APLIKASI KOTORAN AYAM DENGAN KOMPOSISI MEDIA
TUMBUH YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN
STEK TANAMAN LADA (Piper nigrum L)
Oleh :
Kardiansyah
Nim. 070500108
Karya Ilmia Sebagai Salah Satu Syar
Untuk Memeperoleh Sebutan Gelar Ahli Madya Pada program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK
PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
SAMARINDA
ABSTARAK
KARDIANSYAH
. Aplikasi Kotoran Ayam dengan Komposisi MediaTumbuh Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Lada
(piper
nigrum L) di
bawah bimbinganJAMALUDDIN.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi kotoran aya m dengan komposisi media tumbuh yang berbeda untuk pertumbuuhan stek tanaman lada.
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, sejak tanggal 1 mei 2011 sampai dengan 1 juni 2011, mulai dari persiapan alat dan bahan hingga pengamatan data terakhir. Penelitian ini dilaksanakan di areal politeknik prtanian negeri samarinda Jl. Samratulangi Samarinda seberang.
Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan masing- masing perlakuan terdiri dari 5 ulangan, perlakuan terdiri dari pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,5 kg : 1,5 kg topsoil/tanaman (P1), pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,75 kg : 1,25 kg topsoil/tanaman (P2), pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 2,0 kg : 1,0 kg topsoil/tanaman (P3), pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 2,25 kg : 0,75 kg topsoil/tanaman (P4). Rancangan penelitian yang digunakan adalah rataan sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh meningkatkan pertumbuhan stek tanaman lada. Rata-rata dari pertambahan jumlah daun dan pertambahan tinggi tanaman di capai dengan perlakuan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,5 kg : 1,5 kg topsoil/tanaman. Pemberian kotoran ayam dengan komposisi tersebut mampu meningkatkan pertambahan rata- rata jumlah daun 2 ,95 helai dan tinggi tanaman 1,18 cm.
RIWAYAT HIDUP
KARDIANSYAH, Lahir pada tanggal 05 april 1988 di sebatik ( bambangan ),
anak ke 7 dari tujuh bersaudara dari pasangan bapak jamal dan ibu ludia.
Pendidikan dimulai di Sekolah Dasar ( SD )Negeri 06 Sebatik lulus pada tanggal 29 Juli 2001, kemudian melanjutkan ke sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) Madrasah Tsanawiyah Alkhairat Nunukan lulus pada tanggal 17 juli 2004, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Negeri 1 Nunukan dan lulus pada tanggal 16 Juli 2007, pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2007 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Program Study Budidaya Tanama Perkebunan.
Pada tanggal 18 Maret sampai dengan 08 mei 2011 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di PT. Sawit Prima Nusantara Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur’
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelsaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi di politeknik pertanian negeri samarinda , pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.
2. Bapak. Ir Wartomo,MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
3. Bapak Ir Hasanuddin,MP selaku ketua jurusan manajemen pertanian 4. Bapak Ir Syarufuddin, MP Ketua Program Studi Budidaya Tanaman
Perkebunan dan selaku penguji.
5. Bapak jamaluddin,SP,M. Si selaku dosen pembimbing.
6. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.
7. Rekan – rekan mahasiswa yang telah membantu di dalam penyusunan karya ilmiah dan seluruh mahasiswa Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berrsifat membangun demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini.
Semoga dengan segala keterbatasan penulis, apa yang telah dihasilkan dalam penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membutuhkan informasi tentang aplikasi kotoran ayam sebagai media tumbuh yang efektif untuk stek tanaman lada (Piper nigrum L)
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman 1. Pertumbuhan jumlah daun stek tanaman lada pada minggu ke-1,
minggu ke-2, minggu ke-3 dan minggu ke-4………..……… 22 2. Pengukuran tinggi tanaman stek lada pada minggu ke-1, minggu
ke-2, minggu ke-3 dan minggu ke-4……… 23 3. Foto pupuk kotoran ayam yang suda ter campur dengan tanah
topsoil……….……. 24 4. Foto pengukuran panjang tinggi /tinggi tanaman………..……….. 24 5. Foto penyiraman………..……
25
6. Foto penghitungan jumlah daun………..…… 25
I. PENDAHULUAN
Lada merupakan salah satu dari 12 komoditas pembangunan perkebunan yang memegang peranan penting baik secara historis, ekonomis maupun sosiologis. Saat ini produtiktifitas lada masih rendah, yaitu 0,7 ton/ha/tahun dari 2-3 ton/ha/tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu tehnik budidaya yang besar terutama pembibitan, karena bibit yang baik sehat dan berasal dari varietas unggul bisa tumbuh dengan baik dan berproduksi lebih maksimal.
Tanaman lada dapat diperbanyak dengan biji atau stek batang/sulur, tetapi umumnya diperbanyak dengan stek batang/sulur karena relatif lebih mudah, murah/ekonomis dan juga dapat mempertahankan sifat-sifat keturunannya.
Usaha untuk meningkatkan keberhasilan pertumbuhan tanaman lada perlu diupayakan tehnik untuk mengoptimalkan pertumbuhan stek.
Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan stek tanaman lada adalah pemupukan dengan kotoran ayam. Pemupukan pada tanaman lada dinilai sangat beramanfaat bagi tanaman lada selain untuk memberikan nutrisi bagi tanaman sangat baik pula dalam memperbaiki kesuburan tanah.
Pupuk organik seperti halnya kotoran ayam belum dapat tergantikan kebutuhannya oleh pupuk anorganik yang terdapat di pasaran karena pupuk organik memiliki kelebihan dibandingkan pupuk anorganik.
Pupuk organik memiliki kelebihan antara lain, memiliki unsur hara yang lengkap, dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan.
Tujuan dari penelitain ini adalah: Mengetahui perbandingan kotoran ayam dengan media tumbuh yang baik terhadap pertumbuhan stek tanaman lada (Piper nigrum L).
II . TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Tanaman Lada
Tanaman lada (piper nigrum) berasal dari daerah Ghat Barat, India. Lada adalah termasuk salah satu jenis tanamanyang telah lama di usahakan. Dan hasilnya pun telah lama pula di perdagangkan di pasaran Eropa. Sehingga perdagangan lada di indonesia akhirnya di kenal di seluruh penjuru dunia. Pada waktu itu, lada indonesia yang di perdagangkan ialah lada dari Lampung, Aceh, Jepara dan Cirebon. Di samping itu, itu juga di perdagangkan lada- lada dari Bengkulu, Palembang, Jambi, Pontianak dan Banjarmasin, walaupun dalam jumlah yang tidak begitu banyak.
Setelah tanaman lada tadi kuasai oleh Pemerintah sendiri, akhirnya berangsur-ansur baik dan berkembang lagi dengan luas, apalagi setelah ada ”Bimas”. Bimas mempunyai pengaruh besar terhadap para petani lada. Tetapi dengan adanya Bimas tersebut, maka mereka mulai mau memupuk dan melakukan pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit. Sebab mereka selalu mendapatkan bimbingan teknis dan kredit pupuk serta pestisida dan lain-lain, maka kesulitan-kesulitan yang di alami oleh para petani lada bisa teratasi. Menurut Diratpahgar (2008), tanaman lada dapat diperbanyak dengan biji atau stek batang/sulur. Tetapi umumnya diperbanyak dengan stek batang/sulur karena relatif lebih mudah, murah/ekonomis dan juga dapat mempertahankan sifat-sifat keturunannya.
Usaha untuk meningkatkan keberhasilan pertumbuhan tanaman lada perlu diupayakan cara-cara untuk mengoptimalkan pertumbuhan stek.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai tata laksana budidaya tanaman lada secara benar terutama cara-cara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman lada, khususnya mengenai pemberian media tumbuh menggunakan kandang ayam terhadap tanaman lada.
B. Taksonomi dan Morfologi Taksonomi tanaman lada
Tanaman lada termasuk family piperraceae yang terdiri 10-12 marga. Dengan banyak jenis 1400 dengan bentuk beraneka ragam dan herba, semak, tanaman menjalar hingga pohon .
Dalam sistematika sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Pamili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum L
Dengan ciri-ciri malai bunganya berporos tunggal, berdiri sendiri, berputik lebih dari satu batang, buahnya tidak bertangkai, kelopak bunga jantan tidak berdaging, kelopak bunga betina melingkar pada poros malai,
daunnya liat. Akarnya dikotil, memiliki batang pokok dan mempunyai dua jenis cabang vertikal dan horisontal. Daunnya tunggal dan berbentuk bulat telur meruncing, berwarna hijau tua mengkilau bagian atasnya dan pucat bagian bawah. Buahnya tidak bertangkai alias duduk, berbiji tunggal dan berbentuk bulat warna hijau masih muda dan berubah merah apabila sudah tua (Kanisius , 2006).
C. Syarat Tumbuh 1. Syarat Tumbuh
a. Elevasi : Ketinggian berkisar dari 10 – 500 m dpl (dataran rendah).
b. Iklim : A, B dan C
c. Curah hujan : Di atas 2.000 mm per tahun. d. Suhu : 25º - 26,5º C.
e. Ketinggian air tanah : Relatif dalam (air tanah 0,5 M di bawah tanah
terutama pada tanah gambut tidak ditolerir oleh tanaman Lada). (Alex
Ferguson 1990). 2. Tanah
a. Laterit merah, Latosol coklat muda sampai coklat tua.
b. Tanah lempung yang mengandung pasir 20 - 45 % (clay loam). c. Tanah lempung merah mengandung pasir < 52 % (red loam). d. Lempung berpasir 52 % atau lebih.
3. Topografi
Bergelombang dan berbukit. (catatan untuk tanah datar perlu drainase untuk menghindarkan genangan atau pembusukan akar oleh genangan air terutama bagi tanaman muda).
D. Teknik Pembibitan Lada
Perbanyakan tanaman lada dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan stek, bibit yang digunakan adalah bibit yang terjamin kemurnian jenis bibitnya, berasal dari pohon induk yang sehat dan terbebas dari hama dan penyakit. Umur bibit lada yang ditanam ± 1 tahun yang diperoleh di Balai Benih Induk (BBI) Samarinda.
E. Kotoran Ayam
Kotoran ayam adalah media tumbuh yang berasal dari kotoran ternak, baik berupa kotoran padat bercampur sisa makanan maupun air kencing.
(Marsono dan Lingga, 2007).
Komposisi kandungan unsur hara kotoran ayam sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis ternak, umur dan kondisi ternak, macam pakan, bahan hamparan yang digunakan, serta perlakuan dan penyimpanan kotoran ayam sebelum diaplikasikan ke lahan.
Ada beberapa kelebihan dari kotoran ayam diantaranya sebagai berikut :
1. Memperbaiki struktur tanah. Dapat terjadi karena organisme tanah saat penguraian media tumbuh kotoran ayam bersifat sebagai perekat dan dapat meningkat butir-butir tanah menjadi butiran yang lebih besar.
2. Menaikan daya serap tanah terhadap air.
3. Menaikan kondisi kehidupan didalam tanah. makanan. 4. Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman.
Media tumbuh kotoran ayam mengandung zat makanan yang lengkap meskipun kadarnya tidak setinggi pupuk buatan. Adapun kandungan unsur makro pada pupuk kotoran menurut Marsono dan Lingga (2007), adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Komposisi unsur hara media tumbuh kotoran ayam
No. Unsur hara Kandungan
1. pH 7,61
2. C organik (%) 40,42
3. N total ( %) 1,624
4. P total (mg/100 g P2O5) 10,393
5. K total (mg/100 g P2O5) 0,8
Sumber : Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITRA) (2007)
1. Nitrogen (N)
Peranan utama nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun.
Nitrogen berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna dalam proses fotosintesis.
2. Fospor (P)
Unsur fospor bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar khususnya tanaman muda. Fospor berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan protein tertentu, membantu asimilasi dan pernafasan, mempercepat pembungaan, kemasakan biji dan buah.
3. Kalium (K)
Fungsi kalium adalah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium juga berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Tempat penelitian dilakukan di Kebun Percontohan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 2. Waktu
Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 1 bulan, terhitung dari tanggal 1 Mei sampai dengan tanggal 1 Juni 2011 meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam peneliitian ini yaitu: Alat tulis,
sprayer, timbangan, ember, kamera, penggaris,
2. Bahan
Bahan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu: Stek tanaman lada, media tumbuh kotoran ayam dan air dan polybag..
C. Prosedur Penelitian 1. Persiapan stek
Stek suda tumbuh yang disesuaikan selama satu bulan dan stek yang digunakan adalah stek lada (Piper nigrum L), sebanyak 20 stek 7 ruas dan dibagi menjadi 4 prosedur. prosedur pertama berjumlah 5 stek (P1),
prosedur ke-2 sebanyak 5 stek (P2) prosedur ke-3 sebanyak 5 stek (P3) dan prosedur ke-4 sebanyak 5 stek (P4).
2. Penanaman
Stek lada ditanam dengan jumlah ruas yang masuk kedalam tanah sebanyak 4 ruas dan 3 ruas di permukan tanah.
3. Perlakuan
Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan yaitu : P1 : Dengan perlakuan 1,5 Kg kotoran ayam : 1,5 kg topsoil/tanaman
P2 : Dengan perlakuan 1,75 Kg kotoran ayam : 1,25 kg topsoil/tanaman
P3 : Dengan perlakuan 2,0 Kg kotoran ayam : 1 kg topsil/tanaman.
P4 :: Dengan perlakuan 2,25 Kg kotoran ayam : 0,75 kg topsoil/tanaman
Pemberian kotoran ayam sebagai media tumbuh dilakukan satu kali yaitu 1 minggu sebelum penanaman yang dicampur dengan tanah dengan komposisi yang telah ditentukan kemudian dimasukkan kedalam polybag.
4. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau disesuaikan dengan kondisi kelembaban tanah dan cuaca.
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan di sekeliling polybag untuk dapat mengendalikan gulma yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
c. Penggemburan
Penggemburan dilakukan jika tanah memadat akibat penyiraman, dan dilakukan secara hati- hati agar tidak merusak perakaran pada stek lada.
D. Pengambilan dan Pengolahan Data 1. Pengambilan data tanaman
Data tanaman yang diambil sebanyak 4 kali pada saat tanaman berumur 1,2,3 dan 4 minggu setelah ditanam. Parameter yang diambil adalah :
a. Jumlah Daun (helai)
Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan menghitung seluruh daun yang telah membuka sempurna yang ada pada tanaman.
b. Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur mulai dari ujung tunas sampai pada titik tumbuh. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan penggaris.
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rataan hitung sederhana dengan rumus:
x = n x ? x = Rata-rata hitung n = Banyaknya data x = Variasi yang diteliti
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Jumlah Daun
Hasil penelitian aplikasi kotoran ayam dengan komposisi yang berbeda terhadap pertambahan jumlah daun tanaman lada (Piper nigrum L.) dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 1. Rata-rata pertambahan jumlah daun (helai) tanaman lada dengan mejdia tumbuh kotoran ayam minggu ke-1, minggu ke-2, ke-3, dan mingu ke-4
Perlakua n Minggu ke-
1 2 3 4
P1 0,4 1,8 3,4 5,4
P2 0,6 2,6 3,8 4,8
P3 0,8 2,0 3,4 4,4
P4 0,6 2,2 3,4 4,2
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman lada dengan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,5 kg : 1 kg topsoil/tanaman (P1) menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata jumlah daun tanaman lada 2,95 helai.
Sedangkan rata-rata pertambahan jumlah daun bibit tanaman lada yang terendah ditunjukkan oleh tanaman yang diberi kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 2,25 kg : 0,75 kg topsoil/tanaman (P4) dengan rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman 2,6 helai, Perlakuan P1 menunjukkan hasil rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman 2,95 helai lebih tinggi dibandingkan dengan P2 yaitu dengan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda
1,75 kg : 1,25 kg topsoil/tanaman dan P1 lebih tinggi pertambahan jumlah daunnya dibandingkan P3 yaitu dengan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 2,0 kg : 1 kg topsoil/tanaman. dan P1 lebih tinggi pertambahan jumlah daunnya dibandingkan dengan P4 yaitu dengan pemberian kotoran ayam denga n komposisi media tumbuh yang berbeda 2,25 kg : 0,75 kg topsoil/tanaman.
Perbedaan pertambahan jumlah daun tanaman lada dari masing-masing perlakuan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda dapat terlihat dengan jelas seperti pada diagram pertambahan jumlah daun berdasarkan umur sebagai berikut :
0 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 Rata-rata (Helai) Minggu
ke-Pertambahan jumlah daun (helai)
P1 P2 P3 P4
Gambar 1. Diagram pertambahan jumlah daun (helai) masing – masing perlakuan umur 1, 2,3 dan 4 minggu setelah tanam.
2. Tinggi Tanaman (cm)
Hasil penelitian pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda terhadap tinggi tanaman lada (Piper nigrum L.) dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.Rata-rata pertambahan tinggi tanaman (cm) lada dengan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda minggu ke-1, minggu ke-2, mingu ke-3, dan minggu ke-4.
Perlakuan Minggu
ke-1 2 3 4
P1 0,4 0,92 1,42 1,98
P2 0,18 0,48 0,78 1,16
P3 0,14 0,36 0,6 0,86
P4 0,14 0,4 O,64 0,9
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan tinggi tanaman lada dengan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,5 kg : 1,5 kg topsoil/tanaman (P1) menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata tinggi tanaman lada 1,18 cm.
Sedangkan rata-rata pertambahan tinggi tanaman lada yang terendah ditunjukkan oleh tanaman yang diberi kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang bereda 2,25 kg : 0,75 kg topsoil/tanaman (P4) dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman lada 0,49 cm.
Perlakuan P1 menunjukkan hasil rata-rata pertambahan tinggi tanaman 1,18 cm lebih tinggi dibandingkan dengan P2 yaitu dengan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,75 kg : 1,25 kg topsoil/tanaman dan P1 lebih tinggi pertambahan jumlah
daunnya dibandingkan P3 yaitu dengan pemberian kotoran ayam dengan media tumbuh yang berbeda 2,0 kg : 1 kg topsoil/tanaman dan P1 lebih tinggi pertambahan jumlah daunnya dibandingkan P4 yait u dengan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 2,25 kg : 0,75 kg topsoil/tanaman.
Perbedaan pertambahan tinggi tanaman lada dari masing- masing perlakuan pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda dapat terlihat dengan jelas seperti pada diagram pertambahan tinggi tanaman berdasarkan umur sebagai berikut :
0 0.5 1 1.5 2 2.5 1 2 3 4 Rata-rata (cm) Minggu
ke-Pertambahan tinggi tanaman
p1 p2 p3 p4
Gambar 2. Diagram pertambahan tinggi tanaman (cm) masing – masing perlakuan umur 1, 2, 3, dan 4 minggu setelah tanam.
B. Pembahasan
Aplikasi kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam budidaya tanaman karena melalui media tumbuh unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat terpenuhi.
Dari hasil penelitian pemberian aplikasi kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda pada pertumbuhan tanaman lada terhadap pertumbuhan jumlah daun dan tinggi tanaman menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman lada pada perlakuan P1 mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman lada dengan pertambahan jumlah daun rata-rata 2,95 helai dan tinggi tanaman rata-rata 1,18 cm jika dibandingkan dengan perlakuan P1 dan P4.
Rata-rata pertambahan jumlah daun dan pertambahan tinggi tanaman terendah ditunjukkan oleh perlakuan P4 dengan pertambahan rata-rata jumlah daun 2,6 helai dan rata-rata tinggi tanaman 0,49 cm.
Perlakuan P1 menunjukkan hasil rata-rata pertambahan jumlah daun 2,95 helai dan tinggi tanaman 1,18 cm. Pertumbuhan yang baik dari tanaman lada dengan perlakuan P1 diduga karena pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman lada. Sesuai dengan teori menurut Sutarno (2005), yang menyatakan bahwa pemberian kotoran ayam untuk tanaman lada adalah dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,5 kg : 1,5 kg topsoil/tanaman.
Dari penjelasan di atas pada perlakuan P1 yaitu pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,5 kg : 1,5 kg topsoil/tanaman, menunjukkan pertumbuhan tanaman lada lebih baik dibandingkan dengan 3 perlakuan lainnya, baik dari pertambahan tinggi tanaman maupun pertambahan jumlah daun. Ini diduga penggunaan koposisi media tumbuh kotoran ayam pada tanaman lebih optimal dan bisa diterima baik oleh tanaman. Menurut Sosrosoedirdjo (2005), kotoran ayam merupakan media tumbuh yang lengkap, karena mengadung semua zat-zat makanan tanaman yang diperlukan untuk berkembangnnya tanaman, juga unsur-unsur mikro.
Perbedaan pertumbuhan tanaman pada perlakuan P4 ini diduga karena kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang diberikan ke tanaman terlalu banyak sehingga pada perlakuan P4 pertumbuhan lebih rendah sedangkan komposisi media tumbuh yang diberikan harus sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan pada pertumbuhan tanaman lada.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,5 kg : 1,5 kg topsoil/tanaman di polybag diduga lebih efektif meningkatkan pertumbuhan bibit stek lada (Piper nigrum L) hingga umur satu bulan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil pengamatan ini adalah : 1. Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman lada ya ng baik, dapat
menggunakan kotoran ayam dengan komposisi media tumbuh yang berbeda 1,5 kg : 1,5 kg topsoil/tanaman untuk dipolybag.
2. Perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut dengan membutuhkan waktu yang lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Diratpahgar, 2008. Budidaya Lada Yang Baik Dan Sehat (bagian 2)
http://ditjenbun.deptan.go.id 08 Agus 2008
Kanisius AA, 2006. Bercocok Tanam Lada. Kanisius, Yoyakarta
Marsono, Lingga, 2007. Petunjuk Penggunaan pupuk. PT. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sutarno, 2005. Budidaya Lada Si Raja Rempah-rempah. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Sosrosoedirjo, 2005. Ilmu Memupuk. Yasagung. Jakarta. Alek ferguson 1990. Iklim,dan kelembapan. jakarta
Lampiran 1.Tabel pertambahan jumlah daun tanaman lada pada minggu ke-1,
minggu ke-2, minggu ke-3 dan minggu ke-4
mjnggu ke- perlakuan p1 jumlah rata-rata ulangan ke- 1 2 3 4 5 1 1 1 0 0 0 2 0,4 2 3 3 1 1 1 9 1,8 3 4 6 3 2 2 17 3,4 4 6 12 4 3 2 27 5,4 mjnggu ke- perlakuan p2 jumlah rata-rata ulangan ke- 1 2 3 4 5 1 0 1 1 0 1 3 0,6 2 2 4 3 1 3 13 2,6 3 3 5 4 3 4 19 3,8 4 3 7 4 4 6 24 4,8 mjnggu ke- perlakuan p3 jumlah rata-rata ulangan ke- 1 2 3 4 5 1 1 1 1 1 0 4 0,8 2 1 2 3 3 1 10 2 3 2 4 3 4 4 17 3,4 4 3 4 5 5 5 22 4,4 mjnggu ke- perlakuan p4 jumlah rata-rata ulangan ke- 1 2 3 4 5 1 0 1 0 1 1 3 0,6 2 2 1 2 3 3 11 2,2 3 4 3 2 4 4 17 3,4 4 4 5 3 4 5 21 4,2
Lampiran 2. Tabel pengukuran tinggi tanaman lada pada minggu ke-1, minggu
ke-2, minggu ke-3, dan minggu ke-4
mjnggu ke-
perlakuan p1
jumlah rata-rata ulangan ke- 1 2 3 4 5 1 0,2 0,6 0,4 0,3 0,5 2 0,4 2 0,5 1,1 1 1 1 4,6 0,92 3 0,9 1,6 1,6 1,4 1,6 7,1 1,42 4 1,5 2,3 2 2 2,1 9,9 1,98 mjnggu ke- perlakuan p2
jumlah rata-rata ulangan ke- 1 2 3 4 5 1 0,1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,9 0,18 2 0,3 0,5 0,5 0,6 0,5 2,4 0,48 3 0,5 0,8 0,8 0,9 0,9 3,9 0,78 4 0,8 1,2 1,2 1,3 1,3 5,8 1,16 mjnggu ke- perlakuan p3
jumlah rata-rata ulangan ke- 1 2 3 4 5 1 0,1 0,2 0,1 0,2 0,1 0,7 0,14 2 0,3 0,5 0,3 0,4 0,3 1,8 0,36 3 0,6 0,7 0,5 0,7 0,5 3 0,6 4 0,9 0,9 0,8 0,9 0,8 4,3 0,86 mjnggu ke- perlakuan p4
jumlah rata-rata ulangan ke- 1 2 3 4 5 1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2 0,7 0,14 2 0,3 0,5 0,3 0,4 0,5 2 0,4 3 0,5 0,7 0,6 0,6 0,8 3,2 0,64 4 0,8 1 0,7 0,9 1,1 4,5 0,9
Lampiran 3. Pupuk kotoran ayam yang siap untuk di timbang
Lampiran 5. Penyiraman tanaman