• Tidak ada hasil yang ditemukan

ITS Master 18843 Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Pengelolaan Service Desk Dan Insiden Menggunakan Cobit 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " ITS Master 18843 Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Pengelolaan Service Desk Dan Insiden Menggunakan Cobit 4"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan. Urutan langkah-langkah penelitian penyelesaian masalah dapat dilihat pada Gambar 3.1 Alur Penelitian dan Gambar 3.2 Alur Penelitian (Lanjutan).

(2)

Gambar 3.2 Alur Penelitian (Lanjutan)

3.1 Studi Kepustakaan

(3)

3.1.1 Studi Literatur

Proses studi literatur melibatkan pencarian dasar-dasar teori dan penelitian pendamping yang telah dilakukan sebelumnya. Teori-teori yang terkait dengan permasalahan penelitian seperti COBIT, ITIL, audit sistem informasi, teknologi informasi dan teori pendukung lainnya berusaha digali oleh penulis dengan menuliskan secara singkat dan telah disesuaikan dengan tingkat yang diperlukan dalam penelitian ini. Studi literatur dilakukan dengan membaca,

merangkum, kemudian menuliskannya kembali dengan metode yang telah ditentukan. Teori dari jurnal dan browsing melalui internet juga dilakukan karena beberapa dasar teori masih cukup jarang ditemui di Indonesia. Penelitian ini memfokuskan diri pada teori tentang tingkat kematangan yang terdapat dalam kerangkat kerja COBIT yang dikombinasikan dengan ITIL.

3.1.2 Telaah dokumen bisnis

Proses ini dilakukan dengan meninjau sejarah perusahaan sebagai objek yang akan diteliti. Peninjauan dilakukan melalui browsing pada website perusahaan, penggalian dokumen-dokumen fisik, serta wawancara dengan beberapa staf perusahaan yang memiliki sejarah cukup panjang dengan menjadi bagian dari perusahaan. Dari proses ini diharapkan dapat diketahui potensi perusahaan terutama dalam hal pengelolaan teknologi informasinya, sehingga nampak kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kondisi riil saat ini, untuk kemudian dicarikan solusinya.

3.2 Pemilihan Domain COBIT

Pemilihan domain COBIT didapatkan dengan menyelaraskan tujuan

(4)

Scorecard dapat dilihat pada Lampiran 1 Standar COBIT Pemetaan Tujuan Bisnis, Tujuan IT dan Proses IT.

Tujuan bisnis tersebut dapat dipetakan ke tujuan IT sesuai dengan standar COBIT, yaitu: IT Goals no. 23 Make sure that IT services are available as required. Tujuan IT yang sesuai dengan tujuan bisnis tersebut adalah IT Goals

no.3 Ensure Satisfaction of End Users with Service Offerings and Service Levels

dan IT Goals no. 23 Make Sure that It Services are Available as Required.

Setelah mendapatkan tujuan IT yang difokuskan pada COBIT Balance Scorecard tersebut, maka tujuan IT tersebut dipetakan pada proses IT. Sesuai

dengan standar COBIT mengenai pemetaan tujuan IT ke proses IT, maka proses IT yang berkaitan dengan IT Goals no.3 dan IT Goals no.23 meliputi antara lain PO8 Manage Quality, AI4 Enable Operation and Use, DS1 Define and Manage Service Levels, DS2 Manage Third-Party Services, DS3 Manage Performance

and Capacity, DS4 Ensure Continous Service, DS7 Educate and Train Users,

DS8 Manage Service Desk and Incidents, DS10 Manage Problems dan DS 13 Manage Operations. Penelitian ini difokuskan pada proses IT: DS8 Manage

Service Desk and Incidents. Alasan pemilihan proses IT ini disebabkan tiga hal,

yaitu:

a. Cakupan proses IT yang telah dibahas diatas sangat luas, sehingga apabila semua proses IT tersebut difungsikan semua, maka dibutuhkan waktu pengerjaan yang lama. Selain itu, juga melibatkan tim dalam proses pengerjaannya.

b. Menurut ITGI (Information Technology Governance Institute), proses IT

service desk, merupakan proses IT yang sebaiknya diterapkan pertama kali,

sebagai pintu masuk bagi organisasi yang baru pertama kali menerapkan

standar COBIT.

(5)

Oleh karena ketiga alasan yang telah dijelaskan tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada pada proses IT: DS8 Manage Service Desk and Incidents.

3.3 Pengumpulan Data

Penelitian ini mendasarkan analisanya pada kombinasi data antara kualitatif dan kuantitaif. Data-data yang terkait dengan analisis kematangan nantinya akan bersifat kuantitatif yang akan diperoleh dari penyebaran kuesioner

sedangkan untuk analisis mengenai fitur teknologi informasi akan diperoleh melalui wawancara terhadap anggota perusahaan yang berkepentingan seperti pengguna, manajemen dan staf teknologi informasi.

3.3.1 Wawancara

Pada tahap pengumpulan data ini, penulis melakukan wawancara terhadap manajemen dan pengguna teknologi informasi SDM pada perusahaan elektronik tersebut. Wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah focuses interview, yakni responden diwawancara dalam waktu yang pendek. Wawancara

dilakukan dalam suasana yang tidak formal dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan tata kelola teknologi informasi kepada manajemen dan pengguna teknologi informasi SDM pada perusahaan elektronik tersebut.

Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi dan meyakinkan responden terhadap jawaban yang akan dipilihnya. Saat melakukan wawancara, penulis menjelaskan control objectives dan detailed control objectives dari proses yang dianalisa kepada responden serta melakukan

pemeriksaan ulang terhadap pilihan jawaban responden dengan bukti yang ada sehingga diperoleh keyakinan terhadap pilihan jawaban tersebut. Hasil wawancara

yang dilakukan penulis akan digunakan sebagai data pendukung dari hasil survey kuesioner yang diperoleh penulis.

3.3.2 Kuesioner

(6)

informasi melalui perbandingan antara kondisi yang dialami saat ini degan harapan yang diinginkan di masa mendatang. Penyebaran kuesioner akan dilakukan di lingkup semua store yang ada di perusahaan elektronik tersebut, dengan melibatkan angota-angota perusahaan yang banyak terkait dengan penggunaan dan pengelolaan teknologi informasi. Kuisoner akan berisi 6 pernyaataan yang masing-masing mewakili awareness, policies, tools, skills, responsibility dan goal dengan masing-masing akan terbagi dalam dua bagian

besar yaitu tanggapan akan kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan. Masing–masing penilaian memiliki 6 tingkat nilai yang berbobot antara 0 sampai dengan 5 sesuai dengan dasar yang terdapat pada model COBIT.

Responden yang dipilih oleh penulis adalah responden yang mewakili table RACI (Responsibility, Accountability, Consult, and Inform) pada proses pengolahan data (IT Governance Institute, 2007). Responden tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.5. RACI Chart (ITGI, 2007) yang terdapat pada subbab 2.6.3 RACI Chart. Secara garis besar responden yang akan disertakan dapat dilihat pada Tabel 3.1 Perkiraan Responden Kuesioner.

Tabel 3.1 Perkiraan Responden Kuesioner

RACI respondent Actual respondent

Chief Executive Officer Chief Executive Officer

Chief Information Officer IT Director

Business Process Owner Human Resource Director, Human

Resource Head Division, Human

Resource Manager, System Analyst

Manager

Head Operation IT Head Division

Chief architect IT Hardware Manager, IT Asset

Manager

Head IT Administration IT Administration Manager

Compliance, Audit, Risk and Security Internal Auditor

(7)

Keseluruhan responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dalam pengisian data kuesioner sebelum nantinya akan diolah dalam analisis data. Kuesioner akan dilengkapi dengan penjelasan tertentu agar setiap responden memahami maksud dari kuesioner tersebut.

3.4 Pengolahan Data

Setelah penulis memperoleh kecukupan data yang diperlukan dalam

penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data. Pengolahan data ini terdiri dari uji validitas data dan uji realibilitas data. Dalam melakukan uji validitas data, penulis mengolah data responden dengan bobot pilihan yang berada pada range data (di antara batas bawah data dan batas atas data). Batas bawah data pada penelitian adalah data dari 1,5 dari kuartil bawah (Q1) dan batas atas data pada penelitian adalah 1,5 dari kuartil atas (Q3) (ITGI, 2008).

(3.1)

dengan: N = jumlah data

angka 1/4 = angka pembagi untuk mendapatkan batas bawah data outlier.

(3.2)

dengan: N = jumlah data

angka 3/4 = angka pembagi untuk mendapatkan batas atas data outlier.

(8)

Table 3.2 Alpha Cronbach

Range Nilai Alpha Cronbach Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Kurang Reliabel

Setelah dilakukan pengolahan data, penulis melakukan analisa data. Analisa data yang dilakukan terdiri dari analisa tingkat kematangan saat ini, tingkat kematangan yang diharapkan dan analisa kesenjangan.

3.5.1 Analisa Tingkat Kematangan Saat Ini

Berdasarkan data hasil wawancara dan survey kuesioner terhadap manajemen dan pengguna teknologi informasi SDM pada perusahaan elektronik yang diperoleh, penulis melakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa yang dilakukan pada tahap ini adalah analisa untuk menilai tingkat kematangan tata

kelola teknologi informasi untuk proses pengelolaan data saat ini (as-is).

Pada tahap analisa tingkat kematangan tata kelola teknologi saat ini

(as-is), penulis melakukan penilaian terhadap masing-masing atribut model

kematangan untuk proses yang akan dinilai. Setelah masing-masing atribut model kematangan untuk proses tersebut memperoleh penilaian, maka penulis akan menggabungkan seluruh nilai atribut proses tersebut untuk mendapatkan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi untuk proses tersebut pada saat ini (as-is).

3.5.2 Analisa Tingkat Kematangan Yang Diharapkan

(9)

perusahaan elektronik tersebut. Penilaian tingkat kematangan yang diharapkan (to-be) bertujuan untuk memberikan acuan bagi pengembangan tata kelola teknologi informasi di perusahaan elektronik tersebut.

Sama seperti pada tahap analisa tingkat kematangan saat ini (as-is), penulis melakukan analisa tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi yang diharapkan perusahaan elektronik tersebut, berdasarkan nilai masing-masing atribut model kematangan untuk proses yang dinilai. Penilaian tingkat

kematangan tata kelola teknologi informasi yang diharapkan (to-be) oleh perusahaan elektronik tersebut, diperoleh berdasarkan nilai rata-rata seluruh atribut model kematangan untuk proses-proses yang dinilai.

3.5.3 Analisa Kesenjangan

Setelah tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi untuk saat ini (as-is) dan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi yang diharapkan (to-be) diperoleh, penulis akan melakukan analisa kesenjangan (gap analysis) terhadap tingkat kematangan tersebut. Analisa kesenjangan tata kelola teknologi informasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan perbaikan tata kelola teknologi informasi melalui informasi atribut model kematangan mengenai proses mana saja yang memiliki kesenjangan dan membutuhkan perbaikan tata keola teknologi informasi dari manajemen perusahaan elektronik tersebut. Analisa kesenjangan akan memuat proses perbaikan tata kelola teknologi informasi yang lebih terarah dan fokus kepada atribut model kematangan yang memiliki kesenjangan.

Pada langkah analisa kesenjangan tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi ini, penulis melakukan analisa kesenjangan dengan cara

(10)

Analisa kesenjangan atribut model kematangan dilakukan dengan cara melakukan analisa terhadap proses-proses yang memiliki kesenjangan tingkat kematangan.

3.6 Strategi Perbaikan menggunakan ITIL

Setelah melakukan analisa kesenjangan, pada tahap ini penulis melakukan analisa strategi perbaikan tata kelola teknologi informasi untuk proses pengelolaan data. Strategi perbaikan yang dibuat berdasarkan hasil analisa

kesenjangan tata kelola teknologi informasi yang diperoleh. Pemilahan proses dan atribut model kematangan ini bertujuan untuk memberikan arahan kepada manajemen dalam hal strategi perbaikan tata kelola teknologi informasi agar sesuai dengan tingkat kematangan yang diharapkan.

Dengan menggunakan panduan berdasarkan ITGI (2008), yang menjelaskan mengenai pemetaan COBIT ke ITIL, maka hasil analisa kesenjangan tersebut juga akan dipetakan ke ITIL. ITIL memuat langkah-langkah detail bagaimana suatu proses IT harus dikelola. Setelah memetakannya, maka strategi perbaikan akan diajukan ke manajemen untuk mengambil keputusan mengenai strategi perbaikan tersebut.

3.7 Kesimpulan

Pada tahapan akhir ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang diperoleh. Kesimpulan yang diperoleh memuat bagaimana kondisi tata kelola teknologi informasi untuk proses pengelolaan data pada SDM pada perusahaan saat ini, kondisi tata kelola teknologi informasi yang diharapkan sebagai acuan

perbaikan dan strategi perbaikan bagi manjemen untuk mencapai kondisi yang diharapkan tersebut.

3.8 Jadwal Penelitian

(11)

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Sep'11 Okt'11 Nop'11 Des'11 Jan'12 Feb'12

1 Perencanaan

Penelitian

2 Studi

Kepustakaan

3

Pemilihan Metodologi Penelitian

4 Pengumpulan

Data

5 Pengolahan dan

Analisa Data

6

Pembuatan Strategi Perbaikan dan Kesimpulan

(12)

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian
Gambar 3.2 Alur Penelitian (Lanjutan)
table RACI (Responsibility, Accountability, Consult, and Inform) pada proses
Table 3.2 Alpha Cronbach
+2

Referensi

Dokumen terkait

responden menyatakan persetujuannya apabila perguruan tinggi mensosialisasikan Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada seluruh civitas akademik (Stakeholder

Undang-Un- dang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Kon- sumen bahwa pelaku usaha harus memiliki itikad baik dalam melakukan usahanya terutama itikadi baik pro- dusen dan

Hasil dari proses training yaitu jenis suara baru dengan karakteristik orang Indonesia yang kemudian dapat digunakan dalam GALATEA... Integrasi dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis cacing parasit pada tikus yang ada di desa tersebut dan mengetahui cacing jenis apa saja yang pernah

Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialisys jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa

Dengan menggunakan Sistem Rekam Medis ini pekerjaan melakukan input, update dan delete data pasien atau data kunjungan pasien akan lebih efektif dan mudah dibandingkan dengan

1. Peserta akan diberikan soal dan harus dijawab secara berebut. Soal berjumlah 10 butir. Peserta yang berhak menjawab soal adalah peserta yang menekan bel terlebih dahulu. Poin