• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: Meta Andriani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: Meta Andriani"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI

PROFESIONAL DAN KOMPETENSI

PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN

KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU

DI KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansl

Oleh: Meta Andriani

171334021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

(2)

i

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI

PROFESIONAL DAN KOMPETENSI

PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN

KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU

DI KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansl

Oleh: Meta Andriani

171334021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

(3)

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI

PROFESIONAL DAN KOMPETENSI

PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL GURU DALAM BIDANG LITERASI MEDIA

DENGAN KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU DI KOTA

YOGYAKARTA

Oleh: Meta Andriani NIM: 171334021

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

(4)

iii

SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI

PROFESIONAL DAN KOMPETENSI

PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL GURU DALAM BIDANG LITERASI MEDIA

DENGAN KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU DI KOTA

YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Meta Andriani NIM: 171334021

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 27 Juli 2021

dan telah dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ... Sekretaris Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. ... Anggota Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. ... Anggota Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ... Anggota Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. ...

Yogyakarta, 27 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kekuatan dan kasih-Nya kepada saya.

2. Kedua orang tua, kakak, dan adik saya yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat untuk selalu melakukan sesuatu dengan sepenuh hati.

3. Bapak Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu membantu dan memberikan semangat selama menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Semua teman dan sahabat saya yang sudah banyak membantu dan meluangkan waktu dalam membantu saya menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Semua teman-teman Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2017 yang selalu mendukung dan memberikan semangat.

(6)

v

MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa

dan permohonan dengan ucapan syukur”

(Filipi 4:6)

“Hidup ini bukanlah sebuah kompetisi tapi anugerah”

(Raditya Oloan)

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Juli 2021

(8)

vii

LEMBAR PERTNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Meta Andriani

Nomor Mahasiswa : 171334021

Demi pengembangan Ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional dan Kompetensi Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru di Kota Yogyakarta

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 27 Juli 2021 Yang menyatakan

(9)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI

PROFESIONAL DAN KOMPETENSI

PEDAGOGIK-DIDAKTIKAL

DALAM BIDANG LITERASI MEDIA DENGAN

KEEFEKTIFAN PENGAJARAN GURU

DI KOTA YOGYAKARTA

Meta Andriani Universitas Sanata Dharma

2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dan kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru di Kota Yogyakarta. Jenis Penelitian adalah penelitian korelasional yang dilakukan pada bulan April 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kota Yogyakarta. Sampel penelitian ini berjumlah 120 orang, yang diambil dengan convenience sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan Chi-Square.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan positif persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000; 2) ada hubungan yang positif persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,000.

Kata Kunci: Kompetensi profesional, kompetensi pedagogik-didaktikal, literasi

(10)

ix

ABSTRACT

THE CORELLATION OF STUDENTS' PERCEPTIONS ON PROFESSIONAL COMPETENCY AND DIDACTIC-PEDAGOGIC

COMPETENCY IN MEDIA LITERATURE WITH TEACHERS' TEACHING EFFECTIVENESS IN YOGYAKARTA

Meta Andriani Universitas Sanata Dharma

2021

This study aimed to determine the correlation between students' perceptions on teachers’ professional competency and didactic-pedagogic competency in media literacy with the teachers’ teaching effectiveness in Yogyakarta. The research type is correlational study conducted in April 2021. The population in this study were all high school students in Yogyakarta. The samples of this study amounted to 120 people, which were taken by convenience sampling. Data were collected by quetionnaires and analyzed by Chi-Square.

The results of this study showed that: 1) there was a positive corellation of the students' perceptions on the teachers’ professional competency in media literacy with the effectiveness of teaching teachers with Sig scores (2-tailed) of 0,000; 2) there was a positive corellation of students' perception of didactic-pedagogic competency in media literacy with the teachers’ teaching effectiveness with Sig scores (2-tailed) of 0,000.

Keywords: Teacher’s professional competency, didactic-pedagogic competency,

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang maha kasih karena tugas akhir ini telah selesai tepat pada waktunya. Tugas akhir ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan tugas akhir ini mendapatkan masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sekaligus sebagai dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Dr. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Natalina Premastuti B, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 6. Kepala Sekolah, Guru, Staff, dan Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan

SMA Negeri 11 Yogyakarta yang telah membantu dan memberi izin untuk melakukan penelitian di sekolah.

7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

8. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

(12)

xi

9. Seluruh mahasiswa angkatan 2017 yang juga telah memberikan masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan kerja sama yang baik selama ini.

10. Bapak Suratmin dan Ibu Suwarni, kakak Hosea Oktavia Putri, adik Jonatan Rino Kusuma Jati yang telah memberikan dukungan doa selama ini.

Penulis

(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN SUSUNAN PANITIA ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORETIK ... 8

A. Persepsi ... 8 B. Keefektifan Pengajaran ... 8 C. Kompetensi Guru ... 11 D. Literasi Media ... 14 E. Kerangka Teoretik ... 15 F. Desain Penelitian ... 19

(14)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ... 22

E. Metode Pengumpulan Data ... 23

F. Operasionalisasi Variabel ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Deskripsi Data ... 35 B. Pengujian Hipotesis ... 38 C. Pembahasan ... 42 BAB V PENUTUP ... 47 A. Kesimpulan ... 47 B. Keterbatasan ... 47 C. Saran ... 48 DAFTAR RUJUKAN ... 50

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru

dalam Bidang Literasi Media ... 24 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi ... 25 Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media

Tabel 3.3 Hasil Uji Pertama Butir Soal Kuesioner Variabel

Keefektifan Pengajaran Guru ... 25 Tabel 3.4 Hasil Uji Kedua Validitas Butir Soal Kuesioner

Variabel Keefektifan Pengajaran Guru ... 26 Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru

dalam Bidang Literasi Media ... 27 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi ... 28 Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel

Keefektifan Pengajaran Guru ... 28 Tabel 3.8 Operasionalisasi Variabel ... 29 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa

Terhadap Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang

Literasi Media ... 35 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa

Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media ... 36 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan

(16)

xv

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Siswa

Terhadap Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang

Literasi Media dan Keefektifan Pengajaran Guru ... 38 Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Siswa

Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam

Bidang Literasi Media dan Keefektifan Pengajaran Guru ... 39 Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru ... 40 Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Persepsi Siswa Terhadap

Kompetensi Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Perizinan Penelitian ... 53

Lampiran II Kuesioner Penelitian ... 55

Lampiran III Data Responden ... 63

Lampiran IV Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 74

Lampiran V Hasil Uji Normalitas ... 78

Lampiran VI Hasil Uji Korelasi ... 79

Lampiran VII Distribusi Frekuensi ... 80

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam bidang pendidikan guru merupakan komponen yang penting. Guru dalam bahasa Jawa yaitu seorang yang harus digugu dan harus dicontoh oleh semua siswanya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang dikatakan guru dapat dipercaya oleh semua siswa (Nurdin, 2008:17).

Guru dan sekolah adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan. Sekolah adalah lembaga pendidikan untuk mendidik siswa dan guru sebagai orang yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Secara formal, guru menjalankan tugas utamanya di sekolah. Guru harus memiliki sejumlah kompetensi tertentu agar pada saat menjalankan proses belajar mengajar berlangsung dapat mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru wajib memiliki kompetensi agar dapat meningkatkan keefektifan pengajaran, sebagai berikut: 1) kompetensi profesional; 2) kompetensi pedagogik; 3) kompetensi kepribadian; 4) kompetensi sosial.

Keefektifan berasal dari kata efektif (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:284). Kata efektif memiliki makna adanya akibat dan efek, atau kata lain dapat diartikan sebagai sesuatu yang memberikan pengaruh sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keefektifan pengajaran adalah suatu kegiatan dimana guru melakukan

(19)

penyampaian pengetahuan yang dapat memberikan efek bagi siswa. Pada saat pandemi keefektifan pengajaran guru menjadi kurang efektif karena kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran online. Faktor ekonomi, ketidaksiapan teknologi, dan kompetensi yang dimiliki guru menjadi hambatan bagi keefektifan pengajaran. Faktor ekonomi yang menghambat keefektifan pengajaran secara online adalah kebutuhan kuota yang digunakan selama pembelajaran online. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam membeli kuota internet maka pembelajaran online akan mengalami hambatan yang mengakibatkan keefektifan pengajaran guru juga terhambat. Faktor ketidaksiapan teknologi adalah masih banyak guru dan siswa yang tidak paham dalam menggunakan teknologi, terlebih guru yang berusia lanjut dan guru yang memang baru menggunakan teknologi sebagai alat bantu mengajar sehingga mereka harus belajar menggunakan teknologi kembali.

Kompetensi guru menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) sebagai berikut: 1) kompetensi profesional. Kompetensi ini menunjukkan kemampuan guru dalam menguasai materi belajar dengan wawasan yang luas. 2) kompetensi pedagogik. Kompetensi ini menunjukkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. 3) kompetensi kepribadian. Kompetensi ini meliputi kepribadian seorang guru yang mantab, berwibawa, dan menjadi panutan bagi siswanya. 4) kompetensi sosial. Kompetensi ini menunjukkan kemampuan guru dalam melakukan komunikasi dengan warga lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Kompetensi profesional termasuk satu dari beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Guru yang profesional akan terlihat dari

(20)

pelaksanaan pembelajaran yang memiliki keahlian dalam pembuatan materi dan tugas-tugas yang diberikan kepada siswa. Pada masa pendemi dan semakin berkembangnya teknologi guru harus mempunyai kemampuan menggunakan media pembelajaran online sebagai sarana yang digunakan dalam proses pembelajaran. Guru dapat menggunakan media online seperti E-Learning, grup Whatsapp, Zoom, Gmeet, dan media online lainnya yang dianggap mudah diakses oleh guru dan siswa. Hubungan kompetensi profesional guru dan keefektifan pengajaran guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Apabila guru memiliki kemampuan menggunakan media online dan kemampuan kompetensi profesional yang baik akan sangat membantu dalam proses pembelajaran agar rencana pembelajaran dan keefektifan pengajaran guru dapat tercapai meskipun tidak bisa dilakukan secara bertatap muka.

Kompetensi pedagogik adalah keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran di dalam kelas, yang meliputi pemahaman siswa, evaluasi hasil pembelajaran, pengembangan pada peserta didik, dan perancangan serta pelaksanaan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi yang ada pada peserta didik. Pada masa pendemi dan semakin berkembangnya teknologi guru harus mempunyai kemampuan menggunakan media pembelajaran online sebagai sarana yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Guru dapat menggunakan media online seperti E-Learning, grup Whatsapp, Zoom, Gmeet, dan media online lainnya yang dianggap mudah diakses oleh guru dan siswa. Sama halnya dengan kompetensi profesional guru, kompetensi pedagogik-didaktikal juga memiliki hubungan yang penting dalam keefektifan pengajaran.

(21)

Guru dengan kompetensi pedagogik-didaktikal yang baik akan berhubungan positif dengan keefektifan pengajaran guru di dalam kelas.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berharap hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru di kota Yogyakarta dapat bermanfaat bagi guru dan siswa, serta dapat menunjang keefektifan pengajaran guru selama masa pandemi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut. Pengajaran guru selama pandemi menurut persepsi siswa tidak efektif. Hal ini ditandai dari pandangan siswa yang menyatakan bahwa ketidakberadaan seorang guru secara nyata, tidak dapat membantu siswa memahami pembelajaran. Diduga kuat bahwa ketidakefektifan pengajaran guru berhubungan dengan masih rendahnya kompetensi profesional guru dan pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas, batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Persepsi siswa terhadap keefektifan pengajaran guru adalah pengamatan siswa tentang tujuan pembelajaran, bahan pengajaran, metode, alat pembelajaran yang digunakan, sumber pembelajaran, dan evaluasi dalam kelas berjalan dengan baik ataukah tidak.

(22)

2. Persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media adalah pengamatan siswa tentang profesional guru yang meliputi bagaimana guru menguasai materi pembelajaran menggunakan media online yang ada.

3. Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media adalah pengamatan siswa tentang kompetensi pedagogik-didaktikal guru yang meliputi bagaimana guru mengelola pembelajaran peserta didik menggunakan media online yang ada.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan positif persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru? 2. Apakah ada hubungan positif persepsi siswa terhadap kompetensi

pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru?

(23)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui hubungan positif persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. 2. Mengetahui hubungan positif persepsi siswa terhadap kompetensi

pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media terhadap keefektifan pengajaran guru.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretik

Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dan persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dengan keefektifan pengajaran guru. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keefektifan pengajaran guru khususnya dalam hal kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi dinas pendidikan dalam menentukan kebijakan peningkatan kompetensi profesional guru dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media untuk meningkatkan keefektifan pengajaran guru-guru di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(24)

b. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi dinas pendidikan dalam menentukan kebijakan peningkatan kompetensi profesional guru dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media untuk meningkatkan keefektifan pengajaran guru di sekolah.

(25)

8

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Persepsi

Menurut Slameto (2015:102), persepsi adalah suatu proses yang melibatkan pemikiran manusia dalam menerima informasi atau pesan, dari kegiatan yang selalu dilakukan dengan lingkungan melalui persepsi manusia. Hubungan ini dilakukan dengan 5 indera manusia, yaitu indera perasa, peraba, penglihatan, pencium, dan pendengar. Sementara menurut Akbar (2015), persepsi merupakan sebuah proses pengenalan sesuatu menggunakan perasaan dan pengalaman yang dimiliki manusia. Kesan yang diterima seseorang bergantung pada pengalaman yang diperoleh melalui proses belajar, berfikir, dan faktor individu. Dengan demikian, persepsi siswa adalah hasil pengamatan siswa tentang suatu kejadian atau peristiwa dengan menggunakan panca inderanya, setelah itu siswa dapat menyimpulkan apa yang sudah didapatkan dengan memberikan kesan atau tanggapan positif dan negatif tentang objek atau peristiwa tersebut.

B. Keefektifan Pengajaran

Menurut Manurung (2015), efektif merupakan perubahan yang menghasilkan efek, makna dan manfaat tertentu. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan, menurut Nurdin dan Adriantoni (2019:91), mengajar adalah proses dimana guru membantu, mengarahkan dan membimbing siswanya untuk memperoleh pengetahuan. Keefektifan pengajaran adalah perubahan yang memberi efek, manfaat atau pencapaian tujuan untuk mendidik,

(26)

membantu dan mengarahkan peserta didik agar memperoleh pengetahuan. Guru mencangkup tujuan pembelajaran di dalam kelas, peduli dengan siswanya, untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan guru harus memilih metode pembelajaran yang tepat, memiliki komitmen yang tinggi, disiplin, optimis, dan bersemangat. Hal tersebut sangat berguna untuk menunjang keefektifan pengajaran guru dalam kelas.

Menurut Kyriacou (2009:15) pengajaran efektif sebagai pengajaran yang berhasil dalam menghasilkan pembelajan sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh guru. Dua bagian dalam pengajaran efektif adalah guru mempunyai ide yang jelas yang berkaitan dengan pembelajaran apa yang akan disampaikan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk menunjang keefektifan pengajaran, guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran. Tujuan dari rencana pembelajaran yaitu agar mengarahkan kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Keefektifan pengajaran guru akan berhasil jika memiliki rencana pembelajaran yang matang, maka keberhasilan keefektifan pengajaran akan tercapai jika pelaksanaan rencana pembelajaran berjalan dengan lancar.

Supardi (2013:59) perencanaan pembelajaran adalah aktivitas yang akan dilaksanakan sebelum pembelajaran itu sendiri dilaksanakan. Kemampuan merencanakan meliputi beberapa hal sebagai berikut (Kemp dalam Imran, 1995: 169-170): memahami tujuan pembelajaran untuk setiap materi pembelajaran, mengenal jati diri siswa, merencanakan proses belajar lebih akurat, mengenali setiap materi belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru dapat

(27)

mengembangkan alat ukur awal, guru memilih sumber belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan guru memberikan dukungan seperti mengembangkan evaluasi atau dana.

Menurut kyriacou (2009:33) telah berkembang tiga model pemikiran tentang pengajaran efektif yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Model pertama yaitu analisis permukaan, pendekatan ini berfokus pada dua konstruk saling melengkapi yang dilihat sebagai penentu krusial bagi efektivitas. Konstruk yang pertama yaitu waktu belajar aktif, yang mengacu pada jumlah waktu yang digunakan murid secara aktif dalam mengerjakan tugas dan aktivitas belajar yang dirancang untuk mewujudkan hasil belajar yang ingin dicapai. Konstruk yang kedua adalah kualitas pengajaran, yang mengacu pada kualitas tugas dan aktivitas belajar menurut penyajian dan kesesuaiannya untuk mewujudkan hasil belajar yang dikehendaki. Model yang kedua yaitu analisis level psikologis, pendekatan ini berusaha menerangkan kondisi psikologis yang diperlukan bagi pembelajaran. Jika variabel proses tertentu mempengaruhi hasil pendidikan, yang demikian terjadi dengan cara mempengaruhi suasana dan proses psikologis murid. Model yang ketiga yaitu analisis level pedagogis (keterampilan mengajar), pendekatan ini pada intinya melihat pengajaran guru sebagai sebuah aktivitas manajerial, dan berupaya mengidentifikasi tugas pokok mengajar dan aktivitas manajemen yang diperlukan agar efektivitas dapat terwujud.

Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pembelajaran adalah dengan tercapainya tujuan pembelajaran, dengan begitu keefektifan pengajaran guru bisa dikatakan berhasil. Selain perencanaan pembelajaran, evaluasi penilaian

(28)

penting diperhatikan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa yang disampaikan oleh guru kepada orang tua siswa, sebagai penentu kenaikan kelas dan kelulusan. Menurut Supardi (2013:64), penilaian yang dilakukan guru di pertemuan awal, proses, ataupun akhir pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan cara apersepsi, tanya jawab, diskusi, dan observasi.

C. Kompetensi Guru

Menurut Ahmadi (2018:21), kompetensi merupakan kemampuan seseorang untuk menjalankan tanggung jawab dalam suatu kegiatan pembelajaran. Menurut Kunandar (2009:55), kompetensi guru adalah kemampuan yang harus dimiliki guru agar dapat memberikan hasil kinerja yang efektif dan sesuai. Dengan demikian, penguasaan kemampuan harus dimiliki guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.

Menurut Musfah (2011:27), kompetensi yaitu kemampuan, perilaku, atau pengetahuan yang dimiliki seorang guru untuk melaksanakan proes pembelajaran agar tujuan pendidikan dan pembelajaran dapat tercapai. Kompetensi profesional menurut Musfah (2011:54), yaitu guru harus menguasai materi pembelajaran antara lain struktur dan metode yang digunakan seperti pengetahuan, media belajar, dan sebagainnya, kurikulum sekolah yang meliputi materi pembelajaran, adanya hubungan antara materi pelajaran yang terkait, penerapan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, dan kompetisi kompetensi profesional guru dengan melestarikan nilai-nilai budaya. Kompetensi profesional adalah satu dari empat kompetensi guru yang wajib dikuasai oleh guru. Tingkat profesional guru dapat terlihat dari kemampuan guru dalam

(29)

menguasai kompetensi ini, guru yang profesional mempunyai tanggung jawab dalam pengelolaan kelas, dimana guru harus menguasai materi secara luas dan mendalam sebagai bahan ajar yang diajarkan, memiliki semangat kerja yang tinggi dan kesungguhan hati agar tercapainya keefektifan pengajaran di dalam kelas.

Indikator kompetensi profesional menurut Mulyasa (2007: 135) adalah memahami dan menerapkan dasar kependidikan meliputi sosiologi, psikologi, dan filosofi, taraf perkembangan peserta didik sebagai tolak ukur penerapan teori belajar, memiliki tanggung jawab dalam menangani dan mengembangkan bidang studi, menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi, dapat mengembangkan, menggunakan media dan sarana prasarana, serta sumber belajar yang tepat, dapat melaksanakan kegiatan belajar yang ada, dapat melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa, dan dapat mengembangkan kepribadian dalam diri siswa. Setiap guru wajib untuk menguasai keempat kompetensi salah satunya yaitu kompetensi profesional, dengan begitu guru dapat meningkatkan profesionalitasnya dalam mengajar. Hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi hasil belajar siswa dan keefektifan pengajaran guru dalam kelas.

Dari keempat kompetensi guru, kompetensi yang tidak kalah penting untuk dikuasai adalah kompetensi pedagogik-didaktikal. Menurut Rifma (2016:10), pedagogik memiliki arti pengetahuan atau pemikiran tentang bagaimana melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan pelaksanaan proses pendidikan yang harus dimiliki guru untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kompetensi padagogik menurut Rifma (2016: 56) adalah

(30)

keterampilan atau kemampuan yang dimiliki seorang guru untuk mengelola kegiatan belajar mengajar yang aktif di dalam kelas. Selain itu kemampuan pedagogik guru dapat dilihat dari bagaimana guru membimbing, memimpin, dan membantu siswanya. Dari pengertian di atas kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar antara lain: mengatur, mengevaluasi, membimbing dan membantu siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Menurut Mulyasa (2007:75), kemampuan-kemampuan guru dalam kompetensi pedagogik adalah menerapkan landasan dasar dalam mengajar, memahami siswa, mempelajari secara mendalam ilmu mengajar, mempelajari secara mendalam teori motivasi, pengenalan terhadap masyarakat sekitar, penguasahaan dalam menyusun kurikulum, penguasaan terhadap teknik penyusunan RPP, dan penguasaan penyusunan refleksi proses belajar dan sebagainya.

Kompetensi pedagogik adalah kompetensi pengelolaan pembelajaran yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan untuk menunjang prestasi belajar siswa dan keefektifan pengajaran guru di dalam kelas. Guru yang menguasai kompetensi pedagogik yaitu guru yang memahami isi bahan ajar, karakteristik peserta didik, pengembangan rencana pembelajaran, menjalin interaksi yang baik dengan peserta didik dan pemanfaatan teknologi yang ada. Pemahaman dan memanfaatkan teknologi sangat penting dimasa pandemi sekarang ini, guru dituntut menggunakan media online sebagai media mengajar. Pemahaman akan teknologi akan sangat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran secara online.

(31)

D. Literasi Media

Literasi dikaitkan dengan kekuasaan bagaimana memahami kehidupan. Ketika baca tulis mulai dikembangkan manusia, sejak saat itulah sejarah manusia dimulai. Dunia mulai mengetahui berbagai bentuk dokumentasi, dan penyebaran pengetahuan (Herlina, 20019:1). Literasi media adalah kemampuan dalam menggunakan media secara aktif. Media terdiri dari media cetak dan media digital atau online, media yang sering kita gunakan sehari-hari adalah koran, televisi, internet, dan lain-lain. Dari media tersebut kita dapat mendapatkan banyak pengetahuan yang ingin kita cari dengan cara yang mudah. Dalam dunia pendidikan literasi media menjadi hal yang sangat penting karena guru diajak untuk bisa menggunakan media digital dalam mengajar di dalam kelas secara online.

Menurut Sevima (2020), tujuan literasi media adalah memudahkan masyarakat dalam membaca informasi yang didapatkan, memudahkan seseorang memahami dan mengambil kesimpulan tentang informasi yang didapatkan, mengembangkan keterampilan seseorang dalam memberikan penilaian terhadap karya orang lain, mengembangkan sopan santun pada diri seseorang, mengembangkan sikap seseorang dengan kegiatan menulis dan membaca, mengembangkan literasi media dimasyarakat, dan membuat seseorang lebih efisien dalam menggunakan waktu. Menurut Siyamitri (2015), dampak positif dari penggunaan literasi media adalah mempermudah seseorang mendapatkan informasi, menghibur, menghilangkan kejenuhan, lebih efisien atau menghemat waktu dan biaya, menambah keinginan belajar, mengubah pola pikir, menjadi tempat untuk bersosialisasi, anak menjadi lebih pintar.

(32)

Pada masa pandemi banyak perubahan yang dirasakan dalam bidang pendidikan. Semua pembelajaran dilakukan secara online yang sudah berjalan selama satu tahun lebih. Apabila kita bisa memanfaatkan dengan baik, kita bisa merasakan manfaat media online seperti meningkatkan kemampuan dalam membaca, menulis, meningkatkan pengetahuan, kemampuan analisis, konsentrasi, dan lain-lain. Pemanfaatan media online yang bijak akan sangat membantu dalam pembelajaran online yang sedang dilakukan. Pendidikan dalam era digital memerlukan kreativitas agar guru dan siswa tidak mudah merasakan kejenuhan saat proses belajar mengajar. Kebiasaan menggunakan media digital dalam proses pembelajaran, maka guru dan siswa dapat merasakan manfaat dari media tersebut.

E. Kerangka Teoretik

1. Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Persepsi siswa adalah hasil pengamatan tentang suatu objek atau peristiwa yang ada disekitarnya. Kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media adalah kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran, penggunaan teknologi, keterampilan dalam mengajar, dan lain-lain dengan menggunakan media yang ada. Pada masa pandemi guru mengajar menggunakan media online seperi E-Learning, Zoom, GMeet, grup Whatsapp, dan media online lainnya untuk tetap mengupayakan adanya pembelajaran. Media online tersebut sangat membantu guru disaat tidak bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka. Keefektifan pengajaran guru

(33)

adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan rencana pembelajaran yang sudah disusun dan dilaksanakan selama proses belajar mengajar. Jika guru menguasai kemampuan kompetensi profesional dalam bidang literasi media, maka persepsi siswa terhadap kompetensi profesional dalam bidang literasi media akan baik. Jika persepsi siswa terhadap kemampuan kompetensi profesional dalam bidang literasi media baik, maka persepsi siswa terhadap keefektifan pengajaran guru akan baik pula.

Penelitian Imron (2015) yang berjudul “Persepsi Siswa Tentang Kompetensi ProfesionalGuru Hubungannya dengan Efektifitas Pelaksanaan Pembelajaran Di SMK Paramarta Tangerang Selatan”, menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru di SMK Paramarta Tangerang Selatan, seluruhnya masuk kategori sedang. Dilihat secara umum kinerja guru sehubungan dengan kompetensi profesional di sekolah tersebut masih pada tingkat biasa saja. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang sesuai, sekolah harus melakukan usaha peningkatan kompetensi profesional guru lebih baik lagi. Data yang diperoleh tentang keefektifan pelaksanaan pembelajaran di SMK Paramarta Tangerang Selatan, seluruhnya masuk kategori sedang, yang berarti bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sekolah tersebut belum efektif. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional dengan keefektifan pelaksanaan pembelajaran di SMK Paramarta Tangerang Selatan. Apabila kompetensi profesional guru meningkat dan semakin baik, maka akan semakin meningkat dan efektif pula pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Atau dengan kata lain untuk meningkatkan

(34)

efektivitas pelaksanaan pembelajaran maka perlu ditingkatkan kompetensi profesional gurunya.

H1 : Ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru

2. Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media dengan Keefektifan Pengajaran Guru

Persepsi siswa adalah hasil pengamatan tentang suatu objek atau peristiwa yang ada disekitarnya. Kompetensi pedagogik didaktikal dalam bidang literasi media adalah kemampuan atau keterampilan guru dalam mengelola dan mendidik siswa, untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dengan menggunakan media yang ada. Pada masa pandemi guru mengajar menggunakan media online seperi E-Learning, Zoom, GMeet, grup Whatsapp, dan media online lainnya untuk tetap mengupayakan adanya pembelajaran. Media online tersebut sangat membantu guru disaat tidak bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka. Keefektifan pengajaran guru adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan rencana pembelajaran yang sudah disusun dan dilaksanakan selama proses belajar mengajar. Jika guru menguasai kemampuan kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media, maka persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media akan baik. Jika persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal baik, maka persepsi siswa terhadap keefektifan pengajaran guru akan baik pula.

(35)

Penelitian Anggraini (2016) yang berjudul “Hubungan Persepsi siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Swasta Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015’ menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru biologi terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Swasta Sinar Husni Medan pada taraf kepercayaan 𝛼 = 0,05. Besar kontribusi persepsi siswa terhadap kompetensi Pedagogik Guru dengan Hasil belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Swasta Sinar Husni Medan secara menyeluruh sebesar 28,09%.

Penelitian Andini dan Supardi (2018) yang berjudul “Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Efektivitas Pembelajaran dengan Variabel Control Latar Belakang Pendidikan” hasil penelitian ini menunjukkan secara sebagian ataupun menyeluruh bahwa kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran. Secara sebagian terdapat hubungan antara kompetensi pedagogik guru dengan efektivitas pembelajaran. Secara menyeluruh kompetensi pedagogik guru dan efektivitas pembelajaran memiliki hubungan yang kuat.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru dengan efektivitas pembelajaran terdapat hubungan yang signifikan. Apabila kompetensi pedagogik guru meningkat dan semakin baik, maka akan semakin meningkat dan efektif pula pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Apabila efektivitas pembelajaran tercapai dapat dikatakan keefektifan pengajaran guru juga tercapai.

(36)

H1: Ada hubungan positif persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru

F. Desain Penelitian

Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dan kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru. Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu, persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan simbol (X). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu keefektifan pengajaran guru dengan simbol (Y). Hubungan antar variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Keefektifan Pengajaran Guru

Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru

dalam Bidang Literasi Media

Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang

(37)

Keterangan:

X1 : Persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media

X2 : Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media

(38)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah kuantitatif. Menurut Suharso (2009:3), penelitian kuantitatif adalah kegiatan yang terencana untuk mendapatkan fakta kesimpulan dengan memakai data angka sebagai pondasi awal untuk menganalisis apa yang nantinya akan diketahui dan pahami. Dilihat dari sisi tujuan penelitian, penelitian ini adalah korelasional. Penelitian korelasional menurut Kountour (2003:108) adalah penelitian yang melihat ada tidaknya hubungan antara dua atau lebih variabel yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman N0. 87, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY dan SMA Negeri 11 Yogyakarta yang beralamat di Jl. A.M. Sangaji, No.50, Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, DIY. 2. Waktu Penelitian

(39)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan SMA Negeri 11 Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media, kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media, dan keefektifan pengajaran guru.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di Kota Yogyakarta. Jumlah populasi siswa di Kota Yogyakarta sebanyak 13.061 orang.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian siswa di Kota Yogyakarta. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 120 orang.

3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian

Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah convenience sampling. Convenience sampling menurut Sunyoto (2011:65) adalah peneliti memiliki kebebasan dalam pengambilan sampel secara acak yang terdapat di sekitar atau yang terdekat. Pengambilan menggunakan convenience sampling memberikan kemudahan bagi peneliti.

(40)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner tertutup, dimana siswa tidak diberi kesempatan untuk menjawab melainkan cukup memilih salah satu dari pilihan jawaban yang dianggap sesuai. Kuesioner ini digunakan untuk pengumpulan data tentang persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media, persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media, dan persepsi siswa terhadap keefektifan pengajaran guru.

Pada penelitian ini dilakukan pengujian validitas. Menurut Sujarweni dan Endaryanto (2012:177), uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Untuk menentukan valid tidaknya suatu instrumen menggunakan program IBM SPSS 25 Statictics For Windows. Analisis ini digunakan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor pertanyaan kuesioner dengan skor total. Pertanyaan kuesioner yang memiliki korelasi signifikan dengan skor total mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap.

Penentuan valid tidaknya suatu instrumen yang akan digunakan, dilakukan uji koefisien korelasi pada taraf signifikan 0,05, artinya suatu instrumen dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Jika rhitung ≥ rtabel pada taraf signifikan 0,05, maka instrumen pertanyaan dinyatakan valid. Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan pada siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan jumlah responden 60 orang di luar yang menjadi sampel penelitian ini. Nilai rtabel untuk jumlah responden

(41)

sebanyak 60 (df pada 60-2 = 58) dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,2542. Sedangkan rhitung dihitung menggunakan program IBM SPSS 25 Statictics For Windows. Item instrumen atau butir soal kuesioner dapat dikatakan valid apabila nilai corrected item-total correlation lebih besar dari nilai rtabel yaitu 0,2542. Sebaliknya item instrumen atau butir soal kuesioner dapat dikatakan tidak valid apabila nilai corrected item-total correlation lebih kecil dari nilai rtabel yaitu 0,2542.

Tabel berikut menyajikan hasil uji validitas butir soal kuesioner variabel kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media:

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media

No. Butir 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan

1 0,720 0,2542 Valid 2 0,585 0,2542 Valid 3 0,606 0,2542 Valid 4 0,565 0,2542 Valid 5 0,497 0,2542 Valid 6 0,535 0,2542 Valid 7 0,591 0,2542 Valid 8 0,473 0,2542 Valid 9 0,483 0,2542 Valid 10 0,559 0,2542 Valid 11 0,609 0,2542 Valid 12 0,691 0,2542 Valid

Sumber: Lampiran IV halaman 74

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa 12 butir soal kuesioner pada variabel persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dikatakan valid karena seluruh nilai rhitung (corrected item-total correlation) lebih besar dari nilai rtabel .

(42)

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi

Media

No. Butir 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan

1 0,556 0,2542 Valid 2 0,560 0,2542 Valid 3 0,587 0,2542 Valid 4 0,467 0,2542 Valid 5 0,664 0,2542 Valid 6 0,668 0,2542 Valid 7 0,741 0,2542 Valid 8 0,505 0,2542 Valid 9 0,530 0,2542 Valid 10 0,425 0,2542 Valid 11 0,436 0,2542 Valid 12 0,567 0,2542 Valid

Sumber: Lampiran IV halaman 75

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa 12 butir soal kuesioner pada variabel persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dikatakan valid karena seluruh nilai rhitung (corrected item-total correlation ) lebih besar dari nilai rtabel .

Tabel 3.3

Hasil Uji Pertama Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel Keefektifan Pengajaran Guru

No. Butir 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan

1 0,537 0,2542 Valid 2 -0,078 0,2542 Tidak Valid 3 0,100 0,2542 Tidak Valid 4 0,642 0,2542 Valid 5 0,193 0,2542 Tidak Valid 6 0,525 0,2542 Valid 7 0,409 0,2542 Valid 8 0,395 0,2542 Valid 9 0,216 0,2542 Tidak Valid 10 0,198 0,2542 Tidak Valid 11 0,405 0,2542 Valid 12 0,581 0,2542 Valid 13 0,626 0,2542 Valid 14 -0,104 0,2542 Tidak Valid 15 0,494 0,2542 Valid

(43)

No. Butir 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan 16 0,075 0,2542 Tidak Valid 17 0,533 0,2542 Valid 18 0,104 0,2542 Tidak Valid 19 0,427 0,2542 Valid 20 0,596 0,2542 Valid 21 0,500 0,2542 Valid 22 0,526 0,2542 Valid 23 0,383 0,2542 Valid 24 0,418 0,2542 Valid

Sumber: Lampiran IV halaman 76

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa 24 butir soal kuesioner terdapat 8 butir soal (butir 2, 3, 5, 9, 10, 14, 16, 18) pernyataan tidak valid pada variabel keefektifan pengajaran guru. Oleh sebab itu dilakukan pengujian validitas ulang dengan menghapus butir soal yang tidak valid. Hasil pengujian validitas yang kedua disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Kedua Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel Keefektifan Pengajaran Guru

No. Butir 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒓𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Keterangan

1 0,546 0,2542 Valid 4 0,734 0,2542 Valid 6 0,597 0,2542 Valid 7 0,486 0,2542 Valid 8 0,485 0,2542 Valid 11 0,549 0,2542 Valid 12 0,670 0,2542 Valid 13 0,757 0,2542 Valid 15 0,580 0,2542 Valid 17 0,525 0,2542 Valid 19 0,315 0,2542 Valid 20 0,558 0,2542 Valid 21 0,539 0,2542 Valid 22 0,545 0,2542 Valid 23 0,414 0,2542 Valid 24 0,446 0,2542 Valid

(44)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa 16 butir soal kuesioner memiliki pernyataan valid pada variabel keefektifan pengajaran guru, karena seluruh nilai rhitung (corrected item-total correlation ) lebih besar dari nilai rtabel .

Reliabilitas menunjukkan hal demikian disebabkan nilai rhitung (corrected item-total correlation ) lebih besar dari nilai rtabel dapat dipercaya atau tidaknya suatu instrumen digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Sugiyono (2014:118), uji reliabilitas adalah pengujian dengan menggunakan objek yang sama, menghasilkan hasil pengukuran yang sama. Pengukuran yang digunakan untuk uji reliabilitas yaitu rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut (Arikunto, 2003:236):

𝑟

11

=

(

𝑘−1𝑘

) (1 −

∑𝜎𝑏 2 𝜎2𝑡

)

Keterangan: 𝑟11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

𝜎2𝑡 = varians total

Apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,6, hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen pertanyaan tidak reliabel. Pengujian reliabilitas menggunakan program IBM SPSS 25 Statictics For Windows.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media

0,879 Reliabel

(45)

Tabel 3.5 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media sebesar 0,879 > 0,6, maka butir soal yang digunakan untuk mengukur variabel kompetensi profesional dalam bidang literasi media dapat dikatakan reliabel.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang

Literasi Media

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media 0,871 Reliabel

Sumber: Lampiran IV halaman 75

Tabel 3.6 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media sebesar 0,871 > 0,6, maka butir soal yang digunakan untuk mengukur variabel kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dapat dikatakan reliabel.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kuesioner Variabel Keefektifan Pengajaran guru

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Kompetensi Keefektifan pengajaran guru

0,889 Reliabel

Sumber: Lampiran IV halaman 77

Tabel 3.7 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel keefektifan pengajaran guru sebesar 0,889 > 0,6, maka butir soal yang digunakan untuk mengukur variabel keefektifan pengajaran guru dapat dikatakan reliabel.

(46)

F. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.8

Kisi-kisi Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional, Kompetensi Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media, dan

Keefektifan pengajaran Guru

No Variabel Definisi

Operasional Pengukuran Item

1 Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional dalam Bidang Literasi Media Persepsi siswa terhadap kompetensi profesional dalam bidang literasi adalah hasil pengamatan siswa tentang bagaimana tanggung jawab, keterampilan, dan penguasaan guru terhadap materi yang akan diberikan kepada siswa dengan memanfaatkan media yang ada.

Pengukuran variabel ini mengadaptasi instrumen yang telah dikembangkan oleh Simons, Meeus, dan T’Sas (2017). Item-item pertanyaan persepsi siswa terhadap kompetensi profesional dalam bidang literasi media mengacu pada indikator sebagai berikut: 1. Penguasaan teknis penggunaan perangkat media 2. Mampu mencari dan memanfaatkan berbagai sumber informasi 3. Mengetahui cara kerja dalam memproduksi dan mendistribusikan media 4. Mampu mengevaluasi konten/isi media dengan berdasarkan berbagai kriteria 5. Mampu membuat konten media 1, 2 3, 4 5, 6 7, 8, 9 10 11, 12

(47)

No Variabel Definisi

Operasional Pengukuran Item

6. Mampu mengkomunikasik an dan menyajikan konten menggunakan media Instrumen penelitian ini terdiri dari 12 item pertanyaan. Setiap item pertanyaan dalam skala lima (1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju). Skor pada setiap item yang mengarah pada nilai yang lebih besar menunjukkan responden lebih berfokus pada persepsi siswa terhadap kompetensi profesional dalam literasi media yang positif. 2 Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal dalam Bidang Literasi Media Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media adalah hasil pengamatan siswa terhadap kemampuan guru dalam mengelola peserta didik, perencanaan pembelajaran, pengembangan kurikulum atau silabus, bagaimana mengembangkan potensi peserta didik, dan lain-lain

Pengukuran variabel ini mengadaptasi instrumen yang telah dikembangkan oleh Simons, Meeus, dan T’Sas (2017). Item-item pertanyaan persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-idaktikal dalam bidang literasi media mengacu pada indikator sebagai berikut: 1. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menguasai teknis penggunaan perangkat media 1, 2 3, 4

(48)

No Variabel Definisi

Operasional Pengukuran Item

menggunakan media yang ada.

2. Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam mencari dan memanfaatkan berbagai sumber informasi 3. Mengembangkan kompetensi peserta didik untuk mengetahui cara kerja dalam memproduksi dan mendistribusikan media 4. Mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu mengevaluasi konten/isi media dengan berdasarkan berbagai kriteria 5. Mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu membuat konten media

6. Mengembangkan kompetensi peserta didik agar mampu mengkomunikasik an dan menyajikan konten menggunakan media Instrumen penelitian ini terdiri dari 12 item pertanyaan. Setiap item pertanyaan dalam skala lima (1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju). Skor pada setiap item yang mengarah pada nilai yang lebih besar

5, 6

7, 8, 9

10

(49)

No Variabel Definisi

Operasional Pengukuran Item

menunjukkan responden lebih berfokus pada persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal dalam literasi media yang positif. 3 Keefektifan Pengajaran Guru Keefektifan pengajaran adalah bagaimana guru berhasil dalam melaksanakan rencana pembelajaran sudah disusun. Pengukuran variabel ini mengadaptasi instrumen yang telah dikembangkan oleh Ko, Sammons, dan Bakkum (2014). Item-item pertanyaan keefektifan pengajaran guru yang mengacu pada indikator sebagai berikut: 1. Organisasi 2. Tujuan bersama 3. Iklim kelas 4. Manajemen perilaku 5. Pembelajaran kolaboratif 6. Pengajaran dan pembelajaran yang dipersonalisasi 7. Membuat tautan menjadi eksplisit 8. Pengajaran dan pembelajaran diaologis 9. Penilaian untuk pembelajaran 10. Pleno 11. Pekerjaan rumah Instrumen penelitian ini terdiri dari 24 item pertanyaan. Setiap item pertanyaan dalam skala lima (1 = sangat tidak setuju sampai 5 = sangat setuju). Skor

1, 2, 3 4, 5 6, 7, 8 9, 10 11, 12 13, 14 15, 16 17, 18 19, 20 21, 22 23, 24

(50)

No Variabel Definisi

Operasional Pengukuran Item

pada setiap item yang mengarah pada nilai yang lebih besar menunjukkan responden lebih berfokus pada

keefektifan pengajaran guru.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Metode deskriptif menurut Sugiyono (2012:199) adalah metode untuk mengidentifikasi atau menggambarkan bagaimana hasil penelitian. Hal tersebut untuk memudahkan dalam memahami data yang disajikan. Analisis data dilakukan dengan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. 2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat digunakan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan memenuhi prasyarat untuk dianalisis. Uji Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk menilai data pada kelompok atau variabel. Dari uji tersebut dapat dilihat apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas bivariat dan dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS 25 Statictics For Windows. Apabila nilai signifikansi lebih dari 0,8 maka dapat dikatakan data berdistribusi normal, tetapi apabila nilai signifikansi kurang dari 0,8 maka dapat dikatakan data tidak berdistribusi normal.

(51)

3. Analisis Korelasi

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini semula akan dilakukan dengan analisis korelasi Product Moment, oleh sebab itu diasumsikan berdistribusi normal. Namun demikian, mengingat hasil pengujian normalitas menunjukkan distribusi data tidak normal, maka analisis data dilakukan dengan alat statistika non parametrik, yaitu Chi-Kuadrat (chi-square). Rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut (Arikunto, 2010:333):

𝜒

2

= ∑

(𝑓𝑜− 𝑓ℎ)²

𝑓

Keterangan: 𝜒2 = chi-square

𝑓𝑜 = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data 𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan

Penarikan kesimpulan:

a. Apabila nilai sig. (2-tailed) > α = 0,05 berarti Ha ditolak, dan Ho diterima. Artinya, tidak ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

b. Apabila nilai sig. (2-tailed) < α = 0,05 berarti Ha diterima, dan Ho ditolak. Artinya ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

(52)

35

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2021. Penelitian ini dilakukan di dua sekolah yaitu SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan SMA Negeri 11 Yogyakarta. Responden penelitian ini adalah siswa dari dua sekolah tersebut. Pengumpulan data dengan kuesioner yang disampaikan dengan media google form.

a. Deskripsi responden berdasarkan variabel persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media

Data persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media

Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Interpretasi 51-60 25 20,8% Sangat Baik 44-50 62 51,7% Baik 39-43 13 10,8% Cukup Baik 34-38 17 14,2% Tidak Baik

12-22 3 2,5% Sangat Tidak Baik

Jumlah 120 100%

Sumber: Lampiran VII halaman 80

Sebanyak 25 siswa atau 20,8% memilih sangat setuju, 62 siswa atau 51,7% memilih setuju, 13 siswa 10,8% memilih ragu-ragu, 17 siswa 14,2% memilih tidak setuju dan 3 siswa 2,5% memilih sangat tidak

(53)

setuju. Hasil perhitungan rata-rata menunjukkan sebesar 46,13, median 47, dan modus 48, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media adalah baik.

b. Deskripsi responden berdasarkan variabel persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media

Data persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal dalam bidang literasi media disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi

Media

Interval Frekuensi Frekuensi Relati Interpretasi 51-60 18 15% Sangat Baik 44-50 64 53,3% Baik 39-43 20 16,7% Cukup Baik 34-38 12 10% Tidak Baik

12-22 6 5% Sangat Tidak Baik

Jumlah 120 100%

Sumber: Lampiran VII halaman 80

Tabel 4.2 memperlihatkan jumlah responden sebanyak 120 siswa. Sebanyak 18 siswa atau 15% memilih sangat setuju, 64 siswa atau 53,3% memilih setuju, 20 siswa 16,7% memilih ragu-ragu, 12 siswa 10% memilih tidak setuju dan 6 siswa 5% memilih sangat tidak setuju. Hasil perhitungan rata-rata menunjukkan sebesar 45,34, median 47, dan modus 48, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media adalah baik.

(54)

c. Deskripsi responden berdasarkan variabel keefektifan pengajaran guru Data keefektifan pengajaran guru disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Variabel Keefektifan Pengajaran guru

Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Interpretasi 68-80 8 6,7% Sangat Baik 58-67 45 37,5% Baik 52-57 25 20,8% Cukup Baik 45-51 34 28,3% Tidak Baik

16-44 8 6,7% Sangat Tidak Baik

Jumlah 120 100%

Sumber: Lampiran VII halaman 81

Tabel 4.3 memperlihatkan jumlah responden sebanyak 120 siswa. Sebanyak 8 siswa atau 6,7% memilih sangat setuju, 45 siswa atau 37,5% memilih setuju, 25 siswa 20,8% memilih ragu-ragu, 34 siswa 28,3% memilih tidak setuju dan 8 siswa 6,7% memilih sangat tidak setuju. Hasil perhitungan rata-rata menunjukkan sebesar 55,43, median 55,5 dan modus 64, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap keefektifan pengajaran guru adalah baik.

(55)

B. Pengujian Hipotesis

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

1) Hasil uji normalitas variabel persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru dalam Bidang Literasi Media dan

Keefektifan Pengajaran Guru

Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: chisquare

Equati on

Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,645 214,367 1 118 ,000 ,035 ,017 The independent variable is Mahalanobis Distance.

Sumber: Lampiran V halaman 78

Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengujian normalitas bivariat untuk variabel persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru menunjukkan nilai 𝑅𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 = 0,645 < 0,8. Kesimpulannya data variabel persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru berdistribusi tidak normal.

2) Hasil uji normalitas variabel persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru

(56)

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik-Didaktikal Guru dalam Bidang Literasi Media dan

Keefektifan Pengajaran Guru

Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable: chisquare

Equation

Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear ,564 152,931 1 118 ,000 ,038 ,014 The independent variable is Mahalanobis Distance.

Sumber: Lampiran V halaman 78

Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengujian normalitas bivariat untuk variabel persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru menunjukkan 𝑅𝑠𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 = 0,564 < 0,8. Kesimpulannya data variabel persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik-didaktikal guru dalam bidang literasi media dan keefektifan pengajaran guru berdistribusi tidak normal.

b. Uji Hipotesis

1) Pengujian Hipotesis I

Ho1 = Tidak ada hubungan positif persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

Ha1 = Ada hubungan yang positif persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media dengan keefektifan pengajaran guru.

Gambar

Tabel 3.1  Hasil Uji Validitas Butir Soal Kuesioner Variabel   Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru
Tabel 4.4   Hasil Uji Normalitas Variabel Persepsi Siswa
Tabel berikut menyajikan hasil uji validitas butir soal kuesioner variabel  kompetensi profesional guru dalam bidang literasi media:
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa 24 butir soal kuesioner terdapat 8 butir soal  (butir 2, 3, 5, 9, 10, 14, 16, 18) pernyataan tidak valid pada variabel keefektifan  pengajaran  guru
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan desain data warehouse , ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, masing-masing adalah; mendeskripsikan system yang digunakan saat ini dengan

sekarang adalah bagaimana membuat anak didik mampu memiliki keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar.. Materi buku

Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: Sense dan Think berpengaruh tetapi tidak secara signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Starbucks Coffee Paragon Semarang.

Terdapat faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa kelas B semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

[r]

Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo ekuitas pemegang saham yang disajikan di neracad. Membuktikan bahwa saldo

pada hubungan yang harmonis antara guru dan siswa. Hal ini penting untuk menjaga motivasi belajar

Pelaksanaan Pengadaan : Pengadaan bar ang/ jasa dilaksanakan secar a elektr onik, dengan mengakses aplikasi Sistem Pengadaan Secar a Elektr onik (aplikasi SPSE)