• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada sebuah pepatah mengatakan, bahwa suatu negara yang maju dan menjadi kuat apabila didukung oleh sumber daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada sebuah pepatah mengatakan, bahwa suatu negara yang maju dan menjadi kuat apabila didukung oleh sumber daya"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ada sebuah pepatah mengatakan, bahwa suatu negara yang maju dan menjadi kuat apabila didukung oleh sumber daya manusia yang kuat. Sampai saat ini Indonesia terus mengahadapi tantangan yang tidak akan kunjung terselesaikan, yaitu pengembangan kualitas sumber daya manusia. Sesungguhnya sejak awal berdirinnya negara Indonesia ini arti penting bagi pendidikan mencerdaskan kahidupan bangsa sudah sangat disadari oleh para pendiri bangsa, yang kemudian dituangkanya kedalam UUD 1945 pasal 31, yang dengan tegas mengamanatkan bahwa “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Terwujudnya amanat ini seharusnya menjadi prioritas perhatian pemerintah dan masyarakat.

Perkembangan dan perubahan masyarakat Indonesia yang cepat, ditambah lagi dengan pesatnya perubahan global, memunculkan berbagai tantangan yang mengakibatkan kebutuhan pendidikan menjadi lebih intens baik dalam jenjang dan ragamnya. Lapangan kerja dewasa ini yang membutuhkan sumber daya manusia dengan kemampuan khusus yang semakin bervariasi, demikian pula mereka yang tinggal dipelosok dan mereka yang tidak dapat meninggalkan suatu pekerjaanya. Dengan belajar secara tatap muka, sistem pendidikan konvensional tidak mampu untuk dengan cepat menyediakan akses pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, kepada berbagai kelompok masyarakat yng membutuhkan pendidikan tetapi terikat oleh keterbatasan tertentu, baik yang bersifat geografis maupun ketiadaan kesempatan. Berbagai kondisi seperti tidak dapat meninggalkan suatu pekerjaan, atau jarak yang jauh dari institusi pendidikan, seringkali menjadi penghambat untuk melanjutkan pendidikan. Sistem pendidikan jarak jauh dinilai memberikan suatu kemungkinan untuk dapat menyediakan akses pendidikan yang luas menjangkau seluruh wilayah Indonesia, dengan investasi yang lebih murah dibandingkan dengan harus mendirikan sebuah perguruan tinggi baru. Sistem pendidikan jarak jauh ini telah banyak dikenal dan digunakan oleh berbagai

(2)

2

negara, seperti : India, Thailand, Korea, Inggris, negara negara tersebut sudah lama menyelenggarakan pendidikan jarak jauh. Dan pada tahun 1984 Indonesia menyelenggarakan sistem pendidikan jarak jauh degan didirikanya Universitas Terbuka, dengan tujuan utama yaitu menyediakan akses pendidikan tinggi bagi lulusan sekolah menengah dan menyediakan program peningkatan kualifikasi bagi tenaga profesional, khususnya guru.

Kegiatan proses pembelajaran jarak jauh disini dimaksdukan yaitu antara peserta didik dan guru atau instruktur terpisah oleh jarak, sehingga perlu ada upaya tertentu untuk mengatasinya. Belajar jarak jauh sudah mengalami revolusi dari yang pertama masih menggunakan jasa pos, dan revolusi yang kedua dengan menggunakan media audiovisual dan program pelatihan berbasis komputer. Dan yang sekarang ini sudah menggunakan telekomunikasi yang sudah tentu produk teknologi canggih seperti e-learning. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja tanpa harus dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka berikut ini rumusan masalah yang didapatkan :

1. Apa pengertian e-learning ?

2. Bagamana penggunaan e-learning di SMA Negeri 1 Karangnunggal? 3. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan e-learning di

SMA Negeri 1 Karangnunggal?

4. Bagaimana pemanfaatan e-learning SMA Negeri 1 Karangnunggal? C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Untuk menjelaskan pengertian e-learning

2. Untuk menyebutkan kelebihan serta kekurangan yang terdapat pada e-learning

3. Untuk menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang perlu iperhatikan dalam memanfaatkan e-learning

(3)

3

5. Untuk menjelaskan pemanfaatan e-learning dalam pendidikan

D. Manfaat

Menyadari bahwa di internet dapat ditemukan berbagai informasi dan informasi itu dapat diakses secara lebih mudah, kapan saja dan dimana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah. Lebih rinci lagi, manfaat penelitian ini dapat penulis uraikan sebagai berikut.

1. Bagi Penulis

Dengan adanya media e-learning ini memberikan sebuah alternatif, yang lebih mudah dan bermanfaat dalam melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terus terjadi

2. Bagi Peserta didik

Peserta didik akan terbiasa mengakses bahan-bahan belajar yang mereka butuhkan setiap saat dan berulang-ulang dengan mudah.

3. Bagi Peneliti Lain

Para peneliti yang hendak melakukan penelitian sejenis, kiranya dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi dan bahan perbandingan.

(4)

4

BAB II

KAJIAN/TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Kepustakaan

1. Pengertian E-Learning

E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber. Menurut Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

E-learning terdiri dari dua kata atau bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari electronic dan learning yang berarti pembelajaran. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut pula dengan online course (Dewi Salma, 2007).

Hal senada diutarakan oleh E-learning singkatan dari electronic learning merupakan istilah populer dalam pembelajaran online yang berbasis internet dan intranet. Teknologi e-learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembetani oleh teknologi internet, yang membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dengan pengajar. Bentuk e-learning sendiri cukup luas, hal ini dikarenakan setiap portal yang berisi informasi tentang ilmu pengetahuan sudah bisa dikatakan sebagai e-learning. E-learning menghasilkan kegiatan proses belajar mengajar menjadi efektif dengan cara menggabungkan materi secara digital dari dukungan dan layanan dalam belajar.

Jadi yang dimaksudkan dengan e-learning merupakan suatu jaringan yang membuatnya mampu memperbaharui secara cepat,

(5)

5

menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Kemudian e-learning ini dikirimkan kepada pengguna melalui komputer yang menggunakan standar teknologi internet. Namun e-learning ini tidak hanya difokuskan dengan keterpisahan antara peserta didik dengan pengajar secara fisik bahkan lintas geografis, karena dalam penggunaan e-learning itu sendiri dapat mengembangkan proses pembelajaran secara bertatap muka tradisional menjadi sistem pembelajaran yang fleksibel. 2. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

a. Kelebihan E-Learning

Menyadari bahwa di internet dapat ditemukan berbagai informasi dan informasi itu dapat diakses secara lebih mudah, kapan saja dan dimana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui berbagai teknik seperti e-moderating yang tersedia di internet. Penggunaan ICT khususnya internet bisa mendorong murid menjadi lebih aktif belajar, dimungkinkan adanya berbagai variasi yang dapat dilakukan dalam proses belajar dan mengajar, diperolehnya keterampilan yang berganda dan dicapainnya efesiensi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

1) Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap siswa atas materi yang diajarkan.

2) Meningkatkan partisipasi aktif dari siswa. 3) Meningkatkan partisipasi aktif dari siswa.

4) Meningkatkan kemampuan belajar mandiri siswa. 5) Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.

(6)

6

6) Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

Kelebihan E-learning adalah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005). Menurut L. Tjokro (2009), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :

1) Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video.

2) Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.

3) Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.

b. Kekurangan E-learning

Namun demikian E-learning juga memiliki banyak

kelemahan yang harus kita paham. Menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan

peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam

(2008:140) sebagai berikut :

1) Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.

2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial. 3) Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada

pendidikan.

4) Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik

(7)

7

pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).

5) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).

6) Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet. 7) Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

8) Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik.

9) Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai. 10) Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.

11) Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.

12) Peserta didik dapat merasa terisolasi.

B. Faktor yang Perlu diperhatikan dalam Memanfaatkan E-Learning di SMA Negeri 1 Karangnunggal

Menurut para ahli pendidikan dan ahli internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet sebagai kegiatan pembelajaran atau yang disebut dengan e-learning, antara lain sebagai berikut :

1. Analisis kebutuhan (Need Analysis). Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e-learning. Pertanyaan ini tidak dapat dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan saran dari orang lain. Melainkan setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan yang mencakup studi kelayakan, baik secara teknis, ekonomis, maupun sosial.

(8)

8

2. Rancangan instruksional yang berisi tentang isi pelajaran, topik, satuan kredit, bahan ajar dan kurikulum.

3. Evaluasi, yaitu sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimaintai tolong untuk ikut mengevaluasi.

Dengan demikian SMA Negeri 1 Karangnunggal, sebagai salah satu sekolah yang memiliki jumlah siswa yang begitu banyak, perlu melakukan suatu lompatan yang signifikan dalam membantu memenuhi kebutuhan akan ilmu dan pengetahuan siswa-siswanya.

Oleh karena itu, di SMA Negeri 1 Karangnunggal perlu diciptakan bagaimana semuannya mempunyai sikap yang positif terhadap media internet dan perangkatnya sehingga penggunaan teknologi bisa mempercepat pembangunan. Selain hal-hal sebagaimana tersebut diatas, ada empat hal yang perlu dipersiapkan sebelum pemanfaatan internet untuk e-learning, yaitu :

a. Melakukan penyusaian kurikulum;

b. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer;

c. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada; d. Menyediakan material pembelajaran seperti : buku, komputer,

multimedia, dan studio yang memadai;.

C. Fungsi E-Learning dalam Kegiatan Pembelajaran di SMA Negeri 1 Karangnunggal

Pada umumnya proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan e-learning ini dilakukan outdoor atau di luar ruangan kelas, hal ini dikarenakan kelebihan dari e-learning itu sendiri yang mampu melakukan kegiatan pembelajaran dimanapun dan kapanpun tanpa dibatasi dengan ruang, waktu dan tempat, selagi masih tersambung dengan internet.

Namun untuk kali ini akan dijelaskan fungsi pembelajaran electronic terhadap kegiatan pembelajaran didalam kelas, fungsi e-learning yang digunakan di dalam kelas itu ada tiga, yaitu sebagai suplemen yang sifatnya opsional, pelengkap, atau pengganti (lantip diap prasojo, 2011: 223).Menurut

(9)

9

Akhadiah (1998, hlm. 11) karangan argumentasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Suplemen

Dikatakan sebagai suplemen, apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban bagi peserta didik untuk mengakses materi

pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya yang opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

b. Komplemen

Dikatakan sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik didalam kelas. Dikatakan komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan yang mana, peserta didik dapat dengan cepat memahami atau menguasai materi pembelajaran yang disampaikan guru dengan cara tatp muka, kemudian lebih dimantapkan lagi materi tersebut dengan cara mengakses didalam e-learning tersebut.

c. Subtitusi

Beberapa sekolah di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran kepada para siswa atau para peserta didiknya. Tujuannya agar para siswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajarannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. Ada tiga alternative model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu :

1) Sepenuhnya secara tatap muka

2) Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet 3) Sepenuhnya melalui internet

(10)

10

Alternatif manapun yang akan dipilih siswa, tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi pembelajaran mendapat pengakuan atau penilaian yang sama.

D. Pemanfaatan E-Learning di SMA Negeri 1 Karangnunggal

E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur, maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat memberikan materi pelajaran, tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di dalam web dan bisa diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru atau instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan ajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula.

(11)

11

BAB 3 PEMBAHASAN

A. Pelaksaaan E-Learning di SMA Negeri 1 Karangnunggal

Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh E-Learning di SMA Negeri 1 Karangnunggal, tentu membutuhkan persiapan yang matang, hal ini dikarenakan pembelajaran bukan hanya memberikan tugas, namun mempersiapan bahan ajar mulai bahan ajar yang berbentuk modul/teks atau video yang membantu pemahaman materi atau bahkan dilaksanakan secara langsung oleh guru melalui aplikasi tertentu.

Adapun tahapan-tahapan persiapan program E-Learning yang diterapkan di SMA Negeri 1 Karangnunggal adalah sebagai berikut:

1. Persiapan a. Siswa

1) Memiliki program belajar di rumah secara tertulis dalam bentuk jadwal pelajaran

2) Memiliki petunjuk pelaksanaan Daring atau Luring.

3) Memiliki Bahan Ajar yang dilengkapi langkah-langkah pembelajaran yang jelas lengkap dengan alat evaluasi

4) Memiliki alat komunikasi dan kemampuan akses Internet

5) Memiliki kontak person guru atau teknisi sekolah jika terjadi kesulitan belajar.

b. Guru

1) Menyiapkan program pembelajaran belajar di rumah selama satu semester

2) Memiliki bahan ajar yang berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan literasi.

(12)

12

4) Memiliki media pembelajaran multimedia dengan memanfaatkan berbagai media di Internet.

5) Menggunakan model pembelajaran yang direkomendasika pada kurikulum 2013

c. Kepala Sekolah dan Manajeman Sekolah

1) Membentuk tim pengembang kurikulum untuk proses kegiatan belajar di rumah

2) Menentukan teknik pembelajaran daring

3) Menetapkan protokol kesehatan pembelajaran pada masa belajar di rumah.

4) Mengalokasikan biaya pembuatan modul berbasis keterampilan berpikir

5) Mengalokasikan pelatihan pembuatan soal-soal HOTS

6) Mengalokasikan biaya pelatihan pembuatan media pembelajaran 7) Melakukan supervisi pembelajaran daring

8) Menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran secara daring d. Pengawas Sekolah

1) Membuat program monitoring pelaksanaan belajar di rumah 2) Membuat alat evaluasi periodik tentang pelaksanaan belajar sesuai

protokol kesehatan,

3) Membuat laporan pelaksanaan belajar di rumah secara periodik e. Orang tua siswa

1) Mengalokasikan anggaran untuk kuota Internet bagi yang mampu. 2) Memiliki edaran program dan jadwal pelaksanaan belajar di rumah 3) Memiliki kontak person guru/wali kelas atau teknisi sekolah f. Infrastrukutur

1) Alat komunikasi 2) Jaringan Internet

3) Ruangan nyaman untuk belajar 4) Bahan Ajar dan media belajar

(13)

13 2. Pelaksanaan

a. Siswa

1) Sebelum belajar siswa melakukan pembiasaan dalam rangka pembentukan karakter misalnya; menyanyikan lagu Indonesia raya, literasi, dhuha, berdoa dll

2) Melaksanakan instruksi pembelajaran sesuai dengan pendekatan dan model pembelajaran yang dikembangkan guru

3) Melaksanakan pembelajaran dengan menganalisis, sintesis, evaluasi dan mencipta terhadap materi belajar yang tersedia dalam modul. 4) Melakukan komunikasi dua arah dengan guru melalui media

komunikasi yang disediakan dan disepakati oleh guru.

5) Melakukan evaluasi pembelajaran dengan mengerjakan soal HOTS atau unjuk kerja secara virtual.

b. Guru

1) Mengecek kehadiran peserta didik

2) Melakukan dan mengarahkan kegiatan pembiasan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)/ Gerakan Masyarakat Sehat dalam pengembangan Pendidikan Karakter

3) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang harus dilakukan siswa 4) Menjelaskan hasil yang harus dicapai siswa

5) Membahas jawaban hasil evaluasi yang dikerjakan siswa.

6) Membuka ruang dialog sebagai bahan untuk umpan balik pembelajaran berikutnya.

3) Kepala Sekolah dan Manajeman Sekolah

a. Melakukan monitoring terhadap guru dalam melaksanakan belajar di rumah

b. Melakukan monitoring terhadap kehadiran peserta didik dalam kegiatan belajar di rumah

(14)

14

c. Melakukan evaluasi periodik terhadap kendala pelaksanaan belajar di rumah guru dan siswa.

d. Membangun komunikasi dengan komite sekolah dan orang tua e. Membuat laporan periodik kepada pihak dinas melalui pengawas

pendidikan. 4) Pengawas Sekolah

a. Melakukan monitoring manajemen belajar di rumah b. Membuat pembinaan dan pengayaan untuk kegiatan BDR 5) Orang tua siswa

a. Mendampingi peserta didik selama belajar di rumah berlangsung b. Mengawas peserta didik selama belajar di rumah

c. Memotivasi peserta didik untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab

d. Membantu kesulitan teknis belajar peserta didik melalui komunikasi dengan guru

6) Infrastrukutur

a. Memiliki jaringan Internet yang memadai b. Alat komunikasi berfungsi dengan baik c. Memiliki Bahan ajar daring

7) Kurikulum

a. Mengajarkan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 berfokus pada pendidikan karakter mandiri, tangung jawab, disiplin, gorong royong, religius, dan keterampilan berpikir.

b. Pendekatan kolaboratif atau tematik.

c. Menggunakan multimedia dan aplikasi pembelajaran d. Durasi Pembelajaran maksimal 4 x 45 JP per hari. 8) Proses pembelajaran

a. Melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi b. Melatih komunikasi

c. Melatih kreativitas

(15)

15

e. Membuat produk karya kreatifitas berbasis multimedia dan Internet f. Mempublikasikan karya di media sosial Internet.

9) Media pembelajaran a. Video tutorial di lntenet

b. E-leraning dengan menggunakan Learning Management System yang bekerjasama dengan Quipper.

10) Penilaian hasil pembelajaran a. Evaluasi soal uraian CBT

b. Evaluasi soal pilihan ganda CBT c. Unjuk kerja virtual

B. Monitoring dan Evaluasi 1. Monitoring

Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan (Mercy, 2005). Umumnya, monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan.

Menurut Dunn (1981), monitoring mempunya empat fungsi, yaitu: a. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan

administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.

b. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.

c. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.

(16)

16

d. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok

Dari pernyataan-pernyataan diatas kita ungkapkan bahwa monitoring bisa dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi.

Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk: a. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;

b. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;

c. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan; d. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan

kegiatan;

e. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan selama kegiatan;

f. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;

g. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai. Berdasarkan uraian uraian di atas dapat disimpulkan fungsi utama monitoring terkait dengan perihal: mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati, menganalisa semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan lanjutan.

(17)

17

 Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus

 Monitoring harus menjadi umpan balik bagi perbaikan kegiatan program organisasi

 Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan.

 Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi

 Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku

 Monitoring harus obyektif

 Monitoring harus berorientasi pada tujuan program. 2. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian. Evaluasi dapat menjawab pertanyaan “Apa pebedaan yang dibuat” (William N Dunn : 2000).

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode (tahapan), sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan

(18)

18

a. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana

b. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi c. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang

digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.

d. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan,

e. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

(19)

19

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil pembahasan, Monitoring dan Evaluasi tentang Pelaksaaan

E-Learning di SMA Negeri 1 Karangnunggal, maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Deskripsi profil proses pembelajaran e-learning diatas, dapat dikatakan proses pembelajaran jarak jauh berjalan dengan baik. Guru mempunyai keleluasaan untuk membuat bahan ajar yang cocok dengan materi pelajaran, baik berupa video, teks, atau suara yang dibuat sendiri

2. Belajar di rumah merupakan proses pembelajaran jarak jauh, dimana kondisi guru dan pserta didik tidak berada dalam satu temapt secara bersamaan. Hal tersebut bisa menggunakan fasilitas lain yang tetap dapat menjaga keberlangsungan pembelajaran secara daring, diantaranya menggunakan e-learning.

3. Pemanfataan e-learning dalam pelaksanaan BDR dirasakan sangat memberikan manfaat baik bagi guru dan peserta didik. Guru dapat membuat bahan ajar sesuai kebutuhan dan kesesuain dengan materi yang akan dijelaskan. Terlepas kelebihan dan kekurangan masing-masing e-learning, tapi dengan adanya e-learning tetap memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran

4. Peserta didik pun bisa mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh guru, namun jika mengalami kendala seperti gangguan perangkat, sinyal atau kuota internet, peserta didik tetap dapat mengerjakan semua tugas di menu lain selama tugas yang diberikan guru. 5. E-learning ini sangat membantu sekolah, guru dan peserta didik dalam

(20)

20

Walaupun secara kesleuruhan tidak ada e-learning dalam bentuk LMS yang sempurna, namun dengan quipper guru dan siswa lebih mudah menyesuaikan.

B. SARAN

1. Pembuatan bahan ajar yang memudahkan pemahaman peserta didik, sebaiknya disajikan dalam berbagai cara, mengingat perbedaan gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda.

2. Pemenuhan infrastruktur sekolah, sarana dan prasarana yang diperlukan akan keberlangsungan BDR dengan menggunakan e-learning dapat berjalan dengan baik.

3. Perlunya peran serta aktif dari orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anak-anaknya demi terlaksanakannya belajar di rumah ini dengan baik

(21)

21

DAFTAR PUSTAKA

Diat Prasojo Lantip, Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta.

Gava Media.

Sutedjo Dharma Oetomo, Budi, dkk. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. C.V Andi Offset

Salma Prawiradilaga Dewi, Siregar Eveline. 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan.

Jakarta. Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Algoritma LVQ merupakan metode pembelajaran dengan menggunakan sistem kompetisi artinya dalam proses pembelajaran neuron-neuron dalam lapisan kompetisi akan

Pada akhirnya kondisi tersebut berdampak pada anak-anak, yaitu anak tumbuh dan berkembang dengan kurang memiliki jiwa sosial terutama sikap toleransi terhadap

Guru Mata Pelajaran, dalam sistem ini guru mata pelajaran berhak melakukan isi data guru, isi data peserta didik, isi data KKM/KBM, isi pembobotan nilai, mengisi kompetensi

Input data, yaitu: data Sumber PLN, Trafo, Saluran, dan beban yang diperoleh dari sistem yang terkait dengan catu daya Kawasan GI PUSPIPTEK dalam hal ini menggunakan catu

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan rahmat serta Rosulullah Muhammad SAW yang senantiasa memberikan syafaat kepada umatnya

Karena pergerakan udara pada ruang bakar lambat, tipe ini memiliki saluran intake berbentuk spiral seperti terlihat pada gambar untuk menghasilkan pusaran (swirl) udara masuk

Ini disebabkan karena sistem pembangunan ekonomi dan demokrasi tidak kompatibel dengan perilaku yang dihasilkan dari proses pendidikan untuk membangun karakter

145 Pelaksanaa n bank sampah Sangat membawa manfaat bagi masyarakat Cermen untuk menjadikan sampah sebagai rupiah yang bernilai lebih  Beberapa masyarakat masih belum bisa