65 TabletNeo rheumacyl®
66
Lampiran 2. Daftar Spesifikasi Sediaan TabletNeo rheumacyl® dan Oskadon SP®
1. Neo rheumacyl® (Tempo Scan Pasific) Nomor Pendaftaran : DTL 7222702410A1
Nomor Bet : 060044
Tanggal Kadaluarsa : Mei 2017
Komposisi : Parasetamol………..350 mg Ibuprofen…………..200 mg
2. Oskadon SP® (Supra Ferbindo)
Nomor Pendaftaran : DTL 9930702510A1
Nomor Bet : 050314
Tanggal Kadaluarsa : Mei 2017
Komposisi : Parasetamol………..350 mg Ibuprofen…………..200 mg
67
dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL dicukupkan dengan akuades
dipipet 3,3 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL dicukupkan dengan akuades
68 Lampiran 3. (Lanjutan)
2. Pembuatan Larutan Induk Baku dan Serapan Maksimum Ibuprofen
ditimbang sebanyak 50 mg
dimasukkan kedalam labu tentukur 100 mL
dilarutkan dengan 10 mL metanol dicukupkan dengan akuades
dipipet 5 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL dicukupkan dengan akuades
dipipet 4 mL
dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL dicukupkan dengan akuades
Panjang gelombang ibuprofen 222,0 nm
69
dipipet masing-masing sebanyak 2,5 mL; 3,5 mL; 4,5 mL; 5,5 mL dan 6,5 mL
dimasukkan masing-masing kedalam labu tentukur 25 mL
dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda
Larutan Standar Parasetamol
(5; 7; 9; 11; 13 μg/mL)
Spektrum Serapan Derivat Pertama dan Spektrum Serapan Derivat Kedua
Parasetamol
LIB II Parasetamol 50 μg/mL
diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 200 - 400 nm
ditransformasikan menjadi spektrum serapan derivat pertama dengan ∆λ 8 nm
70 Lampiran 3. (Lanjutan)
4. Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Ibuprofen
dimasukkan masing-masing kedalam labu tentukur 25mL
dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda
Larutan Standar Ibuprofen
(4; 6; 8; 10; 12 μg/mL)
Spektrum Serapan Derivat Pertama dan Spektrum Serapan Derivat Kedua
Ibuprofen
LIB II Ibuprofen 50 μg/mL
diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 200 - 400 nm
ditransformasikan menjadi spektrum serapan derivat pertama dengan ∆λ 8 nm
71 Ibuprofen 4 μg/mL Parasetamol 7 μg/mL
diukur serapan dari masing-masing parasetamol, ibuprofen dan campuran parasetamol dan ibuprofen pada panjang gelombang 200 - 400 nm
ditransformasikan menjadi spektrum serapan derivat kedua pada ∆λ 8 nm
ditumpang tindihkan ditentukan zero crossing
ditentukan panjang gelombang analisis
panjang gelombang analisis ibuprofen
228,6 nm panjang gelombang
analisis parasetamol 253,4 nm
Campuran Parasetamol 7 μg/mL
72 Lampiran 3. (Lanjutan)
73 7. Penentuan Kadar Sediaan Tablet
ditimbang
digerus dalam lumpang sampai halus dan homogen
ditimbang setara 50 mg parasetamol
dihitung kesetaraan ibuprofen yang terkandung didalamnya (penimbangan dilakukan sebanyak
6 kali pengulangan)
dimasukkan kedalam labu tentukur 100 mL dilarutkan dengan metanol 10 mL
dihomogenkan dengan sonikator selama 15 menit dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda dikocok sampai homogen
disaring
dibuang ± 10 mL filtrat pertama filtrat selanjutnya ditampung diambil 0,35 mL
74
Lampiran 4. Spektrum Serapan Parasetamol dan Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi
A.Spektrum Serapan Parasetamol
Parasetamol konsentrasi 5 μg/mL
Parasetamol konsentrasi 7 μg/mL
75 Parasetamol konsentrasi 11 μg/mL
76 Lampiran 4. (Lanjutan)
B.Spektrum Serapan Ibuprofen
Ibuprofen Konsentrasi 4 μg/mL
Ibuprofen Konsentrasi 6 μg/mL
77 Ibuprofen Konsentrasi 10 μg/mL
78
Lampiran 5. Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dan Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi
A.Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol
Parasetamol Konsentrasi 5 μg/mL
Parasetamol Konsentrasi 7 μg/mL
79 Parasetamol Konsentrasi 11 μg/mL
80 Lampiran 5. (Lanjutan)
B.Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen
Ibuprofen Konsentrasi 4 μg/mL
Ibuprofen Konsentrasi 6 μg/mL
81 Ibuprofen Konsentrasi 10 μg/mL
82
Lampiran 6. Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dan Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi
A.Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol
Parasetamol Konsentrasi 5 μg/mL
Parasetamol Konsentrasi 7 μg/mL
83 Parasetamol Konsentrasi 11 μg/mL
84 Lampiran 6. (Lanjutan)
B.Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen
Ibuprofen Konsentrasi 4 μg/mL
Ibuprofen Konsentrasi 6 μg/mL
85 Ibuprofen Konsentrasi 10 μg/mL
86
Lampiran 7. Spektrum Serapan Derivat Kedua Penentuan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan Ibuprofen
Spektrum serapan derivat kedua parasetamol 7 μg/mL pada λ = 253,4nm
Spektrum serapan derivat kedua ibuprofen 4 μg/mL pada λ = 228,6 nm
88
90 Lampiran 9. (Lanjutan)
Y = ax� + b b = Y� - ax�
= (-185 x 10-5) - (-27,7 x 10-5) (6,66667) = -0,3 x 10-5
maka persamaan garis regresinya adalah Y= (-27,7 x 10-5)X - (0,3 x 10-5) Perhitungan Koefisien Korelasi :
r = ∑xy−[(∑x)(∑y)/n]
�[∑x2 – (∑x)2/n][ ∑y2 – (∑y)2/n]
=
−9986 x 10−5−[(40)(−1110 x 10−5⁄6)]
�[360−(40)2/6][277002 x 10−10−(−1110 x 10−5)2⁄6]
=
−2586 x 10−5
�[93,33333 ] [0,7165 x 10−5 ]
= −0,02586
0,025861
= -0,99996
93 Pengulangan ke-1
Pengulangan ke-2
94 Lampiran 12. (Lanjutan)
Pengulangan ke-4
Pengulangan ke-5
95 Pengulangan ke-1
Pengulangan ke-2
96 Lampiran 12. (Lanjutan)
Pengulangan ke-4
Pengulangan ke-5
97 1. Kadar parasetamol dalam sediaan tablet
Nama
2. Kadar Ibuprofen dalam sediaan tablet
98
Lampiran 14. Contoh Perhitungan Penetapan Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet Neo rheumacyl® Sebelum dilakukan Analisis Secara Statistik
Berat 20 tablet = 15,0443 g
Ditimbang serbuk setara dengan 50 mg parasetamol, maka jumlah serbuk yang ditimbang adalah:
= 50 mg
20 x 350 mg
x 15,0443 g = 0,1075 g
Kemudian dihitung kesetaraan ibuprofen yang terkandung dalam 0,1075 g serbuk
= 0,1075 g
15,0443 g
x (20 x 200 mg) = 28,5823 mg
Dilarutkan dengan 10 mL metanol dalam labu tentukur 100 mL, dihomogenkan dengan sonikator selama 15 menit kemudian dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda. Larutan tersebut kemudian disaring, lebih kurang 10 mL filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya ditampung.
Konsentrasi parasetamol = 50 mg x 1000
100 mL = 500 μg/mL
Konsentrasi ibuprofen = 28,5823 mg x 1000
100 mL
= 285,823
μg/mLKemudian dari larutan filtrat ini, dipipet 0,35 mL dan dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan dengan akuades hingga garis tanda.
Konsentrasi parasetamol
=
500 μg/mL x 0,35 mL25 mL = 7 μg/mL
Konsentrasi ibuprofen = 285,823 μg/mL x 0,35 mL
99
maka terlebih dahulu dihitung kesetaraan parasetamol dan ibuprofen.
Kesetaraan parasetamol = 0,1077 g
15,0443 g x (20 x 350 mg) = 50,1120 mg
Konsentrasi parasetamol = 50,1120 mg x 1000
100 mL = 501,12 μg/mL
Konsentrasi akhir teoritis parasetamol = 501,12μg/mL x 0,35 mL
25 mL
Serapan (Y) parasetamol pada derivat kedua dengan panjang gelombang 253,4 nm adalah -0,00085.
100 Lampiran 14. (Lanjutan)
Kadar parasetamol = 6,9355 μg/mL
7,0157 μg/mL x 100,31 %
= 99,16%
Serapan ibuprofen pada derivat kedua dengan panjang gelombang 228,6 nm adalah -0,00112.
Kadar dihitung dari persamaan regresi pada panjang gelombang analisis ibuprofen Y = (-27,7 x 10-5 )X – (0,3 x 10-5)
Konsentrasi perolehan: Y = (-27,7 x 10-5 )X – (0,3 x 10-5) -112 x 10-5 = (-27,7 x 10-5 )X – (0,3 x 10-5) -112 x 10-5 + 0,3 x 10-5 = (-27,7 x 10-5)X
X = −111,7x 10
−5
−27,7 x 10−5 = 4,0325 μg/mL
Kadar ibuprofen = 4,0325 μg/mL
4,0090 μg/mL x 100 %
101 Berat 20 tablet = 13,9444 g
Ditimbang serbuk setara dengan 50 mg parasetamol, maka jumlah serbuk yang ditimbang adalah:
= 50 mg
20 x 350 mg x 13,9444 g = 0,0996 g
Kemudian dihitung kesetaraan ibuprofen yang terkandung dalam 0,0996 g serbuk
yang ditimbang = 0,0996 g
13,9444 g x (20 x 200 mg) = 28,5706 mg
Dilarutkan dengan 10 mL metanol dalam labu tentukur 100 mL, dihomogenkan dengan sonikator selama 15 menit kemudian dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda. Larutan tersebut kemudian disaring, lebih kurang 10 mL filtrat pertama dibuang. Filtrat selanjutnya ditampung.
Konsentrasi parasetamol = 50 mg x 1000
100 mL
= 500 μg/mL
Konsentrasi ibuprofen = 28,5706 mg x 1000
100 mL = 285,706 μg/mL
Kemudian dari larutan filtrat ini, dipipet 0,35 mL dan dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan dengan akuades hingga garis tanda.
Konsentrasi parasetamol = 500 μg/mL x 0,35 mL
25 mL
= 7 μg/mL
Konsentrasi ibuprofen = 285,706 μg/mL x 0,35 mL
102 Lampiran 15. (Lanjutan)
Misalnya berat serbuk tablet Oskadon SP yang ditimbang adalah 0,0998 g, maka terlebih dahulu dihitung kesetaraan dengan parasetamol dan ibuprofen.
Kesetaraan dengan parasetamol = 0,0998 g
13,9444 g x (20 x 350 mg) = 50,0990 mg
Konsentrasi parasetamol = 50,0990 mg x 1000
100 mL = 500,99 μg/mL
Konsentrasi = 28,6280 mg x 1000
100 mL = 286,280 μg/mL
Konsentrasi akhir teoritis ibuprofen = 286,280 μg/mL x 0,35 mL
25 mL
= 4,0079 μg/mL
Serapan (Y) parasetamol pada derivat kedua dengan panjang gelombang 253,4 nm adalah -0,00085
103 Kadar parasetamol = 6,9355 μg/mL
7,0139 μg/mL x 100,31 %
= 99,19%
Serapan ibuprofen pada derivat kedua dengan panjang gelombang 228,6 nm adalah -0,00112.
Kadar dihitung dari persamaan regresi pada panjang gelombang analisis ibuprofen Y= (-27,7 x 10-5 )X – (0,3 x 10-5)
Konsentrasi perolehan: Y = (-27,7 x 10-5 )X – (0,3 x 10-5) -112 x 10-5 = (-27,7x 10-5 )X – (0,3 x 10-5) -112 x 10-5 + 0,3 x 10-5 = (-27,7 x 10-5)X
X = −111,7 x 10
−5
−27,7 x 10−5
= 4,0325
μg/mLKadar ibuprofen
=
4,0325 μg/mL4,0079 μg/mL x 100 %
104
Lampiran 16. Perhitungan Statistik Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet Neo rheumacyl ®
1. Kadar Parasetamol daftar tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,03214
105
107 daftar tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel = 4,03214.
108
Rentang kadar parasetamol yang diperoleh (%) = 98,56% − 101,66%
109
110
Lampiran 18. Spektrum Serapan Derivat Kedua Uji Perolehan Kembali Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet Neo rheumacyl ®
A. Uji Perolehan Kembali 80%
Pengulangan ke-1
Pengulangan ke-2
111 Pengulangan ke-1
Pengulangan ke-2
112 Lampiran 18. (Lanjutan)
C. Uji Perolehan Kembali 120%
Pengulangan ke-1
Pengulangan ke-2
113
Rata-rata % perolehan kembali 101,11
Standar Deviasi (SD) 2,02
Simpangan Baku Relatif(RSD) (%) 2,00
2. Hasil uji perolehan kembali ibuprofen
No. Konsentrasi
Rata-rata % perolehan kembali 100,40
Standar Deviasi (SD) 1,68
114
Lampiran 20. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali pada Sediaan Tablet Neo rheumacyl ®
Sampel yang digunakan adalah tablet Neo rheumacyl® Berat 20 tablet Neo rheumacyl® = 15,0443 g
Berat kesetaraan penimbangan sampel pada penetapan kadar = 50 mg Perolehan 80%
Parasetamol = 80% x 50 mg = 40 mg
Analit parasetamol 70% = 70% x 40 mg = 28 mg
Sehingga berat sampel yang akan ditimbang setara 28 mg analit parasetamol 70%: = 28 mg
20 x 350 mg x 15,0443 g = 0,0602 g
Baku parasetamol 30% (yang ditambahkan) = 30% x 40 mg = 12 mg Jumlah ibuprofen dalam 0,0602 g berat sampel yang akan ditimbang:
= 0,0602g
15,0443 g x (20 x 200 mg) = 16,0061 mg
Baku ibuprofen 30% (yang ditambahkan):
= 30% x 200 mg x 40 mg
350 mg = 6,8571 mg
Perolehan 100%
Parasetamol = 100% x 50 mg = 50 mg
Analit parasetamol 70% = 70% x 50 mg = 35 mg
Sehingga berat sampel yang akan ditimbang setara 35 mg analit parasetamol 70%:
= 35 mg
20 x 350 mg x 15,0443 g = 0,0752 g
115 = 0,0752 g
15,0443 g x (20 x 200 mg) = 19,9943 mg
Baku ibuprofen 30% (yang ditambahkan):
= 30% x 200 mg x 50 mg
350 mg = 8,5714 mg
Perolehan 120%
Parasetamol = 120% x 50 mg = 60 mg
Analit parasetamol 70% = 70% x 60 mg = 42 mg
Sehingga berat sampel yang akan ditimbang setara 42 mg analit parasetamol 70%:
Sampel yang ditimbang = 42 mg
15,0443 g x 15,0443 g = 0,0902 g
Baku parasetamol 30% (yang ditambahkan) = 30% x 60 mg = 18 mg Jumlah ibuprofen dalam 0,0902 g berat sampel yang akan ditimbang:
= 0,0902 g
15,0443 g x (20 x 200 mg)
= 23,9825 mg
Baku ibuprofen 30% (yang ditambahkan): = 30% x 200 mg x 60 mg
350 mg = 10,2857 mg
Contoh perhitungan % perolehan kembali pada perolehan 80%
116 Lampiran 20. (Lanjutan)
A. Parasetamol
Persamaan regresi pada panjang gelombang analisis parasetamol (λ=253,4 nm): Y = (-12,4 x 10-5 )X + (1 x 10-5) Konsentrasi sampel setelah penambahan bahan baku (CF):
= Konsentrasi parasetamol (X)
1000 x faktor pengenceran
= 5,6452 μg/mL
1000 x 7142,86
= 40,3229 mg
Konsentrasi sampel sebelum penambahan bahan baku (CA):
117 Keterangan :
D = Baku parasetamol 30% (yang ditambahkan) E = % kadar baku parasetamol dari sertifikat analisis
(CA∗) = 12 mg x 100,31% = 12,0372 mg Maka % perolehan kembali parasetamol:
% perolehan kembali = CF−CA
Persamaan regresi pada panjang gelombang analisis ibuprofen (λ= 228,6 nm): Y= (-27,7 x 10-5)X - (0,3 x 10-5) Konsentrasi awal setelah penambahan bahan baku (CF):
= Konsentrasi ibuprofen (X)
118 Lampiran 20. Lanjutan
= 3,2383 μg/mL
1000 x 7142,86
= 23,1307 mg
Konsentrasi sampel sebelum penambahan bahan baku (CA):
= Penimbangan sampel
A
𝑥𝑥 (B 𝑥𝑥 C)
Keterangan :
A = Berat sampel yang akan ditimbang setara 28 mg analit parasetamol 70% B = Jumlah ibuprofen dalam 0,0602 g berat sampel yang akan ditimbang C = Kadar rata-rata sampel
= 0,0601
0,0602
x (16,0061 mg x 101,15%) = 16,1633 mg
Jumlah baku yang ditambahkan (CA∗) = D x E Keterangan :
D = Baku ibuprofen 30% (yang ditambahkan) E = % kadar baku ibuprofen dari sertifikat analisis
(CA∗) = 6,8571 mg x 100% = 6,8571 mg
Maka % perolehan kembali ibuprofen
% perolehan kembali = CF−CA
CA∗
x 100 %
% perolehan kembali = 23,1307 mg – 16,1633 mg
120
Lampiran 22. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Ibuprofen
No. % Perolehan Kembali
124
126
128
129
253.6 -0.00082 3.86047e-007 -0.00083
253.8 -0.00079 -0.00000 -0.00079
130 Lampiran 29. Gambar Alat
Neraca analitik (Mettler Toledo)
Sonikator (Branson 1510)