NILAI KONSERVASI KEANEKARAGAMAN DAN ROSOT
KARBON POHON PADA RUANG TERBUKA HIJAU KOTA:
STUDI KASUS PADA RUANG TERBUKA HIJAU
KOTA BANDAR LAMPUNG
Oleh:
AGUS SETIAWAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa disertasi Nilai Konservasi Keanekaragaman dan Rosot Karbon Pohon pada Ruang Terbuka Hijau Kota: Studi Kasus pada Ruang Terbuka Hijau Kota Bandar Lampung ini merupakan gagasan saya sendiri dengan pembimbingan Komisi Pembimbing. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Januari 2007
Agus Setiawan P14600009
ABSTRACT
AGUS SETIAWAN. The Conservation Value and Carbon Sink of Tree Species Diversity in Green Open Space: A Case Study in Bandar Lampung Green Open Space. Under supervisory of: HADI SUKADI ALIKODRA, ANDI GUNAWAN, AND DEDY DARNAEDI
Indonesian effort in in-situ conservation should be complemented by ex-situ conservation. Green open space (GOS) is a potential area for ex-ex-situ conservation, especially for the conservation of tree diversity. Considering the fact that the GOS are declining, it uses as tree species diversity conservation area has to be effective and efficient. Therefore, a valuation system that can be used to determine the value of tree species or community is required. Additionally, the function of GOS may also be improved as as a carbon sink.
The objectives of the study were 1) to determine the conservation value of tree species diversity of GOS, 2) to analyze the value of GOS as carbon sink, and 3) to analyze the correlation between the tree species diversity and carbon sink. To determine the conservation value of community, a formula of conservation index (Ci) was constructed which is based on the conservation
value (endemism, status, typical, and wilderness) of the species composing the community. The value ranged between 0 and 1, and was grouped into four categories, that is, low if 0 d Ci d 0,25, medium if 0,26 Cid 0,50, high if 0,51
Cid 0,75, and very high if 0,76 d Ci.The measurements of the diversity used were
species richness, diversity index, and index of evenness. Allometric formula (Brown 1997) was used to calculate the carbon sink in the tree
The results showed that the contribution of GOS in Kota Bandar Lampung on tree conservation was low, the Ci ranged from 0,02 to 0,04. Therefore, the
species found in GOS of Kota Bandar Lampung were of low priority to be protected. The contribution on carbon sink was also low. There is no correlation between carbon sink and tree diversity parameter of community. The conservation value of species or community did not correspond to the amount of carbon sink, because most of the species that store high quantity of carbon were species of low conservation value.
______________________
Key word: green open space, conservation value, Conservation Index, carbon sink
ABSTRAK
AGUS SETIAWAN. Nilai Konservasi Keanekaragaman dan Rosot Karbon Pohon pada Ruang Terbuka Hijau Kota: Studi Kasus pada Ruang Terbuka Hijau Kota Bandar Lampung. Di bawah bimbingan: HADI SUKADI ALIKODRA, ANDI GUNAWAN, DAN DEDY DARNAEDI.
Konservasi in-situ yang telah dilakukan Indonesia perlu dilengkapi dengan upaya konservasi ex-situ. Ruang terbuka hijau (RTH) merupakan lahan yang potensial untuk areal konservasi ex-situ, terutama konservasi keanekaragaman jenis pohon. Mengingat ketersediaan RTH makin terbatas, maka penggunaannya untuk konservasi keanekaragaman jenis pohon harus dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan suatu sistem penilaian yang dapat menentukan tinggi rendahnya nilai konservasi suatu spesies atau komunitas. Selain itu, RTH juga dapat ditingkatkan fungsinya sebagai penyimpan karbon (Carbon sink).
Tujuan penelitian ini adalah 1) Menetapkan nilai konservasi keanekaragaman jenis pohon pada ruang terbuka hijau, 2) Menganalisis nilai penyimpanan karbon (carbon sink) ruang terbuka hijau, dan 3) Mengembangkan nilai konservasi keanekaragaman jenis pohon dan penyimpan karbon bagi RTH. Untuk menentukan nilai konservasi komunitas dibuat suatu rumus indek konservasi (IK) komunitas yang didasarkan pada nilai konservasi (keendemisan,
status, sifat dan keliaran) spesies penyusunnya. Nilai tersebut berkisar antara 0 s.d. 1 dan dibagi menjadi empat kategori yaitu 0 d Ik d 0,25 rendah, 0,26 Ik d
0,50 sedang, 0,51 Ik d 0,75 tinggi, dan 0,76 d Ik sangat tinggi. Ukuran
keanekaragaman yang digunakan adalah kekayaan jenis (Species Richness), indeks keanekaragaman, dan indeks kemerataan. Penentuan karbon tersimpan dilakukan dengan menggunakan rumus allometrik (Brown 1997).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi RTH Kota Bandar Lampung dalam konservasi spesies pohon adalah rendah (Nilai IK berkisar
antara 0,02 s.d. 0,04). Oleh karena itu, spesies pohon yang ditemui di areal RTH memiliki prioritas rendah untuk dilindungi. Kontribusi sebagai rosot karbon juga rendah. Antara jumlah karbon tersimpan dengan parameter keragaman pohon dalam komunitas tidak terdapat korelasi. Nilai konservasi komunitas tidak bersesuaian dengan jumlah karbon tersimpan, karena spesies yang berperan besar sebagai rosot carbon memiliki nilai konservasi rendah.
_____________________
Kata kunci: ruang terbuka hijau, nilai konservasi, Indeks Konservasi, rosot karbon
© Hak cipta milik IPB, tahun 2007 Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa ijin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi,
NILAI KONSERVASI KEANEKARAGAMAN DAN ROSOT
KARBON POHON PADA RUANG TERBUKA HIJAU KOTA:
STUDI KASUS PADA RUANG TERBUKA HIJAU
KOTA BANDAR LAMPUNG
Oleh:
AGUS SETIAWAN
DISERTASI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Departemen Ilmu Pengetahuan Kehutanan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
Judul Disertasi : Nilai Konservasi Keanekaragaman dan Rosot Karbon Pohon pada Ruang Terbuka Hijau Kota: Studi Kasus pada Ruang Terbuka Hijau Kota Bandar Lampung
Nama : Agus Setiawan
NRP : P14600009
Derpartemen : Ilmu Pengetahuan Kehutanan (IPK)
Disetujui,
1. Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, M.S. Ketua
Dr. Ir. Andi Gunawan, M.Sc. Dr. Dedy Darnaedi, M.Sc. Anggota Anggota
Diketahui,
2. Ketua Departemen Ilmu 3. Dekan Sekolah Pascasarjana Pengetahuan Kehutanan Institut Pertanian Bogor
Dr.Ir. Rinekso Soekmadi, M.Scf. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rakhmat dan karunia-Nya sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah ruang terbuka hijau dengan judul Nilai Konservasi Keanekaragaman dan Rosot Karbon Pohon pada Ruang Terbuka Hijau Kota: Studi Kasus pada Ruang Terbuka Hijau Kota Bandar Lampung.
Untuk mendukung penulisan disertasi ini, penulis telah melakukan serangkaian penelitian yang pelaksanaannya dibantu oleh rekan penulis serta mahasiswa di Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Sebagian dari hasil penelitian tersebut telah dikirim ke beberapa jurnal atau dispresentasikan dalam seminar, yaitu:
1) Keanekaragaman Jenis Pohon dan Burung pada Beberapa Areal Hutan Kota Bandar Lampung telah diterbitkan pada Jurnal Manajemen Hutan Tropika. 2) Keanekaragaman Jenis Pohon dan Penyimpanan Karbon Jalur Hijau Kota
Bandar Lampung telah diterbitkan pada Jurnal Hutan Tropika.
3) Jumlah Karbon Tersimpan dalam Tumbuhan Bawah pada Tingkat Penutupan Vegetasi Berbeda di Hutan Kota Bandar Lampung dipresentasikan dan disajikan dalam Prosiding Seminar dalam rangka Dies Natalis Universitas Lampung.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, M.S., Dr. Ir. Andi Gunawan, M.Sc., dan Dr. Dedy Darnaedi, M.Sc. selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan saran dalam penulisan disertasi ini. Selain itu, terima kasih juga sampaikan kepada Dr. Ir. M. Kamal, M.Sc., Hari Kaskoyo, S.Hut., M.Si., Ir. Setyo Widago, M.Si., Dedi Idwin, S.Hut., Mega Rita Utami, S.Hut., Nivia Adriani, S.Hut., Juita Siringoringo, S.Hut., Bambang Irawan, S.Hut., Wisnu Bayu Aji, S.Hut., Wiwit Rahmawati, S.Hut., dan Rohani, S.Hut. atas bantuannya dalam pengumpulan dan pengolahan data. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ayahanda Supriamana (Alm), Ibunda Kartimi, istri dan anak-anak atas doa dan kasih sayangnya, serta semua pihak yang mendukung penulis hingga selesainya penulisan disertasi ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat.
Bogor, Januari 2007
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 11 Agustus 1959 dari ayah Supriamana (Almarhum) dan ibu Kartimi. Penulis merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara se ayah, sedangkan dari ibu merupakan anak ke empat dari enam bersaudara.
Pendidikan sarjana diselesaikan penulis di Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985. Pada tahun 1997, setelah melalui program Prapascasarjana, penulis diterima di Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dengan dukungan beasiswa BPPS dan menamatkannya pada tahun 2000. Pada tahun 2000 juga penulis diterima untuk melanjutkan program doktor dengan dukungan beasiswa BPPS pada program studi dan perguruan tinggi yang sama dan memulai pendidikan pada Semester Genap 2000/2001.
Setelah lulus dari program sarjana Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor 1985, mulai tahun 1986 penulis bekerja sebagai tenaga pengajar pada Fakultas Pertanian Unila. Bersama dengan dua orang rekannya, penulis merintis pendirian Program Studi Manajemen Hutan pada Fakultas Pertanian Unila yang terealisir mulai tahun 1996. Saat ini program studi tersebut telah berkembang menjadi Jurusan Manajemen Hutan.
Selama mengikuti program S3, penulis telah menghasilan karya tulis Tinjauan terhadap Pembangunan Sistem Kawasan Konservasi di Indonesia yang dimuat dalam Media Konservasi Volume VII/Nomor 2, Juni 2001 dan Kewenangan Pengelolaan Kawasan Konservasi: Tinjauan terhadap Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 dimuat dalam Jurnal Manajemen dan Kualitas Lingkungan Vol. 2 No. 2 Mei 2003. Karya ilmiah lain yang telah selesai disusun dan telah diterbitkan adalah:
4) Keanekaragaman Jenis Pohon dan Burung pada Beberapa Areal Hutan Kota Bandar Lampung telah diterbitkan Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol.XII No. 1: 1-13.
5) Keanekaragaman Jenis Pohon dan Penyimpanan Karbon Jalur Hijau Kota Bandar Lampung telah diterbitkan pada Jurnal Hutan Tropika Vol 1 No.1. Karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari program S3 penulis dan sebagian ditulis bersama pembimbing, rekan sejawat, dan mahasiswanya.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 3
1.3 Manfaat ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ...
4
2.1 Ruang Terbuka Hijau ... 4
2.1.1 Batasan dan pengertian ... 4
2.1.2 Fungsi Ruang Terbuka Hijau ... 5
2.1.3 Penggolongan Ruang Terbuka Hijau ... 7
2.1.4 Manajemen Ruang Terbuka Hijau ... 9
2.2 Konservasi Keanekaragaman Hayati ...
11
2.2.1 Pengertian Konservasi Keanekaragaman Hayati ....
11
2.2.2 Konservasi Ex-situ ... 12
2.3 Penyimpanan Karbon dalam Pohon ... 15
2.4 Metoda Pendugaan Rosot Karbon ... 18
III. METODOLOGI PENELITIAN ... 20
3.1 Lokasi Penelitian ...
20
3.2 Kerangka Penelitian ... 21
3.3 Lingkup dan Batasan Penelitian ... 22
3.3.1 Lingkup Penelitian ... 22
3.3.2 Batasan Penelitian ... 22
3.4 Penentuan Nilai Konservasi Komunitas ... 25
3.5 Data yang Dikumpulkan dan Metoda Pengumpulan dan Pengolahannya ... 31
3.5.1 Populasi dan Contoh Penelitian ... 32
3.5.2 Teknik Inventarisasi Pohon ... 33
3.6 Pengolahan dan Analisis Data ... 34
3.6.1 Penghitungan Parameter Keanekaragaman ... 34
IV. ANALISIS SITUASI KOTA BANDAR LAMPUNG ...
37
4.1 Kondisi Fisik ... 37
4.2 Kondisi Sosial Ekonomi ... 37
4.3 Kondisi Umum RTH ... 39
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43
5.1 Keragaman Jenis Pohon ... 43
5.1.1 Hutan Kota ... 43
5.1.2 Jalur Hijau ... 52
5.2 Nilai Konservasi Komunitas RTH Kota Bandar Lampung ... 65
5.2.1 Hutan Kota ... 65
5.2.2 Jalur Hijau ... 69
5.3 Peran RTH kota Bandar Lampung sebagai Rosot Karbon... 78
5.3.1 Hutan Kota ... 78
5.4.2 Jalur Hijau ... 84
5.4 Hubungan Keragaman Jenis Pohon dengan Jumlah Rosot Karbon ... 91
5.5 Optimalisasi RTH sebagai Sarana Konservasi Jenis Pohon dan Rosot Karbon ... 93
5.5.1 Penentuan dan Penetapan RTH ... 93
5.5.2 Nilai Konservasi RTH ... 94
5.5.3 Hubungan Nilai Konservasi dengan Rosot Karbon ... 96
5.5.4 Perluasan Manfaat RTH ... 100
5.5.5 Pemilihan Jenis Pohon ... 102
VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 110
6.1 Simpulan ... 110
6.2 Saran ... 111
DAFTAR PUSTAKA ... 112
DAFTAR TABEL
Nomor
Uraian
Halaman
1. Hubungan allometrik untuk menentukan biomasa
berdasarkan diameter pohon (untuk diameter >5 cm) ... 19 2. Jenis-jenis pohon dilindungi di Indonesia ... 28 3. Rata-rata jumlah individu per ha masing-masing spesies yang
ditemui di masing-masing hutan kota berbentuk area di Kota Bandar Lampung ... 45 4. Indeks diversitas dan indeks similaritas komunitas hutan kota
berbentuk area di Kota Bandar Lampung dilihat dari spesies
penyusunnya ... 46 5. Keliaran, manfaat, dan indeks nilai penting (INP) masing- masing spesies yang ditemukan di hutan kota berbentuk area Kota Bandar Lampung ... 48
6. Pengelompokan jenis pohon RTH hutan kota Kota Bandar
Lampung berdasarkan sifat dan kegunaan utamanya ... 50 7. Parameter keragaman spesies pohon masing-masing
komunitas hutan kota berbentuk area di Kota Bandar
Lampung... 50 8. Rata-rata jumlah individu per ha masing-masing spesies yang
ditemui di masing-masing jalur hijau jalan Kota Bandar
Lampung ... 53
9. Indeks diversitas dan indeks similaritas komunitas jalur hijau jalan Kota Bandar Lampung dilihat dari spesies penyusunnya 54 10. Pengelompokan jenis pohon RTH jalur hijau jalan kota Kota
Bandar Lampung berdasarkan sifat dan kegunaan utamanya 55 11. Parameter keragaman spesies pohon masing-masing
komunitas jalur hijau jalan Bandar Lampung ... 56
12. Rata-rata jumlah individu per ha masing-masing spesies yang ditemui di masing-masing jalur hijau sungai Kota Bandar
Lampung ... 57
13. Indeks diversitas dan indeks similaritas komunitas jalur hijau sungai Kota Bandar Lampung dilihat dari spesies
penyusunnya ... 58 14. Parameter keragaman spesies pohon masing-masing
komunitas jalur hijau sungai Bandar Lampung ... 59 15. Rata-rata jumlah individu per ha masing-masing spesies yang
ditemui di masing-masing jalur hijau pantai Kota Bandar
16. Parameter keragaman spesies pohon masing-masing
komunitas jalur hijau sungai Bandar Lampung... 60
17. Jenis-jenis pohon yang ditemui di berbagai jalur hijau Kota
Bandar Lampung ... 62 18. Indeks similaritas antar komunitas jalur hijau ... 63
19. Indeks struktur komunitas pohon masing-masing vegetasi
jalur hijau ... 63
20. Karakteristik spesies pohon yang ditemukan pada ruang terbuka hijau berbentuk area di Kota Bandar Lampung ditinjau dari aspek konservasi... 66 21. Nilai konservasi masing-masing komunitas RTH berbentuk
area di Kota Bandar Lampung ... 68 22. Karakteristik spesies pohon yang ditemukan pada jalur hijau
jalan di Kota Bandar Lampung ditinjau dari aspek konservasi 69
23. Nilai konservasi masing-masing komunitas jalur hijau jalan di Kota Bandar Lampung ... 71
24
.
Karakteristik spesies pohon yang ditemukan pada jalur hijau sungai di Kota Bandar Lampung ditinjau dari aspekkonservasi ... 73 25. Nilai konservasi masing-masing komunitas jalur hijau sungai
di Kota Bandar Lampung ... 74
26. Karakteristik spesies pohon yang ditemukan pada jalur hijau pantai di Kota Bandar Lampung ditinjau dari aspek
konservasi ... 75
27. Nilai konservasi masing-masing komunitas jalur hijau pantai
di Kota Bandar Lampung ... 76
28. Jumlah rosot karbon pada pohon dan tumbuhan bawah di beberapa hutan kota pada penutupan tajuk yang berbeda 80
29. Jumlah total (pohon + tumbuhan bawah) rosot karbon pada vegetasi hutan kota di Kota bandar Lampung pada penutupan tajuk yang berbeda ... 80
30. Jumlah rosot karbon pada masing-masing jalur hijau jalan di Kota Bandar Lampung ... 85 31. Jumlah rosot karbon pada masing-masing spesies yang
ditemui di jalur hijau jalan Kota Bandar Lampung ... 86 32. Jumlah rosot karbon pada masing-masing jalur hijau sungai
di Kota Bandar Lampung ... 87
33. Jumlah rosot karbon pada masing-masing spesies yang
34. Jumlah rosot karbon pada masing-masing jalur hijau pantai di Kota Bandar Lampung ... 89
35. Jumlah rosot karbon pada masing-masing spesies yang
ditemui di jalur hijau pantai Kota Bandar Lampung ... 89
36. Karbon total dan rata-rata tersimpan di jalur hijau Kota Bandar
Lampung ... 90 37. Jumlah karbon tersimpan dan nilai konservasi masing-masing
spesies pohon pada vegetasi rapat ... 98 38. Spesies endemis Sumatera yang secara individu berpotensi
menyimpan karbon dalam jumlah banyak ... 104 39. Dimensi spesies pohon bernilai konservasi dan berpotensi
menyimpan karbon dalam jumlah banyak berdasarkan hasil
pengukuran terhadap koleksi di Kebun Raya Bogor ... 106 40. Kesesuaian berbagai spesies bernilai konservasi dan
berpotensi menyimpan karbon dalam jumlah banyak dengan berbagai RTH Kota Bandar Lampung ... 108
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Uraian
Halaman
1 Peta lokasi penelitian ... 20 2 Kerangka penelitian nilai konservasi keanekaragaman dan
rosot karbon pohon pohon pada ruang terbuka hijau ... 23 3. Peta lokasi pengambilan sampel RTH... 24 4. Jalur berpetak untuk inventarisasi jenis-jenis pohon RTH
berbentuk area ... 33 5. Grafik pertumbuhan penduduk Kota Bandar Lampung
dalam 3 dekade terakhir ... 38 6. Distribusi jumlah penduduk Kota Bandar Lampung
berdasarkan mata pencaharian ... 38 7. Distribusi luas RTH dan Non RTH (% dari luas kota) pada
masing-masing kecamatan di Kota Bandar Lampung (Sumber : BPN Kota Bandar Lampung 2003/2004 dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung
2003/2004, data diolah) ... 40
8. Gambaran kondisi vegetasi RTH yang dijadikan sampel
penelitian ... 44 9. Perubahan kandungan rosot karbon dalam vegetasi dengan
berubahnya penutupan tajuk ... 81
10. Grafik hubungan antara kelas umur (diameter batang) dengan jumlah pohon di hutan kota Bandar Lampung dan vegetasi pembanding di areal HPH ... 84
11. Sebaran titik-titik yang menunjukkan hubungan antara jumlah rosot karbon dalam komunitas dengan indeks keragaman (H) jenis pohon komunitas RTH Kota Bandar
Lampung ... 91 12. Sebaran titik-titik yang menunjukkan hubungan antara
jumlah rosot karbon dalam komunitas dengan indeks kekayaan (R) jenis pohon komunitas RTH Kota Bandar
Lampung . ... 92 13. Penggolongan manfaat potensial ruang terbuka hijau
(Dimodifikasi dari Munasinghe 1994) ... 101 14. Diagram perbandingan pohon besar dan phon kecil.
Diagram menunjukkan pohon kecil kurang sesuai untuk digunakan di jalur hijau jalan karena menghalangi
pandangan (Sumber: Arnold 1980) ... 105 15. Sketsa bentuk arsitektur pohon bernilai konservasi dan
berpotensi menyimpan karbon dalam jumlah banyak
berdasarkan hasil pengukuran terhadap koleksi di Kebun Raya Bogor . ... 107
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Uraian
Halaman
1. Data Kondisi Umum Ruang Terbuka Hijau Kota Bandar Lampung ... 112
2. Daftar Jenis Pohon Endemik Sumatera ... 116
3. Penentuan Nilai Bobot Kepentingan Endemisme, Status, Sifat, dan Keliaran Spesies sebagai Penentu Nilai
Konservasi ... 120
4. Penghitungan Keanekaragaman Spesies Komunitas Ruang
Terbuka Hijau ... 123
5. Nilai Konservasi Masing-masing Spesies Pohon yang
Terinventarisir dari Berbagai Areal RTH Kota Bandar
Lampung ... 141
6. Perhitungan Nilai Konservasi Masing-masing Komunitas
RTH ... 144
7. Indeks Bilai Penting dan Jumlah Rosot Karbon pada Masing- masing Spesies Pohon ... 159