689.865 12.688.725 Saldo per 30 Juni 2014 301.000.000 600.000 (12.865) 29.184.471 (3.707.247) 327.064.359
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor
Komponen Ekuitas Lainnya Aset Keungan tersedia
30 Juni 2014 30 Juni 2013 (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)
Rp. Rp.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan/(Pembayaran) Kas dari Pihak Hubungan Istimewa (46.288) (5.008.702) Penerimaan/(Pembayaran) Kas dari pihak ketiga 227.420.963 190.217.835 Penerimaan/(Pembayaran) Kas kepada pemasok dan pihak ketiga Lainnya (171.303.510) (133.796.165) Penerimaan/(Pembayaran) Pajak (2.753.186) 1.449.966 Penerimaan/(Pembayaran) Bunga (4.124.314) (3.387.767) Pembayaran pada karyawan (18.885.670) (14.172.795)
Arus Kas Diperoleh dari (Dipergunakan untuk) Aktivitas Operasi 30.307.995 35.302.372
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap dan Aset Dalam Penyelesaian (9.071.712) (6.505.855) Penjualan Aset Tetap 284.205 -Pembayaran Uang Muka Aset Tetap (2.137.295) (359.860)
Arus Kas Diperoleh dari (Dipergunakan untuk) Aktivitas Investasi (10.924.802) (6.865.715)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman Bank 87.705.358 104.336.632 Pembayaran Hutang Bank (88.104.258) (138.064.383)
Arus Kas Diperoleh dari (Dipergunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (398.900) (33.727.751)
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 18.984.293 (5.291.094)
Kas Dan Setara Kas Awal Tahun 8.598.238 18.746.819 Kas Dan Setara Kas Akhir Tahun 27.582.530 13.455.725
Kas Dan Setara Kas Akhir Tahun terdiri dari:
Kas 466.978 432.487 Bank 27.115.553 13.023.238
Jumlah 27.582.530 13.455.725
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini
1 Umum
1.a. Pendirian Perusahaan
1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
1.c. Karyawan, Direksi dan Komisaris
30/Juni/2014 31/Desember/2013
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Bambang Setijo : Bambang Setijo Wakil Presiden Komisaris : Budhi Santoso : Budhi Santoso Komisaris : Budhi Hartono : Budhi Hartono : Biantoro Setijo : Biantoro Setijo : Wymbo Widjaksono : Wymbo Widjaksono Komisaris Independen : Antonius Budidarmodjo : Antonius Budidarmodjo
: Stephanus Junianto : Stephanus Junianto : Pulin Thitta Joseph Mathew : Sharad Ganesh Ugrankar
PT. Indo Acidatama Tbk (Perusahaan) didirikan pada awalnya bernama PT Sarasa Nugraha Tbk, berdasarkan Akta Notaris Sri Rahayu, SH, Notaris di Jakarta No. 5 tanggal 7 Desember 1982. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1433.HT.01.TH.85 tanggal 18 Maret 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, No. 36 tanggal 11 Juni 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85992.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008.
Pada tanggal 2 Desember 1992 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1917/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 5.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat.
Pada tanggal 11 Oktober 2000 dan 30 Oktober 2000 Perusahaan melakukan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 81.100.000 saham biasa dan 110.000.000 saham biasa melalui konversi hutang.
Perusahaan tidak mempunyai entitas induk karena tidak terdapat pemegang saham Perusahaan yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara melebihi 50%.
Pada tanggal pelaporan, South East Union, PT Budhi Bersaudara Manunggal dan PT Kemiri Sarana Investama merupakan entitas yang masing-masing memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan dan tidak terdapat pihak pengendali. Perusahaan berkedudukan di Gedung Graha Kencana Suite 9A, Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta. Perusahaan memiliki pabrik yang berlokasi Surakarta dengan alamat Jl. Raya Solo-Sragen Km 11 Desa Kemiri , Jawa Tengah. Perusahaan memulai kegiatan komersiil garmen sejak 1984 dan kimia sejak tahun 1989.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.020.000.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri pakaian jadi, kimia dasar, kemasan dari plastik dan perdagangan ekspor dan impor. Pada saat ini kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang industri kimia dasar
Pada tanggal 25 Agustus 2005 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam sehubungan dengan penggabungan usaha dan jumlah penambahan saham yang beredar sebesar 3.820.000.000 lembar saham.
Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) No. 11 tanggal 03 Juni 2014 dan No 39 tanggal 10 Juni 2013 keduanya dari Notaris Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta adalah sebagai berikut :
30/Juni/2014 31/Desember/2013 Dewan Direksi
Presiden Direktur : Budhi Moeljono : Budhi Moeljono
Wakil Presiden Direktur : Mulyadi Utomo Budhi Moeljono : Mulyadi Utomo Budhi Moeljono Direktur : Wong Lukas Yoyok Nurcahya : Wong Lukas Yoyok Nurcahya
: Nurdjono Kusumohadi : Nurdjono Kusumohadi : Tio Liong Khoeng : Tio Liong Khoeng Direktur Independen : Sharad Ganesh Ugrankar
1.d. Komite Audit
Susunan Komite Audit berdasarkan Rapat Dewan Komisaris tanggal 06 Juni 2014 Ketua Komite Audit : Stephanus Junianto
Anggota : Antonius Budidarmodjo : Bernard Edhi Hartono
1.e. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Benny Herman
1.f. Kepala Internal Audit
2 Ikhtisar Kebijakan Akuntasi
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan
Angka-angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan secara lain.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Aset dan Liabilitas moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan .
Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh DSAK-IAI, serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 (Revisi 2012) tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan" dan Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang Perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
Laporan Keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan., kecuali beberapa akun tertentu yang berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan keuangan ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Berdasarkan SK Direksi no 002/SK.DIR/XI/2013 tanggal 25 Nopember 2013 Kepala Internal Audit Perusahaan adalah Fatqul Aziz Mustofa, SE .
30/Juni/2014 31/Desember/2013 (Dalam Rupiah Penuh) (Dalam Rupiah Penuh)
1 GBP 20.379,62 20.096,63
1 EUR 16.332,90 16.821,44
1 USD 11.969,00 12.189,00
1 SGD 9.582,50 9.627,98
1 CNY 1.945,29 1.999,21
1 Yen Jepang (JPY) 118,14 116,16
2.d. Kas dan Setara Kas
Pengaturan mengenai kebijakan Kas dan Setara Kas tidak dijelaskan secara spesifik.
2.e. Penyisihan Piutang ragu-ragu
2.f. Persediaan dan Penyisihan Persediaan
2.g. Biaya Dibayar di Muka
2.h. Properti Investasi
Sebelum 1 Januari 2013
Setelah 1 Januari 2013
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Properti Investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis dimasa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau Rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi klomprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika dan hanya jika terdapat perubahan pengunaan yang ditujukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi kepihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika dan hanya jika terdapat perubahan pengunaan yang ditujukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Biaya perolahan bahan baku dan pembantu ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses dengan metode rata-rata bergerak (moving average) . Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan hasil penelaah terhadap keadaan persediaan akhir periode.
Properti Investasi terutama terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai untuk kenaikan nilai dan belum ditentukan penggunaannya oleh perusahaan.
Properti Investasi pada pengakuan awal diukur sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi.
Properti Investasi setelah pengakuan awak diukur dengan menggunakan model biaya.
Properti Investasi diukur setelah pengakuan awal diukur dengan menggunakan model revaluasi. Nilai wajar tanah biasanya ditentukan melalui penilaian berdasarkan bukti pasar yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi profesional. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaah terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Kas adalah terdiri dari Kas dan Bank adalah komponen aset Perusahaan yang paling likuid, Kas dan Bank dapat digunakan oleh Perusahaan setiap saat dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Setara Kas terdiri dari deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.
2.i. Aset Tetap
Sebelum 1 Januari 2013
Setelah 1 Januari 2013
Taksiran masa manfaat ekonomis untuk masing-masing aset tetap adalah sebagai berikut :
Tahun
Bangunan 20 tahun
Mesin dan Peralatan 10 - 20 tahun
Laboratorium 10 tahun
Kendaraan dan Peralatan Kantor 4 - 5 tahun Unit Pengolah Limbah 5 - 10 tahun
2.j. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tatep tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi jumlah terpulihkan, nilai aset tersebut diturunkan menjadi sebesar estimasi jumlah terpulihkan, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metoda garis lurus (straight-line metode ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tatap bersangkutan.
Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungannya atau kerugian yang terjadi diperhitungkan sebagai laba atau rugi tahun bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan ddan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung kelaporan laba rugi komprehensif konsilidasian saat terjadinya biaya-biaya tersebut
Aset tetap berupa tanah dan bangunan setelah pengakuan awal diukur dengan menggunakan model revaluasi. Nilai wajar tanah biasanya ditentukan melalui penilaian berdasarkan bukti pasar yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi profesional.
Aset Tetap pada pengakuan awal diakui sebesar biaya perolehannya termasuk pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indukasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset
2.k. Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Usaha
2.l. Aset Tak Berwujud
Aset tidak berwujud dihentikan pengakuannya pada saat : a) Dijual ; atau
b)
2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Beban diakui sesuai manfaat pada periode berjalan (accrual basis) .
2.n. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif
Imbalan Pasca Kerja
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan pada saat reklasifikasi dan disusutkan.
Penjualan diakui pada saat barang dikapalkan (FOB shipping point) untuk penjualan ekspor dan penyerahan barang kepada para pelanggan untuk penjualan lokal.
Saat ini Aset takberwujud adalah berupa pengembangan sistem dan perangkat lunak komputer, termasuk seluruh biaya langsung terkait persiapan untuk tujuan penggunaan
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program dan 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan kelaporan laba rugi komprehensif konsolidasi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif
Imbalan Pasca Kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 ("UU 13/2001")
Aset Tak Berwujud memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi penurunan biaya dan akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metoda garis lurus untuk mengalokasikan biaya aset tidak berwujud sepanjang estimasi masa manfaat (5 tahun).
Ketika tidak ada manfaat ekonomis dimasa depan yang dapat diharapkan dari penggunaan atau penjualan aset tersebut.
Beban jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting ). Dalam hal ini biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sampai imbalan tersebut mencapai vest .
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja.
2.o. Pajak Penghasilan
2.p. Laba per Saham
2.q. Informasi Segmen
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas :
* yang terliaht dalam akktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban. *
* tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan
2.r. Transaksi dan saldo dengan Pihak Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
i.
ii.
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari satu pihak ketiga yang sama. iv.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain ( atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya) Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.
Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk memberhentikan pekerja berdasarkan secara formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan, atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk mengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggungjawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai Aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian Aset pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi dimasa yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya;
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat Aset dan Liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yeng berlaku saat ini.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinga entitas induk, entitas anak, entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain)
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diindetifikasi dalam huruf (a). vii.
2.s. Instrumen Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut :
(i) Aset keuangan
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 katagori, yaitu :
* Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
* Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
* Investasi yang dimiliki hingga Jatuh Tempo
a)
b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada tanggal laporan, Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh temponya.
* Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk memiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak dikalsifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang dikalsifikasikan dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk perdagangan. Aset keuangan dikalsifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan yang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia dijual adalah investasi efek tersedia untuk djual. Orang yang diindentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Investasi yang dimiliki hingga Jatuh Tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain :
Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas bank, piutang usaha dan piutang lain-lain yang merupakan bagian dari aset lancar.
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajar dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat nilai tukar daei aset moneter yang dikalsifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif
Pinjaman yang diberikan dan Piutang adalah Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi dipasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga. efektif.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelengggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
Penurunan Nilai Aset Keuangan.
Beberapa bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :
* Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
* Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tungakan pembayaran pokok atau bunga; *
* Peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode terkait.
Reklasifikasi Aset Keuangan
(ii) Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dikelompokkan dalam :
* Liabilitas Keuangan yang Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Perusahaan tidak memiliki Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporn laba rugi.
* Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi.
Penghentian Pengakuan aset dan Kewajiban Keuangan.
Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah hutang bank, hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain yang merupakan bagian dari liabilitas lancar.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir atau perusahaan mentrasfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika perusahaan tidak mentrasfer serta tidak memiliki secara subtansial atas seluruh resiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika perusahaan memiliki secara subtansial seluruh resiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat dibursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas dibawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Apabila aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode bersangkutan.
Dalam hal efek akuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
Reklasifikasi hanya dikenakan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Nilai tercatat aset keangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan. kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangkan melalui penggunaan akun penyisihan piutang dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan ; atau
Penurunan nilai aset keuangan atas pinjaman yang diberikan dan piutang dievaluasi oleh manajemen secara individual. Pinjaman yang diberikan dan piutang diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang telah terjadi setelah pengakuan awal, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan yang dapat diestimasi secara handal.
Metoda suku bunga Efektif
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika liabilitas perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluwarsa.
Metoda suku bunga Efektif adalah metoda yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku Bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiscontokan estimasi penerimaan kas dimasa yang akan datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oelh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premiun dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instumen keuangan atau lebih tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
3 Kas dan Bank
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Kas
Rupiah 368.180 782.390 EUR (2014: EUR 3.755; 2013: EUR 2.655) 61.330 44.661 GBP (2014: GBP 1.240;2013: GBP 1.240) 25.271 24.920 Yen (2014: Yen 42.000; 2013: Yen 42,000) 4.962 4.879 USD (2014: USD 412,00; 2013: USD 8.755) 4.931 106.715 CNY (2014: CNY 815; 2013: CNY 815) 1.585 1.629 SGD (2014:SGD 75; 2013: SGD 75) 719 722
466.978
965.916
Bank
Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia 569.495 175.871 PT Bank Central Asia Tbk 167.131 124.291 PT Bank CIMB Niaga Tbk 100.139 43.072 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 3.879 24.513
840.644
367.747 US Dollar
PT Bank Internasional Indonesia 20.996.541 6.817.723 (2014: USD 1.754.243,53; 2013: USD 559.334,08)
PT Hongkong and Shanghai Banking Corporation 5.278.368 446.853 (2014: USD 441.003,27; 2013: USD 36,660,36)
26.274.909
7.264.576
Jumlah 27.582.530 8.598.239
4 Piutang Usaha
a. Berdasar Pelanggan 30/Jun/14 31/Dec/13
(Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Pihak Berelasi
PT. Sama Mandiri 327.927 193.304 PT. Sari Warna Asli 120.097 208.432
448.023
401.736
Pihak Ketiga
Karsavicta Satya, PT 43.945.880 45.942.160 Parama Mandyadana, PT 14.025.000 9.586.500 Nippon Shokubai Indonesia, PT 7.164.672 -Pomal Tani Mandiri, PT 6.186.896 -Gemilang Karunia Abadi, PT 4.918.478 7.181.216 Sumber Rejeki Abadi Sentosa, PT 4.122.662 3.025.621 Indokemika Jayatama, PT 2.878.872 -Padi Hijau Buana, PT 2.162.949 1.452.527 Industri Semak, PT 1.920.600 640.200 Udaya Anugrah Abadi, PT 1.803.162 1.158.442 Panca Kusuma Aneka Kimia, PT 1.365.216 742.168 Cipta Karya Persada, PT 1.362.000 890.400 Bintang Timur, UD 1.074.796 1.763.126 Sidola, PT 619.065 -Frisian Flag Indonesia, PT 553.559
-Indokemika Jayatama, PT - 2.479.968 Adikreasi Ekaprakarsa, PT - 292.160 Yono Purwanto - 511.533 lain-lain (dibawah Rp. 500 juta) 5.300.171 5.018.874 Jumlah Piutang Pihak Ketiga 99.403.979 81.606.388
Dikurangi : Penyisihan Piutang ragu-ragu (302.600) (302.600) Jumlah Piutang Pihak Ketiga 99.101.379 81.303.788
Jumlah Piutang Usaha 99.549.402 81.705.524
b. Berdasarkan Umur 30/Jun/2014 31/Dec/2013
(Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Belum Jatuh Tempo 92.614.552 68.299.915 Telah Jatuh Tempo
> 1 bulan - 2 bulan 2.787.309 12.817.783 > 2 bulan - 3 bulan 3.984.631 349.374 > 3 bulan - 6 bulan 465.511 541.052
Dikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai - Pihak Ketiga (302.600) (302.600) Jumlah 99.549.402 81.705.524
c. Berdasarkan Mata Uang 30/Jun/2014 31/Dec/2013
(Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Rupiah 84.023.525 68.588.081 Mata Uang Asing (2014: 1.322.456,06; 2013: USD 1,100,996,20) 15.828.477 13.420.043
Dikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai - Pihak Ketiga (302.600) (302.600)
99.549.402
81.705.524
Mutasi Penyisihan Piutang ragu-ragu 30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Saldo awal 302.600 570.500 Penambahan (Pemulihan) - (267.900)
Saldo Akhir 302.600 302.600
5 Aset Keuangan Lancar Lainnya
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Pihak Ketiga
PT Supra Busana Yasa 2.048.001 2.048.001 PT. Panca Brother Swakarsa 1.272.033 1.272.033 Koperasi Karyawan 17.243 -Indocid Nusa Cemerlang - 20.489
3.337.277
3.340.523
Dikurangi : Penyisihan Piutang Ragu-ragu (3.320.034) (3.320.034) Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia senilai Rp. 39.000.000 (lihat catatan 13.a)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha cukup untuk menutup kemungkinan kerugian penurunan nilai piutang usaha.
6 Persediaan
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Bahan Baku Tetes 73.846.136 168.902.036 Barang Jadi 7.085.815 11.562.061 Suku Cadang 6.606.433 6.533.909 Bahan Pembantu 3.977.916 3.713.680 Barang Dalam Proses 2.608.164 2.036.010
94.124.464
192.747.696 Penyisihan Persediaan (46.142) (3.543)
Jumlah 94.078.322 192.744.153
Mutasi penyisihan persediaan adalah sebagai berikut 30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp. Saldo Awal 3.543 50.002 Penambahan 42.599 -Pemulihan - (46.459) Saldo Akhir 46.142 3.543 7 Perpajakan 30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Pajak Kini (4.844.155) (7.595.239) Pajak Tangguhan 698.291 (9.077.420) Jumlah (4.145.864) (16.672.659) Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi untuk menutupi kerugian dari keusangan dan persediaan yang tidak lancar
Persediaan senilai Rp. 100,000,000 dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek kepada The Hongkong and
Shanghai Bangking Corporation Limited (HSBC) (lihat Catatan 13.b).
Pada tanggal 19 Agustus 2008, Perusahaan menerima surat dari PT Supra Busanayasa (SBY) dan PT Panca Brothers Swakarsa (PBS) tentang permohonan konversi tagihan Perusahaan masing-masing sebesar USD 208,811.33 dan USD 134,400 kedalam mata uang Rupiah. Perusahaan menyetujui dengan mengkonversi ke Rupiah dengan kurs Rp. 9.378 sehingga tagihan masing-masing menjadi Rp. 2.048.001 (termasuk PPN Rp. 89.768) dan Rp. 1.272.033 (termasuk PPN Rp. 11.630). Pada tanggal 20 Oktober 2008 Perusahaan menerima surat dari SBY dan PBS yang menyatakan ketidaksanggupan untuk membayar kewajiban kepada Perusahaan, oleh karena itu Perusahaan telah membentuk penyisihan atas piutang ini.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.
Perusahaan telah diasurasikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia dan PT Asuransi Allianz Utama Rama terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 110.000.000 dan USD 1.052,632 untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang sebesar Rp. 3.320.034 cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai piutang tersebut.
Pajak Kini
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 16.835.726 32.666.954 Beda waktu
Penyusutan Aset Tetap 2.043.163 (1.085.884) Beban Imbalan Kerja 750.000 1.300.779 Penyisihan (Pemulihan) Persediaan 42.599 (46.459) Penyisihan Piutang Ragu-Ragu - (267.900) Kenaikan Nilai Wajar Properti Investasi - (3.725.798) Jumlah Beda Waktu 2.835.763 (3.825.262) Beda Tetap
Representasi dan Sumbangan 15.600 126.950 Pendapatan Jasa Giro & Bunga (53.039) (53.603) Beban & Denda Pajak (300.324) 1.397.274 Biaya Lainnya 42.896 68.643 Jumlah Beda Tetap (294.868) 1.539.264 Laba Kena Pajak 19.376.621 30.380.956
Perhitungan beban dan hutang pajak kini Perusahaan adalah sebagai berikut :
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Beban Pajak Kini dengan tarif pajak yang berlaku 4.844.155 7.595.239 Dikurangi :
Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka
PPh Pasal 22 (Import) (744) (8.044) PPh Pasal 25 (2.780.775) (6.848.533) Kurang (Lebih) Bayar Pajak Penghasilan 2.062.637 738.662
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 16.835.726 32.666.954
Pajak dihitung pada tarif pajak berlaku (4.208.932) (8.166.739) Koreksi Fiskal (635.224) 571.500 Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang berlaku (4.844.155) (7.595.239) Pajak Tangguhan 698.291 (9.077.420) Beban Pajak (4.145.864) (16.672.659)
b. Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan 31/Desember Dibebankan 30/Juni
2013 ke Laporan 2014 Laba Rugi
Rp. Rp. Rp.
Penyusutan Aset Tetap 663.108 510.791 1.173.899 Imbalan Pasca Kerja 3.995.735 187.500 4.183.235 Keuntungan Revaluasi Aset Tetap (1.536.025) - (1.536.025) Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
Rekonsiliasi antara laba sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif dengan Laba Rugi Fiscal untuk yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sbb :
Penyisihan Piutang 905.658 - 905.658 Penyisihan Persediaan 885 10.650 11.535 Penyisihan Penilaian Aset Pajak Tangguhan (830.894) (10.650) (841.544)
3.012.177
698.291 3.710.468
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
c. Hutang Pajak
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 3.148.315 1.313.999 PPh Pasal 29 2.062.637 738.662 PPh Pasal 21 175.077 974.112 PPh Pasal 23 35.830 105.504 PPh (4) 2 Final 22.999 16.531 PPh Pasal 25 - 505.414 5.444.858 3.654.222
8 Uang Muka Pembelian dan Lainnya
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Uang Muka Pembelian dan Lainnya
Rupiah
Pembelian Bahan Baku 85.302.552 9.959.613 Pembelian Aset Tetap 2.973.472 836.177 Pembelian Lainnya 117.183
-88.393.207
10.795.790
9 Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
PT Karwel Indonesia Tbk (sebanyak 15.000 saham) 14.500 14.500 Laba/(Rugi) Belum realisasi (12.865) (11.725)
1.635
2.775 Mutasi Laba/(Rugi) Belum Realisasi
Saldo Awal Tahun 11.725 4.450 Penyisihan Tahun Berjalan 1.140 7.275
12.865
11.725 Pada tanggal 11 Desember 2013, Perusahaan telah menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No, 2515/WP/PJ.07/2013 mengenai pengajuan keberatan atas hasil STP diatas. Didalam surat tersebut Direktur Jendral Pajak memutuskan untuk mengabulkan sebagaian keberatan Perurusahaan sebesar Rp. 300.324
Pada tanggal 31 Juli 2013, Perusahaan telah menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 sebesar Rp. 45.608 berdasarkan surat ketetapan No, 00221/201/11/528/13 untuk tahun pajak 2011
Pada tanggal 8 Mei 2013, Perusahaan telah menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No, 76/WP/PJ.07/2013 mengenai pengajuan keberatan atas hasil SKPKB PPN diatas. Didalam surat tersebut Direktur Jendral Pajak memutuskan untuk mengabulkan sebagaian keberatan Perurusahaan sebesar Rp. 1.952.107
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, uang pembelian bahan baku sebagian besar merupakan pembelian tetes dan sebagian sebesar Rp. 4,835,000 adalah muka pembelian tehnologie penghematan penggunaan batubara kepada Japan Jinando Interprice yang sampai saat ini belum selesai percobaannya.
Perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual disajikan sebagai keuntungan (kerugian) dari kenaikan (penurunan) nilai wajar atas efek tersedia untuk dijual pada Keuntungan (Kerugian) Komprehensif lainnya.
Investasi Jangka Panjang ini merupakan Investasi Efek dari PT Karwel Indonesia Tbk sebanyak 15.000 lembar saham, dengan Nilai Wajar Efek sebesar Rp. 144,- dan Rp. 185,- per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
10 Properti Investasi
Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi Revaluasi Saldo Akhir Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Nilai Perolehan
Tanah 4.296.971 - - - 4.296.971
Nilai Tercatat 4.296.971 4.296.971
Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi Revaluasi Saldo Akhir Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Nilai Perolehan
Tanah 571.173 - 3.725.798 - 4.296.971
Nilai Tercatat 571.173 4.296.971
11 Aset Tetap
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Revaluasi Reklasifikasi Saldo Akhir Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Nilai Perolehan
Tanah 49.994.720 7.005.665 - - - 57.000.385 Bangunan 13.427.555 - - - - 13.427.555 Mesin & Peralatan 222.469.241 559.586 - - - 223.028.827 Kendaraan 9.950.770 840.500 (467.182) - - 10.324.088 Laboratorium 2.415.356 647.766 - - - 3.063.122 Inventaris Kantor 3.018.743 18.195 - - - 3.036.938 Unit Pengolah Limbah 12.262.119 - - - - 12.262.119
313.538.504
9.071.712 (467.182) - - 322.143.034
Aset Dalam Penyelesaian
Gedung dan Bangunan - - - - - -Mesin dan Peralatan 13.000 - - - - 13.000
313.551.504
9.071.712 (467.182) - - 322.156.034
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 4.511.554 296.267 - - - 4.807.821 Mesin & Peralatan 162.215.081 4.277.616 - - 6.348.931 172.841.628 Kendaraan 6.063.931 645.828 (467.182) - - 6.242.577 Laboratorium 1.185.602 135.171 - - - 1.320.773 Inventaris Kantor 2.809.827 54.172 - - - 2.863.999 Unit Pengolah Limbah 18.492.966 33.032 - - (6.348.931) 12.177.067
195.278.961
5.442.086 (467.182) - - 200.253.865
Nilai Buku 118.272.543 121.902.169
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Revaluasi Reklasifikasi Saldo Akhir Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Nilai Perolehan
Tanah 12.818.572 10.033.076 - 27.143.072 - 49.994.720 Bangunan 9.654.078 9.100 - 3.577.424 186.953 13.427.555 Mesin & Peralatan 217.936.871 1.631.365 - - 2.901.005 222.469.241 Kendaraan 7.725.235 2.900.154 (674.619) - - 9.950.770 Laboratorium 2.058.642 356.714 - - - 2.415.356 Inventaris Kantor 2.948.728 70.015 - - - 3.018.743 Unit Pengolah Limbah 12.262.119 - - - - 12.262.119 Pada tanggal 31 Desember 2013 perusahaan melakukan perubahan metode akuntasi penilaian harga perolehan Properti Investasi atas Tanah dengan dasar penilaian yang digunakan adalah Nilai Pasar melalui surat keputusan direksi No, 01/SK,DIR/XI/13 tanggal 1 Nopember 2013. Laba atau Rugi yang timbul dari perubahan metode penilaian tersebut diakui dalam laporan laba rugi klomprehensif dalam tahun terjadinya perubahan tersebut.
31 Desember 2013 (Audit) 30 Juni 2014 (Unaudit)
31 Desember 2013 (Audit)
Atas Perubahan Nilai Aset Properti Investasi (Tanah) tersebut nilai pasar tanah yang disajikan adalah berdasarkan laporan penilaian aset tanah dari KJPP Sarwono, Indrastuti & rekan No : L-001/IA/14/sk tanggal 8 Januari 2014 untuk penilaian tanggal 31 Desember 2013.
Aset Dalam Penyelesaian
Bangunan 93.439 93.514 - - (186.953) -Mesin dan Peralatan 542.489 2.371.516 - - (2.901.005) 13.000
266.040.173
17.465.454 (674.619) 30.720.496 - 313.551.504
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 4.103.951 407.603 - - - 4.511.554 Mesin & Peralatan 153.803.299 8.411.782 - - - 162.215.081 Kendaraan 5.592.239 1.143.727 (672.035) - - 6.063.931 Laboratorium 985.407 200.195 - - - 1.185.602 Inventaris Kantor 2.664.694 145.133 - - - 2.809.827 Unit Pengolah Limbah 18.420.036 72.930 - - - 18.492.966
185.569.626
10.381.370 (672.035) - - 195.278.961
Nilai Buku 80.470.547 118.272.543
Beban Penyusutan dalam tahun berjalan dibebankan pada : 30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp. Beban Pokok Penjualan 4.742.086 9.092.510 Beban Administrasi dan Umum 700.000 1.288.860
Jumlah 5.442.086 10.381.370
Aset Tetap Perusahaan dijadikan sebagai jaminan perolehan pinjaman jangka pendek dan panjang (lihat Catatan 13)
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
Berdasarkan Laporannya No.: 14-133.2/NDR/SRSN/B/LL tanggal 6 Juni 2014 , dan atas dasar analisis yang dilakukan oleh KJPP NDR terhadap kewajaran rencana transaksi yang meliputi analisis transaksi, analisis kualitatif dan kuantitatif, analisis kewajaran nilai transaksi dan analisis atas faktor-faktor lain yang relevan serta asumsi-asumsi penting dalam penilailan kewajaran rencana transaksi maka KJPP NDR berpendapat bahwa Rencana Transaksi adalah Wajar.Sesuai dengan laporan hasil penilaian pihak Independen , transaksi pembelian tanah ini merupakan transaksi yang wajar karena dilakukan dengan harga wajar dan tidak ada kerugian dari pihak Perseroan sehingga tidak dikategorikan sebagai transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 dan tidak memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak Karanganyar (Surakarta) dengan hak legal berupa hak guna bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2014 sampai 2038. manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai Tingkat penyelesaian atas aset dalam penyelesaian berupa bangunan, mesin dan peralatan adalah berkisar 5% - 10%.
Pada tanggal 31 Desember 2013 perusahaan melakukan perubahan metode akuntasi penilaian harga perolehan aset tanah dan bangunan dengan dasar penilaian yang digunakan adalah nilai pasar melalui surat keputusan direksi No, 01/SK,DIR/XI/13 tanggal 1 Nopember 2013. Laba atau Rugi yang timbul dari perubahan metode penilaian tersebut diakui dalam laporan laba rugi klomprehensif dalam tahun terjadinya perubahan
Perusahaan pada bulan Juni 2014 membeli 4 (empat) bidang tanah seluas 8.205 m2 dari tanah Hak Milik Bapak Hartono Setyo. Pembelian tanah ini dikategorikan sebagai Transaksi Afiliasi, karena Bapak Hartono Setyo memiliki hubungan keluarga dengan Bapak Bambang Setijo sebagai Presiden Komisaris Perseroan. Transaksi Afiliasi ini dikategorikan sebagai transaksi yang harus memenuhi peraturan Bapepam-LK no IX.E.1 angka 2.a dikarenakan nilai transaksinya melebihi 0,5% dari modal disetor. Untuk memenuhi aturan tersebut Perseroan telah menunjuk penilai Independen yaitu Kantor Jasa Penilai Publik Nirboyo A., Dewi A., dan Rekan (KJPP NDR) untuk melakukan penilaian kewajaran atas transaksi tersebut.
Atas perubahan nilai aset tetap tersebut perusahaan mendapatkan nilai pasar dari tanah yang disajikan adalah berdasarkan laporan penilaian aset tanah dari KJPP Sarwono, Indrastuti & rekan No : L-001/IA/14/sk tanggal 8 Januari 2014 untuk penilaian tanggal 31 Desember 2013.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 6.461.050 dan USD 21.583.915 pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas Aset yang dipertanggungkan.
12 Aset Tidak Digunakan Dalam Usaha
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Nilai Perolehan
Mesin & Peralatan 2.279.407 - (2.279.407) - -2.279.407
- (2.279.407) -
-Akumulasi Penyusutan
Mesin & Peralatan 2.279.407 - (2.279.407) - -2.279.407
- (2.279.407) -
-Nilai Buku -
-Pengurangan Aset Tatap dan Aset Tidak Digunakan merupakan Penjualan Aset dengan perincian sbb :
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp. Harga Jual
Aset Tidak Digunakan - 486.364 Nilai Buku - -Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap - 486.364
13 Pinjaman Jangka Pendek
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Pihak Ketiga
PT Bank Internasional Indonesia 1.527.028 8.388.862 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) 62.643.654 51.400.127
64.170.682
59.788.989
a. PT Bank Internasional Indonesia
a. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) Plafond : Rp. 10.000.000
Bunga : 10,5% - 11,5% p.a. (STR) Jatuh Tempo : 12 bulan
Tujuan : Cadangan Modal Kerja Perusahaan b Fasilitas Pinjaman Promes Berulang 1 (PPB 1)
Plafond : Rp. 56.000.000 Bunga : 9% - 10,5% p.a. (STR) Jatuh Tempo : 12 bulan
Tujuan : Cadangan Modal Kerja Perusahaan c. Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 (PB 2)
Plafond : USD. 1.815.000 Bunga : 6% p.a. (STR) Jatuh Tempo : 12 bulan
Tujuan : Cadangan Modal Kerja Perusahaan d. Fasilitas FX Line
Plafond : USD. 100
Jatuh Tempo : 1 bulan sejak akad kredit
Tujuan : Pembelian Bahan Baku dan ikut serta dalam proyek pemerintah Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan :
*
31 Desember 2013 (Audit)
Berdasarkan Surat Penawaran Kredit Nomor 2009.394/DIRECTOR6-CR4-Solo tanggal 27 Oktober 2009, yang telah mengalami perubahan terakhir yaitu Surat Penegasan Kredit S.2013.0524/DIR GLOBAL - Corporate Banking tanggal 20 Agustus 2013. Fasilitas kredit yang diberikan terdiri dari :
Tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHBG) seluas 183.512 m² dengan SHGB # 1, 4, 5, 11, 13, 14, 15, 16, 17 (Lihat Catatan 12).
Perusahaan harus menjaga ratio keuangan sebagai berikut : * Current ratio minimum 125%
* Leverage maksimum 200%
b. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
1 Fasilitas Combined Limit sebesar Rp. 100,000,000 yang terbagi atas : a. Clean Import Loan 1
Plafond : Rp. 60,000,000 Tingkat Bunga :
Jangka Waktu : Maksimal 120 hari Tujuan :
b. Clean Import Loan 2
Plafond : Rp. 100,000,000 Tingkat Bunga :
Jangka Waktu : Maksimal 210 hari Tujuan :
Penggunaan fasilitas combined limit diatas tidak boleh melebihi Rp. 100,000,000 2. Fasilitas Overdraft sebesar Rp. 4,500,000 adalah sbb :
Pinjaman Rekening Koran (Overdraft) 1
Plafond : Rp. 4.500.000 Tingkat Bunga :
Jangka Waktu : Maksimal 30 hari Tujuan :
a. b. c.
Membiayai pembelian bahan baku tetes
Pada tanggal 27 Juli 2005, Perusahaan dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) menandatangani Corporate Facility Agreement No. SEM/050433/U/05078 yang telah mengalami perubahan terakhir berdasarkan Amendment to Corpotate Facility Agreement No. JAK/130455/U/130503 tanggal 25 Juni 2013. Perusahaan memperoleh fasilitas antara lain :
2.75% per tahun dibawah Best Lending Rate
2.75% per tahun dibawah Best Lending Rate
Menerima pinjaman dalam bentuk apapun kecuali pinjaman yang berhubungan dengan perjanjian ini dan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari.
Fasilitas - fasilitas tersebut dijaminkan dengan fiduciary transfer persediaan sebesar USD. 13,000,000 dan fiduciary transfer terhadap mesin (Storage Tanks dan Storage Pits) senilai Rp. 6,461,050 (lihat Catatan 6 dan 11)
Membiayai pembelian bahan baku tetes
Membuat atau memperpanjang pinjaman kepada pihak lain kecuali yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari.
2% dibawah Best Lending Rate per tahun (floating)
Membuat perjanjian hipotek, penjaminan, menggadaikan tanah atau Aset, asset atau pendapatan yang sekarang maupun yang akan diperoleh.
Dalam Perjanjian kredit disebutkan bahwa Perusahaan terikat dengan beberapa batasan antara lain, Perusahaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari HSBC untuk :
14 Hutang Usaha
a. Berdasar Pelanggan 30/Jun/2014 31/Dec/2013
(Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Sumber Makmur, PT 1.992.334 826.222 Rizky Moro Langgeng 1.123.600 54.893 Asia, CV 924.437 -Rajawali Inti 789.500 499.399 Alfa Laval Indonesia, PT 679.381 -Agung Jaya 550.000 530.634 Hoerbiger Kompresotama Ind 545.750 85.900 Sekar Bengawan 440.000 922.548 Pewee, CV 327.297 619.913 Cendrawasih Tehnik Abadi, PT 285.926 -Supratik Suryamas, PT 255.717 438.739 Hervitama Indonesia, PT 250.745 257.919 Nugroho 250.567 1.545.757 Sari Karya Mas, CV 250.000 851.708 Isenfak Berkat Anugerah 240.240 -Hermon Pancakarsa Libratama, PT 225.523 -Garuda Mas Trasindo - 636.565 PTPN X - 278.142 Lain-lain (dibawah Rp. 200 juta) 2.467.906 2.160.339
Jumlah Hutang Usaha 11.598.922 9.708.678
b. Berdasar Mata Uang 30/Jun/2014 31/Dec/2013
(Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Rupiah 10.674.757 9.372.857 Mata Uang Asing
(2014; USD 21.890,64; 2013: USD 3.850,88) 262.009 46.938 (2014: EUR 40.541,20; 2013: EUR 17.173,50) 662.155 288.883,00
11.598.922
9.708.678
Perusahaan tidak memberikan jaminan kepada pemasok atas transaksi-transaksi hutang yang diberikan
15 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri, berkisar 30 sampai dengan 60 hari.
Akun ini merupakan surat berharga komersial diterbitkan oleh Perusahaan untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan dengan PT Bakrie Sekuritas sebagai arranger (agen) dan tingkat bunga diskonto sebesar 20,75% per tahun.
Surat berharga ini telah jatuh tempo pada tanggal 10 Pebruari 1996 dan berdasarkan hasil negosiasi Manajemen dalam tahun 1997 dengan pihak arranger (agen), Perusahaan hanya diwajibkan untuk melunasi pokok pinjaman sejak tanggal jatuh tempo. Namun sejak tahun 1998 sampai dengan tanggal neraca pihak arranger maupun pemegang surat berharga belum menghubungi Perusahaan untuk membicarakan penyelesaian atas surat berharga komersial tersebut.
16 Saldo dan Transaksi kepada Pihak-Pihak Berelasi
a. Transaksi dengan Pihak Berelasi
Manajemen kunci termasuk dewan direksi, komisaris dan personil manajemen kunci lainnya (catatan 1.c) Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemn kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut :
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Dewan Direksi 2.905.046 7.415.612 Dewan komisaris 913.684 2.332.331
3.818.730
9.747.943
30/Jun/2014 31/Dec/2013 30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Piutang Usaha
PT. Sama Mandiri 327.927 193.304 0,0745 0,0459 PT. Sari Warna Asli 120.097 208.432 0,0273 0,0495
448.023
401.736 0,1017 0,0955
Penjualan
PT. Sama Mandiri 801.945 1.375.642 0,3280 0,3506 PT. Sari Warna Asli 366.269 736.069 0,1498 0,1876
1.168.214
2.111.711 0,4778 0,5382
b. Sifat Pihak Berelasi
PT. Sama mandiri PT. Sari Warna Asli
17 Beban Akrual
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
Rupiah
Biaya Listrik PLN 1.604.240 1.476.567 Biaya Pengiriman 831.968 796.494 Biaya Bunga Bank 379.783 383.129 Biata Steam 107.954 -Biaya Profesional - 367.547 Biaya Lainnya 2.208.173
-5.132.119
3.023.737 Dalam pengendalian yang sama
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris, Manajemen Kunci lainnya
Manajemen Kunci
Sifat Saldo Akun/Transaski
Prosentase terhadap Total
Kompensasi dan Renumerasi
Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga.
Jumlah Aset / Penjualan
Penjualan Barang Jadi
Hubungan dengan Perusahaan
Penjualan Barang Jadi Dalam pengendalian yang sama
Pihak-Pihak Berelasi
Gaji dan Imbalan Jangka Pendek
18 Pinjaman Jangka Panjang
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
PT Bank Internasional Indonesia
(2014: USD 277.625,80; 2013: USD 694.064.32) 3.322.903 8.459.950 Jumlah Jangka Panjang 3.322.903 8.459.950 Bagian Jangka Pendek
PT Bank Internasional Indonesia
(2014: USD 277.625,80; 2013: USD 694.064.32) 3.322.903 8.459.950 3.322.903
8.459.950
Bagian Jangka Panjang -
-19 Hutang Pembiayaan Konsumen
Pembayaran pembiayaan konsumen minimum dimasa mendatang adalah sebagai berikut :
30/Jun/2014 31/Dec/2013 (Tidak Diaudit) (Audit)
Rp. Rp.
PT BII Finance Center 1.376.853 1.020.399 Jumlah Jangka Panjang 1.376.853 1.020.399
Bagian Jangka Pendek
PT BII Finance Center 681.091 436.092 681.091
436.092
Bagian Jangka Panjang 695.761 584.307
20 Modal Saham
Susunan pemegang saham perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan Modal Saham
(lembar) (%) Rp
South East Unicorn Inc. 2.119.652.045 35,21 105.982.602 PT Budhi Bersaudara Manunggal 851.685.910 14,15 42.584.296 PT Kemiri Sarana Investama 819.055.188 13,61 40.952.759 PT Trisetijo Manunggal Utama 600.570.807 9,98 30.028.540 PT Sarana Integritas 303.457.702 5,04 15.172.885 Budhi Santoso (Wakil Presiden Komisaris) 181.575.905 3,02 9.078.795 Budhi Hartono (Komisaris) 127.141.864 2,11 6.357.093 Bambang Setijo (Presiden Komisaris) 111.583.308 1,85 5.579.165 Tio Liong Khoeng (Direktur) 106.799.000 1,77 5.339.950 Budhi Moeljono (Presiden Direktur) 390 0,00 20 Masyarakat (dibawah 5%) 798.477.881 13,26 39.923.894 Jumlah 6.020.000.000 100,00 301.000.000
30 Juni 2014 (Tidak Diaudit)
Perusahaan melakukan transaksi pembiayaan konsumen dengan BII Finance Center atas kendaraan dengan masa pembiayaan 3 tahun dan jatug tempo dalam beberapa tanggal
Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan Modal Saham
(lembar) (%) Rp
South East Unicorn Inc. 2.119.652.045 35,21 105.982.602 PT Budhi Bersaudara Manunggal 851.685.910 14,15 42.584.296 PT Kemiri Sarana Investama 819.055.188 13,61 40.952.759 PT Trisetijo Manunggal Utama 600.570.807 9,98 30.028.540 PT Sarana Integritas 303.457.702 5,04 15.172.885 Budhi Santoso (Wakil Presiden Komisaris) 181.575.905 3,02 9.078.795 Budhi Hartono (Komisaris) 127.141.864 2,11 6.357.093 Bambang Setijo (Presiden Komisaris) 111.583.308 1,85 5.579.165 Tio Liong Khoeng (Direktur) 106.799.000 1,77 5.339.950 Budhi Moeljono (Presiden Direktur) 40.000.390 0,66 2.000.020 Masyarakat (dibawah 5%) 758.477.881 12,60 37.923.894 Jumlah 6.020.000.000 100,00 301.000.000
21 Tambahan Modal Disetor
Rp. Penawaran 5.000.000 saham berdasarkan harga pasar Rp. 3.500 17.500.000 Nilai 5.000.000 saham berdasarkan nilai nominal Rp. 1.000 5.000.000
Agio saham 12.500.000
Pembagain saham bonus :
Setiap 10 saham mendapat 7 saham
Jumlah lembar saham bonus, 7 x 1.700.000 = 11.900.000 (@ Rp. 1.000) (11.900.000)
Saldo Agio saham 600.000
Merupakan selisih antara nominal saham dengan harga pasar saham pada saat penawaran saham kepada masyarakat, dikurangi dengan pembagian bonus pada tahun 1994. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
22 Penjualan
30/Jun/2014 30/Jun/2013 (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)
Rp. Rp. Ekspor Ethanol (Alkohol) 4.975.659 3.844.295 4.975.659 3.844.295 Lokal Ethanol (Alkohol) 181.214.547 136.289.475 Ethyl Acetate 24.557.193 21.483.582 Acetic Acid 23.950.431 22.070.890 Pupuk 6.848.589 4.266.980 Spiritus 2.128.000 1.762.100 Lain-lain 809.805 791.686 239.508.565 186.664.713 Total 244.484.223 190.509.008 30/Jun/2014 30/Jun/2013 (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)
Rp. Rp.
Karsavicta Satya, PT 92.622.800 76.725.000 Nippon Shokubai Indonesia, PT 41.604.993 34.753.094 Parama Mandyadana, PT 29.720.000 28.132.500 Lain-lain (dibawah 10%) 80.536.430 50.898.415
244.484.223
190.509.009
23 Beban Pokok Penjualan
30/Jun/2014 30/Jun/2013 (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)
Rp. Rp.
Pamakaian Bahan Baku
Persediaan Awal 168.902.036 155.482.679 Pembelian 22.716.125 22.408.146 Tersedia untuk dipakai 191.618.161 177.890.825 Persediaan Akhir (73.846.136) (90.151.783) Pamakaian Bahan Baku 117.772.024 87.739.042
Upah Langsung 779.697 720.707 Biaya Pabrikasi 43.842.094 31.446.273 Jumlah Beban Produksi 162.393.815 119.906.022 Barang Dalam Proses
Persediaan Awal 2.036.010 1.898.326 Persediaan Akhir (2.608.164) (1.895.502) Beban Pokok Barang Selesai Diproduksi 161.821.660 119.908.846 Barang Jadi
Persediaan Awal 11.562.061 13.588.064 Pembelian 24.227.134 22.791.840 Persediaan Akhir (7.085.815) (8.791.481) Beban Pokok Penjualan 190.525.041 147.497.269 Beban Pokok Kemasan 2.505.190 3.029.516
Beban Pokok Penjualan 193.030.231 150.526.785