• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Sistem Tata Niaga Ikan Air Tawar di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan Study of Freshwater Fish Trade System in Ogan Ilir District, South Sumatera Province

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kajian Sistem Tata Niaga Ikan Air Tawar di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan Study of Freshwater Fish Trade System in Ogan Ilir District, South Sumatera Province"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

646

Kajian Sistem Tata Niaga Ikan Air Tawar di Kabupaten Ogan

Ilir, Provinsi Sumatera Selatan

Study of Freshwater Fish Trade System in Ogan Ilir District, South

Sumatera Province

Cynthia Aprita Sari1, Rinto1*) Dwi Inda Sari1 1Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

*)Penulis untuk korespondensi. Tel./Faks: 0711 580934

Email: rinto.unsri@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to assess prices, processed products and marketing channels used in freshwater fish marketing in Ogan Ilir District, South Sumatra Province on Mei until November 2017. The types of data collected are secondary data covering literature studies and primary data by conducting surveys and direct interviews with traders in the market. The results showed that the selling price of freshwater fish in Ogan Ilir District are varied and fluctuated, this is caused by the harvesting season of various types of freshwater fish. The selling price of freshwater fish in Ogan Ilir ranges from 20.000,00 to 50.000,00 IDR per kg. The marketing channel of freshwater fish is classified as a simple marketing channel consisting of 3 (three) trading chains and involves fish farmer, collectors, retailers and consumers. The producers of fishery products involve home industries located in Ogan Ilir district. Processed and dried products produced include fish crackers, smoked fish, salted fish, dried tekwan, pempek and others.

Keywords: Ogan Ilir, Fresh water fish, Marketing channels

ABSTRAK

(2)

647

perikanan melibatkan industri rumah tangga yang berada di Kabupaten Ogan Ilir. Produk olahan maupun pengeringan yang dihasilkan antara lain kerupuk kemplang, ikan asap, ikan asin, tekwan kering, pempek dan lain-lain.

Kata kunci:Ogan Ilir, Ikan air tawar, Saluran pemasaran

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau besar dan kecil. Pulau-pulau tersebut terbentang dari timur ke barat sejauh 6.400 km2. Garis terluar yang mengelilingi wilayah Indonesia adalah

sepanjang kurang lebih 81.000 km2 dan sekitar 80 % dari wilayah ini adalah laut. Dengan bentang geografis tersebut diatas, Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas yaitu 1,937 juta km2 daratan, dan 3,1 juta km2 teritorial laut, serta luas laut ZEE

(Zona Ekonomi Eksklusif) 2,7 juta km2 (Lasabuda, 2013).

Sebagai Negara dengan luas lautan lebih besar dibandingkan dengan daratannya maka potensi perikanan di Indonesia cukup besar pula. Perikanan di Indonesia terbagi atas ikan pada perairan laut dan ikan yang di budidaya. Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2013 memiliki angka produksi total perikanan tangkap baik dilautan maupun perairan umum sebanyak 96.584,20 ton dan meningkat pada tahun 2014 sebanyak 101.563,90 ton. Sedangkan jumlah total produksi perikanan budidaya sebanyak 487.199,00 ton yang terdiri atas budidaya pada kolam air tawar, kolam air deras, sawah, keramba, jaring apung, pen system dan tambak (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan dalam Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, 2016).

Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan dengan potensi perikanan air tawar yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat pada jumlah total produksi perikanan budidaya pada Kabupaten ini pada tahun 2014 yaitu sebanyak 32.392,20 ton sedangkan untuk produksi perikanan tangkap pada Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 4.306,60 ton terdiri dari pada tahun 2013 dan meningkat sebanyak 4334,80 pada tahun 2014 (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan dalam Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, 2016).

Provinsi Sumatera Selatan kaya akan keanekaragaman sumber perikanan. Salah satu Kabupaten yang banyak memproduksi ikan terutama ikan air tawar adalah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir. Populasi ikan air tawar di perairannya sangat beragam, namun tergantung dari jenis tumbuhan penutup air (Patriono et al, 2010). Potensi lahan perikanan budidaya Indonesia cukup besar yang didukung oleh kondisi alam Indonesia yang mempunyai keragaman fisiografis yang menguntungkan untuk akuakultur. Suhu air wilayah tropis yang relatif tinggi dan stabil sepanjang tahun memungkinkan kegiatan budidaya berlangsung sepanjang tahun (Nurjanah dan Rakhamawati, 2006 dalam Fais 2008). Jenis ikan air tawar yang banyak ditangkap maupun dibudidayakan pada Kabupaten Ogan Ilir meliputi ikan lele, ikan patin, ikan sepat, ikan betok, ikan nila, ikan mujair, ikan gabus dan masih banyak lagi.

(3)

648

Ogan Ilir ini berupa ikan air tawar maupun ikan air laut termasuk didalamnya chepalopoda maupun krustasea. Ikan air laut di Kabupaten Ogan Ilir rata-rata didapatkan dari pasar induk yang terletak di Jakabaring, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan sedangkan ikan air tawar langsung didapatkan dari pembudidaya di dalam maupun sekitar Kabupaten Ogan Ilir. Selain itu, petani ikan juga memasok hasil tangkapan atau budidayanya ke daerah luar Kabupaten.

Kebijakan industrialisasi merupakan strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan nilai tambah pelaku usaha perikanan. Dalam industrialisasi perikanan, keterkaitan antara hulu (atau di kalangan produksi bahan baku) tidak berjalan baik bila tidak ada daya tarik dari industri di hilir, yaitu pengolahan dan pemasaran (Triyanti dan Shafitri, 2012). Pengolahan maupun pengawetan hasil perikanan di Kabupaten Ogan Ilir yang melibatkan pelaku industri rumah tangga menghasilkan berbagai produk antara lain seperti kerupuk kemplang, ikan salai, ikan asin maupun makanan khas Sumatera Selatan.

Pemasaran produk adalah satu komponen pasca produksi yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena pemasaran merupakan salah satu kunci dalam pengembangan usaha. Sebagai komoditas yang mudah rusak (perisable), pemasaran ikan harus mendapatkan perhatian yang serius. Panjang pendeknya saluran pemasaran akan menentukan kualitas ikan air tawar. Berdasarkan permasalahan diatas, maka tulisan ini bertujuan untuk mengetahui harga, produk olahan dan saluran pemasaran yang digunakan dalam pemasaran ikan air tawar di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga November 2016dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapang dan wawancara langsung dengan responden dan data sekunder berupa laporan, artikel, jurnal yang terkait dengan pemasaran ikan air tawar yang diperoleh melalui studi literatur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis Ikan yang Dipasarkan di Kabupaten Ogan Ilir

(4)

649

(dengan atau tanpa oksigen). Hasil survei beberapa jenis ikan air tawar yang dijual di sekitar Kabupaten Ogan Ilir adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Jenis Ikan Air Tawar yang Dijual Di Kabupaten Ogan Ilir

Jenis Ikan Air Tawar Kisaran Harga Jual per Kg

Ikan Patin Rp20.000,00 – 25.000,00

1. Kesinambungan produksi (musim, volume, alat produk) 2. Kurang memadainya pasar (tengkulak, harga tidak stabil) 3. Panjangnya saluran pemasaran (cost ineficiency)

4. Rendahnya kemampuan tawar-menawar (skill, tingkat edukasi) 5. Berfluktuasinya harga (musim)

Namun dari hasil survei dan wawancara dengan pedagang pada beberapa pasar di Kabupaten Ogan Ilir, fluktuasi harga sering diakibatkan karena musim panen maupun hasil tangkapan ikan tersebut. Bila sedang musim panen dan hasil tangkapan petani ikan melimpah maka harga ikan air tawar di pasar tersebut dapat turun. Sedangkan bila ikan tersebut sedang tidak musim panen maupun sulit untuk ditangkap di sungai atau rawa maka harga ikan tersebut di pasar dapat meningkat. Harga penjualan ikan dapat berbeda setiap pedagang, hal ini dikarenakan adanya tawar menawar antara penjual dengan pembeli maupun melihat peluang harga dari tawaran pesaing.

Jenis Produk Olahan Ikan di Kabupaten Ogan Ilir

Pengolahan hasil perikanan ditujukkan karena sifat ikan yang mudah rusak sehingga perlu adanya usaha lanjutan berupa pengolahan juga agar memperkaya diversivikasi produk perikanan, menambah nilai jual maupun memperpanjang jangkauan penjualan. Produk perikanan akan mudah dijangkau karena lebih awet dan tahan lama jika dibandingkan dengan ikan segar yang belum diolah. Sehingga masyarakat yang bermukim pada daerah yang minim perikanan masih dapat mengkonsumsi ikan dalam bentuk olahan. Beberapa produk olahan di Kabupaten Ogan Ilir yang menggunakan ikan air tawar seperti pada tabel 2.

Tabel 2. Jenis Olahan dengan Ikan Air Tawar

Jenis Produk Bahan Baku Harga Jual

Ikan Asap Ikan Lele Rp60.000,00 per kg

Kerupuk Kemplang Ikan Gabus Rp80.000,00 per kg

Ikan Asin Ikan Sepat Rp40.000,00 per kg

Tekwan Kering Ikan Gabus Rp70.000 per kg

Pempek Ikan Gabus Rp2000,00 per buah

(5)

650

khas Sumatera Selatan yaitu pempek. Pada salah satu industri rumah tangga di kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir memproduksi ikan asap lele yang pemasarannya menjangkau Kota Medan, Sumatera Utara dengan harga berkisar Rp60.000,00 per kg. Industri lainnya yang terletak di Desa Meranjat, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan ilir memproduksi tekwan kering dan kerupuk kemplang mencapai Rp80.000,00 per kg. Tekwan yang mengalami proses pengeringan diharapkan dapat menjangkau luar kota karena produk kering ini dapat bertahan lama. Produk lainnya dari ikan air tawar yang hampir dapat dijumpai setiap hari yaitu pempek dari ikan gabus dengan harga yang bervariasi. Ikan tawar lainnya dimanfaatkan dalam bentuk segar seperti ikan patin, ikan nila, ikan lele yang dapat dijumpai seperti pada rumah makan , maupun ikan sepat yang melalui proses penggaraman dan pengeringan menjadi ikan asin sepat.

Masih sedikitnya usaha pengolahan ikan di Kabupaten Ogan Ilir ini dikarenakan kurangnya kontinuitas bahan baku dan skala produksi industri pengolahan perikanan yang masih mikro (produksi tergantung pesanan), sanitasi dan higien yang tidak terpenuhi maupun saluran pemasaran produk yang masih dalam lingkup di dalam Kabupaten.

Alur Pemasaran Ikan Tawar di Kabupaten Ogan Ilir

Dalam pemasaran komoditas perikanan terdapat pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat secara langsung ataupun secara tidak langsung, dengan cara melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran. Sederhananya, alur pemasaran ini yaitu menyalurkan barang/produk dari produsen ke konsumen baik secara langsung maupun melalui distributor. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Alur pemasaran ikan air tawar di Kabupaten Ogan Ilir ini dengan melakukan survei pada beberapa pasar tergolong alur pemasaran yang sederhana. Hal ini pula yang menyebabkan harga dari pedagang ke konsumen tidak jauh berbeda dengan harga dari pembudidaya/petani ikan ke pedagang. Alur pemasaran ini juga tanpa melibatkan tengkulak. Secara keseluruhan ikan air tawar yang dijual di pasar Kabupaten Ogan Ilir menggunakan saluran pemasaran yang sederhana dapat digambarkan seperti gambar 1.

Gambar 1. Alur Pemasaran Sederhana

Produsen Pedagang

/Pengumpul

Pengecer

(6)

651

Dimana produsen dapat berupa pembudidaya yang memiliki kolam budidaya maupun petani ikan yang menangkap ikan dari sungai atau rawa-rawa disekitar kabupaten Ogan Ilir. Pedagang di pasar dapat berupa pengumpul maupun si empunya kolam budidaya. Biasanya petani ikan yang menangkap ikan di sungai maupun rawa langsung menjual tangkapannya dengan membuka terpal non-permanen di pasar. Pengecer dapat dimaksudkan penjual kecil pada setiap pemukiman. Sedangkan konsumen dapat berupa industri rumah tangga, kebutuhan rumah makan maupun kebutuhan rumah tangga. Produksi hasil budidaya maupun tangkap ini dipasarkan di dalam maupun di luar Kabupaten Ogan Ilir. Dengan demikian, ada 3 (tiga) rantai tata niaga ikan air tawar di Kabupaten Ogan Ilir sebagai berikut:

 Saluran 1 : Pembudidaya → pedagang atau pengumpul → pedagang

pengecer → konsumen akhir

 Saluran 2 : Pembudidaya → pedagang atau pengumpul luar Kabupaten →

pedagang pengecer luar Kabupaten → konsumen luar Kabupaten

 Saluran 3 : Pembudidaya → pengolah hasil perikanan → konsumen akhir

Kabupaten dan luar Kabupaten

Sifat produk yang dijual mulai dari pembudidaya hingga ke pedagang pengecer sama (homogen) pada saluran 1-2 sedangkan untuk saluran 3 bersifat berbeda karakteristik (deferensiasi).

KESIMPULAN

Harga ikan air tawar yang di jual di pasar tergantung pada musim panen dari ikan tersebut. Saluran pemasaran ikan di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan terdiri dari 3 (tiga) pola saluran pemasaran. Panjang pendeknya saluran pemasaran menentukan harga jual. Salah satu usaha untuk peningkatan nilai dan mengoptimalkan pemanfaatan hasil perikanan budidaya adalah dengan mengembangkan produk bernilai tambah baik olahan tradisional maupun modern. Namun, masih terdapat kendala dalam pengolahan seperti kurangnya kontinuitas bahan baku dan skala produksi industri pengolahan perikanan yang masih mikro (produksi tergantung pesanan), jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (quality assurance and food safety) yang sulit untuk dipenuhi maupun kurangnya intensitas promosi.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan. 2016. Provinsi Sumatera Selatan

dalam Angka 2016. Palembang: BPS.

(7)

652

Lasabuda R. 2013. Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan Dalam Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-2. Nurdjanah ML, Rakhamawati. 2006. Membangun Kejayaan Perikanan Budidaya.

Di dalam 60 Tahun Perikanan Indonesia (Eds. Cholik et al.). Masyarakat Perikanan Nusantara. hal 189-200

Patriono E, E Junaidi, Rustina. 2010. Inventarisasi Jenis Ikan Di Sungai Kelekar Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Jurusan FMIPA Biologi Universitas Sriwijaya. Indralaya: Univeritas Sriwijaya.

Triyanti R, N Shafitri. 2012. Kajian Pemasaran Ikan Lele (Clarias Sp)

Gambar

Tabel 1.  Jenis Ikan Air Tawar yang Dijual Di Kabupaten Ogan Ilir
Gambar 1. Alur Pemasaran Sederhana

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah model statistik berupa persamaan matematis yang menyatakan hubungan antara variabel terikat berupa frekuensi kecelakaan lalu-lintas,

Manfaat yang diperoleh dari penelitian diharapkan dapat sebagai bahan masukan bagi instansi khususnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus, mengenai pengaruh

Untuk dapat mencapai target yang ditetapkan tersebut telah ditetapkan kebijakan melaksanakan penyelesaian perkara bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan yang diselesaikan

Dalam rangka menghasilkan benih bermutu varietas unggul tanaman pangan, kendala yang masih sering dihadapi adalah keragaman yang dijumpai di pertanaman, sehingga benih..

Dalam konteks pembahasan tentang pengendalian proses statistikal, terminologi kualitas didefinisikan sebagai konsistensi peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi

Durian umumnya memiliki lima ruang (juring=pangsa) dan setiap ruang terdapat beberapa biji yang dibungkus daging buah (pulp) berwarna putih-kuning dengan aneka sensasi rasa

Tabel 15. Dari Tabel 15 juga terlihat bahwa rata-rata zona hambat yang dihasilkan tidak berbeda jauh. Hal ini terjadi karena kemurnian kitosan yang digunakan masih terlalu

Pada penelitian selanjutnya, pendekatan yang diusulkan akan dievaluasi kembali dengan menerapkannya pada studi kasus untuk mengetahui persentase peningkatan kualitas yang