• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL PENELITIAN Pesawat Sederhana “Bidang Miring”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN HASIL PENELITIAN Pesawat Sederhana “Bidang Miring” "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN PRAKTIKUM

Pesawat Sederhana “Bidang Miring” Di Kelas VIII MTs. Yayasan Kyai Demang Cipaku (YKDC) Sumedang

Dosen:

Hj. Ade Yeti Nuryantini, S.Pd., M.M.Pd., M.Si Adam Malik, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:

Fatih Najah Nabilah 1122070029 Fitri Maulida A. 1122070031

Ika Yuliani 1122070039

Ineu Cahyati 1122070040

PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjunan kita Nabi besar Muhammad SAW, para keluaga-Nya, serta sahabat-Nya dan kepada kita selaku umat-Nya.

Kami menyadari bahwa dengan terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari kesempurnaan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan proposal alat praktikum ini dari segala kekurangannya. Harapan kami semoga makalah ini bisa memiliki banyak manfaat untuk para pembacanya.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu sehingga dapat terselesaikannya Laporan Kunjungan alat praktikum “Pesawat Sederhan Bidang Miring” ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan... B. Alat dan Bahan ... C. Landasan Teori ... D. Prosedur Pembuatan Alat... E. Prosedur Percobaan ...

BAB II HASIL

A. Data Pengamatan... B. Pengolahan Data... C. Perhitungan... D. Analisi Data... E. Jawaban Pertanyaan Pemantapan... F. Simpulan... BAB III REPLEKSI DAN REKOMENDASI

A. Hasil Wawancara... B. Hasil Angket... DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan

1. Menyelidiki sifat-sifat mekanis pada bidang miring B. Alat dan Bahan

1. Papan kayu 1 Set 2. Neraca pegas 1 buah

3. Beban 2 buah

4. Busur 1 buah

C. Landasan Teori Pesawat Sederhana

Pesawat sederhan adalah segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan satu gaya untuk bekerja. Kerja terjadi suatu gaya diberikan dan menyebabkan gerkan sepanjang suatu jarak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkna untuk mencapai sesuaitu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Contoh pesawat sederhan adalah katro, bidang miring, tuas, dan pengungkit. Pesawat Sederhana Bidang Miring

Pesawat sederhana bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Contohnya seseorang dapat menaikkan benda misal dalam truk tanpa tenaga yang terlalu besar berkat bidang miring.

(5)

Dalam bidang miring berlaku sebagai berikut: a. makin landai bidang miring, maka makin kecil gaya yang dibutuhkan, akan tetapi jalan yang dilalui lebih panjang. b. makin curam suatu bidang miring, maka makin besar gaya yang dibutuhkan, akan tetapi jalan yang dilalui lebih pendek. Dalam keseharian bidang miring ini dapat dijumpai dalam hal berikut: a. tangga naik suatu bangunan bertingkat-tingkat dan berkelok-kelok untuk memperkecil gaya b. jalan di pegunungan berkelok-kelok supaya mudah dilalui c. ulir sekrup yang bentuknya menyerupai tangga melingkar d. baji (pisau, kater, kampak, dll) e. dongkrak juga merupakan suatu contoh bidang miring karena menggunakan prinsip sekrup f. untuk menaikkan drum keatas truk menggunakan papan kayu yang dimiringkan. (Sulaiman, 2013 : 37)

KM

=

Fb

Fk

Ket. Fb = gaya beban (N) Fk = gaya kuasa (N)

Pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada tangga dan jalan di daerah pegunungan. (mundilarto, 2008:35)

Energi Mekanik pada Gerak Benda di Bidang Miring

Gerak benda pada bidang miring di bawah pengaruh medan gravitasi dapat di kelompokan menjadi dua bagian, yaitu untk bidang miring licin dan bidang miring kasar.

a. Bidang miring licin

Untuk bidang miring licin, benda yang bergerak dari puncak bidang miring tanpa kecepatan awal, seluruh energi potensial benda akan berubah menjadi energi kinetic saat benda sampai di ujung bawah bidang miring.

b. Bidang miring kasar

(6)

berada di puncak bidang miring akan berkurang setelah menuruni bidang miring. Sebagian energy potensial benda menjadi energy kinetic dan sebagian lagi terserap oleh bidang miring untuk melawan usaha yang ditimbulkan oleh gaya gesek. (kamajaya,2008:133)

( Untoro,2006:113)

Gaya yang diperlukan untuk memindahkan kotak melalui bidang miring lebih kecil daripada memindahkan kotak dengan cara mengangkat secara langsung, meskipun panjang bidang miring lebih besar dari jarak antar bak mobil dan tanah. Dengan demikian, penggunaan bidang miring mempunyai keuntungan yang disebut dengan keuntungan mekanis yang dirumuskan sebagi berikut :

keuntungan mekanis=beban kuasa=

jarak perpindahan ketinggian keuntungan mekanis=W

F= s h

(Wasis, 2008 ;154)

D. Langkah-langkah perencanaan Alat

Adapun langkah – langkah perancangan alat dalam pembuatan model hidram adalah :

(7)

b. Memotong menjadi tiga bagian yaitu bagian atas, bawah dan potongan kecil sebagi penyangga

c. Memberi engsel pada dua ujung kayu agar dapat dengan mudah digerakan ke atas dan kebawah.

d. Melubangi kayu penahan sepanjang kayu dengan diberi batas sekita 0,5 cm dari pinggir

e. Memberi penahan dengan memberi paku pada ujung papan yang dibawah dengan ujung penahan

f. Meberi paku pada unujt tengah papan atas sebagai tempat untuk mengaitkan neraca pegas

g. Alat siap digunakan untuk praktikum percobaan pesawat sederhan bidang miring

E. Prosedur Percobaan

Lakukan percobaan berdasarkan prosedur berikut.

1. Amatiah alat dan bahan yang sudah disiapkan untuk percobaan kali ini. 2. Apakah ada perbedaan antara besar gaya yang diberikan untuk

memindahkan benda tanpa dan dengan menggunakan pesawat sederhana bidang miring?

3. Apakah ada perbedaan besar gaya dan yang diberikan antara beban 1 dan beban 2?

4. Apakah besar sudut mempengaruhi besar gaya yang diberikan pada saat memindahkan benda dengan menggunakan bidang miring? Ataukah tidak? 5. Apakah besar sudut mempengaruhi keuntungan mekanis yang diberikan

pesawat sederhana bidang miring? Ataukah tidak?

(8)

BAB II HASIL

A. Data Pengamatan

Percobaan

Ke-θ ( o)

Beban 1 Beban 2

Fb (N) Fk (N) KM

(Fb/Fk) Fb (N) Fk (N)

KM (Fb/Fk) 1

30

0,5 0,2 2,5 1 0,4 2,5

2 0,5 0,2 2,5 1 0,4 2,5

3 0,5 0,2 2,5 1 0,4 2,5

1

40

0,5 0,3 1,7 1 0,5 2

2 0,5 0,2 2,5 1 0,5 2

3 0,5 0,2 2,5 1 0,5 2

1

50

0,5 0,3 1,7 1 0,6 1,7

2 0,5 0,3 1,7 1 0,6 1,7

3 0,5 0,3 1,7 1 0,6 1,7

Ket. Fb : Gaya beban (N) Fk : Gaya kuasa (N)

KM : Keuntungan mekanis bidang miring B. Pengolahan Data

1. Beban 1 a. Sudut 300

Gaya Beban Fb=0.5N ∆ Fb=1

2nst

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fb

Fb x100

¿0.05

0.5 x100=10(2AP) Jadi Fb± ∆ Fb=(0.50±0.05)N

(9)

∆ Fb=1 2nst

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fk

Fk x100

¿0.05

0.2 x100=25(2AP) Jadi Fk ± ∆ Fk=(0.20±0.05)N

b. Sudut 400 Gaya Beban

Fb=0.5N ∆ Fb=1

2nst

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fb

Fb x100

¿0.05

0.5 x100=10(2AP) Jadi Fb± ∆ Fb=(0.50±0.05)N

 Gaya Kuasa

Fk Fk2

0.3 0.09

0.2 0.04

0.2 0.04

Σ=0.7 Σ=¿

0.17 Fk=Σ Fk

n = 0.7

(10)

Fk

¿

¿ ¿2 ¿

Fk2−¿

n .

¿ ¿

∆ Fk=1 n√¿

¿1

3

3.0 .17−0.49 3−1

¿1

3

0.51−0.49 2

¿1

3.0.1=0.0333N Ksr=∆ Fk

Fk x100

¿0.033

0.23 x100=14.5(2AP) Jadi Fk ± ∆ Fk=(0.23±0.03)N

c. Sudut 500 Gaya Beban

Fb=0.5N ∆ Fb=1

2nst

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fb

Fb x100

¿0.05

0.5 x100=10(2AP) Jadi Fb± ∆ Fb=(0.50±0.05)N Gaya Kuasa

Fk=0.3N ∆ Fk=1

(11)

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fk

Fk x100

¿0.05

0.3 x100=16.7(2AP) Jadi Fk ± ∆ Fk=(0.30±0.05)N

2. Beban 2 a. Sudut 300

Gaya Beban Fb=1N ∆ Fb=1

2nst

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fb

Fb x100

¿0.05

1 x100=5(3AP) Jadi Fb± ∆ Fb=(1.00±0.05)N

 Gaya Kuasa Fk=0.4N ∆ Fk=1

2nst

¿1

20.1N=0.05N Ks r=∆ Fk

Fk x100

¿0.05

0.4 x100=12.5(2AP) Jadi Fk ± ∆ Fk=(0.40±0.05)N

b. Sudut 400 Gaya Beban

Fb=1N ∆ Fb=1

(12)

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fb

Fb x100

¿0.05

1 x100=5(3AP) Jadi Fb± ∆ Fb=(1.00±0.05)N

Gaya Kuasa Fk=0.5N ∆ Fk=1

2nst

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fk

Fk x100

¿0.05

0.5 x100=10(2AP) Jadi Fk ± ∆ Fk=(0.50±0.05)N

c. Sudut 500

 Gaya Beban Fb=1N ∆ Fb=1

2nst

¿1

20.1N

¿0.05N Ks r=∆ Fb

Fb x100

¿0.05

1 x100=5(3AP)

Jadi Fb± ∆ Fb=(1.00±0.05)N Gaya Kuasa

Fk=0.6N ∆ Fk=1

2nst

¿1

20.1N

(13)

Ks r=∆ Fk Fk x100

¿0.05

0.6 x100=8.3(3AP) Jadi Fk ± ∆ Fk=(0.600±0.050)N C. Perhitungan

1. Beban 1 a. Sudut 300

Dik: Fb± ∆ Fb=(0.50±0.05)N Fk ± ∆ Fk=(0.20±0.05)N Dit: Keuntungan Mekanis (KM)? Jawab:

KM=Fb Fk=

0.50 0.20=2.5 ∆ KM=

|

∂ KM

∂ Fb

|

∆ Fb+

|

∂ KM

∂ Fk

|

∆ Fk

¿

|

1

Fk

|

∆ Fb+

|

Fb

Fk2

|

∆ Fk

¿

|

1

0.2

|

0.05+

|

−0.5 0.22

|

0.05

¿0.25+0.625=0.875 K sr=∆ Km

Km x100

¿0.875

2.5 x100=35(2AP) Jadi KM ± ∆ KM=(2.5±0.9)

b. Sudut 400

Dik: Fb± ∆ Fb=(0.50±0.05)N Fk ± ∆ Fk=(0.23±0.03)N Dit: KM?

Jawab: KM=Fb

Fk= 0.50

0.23=2.174 ∆ KM=

|

∂ KM

∂ Fb

|

∆ Fb+

|

∂ KM

∂ Fk

|

∆ Fk

¿

(

1

Fk

)

2

(2 3∆ Fb)

2

+

(

Fb Fk2

)

2

(14)

¿

(

1

0.23

)

2

(2 30.05)

2

+

(

−0.5 0.232

)

2 (0.03)2

¿

0.021+0.01701

¿0.25

Ksr=∆ Km Km x100

¿ 0.25

2.174 x100=11.5(2AP) Jadi Km ± ∆ Km=(2.2±0.2) c. Sudut 500

Dik: Fb± ∆ Fb=(0.50±0.05)N Fk ± ∆ Fk=(0.30±0.05)N Dit: KM?

Jawab: KM=Fb

Fk= 0.50 0.30=1.67 ∆ KM=

|

∂ KM

∂ Fb

|

∆ Fb+

|

∂ KM

∂ Fk

|

∆ Fk

¿

|

1

Fk

|

∆ Fb+

|

Fb Fk2

|

∆ Fk

¿

|

1

0.3

|

0.05+

|

−0.5

0.32

|

0.05

¿0.167+0.28=0.447

Ksr=∆ Km Km x100

¿0.447

1.67 x100=26(2AP) Jadi Km ± ∆ Km=(1.7±0.4)

2. Beban 2 a. Sudut 300

Dik: Fb± ∆ Fb=(1.00±0.05)N Fk ± ∆ Fk=(0.40±0.05)N

Dit: KM?

Jawab: KM=Fb

Fk= 1.00 0.40=2.5 ∆ KM=

|

∂ KM

∂ Fb

|

∆ Fb+

|

∂ K M

∂ Fk

|

∆ Fk

¿

|

1

Fk

|

∆ Fb+

|

(15)

¿

|

1

0.4

|

0.05+

|

−0.5

0.42

|

0.05

¿0.125+0.3125=0.4375

Ksr=∆ Km Km x100

¿0.4375

2.5 x100=17.5(2AP) Jadi Km ± ∆ Km=(2.5±0.4)

b. Sudut 400

Dik: Fb± ∆ Fb=(1.00±0.05)N Fk ± ∆ F k=(0.50±0.05)N Dit: KM?

Jawab: KM=Fb

Fk= 1.00 0.50=2.0 ∆ KM=

|

∂ KM

∂ Fb

|

∆ Fb+

|

∂ KM

∂ Fk

|

∆ Fk

¿

|

1

Fk

|

∆ Fb+

|

Fb Fk2

|

∆ Fk

¿

|

1

0.5

|

0.05+

|

−0.5

0.52

|

0.05

¿0.1+0.2=0.3

Ksr=∆ Km Km x100

¿0.3

2.0 x100=15(2AP) Jadi Km ± ∆ Km=(2.0±0.3)

c. Sudut 500

Dik: Fb± ∆ Fb=(1.00±0.05) Fk ± ∆ Fk=(0.600±0.050)N

Dit: KM? Jawab:

KM=Fb Fk=

1.00 0.60=1.67 ∆ KM=

|

∂ KM

∂ Fb

|

∆ Fb+

|

∂ KM
(16)

¿

|

1

Fk

|

∆ Fb+

|

Fb

Fk2

|

∆ Fk

¿

|

1

0.6

|

0.05+

|

−0.5 0.62

|

0.05

¿0.083+0.138=0.221 Ksr=∆ Km

Km x100

¿0.221

(17)

D. Analisis Data

Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri dari bidang datar yang salah satu ujungnya lebih tinggi daripada ujung lainnya. Bidang miring diposisikan miring agar dapat memperkecil gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dibandingkan mengangkat nya secara vertikal. Bidang miring memberikan keuntungan yaitu memungkinkan kita memindahkan suatu benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Meskipun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang harus ditempuh untuk memindahkan benda tersebut menjadi lebih panjang (jauh). Keuntungan bidang miring pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanis atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Untuk mencari kentungan mekanis pada bidang miring.

Pada percobaan yang telah dilakukan oleh Siswa-Siswi MTs. Yayasan Kyai Demang Cipaku (YKDC) Sumedang di peroleh data yang terlampir dalam data pengamatan yaitu diperoleh gaya beban dan gaya kuasa untuk beberapa kasus yaitu dengan perubahan sudut dan perubahan beban. Kemudian setelah melakukan pengolahan data dan perhitunga diperoleh sebagai berikut:

Perc . Ke

θ (0)

Beban 1 Beban 2

Fb (N) Fk (N) KM Fb (N) Fk (N) KM

1 30 0.50±0.05 0.20±0.05 2.5±0.9 1.00±0.05 0.40±0.05 2.5±0.4

2 40 0.50±0.05 0.23±0.03 2.2±0.2 1.00±0.05 0.50±0.05 2.0±0.3

3 50 0.50±0.05 0.30±0.05 1.7±0.4 1.00±0.05 0.600±0.0501.7±0.2

Dari data tabel diatas jelas teori yang menyatakan bahwa

1. Bidang miring memberikan keuntungan yaitu memungkinkan kita memindahkan suatu benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil terbukti oleh praktikum.

2. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanis atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan juga terbukti oleh praktikum.

Tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbuktinya teori oleh hasil praktikum, diantaranya:

1. Alat yang digunakan dapat meberikan perbedan yang jelas, dengan bisa berubahnya besar sudut yang digunakan

(18)

3. Adanya kekompakan praktikan dalam melakukan praktikum. E. Pertanyaan Pemantapan

1. Apakah gaya beban sama dengan gaya kuasa pada bidang miring? Mengapa demikian?

Jawab. Beda. Gaya beban diperoleh ketika beban murni tanpa pesawat menggunakan alat timbang yaitu neraca sedangkan gaya kuasa adalah gaya ketika menggunakan bidang miring.

2. Apakah setiap perubahan penggunaan beban mempengaruhi keuntungan mekanis yang diberikan bidang miring? Mengapa demikian?

Jawab. Tidak. Keuntungan mekanis tidak dipengaruhi oleh jenis beban, keuntungan mekanis adalah keuntungan yang diberikan oleh pesawat itu yaitu bidang miring.

3. Apakah setiap perubahan sudut mempengaruhi keuntungan mekanis yang diberikan bidang miring? Mengapa demikian?

Jawab. Ya, karena semakin kecil sudut kemiringan maka semakin besar keuntungan mekanis yang diberikan.

4. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali untuk memudahkan pekerjaan seseorang menggunakan alat bantu pesawat sederhana bidang miring. Sebutkan minimal 5 contoh penggunaan bidang miring pada kehidupan sehari-hari!

Jawab.

1. Saat menimba air dari dalam sumur menggunakan katrol 2. Saat menaikan drum pada truk menggunakan bidang miring 3. Saat mencungkil paku yang tertanam pada kayu oleh pengungkit 4. Saat seseorang berjalan pada tangga yang dibuat miring

5. Saat seseorang menggunting kuku menggunakan gunting kuku F. Simpulan

(19)

BAB III

REPLEKSI DAN REKOMENDASI A. Hasil Wawancara

Setelah di wawancara oleh kamikepada guru IPA MTs. YKDC Bapak Oleh, S.Pd.I, beliau memberi saran pada kami dan pada alat yang kami buat.

1. Saran untuk peneliti

Kegiatan kunjungan yang dilakukan sangat baik, karena dengan kegitan ini dapat memberi motivasi pada siswa bahwa IPA khususnya fisika dapat melukan praktikum secara sederhan dengan alat-alat yang berada disekitar kita. Kata beliau kegitan demo alat ini perlu di apresiasai dan tidak hanya berakhir sampai selesai kegitan demo alat, namun perlu follow up selanjutnya untuk informasi alat prakikum dari mahasiswa khususnya Mahasiswa Pendidikan Fisika untuk lebih mengkreatifkan guru-guru IPA yang berada di Sekolah apalagi sekolah yang berada jauh dari akses kemodernan untuk lebih meningkatkan pembelajaran di kelas tak terkecuali pada media pembelajaran sebagai alat bantu siswa dalam memahami suatu permasalahan atau teori. 2. Saran untuk Alat

Alat yang buat ini baik dan dapat memotivasi siswa di MTs. YKDC, melalui alat bidang miring ini siswa dapat lebih memahami konsep bidang miring yang faktanya banyak terjadi dalam kehidupan sehari hari. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa itu merupakan aplikasi fisika, sehingga fisika yang notabennya adalah hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dijadikan para siswa sebagai suatu hal yang cukup menakutkan karena adanya rumus-rumus yang membuat siswa bingung. Sehingga dengan adanya alat perga atau alat praktikum diharapkan siswa dapat dengan mudah memahami fisika. Kendala yang dialami oleh banyak sekolah adalah minimnya alat-alat praktikum, sehingga sangat susah untuk melaksanakan praktikum apalgi sekarang kurikulumnya berbasim metode saintifik, jelas untuk IPA khusunya fisika sangat memerlukan praktikum dalam rangga pemenuhan model inkuiri. Tapi melihat dari alat peraga bidang miring ini, pihak guru bisa menggunakan barang-barang disekitar untuk dijadikan media atau alat praktikum, karena faktanya alat praktikum untuk membantu siswa dalam memahami fisika tidak harus selamaya mahal, dari limbahpun ternyata bisa, tergantung bagaimana guru untuk bisa kreatif.

(20)

denganpercepatan, sehingga dengan hal ini siswa dapat lebih memahami lebih mendalam konsep yang terkait baik pada konsep bidang iring maupun dari segi yang lainnya.

B. Hasil Angket

Angket respon siswa terhadap praktikum bidang miring yang kami gunakan adalah angket dengan jwaban PG YA/TIDAK sebanyak 4 butir dan 2 soal Essay. Nama Siswa :...

Kelas :...

Angket Respon Siswa Terhadap Praktikum Pesawat Sederhana Bidang Miring A. Pengantar

Setelah Anda mengikuti kegiatan praktikum ini, maka kami ingin mengetahi pendapat Anda tentang kegiatan praktikum yang telah dilakukan. Diharapkan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang Anda alami ketika praktikum dilaksanakan.

B. Petunjuk Pengisian

1. Siapkan alat tulis untuk mengisi angket dibawah ini 2. Bacalah secara teliti

3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda. 4. Beri tanda (x) pada jawaban PG yang menurut Anda paling tepat. C. Pertanyaan

1. Apakah sebelum melakukan praktikum ini anda sudah mengetahui mengenai pesawat sederhana bidang miring?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah praktikum yang dilakukan menarik bagi Anda? a. Ya

b. Tidak

3. Apakah dengan praktikum yang dilakukan dapat membantu Anda dalam memahami konsep pesawat sederhana bidang miring?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah setelah Anda melakukan praktikum ini lebih tertarik dengan konsep fisika yang lainnya?

(21)

5. Bagaimana pendapat anda mengenai praktikum bidang miring yang telah dilakukan?

Jawab

... ... ... 6. Bagaimana pendapat Anda tentang alat praktikum bidang miring yang

telah digunakan? Berikan saran Anda! Jawab

... ... ... Dari angket yang disebar pada 23 siswa MTs. YKDC Sumedang menghasilkan jawaban yang variatif, namun dapat kami mengambil data rata-rata siswa untuk hasil angket respon siswa ini, dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Hasil Analisis setiap butir soal

Soal No 1 Jawaban yang diberikan adalah YA bahwa mereka sudah mengetahui peswat sederhana

Soal No 2 Jawaban yang diberikan adalah YA bahwa mereka sudah tertarik dengan praktikum yang dilakukan

Soal No 3 Jawaban yang diberikan adalah YA bahwa dengan praktikum bidang miring dapat membantu mereka dalam memahami konsep fisika pada pesawat sederhan

Soal No 4 Jawaban yang diberikan adalah 50:50 untuk Ya dan Tidak dengan demikian setelah dilakukannya praktimum ada siswa yang tertarik untuk mempelajari konsep fisika yang lainnya namun ada juga yang tidak tertarik dengan konsep fisika yang lainnya.

Soal No 5 Dari praktikum yang disajikan menurut mereka adalah suatu hal yang menarik untuk dilakukan.

Soal No 6 Dari alat praktikum bidang miring yang digunakan mereka menilai bahwa alat ini cukup praktis, sederhana dan akan lebih baik jika dalam jumlah yang banyak.

(22)

adanya alat praktikum sederhana tidak membuat para siswa kehilangan haknya untuk mendapat pendidikan yang baik.

Alat yang digunakan cukup meanrik sehingga siswa yang enggan dengan mata pelajaran IPA khususnya fisika dapat dengan mudah dan semangat untuk melakukannya karena alat yang digunakan adalah miniatur dari alat yang digunakan dalam kehidupan sehri-hari untuk membantu pekerjaan manusia.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya. 2008. Fisika untuk Kelas XI Semester 1. Bandung: Grafindo media Pertama

Mundilarto dan Istiyono, Edi. 2008. Fisika 2 SMP Kelas VII. Bandung: Yudhistira Ghalia Indonesia

Pratiwi, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning IPA SMP: Depdiknas Untoro, joko. 2006. Buku Pintar SMP untuk kelas 1,2, & 3. Bandung: Wahyu

Media

http://asiiahw. Blogspot. Com/ 2013/11/Laporan-Fisika-Bidang-Miring. Html [pukul 11.45]

Sulaiman. 2013. Fisika. Bandung : Laskar Aksara

Referensi

Dokumen terkait

mereka dalam bekerja sudah baik, dapat dilihat dari jawaban responden yang. menjawab setuju dan sangat tetuju bahwa mereka

Dari jawaban siswa ini dapat diketahui bahwa kelompok Risky tidak memahami soal pada LKS sehingga mereka hanya memperhatikan jenis permen tanpa mengitung jumlahnya pada

19 seperti pada tabel berikut:.. Tabel XV Distribusi frekuensi tentang merasa senang ketika belajar Fikih walaupun dari selama Pandemi Covid- 19. No Alternatif Jawaban

Berdasarkan data pertama subjek dapat memahami soal dengan baik, hal tersebut tampak dari hasil jawaban siswa pada gambar 4.13. Subjek menggambar bangun ruang

Beberapa siswa terlihat bingung memahami soal cerita sehingga siswa tidak mampu membedakan soal dengan penyelesaian Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) atau dengan

Sehingga guru merupakan seorang bapak yang penuh kasih sayang, membantu yang lemah dan menaruh simpati atas apa yang mereka rasakan (Athiyah Al Abrasyi). Sebaliknya guru

Berdasarkan observasi pada pembelajaran IPA Fisika khususnya materi Pesawat Sedehana di MTsN 1 Pidie Jaya, di temukan bahwa metode guru dalam pembelajaran

Dari siklus II sudah terlihat bahwa siswa mampu memahami materi sifat-sifat bangun datar, karena siswa mampu membuat soal dan jawaban sendiri dengan benar bahkan