• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Adaptasi Fisiologi dan Perubahan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proses Adaptasi Fisiologi dan Perubahan (1)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

1. SIKLUS HORMONAL 1

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO 7

(2)

MATERI/POKOK BAHASAN

1. SIKLUS HORMONAL

Pada seseorang tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat di pengaruhi oleh hormon-hormon yang di hasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium.

Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon : a. FSH

FSH dibentuk oleh sel β (basophil) dari lobus anterior hypophise. Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian estrogen dalam jumlah cukup, kehamilan. Pengaruh FSH yaitu dapat menimbulkan beberapa folikel primordial yang dapat berkembang dalam ovarium menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen (yang menimbulkan proliferasi pada endometrium).

b. LH

LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf dan penimbunan substansi dari progesteron dalam sel granulose. Produksi LH bertambah sehingga menyebabkan produksi FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi.

c. Prolaktin

Dibentuk oleh sel alpha (acidophil) dari lobus anterior hypophyse, berfungsi untuk memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari corpus luteum.

Hormon-hormon dari ovarium a. estrogen

Terdiri dari campuran oestriol, oestradiol, oestron, diproduksi dibawah pengaruh FSH. Estrogen menimbulkan proliferasi dari endometrium dan berperan dalam merangsang timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder seperti tumbuhnnya buah dada, rambut kemaluan, rambut ketiak, menambah kontraktilitas uterus, untuk mengatur haid untuk pengobaatan menpouse, ada kalanya untuk memulai persalinan,

b. progesteron

Dibentuk oleh corpus luteum setelah terjadi ovulasi dan plasenta. Pengaruh hormon ini adalah pada alat-alat reproduksi terutama uterus dan mammae. Progesteron berfungsi dalam mempersiapkan uterus untuk menerima dan mengembangkan sel ovum yang telah dibuahi.

c. Relaxin

Relaxin berpengaruh pada penggenduran panggul, kelembutan serviks, mendorong uterus untuk berkontraksi.

A. Siklus Ovarium Fase Folikular

Hari 1-8

kadar FSH dan LH yang cukup tinggi mamacu perkembangan 10-20 folikel dengan satu folikel dominan.folikel dominan tampak pada fase mid follicular, sisa folikel mengalami atresia.

Hari ke 9-14

(3)

Folikel Primordial

Pematangan gamet wanita tergantung pada interaksi kompleks antara gamet yang sedang berkembang dan sel di sekitarnya yang membentuk lapisan luar folikel. Selama profase meiosis pertama, oosit merangsang organisasi sel di sekitarnya untuk membentuk granulose folikel primordial.

Folikel Praantrum (primer)

Sejak pubertas, beberapa folikel primordial memulai kembali perkembangan dan membentuk aliran kontinu folikel praantrum atau folilkel primer yang terus tumbuh. Sebagian folikel dini gagal berkembang sempurna dan mengalami atresia. Karena sebagian besar folikel mengalami regresi dan bukan terus berkembang, ovarium memiliki populasi folikel atretik yang padat sehingga permukaan luar ovarium menjadi kasar. Perkembangan folikel primordial menjadi folikel primer memerlukan waktu sekitar 85 hari.  Folikel Antrum (sekunder)

Terbentuk suatu rongga dalam lapisan folikuler (antrum folikuli) yang makin lama makin besar. Tetapi sel-sel folikuler yang berbatasan dengan zona pellucida oosit primer tetap utuh dan menjadi cumulus oophorus.

Stadium perkembangan ini disebut stadium folikel sekunder. Kemudian antrum folikuli semakin membesar, sementara bagian tepi luar lapisan folikuler mulai dilapisi oleh dua lapisan jaringan ikat yaitu teka interna (lapisan seluler, sebelah dalam, yang kemudian menghasilkan hormon estrogen) dan teka eksterna (lapisan fibrosa, sebelah luar).

Folikel de Graaf

(4)

 Ovulasi

Pada pubertas, dibawah pengaruh hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang dihasilkan kelenjar hipofise dan hormon releasing gonadotropin yang dihasilkan hipotalamus, folikel primordial mengalami pematangan menjadi folikel primer.

Folikel primer menghasilkan hormon estrogen sambil terus berkembang menjadi folikel sekunder.

Folikel sekunder menjadi matang/matur menjadi folikel de Graaf.

Di dalam folikel de Graaf, oosit matang siap dilepaskan.

Dari mulai folikel primordial sampai folikel de Graaf, dibutuhkan waktu 10 – 14 hari.

Pelepasan oosit matang dari folikel de Graaf disebut Ovulasi.

Setelah oosit matang terlepas (ovulasi), bekas folikel de Graaf berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini menghasilkan

hormon estrogen dan

progesteron.

Hormon estrogen dan progesteron ini berguna untuk mematangkan endometrium.

Endometrium yang sudah matang ini siap untuk menjadi tempat perkembangan zigot (bila terjadi pembuahan).

(5)

Hari ke 14 penitrasi oleh kapilar dan fibroblas dari teka. Sel granulosa mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum merupakan

sumber utama hormon steroid seks,estrogen dan progesteron disekresi oleh produksi dari prekursor yang sama.

Selama fase luteal kadar gonadotropin mencapai nadir dan tetap rendah sampai terjadi regresi korpus luteum yang terjadi pada hari ke 26-28. Jika terjadi konsepsi dan implantasi,korpus luteum tidak mengalami regresi karena di pertahankan oleh gonadotrofin yang dihasilkan oleh trofoblas. Jika konsepsi dan implantasi tidak terjadi korpus luteum akan mengalami regresi dan terjadilah haid. Setelah kadar hormon steroid turun akan diikuti peningkatan kadar gonadotropin untuk inisiasi siklus berikutnya.

B.Siklus Uterus

Dengan diproduksinya hormon steroid oleh ovarium secara siklik akan menginduksi perubahan penting pada uterus, yang melibatkan endometrium dan mukosa serviks.

Fase Folikuler / Proliferasi (hari ke-5 sampai hari ke- 14)

(6)

Pada akhir dari fase ini terjadi lonjakan penghasilan hormon LH yang sangat meningkat yang menyebabkan terjadinya proses ovulasi.

Fase Luteal / fase sekresi / fase pramenstruasi (hari ke-14 sampai hari ke-28)

Pada fase ini

menunjukkan masa ovarium beraktivitas membentuk korpus luteum dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah mengeluarkan sel ovum (telur) pada saat terjadinya proses ovulasi. Pada fase ini peningkatkan hormon progesteron yang bermakna, yang diikuti oleh penurunan kadar hormon-hormon FSH, estrogen, dan LH. Keadaan ini digunakan sebagai penunjang lapisan endometrium untuk mempersiapkan dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika terjadi kehamilan, digunakan untuk penghambatan masuknya sperma ke dalam uterus dan proses peluruhan dinding rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir fase ini.

Fase menstruasi (hari ke-28 sampai hari ke-2 atau 3)

Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses peluruhan dari lapisan endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalamnya. Terjadi kembali peningkatan kadar dan aktivitas hormon-hormon FSH dan estrogen yang disebabkan tidak adanya hormon LH dan pengaruhnya karena produksinya telah diheikan oleh peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal. Hal ini mempengaruhi kondisi flora normal dan dinding-dinding di daerah vagina dan uterus yang selanjutnya dapat mengakibatkan perubahan-perubahan higiene pada daerah tsb dan menimbulkan keputihan.

(7)
(8)

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO

A. Fertilisasi

Fertilisasi adalah masuknya spermatozoa ke dalam ovum. Ovum yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot terdiri dari 1 sel yang diploid (2N), yaitu penggabungan spermatozoa yang haploid (1N) dan ovum yang haploid (1N) pula. Dimulai dari spermatozoa yang mengeluarkan enzim hyaluronidase untuk melarutkan dan menebus corona radiata. Selanjutnya membran akromsom yang menyeliputi kepala spermatozoa mengeluarkan akrosin yang mengahancurkan zona pellucida pada satu celah tempat menorobosnya spermatozoa. Sementara itu ovum mengeluarkan fertilizin yang berperan mengaktifkan spermatoza dan menarik spermatozoa secara kemoktasis. Spermatozoa mengeluarkan antifertilizin yang berperan sebagai antibodi terhadap fertilizin (sebagai antigennya), bertumbukan dengan ovum. Dengan demikian 1 spermatozoa akan mendapat kesempatan untuk menerobos masuk ovum. Bagian kepala sampai middle piece ekor spermatozoa akan masuk, sedangkan principal piece dan end piece tinggal di luar zona pellucida dan akan hancur. Fertilisasi terjadi di bagian anterior dari Tuba Falopii.

B. Pembelahan

Pembelahan atau cleavage atau segmintasi terjadi setelah fertilisasi. Zigot membelah berulangkali secara mitosis sampai terdiri dari berpuluh sel kecil, yang disebut blastomore. Pembelahan pertama lewat bidang latitudinal, sedikit di atas bidang ekuator. Membagi zigot menjadi 2 sel, yang satu sebelah kutub animal lebih kecil. Pembelahan kedua bidang meridian, tetapi hanya berlangsung pada micromere kutub vegetal. Terjadilah tingkat 3 sel. Kemudian menyusul micromare, melewati bidang meridian terbentuklah tingkat 4 sel. Pembelahan berikut berlangsung pada salah satu macromere, sehingga terbentuk tingkat 5 sel. Kemudian disusul oleh sel berikutnya dan terbentuk 6 sel. Setelah itu salah satu micromare membelah dan terbentuklah tingkat 7 sel. Lalu micromare membelah kembali, dan terbentuk tingkat 8 sel. Pembelahan ini terjadi di sepanjang Tuba Falofii menuju uterus yang bergerak secara pasif oleh adanya silia sepanjang mukosa tuba.

C. Blastulasi

Blastulasi adalah proses pembentukan blastula atau blastosist. Hal ini terjadi karena sel-sel morula mengalami pertumbuhan terus-menerus, dan terbentuklah rongga di tengah. Embrio yang memiliki rongga di tengah ini disebut blastula, dan rongganya disebut blastocoel. Blastula memiliki 2 kelompok sel atau jaringan

1) Embrioblast (inner cell mass) yang akan tumbuh menjadi embrio

2) Tropoblast yang berfungsi menyalurkan makanan dari uterus menumbuhkan segala macam bakal pembentukan alat

(9)

Adanya sifat totipotent dan pusat organisasi menyebabkan terjadinya embrio kembar, yaitu kembar franternal berasal dari 2 ovum, dan kembar identik berasal dari 1 zigot.

D. Nidasi

Nidasi atau implantasi adalah proses tertanamnya embrio pada endometrium. Terjadi pada saat blastosist sampai di uterus. Sehari-dua hari masih terapung dalam lumen, dan pada hari ke 6-7 setelah fertilisasi ia menyentuh endometrium dan tertanam lewat jaringan tropoblast di daerah embrioblast. Nidasi terjadi ketika endometrium menempuh fase sekresi. Ketika embrio berumur 9 hari tropoblast berdiferensiasi menjadi synctiotropoblast dan cytotropoblast. Synctiotropoblast menggerogoti lapisan epitel endometrium sehingga blastosist menerobos masuk. Cytotropoblast berdeleminasi ke dalam membentuk extraembryonic mesoderm. Seluruh tropoblast bersama extraembryonic mesoderm melapisi bagian dalamnya disebut chorion. Sementara nidasi berlangsung, embrioblast tumbuh menjadi 2 lapis benih (germ layers) : ectoderm sebelah luar kemudian membentuk kantung yang menyeliputi embrio sendiri, disebut amnion. Dari endoderm tumbuh kantong yolk, yang kemudian akan menyusut dan ikut membina tali pusat. Daerah tertanam embrio ke endometrium disebut body stalk yang bakal menjadi tali pusat. Seluruh endometrium yang berhubungan dengan nidasi embrio disebut decidua. Decidua basalis berhadapan dengan tropoblast, decidua capsularis menyeliputi seluruh embrio, dan decidua parientalis sekeliling uterus yang tidak menyelaputi seluruh embrio. Chorion berhadapan dengan decidua capsularis disebut chorion leave. Setelah tumbuh amnion dan kantung yolk tumbuh allontois, yaitu tempat penyimpanan embryo. Pada gastrulasi ini selain terjadi mitosis dan pembelahan sel secara terus menerus (proliferasi sel), terjadi pula berbagai macam gerakan sel mesoderm disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar.

F. Tubulasi

(10)

differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat urogenitalia.

G. Organogenesis

Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk yang lebih definitive dan memiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka ciri-ciri external dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus

H. Plasenta

Plasenta adalah tempat melekatnya embrio ke uterus selama kehamilan, dibina oleh chorion frondosum dan decidua basalis. Basal plate bagian plasenta dari pihak ibu membuat tonjolan-tonjolan ke ruang intervillus, sehingga membagi ruang itu atas banyak septa (sekat). Pembuluh darah ibu terbuka di intervillus, dan darah mengalir mengisi rongga tersebut, dan kembali masuk ke peredaran darah ibu lewat perdarahan darah terbuka di bagian lain setiap sekat. Dengan demikian darah ibu tidak bisa masuk ke janin karena ada pembatas (barrier) antara peredaran darah ibu dengan peredaran darah janin yang disebut membran plasenta. Transport lewat zat lewat membran plasenta yaitu secara:

1) Difusi (bagi zat mineal, O2 dan CO2)

2) Transport aktif (bagi glikosa, asam amino atau protein dan lipid)

3) Pinositosis (bagi immunoglobin atau antibodi danvirus)

Vena umbilicalis mengangkut darah yang kaya oksigen dari plasenta (diterima dari darah induk) diangkut masuk jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh janin, arteri umbilicalis mengangkut darah yang miskin oksigen ke plasenta, dan di villi diperkaya kembali dengan oksigen. Tetapi sewaktu-saktu eritrosit janin masuk ke peredaran darah ibu yang dapat menimbulkan erytroblastosist fetalis. Sebaliknya bahan darah ibu dapat masuk lewat barrier, seperti antibodi. Sementara itu pada minggu ke 4 dan seterusnya plasenta menghasilkan estrogen dan progesteron untuk ikut memelihara kehamilan. sumber energi bagi janin yang sedang tumbuh.

Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung membesar, vili diseberang embrio (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).

Fungsi plasenta:

1. Nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke embrio

2. Ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari embrio ke ibu. 3. Respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke embrio.

4. Alat pembentuk hormone (Endokrin)

(11)

6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan embrio, dari sang ibu.

Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus embrio melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.

Pertumbuhan/Perkembangan Embrio Bayi Dalam Rahim Kandungan Ibu Tiap Bulan

Pertumbuhan dan perkembangan embrio dalam rahim dipengaruhi oleh beberapa faktor dan subfaktor antara lain :

1.Faktor ibu 2.Faktor embrio 3.Faktor plasenta

Faktor ibu

 Keadaan kesehatan ibu saat hamil  Penyakit yang menyertai kehamilan  Penyulit kehamilan

 Kelainan pada uterus

 Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet  Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan

Faktor embrio

 Jenis kelamin embrio

 Penyimpangan genetik : kelainan kongenital, pertumbuhan abnormal  Infeksi intrauterine

Faktor Plasenta

Plasenta adalah akarnya embrio untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan embrio dalam rahim, yang ditetapkan dengan indeks plasenta. Indeks plasenta = Berat plasenta

TRIMESTER SATU

MINGGU 1

Pada minggu ini terjadi proses pertemuan antara sel sperma dan sel telur

MINGGU 2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam tuba falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.

MINGGU 3

Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

MINGGU 4

Pada minggu ini embrio mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta

(12)

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada embrio tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. pada minggu ini sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, calon kaki dan lengan pun mulai tampak

MINGGU 7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram. Bagian lengan pun mulai membentuk menjadi bagian bahu dan lengan. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri. Juga sudah mulai terbentuk saluran udara di paru – paru

MINGGU 8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada embrio, ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Broncus, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan mulai terbentuk siku. Sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Mata juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna

MINGGU 9

Telinga bagian luar mulai terbentuk kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak, dengan Doppler bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

MINGGU Ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Panjangnya kira – kira 32-43 mm dan berat 7 gram.

MINGGU Ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh.

MINGGU Ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

TRIMESTER DUA

MINGGU KE-13

(13)

MINGGU KE-14

Panjang mencapai kisaran 80-an mm atau 8 cm,berat sekitar 25 gram. Telinga embrio menempati posisi normal di sisi kiri dan kanan kepala, mata mengarah ke posisi sebenarnya. Leher terus memanjang sementara dagu tak lagi menyatu ke dada. Alat-alat kelamin bagian luar juga berkemban, hingga lebih mudah membedakan jenis kelaminnya.

MINGGU KE-15

Panjang embrio sekitar 10-11 cm, berat kira-kira 80 gram.

MINGGU KE-16

Kini panjangnya mencapai taksiran 12 cm,berat kira-kira 100 gram. Pada usia ini embrio memproduksi alfafetoprotein, yaitu protein yang hanya dijumpai pada darah ibu hamil. Bila kadar protein ini berlebih bisa merupakan pertanda ada masalah serius pada embrio, seperti spina bifida. Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang rendah bersignifikasi dengan Sindrom Down. Jumlah alfafetoprotein ini sendiri dapat diukur dengan pemeriksaan air ketuban/amniosentesis dengan menyuntikkan jarum khusus lewat dinding perut ibu.

MINGGU KE-17

Panjang tubuh embrio meningkat menjadi 13 cm, berat sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan bukan membulat. Akibatnya, rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke rongga perut. Pertumbuhan rahim yang pesat ini pun membuat ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada gerakan mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum. Lemak yang juga sering disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit.

MINGGU KE-18

Taksiran panjang embrio adalah 14 cm, berat sekitar 150 gram. Peningkatan mobilitas persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan keluhan punggung.

MINGGU KE-19

Panjang embrio diperkirakan 13-15 cm,taksiran berat 200 gram. Sistem saraf embrio yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya, yakni dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.

MINGGU KE-20

Panjang embrio mencapai kisaran 14-16 cm berat sekitar 260 gram. Kulit yang menutupi tubuh embrio mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.

MINGGU KE-21

Beratnya sekitar 350 gram,panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan.

MINGGU KE-22

(14)

ke-5 pun mengalami “modifikasi” sedemikian rupa dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah

MINGGU KE-23

Berat hampir mencapai 550 gram, panjang sekitar 20 cm. Wajah dan tubuhnya secara keseluruhan sudah mulai terbentuk sempurna.

MINGGU KE-24

Berat yang diperkirakan mencapai 600 gram,panjang sekitar 21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis pubis/tulang kemaluan. Bulu mata sudah mulai tumbuh pada masa ini. Dan diperkirakan pendengerannya juga sudah mulai bekerja

MINGGU KE-25

Berat bayi kini mencapai sekitar 700 gram, panjang dari puncak kepala sampai bokong kira-kira 22 cm. Jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm.

MINGGU KE-26

Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir mencapai 850 gram,panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit.

MINGGU KE-27

Beratnya kini melebihi 1000 gram, panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di bagian belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.

.

MINGGU KE-28

Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan embrio makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm.

Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.

TRIMESTER TIGA

MINGGU KE-29

Beratnya sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm.

MINGGU KE-30

Beratnya mencapai 1400 gram,kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.

MINGGU KE-31

Berat bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm.

MINGGU KE-32

(15)

MINGGU KE-33

Beratnya lebih dari 2000 gram, panjangnya sekitar 43 cm.

MINGGU KE-34

Berat bayi hampir 2275 gram,taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain.

MINGGU KE-35

Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm,berat 2450 gram. Mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi paru-paru.

MINGGU KE-36

Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram, panjang 46 cm. Pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali.

MINGGU KE-37

Dengan panjang 47 cm, berat 2950 gram. Di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir.

MINGGU KE-38

Berat bayi sekitar 3100 gram,panjang 48 cm.

MINGGU KE-39

Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram, panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini perlu siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi.

MINGGU KE-40

Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm, berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan.Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum. Pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).

2.1 IUGR

Pengertian

Pertumbuhan janin terlambat ( IUGR ) adalah terlambatnya tumbuh kembang janin dalam rahim sehingga beberapa parameter janin kurang dari 10 persentil ( kurang 2 SD ) dari tumbuh kembang umur yang seharusnya.

Tanda dan Gejala

(16)

2. TFU paling sedikit kurang 3 cm dari harapan untuk jumlah terhadap usia kehamilan dari pengukuran TFU sebelumnya.

3. Pertambahan berat badan yang tidak adekuat: Kurang dari 4,5 kg pada trimester pertama kehamilan dan kurang dari 1 kg per bulan pada trimester kedua

4. Gerakan janin yang kurang.

5. Kekurangan volume cairan amnion. 6. Lingkaran abdomen kecil

Penyebab

Faktor yang dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim adalah ibu, plasenta, dan janin itu sendiri.

1. Faktor ibu

1) Faktor gangguan nutrisi ibu mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim, sedangkan faktor lainnya dalam batas normal.

2) Faktor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Penyakit yang menyertai ibu:

Hipertensi Jantung

b. Anemia pada kehamilan

c. Nutrisi ibu yang kurang:

Malnutrisi

Anemia pada kehamilan

d. Kebiasaan yang kurang benar (sehat) saat hamil:

Merokok di atas 10 batang/hari Meminum minuman yang beralkohol 2. Faktor plasenta

1) Insufisiensia plasenta:

Praeklampsia/eklampsia Penyakit DM

3. Faktor janin sendiri

1) Kelainan kongenital

2) kehamilan ganda

3) infeksi intrauterin

Bentuk pertumbuhan janin terlambat (IUGR)

Bentuk pertumbuhan janin terlambat (IUGR) dapat dijabarkan sebagai berikut:

(17)

Tipe tumbuh kembang terlambat simetris dapat disebabkan oleh kelainan pada janin itu sendiri, yaitu:

1) Kelainan kongenital/genetik

2) Infeksi intrauterine

3) Intoksikasi teratogenik

b. Pertumbuhan janin terlambat asimetris ( tipe II )

Tipe ini terutama disebabkan oleh faktor aliran nutrisi yang mengalami gangguan:

1) Hipertensi

2) Kehamilan dengan penyakit

3) Malnutrisi-anemia

4) Kehamilan ganda

c. Pertumbuhan janin terlambat tipe kombinasi

Tipe ini disebabkan oleh faktor ibu dan janin secara bersama – sama, yaitu:

1) Malnutrisi

2) Obat – obatan

3) Pecandu rokok dan alkohol

Penanganan

Menegakkan Diagnosis Pertumbuhan Janin Terlambat

Untuk dapat menegakkan diagnosis pertumbuhan janin terlambat (PJT-IUGR), ditetapkan berdasarkan:

1. Anamnesis untuk menemukan faktor risiko:

a. Hipertensi

b. Penyakit menahun, seperti:

1) Jantung

2) Paru – paru

3) Ginjal

c. Faktor kecanduan, seperti:

1) Obat – obatan

2) Alkohol

3) Perokok

d. Infeksi intrauterin, seperti:

(18)

2. Pemeriksaan faktor risiko secara fisik

3. Pengukuran tumbuh kembang janin intrauterin:

a. Tingginya fundus uteri

Secara klinik pemeriksaan tinggi fundus umumnya dalam sentimeter akan sesuai dengan usia kehamilan. Bila lebih rendah dari 3 cm, patut dicurigai adanya IUGR meskipun sensitivitasnya hanya 40%.

b. Lingkaran perut

c. Pertambahan berat badan

4. Pemeriksaan secara Velosimetri Doppler

(19)

Sumber: Obstetri Williams Edisi 21, 2005:840

Keterangan: Studi velosimetri Doppler arteri umbilicalis janin, berkisar dari normal sampai sangat abnormal.

A. Pola velosimetri normal dengan rasio S/D <30

B. Laju diastolic nol mencerminkan resistensi vascular plasenta yang meninggi

C. Saat diastol, laju arteri membalik (rasio S/D negatif). Ini merupakan sebuah pertanda buruk dan dapat muncul sebelum kematian janin

Pengobatan Dugaan Pertumbuhan Janin Terlambat

a. Perbaikan nutrisi maternal

b. Banyak atau dengan cukup istirahat

c. Bila pasien adalah seorang perokok, anjurkan untuk berhenti

d. Anjurkan pasien untuk terus mencatat gerakan janin tiap hari dan lapor bila gerakan tidak adekuat

Bila ada dugaan IUGR anjurkan USG, konsultasikan dengan dokter. Penatalaksanaan kolaborasi mungkin dilakukan.

Penatalaksanaan pertumbuhan janin terlambat di Rumah Sakit :

1. Faktor penyebab:

a. Maternal

b. Janin

c. Kombinasi

2. Pemeriksaan penunjang

a. Laboratorium dasar

b. Laboratorium infeksi intrauterin

3. Dasar diagnosis

a. Anamnesis

b. Terdapat faktor risiko

c. Evaluasi:

1) Tinggi fundus uteri-lingkaran abdomen

(20)

d. USG, serial interval 1-2 minggu

e. Kardiotokografi interval 1-2 minggu

4. Pada bentuk pertumbuhan janin terlambat, simetris dibagi menjadi tanpa cacat, cacat ringan, dan cacat berat. Jika bentuk pertumbuhan tanpa cacat dan cacat ringan maka dilakukan Antenatal care secara rutin dengan interval pendek dan dilakukan pemeriksaan kesejahteraan janin intrauterin, akan tetapi jika bentuk pertumbuhan cacat berat, maka langsung dilakukan terminasi kehamilan dengan indikasi khusus obstetri.

2.2 Gemelli

Pengertian

Kehamilan ganda atau hamil kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.

Frekuensi

Menurut hukum hellin, frekuensi Antara kehamilan ganda dan tunggal adalah : - Gemeli (2) 1 : 89

- Triplet (3) 1 : 892

- Quadruplet (4) 1 : 893

- Quintuplet (5) 1 : 894

- Sextuplet (5) 1 : 895

Menurut penelitian Greulich (1930), pada 121 juta persalinan didapat angka kejadian kehamilan ganda, yaitu gemeli 1 : 85 , triplet 1 : 7.629 , Quadruplet 1 : 670.743, dan Quantuplet 1 : 41.600.000.

Jenis Gemeli

(a) Gemeli dizigotik (= kembar 2 telur, heterolog,biovuler, dan fraternal ), kedua telur bisa berasal dari:

⁻ 1 ovarium dan dari 2 folikel de Graff ⁻ 1 ovarium dan dari 1 folikel de Graff

⁻ 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri

(b) Gemeli monozigotik (= kembar 1 telur, homolog, univoler, identic) dapat terjadi karena:

⁻ Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula ⁻ Hambatan pada tingkat segmentasi

⁻ Hambatan setelah amnion dibentuk amnion dibentuk, tetapi sebelum primitive streak

Tanda gejala Gemelli

1. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus dan usia kehamilan makin pendek.

2. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain. 3. Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada kehamilan

kembar daripada kehamilan tunggal.

4. Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering pada kehamilan kembar.

(21)

Etiologi

1. Faktor obat-obat induksi ovulasi : profertil, clomid, dan hormon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilandizigotik dan kembar lebih dari dua

2. Faktor keturunan

3. Faktor yang lain belum diketahuis

Diagnosis Kehamilan Kembar (1) Anamnesis

⁻ Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan

⁻ Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil ⁻ Uterus terasa lebih cepat membesar

⁻ Pernah hamil kembar atau adanya riwayat keturunan kembar. (2) Inspeksi dan palpasi

⁻ Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa

⁻ Gerakan- gerakan janin terasa lebih sering ⁻ Bagian – bagian kecil teraba lebih banyak ⁻ Teraba ada 3 bagian besar janin

⁻ Teraba ada 2 balotemen (3) Auskultrasi

⁻ Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau bila dihitung bersamaan terdapat selisih 10 (4) Rontgen foto abdomen

Tampak gambaran 2 janin (5) Ultrasonografi

Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat ditentukan pada triwulan I.

(6) Elektrokardiogram total

Terdapat gambaran dua EKG yang berbeda dari kedua janin (7) Reaksi kehamilan

Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadan sampai 1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa

Kadangkala diagnose baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu janin lagi dalam Rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum.

Pertumbuhan janin kembar

(a) Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan dari janin tunggal.

(b) Berat badan bayi baru lahir biasanya pada kembar dua di bawah 2500 gr, triplet di bawah 2000 gr, quadriplet di bawah 1500 gr, dan quintuplet dibawah 1000 gr.

(22)

(d) Pada kehamilan ganda monozigotik

1. Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan.

2. Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi monstrum, seperti akardiakus, dan kelainan lainnya.

3. Dapat terjadi sindroma transfusi fetal, pada janin yang mendapat darah lebih banyak terjadi hidramnion, polistemia, edema dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua terlihat kecil, anemis, dehidrasi, oligohidrami dan mikrokardia, karena kurang mendapat darah.

(e) Pada kehamilan kembar dizigotik

1. Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup bulan.

2. Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda), atau pada kehamilan yang agak tua, janin jadi pipih yang disebut fetus papyraseus atau kompresus.

Letak pada presentasi janin

Pada kehamilan kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin kedua, dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang dapat berubah menjadi letak sungsang atau letak kepala.

(23)

 Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala ( 44-47%)  Letak membujur, presentasi kepala bokong ( 37-38%)

 Keduanya presentasi bokong ( 8-10)

 Letak lintang dan presentasi kepala ( 5-5,3%)  Letak lintang dan presentasi bokong ( 1,5-2%)  Dua-duanya letak lintang ( 0,2-0,6%)

 Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya, karena dapat terjadi kunci-mengunci ( Interlocking ).

Pengaruh terhadap ibu dan janin

(1) Terhadap ibu

 kebutuhan akan zat-zat bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya

 kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali lebih besar  frekuensi pre-eklamsi eklamsi lebih sering

 karena uterus yang besar ibu mengeluh sesak napas, sering miksi, serta terjadi edema dan varises pada tungkai dan vulva

 dapat terjadi inersia uteri, perdarahan post partum, dan solusio plasenta setelah anak pertama lahir

(2) Terhadap janin

(24)

 Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, maka angka kematian bayi kedua tinggi.

 Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka kematian janin

Penanganan Kehamilan Ganda menurut Lokasi atau Tingkat Pelayanan

Polindes

- Melakukan asuhan antenatal

- Menegakkan diagnosis secara klinis, jika ada keraguan dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan USG atau radioologi

- Merujuk pasien bila ada kelainan gemeli bermasalah pada kehamilan - Mencegah anemia dan komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul

selama kehamilan

- Merujuk pasien ke puskesmas bila pasien in partu

Puskesmas

- Melakukan asuhan antenatal

- Memastikan diagnosis kehamilan ganda

- Menolong persalinan pervaginam bila anak pertama dan kedua dengan presentasi kepala

- Merujuk ke rumah sakit bila presentasi anak kedua bukan presentasi kepala

Rumah Sakit

- Melakukan perawatan antenatal

- Melakukan pertolongan lengkap untuk persalinan pervaginan - Melakukan tindakan bedah jika ada indikasi.

Penanganan Dalam Kehamilan

1. perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1 x seminggu pada kehamilan > 32 minggu)

2. setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan merangsang partus prematurus

3. pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan

4. periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah

Penanganan Dalam Persalinan

1. bila anak pertama letaknya membujur, kala I diawasi seperti biasa, ditolong seperti biasa dengan episiotomi mediolateralis

(25)

menentukan keadaan anak kedua. Tunggu sambil memeriksa tekanan darah dan lain-lain

3. biasanya dalam 5-10 menit lagi his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak membujur, ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak mengalir deras keluar. Tunggu dan pimpin persalinan anak kedua seperti biasa

4. waspadalah atas kemungkinan terjadinya perdarahan post partum, maka sebaiknya pasang infuse profilaksis

5. bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau prolaps tali pusat dan solusio pasenta, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetric :

• pada letak lintang coba versi luar dulu, atau lahirkan dengan cara versi dan ekstraksi

• pada letak kepala, persalinan dipercepat dengan ekstraksi vakum atau forseps

• pada letak bokong/kaki, ekstraksi bokong/kaki

6. indikasi seksio saesaria hanya pada :

• janin pertama letak lintang

• bila terjadi prolaps tali pusat

• plasenta previa

• terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang dan anak kedua letak kepala

(26)

3. STRUKTUR, FUNGSI DAN STRUKTUR TALI PUSAT/PLASENTA

3.1 Struktur, fungsi, dan sirkulasi plasenta

1. Pengertian Plasenta

Plasenta merupakan organ kehidupan dengan sejumlah fungsi untuk menyokong dan melindungi janin. Plasenta memungkinkan pertukaran antara oksigen dan karbondioksida pada janin, merupakan jalan masuk bagi nutrien penting untuk tubuh, ekskresi produk sisa metabolisme dan proses metabolisme yang diperlukan oleh tubuh.

2. Struktur Plasenta

Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen:

a. Bagian janin, yang dibentuk oleh korion frondosum b. bagian ibu yang dibentuk oleh desidua basalis.

Pada sisi janin, plasenta dibatasi oleh lempeng korion. Pada sisi ibu oleh desidua basalis, yang lempeng desidua-nya berhubungan paling erat ke plasenta. Pada daerah persambungan ini, sel-sel tropoblas dan desidua bercampur aduk. Zona ini ditandai dengan sel-sel raksasa desidua dan sinsitium, dan kaya akan bahan mukopolisakarida amorf. Pada saat ini, kebanyakan sel sitotrofoblas sudah berdegenerasi. Di antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar-villi yang berisi darah ibu. Ruang-ruang ini terbentuk dari lakuna-lakuna di dalam sinsitiotrofoblas dan dilapisi oleh sinsitium yang berasal dari janin. Percabangan villi ini tumbuh ke dalam danau-danau darah antar-villi.

Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk banyak sekat, sekat desidua, yang menonjol ke dalam ruang antarvilli tetapi tidak mencapai lempeng korion. Sekat-sekat ini mempunyai inti dari jaringan ibu, tetapi permukaannya dibungkus oleh selapis sel sinsitium, sehingga selamanya terdapat selapis sinsitium yang memisahkan darah ibu di danau antar-villi dari jaringan janin pada villi tersebut. Sebagai akibat terbentuknya sekat-sekat ini, plasenta terbagi menjadi sejumlah ruangan atau kotiledon. Oleh karena sekat desidua tidak mencapai lempeng korion, hubungan antar ruang antar-villi di dalam berbagai kotiledon tetap terpelihara.

(27)

3. Fungsi Plasenta

Plasenta memiliki tiga fungsi, yaitu :

1. sebagai organ metabolisme

2. sebagai organ yang melakukan transfer

3. sebagai organ endokrin yang berperan dalam sintesis, produksi dan sekresi baik hormone protein maupun hormone steroid.

4. Sirkulasi Plasenta

Sirkulasi plasenta terdiri atas dua sirkulasi terpisah, yakni sirkulasi ibu dan sirkulasi janin, yang memiliki area pertukaran materi antara dua sirkulasi seperti yang berlangsung melalui membran plasenta. Membran plasenta terdiri atas lapisan-lapisan antara darah yang beredar pada sirkulasi janin dan ibu. Lapisan-lapisan ini adalah trofoblas (sinsitiotrofoblas primer), jaringan penghubung pada vili korionik, dan endotel pada kapiler janin. Membran plasenta mendapat istilah yang tidak tepat, yakni sebagai penghalang plasenta, meski sebagian besar substansinya, termasuk obat-obatan, dapat dideteksi telah melewati membran ini.Tanpa memperhatikan seberapa tipis membran ini pada akhirnya setelah plasenta matang, baik fungsi maupun efektivitas membran sama sekali tidak mengalami perubahan.

(28)

kemudian dengan pertemuan lebih lanjut ke vena umbilikus. Di sini darah yang kaya oksigen akan dibawa menuju fetus.

Sirkulasi ibu pada plasenta biasanya berada diluar sistem peredaran darah ibu. Darah yang kaya oksigen masuk ke ruang antarvilus melalui arteri-arteri endometrium spiral, sedangkan darah yang tidak kaya oksigen akan keluar dari ruang antarvilus melalui muara vena yang menuju vena umbilikus. Jalan masuk arteri dan jalan keluar vena yang menyuplai tiap kotiledon secara acak berpencar melalui plasenta. Meski berbagai ahli telah mengajukan sejumlah angka, kemungkina terdapat kurang lebih 120 jalan masuk arteri spiral ke dalam ruang antarvilus dari plasenta yang telah matang. Darah masuk ke dalam ruang antivilus dari plasenta yang telah matang. Darah masuk ke dalam ruang antarvilus dari telah matang. Darah masuk ke dalam ruang antarvilus dari arteri spiral ke dalam ruang antarvilus dari plasenta yang telah matang. Darah masuk ke dalam ke dalam ruang antarvilus dari arteri spiral yang berada di bawah tekanan yang luar biasa, sesuai kondisi tekanan darah ibu. Hasilnya aliran darah yang menyembur secara ritmik ke dalam dan melalui ruang antarvilus menuju pelat korionik. Darah kemudian diedarkan ke samping dengan batasan ini dan mengalir pada permukaan banyak cabang pada vili korionik. Aliran ini cukup lambat sehingga memungkinkan pertukaran materi antara sirkulasi ibu dan janin sepanjang membran plasenta. Pada akhirnya darah ibu yang telah mengalami deoksigenasi keluar melalui gerbang vena.

3.2 Struktur, Fungsi, Dan Sirkulasi Tali Pusat

1. Pengertian Tali Pusat

Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.

2. Struktur Tali Pusat

Tali pusat terdapat antara pusat janin dan permukaan fetal plasenta. Warnanya dari luar putih dan merupakan tali yang berpilin. Panjangnya ± 55 cm (30 – 100 cm) dan diameter 1 – 1,5 cm. Pembuluh-pembuluh darahnya biasanya lebih panjang dari tali pusatnya sendiri sehingga pembuluh berkelok-kelok. Kadang-kadang menimbulkan tonjolan pada permukaan tali pusat dan diberi nama simpul palsu.

(29)

a. Satu vena umbilicalis membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus dari darah maternal yang terletak di dalam spatium choriodeciduale.

b. Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk di ekskresikan.

c. Jeli Wharton : Merupakan zat yang berkonsistensi lengket yang mengelilingi pembuluh darah pada funiculus umbilicalis. Jeli Warthon merupakan subtansi seperti jeli, juga berasal dari mesoderm seperti halnya pembuluh darah. Jeli ini melindungi pembuluh darah tersebut terhadap kompresi, sehingga pemberian makanan yang kontinyu untuk janin dapat di jamin. Selain itu juga dapat membantu mencegah penekukan tali pusat. Jeli warthon ini akan mengembang jika terkena udara. Jeli Warthon ini kadang-kadang terkumpul sebagai gempalan kecil dan membentuk simpul palsu di dalam funiculus umbilicalis. Jumlah jeli inilah yang menyebabkan funiculus umbilicalis menjadi tebal atau tipis.

Insersi/letak tali pusat ke plasenta :

a. Tengah : insertio sentralis

b. Sedikit ke samping: insertio paracentralis c. Samping : insertio lateralis

d. Pinggir : insertio marginalis

e. Di luar plasenta/di selaput janin : insertio velamentos

3. Fungsi Tali Pusat

 Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.

 Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.

 Fungsi dan aktivitas yang ada di plasenta yang dibutuhkan oleh janin untuk pertumbuhan, perkembangan, kelangsungan hidup janin, disalurkan oleh tali pusat agar bisa digunakan oleh janin. Misalnya transfer O2 dan nutrisi, begitupun sebaliknya, buangan dari janin dikirim kembali ke plasenta. Jadi fungsi tali pusat yaitu sebagai media.

(30)

Fetus dalam rahim ibu mempunyai dua kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu oksigen dan nutrisi serta membuang produk sisa yang dihasilkan oleh sel-selnya. Struktur yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhan fetus adalah plasenta. Plasenta mempunyai banyak vilus yang tumbuh dari membran, menyelimuti fetus dan menembus dinding uterus yaitu endometrium.

Endometrium kaya dengan aliran darah ibu. Jaringan kapilari darah fetus berada di dalam vilus. Darah yang kaya oksigen dan nutrien dibawa melalui vena umbilicalis. Sebaliknya darah yang sampai ke vilus dari fetus melalui arteri umbilicalis dalam tali pusat, mengandung produk sisa seperti karbon dioksida dan urea. Produk sisa ini akan meresap ke membran dan masuk darah ibu. Darah ibu dan darah fetus dalam vilus sangat rapat, akan tetapi kedua darah tersebut tidak bercampur karena dipisahkan oleh suatu membran.

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik lagu-lagu campursari yang menimbulkan asosiasi pornografi adalah sebagai berikut: pertama, menggunakan pilihan judul yang terkait objek dan aktivitas seksual;

Program ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap daerahnya dengan mengutamakan membeli produk asli daerahnya, sehingga uang akan berputar

Fasilitas ini merupakan gabungan dari Office Professional 2007 dan Microsoft Office 365 yang berbasis cloud, meliputi: komunikasi menggunakan audio dan video

Allah SWT menganugerahi kepada para hamba Nya dengan nikmat yang sangat banyak, tidak terhitung, nikmat yang terpenting adalah nikmat diciptakannya kita, diberi umur panjang

Perasaan sedih atau tidak ada harapan yang jelas, yang mungkin secara spontan diutarakan tetapi alam perasaan depresi tidak berdampak besar terhadap perilaku atau fungsi sosial,

Kondisi pembelajaran yang Kondisi pembelajaran yang memungkinkan anak belajar secara b memungkinkan anak belajar secara bermakna adalah sebagai berikut, k ermakna adalah

/ntuk menerapkan desentralisasi, suatu organisasi harus memilih struktur  /ntuk menerapkan desentralisasi, suatu organisasi harus memilih struktur  yang sesuai, mengembangkan

Dosen memberikan tindajk lanjut kepada mahasiswa dengan memberikan tugas untuk membaca buku referensi/jurnal dirumah tentang jenis-jenis bahan alami yang dapat