• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota – anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan (Romli : 2011, 7). Dan salah satu faktor terpenting adalah tim yang solid untuk membuat komunikasi dapat berjalan dengan lancar didalam perusahaan tersebut. Dalam komunikasi internal yang baik, terwujudnya tujuan yang diharapkan apabila kepuasan yang terjadi dalam menjalankan komunikasi yang ada dalam perusahaan melalui suatu komunikasi yang tercipta dengan baik.

Dalam hal ini peran Public Relations sangatlah dibutuhkan untuk mengkomunikasikan dan menjembatani seluruh kebutuhan perusahaan dalam bentuk informasi baik didalam (internal) maupun diluar (eksternal).Oleh karena itu, segala bentuk informasi sangatlah penting. Karena kurang nya informasi akan membuat gossip atau rumor yang dapat menurunkan setiap kinerja karyawan dan menghambat peningkatan perusahaan tersebut.Public Relations juga merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu

(2)

2

mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut (Maria :2002, 31) .

Dalam lingkup eksternal Public Relations menjalin hubungan yang baik dengan media dan masyarakat. Sedangkan dari lingkup internal Public Relations membangun komunikasi yang baik dalam lingkungan perusahaan (baik atasan terhadap karyawan maupun sesama karyawan). Tujuan perusahaan akan tercapai apabila perusahaan membangun terlebih dahulu komunikasi di dalam lingkungan organisasinya, sehingga akan meningkatkan kontribusi karyawan dan mengurangi perbedaan persepsi.

Setiap perusahaan termasuk jasa penerbangan juga ingin memperoleh persepsi positif ataupun citra yang baik di mata masyarakat maka perusahaan itu harus bisa memberikan nformasi – informasi agar setiap karyawan dapat mengetahui perkembangan perusahaan dan memperbaiki kinerja apabila terjadi kesalahaan Sehingga setiap karyawan dapat memberikan informasi yang terbaik pada perusahaannya sekaligus untuk perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan dengan yang lain,dengan memberikan pelayanan serta fasilitas yang terbaik.Dengan menciptakan suatu nilai pelayanan yang dapat memuaskan para pelanggan melalui kinerja yang diberikan semaksimal mungkin untuk tetap menggunakan jasa penerbangan PT.Sriwijaya Air.

PT.Sriwijaya Air adalah salah satu maskapai terbesar di Indonesia yang menerbangkan lebih dari 700.000 penumpang setiap bulannya. Merambah lebih dari 38 destinasi termasuk dua negara di tingkat regional dan daerah-daerah

(3)

3

tujuan wisata populer lainnya di seluruh Indonesia. PT.Sriwijaya Air berkonsentrasi pada bisnis penerbangan penumpang dan layanan pengiriman barang, dengan jangkauan nasional maupun regional. Hampir kurang lebih sepuluh tahun, Sriwijaya air berhasil mencapai target-target yang dikemas dalam misi dan visinya, seperti: mengedepankan layanan berkualitas, menjadi maskapai penerbangan yang mampu bersaing secara nasional maupun regional, siap berekspansi bisnis pada level dunia, mengadopsi teknologi terkini dan manajemen perusahaan yang efektif dan efisien, mengundang turis domestik dan internasional ke berbagai destinasi, serta untung secara bisnis. Maskapai PT.Sriwijaya Air yang berbasis di Jakarta, berhasil bertahan dan keluar dari krisis global 2008 tanpa kerugian yang berarti. Bahkan terus melakukan ekspansi ke timur Indonesia dengan armada-armada baru.

Sampai saat ini PT Sriwijaya Air hampir dapat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia karena harga dan kualitas yang ada di perusahaan dengan perusahaan lain nya tidak kalah bersaing melaui program – program yang diberikan, baik perusahaan milik Negara yaitu Garuda Indonesia dan perusahaan swasta seperti maskapai penerbangan swasta yaitu Lion Air, Citylink, Batavia Air, Merpati, Mandala Air, Air asia dan lain nya.PT.Sriwijya Air pun sudah memiliki pelanggan yang cukup banyak bahkan memiliki pelanggan tetap sampai sekarang ini.

Sumber daya manusia yang terbatas terkadang membuat kurang nya info dalam menjawab pertanyaan setiap pelanggan nya dan membuat perusahaan jasa ini untuk lebih meningkatkan agar mencapai kepuasan para pelanggan

(4)

4

nya.Terutama dalam komunikasi internal yang sangat penting sehingga dapat membuat komunikasi untuk eksternal nya pun menjadi lebih baik.

Sedemikian penting nya Public Relations, membuat sebagian perusahaan besar di Indonesia mulai menambahkan struktur organisasinya dengan divisi Public Relations.Hal ini serupa dengan perusahaan penerbangan PT.Sriwijaya Air Jakarta pusat.Fungsi divisi Public Relations atau dengan kata lain Corporate communication PT Sriwijaya Air Jakarta pusat yang didirikan pada awal nya tahun 2009, bertujuan untuk menciptakan image baik kepada masyarakat dan juga terhadap internal nya sendiri, karena penting nya Public Relations mengharuskan untuk memaksimalkan peran Public Relations dalam suatu perusahaan untuk mencapai performa kinerja yang lebih baik dan memberikan informasi yang terus berkembang pada perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Dengan demikian, dilihat dari sudut pandang Ilmu komunikasi pentingnya penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini terletak pada pentingnya peran Public Relations dalam suatu perusahaan dan bagaimana memaksimalkannya, terutama pada perusahaan yang besar dan berkembang. Pada akhirnya dengan mengetahui fungsi Public Relations dengan jelas komunikasi akan terjalin dengan baik dengan semua pihak dan dapat meningkatkan image perusahaan dengan maksimal.

(5)

5 1.2 Ruang Lingkup

Semakin munculnya kesadaran terhadap pentingnya komunikasi internal dalam memberikan efek terhadap sumber daya manusia untuk mencapai target dan meningkatkan perusahaan. Hal inilah yang membuat setiap perusahaan penerbangan memaksimalkan fungsi Public Relation dalam membangun komunikasi internal.

Oleh karena itu dalam pembahasan ini, peniliti membatasi ruang lingkup agar tidak terlalu luas dengan Indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu “Peranan Public Relations dalam menjalankan komunikasi Internal PT. Sriwijaya Air pada kantor pusat” yaitu komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations kepada karyawan pada atasan, dilihat dari hubungan melalui proses komunikasi yang berjalan dalam perusahaan terhadap peran Public Relations.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas ,maka peneliti akan membuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan yang dilakukan oleh Public Relations PT.Sriwijaya Air dalam menjalankan komunikasi Internal PT.Sriwijaya Air pada kantor pusat?

2. Hambatan – hambatan apa saja yang dihadapi oleh Public Relations PT.Sriwijaya Air dalam melaksanakan peranannya tersebut guna meningkatkan kinerja karyawan dalam mengkomunikasikannya.

(6)

6 1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui peranan yang dilakukan oleh Public Relations dalam menjalankan komunikasi Internal PT.Sriwijaya Air pada kantor pusat.

2. Untuk mengetahui Hambatan – hambatan apa saja yang dihadapi oleh Public Relations PT.Sriwijaya Air dalam melaksanakan peranannya tersebut guna meningkatkan kinerja karyawan dalam mengkomunikasikannya.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Teoritis

Dapat memperkaya akan konsep dan teori yang menyokong dalam perkembangan ilmu komunikasi terlebih khusus terhadap komunikasi internal, yaitu mengenai peranan PR dalam menjalankan komunikasi internal.

2. Kegunaan Praktis

Dapat menjadi masukan bagi PT. Sriwijaya Air dalam meningkatkan komunikasi internal sehingga dalam menerapkannya tercipta suatu komunikasi yang baik dalam internal.

(7)

7

Adapun dalam melakukan kegiatan penelitian lainnya, diharapkan dapat memberikan manfaat lain melalui tambahan pengetahuan dan masukan yang berguna ,terutama bagi :

1. Peneliti :

a. Mempelajari teori dan aplikasi mengenai peranan Public Relations

b. Mengetahui manfaat komunikasi internal dalam meningkatkan perusahaan

c. Lebih memahami dan mempraktekan teknik pengumpulan, pengolahan data dan penarikan kesimpulan dari suatu penelitian

d. Penulis mendapat pengetahuan tambahan serta pengalaman.

2. PT.Sriwijaya Air :

a. Dapat menjadikan sebagai bahan masukan mengenai pelaksanaan peran Public Relations

b. Meningkatkan kualitas divisi Public Relations

c. Memberikan manfaat terhadap komunikasi internal yang dilakukan untuk mencapai kinerja organisasi dimasa yang akan datang

d. Meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang dilakukan

3. Pembaca, diharapkan :

a. Penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan masukan bagi pembaca

(8)

8 1.4 Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Lexy J.Moleong (2006: 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suhu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Adapun pengertian lain mengenai Metode penelitian kualitatif yaitu menurut Sugiono (2007: 1) mengatakan metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen).

Dengan metode penelitian kualitatif, peneliti dapat menemukan makna dibalik fakta yang ada. Dalam hal ini pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan wawancara secara mendalam dan Observasi.

1.4.1 Metode pengumpulan Data

1.4.1.1 Teknik Pengumpulan Data Primer 1.Wawancara (In depth-Interview)

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti langsung kepada informan atau pihak yang berkompeten dalam suatu permasalahan ( Arikunto 2002: 130).

(9)

9

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan bagian Public Relations PT.Sriwijaya Air Kantor Pusat sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menentukan peranan yang tepat bagi PT. Sriwijaya Air untuk memperoleh informasi tambahan, peneliti melibatkan Public Relation internal communications dalam memperoleh informasi mengenai peranan yang dilakukan oleh Public Relations.

2.Observasi

Observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian, atau peristiwa, waktu, dan perasaan, menurut seorang ahli mengatakan observasi merupakan keterampilan harian lain sebagai secara metodelogis disistematisir dan diterapkan dalam penelitian kualitatif (Flick 2002: 135) .

Dalam penelitian ini, peneliti mengobservasi langsung ke kantor pusat PT,Sriwijaya Air sehingga peneliti dapat mengetahui mengenai peranan Public relations dalam menentukan strategi – strategi yang berguna dalam menjalankan komunikasi Internal pada kantor pusat PT.Sriwijaya Air.

1.4.1.2 Teknik Pengumpulan data sekunder

1. Studi Kepustakaan (Study Literatur)

Studi kepustakaan menurut Susilo (2007:11-12) yaitu kegiatan membaca buku yang relevan merupakan bagian utama

(10)

10

dan mutlak yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Hal ini berkaitan dengan kajian teori dan tinjauan pustaka yang memunculkan gagasan dan melandasi dilakukannya penelitian. Kajian teori dan temuan bahan penelitian lain berguna sebagai acuan dan landasan teori ilmiah untuk menunjukkan ketepatan pilihan suatu tindakan yang akan diberikan sebagai alat untuk membantu dalam pemecahan permasalahan penelitian. Jenis bacaan bisa berupa buku, jurnal, koran, majalah, internet, dan referensi serta catatan penting lainnya. Semua itu berguna untuk mencari berbagai teori pendekatan atau faham sesuai dengan bidang kajian secara lengkap dan mencakup perkembangan- perkembangan ilmu yang relevan, terbaru dan mutakhir.

2. Dokumen

Studi dokumen merupakan Pengambilan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, data yang ditampilkan cendrung merupakan data sekunder sedangkan data-data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan angket cenderung menjadi data primer” (Usman dkk. 2003:73). .Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu obyek atau suasana penelitian.

(11)

11 1.4.1.3 Teknik Metode Analisa data

Dalam penelitian ini, peneiti melakukan teknik analisa data dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menafsirkan data yang berkenan dengan situasi yang terjadi, sikap dan pandangan yang ada, hubungan antar variable, pengaruh suatu kondisi, dan perbedaan antar fakta, dll. Dijelaskan oleh Pohan (2007: 93) dikutip dalam buku Andi Prastowo, data kualitatif adalah semua bahan, keterangan, dan fakta – fakta yang tidak dapat diukur dan dihitung secara sistematis karena berwujud keterangan verbal (kalimat dan kata).Selain itu data kualitatif lebih bersifat proses.

Adapun pengertian lain mengenai analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja (Moleong, 2006: 280)

Dengan demikian ditarik kesimpulan dari metode analisis data deskriptif yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi melalui cara mengorganisasikan data kedalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, mengklarifikasikan hal – hal penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami dalam melakukan penelitian maupun pembaca hasil dari penelitian.

(12)

12 1.5 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah, ruang lingkup, Tujuan dan Manfaat penelitian, metodologi penelitian, Metode pengumpulan data, dan Sistematika penulisan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Berisikan Tinjauan tentang komunikasi, defenisi Komunikasi, Komunikasi Organisasi, defenisi Komunikasi Organisasi, defenisi Public Relations, Tugas Public Relations, Fungsi dan Tujuan Public Relations, Defenisi Peranan Public relations, Konsep Komunikasi Internal, Macam – macam bentuk komunikasi internal, Kerangka Berpikir

BAB 3 INTI PENELITIAN

Berisikan tentang sejarah PT.Sriwijaya Air, Profil Perusahaan,Visi dan Misi, Logo perusahaan, Struktur Organisasi PT.Sriwijaya Air, Prosedur yang berlaku, Metode pengumpulan data (opsional), Uji Keabsahan data, Permasalahan yang ada, Alternatif pemecahan masalah.

(13)

13 BAB 4 HASIL PENELITIAN

Berisikan mengenai hasil penelitian yang meliputi penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul serta pembahasan hasil penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di dalam PT.Sriwijaya Air

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Berisikan mengenai kesimpulan mengenai pembahasan yang telah diteliti oleh peneliti secara keseluruhan. Penulis juga memberikan saran yang terbaik mengenai solusi permasalahan yang dihadapi oleh PT.Sriwijaya Air.

Referensi

Dokumen terkait

Khamir kebanyakan tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang cukup. Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam yang tinggi, sehingga khamir

Hasil akumulasi skoring tingkat keberhasilan berdasarkan parameter Pengembangan Kapasitas Masyarakat yang dianalisis dengan metode skoring dan diperkuat dari temuan dilapangan

menggunakan model khusus, siswa dibagi menjadi delapan kelompok, mereka diberi berita yang berjudul Konflik Ahok vs FPI Dikhawatirkan memunculkan sentimen SARA,

men III ~d. Khususnya dalam Pasal 1 paragrap 2 Amandemen III, COGEMA dianggap sebagai pe - rusahaan yang ditunjuk.. COGEMA akan membuat laporan lengkap seperti

Dalam hal Manajer Investasi menerima atau menyimpan permohonan pengalihan investasi dari Pemegang Unit Penyertaan dalam 1 (satu) Hari Bursa lebih dari 20% (dua

 Pada fase ini penderita penyakit dapat berkembang menjadi sembuh total, sembuh dengan cacat atau ada gejala sisa (sequele), menjadi carrier, menjadi penyakit kronis,