• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimental. Menurut Sugiyono (2010) penelitian Eksperimen (Experimental Research): metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penerapan model pembelajaran role playing. Tujuan dari peneliti eksperimental adalah untuk menguji pengaruh penerapan model pembelajaran role playing terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di SDN Sidorejo Lor 06. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan model pembelajaran role playing terhadap minat belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi metode penelitian semu (Quasi Experimental Research), populasi tidak dapat dipastikan homogen, dengan kata lain populasi heterogen. Perbedaan lainnya pada kuasi eksperimen tidak dapat dilakukan pengontrolan terhadap semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada Ali (1993: 140). Kelompok dalam suatu kelas biasanya sudah seimbang, sehingga apabila penelitian membentuk kelompok baru tentunya akan menyebabkan rusaknya suasana kealamiahan kelas tersebut. Oleh sebab itu penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan kelas yang sudah ada.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian diadakan di SDN Sidorejo Lor 06 yang terletak di persisiran Kota Salatiga, tepatnya di Jalan Iman Bonjol Gang Menur, Kecamatan Sidorejo, Kotamadya Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di

(2)

SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga dan peneliti juga telah mengenal sedikit-banyak kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan dalam melakukan penelitian. 3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan farhady (dalam Sugiyono, 2010:132). Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini meliputi:

3.2.1 Variabel bebas

Variabel bebas (Variabel indenpenden) adalah variabel yang diteliti pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu penerapan model pembelajaran role playing adalah model pembelajaran dengan cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Model Pembelajaran ini menggunakan model bermain peran yaitu siswa yang melakonkan perannya dalam bentuk kelompok, kemudian dalam kelompok siswa mengamati drama yang dilakokan oleh masing-masing kelompok melalui bermain peran atau role playing. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep dari suatu materi yang dipelajarinya.

3.2.2 Variabel terikat

Variabel terikat (Variabel Devendent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dinotasikan dengan huruf (y). dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Minat Belajar Siswa. Minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Minat belajar ini meliputi aspek yaitu:

a. Aspek kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah, dan masyarakat serta dan berbagai jenis media.

(3)

b. Aspek afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru, dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

c. Aspek psikomotorik

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

3.3 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Jalan Imam Bonjol Gang Menur 24 Kampung Sinoman RT 08 RW III, Kecamatan Sidorejo, Kotamadya Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 16 orang siswa. Dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran IPA SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

3.4 Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre-test-postest design. Pengembangannya ialah dengan cara melakukan satu kali di depan (Pengukuran Awal) sebelum adanya perlakuan (treatmen) dan setelah itu dilakukan lagi (Pengukuran Akhir). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Desain eksperimen One- group pretest- post test

O1 X O2

(Dr. Endang Mulyatiningsih, 2011) Keterangan:

(4)

O1 = Pengukuran Pertama

X = Perlakuan (Treatmen)

O2 =Pengukuran Kedua

Dalam desain ini penelitian melakukan pengukuran awal pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga memberikan perlakuan tertentu (Treatmen) yaitu menerapkan model pembelajaran role playing dalam pembelajaran IPA. Setelah pengukuran dilakukan lagi untuk kedua kalinya untuk mengetahui perubahan diberi treatmen penerapan model role playing.

3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Role Playing

Role Playing atau Bermain Peran adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan

pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan

memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal ini bergantung kepada apa yang diperankan. 2. Minat Belajar

Minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Tabel 3.2

Tabel Definisi Variabel Operasional Minat Belajar No Variabel

Penelitian

Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur

1. Minat Belajar Sesuatu keinginan atau

kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam

- Observasi - Mencatat pokok- pokok penting saat penelitian melalui

(5)

perubahan tingkah laku, baik berupa

pengetahuan, sikap dan keterampilan. - Angket/kue sioner lembar pengamatan - Pengisian angket 3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan siswa dan guru kelas, dan peneliti. Siswa kelas III (tiga) sebagai subjek penelitian. Pada Penelitian eksperimen ini yang bertugas untuk mengajar adalah peneliti sendiri. Observer bertugas mengamati dan menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan penggunaan metode pembelajaran Role Playing yaitu guru kelas. Pelaksanaan penelitian eksperimen ini secara rinci dijabarkan sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. Melakukan survey atau observasi sekolah tentang keadaan serta kondisi

sekolah yang akan diteliti.

b. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06

Salatiga.

c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument.

d. Menganalisis data hasil pengukuran awal untuk menguji apakah instrumen

valid dan reliabel.

e. Memberikan pengukuran awal pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06

Salatiga untuk mengetahui kondisi awal sebelum diberi perlakuan (treatment) penggunaan model pembelajaran Role Playing.

f. Menganalisis hasil pengukuran awal yang dilakukan pada siswa kelas III

SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga.

g. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Role

Playing pada pembelajaran IPA

h. Melaksanakan pengukuran akhir pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06

Salatiga untuk mengetahui perubahan setelah diberi perlakuan (treatmen).

i. Menghitung perbedaan antara hasil pengukuran awal dan pengukuran akhir.

j. Membandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah pengaruh

(6)

belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

k. Menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan sofware SPSS

16.0 (Statistical Product and Service Solutions).

l. Interprestasi hasil perhitungan data.

3.7 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa yang diperoleh siswa adalah menggunakan lembar observai dan

angket/kuesioner yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai

dilaksanakan.

2. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan data dari hasil observasi guru, dan angket minat siswa dengan menggunakan:

1. Lembar observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang yang melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer. Dengan menggunakan metode ini data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui apakah peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan prosedur penerapan model pembelajaran role playing.

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya saat proses belajar mengajar berlangsung. Sutrisno (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Dua di antara yang tepenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden

(7)

dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subjek yang diteliti (Soekowati, 2006:64).

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan model pembelajaran role playing di kelas eksperimen. Dengan menggunakan lembar observasi, data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pengaruh penerapan model pembelajaran role playing. Adapun kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 yaitu tentang observasi yang terdiri dari tahapan pembelajaran dan aspek yang diamati.

Tabel 3.3

Kisi- kisi Observasi Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Minat Belajar Siswa

No

Indikator Aspek yang diamati

Skor

Jumlah 1 2 3 4

1. Pra

Pembelajaran

Kesiapan ruangan dan alat pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa Jumlah 2. Perumusan Indikator Pembelajaran Kejelasan rumusan indikator pembelajaran Kelengkapan cakupan rumusan indikator pembelajaran Kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar Jumlah 3. Pemilihan dan pengorganisasia n Materi Ajar Kesesuaian dengan indikator pembelajaran Kesesuaian dengan karakteristik siswa Keruntutan dan sistematik materi Kesesuaian materi dengan alokasi waktu Jumlah

(8)

Sumber Belajar/Media Pembelajaran belajar/alat peraga dengan indikator pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/alat peraga dengan materi ajar Kesesuaian sumber belajar/alat peraga dengan karakteristik siswa Jumlah 5. Pemanfaatan Media Pembelajaran/S umber Belajar Menunjukkan keterampilan dalam memperagakan drama dengan bermain peran Menghasilakan pesan yang menarik

Melibatkan siswa dalam pemeranan drama Melibatkan siswa dalam membuat cerita Memberikan kemudahan siswa dalam belajar Jumlah 6. Perilaku Siswa Pada Saat Pelaksanaan Pembelajaran Memperhatikan penjelasan guru Melakukan diskusi dengan senang Senang melakukan percobaan dengan bermain peran Senang bekerjasama di dalam kelompok Jumlah Prasetyo, (2007:29) Keterangan: 1 = Kurang 3 = Baik

2 = Cukup 4 = Sangat baik

(9)

Menurut Sutrisno (1998) menjelaskan bahwa angket adalah merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang diselidiki atau orang yang menjadi sasaran angket atau questionare, yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket adalah:

a. Hendaknya batasannya sederhana dan mudah dipahami.

b. Petunjuk dan perintahnya harus jelas.

c. Bentuk dan tingkat pernyataan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan

anak.

d. Kalimat hendaknya yang sederhana sehingga memungkinkan untuk

memperoleh jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis angket tertutup, dengan maksud responden memberikan tanda centang ( ) pada setiap alternative pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. Sedangkan untuk bentuk angket tersebut kepada responden sehingga isinya menggambarkan keadaan diri responden itu sendiri. Untuk mengukur intrumen diatas terdiri dari dua kelompok ini digunakan pengukuran dengan metode skala Likert. Skala ini disusun dalam bentuk pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukan tingkatan. (Ridwan, 2002: 13). Model ini menggunakan lima butir pilihan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Angket Penerapan Minat Belajar

Definisi Aspek indikator Positif Negatif Kehendak/kei

nginan

1. Mau melakukan permainan

dengan serius

2. Aktif dalam kegiatan belajar

3. Melakukan apa yang

diperintahkan guru dalam kegiatan belajar

1, 2, 3, 33, 39,40

Kesukaan 1. Menyenangi pelajaran IPA

2. Tertarik terhadap permainan

tentang pelajaran pelestarian dan pemeliharaan alam

3. Mau melakukan permainan

dalam belajar pelestarian dan pemeliharaan alam

4. Dapat mengulang permainan

dengan kemauan sendiri

5. Siswa bergembira dalam

permainan 4,5,6,7, 8, 9, 10, 27, 31,35 11, 30, Minat

(10)

6. Siswa tidak merasa jenuh dalam kegiatan pembelajaran IPA

Memperhatik an

1. Siswa dapat melakukan aba-

aba yang diberikan oleh guru

2. Mendengar penjelasan guru

3. Menunjukkan sikap baik saat

mengikuti pembelajaran

4. Melihat dengan seksama

proses bermain peran/role playing

5. Mempunyai respon yang

baik dalam menerima materi tersebut 12, 13, 14, 15, 16, 26, 28, 29, 34, 36,37 Kemampuan untuk bertindak

1. Keseriusan dalam mengikuti

pembelajaran IPA

2. Cepat bertindak pada saat

dipanggil dalam pembelajaran IPA 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 38 19, 32 Total 36 4

3.8 Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menunjukan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun realibilitas menunjukan sejauh mana pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu obyek (Hadi, dalam Suprapto, 2009).

Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (corrected item total correlation). Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut Ali dalam Suprapto (2009):

0,00 < r < 0,20 Tidak ada validitas

0,20 < r < 0,40 Validitas rendah

0,40 < r < 0,60 Validitas sedang

0,60 < r < 0,80 Validitas tinggi

(11)

Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji batas bawah sama dengan 0,20.

Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada satu obyek. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George & Mellery (1995) sebagai berikut:

α > 0,9 Sangat bagus

α > 0,8 Bagus

α > 0,7 Dapat diterima

α > 0,6 Diragukan

α > 0,5 Jelek

α < 0,5 Tidak dapat diterima

Langkah-langkah pengujian reliabilitas menggunakan SPSS yaitu Analyze, Scale, Reliability Analysis. Dimana validitas dan reliabilitas suatu tes dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS 16.0 yaitu dengan cara Analyze-Scale– Reliability Analysis atau dapat menggunakan Analyze–Correlate–Bevariate.

3.8.2 Hasil Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif sehingga perlu memaparkan hasil analisis data, validitas, reliabilitas instrumen.

1. Hasil Analisis Validitas

Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menguji validitas item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skornya (corrected item total correlation).

Untuk menentukan validitas item digunakaan kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji batas bawah sama dengan 0,20.

Uji coba item angket baik untuk pengukuran awal, diterapkan pada 26 orang siswa Kelas IV SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga pada hari seni, 12 Maret 2012. Dari 40 item pernyataan yang diujikan validitasnya, 26 item valid dan 14 item yang

(12)

tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini dan perhitungan validitas pernyataan angket pengukuran awal dapat dilihat pada lampiran 2.

Tabel 3.5

Validitas Instrumen Pernyataan Angket

Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 16, 18, 20, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40

5, 6, 9, 10, 13, 15, 17, 19, 22, 23, 26, 30, 31, 38

Berdasarkan tabel 3.5 pernyataan angket yang telah valid diujikan pada pengukuran awal selanjutnya di kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. Pengukuran awal diberikan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga sebagai subyek yang ada di SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga. Pelaksanaan pengukuran awal pada kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Maret 2012 pukul 10.00 -10.30.

2. Hasil Reliabilitas Instrumen

Tabel 3.6

Hasil Analisis Reliabilitas Minat Belajar Siswa Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.847 26

Uji reliabilitas digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Alpha (Cronbach). Instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada satu objek. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George & Mellery (1995) sebagai berikut: α > 0,9 Sangat bagus α > 0,8 Bagus α > 0,7 Dapat diterima α > 0,6 Diragukan α > 0,5 Jelek

(13)

Uji reliabilitas pernyataan pengukuran awal, yang telah dilakukan peneliti memperoleh hasil reliabilitas bagus karena nilai alpha lebih dari 0,8 yaitu sebesar 0,847. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2. Maka seluruh indikator empirik dan reliabel. Karena instrumen valid dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian.

3.9 Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, dan uji Paired Samples T Test. Dalam pelaksanaan uji prasyarat ini menggunakan program computer SPSS for Window versi 16.00. kedua persyaratan tersebut adalah:

1. Uji Normalitas Data

Menurut Priyatno (2010:71) Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data bersekala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Distribusi normal memiliki densitas seperti lonceng terbalik yang simetris. Sekitar 68% nilai dari variasi normal jatuh pada standar deviasi 95% dalam 2 standar deviasi, dan 99.7% dalam 3 standar deviasi. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS( statistical product and service solutions ) yaitu Analyze – non parametric test – One Sampel KS – masukkan variable pada jendela variable – klik normal padates distribution.

3.10 Uji Hipotesis dengan Uji Paired Samples T Test

Menurut Priyatno (2010:37) Paired Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Untuk menginterprestaikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan:

Gambar

Tabel 3.1  Desain eksperimen  One- group pretest- post test

Referensi

Dokumen terkait

Fitur Lain 12 Keypad BMP to ASM Converter Software Kode huruf dan angka sesuai kode ASCII BMP to ASM Converter Software Mendukung berbagai ukuran LCD Karakter Mendukung berbagai

Pengadilan Negeri Bangil merupakan bagian lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan

Dikeluarkannya Keputusan Presiden Noor 80 tahun 2003 pada satu sisi bertujuan agar pengadaan barang dan jasa pemerintah lebih efisien, efektif, transparan dan bersaing, adil dan

Meskipun demikian, untuk meningkatkan efisiensi dalam penaksiran volume tegakan dengan tidak mengurangi ketelitian yang diharapkan, diusahakan dalam penyusunan tabel

Di samping itu, perkawinan poligami di bawah tangan ini juga akan mengakibatkan anak yang lahir dari perkawinan tersebut tidak sah secara hukum negara (Undang-Undang No. 1 Tahun

Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu

Studi literatur, yaitu mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, khususnya mengenai seluk beluk anggrek, yang meliputi buku, jurnal, dan

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran