• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu tindakan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh semua warga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Suatu tindakan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh semua warga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Suatu tindakan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh semua warga negara Indonesia yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa sadar, mau dan mampu untuk hidup sehat supaya tercapai derajat kesehatan masyarakat yang diharapkan merupakan tujuan dari pembangunan kesehatan, hal ini merupakan modal untuk menciptakan warga negara Indonesia untuk hidup lebih produktif baik secara sosial maupun ekonomis. Dengan demikian maka dipandang perlu disediakan tempat untuk mendapatkan informasi, pendidikan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang diharapkan untuk meningkatkan serta dapat memelihara derajat kesehatan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia.(1)

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang disebut Puskesmas bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada wilayah kerjanya dengan melakukan kegiatan upaya kesehatan masyarakat ( UKM ) dan kegiatan upaya kesehatan perseorangan ( UKP ). Agar fungsi Puskesmas berjalan secara optimal maka diperlukan suatu manajemen puskesmas yang didukung oleh sistem pencatatan dan pelaporan yang berkualitas. Untuk itu perlu mendapat dukungan suatu sistem informasi Puskesmas yang baik, mulai dari pengumpulan data, hasil pelaksanaan kegiatan, sampai pada pengolahan dan pemanfaatannya sehingga akan lebih mudah manajemen dalam mengambil suatu kuputusan.(8)

(2)

Menurut PerMenKes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen perlu adanya sistem informasi puskesmas sehingga mendapatkan informasi yang akurat, tepat, cepat dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memenuhi target dari sasaran kegiatan. Dengan demikian maka tiap - tiap Puskesmas diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS), baik melalui elektronik maupun non elektronik yang didalamnya mencakup kegiatan pencatatan dan pelaporan baik kegiatan dalam gedung maupun kegiatan diluar gedung. Pelaksanaan SIMPUS diharapkan dapat sejalan dengan perkembangan kebijakan saat ini yang mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), rencana strategis kesehatan, dan program - program kesehatan lainnya. Dalam implementasinya Sistem Informasi Puskesmas diharapkan telah memperhatikan standardisasi dalam kesehatan, pola penyakit / masalah kesehatan, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.(8)

Berbagai macam sistem informasi kesehatan (SIK) banyak berkembang saat ini, yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik masing-masing baik oleh pemerintah maupun swasta. Kementrian kesehatan memberikan kebebasan untuk membuat sistim informasi kesehatan, kepada puskesmas, rumah sakit maupun dinas kesehatan dengan mengacu pada aturan yang berlaku dengan tujuan dapat memudahkan dan mempercepat dalam pelayanan kesehatan, dan juga dapat memudahkan untuk pengambilan keputusan yang berguna bagi bidang kesehatan.(5)

(3)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mendukung manajemen dan informasi kesehatan dengan mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 511 tahun 2002 mengenai Kebijakan dan Strategi Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS), Keputusan Menteri Kesehatan nomor 932 tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 837 tahun 2007 tentang

Pengembangan Jaringan Komputer / on line / Sistem Informasi Kesehatan Nasional / Siknas on line.(5)

Pada tahun 2013 Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mulai memperbelakukan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan daerah (SIKDA) yang diharapkan SIK terintegrasi mulai dari tingkat Puskesmas sampai tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Sistem ini baru diterapkan di puskesmas belum diterapkan di rumah sakit dan Dinas Kesehetan Kabupaten Brebes sehingga belum terintegrasi. Penerapan aplikasi SIKDA di puskesmas sebagai pengguna dengan tujuan untuk memberi kemudahan petugas dalam melakukan kegiatan pelaporan antar bagian dan juga untuk kegiatan dalam pelaporan ke Dinas Kesehatan dengan menggunakan aplikasi SIKDA maka manajemen pasien secara on line. Di Kabupaten Brebes terdiri dari 38 Puskesmas dimana petugasnya sudah dilatih dan dapat melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan menggunakan aplikasi SIKDA Generik.

Tujuan penerapan aplikasi SIKDA Generik ialah untuk memudahkan pelayanan kesehatan kepada mayarakat dan tersediaanya data dengan

(4)

cepat dan akurat apabila dibutuhkan. Dari segi manajemen diharapkan hasil dari aplikasi SIKDA akan menjadi masukan untuk kepentingan manajemen dalam menyusun suatu perencanaan program bidang kesehatan dan juga diharapkan dapat digunakan sebagai sistem pemantauan pelayanan Puskesmas oleh Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan menjadi lebih efektif.(4)

Pada studi awal yang dilakukan di Puskesmas Kecipir Kabupaten Brebes, dengan hasil masih ditemukan adanya suatu permasalahan dalam pelaksanaan aplikasi SIKDA Generik di bagian farmasi diantaranya dalam menu gudang obat untuk input obat masuk ke gudang tidak bisa menyimpan data obat masuk dalam mengentri 5 sampai 10 item jenis obat tetapi harus satu – satu dalam entri jenis obat dan juga sering muncul tampilan eror sehingga petugas di bagian farmasi tidak lagi menggunakan aplikasi SIKDA Generik.

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka perlu dilakukan suatu penelitian terhadap aplikasi SIKDA generik untuk mencari dan menemukan penyebab permasalahan yang timbul dengan demikian diharapkan akan memberikan manfaat dan hasilnya bisa menjadi bahan masukan untuk pengambil kebijakan dalam rangka pelaksanaan aplikasi SIKDA pada masa yang akan datang.

Dari gambaran diatas maka menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan suatu penelitian tentang Faktor – Faktor yang mempengaruhi Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah di Bagian Farmasi Puskesmas Kecipir Kabupaten Brebes.

(5)

B. Rumusan Masalah

SIKDA di bagian farmasi yang belum dijalankan karena sering terjadi error sehingga menyebabkan pekerjaan yang tidak efektif dan efisien, hal ini menimbulkan pertanyaan penelitian yaitu faktor – faktor apa yang mempengaruhi aplikasi SIKDA Generik di bagian farmasi Puskesmas Kecipir Kabupaten Brebes?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi implementasi aplikasi SIKDA Generik di bagian Farmasi Puskesmas Kecipir Kabupaten Brebes. 2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi penerapan SIKDA Generik bagi pelaksana program di bagian farmasi.

b. Mengidentifikasi implementasi SOP pengelolaan obat di bagian farmasi.

c. Mengidentifikasi kendala dan hambatan dalam implementasi SIKDA Generik di bagian farmasi.

d. Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi implementasi aplikasi SIKDA, meliputi : sarana / prasarana, petugas dan infrastruktur.

(6)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas

Memberikan masukan bagi pengelola program untuk pengambilan keputusan tingkat Puskesmas sehingga dapat memperbaiki penerapan sistim Informasi Kesehatan Daerah dimasa yang akan datang

2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes

Memberikan manfaat serta dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah di Puskesmas dan dapat memberi masukan untuk menyusun kebijakan yang lebih baik.

3. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan pengetahuan untuk perkembangan sistem informasi kesehatan dan sebagai acuan dalam mengembangkan sistem informasi kesehatan yang efektif dan efisien serta bermanfaat bagi masyarakat.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No. Judul Peneliti Tahun Desain Hasil

1. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas untuk mendukung Integrasi SIKDA Generik di Puskesmas Kragan 2 Kabupaten Rembang Asih Prasetyowati 2014 Observasi kualitatif dengan pendekatan cross sectional SIMPUS dapat berintegrasi dengan SIKDA Generik dengan mengembangkan SIMPUS secara berkelanjutan 2. Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Khairina Isnawati, Eko 2015 Deskriptif kualitatif dengan

input dan proses implementasi aplikasi di

(7)

Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik Di UPT. Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar Nugroho, Lutfan Lazuardi metode constant comparative method

Puskesmas Gambut masih kurang menyebabkan output yang Dihasilkan aplikasi juga kurang 3. Analisis Pelaksanaan Sistem InformasiI Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Minahasa Tenggara Tirzanny V. M. Rondo , F. J. O. Pelealu , Franckie R. R. Maramis 2013 wawancara mendalam, observasi dan penelusuran dokumen dengan cara triangulasi Pelaksanaan SIK di Puskesmas Kabupaten Minahasa Tenggara belum berjalan sebagaimana Mestinya 4. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik Puskesmas di Kabupaten Bondowoso Yolanda Inayah Perwitasari 2013 analitik observasion al dengan desain cross sectional Hasil ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, dan kondisi yang memfasilitasi petugas pengguna SIKDA Generik masuk kategori sedang. Sedangkan hasil untuk niat pengguna serta tingkat penggunaan SIKDA Generik di Puskesmas ternyata masuk kategori rendah

Perbedaan peneliti terletak pada variabel-variabelnya yaitu pengetahuan petugas dan sikap petugas, tingkat kemudahan dalam penggunaan, kecepatan akses dengan server, kenyamanan ruangan, tempat penelitian yaitu di bagian farmasi Puskesmas Kecipir Kabupaten Brebes dan tahun penelitian pada tahun 2017.

(8)

F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup keilmuan

Lingkup Keilmuan pada penelitian ini yaitu bidang kesehatan masyarakat dengan peminatan manajemen informasi kesehatan.

2. Lingkup materi

Lingkup materi pada penelitian ini yaitu Sistem Informasi Manajemen Kesehatan.

3. Lingkup Lokasi

Lingkup lokasi pada penelitian ini ialah Puskesmas Kecipir Kabupaten Brebes.

4. Lingkup Metode

Lingkup metode penelitian ini yaitu observasi dan wawancara. 5. Lingkup Sasaran

Lingkup sasaran pada penelitian ini ialah petugas farmasi dan pengambil kebijakan.

6. Lingkup Waktu

Lingkup waktu penelitian ialah bulan april 2017.

Referensi

Dokumen terkait

(Ko-Promotor II). Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini berkaitan dengan metafora alat-alat seksual, aktivitas seksual, dampak dari

Faktor ekonomi (luas lahan, jumlah tanggungan, ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga dan pendapatan diluar usahatani kopi) lebih berpengaruh besar dengan nilai

Norma norma yang terbentuk dalam kehidupan masyarakat berperan serta dalam proses ekonomi, aspek kepercayaan mendasari terciptanya sebuah sistem ekonomi yang

Peningkatan yang terjadi setelah dilakukan integrasi metode klasifikasi dan clustering untuk data numerik dengan menggunakan algoritme C4.5 dan naive bayes untuk

Aspek lain adalah mengenai penemuan masalah yang telah diidentifikasi mendapat skore 55 % (cukup) karena tidak disusun dalam daftar masalah, padahal dapat membantu perawat

The purpose of the research is to create planning and controlling project eight floor building with precast system at the aeropolis tower 1 project, cengkareng by using

dibutuhkan oleh karyawan untuk mengambil komponen, sedangkan waktu moving mesin adalah waktu yang digunakan oleh karyawan untuk memindahkan komponen ke mesin

Kartu Stock Per Tanggal Kode Barang 1.01.00001 Nama Barang Spesifikasi