Hukum Waris Adat dan Hukum Waris Islam dalam Perspektif Perbandingan
Teks penuh
Dokumen terkait
Pada prinsipnya hukum waris itu sama yaitu peralihan hak pewaris atas suatu harta benda kepada orang lain yang berkedudukan sebagai ahli waris dari si pewaris oleh karena
Pewaris sebelum meninggal dunia berhak menyatakan kehendaknya dalam testament atau wasiat yang isinya dapat berupa, erfstelling / wasiat pengangkatan ahli waris (
Dalam sistem hukum adat waris di Tanah Karo, pewaris adalah seorang yang meninggal dunia dengan meninggalkan sejumlah harta kekayaan, baik harta
Permasalahan dalam skripsi ini meliputi 2 (dua) hal yaitu ; apakah anak yang beda agamanya dengan pewaris dapat menjadi ahli waris menurut hukum adat waris masyarakat
mengenai keutamaan ahli waris atau ahli waris pengganti menurut Al-Qur’an adalah, dalam sistem hukum waris Islam menurut Al-Qur’an yang merupakan sistem waris bilateral,
Dalam hukum waris perdata, berlaku suatu asas, yaitu apabila seseorang meninggal dunia (pewaris), maka demi hukum dan seketika itu juga hak dan kewajibannya beralih
Akibat dari penolakan harta warisan ini, ahli waris yang bersangkutan dianggap tidak pernah ada atau tidak pernah menjadi ahli waris dari si pewaris serta ahli waris yang menolak
Kesimpulan Kedudukan ahli waris pengganti menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terjadi apabila seorang ahli waris terlebih dahulu meninggal dunia dari pewaris sehingga anak dari