• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reference Tingkat Pengetahuan Pasien Dan Rasionalitas Swamedikasi Di Tiga Apotek Kota Panyabungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Reference Tingkat Pengetahuan Pasien Dan Rasionalitas Swamedikasi Di Tiga Apotek Kota Panyabungan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

51

DAFTAR PUSTAKA

Abay, S., dan Amelo, W. (2010). Assessment of Self Medication Practice Among Medical, Pharmacy, and Health Science Student in Gondar University, Ethiopia. Journal of Young Pharmacists. 2(3): 306-310.

Adhikary, M., Poornima, B., Saudan, S., dan Chetan,K. (2014). Study of Self-Medication Practice and Its Determinants Among College Students of Delhi University North Campus, New Delhi, India: International Journal of Medical Science and Public Health 2014. 3(4): 406.

Alkhairi, A. (2014). Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Pasien Swamedikasi di Apotek Kimia Farma 106 Kota Medan. Skripsi. Fakultas Farmasi USU Medan. Halaman: 57.

Anief. (1997). Apa yang perlu diketahui tentang obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Atmoko, W., dan Kurniawati, I. (2009). Swamedikasi: Sebuah respon realistik perilaku konsumen di masa krisis. Bisnis dan Kewirausahaan. 2(3). Halaman: 233.

Badan Pusat Statistik. (2001). Statistik Kesejahteraan Rakyat (Welfare Statistics). Jakarta: Halaman: 46-71.

Badan Pusat Statistik. (2010). Mandailing Natal dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Mandailing Natal.Chetley. (2007). How to Improve the Use of Medicines by Consumers. University of Amsterdam: Royal Tropical Institute.

Bogadenta, A. (2012). Manajemen pengelolaan Apotek. Jogjakarta: D-Medika. Halaman: 18-19.

Depkes RI. (1993). Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 919/Menkes/PER/X/1993 Tentang Kriteria Obat yang diserahkan Tanpa Resep. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (2006). Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman: 103-113.

Depkes RI. (2007). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman: 23-42 dan 48-51.

Depkes RI. (2008). Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman: 5-8.

(2)

52

Dinkes Kab. Madina. (2013). Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal 2014. Panyabungan, Sumatera Utara: Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal. Halaman: 20.

Ditjen POM. (1997). Kompendia Obat Bebas. Edisi kedua. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik indonesia.

Ditjen POM. (2008). Penggolongan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

FIP. (1999). Joint Statement By The International Pharmaceutical Federation and The World Self-Medication Industry: Responsible Medication. FIP and WSMI. Halaman 1-2.

Fleckentein, A, E., Hanson, G.R., dan Venturelli, P.J. (2011). Drugs and society (11th ed.). USA: Jones and Bartlett Publishers.

Garofalo, L., Gabriella D, G., dan Italo, F, A. (2014). Self Medication Practice among Parents in Italy. Biomed Research International 2015. Hindawi Publishing Corporation. Halaman: 2.

Gupta, P., Bobhate, P., dan Shrivastava, S. (2011). Determinants of self medication practices in an urban slum community. Asian Journal Pharmaceutical and Clinical Research. 4(3).

Hermawati, D. (2012). Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Penggunaan Obat Swamedikasi Pengunjung di Dua Apotek Kecamatan Simanggis, Depok. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Farmasi UI. Halaman: 79-81.

Holt, G, A., dan Edwin, L.H. (1986). The Pros and Cons of Self Medication. Journal of Pharmacy and Technology. Halaman 213-218.

Kartajaya, H. (2011). Self Medication, Who Benefits and Who is At Loss. Indonesia: MarkPlus Insight. Halaman 3-11.

Kemenkes RI. (2006). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 189/Menkes/SK/III/2006 Tentang Kebijakan Obat Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2015). Aplikasi Pemetaan Sarana Kefarmasian.

Kemenkes RI. (2014). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman: 72-73.

(3)

53

Kristina, S., Prabandari, Y., dan Sudjaswadi, R. (2007). Perilaku Pengobatan Sendiri Yang Rasional Pada Masyarakat. Majalah Farmasi Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Farmasi. Universitas Gajah Mada. 23(14).

Lwanga, S, K.., dan Lameshow, S. (1991). Sampel size determination in health studies. Geneva: World Health Organization. Halaman: 25.

Menkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatana Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Halaman : 3,4,7,8,13 dan 14.

Notoatmodjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 22.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta. Osemene, K, P., dan A, Lamikanra. (2012). A Study of the Prevalence of

Self-Medication Practice among University Students in Southwestern Nigeria. Tropical Journal of Pharmaceutical Research. August 2012; 11(4): 684.

PAHO. (2004). Drug Classification: Prescription and Over The Counter Drugs. Washington DC. PAHO. Halaman 1-2.

Purwanti, A., Harianto., dan Supardi, S. (2004). Gambaran Pelaksanaan Standar Pelayanan Farmasi di apotek DKI Jakarta tahun 2003. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(2): 102,105.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian kesehatan. Cetakan Pertama. Jogjakarta: Mitra Cendikia. Halaman: 47,49,73.

Sastroasmoro, s., dan ismael, s. (2002). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi kedua. Jakarta: CV Sagung Seto. Halaman: 75.

Schlaadt., Richard, G., Shannon., dan Peter T. (1990). Drugs, 3rd ed. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Supardi, S., dan Notosiswoyo, M. (2005). Pengobatan Sendiri Sakit Kepala, Demam, Batuk dan Pilek Pada Masyarakat di Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Majalah Ilmu Kefarmasian. 2(3).

Supardi, S., dan Raharni. (2006). Penggunaan obat yang sesuai dengan aturan dalam pengobatan sendiri keluhan demam, sakit kepala, batuk, dan flu (hasil analisis lanjut data Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001). Jurnal Kedokteran Yarsi. 14(1): 61-69.

(4)

54

Trihendradi, C. (2011). Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Mengguna- kan SPSS 19. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Vijaya, K, S., Sirumalla, S., Bindu, P, H,. (2014). A Cross-sectional Study on Assessment of self-medication Practice among Professional and Non Professional Subjects (CASPANs-WGL-1). Research Article. 7(3).

Widodo, R. (2004). Panduan Keluarga Memilih dan Menggunakan Obat. Yogyakarta: Kreasi Wacana Yogyakarta. Halaman 18-20.

Worku, S., dan Abebe, G. (2003). Practice of Self Medication in Jimma Town. Ethiopia: Ethiopian Journal of Health Development. 17(2): 111-116. World Health Organization. (2010). Rational Use of Medication.

pada 23 Mei 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Plot sebuah histogram dari tinggi gelombang dengan menggunakan interval 1 meter

Menghitung-hitung diri saat menjelang datangnya ramadhan menjadi sangat penting, sehingga setiap muslim akan mempunyai azam yang lebih kuat lagi untuk berupaya menggunakan

Akan tetapi kini anda tidak usah galau dan gelisah, karena kami Alhijaz Indowisata yang merupakan Traval Paket Umroh Murah 2015 , menawarkan berbagai paket umroh dengan

q) Dapat membatasi pembicaraan yang formal (tidak bergossip) kepada pihak lain, dan selalu harus menjaga nama baik EL JOHN Pageants serta pihak lainnya... Saya memahami bahwa

 Kita sebagai pengikut Kristus hendaknya meneladan sikap Yesus ini, yang tidak serta merta memvonis ataupun mengadili atas kesalahan orang lain, tetapi berusaha untuk.

Dengan tidak adanya pertanyaan dari peserta lelang sudah memahami dan mengerti seluruh isi dokumen lelang pengadaan Bahan Makanan Penerima Manfaat Periode

Fakultas Ilmu Budaya UGM. Muji

Penerima Manfaat Periode Bulan Januari s/d Desember Pada PSMP Toddopuli Makassar Tahun Anggaran 2016. dengan nilai HPS sebesar