• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (1)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Bahasa Indonesia dan Matematika Kelas 2

Diajukan dalam Untuk PPL

Program Studi PGSD, FKIP, Universitas Sanata Dharma

Oleh:

Raditya Budi Satria

NIM: 101134007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Bopkri Demangan Baru III Kelas/Semester : II / 1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan Matematika Hari/Tanggal : Kamis, 08 Oktober 2015

Alokasi waktu : 4 x 35 menit (1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

1. Bahasa Indonesia Mendengarkan

 Memahami teks pendek dan puisi anak yang dilisankan.

2. Matematika

 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

B. Kompetensi Dasar

1. Bahasa Indonesia

 Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek  Menyimpulkan isi teks pendek ( 10 – 15 kalimat)

 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat.

 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan menggunakan huruf

sambung dan memperhatikan penggunaan huruf capital, tanda titik.

2. Matematika

(3)

C. Indikator:

Bahasa Indonesia: Kognitif:

Produk:

1) Mendengarkan teks cerita dongeng yang dibacakan guru dengan seksama.

Proses:

1) Memahami teks cerita dongeng yang dibacakan oleh guru dengan baik

Afektif:

1) Menunjukkan sikap yang baik dan benar dalam mendengarkan sebuah bacaan

Psikomotorik:

1) Menerapkan cara mendengarkan yang baik dan benar dalam teks bacaan yang dibacakan

Matematika: Kognitif: Produk:

1) Menyebutkan ciri-ciri melakukan penjumlahan dua angka dan tiga angka

Proses:

1) Memahami cara menghitung penjumlahan dua angka dan tiga angka

Afektif:

1) Menerapkan cara menghitung penjumlah dua angka dan tiga angka dengan baik dan benar

Psikomotorik:

(4)

D. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia: Kognitif:

Produk:

1) Siswa dapat mendengarkan teks cerita dongeng yang dibacakan guru dengan seksama.

Proses:

1) Siswa dapat memahami teks cerita dongeng yang dibacakan oleh guru dengan baik

Afektif:

1) Siswa dapat menunjukkan sikap yang baik dan benar dalam mendengarkan sebuah bacaan

Psikomotorik:

1) Siswa dapat menerapkan cara mendengarkan yang baik dan benar dalam teks bacaan yang dibacakan

Matematika: Kognitif: Produk:

1) Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri melakukan penjumlahan dua angka dan tiga angka

Proses:

1) Siswa dapat memahami cara menghitung penjumlahan dua angka dan tiga angka

Afektif:

(5)

Psikomotorik:

1) Siswa dapat menunjukkan cara berhitung penjumlah dua angka dan tiga angka dengan baik dan benar

E. MATERI POKOK:

1) Mendengarkan dongeng

2) Menghitung penjumlahan dua angkan dan tiga angka.

F. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN:

Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Unjuk kerja, Penugasan Model Pembelajaran : Kooperatif Learning

(6)

pembelajaran yang akan dicapai

o Siswa mendengarkan penjelasan materi tentang sikap mendengarkan teks bacaan dongeng dengan baik dan benar

o Siswa membaca buku paket didampingi oleh guru

o Melalui penugasan siswa diminta untuk selalu mendengarkan dengan saksama dan baik teks cerita dongen yang dibacakan.

(7)

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

o Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

o Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Akhir a. Menilai

o Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru

o Siswa mendapat tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya tentang menuliskan hal-hal penting dari sebuah gambar.

5 menit Tanya jawab

(8)

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi

(9)

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

o Siswa mendengarkan penjelasan materi dan media pembelajaran tentang penjumlahan dua angka dan tiga angka dari guru

o Siswa membaca buku paket didampingi oleh guru

o Melalui penugasan siswa diminta untuk selalu memahami cara berhitung meluruskan kesalahan pemahaman,

(10)

memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Akhir e. Menilai

o Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru

o Siswa mendapat tugas rumah untuk membaca

(11)

tiga angka

b. SUMBER BELAJAR : Suryaningsih, Dyah. 2012. Matematika untuk

kelas II SD/MI.Solo: Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri.

Yogyakarta, 08 Oktober 2015 Mengetahui,

Guru Kelas 2 Guru

Yulia Sri Rejeki NIP………

Raditya Budi Satria NIM 101134007

Lampiran 1 Rubrik Penilaian: Bahasa Indonesia

Produk

(12)

 Mendengarkan teks cerita dongeng yang dibacakan guru dengan seksama.

No Indikator Penilaian

1 2 3 4 5

1 Bila jawaban yang diberikan benar semua 2 Bila jawaban yang diberikan salah satu 3 Bila jawaban yang diberikan salah dua 4 Bila jawaban yang diberikan salah tiga 5 Bila jawaban yang diberikan salah empat 6 Bila jawaban yang diberikan salah semua Total Skor yang didapat (x)

Total skor yang didapat

Keterangan:

Proses

 Aspek Kognitif:

 Memahami teks cerita dongeng yang dibacakan oleh guru dengan baik

No Indikator Penilaian

1 2 3 4 5

(13)

5 Bila jawaban yang diberikan salah empat 6 Bila jawaban yang diberikan salah semua Total Skor yang didapat (x)

Total skor yang didapat

Keterangan:

 Aspek Afektif:

 Menunjukkan sikap yang baik dan benar dalam mendengarkan sebuah bacaan

No. Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4 5

1 Menyampaikan pendapat

2 Menerima pendapat orang lain

(14)

Skor yang dicapai (x)

Nilai akhir

Keterangan

 Aspek Psikomotor:

Menerapkan cara mendengarkan yang baik dan benar dalam teks

bacaan yang dibacakan

menyebutkan ciri-ciri melakukan penjumlahan dua angka

dan tiga angka

No Indikator 1 2 Penilaian3 4 5

1 Bila jawaban yang diberikan benar semua 2 Bila jawaban yang diberikan salah satu 3 Bila jawaban yang diberikan salah dua 4 Bila jawaban yang diberikan salah tiga 5 Bila jawaban yang diberikan salah empat 6 Bila jawaban yang diberikan salah semua Total Skor yang didapat (x)

(15)

Keterangan:

Proses

 Aspek Kognitif:

Memahami cara menghitung penjumlahan dua angka

dan tiga angka

No Indikator Penilaian

1 2 3 4 5

1 Bila jawaban yang diberikan benar semua 2 Bila jawaban yang diberikan salah satu 3 Bila jawaban yang diberikan salah dua 4 Bila jawaban yang diberikan salah tiga 5 Bila jawaban yang diberikan salah empat 6 Bila jawaban yang diberikan salah semua Total Skor yang didapat (x)

Total skor yang didapat

(16)

 Aspek Afektif:

 Menerapkan cara menghitung penjumlah dua angka dan tiga angka dengan baik dan benar

No. Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4 5

1 Menyampaikan pendapat

2 Menerima pendapat orang lain

3 Melibatkan diri dalam menyelesaikan masalah bersama

Skor yang dicapai (x)

Nilai akhir

(17)

 Aspek Psikomotor:

 Menunjukkan cara berhitung penjumlah dua angka dan tiga angka dengan baik dan

benar

No. Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 5

1 Kesesuaian dengan konsep materi 2 Ketepatan penggunaan langkah kerja 3 Menguasai konsep materi

4 Ketepatan penyelesaian masalah

Total Skor Nilai akhir

Total skor × 5

Skor Akhir :

Nilai kualitatif Huruf Nilai kuantitatif

Memuaskan A > 80

Baik B 68 - 79

Cukup C 56 - 67

(18)

Evaluasi Hasil Belajar Siswa

Mata Pelajaran: Matematika

Kelas/Semester: II/I

nama : ... kelas : ...

Tes tertulis

1.

135 + 23 =

Jawab: 135 =...+ ... + ...

23= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

2.

156 + 35 =

Jawab: 156 =...+ ... + ...

35= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

(19)

3.

126 + 65 =

Jawab: 126 =...+ ... + ...

65= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

4.

145 + 15 =

Jawab: 145 =...+ ... + ...

15= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

5.

124 + 18 =

Jawab: 124 =...+ ... + ...

18= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

(20)

Lembar Jawaban Evaluasi Matematika

1.

135 + 23 =

Jawab: 135 =...+ ... + ...

23= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

2.

156 + 35 =

Jawab: 156 =...+ ... + ...

35 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

3.

126 + 65 =

Jawab: 126 =...+ ... + ...

65 = ... + ... + ...

(21)

= ...

4.

145 + 15 =

Jawab: 145 =...+ ... + ...

15 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

5.

124 + 18 =

Jawab: 124 =...+ ... + ...

18 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

(22)

Evaluasi Hasil Belajar Siswa

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: II/I

nama : ... kelas : ...

Jawalah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

Angsa dan Telur Emas

Karya : Aesop

Dahulu kala, ada seorang petani yang memiliki seekor angsa yang sangatlah cantik, dimana setiap hari ketika petani tersebut mendatangi kandang angsa, sang Angsa telah menelurkan sebuah telur emas yang berkilauan.

(23)

Suatu hari, setelah menghitung uangnya, sebuah gagasan muncul di kepala petani, gagasan bahwa dia akan mendapatkan semua telur emas sang Angsa sekaligus dengan cara memotong sang Angsa. Tetapi ketika gagasan tersebut dilaksanakan, tidak ada sebuah telur yang dapat dia temukan, dan angsanya yang sangat berharga terlanjur mati dipotong.

Barang siapa yang telah memiliki sesuatu dengan berlimpah, tetapi serakah dan menginginkan yang lebih lagi, akan kehilangan semua yang dimilikinya.

Pertanyaan:

1. Apa yang dipunyai oleh petani didalam cerita dongen diatas?

2. Apa yang ditelurkan oleh angsa?

3. Dijual kemana telur angsa tersebut oleh petani?

4. Gagasan apa yang muncul dikepala petani tersebut?

(24)

Lembar Jawaban Evaluasi Bahasa Indonesia

1. Seekor angsa

2. Bertelur emas

3. Ke pasar

4. Petani akan mendapatkan semua telur emas sang Angsa sekaligus dengan cara memotong sang Angsa

(25)

Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia

Mendengarkan Dongeng dan Menemukan Hal-hal yang Menarik Pengertian Dongeng dan Unsur-unsurnya Dongeng merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang berjenis prosa. Dongeng juga merupakan cerita rekaan, khayal, atau fiksi. Dalam dongeng juga terdapat unsur-unsur yang membangun cerita seperti jenis prosa lain, misalnya cerpen dan novel. Unsur-unsur tersebut meliputi tokoh, watak tokoh, alur, latar, tema, dan amanat. Perbedaan antara dongeng dan cerpen atau novel adalah tingkat rekaannya. Oleh karenanya, dongeng mempunyai daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Selain itu, cerita dalam dongeng juga menjadi daya tarik bagi orang tua untuk bercerita karena mengandung nilai-nilai moral yang dapat diajarkan kepada anak-anak. Hendaknya kamu pahami dahulu unsur-unsur dalam sebuah dongeng berikut.

a. Tema, yaitu pokok pembicaraan yang disampaikan dalam cerita dongeng. b. Tokoh, yaitu para pelaku yang mendukung cerita dalam dongeng.

c. Watak tokoh atau penokohan, yaitu gambaran perilaku atau watak para pelaku dalam cerita dongeng.

d. Latar, yaitu tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerita dongeng. e. Alur, yaitu rangkaian kisah cerita yang disusun secara logis sebagai jalan

cerita dalam dongeng.

f. Amanat, yaitu pesan yang akan disampaikan dalam cerita dongeng yang mengandung ajaran atau nilai-nilai moral.

(26)

pengalamanmu, perasaanmu, atau seorang yang menjadi idolamu. Segala sesuatu yang kamu alami atau ketahui dapat dijadikan bahan cerita. Kepada siapa pun kamu bercerita, pasti kamu ingin orang yang mendengarkan ceritamu menjadi tertarik dan memerhatikan sampai selesai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan cerita adalah sebagai berikut:

1. Suara Suara merupakan modal utama dalam bercerita. Usahakan suaramu disesuaikan dengan pendengar dan ruangan yang ada.

2. Pelafalan dan artikulasi Pelafalan setiap kata harus tepat dengan artikulasi yang sesuai sehingga cerita dapat ditangkap dengan jelas oleh pendengar.

3. Intonasi Gunakan intonasi yang menarik. Sesekali berikan penekanan pada katakata tertentu saat ada pendengar yang terlihat bosan, gaduh, atau mengantuk. 4. Gerak dan mimik Gerak dan ekspresi muka yang sesuai dengan apa yang

diceritakan, membuat cerita terasa lebih menarik dan dapat mendukung penyampaian cerita. Apabila kamu ingin berhasil dalam bercerita, maka lakukan hal-hal berikut:

a. Baca dan kuasai naskah asli cerita yang akan kamu ceritakan. b. Berlatihlah menceritakan kembali cerita yang kamu baca. c. Bersikaplah wajar dan tidak terlihat gugup saat bercerita. d. Sikap yang tenang dapat mendukung kelancaran bercerita. e. Gunakan pelafalan yang jelas.

f. Jangan tergesa-gesa

Menceritakan Kembali Cerita Anak

Cerita anak atau yang lebih dikenal dongeng biasanya dibuat untuk menghibur atau memberi manfaat. Dongeng berguna untuk mendidik anak-anak melalui pesan yang terkandung di dalamnya. Melalui tokoh dalam dongeng ditanamkan nilai yang baik dan bermanfaat. Dongeng pada zaman dahulu diceritakan dari mulut ke mulut.

(27)

b. Membaca Dongeng Membaca adalah suatu kegiatan yang sangat mengasyikan, apalagi membaca sebuah cerita. Ketika seseorang membacakan sebuah cerita dongeng, selain untuk diri sendiri juga untuk orang lain. Pembaca dan pendengar bersama-sama menikmati cerita dongeng tersebut. Untuk dapat menceritakan kembali cerita anak di atas, perhatikan haL-hal berikut!

1. Judul cerita.

2. Hal-hal yang menarik dari cerita-cerita tersebut. 3. Hal-hal yang tidak menarik dari cerita.

4. Tokoh-tokoh dalam cerita. 5. Watak para tokoh.

6. Runtutan cerita, yaitu kapan terjadinya dan di mana kejadiannya. 7. Konflik dalam cerita.

8. Penyelesaian dalam cerita.

Matematika

Penjumlahan bilangan ada yang tanpa menyimpan dan ada yang dengan menyimpan.

(28)

2 5 sampai jauh dimana-mana karena bisa memberi jawaban yang bijaksana atas semua pertanyaan yang diberikan kepadanya. Kabar tersebut sampai ke telinga Raja di kerajaan itu, tetapi sang Raja sendiri kurang percaya dengan apa yang orang kabarkan tentang gembala kecil itu, karena itu, anak gembala tersebut diperintahkan untuk datang dan menghadap ke istana. Ketika dia tiba, Raja berkata kepadanya: "Jika kamu dapat memberikan jawaban dari tiga pertanyaan yang akan saya berikan kepadamu, aku akan menganggap kamu sebagai anak saya sendiri, dan kamu akan hidup berbahagia dengan saya di istanaku."

"Apakah ketiga pertanyaan itu, paduka?" tanya anak gembala itu. "Yang pertama adalah, berapa banyak tetesan air yang ada di laut?"

"Tuanku Paduka," jawab anak gembala, "hentikanlah semua tetesan air yang ada di bumi sehingga tidak ada satu tetespun yang akan masuk ke laut sebelum saya menghitungnya, dan saat itu, saya akan memberitahu Paduka berapa banyak tetesan yang ada di laut!"

"Pertanyaan kedua," kata Raja, "Berapa banyak bintang yang ada di langit?"

(29)

dengan lubang yang ada di kertas ini, adakah yang mampu menghitungnya?" Tapi tak seorang pun bisa menghitungnya. Kemudian Raja berkata lagi "Pertanyaan ketiga adalah, berapa detik yang ada dalam keabadian"

"Di kerajaan ini, terletak gunung adamantine, satu mil tingginya, satu mil lebarnya, dan satu mil dalamnya, dan tiap seribu tahun, seekor burung datang untuk menggosok paruhnya ke gunung tersebut, dan, saat seluruh gunung telah di gosok oleh sang Burung, maka detik pertama dari keabadian pun berlalu."

(30)

Lembar Kerja Siswa

Mata Pelajaran: Matematika

Kelas/Semester: II/I

nama : ... kelas : ...

Tes tertulis

1.

125 + 23 =

Jawab: 125 =...+ ... + ...

23= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

2.

135 + 57 =

Jawab: 135 =...+ ... + ...

57 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

3.

166 + 15 =

(31)

15= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

4.

125 + 15 =

Jawab: 125 =...+ ... + ...

15 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

5.

134 + 20 =

Jawab: 134 =...+ ... + ...

20 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

(32)

Lembar Jawaban Evaluasi Matematika

1.

125 + 23 =

Jawab: 125 =...+ ... + ...

23= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

2.

135 + 57 =

Jawab: 135 =...+ ... + ...

57 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

3.

166 + 15 =

Jawab: 166 =...+ ... + ...

15= ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

(33)

4.

125 + 15 =

Jawab: 125 =...+ ... + ...

15 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

= ...

5.

134 + 20 =

Jawab: 134 =...+ ... + ...

20 = ... + ... + ...

+

= ...+ ... + ...

Referensi

Dokumen terkait

1 Menurunnya Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Pembangunan Desa.. Kurangnya Motivasi

Kelas ini digunakan untuk membuat sebuah cookie, mengirimkan sejumlah informasi melalui servlet ke web browser, menyimpannya di Browser, dan mengirim kembali ke server.. Nilai

Pada lereng selatan pernah dilakukan di Gedong Songo menggunakan metode geofisika seperti metode Spontaneous-Potential (SP) dan suhu oleh [2] yang menyimpulkan

Kaca objek yang telah berisi biakan jamur dimasukkan ke dalam cawan petri kemudian ditutup dan diberi wrapping pada sekeliling pinggir bagian penutup

1. Ini menunjukkan nilai kredit CAR lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% maka rasio yang dicapai

perusahaan. Firm size tidak berpengaruh pada manajemen laba. Perusahaan besar tentu akan lebih mendapatkan perhatian oleh masyarakat, dengan demikian membuat perusahaan

Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari bahan, yaitu sari bahan encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan dari bahan yang diperoleh dari pengepresannya,

Pada Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran dengan koefisien -1,705 dengan nilai p value