pe
i
Renstra
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN POLEWALI MANDAR
TAHUN 2020 – 2024
pe
ii
Renstra
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang
Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya. Rencana
Strategis Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali
Mandar Tahun 2020-2024 dapat disusun dan diselesaikan
sesuai target dengan baik.
Penyusunan
Renstra
Kantor
Kementerian
Agama Kabupaten Polewali Mandar ini berpedoman pada
Renstra Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi
Barat
Tahun
2020-2024
dan
dalam
menggunakan
metode
penyusunannya
berpedoman
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 1052 Tahun
2019 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja pada Kementerian
Agama Tahun 2020-2024.
Renstra Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar Tahun
2020-2024 ini memuat tujuan dan sasaran kegiatan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Polewali Mandar selama 5 (lima) tahun kedepan dalam rangka pencapaian tujuan
Kementerian Agama, dimana terdapat 5 (lima) tujuan yang menjadi acuan berdasarkan
tugas dan fungsi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar dan dijabarkan
dalam sasaran kegiatan yang selaras dengan sasaran kegiatan pada Renstra Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020-2024.
Renstra ini agar menjadi rujukan serta acuan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi di seluruh unit kerja pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar
dalam periode lima tahun kedepan dan diharapkan dapat mendukung pencapaian program
pemerintah pada layanan pembangunan Agama dan Pendidikan sampai Tahun 2024.
Polewali, 10 September 2020
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Polewali Mandar
Drs. H. Muliadi, M.Pd
pe
iii
Renstra
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
NOMOR 094.a TAHUN 2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2020 – 2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan tindaklanjut Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Agama Tahun 2020-2024, dan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat Nomor 219 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Barat Tahun 2020-2024, maka perlu menetapkan Keputusan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar tentang
Rencana Strategis Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2020-2024.
Mengingat
: 1. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
2. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5);
3. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4405);
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96);
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152);
7. Peraturan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
8. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 19 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 117);
pe
iv
Renstra
9. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
tentang Renstra Kementerian Agama Tahun 2020-2024 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 680);
10. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1052 Tahun
2019 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Pada Kementerian Agama Tahun 2020-2024;
11. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Barat Nomor 219 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat Tahun
2020-2024.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN
POLEWALI MANDAR TENTANG RENCANA STRATEGIS KANTOR
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN
2020-2024.
KESATU
: Menetapkan Rencana Strategis Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Polewali Mandar Tahun 2020-2024.
KEDUA
: Rencana Strategis Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2020-2024 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU disusun
sebagai pedoman untuk :
1. Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja di Lingkungan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar;
2. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Polewali Mandar.
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Polewali
pada tanggal 10 September 2020
KEPALA,
pe
v
Renstra
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...
i
Kata Pengantar ...
ii
Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Polewali Mandar ...
iii
Daftar Gambar ...
vi
Daftar Tabel ...
vii
Daftar Singkatan ...
viii
BAB I PENDAHULUAN ...
1
1.1. Kondisi Umum ...
1
1.1.1. Peningkatan Kualitas Pemahaman Dan Pengamalan Ajaran
Agama ...
2
1.1.2. Pengukuhan Suasana Kerukunan Hidup Umat Beragama
Yang Harmonis ...
4
1.1.3. Pemenuhan Kebutuhan Akan Pelayanan Kehidupan
Beragama Yang Berkualitas Dan Merata ...
6
1.1.4. Peningkatan Pemanfaatan Dan Kualitas Pengelolaan Potensi
Ekonomi Keagamaan ...
12
1.1.5. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan
Umrah ...
16
1.1.6. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembangunan Bidang
Agama ...
18
1.1.7. Peningkatan Akses Pendidikan Umum Berciri Khas Agama
Dan Pendidikan Keagamaan ...
19
1.1.8. Peningkatan Mutu Pendidikan Umum Berciri Khas Agama,
Pendidikan Agama, Dan Pendidikan Keagamaan ...
24
1.2. Potensi dan Permasalahan ...
26
1.2.1. Meningkatnya Kualitas Kehidupan Umat Beragama ...
26
1.2.2. Meningkatnya Harmoni Sosial Dan Kerukunan Antar Umat
Beragama ...
26
1.2.3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keagamaan ...
27
1.2.4. Peningkatan Pemanfaatan Dan Kualitas Pengelolaan Potensi
Ekonomi Keagamaan ...
28
1.2.5. Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan ...
29
1.2.6. Meningkatnya Mutu Pendidikan Agama Dan Keagamaan ...
30
BAB II TUJUAN DAN SASARAN ...
32
2.1. Tujuan ...
32
2.2. Sasaran Kegiatan ...
32
2.3. Rumusan Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan ...
41
BAB III TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ...
59
3.1. Target Kinerja ...
59
3.2. Kerangka Pendanaan ...
74
BAB IV PENUTUP ...
78
LAMPIRAN
Lampiran : Matriks Kinerja dan Pendanaan ...
79
pe
vi
Renstra
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
: Grafik Perkembangan Majelis Taklim di Kab. Polewali Mandar
Tahun 2015 – 2019 ... 3
Gambar 2
: Grafik Indeks Kerukunan Umat Beragama di Sulawesi Barat
Tahun 2015 – 2019 ... 5
Gambar 3
: Dokumentasi Penguatan Kesadaran Kerukunan Umat Beragama ...
5
Gambar 4
: Grafik Perkembangan Lokasi Tanah Wakaf Kabupaten
Polewali Mandar Tahun 2015 – 2019 ... 14
Gambar 5
: Dokumentasi Peningkatan Pemanfaatan Dan Pengelolaan
Potensi Ekonomi Keagamaan ...
15
Gambar 6
: Grafik Perkembangan Pendaftaran Haji Kabupaten Polewali
Mandar Tahun 2015 – 2019 ... 17
Gambar 7
: Grafik Perkembangan Pemberangkatan Jamaah Haji pada Musim
pe
vii
Renstra
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Data Perbandingan Jumlah Penyuluh Agama dengan Jumlah
Penduduk Berdasarkan Agama Tahun 2019 ...
2
Tabel 2
: Data Penyuluh Agama Islam yang Telah Mengikuti DIKLAT ...
8
Tabel 3
: Prestasi Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS ...
9
Tabel 4
: KUA Kecamatan di Ajang Kompetisi KUA Teladan ...
10
Tabel 5
: KUA Kecamatan di Ajang Kompetisi KUA Teladan ...
10
Tabel 6
: Prestasi Penghulu Kabupaten Polewali Mandar ...
12
Tabel 7
: Penghulu yang Memenuhi Kompetensi...
12
Tabel 8
: Data Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Polewali Mandar...
13
Tabel 9
: Data Indeks Kepuasan Layanan Haji Dalam Negeri ...
16
Tabel 10
: Data Penilaian Reformasi Birokrasi Kantor Kementerian Agama
Kab. Polewali Mandar Tahun 2015 – 2019 ... 19
Tabel 11
: Jumlah Lembaga Pendidikan Umum Berciri Khas Agama dan
Lembaga Pendidikan Kabupaten Polewali Mandar ...
20
Tabel 12
: Data Perkembangan Siswa Pada Lembaga Pendidikan Umum
Berciri Khas Agama Tahun 2015 - 2019 ...
20
Tabel 13
: Data Perkembangan Santri Pada Lembaga Pendidikan
Keagamaan Tahun 2015 - 2019 ...
21
Tabel 14
: Angka Partisipasi Kasar (APK) ...
21
Tabel 15
: Angka Partisipasi Murni (APM) ...
22
Tabel 16
: Data Jumlah Alokasi Bantuan Operasional Pendidikan dan
Bantuan Operasional Sekolah pada Lembaga Pendidikan
Umum Berciri Khas Agama dan Lembaga Pendidikan
Keagamaan Wilayah Kabupaten Polewali Mandar ...
23
Tabel 17
:
Data Siswa/Santri Penerima BSM//PIP Di Wilayah Kabupaten
Polewali Mandar
...
23
Tabel 18
:
Data Nilai Rata-Rata Hasil Ujian Nasional (UN)
Tahun 2015 – 2019
...
24
Tabel 19
: Data Prestasi Siswa Madrasah Pada Kegiatan Lomba
Kompetensi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional
Tahun 2015 - 2019...
25
Tabel 20
: Data Nilai Rata – Rata USBN Pendidikan Agama Islam
Tahun 2015 – 2019 ... 25
Tabel 21
: Data Nilai Rata – Rata USBN Pendidikan Agama Kristen
Tahun 2015 – 2019 ... 25
Tabel 22
: Rencana Pendanaan 6 (Enam) Program Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2020 ...
74
Tabel 23
: Rencana Pendanaan 4 (Empat) Program Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2021 – 2024 ... 75
pe
viii
Renstra
DAFTAR SINGKATAN
APK
Angka Partisipasi Kasar
APM
Angka Partisipasi Murni
BOP
Bantuan Operasional Pendidikan
BOS
Bantuan Operasional Sekolah
BPS
Badan Pusat Statistik
BSM
Beasiswa Siswa Miskin
FKUB
Forum Kerukunan Umat Beragama
KANWIL
Kantor Wilayah
KBM
Kegiatan Belajar Mengajar
KSM
Kompetisi Sains Madrasah
KUA
Kantor Urusan Agama
KUB
Kerukunan Umat Beragama
MA
Madrasah Aliyah
MI
Madrasah Ibtidaiyah
MTs
Madrasah Tsanawiyah
NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia
NR
Nikah Rujuk
NRG
Nomor Registrasi Guru
OSN
Olimpiade Sains Nasional
PAI
Pendidikan Agama Islam
PAN
Pendayagunaan Aparatur Negara
PBSB
Program Beasiswa Santri Berprestasi
PENDIS
Pendidikan Islam
PIP
Program Indonesia Pintar
PNBP
Penerimaan Negara Bukan Pajak
PNS
Pegawai Negeri Sipil
PTSP
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
RA
Raudhatul Athfal
RENSTRA
Rencana Strategis
SAPA
Sarapan BersamaPenyuluh Agama
SD
Sekolah Dasar
SDM
Sumber Daya Manusia
SDTK
Sekolah Dasar Teologi Kristen
SK
Surat Keputusan
SMPTK
Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen
SULBAR
Sulawesi Barat
UPG
Embarkasi Ujung Pandang
SOP
Standar Operasional Prosedur
SPM
Standar Pelayanan Minimal
TK
Taman Kanak-Kanak
UN
Ujian Nasional
USBN
Ujian Sekolah Berstandar Nasional
pe
1
Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
Kondisi umum pencapaian pembangunan di bidang Agama dan
Pendidikan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar
tergambar dalam Rencana Strategis (Renstra) periode sebelumnya (2015-2019),
dimana program-program dijalankan dalam Renstra tersebut bertujuan untuk
mendukung visi “Terwujudnya Masyarakat Polewali Mandar yang Taat Beragama,
Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Berdasarkan
visi tersebut, maka terlihat bahwa pada periode Renstra Tahun 2015-2019, visi
pembangunannya terbagi atas empat komponen, yaitu : taat beragama, rukun, cerdas,
dan sejahtera.
Dalam upaya mencapai visi tersebut, telah disusun 7 (tujuh) misi yang
mendukungnya, yaitu:
1.
Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama;
2.
Memantapkan kerukunan intra dan antarumat beragama;
3.
Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas;
4.
Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi
keagamaan;
5.
Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan
akuntabel;
6.
Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri khas agama,
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan;
dan
7.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan terpercaya.
Penjabaran visi dan misi tersebut diatas dibentuk 8 (delapan) tujuan untuk
memudahkan realisasi dan pencapaiannya, yaitu :
1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama;
2. Pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis;
3. Pemenuhan kebutuhan akan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas
dan merata;
4. Peningkatan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan;
5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah;
pe
2
Pendahuluan
6. Peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama;
7. Peningkatan akses pendidikan umum berciri khas agama dan pendidikan
keagamaan; dan
8. Peningkatan mutu pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan agama, dan
pendidikan keagamaan.
1.1.1.
Peningkatan Kualitas Pemahaman Dan Pengamalan Ajaran Agama
Kehidupan beragama pada
sebagian
masyarakat baru mencapai
tataran simbol-simbol keagamaan dan belum sepenuhnya bersifat
substansial. Adanya aliran atau faham keagamaan, baik yang dipandang
sesuai atau tidak sesuai dengan pandangan mainstream tidak terlepas dari
bagaimana pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama itu
oleh masyarakat dan perkembangan sosial politik masyarakat itu sendiri.
Sehingga, pembangunan agama sangat penting untuk dilakukan
karena hal ini merupakan upaya untuk mendukung peningkatan kualitas
pemahaman dan pengamalan ajaran agama kepada umat beragama yang
diharapkan melalui pembangunan agama ini masyarakat memperoleh
kemudahan dalam melaksanakan ibadah serta kegiatan-kegiatan sosial
keagamaan di manapun mereka berada.
Salah satu konstributor dalam peningkatan kualitas pemahaman dan
pengamalan ajaran agama ditengah masyarakat ialah kegiatan penyuluh
agama yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Agama. mengenai potret
jumlah penyuluh agama dan jumlah umat yang dilayani di Kabupaten Polewali
Mandar dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tabel 1
Data Perbandingan Jumlah Penyuluh Agama dengan Jumlah Penduduk
Berdasarkan Agama Tahun 2019
Uraian Islam Kristen Katolik Hindu Buddha Kong
hucu Total Jumlah Penduduk 522.738 6.353 1.316 128 17 2 530.554 Penyuluh PNS 43 - - - 43 Penyuluh Non PNS 132 9 - - - - 141 Jumlah Penyuluh 175 9 - - - - 184 Rasio per Agama 1 : 2.987 1 : 706 - - - - 1 : 2.883
pe
3
Pendahuluan
0 50 100 150 200 250 300 350 2015 2016 2017 2018 2019 247 267 281 283 306 MAJELIS TAKLIMBerdasarkan table di atas, jumlah penyuluh agama yang tersedia
belum sebanding dengan jumlah umat yang dilayani, dimana 1 orang
penyuluh agama harus melayani rata-rata sebanyak 2.883 umat beragama.
Sehingga Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar terus
memperkuat hubungan lintas sektoral dan bekerjasama dengan
lembaga-lembaga keagamaan dan ormas keagamaan, termasuk didalamnya para
tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda lintas agama untuk
menyemarakkan kegiatan-kegiatan keagamaan dalam rangka peningkatan
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar telah
melakukan kiat-kita demi peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan
ajaran Agama Islam di Kabupaten Polewali Mandar. Salah satunya adalah
memberdayakan lembaga-lembaga keagamaan seperti Majelis Taklim dan
Ormas Islam. Geliat masyarakat untuk belajar dan memahami tampak dari
keaktifan penyuluh dalam memberikan materi di majelis-majelis ilmu baik
dalam Majelis Taklim maupun Majelis di organisasi-organisasi Islam lainnya,
hal ini dapat dilihat salah satu perkembangannya pada pertumbuhan majelis
taklim di Kabupaten Polewali Mandar sebagaimana gambar grafik sebagai
berikut :
Gambar 1
Grafik Perkembangan Majelis Taklim di Kab. Polewali Mandar
Tahun 2015 – 2019
pe
4
Pendahuluan
1.1.2.
Pengukuhan Suasana Kerukunan Hidup Umat Beragama Yang
Harmonis
Kerukunan umat beragama adalah kondisi dimana antar umat
beragama dapat saling menerima, saling menghormati keyakinan
masing-masing, saling tolong menolong, dan bekerjasama dalam mencapai tujuan
bersama. Dalam konteks ini kerukunan beragama berarti kebersamaan
antara umat beragama dengan pemerintah dalam rangka suksesnya
pembangunan di wilayah Kabupaten Polewali Mandar serta senantiasa
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagai upaya terwujudnya masyarakat Kabupaten Polewali Mandar
yang rukun dalam keberagaman agama ditempuh melalui layanan-layanan
strategis diantaranya dalam bentuk penguatan dialog lintas agama seperti
Forum Discussion Group (FGD), sosialisasi kerukunan umat beragama,
silaturrahim
lembaga
keagamaan,
sosialisasi
lembaga
keagamaan,
sosialisasi kerukunan intern umat beragama dan lain-lain.
Potret realitas kerukunan umat beragama dalam hubungannya
dengan pembangunan kehidupan sosial keagamaan, digunakan indikator
pengukuran berupa : (1) indeks Kerukunan Umat Beragama; dan (2) jumlah
penyelesaian konflik antar umat beragama.
Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) adalah survei yang
dilakukan Badan Litbang dan Diklat yang mengukur tingkat kerukunan umat
beragama di suatu daerah yang mencakup tiga dimensi, yaitu : 1. Toleransi;
2. Kesetaraan; 3. Kerjasama. Sebagai sebuah instrumen, Indeks KUB
menggambarkan suatu kondisi hubungan umat beragama yang toleran,
setara dalam menjalankan agama, serta bekerjasama dalam membangun
masyarakat, bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dan masukan bagi
instansi/lembaga terkait tentang peta indeks KUB. Selanjutnya, data tersebut
dapat menjadi bahan kebijakan dalam rangka membangun iklim kerukunan
umat beragama yang lebih kondusif
Adapun capaian indeks Kerukunan Umat Beragama di Wilayah
Sulawesi Barat Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
pe
5
Pendahuluan
Gambar 2
Grafik Indeks Kerukunan Umat Beragama di Sulawesi Barat
Tahun 2015 – 2019
Sumber : Balitbang dan Diklat Kementerian Agama RI. 2019
Berdasarkan grafik di atas tergambar bahwa capaian indeks
kerukunan umat beragama di wilayah Sulawesi Barat cenderung menurun di
Tahun 2015 menuju tahun 2019 dengan nilai persentase penuruannya
sebesar 1,15%. Indeks ini menunjukkan bahwa kondisi kerukunan umat
beragama di wilayah Sulawesi Barat dan termasuk didalamnya Kabupaten
Polewali Mandar menurun akan tetapi masih dalam kategori tinggi sehingga
dapat diartikan bahwa kondisi kerukunan umat beragama di Kabupaten
Polewali Mandar masih berjalan dinamis.
Dalam penguatan kesadaran kerukunan umat beragama, Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar telah menyelenggarakan
berbagai kegiatan yaitu kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan FKUB dan
Sosialisasi Wawasan Multikultural di Tahun 2015, Kegiatan Lembaga
Keagamaan dan Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama di Tahun 2016,
Kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama di Tahun 2017 dan Kegiatan
Silaturrahmi Lembaga Keagamaan (SALAM) di Tahun 2018 dan 2019.
Gambar 3
Dokumentasi Penguatan Keadaran Kerukunan Umat Beragama
Dialog Pengembangan Kerukunan Umat Beragama dan Dialog Kerukunan
Intern Umat Beragama Islam
pe
6
Pendahuluan
Sosialisasi Pemberdayaan Lembaga Keagamaan dan Silaturrahmi Antar
Lembaga Keagamaan (SALAM)
Kegiatan penguatan keadaran kerukunan umat beragama di
Kabupaten Polewali Mandar melibatkan aktor-aktor kerukunan dari berbagai
kalangan dengan mensosialisasikan moderasi beragama dan paradigma
multikultural dalam memahami serta menghayati makna kemajemukan sosial,
sehingga tercipta suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi,
tenggang rasa, harmonis, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap agama,
bangsa dan Negara.
Pembangunan agama melalui kegiatan kerukunan umat beragama di
Kabupaten Polewali Mandar sangat berperan penting dalam mewujudkan
masyarakat yang memiliki keasadaran tinggi terhadap moderasi beragama,
sehingga berdampak tidak adanya konflik antar umat beragama yang terjadi di
Wilayah Kabupaten Polewali Mandar selama kurung waktu 5 tahun terakhir
(2015-2019) hal ini merupakan gambaran dari indicator kedua untuk mengukur
realitas
kerukunan
umat
beragama
dalam
hubungannya
dengan
pembangunan kehidupan sosial keagamaan di Kabupaten Polewali Mandar
yaitu tidak adanya jumlah konflik antar umat beragama untuk diselesaikan.
1.1.3.
Pemenuhan Kebutuhan Akan Pelayanan Kehidupan Beragama Yang
Berkualitas Dan Merata
Peningkatan mutu pelayanan kehidupan beragama memerlukan
pelayanan yang berkualitas dan merata terhadap semua daerah. Hal ini
pulalah yang telah menjadi rencana strategi oleh Seksi Bimbingan Masyarakat
Islam sekaitan dengan pemenuhan kebutuhan tersebut, di antaranya
penyediaan sarana dan prasarana ibadah, peningkatan pemanfaatan tempat
peribadatan, dan optimalisasi pengelolaan dana sosial keagamaan.
Indikator capaian yang telah menunjukkan peningkatan kebutuhan
pelayanan kehidupan beragama terpenuhi dapat dilihat dari
pe
7
Pendahuluan
Dalam sejarah perkembangan umat muslim, masjid dinilai memiliki
peranan yang begitu penting dalam penegakan agama Islam. Masjid
dapat diartikan sebagai tempat yang digunakan untuk bersujud.
Sementara dalam makna yang lebih luas, masjid merupakan bangunan
yang dikhususkan sebagai tempat berkumpul untuk menunaikan salat
berjemaah. Adapun istilah masjid menurut syara' ialah tempat yang
disediakan untuk salat dan bersifat tetap, atau bukan untuk sementara.
Masjid juga berfungsi untuk mewujudkan kesejahteraan dan
ketertiban sosial melalui kajian-kajian keagamaan. Di dalam masyarakat
yang majemuk, seperti Indonesia, maka masjid dapat difungsikan untuk
memberikan dakwah yang bersifat menyejukkan dalam praktik kehidupan
sehari-hari.
Data Masjid yang ada dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019
memperlihatkan jumlah peningkatan yang signifikan. Dari data yang ada
Tahun 2015 dan Tahun 2016 terdapat 750 masjid dan 112 mushollah,
Tahun 2017 dan Tahun 2018 terdapat 784 masjid dan 116 mushollah,
lalu pada Tahun 2019 terdapat 830 Masjid dan 136 Mushollah.
Dengan meningkatnya jumlah sarana dan prasarana ibadat
tersebut, maka kesempatan umat beragama untuk menunaikan ibadah
makin luas.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar telah
memberikan bantuan stimulus fasilitasi sarana dan prasarana rumah
ibadah dalam bentuk pembangunan, rehabilitasi, dan sarana kebersihan,
yang berhasil menstimuli masyarakat untuk menghimpun dana swadaya
dalam penyelesaian pembangunan/rehabilitasi/pengembangan rumah
ibadah. Selain bantuan fisik juga dilakukan pembinaan kepada para
pengurus masjid juga remaja masjid.
2. Jumlah Penyuluh Agama yang memenuhi kompetensi
Penyuluh Agama adalah orang yang diberi tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama Islam dan
pembangunan melalui bahasa agama.
Istilah Penyuluh Agama mulai disosialisasikan sejak tahun 1985 yaitu
dengan adanya Keputusan Menteri Agama Nomor 791 Tahun 1985 tentang
Honorarium bagi Penyuluh Agama. Istilah Penyuluh Agama dipergunakan
pe
8
Pendahuluan
untuk menggantikan istilah Guru Agama Honorer (GAH) yang dipakai
sebelumnya di lingkungan kedinasan Departemen Agama.
Sejak semula Penyuluh Agama merupakan ujung tombak
Departemen Agama dalam melaksanakan penerangan agama Islam di
tengah pesatnya dinamika perkembangan masyarakat Indonesia. Perannya
sangat strategis dalam rangka membangun mental, moral, dan nilai
ketaqwaaan umat serta turut mendorong peningkatan kualitas kehidupan
umat dalam berbagai bidang baik di bidang keagamaan maupun
pembangunan.
Dewasa ini, Penyuluh Agama Islam mempunyai peran penting dalam
pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan dirinya masing-masing
sebagai insan pegawai pemerintah. Dengan kata lain, keberhasilan dalam
bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat menunjukkan keberhasilan
dalam manajemen diri sendiri. Penyuluh Agama Islam sebagai leading
sektor bimbingan masyarakat Islam, memiliki tugas/kewajiban yang cukup
berat, luas dan permasalahan yang dihadapi semakin kompleks. Penyuluh
Agama Islam tidak mungkin sendiri dalam melaksanakan amanah yang
cukup berat ini, ia harus mampu bertindak selaku motivator, fasilitator, dan
sekaligus katalisator dakwah Islam. Manajemen dakwah harus dapat
dikembangkan dan diaktualisasikan sesuai dengan perkembangan
masyarakat yang sedang mengalami perubahan sebagai dampak dari
globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, yang
mengakibatkan pergeseran atau krisis multidimensi. Sehingga kepentingan
untuk mewujudukan penyuluh yang telah memenuhi standar kompetensi
terus digiatkan melalui Pendidikan dan pelatihan kepenyuluhan.
Tabel 2
Data Penyuluh Agama Islam yang Telah Mengikuti DIKLAT
No Penyuluh Agama
Islam Jumlah
Jumlah yang Telah Diklat 2015 2016 2017 2018 2019
1
Penyuluh PNS
43
4
6
7
8
0
pe
9
Pendahuluan
Tabel 3
Prestasi Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS
No
Nama
Kualifikasi
Tahun
Keterangan
1 Hj. Fatmawati Penyuluh PNS 2017 Juara 1 Tingkat Propinsi
2 Drs. Abdul Halim Penyuluh PNS 2018 Juara 1 Tingkat Propinsi
3 Jamaluddin Penyuluh Non PNS 2018 Juara 2 Tingkat Propinsi
4 Damalis Penyuluh PNS 2019 Juara 1 Tingkat Propinsi
5 Burhanuddin Tahir Penyuluh Non PNS 2019 Juara 2 Tingkat Propinsi
3. Jumlah KUA yang memenuhi standard
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah adalah unit pelaksana teknis
pada Kementerian Agama, berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan secara
operasional
dibina
oleh
Kepala
Kantor
Kementerian
Agama
Kabupaten/Kota. KUA Kecamatan berkedudukan di kecamatan dan
dipimpin oleh Kepala dengan tugas melaksanakan layanan dan bimbingan
masyarakat Islam di wilayah kerjanya.
KUA Kecamatan merupakan ujung tombak layanan publik
Kementerian Agama kepada masyarakat. Dalam hal ini, keberadaan KUA
yang memenuhi standar pelayanan mutlak diperlukan. Selain diperlukan
sarana-prasarana yang memadai, tidak kalah penting adalah diperlukan
sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang memiliki tanggungjawab,
komitmen, integritas, inovasi dan keteladanan dalam mewujudkan
peningkatan layanan kepada masyarakat.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar telah
melakukan berbagai macam aksi kegiatan dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas KUA dan SDM KUA Kecamatan yang memenuhi
standar dalam pelayanannya, seperti :
a. Penguatan Zona Integritas Kepala KUA;
b. Penguatan Zona Integritas Penghulu;
c. Penilaian KUA Percontohan/teladan;
d. Survey pengendalian gratifikasi layanan nikah;
pe
10
Pendahuluan
Dari upaya kegiatan yang dilakukan oleh Bidang Bimbingan
Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar
memperoleh hasil yang cukup baik, dengan indikator positif :
a. Kurangnya aduan masyarakat (Dumas) terhadap mal-administrasi
serta penyimpangan layanan KUA Kecamatan;
b. Standar Operasional Prosedur dan Standar Pelayanan Minimal sudah
diterapkan di semua KUA Kecamatan;
c. Maklumat Layanan sudah ditandatangani oleh sebagian besar Kepala
KUA dan dipasang pada KUA Kecamatan;
d. Pakta Integritas sudah ditandatangani oleh semua Kepala KUA
beserta Penghulu dan Staf KUA Kecamatan;
e. Tidak ditemukan adanya pungutan biaya atas layanan nikah dan
layanan administrasi lainnya di dalam kantor KUA;
Sehingga, dalam perjalanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Polewali Mandar dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 telah
berhasil mewakilkan beberapa KUA untuk kompetisi pemilihan KUA
Teladan baik tingkat Propinsi maupun Tingkat Nasional.
Tabel 4
KUA Kecamatan di Ajang Kompetisi KUA Teladan
No
KUA Kecamatan
Tahun
Keterangan
1
KUA Kecamatan Luyo
2015
Juara 2 Tingkat Propinsi
2
KUA Kecamatan Matakali
2016
Juara 2 Tingkat Propinsi
3
KUA Kecamatan Matakali
2018
Juara Harapan 1 Tingkat Nasional
4
KUA Kecamatan Binuang
2019
Juara 14 Tingkat Nasional
Tabel 5
KUA Kecamatan di Ajang Kompetisi KUA Teladan
Jumlah KUA
Kecamatan
Yang Memenuhi Standar
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
pe
11
Pendahuluan
4. Jumlah Penghulu yang memenuhi komptensi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/62/M.PAN/6/2005 tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan
Angka Kreditnya menyatakan bahwa Penghulu adalah Pegawai Negeri Sipil
sebagai Pegawai Pencatat Nikah yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh Menteri Agama atau pejabat yang
ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
melakukan pengawasan nikah/rujuk menurut Agama Islam dan kegiatan
kepenghuluan.
Secara historis keberadaan penghulu tidak dapat dilepaskan dari
dinamika kehidupan masyarakat dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses pembangunan secara menyeluruh. Penghulu
sebagai bagian dari pelayanan KUA yang bertugas dan bertatap muka
langsung dengan masyarakat tentunya mempunyai kompetensi dibidang
baca tulis Al-Qur’an, khutbah nikah, pembinaan keluarga sakinah,
bimbingan perkawinan, memahami fikih munakahat, menurut Kepmen
PAN & RB Nomor PER/62/M.PAN/6/2005 pasal 4 tugas penghulu adalah:
a. Melakukan perencanaan kegiatan kepenghuluan;
b. Pengawasan pencatatan NR;
c. Pelaksanaan pelayanan NR,
d. Penasehatan dan konsultasi NR;
e. Pemantauan pelanggaran ketentuan NR;
f. Pelayanan fatwa hukum munakahat dan bimbingan muamalah;
g. Pembinaan keluarga sakinah;
h. Pemantauan
dan
evaluasi
kegiatan
kepenghuluan
dan
pengembangan kepenghuluan.
Sehingga, berdasarkan pemenuhan tugas yang diemban penghulu seuai
dengan peraturan yang ada, maka penghulu yang memenuhi standar
didasarkan pada kriteria penilaian penghulu yang dilakukan setiap
tahunnya.
pe
12
Pendahuluan
Tabel 6
Prestasi Penghulu Kabupaten Polewali Mandar
No
Tahun
Nama
Keterangan
1
2015
-
-
2
2016
-
-
3
2017
-
-
4
2018
Ahmad Yasin
Nasional
5
2019
Yanton
Nasional
Tabel 7
Penghulu yang Memenuhi Kompetensi
No
Jumlah Penghulu yang Memenuhi Kompetensi
2015
2016
2017
2018
2019
1
31
31
30
29
27
1.1.4.
Peningkatan Pemanfaatan Dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi
Keagamaan
Dalam upaya peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan lembaga keagamaan di Kabupaten Polewali Mandar,
Kementerian Agama telah berperan besar dalam pembinaan keagamaan bagi
umat beragama Islam di wilayah Kabupaten Polewali Mandar yang pada
tahun 2019 berjumlah 442.576 Jiwa menurut data BPS, gambaran data
bahwa salah satu jenis dana sosial keagamaan yang berupa zakat dan tanah
wakaf menunjukkan potensi besaran dana sosial keagamaan ternyata cukup
besar untuk bisa menjadi acuan dalam peningkatan kegiatan sosial
keagamaan sebagaimana tabel berikut :
pe
13
Pendahuluan
Tabel 8
Data Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Polewali Mandar
No
Kecamatan
Jumlah
UPZ
Jumlah Perolehan
Ket.
1
POLEWALI
40
Rp 299.592.500
2
WONOMULYO
7
Rp 18.008.000
3
CAMPALAGIAN
7
Rp 15.476.000
4
TINAMBUNG
1
Rp 2.820.000
5
ALU
2
Rp 4.810.000
6
BINUANG
3
Rp 20.745.000
7
TAPANGO
3
Rp 6.218.000
8
MAPILLI
1
Rp 3.940.000
9
LUYO
4
Rp 6.240.000
10 BALANIPA
2
Rp 2.780.000
11 LIMBORO
2
Rp 2.130.000
12 ANREAPI
4
Rp 15.716.000
13 MATAKALI
3
Rp 12.777.500
14 TUTAR
1
Rp 2.400.000
15 MATANGNGA
2
Rp 3.206.000
16 BULO
1
Rp 2.180.000
JUMLAH
83
Rp 419.039.000
Sumber : BAZNAS Polewali Mandar Tahun 2020
Pada potensi tanah wakaf, Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Polewali Mandar Melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf juga ikut
mendorong terjadinya peningkatan potensi ekonomi keagamaan dari sektor
pemberdayaan Tanah Wakaf yang ada di Polewali Mandar dengan jumlah
lokasi tanah wakaf pada sampai tahun 2019 sebanyak 1.429 lokasi dengan
rincian sebagi berikut :
a.
Harta Benda Wakaf berupa Tanah Sudah BerSertipikat : 492 Lokasi;
b.
Harta Benda Wakaf berupa Tanah belum BerSertipikat : 757 Lokasi.
Adapun gambaran perkembangan jumlah lokasi tanah wakaf di
kabupaten Polewali Mandar dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019
dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
pe
14
Pendahuluan
932 932 620 1203 1249 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 2015 2016 2017 2018 2019Lokasi
LokasiGambar 4
Grafik Perkembangan Lokasi Tanah Wakaf
Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2015 - 2019
Sumber : Dokumen Data Penyelenggara Zakat dan Wakaf
Terjadi penurunan data lokasi yang signifikan dari tahun 2016 ke
2017 dikarenakan masalah validasi data wakaf yang error. Salah satunya
disebabkan banyaknya data lokasi tanah wakaf yang double dalam
penginputan, Sehingga pada tahun 2017 dilakukan penghapusan data yang
dianggap double dan tidak cukup kuat dari sumber dokumennya sebagai
pengakuan tanah wakaf yang sesuai dengan aturan. Selanjutnya pada tahun
2018 dilakukan sinkronisasi data dengan membandingkan data manual dan
data Siwak pada aplikasi, hasilnya terjadi kenaikan data 50 % yang menjadi
acuan basis data ditahun setelahnya.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar selama ini
telah berupaya melakukan peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan
potensi ekonomi keagamaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
umat, melalui kegiatan sosialisasi, pembinaan, bimbingan teknis dan
monitoring pengawasan di bidang zakat dan wakaf.
pe
15
Pendahuluan
Gambar 5
Dokumentasi Peningkatan Pemanfaatan Dan Pengelolaan Potensi
Ekonomi Keagamaan
Sosialisasi Undang-Undang Zakat dan Pembinaan Amil Zakat (2015)
Bimtek Amil Zakat (2017) dan Monitoring Pendampingan Audit Syariah,
Akreditasi dan Veirifikasi Pengelola Lembaga Zakat (2019)
Sosialisasi Undang-Undang Wakaf dan Bimtek SIWAK (2015)
Berdasarkan gambar di atas, melalui Penyelenggara Syariah/
Penyelenggara Zakat dan Wakaf telah melakukan beberapa kegiatan
peningkatan kualitas pengelola potensi ekonomi agama melalui beberapa
kegiatan yaitu Monitoring pendampingan audit dan verifikasi pengelola lembaga
zakat di tahun 2018 dan 2019, Sosialisasi Undang-Undang Zakat dan Wakaf di
Tahun 2015, Bimbingan Teknis Amil Zakat di Tahun 2017 dan Aplikasi Sistem
Informasi Wakaf di Tahun 2015. Hasil capaian kegiatan ini memberikan dampak
terhadap potensi dana zakat mengalami peningkatan setiap tahunnya begitupun
pe
16
Pendahuluan
pontensi tanah wakaf mengalami peningkatan jumlah lokasi tanah yang
diwakafkan oleh masyarakat sehingga pada tahun 2019 berjumlah 1.429 lokasi.
1.1.5.
Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah
Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang merupakan kewajiban
sekali seumur hidup bagi setiap orang Islam yang mampu menunaikannya.
Menurut Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah disebutkan bahwa Pemerintah
bertanggung jawab terhadap Penyelenggaraan Ibadah Haji reguler.
Secara umum, jemaah haji Indonesia merasa sangat puas terhadap
semua pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah, hal ini dapat dilihat pada
salah satu gambaran indeks kepuasan jamaah yaitu indeks kepuasan jamaah
selama di tanah air mengalami peningkatan sebagaimana tabel sebagai
berikut :
Tabel 9
Data Indeks Kepuasan Layanan Haji Dalam Negeri
TAHUN
2015
2016
2017
2018
2019
82,67
83,83
84,85
85,23
85,91
Sumber : BPS
Peningkatan indeks tersebut salah satunya yang termasuk
beperanan penting adalah usaha optimal dari Kantor Kementerian Agama se
Kabupaten/Kota dalam mensukseskan penyelenggaran ibadah di tingkat
Kabupaten/Kota diantaranya peningkatan pelayanan pendaftaran haji dan
peningkatan pelaksanaan bimbingan manasik haji.
Pelaksanaan bimbingan ibadah haji yang dilaksanakan pemerintah
melalui kementerian agama dilaksanakan mendekati jadwal waktu
keberangkatan ibadah haji, capaian dari hasil kegiatan ini belum maksimal,
sehingga salah satu solusi untuk meningkatkan kegiatan ini agar mencapai
hasil yang maksimal, maka Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar dengan
“Manasik Mandiri
Sepanjang Masa”, di beberapa KUA Kecamatan di Kabupaten Polewali
Mandar,yang merupakan implementasi untuk menindaklanjuti program dari
Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Sulawesi Barat. dengan adanya program ini maka kebutuhan calon
jemaah haji dengan waktu keberangatan yang masih lama ingin mendapatkan
pe
17
Pendahuluan
0 500 1000 1500 2000 2015 2016 2017 2018 2019 1240 1316 1325 1271 1626 PENDAFTAR 0 200 400 600 800 2015 2016 2017 2018 2019 398 399 512 508 638CJH YANG SUDAH BERANGKAT
bimbingan ibadah dapat mengikuti kegiatan tersebut ditempat yang
terjangkau, tidak dipungut biaya dan waktu yang tidak terbatas.
Gambar 6
Grafik Perkembangan Pendaftaran Haji
Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 – 2019
Gambar 7
Grafik Perkembangan Pemberangkatan Jamaah Haji pada Musim Haji
Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 – 2019
Gambar pada 2 grafik di atas menunjukkan terjadinya peningkatan
pendaftaran haji dan pemberangkatan calon jamaah haji ke tanah suci makkah
di Wilayah Kabupaten Polewali Mandar setiap tahunnya. Hal ini merupakan sala
satu indicator meningkatnya kualitas fungsi pelayanan penyelenggaraan ibadah
haji pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar.
pe
18
Pendahuluan
1.1.6.
Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pembangunan Bidang Agama
Pencapaian
atas
tujuan
peningkatan
kualitas
tata
kelola
pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel
ditandai dengan tiga hal, yaitu: (1) Meningkatnya kontribusi terhadap
perolehan opini Laporan Keuangan, (2) Meningkatnya hasil evaluasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja; (3) Meningkatnya hasil penilaian Reformasi Birokrasi.
Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) mengalami
kenaikan capaian penilaian dalam 5 Tahun terakhir. Pada awal tahun 2015
mendapatkan opini WDP dari BPK RI dan pada 4 (empat) terakhir ini berhasil
meraih dan mempertahankan opini WTP. Hal ini menunjukkan bahwa
manajemen keuangan sudah bagus yang antara lain didukung oleh komitmen
pimpinan dalam melaksanakan Standar Akuntansi Pemerintahan dan
didukung oleh kualitas pelaporan keuangan dari masing-masing satker Pusat
dan Daerah.
Peningkatan capaian Laporan Keuangan Kementerian Agama tidak
lepas pula peran konstribusi pelaksanaan penyelesaian laporan keuangan
ditingkat satker Kementerian Agama kabupaten/kota. Dalam 5 (lima) Tahun
terakhir ini Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar menjadikan
target penyelesaian atas laporan keuangan salah satunya adalah percepatan
pelaksanaan anggaran serta tindaklanjut penyelesaian permasalahan berupa
selisih antara data SAIBA dan data SIMAK BMN dan hasilnya tidak ditemukan
lagi selisih data pada akhir periode pelaporan tahun 2019.
Pada peningkatan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja bertujuan
untuk menilai tingkat akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas hasil
(outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya
pemerintahan yang berorientasi kepada hasil. Predikat evaluasi akuntabilitas
kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar tahun 2015
memperoleh hasil CC/Cukup Baik dengan nilai 68,80. Perolehan nilai
akuntablitas kinerja ini dipengaruhi oleh nilai komponen perencanaan,
pengukuran, pelaporan dan capaian kinerja anggaran. Kemudian pada 4
(empat) tahun terakhir ini belum pernah dilakukan kembali evaluasi tersebut
oleh unsur pegawasan internal Kementerian Agama dalam hal ini Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia.
Dalam hal pelaksanaan reformasi birokrasi di Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Polewali Mandar dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir ini telah
melaksanakan terkait beberapa kegiatan tersebut salah satunya adalah
pe
19
Pendahuluan
penguatan zona integritas (ZI). Pelaksanaan kegiatan zona integritas pada
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar dimulai tahun 2017
sampai saat ini dalam bentuk monitoring dan evaluasi serta sosialisasi pada Unit
Kerja dan Satker Madrasah dalam Lingkup Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Polewali Mandar.
Pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi pada Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Polewali Mandar tidak lepas dari penjabaran 8 (delapan)
area perubahan Reformasi Birokrasi yaitu Manajemen Perubahan, Penataan
Hukum dan Perundangan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penguatan
Tata laksana, Penataan Sistem SDM Aparatur, Penguatan Akuntabilitas,
Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Capaian penilaian Reformasi Birokrasi pada Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Polewali Mandar dalam 5 (lima) tahun terakhir ini belum
dapat digambarkan, hal ini disebabkan belum pernah dilakukan penilaian oleh
Tim Penilai Reformasi Birokrasi.
Table 10
Data Penilaian Reformasi Birokrasi
Kantor Kementerian Agama Kab. Polewali Mandar
Tahun 2015 – 2019
Tahun
Hasil penilaian reformasi birokrasi
2015
Belum Ada Penilaian
2016
Belum Ada Penilaian
2017
Belum Ada Penilaian
2018
Belum Ada Penilaian
2019
Belum Ada Penilaian
Sumber : Dokumen Data Sub Bagian Tata Usaha
1.1.7.
Peningkatan Akses Pendidikan Umum Berciri Khas Agama Dan
Pendidikan Keagamaan
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar dalam
meningkatkan akses layanan pendidikan terus berupaya membuka akses
pendidikan bagi seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Polewali Mandar
melalui lembaga pendidikan umum berciris khas agama maupun lembaga
pendidikan keagamaan. Adapun jenis dan jenjang layanan pendidikan dapat
pe
20
Pendahuluan
dilihat pada data lembaga pendidikan yang terdapat di lingkungan kerja Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar sebagai berikut :
Tabel 11
Jumlah Lembaga Pendidikan Umum Berciri Khas Agama dan
Lembaga Pendidikan Kabupaten Polewali Mandar
No
Jenis
Unit Kerja
Pengampu
Lembaga
Pendidikan
Jumlah
Lembaga
Pendidikan
Jumlah
Peserta
Didik
1 Pendidikan Umum Berciri Khas Agama Seksi Pendidikan Madrasah RA 71 3065 MI 84 8505 MTS 63 7644 MA 30 3139 2 Pendidikan Keagamaan Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Pendidikan Muadalah/ Diniyah Formal Tingkat Ula 4 158 Pendidikan Muadalah/ Diniyah Formal Tingkat Wustha 6 1112 Pendidikan Muadalah/ Diniyah Formal Tingkat Ulya 2 295 Penyelenggara Kristen SDTK SMPTK SMTK/SMAKSumber : Dokumen Data Seksi Penmad, Seksi PD Pontren dan Penyelenggara
Kristen
Adapun data perkembangan siswa/santri selama 5 (lima) tahun
terakhir ini disajikan pada table sebagai berikut :
Tabel 12
Data Perkembangan Siswa
Pada Lembaga Pendidikan Umum Berciri Khas Agama
Tahun 2015 - 2019
No.
Lembaga
Pendidikan
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
1
RA
3032
3215
3372
3434
3227
2
MI
8471
8920
9012
9187
8682
3
MTs
7276
7796
8289
8292
8183
4
MA
3119
3800
3906
4307
4687
pe
21
Pendahuluan
Tabel 13
Data Perkembangan Santri
Pada Lembaga Pendidikan Keagamaan
Tahun 2015 - 2019
No.
Lembaga
Pendidikan
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
1
Pendidikan
Muadalah/
Diniyah
Formal Tingkat
Ula
149
124
125
136
142
2
Pendidikan
Muadalah/
Diniyah
Formal Tingkat
Wustha
421
455
507
989
1238
3
Pendidikan
Muadalah/
Diniyah
Formal Tingkat
Ulya
-
192
202
250
290
Sumber : Dokumen Data Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
Berdasarkan table perkembangan Siswa/Santri RA, MI/Ulya,
MTs/Wustha, MA/Ulya di atas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun
rata-rata jumlah siswa/santri selalu meningkat, hal ini menunjukkan bahwa Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar melalui lembaga pendidikan
dalam lingkupnnya telah membuka akses pendidikan bagi masyarakat sesuai
jenjang usia. Dan pada sisi lain, data tersebut juga menunjukkan animo
masyarakat terhadap lembaga pendidikan umum berciri khas agama dan
Lembaga Pendidikan Keagamaan yang ada semakin tinggi. Hal ini menjadi
bukti bahwa lembaga pendidikan tersebut telah menjadi pilihan bagi
masyarakat.
Disisi lain Perkembangan Peningkatan capaian peningkatan akses
layanan pendidikan ini pula dapat dilihat pada sajian table Perkembangan
APK dan APM Tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :
Tabel 14
Angka Partisipasi Kasar (APK)
LEMBAGAPENDIDIKAN
2015 2016 2017 2018 2019
Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
MI/Ula 18,43 18,86 18,62 19 18,98 19,01 17,94 18,80
MTs/Wustha 31,38 32,61 33,37 33 33,38 33,41 32,94 33,41
MA/Ulya 15,18 17,98 15,60 18 17,21 18,38 18,72 18,78
pe
22
Pendahuluan
Tabel 15
Angka Partisipasi Murni (APM)
LEMBAGAPENDIDIKAN
2015 2016 2017 2018 2019
Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian
MI/Ula 16,78 17,05 18,37 18,41 17,57 17,77 17,36 17,62
MTs/Wustha 30,19 31,00 32,61 33,05 32,25 33,07 31,40 32,12
MA/Ulya 14,79 14,98 15,66 15,97 16,38 16,94 17,78 18,23
Sumber : Dokumen Data Seksi Penmad dan PD Pontren
Gambaran pada tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata terjadi
peningkatan akses layanan pendidikan pada setiap jenjang lembaga
pendidikan. Dapat dilihat pada jenjang MI/Ulya, MTs/Wustha dan MA/Ulya
bahwa APK dan APM Polewali Mandar selalu mencapai target bahkan
rata-rata melebihi dari target yang ditetapkan pada setiap tahunnya.
Data Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni
(APM) merupakan tolak ukur capaian sasaran peningkatan akses layanan
pendidikan dimana semakin tinggi APK berarti makin banyak anak usia
sekolah yang bersekolah di jenjang pendidikan tertentu atau banyak anak di
luar usia sekolah begitupun APM, pengukuran Angka Partisipasi Murni (APM)
dengan perbandingan antara siswa usia sekolah tertentu pada jenjang
pendidikan tertentu dengan penduduk usia
Upaya lainnya yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Polewali Mandar dalam rangka meningkatkan akses pendidikan
pada masyarakat yaitu sebagai Satker penyalur pemberian bantuan untuk
pengembangan lembaga pendidikan yang berasal dari Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat berupa Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) dan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
Adapun
gambaran
data
perkembangan
penerima
Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP)
pada Lembaga Pendidikan Umum Berciri Khas Agama dan Lembaga
Pendidikan Keagamaan di wilayah Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat
pada sajian table sebagai berikut :
pe
23
Pendahuluan
Tabel 16
Data Jumlah Alokasi Bantuan Operasional Pendidikan dan Bantuan Operasional
Sekolah pada Lembaga Pendidikan Umum Berciri Khas Agama dan Lembaga
Pendidikan Keagamaan
Wilayah Kabupaten Polewali Mandar
No Jenis Lembaga Agama Jenis Bantuan Lembaga Pendidikan 2015 Siswa 2016 Siswa 2017 Siswa 2018 Siswa 2019 Siswa 1 Pendidikan Umum Berciri Khas Agama Islam BOP RA 2772 3040 3437 3372 3401 BOS MI 8369 7950 8875 9107 8476 BOS MTs 6537 6663 7080 7830 7343 BOS MA 2545 2255 2652 3195 2978 Kristen BOS SDTK BOS SMPTK BOS SMTK 2 Pendidikan Keagamaan Islam BOS Pendidikan Muadalah/ Diniyah Formal Tingkat Ula 182 136 187 182 159 BOS Pendidikan Muadalah/ Diniyah Formal Tingkat Wustha 370 562 735 729 654 BOS Pendidikan Muadalah/ Diniyah Formal Tingkat Ulya - 120 219 300 275
Sumber : Dokumen Data Seksi Penmad, PD Pontren dan Penyelenggara Kristen
Tabel 17
Data Siswa/Santri Penerima BSM//PIP
Di Wilayah Kabupaten Polewali Mandar
No Jenjang Jumlah Penerima BSM Th 2015 siswa/santri Jumlah Penerima PIP Th 2016 siswa/santri Jumlah Penerima PIP Th 2017 siswa/santri Jumlah Penerima PIP Th 2018 siswa/santri Jumlah Penerima PIP Th 2019 siswa/santri 1 MI 2723 6518 4001 5997 3034 2 MTs 1905 4472 2206 3313 2542 3 MA 855 2822 1374 1427 1205 4 Ula