• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Sampah Kertas Menjadi Briket

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemanfaatan Sampah Kertas Menjadi Briket"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pemanfaatan Sampah Kertas Menjadi

Briket

(X2)

Handoyo / 12

Marlin / 21

Matthew / 22

(2)

Bab 1. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Disekitar kami banyak kertas yang tidak terpakai. Contohnya kertas bekas

pengerjaan soal, kertas kotretan, koran, kertas HVS bekas, dan lain lain.

Sampah tersebut dapat mengurangi nilai estetika lingkungan dan memenuhi

tempat. Apalagi kertas yang masih bisa digunakan langsung dibuang karena

cacat sedikit. Jika sampah tersebut dibakar maka akan menyebabkan polusi

udara.

Untuk menambah nilai estetika lingkungan dan mengurangi polusi udara,

kami memutuskan untuk mengolah sampah kertas tersebut menjadi briket.

Briket adalah sebuah blok yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Briket

juga bisa dijadikan bahan alternatif pengganti bahan bakar yang ada di bumi.

Oleh sebab itu kami memutuskan untuk membuat briket dari kertas.

B. Maksud dan Tujuan

-

Dengan membuat briket, sampah sampah kertas di lingkungan sekitar kita

akan semakin berkurang dan juga dapat mengurangi polusi pembakaran

kertas.

-

Briket merupakan bahan alternatif pengganti bahan bakar

-

Menghemat bahan bakar gas dan minyak bumi untuk masa depan

-

Menghemat pendapatan untuk membeli bahan bakar

-

Dengan membuat briket juga dapat membuka lapangan kerja dan

menambah penghasilan seseorang

C. Rumusan Masalah

-

Bagaimana cara membuat briket dari kertas bekas?

(3)

Bab 2. Kajian Pustaka

A. Kertas

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.

B. Briket

Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang,

briket gambut, dan briket biomassa. Antara tahun 2008-2012, briket menjadi salah satu agenda riset energi Institut Pertanian Bogor. Bahan baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian karena biomassa limbah hasil pertanian dapat dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari biomassa, dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.

C. Briket sama dengan karbon-karbon lain yang sudah beredar dimasyarakat, seperti arang kayu, arang sekam, dan arang tempurung kelap, yang di dalamnya masih memiliki energi untuk pembakaran. Perbedaanya terletak pada daya nyala yang cepat, kuat, dan lebih tahan lama. Selain itu, Asap pembakaran briket lebih sedikit serta sisa pembakaranya tidak menjadi abu yang berserakan, kelebihan tersebut menjadikan briket menjadi salah satu bentuk arang karbon yang dapat dimanfaatkan secara luas dalam berbagai kebutuhan, baik sekala rumah tangga maupun sekala industri

Sebagai bahan bakar alternatif, briket/ superkarbon juga memiliki sifat- sifat seperti BBM, yaitu sebagai berikut:

a) Menghasilkan nyala api dan bara selama kurun waktu tertentu. b) Mengeluarkan sejumlah energi panas yang dapat di ukur dengan calorimeter.

(4)

Bab 3. Metode penelitian A. Alat dan bahan Alat

- Screen Sablon

- Rekel

- Ember

(5)

-- Batang kayu

- Oven

Bahan

- Kertas bekas (koran, kertas ulangan bekas, dll)

- Air

- Larutan kanji 10%

- Arang tempurung kelapa

- Tanah liat

B. Langkah Kerja

1. Limbah kertas dipotong kecil-kecil dan masukan kedalam

(6)

2. Aduk dengan batang pengaduk hingga kertas hancur,

tambahkan air dingin secukupnya sambil terus diaduk sampai kertas menjadi bubur.

3. Bubur kertas didiamkan selama + 24 jam supaya bubur kertas menjadi benar-benar halus.

4. Siapkan 1 cangkir tepung kanji kemudian tambahkan 500 ml air panas kemudian diaduk hingga merata dan menjadi kental. 5. Masukan bubur kertas, arang tempurung kelapa yang telah

ditumbuk halus dan tanah liat ke dalam larutan kanji masing-masing dengan perbandingan 3 : 2 : 1. aduk hingga tercampur merata dan menjadi homogen.

6. Siapkan alat pengepressan yaitu berupa pipa pralon dengan panjang 5 cm dan batang kayu.

7. Masukan adonan briket kedalam pipa pralon hingga penuh, tekan dengan batang kayu hingga sebagian besar air terbuang dan briket menjadi padat dan keras.

8. Briket yang telah dicetak kemudian dikeringkan dengan panas matahari selama 2 hari hingga kadar air mancapai 15-18 %.

9. Briket kemudian dioven dengan suhu + 100°C selama 2 jam kemudian didinginkan, lalu dioven lagi dengan suhu yang sama selama 1 jam. Pengovenan dilanjutkan hingga kadar air dalam briket sedikit sekitar 1-2%, tanda bahwa briket sudah kering adalah bila dipegang terasa ringan.

10.Briket kering kemudian dikemas dan siap digunakan sebagai bahan bakar pengganti arang dan briket batu bara.

C. Prosedur Penelitian

Kegiatan Waktu

Pembuatan Proposal 6 dan 13 September 2014

Pengambilan bahan pembuatan

briket 6 September 2014 Pembuatan briket Dilakukan setelah

(7)

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas

http://lutfiaanggraeni.wordpress.com/2010/04/02/prosedur-pembuatan-briket-kertas/

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan bahan bakar briket eceng gondok oleh seorang pedagang sate dan ikan bakar lebih besar dibandingkan kebutuhan bahan bakar arang tempurung kelapa dan

Teori yang menunjukkan bahwa briket batu bara, arang kayu dan arang tempurung kelapa dengan kandungan sekitar 6000-7000 kalori/gram sangat baik digunakan sebagai

Berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa perlakuan terpilih briket arang serpihan kayu dengan penambahan arang tempurung biji

Karakteristik briket pelepah pisang dilakukan berdasarkan pada standar kualitas briket arang Indonesia yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar

Fixed Karbon Biobriket Sekam Padi Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kadar fix karbon yang dimiliki briket arang sekam padi untuk ukuran butiran 0,21 mm lebih

Limbah dari industri pengolahan kayu dapat dimanfaatkan menjadi arang serbuk dengan teknologi kiln semi kontinyu, briket arang, arang aktif, arang kompos, soil

Nilai kandungan volatile matter briket limbah arang kayu alaban didapatkan nilai 14,31 %, dimana nilai tersebut telah memenuhi kadar zat terbang SNI briket arang kayu dengan nilai yang

Kesimpulan Kesimpulan makalah ini adalah bahwa karekteristik briket arang dari komposisi tempurung kelapa dan kayu ulin berpengaruh terhadap kerapatan, kadar air, kadar zat terbang,