• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Sales Growth dan Likuiditas terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007-2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Profitabilitas, Sales Growth dan Likuiditas terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007-2011."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Kebijakan deviden bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earnings) yang akan dibayarkan kepada para investor sebagai deviden atau di investasikan kembali di dalam perusahaan oleh pihak manajemen berarti pendapatan tersebut harus ditahan didalam perusahaan atau disebut juga dengan laba ditahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh profitabilitas, sales growth dan likuiditas terhadap kebijakan deviden secara parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 58 perusahaan yang konsisten membagi deviden, yang tifdak membagikan deviden dan memiliki informasi berkaitan dengan pengukuran variabel yang digunakan selama periode 2007-2011 dari 147 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia; yang dipilih dengan teknik pengambilan teknik sampel secara random sederhana. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis. Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder (secondary data), yang berasal dari Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 sampai 2011. Teknik analsis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi tobit,.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kebijakan deviden, variabel sales growth dan variabel likuiditas memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan deviden.

(2)

ii

ABSTRACT

Dividend policy is concerned with the determination of the distribution of income (earnings) to be paid to investors as dividends or reinvested in the company by the management. It means that income must be retained within the company as called retained earnings. This study aims to determine whether there is partial influence of profitability, sales growth and liquidity on dividend policy of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. This study was conducted on 58 companies that consistently distribute dividends, and those that do not pay dividends butl information relating to the measurement of variables selected out of 147 companies listed in the Indonesia Stock Exchange which were selected sampling technique of simple random sampling technique. The method used in this research is hypothesis testing. The source of data in this study are secondary data (secondary data), which were derived from financial statements published by Manufacturing Companies listed Indonesia Stock Exchange foe the period 2007 up to 2011. The technique of the analysis of data in this study is tobit regression analysis.

Results from this study indicate that profitability variables have a significant positive effect on dividend policy, while sales growth and liquidity have no significant effect on dividend policy.

(3)

vii

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 11

1.2.1. Indentifikasi dan Perumusan Masalah ... 11

1.2.2. Pembatasan Masalah ... 11

1.3.Tujuan Penelitian ... 12

1.4. Manfaat Penelitian ... 12

1.5. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….……….... 15

2.1. Kajian Pustaka ... 15

2.1.1. Kebijakan Dividen ... 15

2.1.2. Profitabilitas ... 24

(4)

viii

2.1.4. Likuiditas ... 26

2.2. Peneliti Terdahulu ... 26

2.3. Rerangka Pemikiran ... 29

2.3.1. ProfitabilitasTerhadap Kebijakan Dividen... 35

2.3.2. Sales Growth terhadap Kebijakan Dividen... 36

2.3.3. Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen ... 37

(5)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ... 54

4.1.1. Statistika Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan ... 54

4.1.2. Uji Asumsi Regresi Tobit ... 56

4.1.3.1. Pengaruh Return On Equity terhadap Dividen Payout Ratio ... 63

4.1.3.2. Pengaruh Sales Growth terhadap Dividen Payout Ratio ... 63

(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Operasional Variabel ... 44

Tabel 3.2. Proses Seleksi Penentuan Jumlah Sampel ... 46

Tabel 4.1. Uji Statistika Deskriptif ... 54

Tabel 4.2. Uji Heteroskedasticity dengan Uji White ... 57

Tabel 4.3. Uji Multikolinearitas ... 58

Tabel 4.4. Uji Cragg ... 59

Tabel 4.5. Uji Kesesuaian Model ... 60

(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Penelitian ... 39

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah

satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan

industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor

sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada

berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sedangkan

perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut

untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Dengan alternatif pendanaan dari pasar

modal, perusahaan dapat beroperasi dan mengembangkan bisnisnya dan pemerintah

dapat membiayai berbagai kegiatannya sehingga meningkatkan kegiatan

perekonomian negara dan kemakmuran masyarakat luas.

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang dalam bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo dari

lebih satu tahun (Lisa dan Clara, 2009). Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang

(9)

penawaran umum dan pedagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries).

Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian

karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan

pihak yang mempunyai kelebihan dana. Disamping itu, pasar modal dapat mendorong

terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak

yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternative investasi yang memberikan

return yang paling optimal. Asumsinya, investasi yang memberikan return relatif

besar adalah sektor-sektor yang paing produktif yang ada dipasar. Dengan demikian,

dana yang berasal dari investor dapat digunakan secara produktif oleh

perusahaan-perusahaan tersebut (Tandelilin, 2010).

Instrument pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak dikenal dengan

sekuritas. Sekuritas (securities), atau juga disebut efek atau surat berharga,

merupakan asset financial (financial asset) yang menyatakan klaim keuangan.

Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 mendefinisikan efek adalah surat

berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi,

tanda bukti hutang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek,

dan setiap derivatif dari efek. Sedangkan tempat terjadinya jual-beli sekuritas disebut

dengan Bursa Efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasar modal

(10)

(BEI). Sejak tahun 2007, Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)

bergabung dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Informasi mengenai kinerja pasar saham seringkali diringkas dalam suatu

indeks yang disebut indeks pasar saham (stock market indexes). Indeks pasar saham

merupakan indikator yang mencerminkan kinerja saham-saham di pasar. Karena

merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham, maka

indeks pasar saham juga disebut indeks harga saham (stock price indexes).

Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) atau composite stock price index

menggunakan seluruh saham tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.

Masing-masing pasar modal memiliki indeks yang dibentuk berdasarkan saham-saham yang

dipakai sebagai dasar dalam perhitungan indeks harga.

Intensitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda-beda. Sebagian

sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan di pasar

modal, namun sebagian sekuritas lainnya relatif sedikit frekuensi transaksi dan

cenderung bersifat pasif. Hal ini menyebabkan perkembangan dan tingkat likuiditas

IHSG menjadi kurang mencerminkan kondisi real yang terjadi di bursa efek.

Aktivitas investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber

daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan di masa datang. Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar

keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses

(11)

Dimana semakin besar return harapan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus

dipertimbangkan. Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang

akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang

diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi

ekonomi dan politik dalam suatu negara.

Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja

perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Investor mempunyai tujuan

utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu untuk mencari

pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen

(dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga

belinya (capital gain), kemudian untuk mengurangi tekanan inflasi dan dorongan

untuk menghemat pajak.

Investor saham dapat mengharapkan return dalam bentuk deviden dan atau

capital gains. Deviden merupakan bagian dari laba bersih perusahaan kepada pemegang saham, sedangkan capital gains merupakan selisih positif antara harga

perolehan saham dengan harga pasar saham.

Mengapa sebuah perusahaan membayar deviden? Miller dan Modigliani (

1961) menunjukkan bahwa, dalam kondisi tertentu, kebijakan dividen tidak relevan

dengan nilai perusahaan . Sejak itu, banyak argumen telah diajukan untuk

merasionalisasi mengapa deividen penting. Mungkin perusahaan membayar deviden

untuk menarik clien - teles tertentu , atau mungkin untuk sinyal informasi ke pasar ,

(12)

seluruh pemegang saham. Seperti yang belum, tidak ada teori tunggal yang dominan.

Ini mungkin karena ada motivasi berganda untuk membayar deviden dan tidak ada

alasan tunggal yang berlaku untuk semua perusahaan. Meskipun ada sedikit bukti dari

efek klien , kontes empiris antara sinyal dan hipotesis kelebihan - cash terus. (Allen

dan Michaely, 2003)

Devidend Signaling Model yang dikemukakan oleh Bhattacharya (1979)

merupakan salah satu model yang mendasari dugaan bahwa pengumuman perubahan

deviden tunai mempunyai kandungan informasi yang mengakibatkan adanya reaksi

harga saham. Model ini menjelaskan bahwa informasi tentang perubahan yang

dibayarkan digunakan oleh investor sebagai signal tentang prospek perusahaan di

masa yang akan datang. Hal ini disebabkan karena adanya asimetrik informasi antara

manajer dengan investor, sehingga para investor menggunakan kebijakan dividen

sebagai indikator tentang prospek perusahaan. Peningkatan diiden yang dibayarkan

dianggap sebagai signal yang menguntungkan, sehingga menimbulkan reaksi harga

saham yang positif. Sebaliknya penurunan dividen yang dibayarkan dianggap sebagai

signal bahwa prospek perusahaan kurang menguntungkan, sehingga menimbulkan

reaksi harga saham yang negatif.

Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya

menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen

dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga menguragi

(13)

pandang manajemen keuangan tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan

kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Di sisi lain, perusahaan yang akan

membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain:

perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih

menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang

saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran deviden dan

faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen (Brigham & Houston : 2006).

Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pembagian pandapatan

(earnings) antara pengguna untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai

dividen atau digunakan di dalam perusahaan uang berarti pendapatan tersebut harus

ditahan di dalam perusahaan (Riyanto, 2008). Kebijakan dividen yang diambil

merupakan suatu hal yang penting, bukan saja menyangkut kepentingan perusahaan

tetapi menyangkut kepentingan pemegang saham, para pegawai dan masyarakat juga

terkait di dalamnya. Ini menunjukkan adanya suatu sumber dana digunakan untuk

berbagai aspek dan tujuan ekonomis sendiri-sendiri.

Dalam kebijakan dividen ini diambil keputusan apakah laba yang diperoleh

perusahaan pada umumnya sebagian dari penghasilan bersih setelah pajak (EAT)

akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam

bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

Laba ditahan merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting

untuk membiayai pertumbuhan aset (asset growth), sedangkan dividen merupakan

(14)

kebijakan tentang besarnya laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau

biasa disebut Dividend Payout Ratio. Rasio pembayaran dividen (dividend payout

ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Akan tetapi, dengan menahan laba saat ini dalam jumlah yang lebih besar

dalam perusahaan juga berarti lebih sedikit uang yang akan tersedia bagi pembayaran

dividen saat ini (Van Horne dan Wachowicz, 2013).

Dalam membayarkan deviden, perusahaan dapat menerapkan salah satu dari

keempat jenis kebijakan dividen yang terdiri dari : (1) kebijakan dividen yang stabil,

(2) kebijakan dividen dengan penetapan jumlah minimal dan ekstra dividen, (3)

kebijakan dividen dengan penetapan rasio pembayaran dividen yang konstan, dan (4)

kebijakan dividen yang fleksibel (Riyanto, 2008).

Perusahaan dalam menetapkan kebijakan dividen dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Faktor yang mempengaruhi besarnya dividen telah banyak dikemukakan

banyak ahli. Van Horne dan Wachowicz (2013), menyatakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah peraturan hukum, kebutuhan

pendanaan perusahaan, likuiditas, kemampuan untuk meminjam, batasan-batasan

dalam perjanjian hutang dan pengendalian. Menurut Riyanto (2008), bahwa kebijakan

dividen itu dipengaruhi oleh likuiditas, kebutuhan dana untuk membayar hutang,

tingkat pertumbuhan dan tingkat pengawasan. Menurut Hanafi (2004) , beberapa

faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kesempatan investasi,

(15)

Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu

menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan

antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan

per saham dan laba perusahaan.

Sedangkan menurut Munawir (2001), profitabilitas merupakan kemampuan

suatu perusahaan untuk memperoleh suatu keuntungan. Maka dari itu, semakin

tinggi laba perusahaan semakin besar laba perusahaan yang akan dibagikan. Rasio

yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah tingkat pengembalian ekuitas

pemilik perusahaan atau Return On Equity (ROE). Ekuitas pemilik adalah jumlah

aktiva bersih perusahaan. ROE merupakan salah satu bentuk dari rasio Profitabilitas

yang berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh

keuntungan dalam mengembalikan modal dari para pemegang saham biasa. Rasio ini

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam model ekuitas untuk menghasilkan laba.

Dalam penelitian Diana (2012) dan Suharli (2006) menyatakan bahwa ROE

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap DPR.

Dalam keputusan pembagian dividen perlu juga dipertimbangkan masalah

penjualan (sales) perusahaan. Sales sering digunakan sebagai indikator

pertumbuhan perusahaan. Semakin besar penjualan produk dari sebuah perusahaan

maka semakin besar pula tingkat DPR pada sebuah perusahaan. Perusahaan

(16)

bagi perusahaan (berupa earning) yang tinggi (Dhania : 2010). Sehingga DPR

diharapkan dapat lebih besar. Namun pada penelitian yang menemukan variabel

sales tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPR. Begitu pula pada penelitian Permatasari ( 2009) dimana jika penjualan dari sebuah perusahaan

yang tinggi maka belum tentu perusahaan tersebut mengeluarkan dividen,

walaupun penjualan tinggi belum tentu perusahaan memperoleh laba yang tinggi

yang dapat digunakan untuk membayar dividen. Penelitian yang dilakukan oleh

Chang dan Rhee (1990) dalam Rais (2009), mengungkapkan bahwa pertumbuhan

perusahaan akan memberi pengaruh kuat kepada kebijakan perusahaan, laba

perusahaan, atau dengan kata lain mengurangi jumlah dividen yang dibagikan

kepada pemegang saham. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, akan

semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar

kebutuhan dana di masa yang akan datang, akan semakin memungkinkan

perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam kebijakan dividen adalah

likuiditas. Likuiditas Perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya

dividen yang akan dibayarkan (Riyanto, 2008). Masalah likuiditas berhubungan

dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban

finansialnya yang harus segera dipenuhi. Untuk menilai posisi likuiditas

(17)

dihitung dengan membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancarnya. Aktiva

lancar terdiri dari kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Sedangkan kewajiban

lancar terdiri dari hutang dagang, dan berbagai hutang jangka pendek. Teori ini

didukung oleh penelitian Permatasari (2009), yang menemukan bahwa Current

Ratio berpengaruh signifikan positif terhadap DPR. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Rais (2009) yang menyatakan bahwa current

ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap DPR. Sedangkan pada Sunarto (2003) dan Susana (2006) menemukan bahwa CR memiliki pengaruh

negatif tetapi tidak signifikan terhadap DPR.

Berdasarkan fenomena dan hasil penelitian terdahulu di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Kebijakan Dividen” pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian

karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki aktivitas

produksi yang berkesinambungan, sehingga dibutuhkan pengelolaan modal kerja dan

aktiva yang baik, sehingga rentabilitas ekonominya tinggi, yang pada gilirannya akan

menarik investor untuk menanamkan modalnya. Di samping itu, perusahaan

manufaktur sangat rentan terhadap perkembangan ekonomi internasional dan

memiliki persaingan bisnis yang kuat, sehingga akan sangat menarik jika dikaitkan

dengan kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Penelitian ini menggunakan

(18)

Growth, dan Likuiditas sebagai variabel independen sehingga judul penelitian ini

adalah “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Sales Growth, dan Likuiditas terhadap

Kebijakan Dividen (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2007-2011)”.

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian diatas, penulis merumuskan

dan mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun2007-2011?

1. Bagaimana pengaruh Sales Growth terhadap Kebijakan Dividen pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011?

2. Bagaimana pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2011?

1.2.2. Pembatasan Masalah

Masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini bahwa Dividend Payout

(19)

peroleh dari BEI. Hal ini diduga terjadi karena adanya pengaruh Profitabilitas, Sales

Growth, dan Likuiditas. Dalam penelitian ini sektor yang diteliti adalah hanya perusahaan manufaktur saja yang memiliki laporan keuangan yang lengkap dan

membagikan dividen dalam periode tahun 2007-2011.

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen.

2. Untuk menguji pengaruh Sales Growth terhadap Kebijakan Dividen.

3. Untuk menguji pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen.

1.4.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a) Bagi Manajemen Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan masukan

dalam penentuan kebijakan dividend oleh manajemen perusahaan.

Perhitungan kuantitatif diharapkan dapat menjadi referensi yang mana

menjelaskan hubungan atau pengaruh antara faktor – faktor seperti

(20)

Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pihak

manajemen perusahaan untuk menentukan kebijakan dividen yang tepat.

b) Bagi Pihak Investor

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan

investasi pada masa mendatang. Selain itu penelitian ini juga dapat

dijadikan sebagai sumber informasi bagi investor guna menentukan

investasi.

2. Manfaat Teoritis

Bagi para akademisi, hasil studi ini dharapkan dapat memperkuat atau

mengkonfirmasi teori-teori kebijakan dividen yang sudah ada sebelumnya.

1.5. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi gambaran singkat mengenai hal-hal yang mendorong

dilakukannya penelitian yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi

dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta

(21)

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tinjauan pustaka, penelitian terdahulu, rerangka penelitian dan

perumusan hipotesis penelitian.

Bab III : Obyek dan Metode Penelitian

Bab ini berisi uraian mengenai populasi dan teknik pengambilan sampel,

metode penelitian yang terdiri dari metode penelitian yang digunakan, teknik

analisis, gambaran mengenai opersionalisasi variabel dan pengujian

hipotesis.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan deskripsi hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian

serta implikasi manajerial.

Bab V : Simpulan dan Saran

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari keseluruhan hasil yang telah

diperoleh dalam penelitian ini. Selain itu juga menjelaskan saran untuk

penelitian-penelitian selanjutnya agar dapat lebih mengembangkan

(22)
(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Tujuan dari penelitain ini adalah untuk menguji pengaruh dari Profitabilitas

dengan indikator Return On Equity (ROE), Sales Growth dengan indikator SG dan

Likuiditas dengan indikator Current Ratio(CR) secara parsial terhadap kebijakan deviden dengan indikator Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan-perusahaan

manufajtur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2007 samapi dengan

2011. Adapun simpulan dari penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi Tobit,

dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Profitabilitas dengan

indikator Return On Investment (ROE) berpengaruh positif yang signifikan

terhadap Dividend Payout Ratio .

2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi Tobit,

dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel Sales Growth dengan

indikator Sales Growth (SG) berpengaruh negatif yang tidak signifikan

terhadap Dividend Payout Ratio.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji regresi Tobit,

(24)

Current Ratio (CR) berpengaruh positif yang tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.

5.2. Saran

Setelah menguraikan pembahasan dan kesimpulan dari penelitian, terdapat

beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis:

1. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 (tiga) variabel yang

dipertimbangkan dapat mempengaruhi Dividend Payout Ratio. Untuk

penelitian selanjutnya dapat menambah beberapa variabel lain yang mungkin

dapat berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio. Oleh karena itu bagi

pihak yang akan melakukan penelitian serupa diharapkan menggunakan

variabel independen yang lebih luas agar memperoleh hasil koefisien

determinasi yang lebih besar. Sedangkan bagi pihak yang ingin melakukan

penelitian dengan variabel yang sama, diharapkan menggunakan jumlah

smapel yang lebih besar dan atau periode penelitian yang lebih panjang.

2. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel masih terbatas pada perusahaan

manufaktur sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

menggunakan tambahan sampel penelitian dengan jenis perusahaan yang

berbeda seperti perusahaan perbankan, perusahaan LQ 45 dan sebagainya

dengan tujuan penambahan sampel memungkinkan hasil pengolahan data

(25)

3. Bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus berusaha

dapat memmanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki baik SDM, SDA

secara efektif dan efisien agar dapat memperoleh keuntungan dan mampu

membagikan keuntungannya kepada para pemegang saham sehingga dapat

meningkatkan nilai perusahaan di mata investor.

4. Bagi investor adalah investor akan menanamkan modalnya pada perusahaan

yang memiliki kinerja perusahaan yang baik yang ditunjukkan dengan tingkat

probabilitas yang tinggi yang dapat mengindikasikan bahwa perusahaan

dapat memperoleh keuntungan yang tinggi dan memungkinkan para investor

untuk mendapatkan return dalam bentuk pembagian deividen yang cukup

(26)

71

DAFTAR PUSTAKA

Allen, F. & Michaely, R. (2003) “Payout Policy, Handbook of theEconomics

ofFinance, in: G.M. Constantinides & M. Harris & R. M.Stulz (ed.)”

Handbook ofthe Economics of Finance, edition 1:chapter 7: 337-429.

Ang, Robert, 1997, Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Mediesoft Indonesia

Bringham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2006. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan, Edisi Kesepuluh Buku 1, Salemba Empat : Jakarta.

Budiarti,A. 2009. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Free Cash Flow

Terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan yang Go Publik di Bursa

Efek Indonesia.

Chang, M. Dan Rhee, K.R. 1990. Taxes and Dividend : The Impact of Personal

Taxes on Corporate Dividend Policy and Capital Structure Decisions.

Financial Management.

Dafit, M. 2008. Pengaruh Pertumbuhan Laba Perusahaan, Ukuran Perusahaan,

Solvabilitas, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio

Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam Indeks LQ-45. Skripsi. Universitas

Lampung.

Diana, Nur. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen pada

(27)

72

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Gujarati, D.N. 2006. Basic Econometrics. MacGraw-Hill. USA.

Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE.

Harahap, S.S. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Hatta, A.J.2002. Faktor-faktor yang memperngaruhi Kebijakan Dividen : Investasi

Pengaruh Teori Stakeholder. JAAI Vol.6 Np.2 Desember 2002.

Jogiyanto, H.M. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Laksono, B. 2006. Analisis Pengaruh Return On Asset, Sales Growth, Asset

Growth, Cash Flow dan Likuidasi Terhadap Dividend Payout Ratio (Perbandingan Pada Perusahaan Mutli National Company (MNC) dan Domestic Corporation Yang Listed di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2004). Tesis dipublikasikan.

Marlina, Lisa dan Danica, Clara 2009.Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to

Equity Ratio dan Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio, Jurnal Manajemen Bisnis, Vol.2, No.1, Hal.1-6.

Martono dan Agus Harjito. 2007, Manajemen Keuangan, Cetakan Keenam,

Yogyakarta : Ekonisia.

Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta : Erlangga.

Miller, M. H. & Rock, K. (1985). Dividend Policy under Asymmetric

Information. Journal of Finance, 40.

Modigliani, F. & Miller, M. (1961). Dividend Policy, Growth, and the

(28)

73

Munawir, S.2000. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogjakarta. Liberty.

Musthikawati, Noventri. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi Rasio

Pembayaran DIviden. Surakarta. Skripsi yang dipublikasikan.

Nachrowi, N.D. & H. Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Jakarta: LP-FEUI. Ooi, Joseph T. L. 2001. Dividend Payout Characteristic of U.K Property

Companies. Journal of Real Estate Portofolio Mangement : 133-142.

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyususn Tesis, Bandung: Alfabeta.

Riyanto, B. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE

Sanusi, Anwar. 2011. Metodolodi Penelitian Bisnis. Jakarta. Erlangga.

Sjahrial, Dermawan, M.M. 2006. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Edisi 2.

Jakarta. Mitra Wacana Media.

Sudarsi, Sri 2002, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio

Pada Industri Perbankan yang Listed Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal

Bisnis dan Ekonomi Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung,

Alfabeta.

Suharli, Michell dan Oktorina Mrgawati.2005.Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi pada Equity Securities melalui rasio probabilitas, likuiditasa, dan hutang pada perusahaan public di Jakarta.Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo 15-16

September 2005.

(29)

74

Sunarto dan Kartika, A. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 10,

No.1.

Surakhmad, W.M. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan

Teknik, Bandung: Tarsito.

Tandelilin, E. 2010.Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Yogyakarta: Kanisius.

Van Horne, James and John M. Wachowich, (2013). Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan edisi 12 buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Yuniningsih, 2002, Interpedensi Antara Kebijakan Dividend Payout Ratio,Financial

Leverage dan Investasi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEJ,

Jurnal Bisnis dan Ekonomi ,Vol 9 No.2 .

http://statistika-data.blogspot.com

http://www.lontar.ui.ac.id

Gambar

Tabel 4.2. Uji Heteroskedasticity dengan Uji White .........................................
Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas dengan Uji Jarque Berra .............................

Referensi

Dokumen terkait

Sumber: William Stalling, 2010, Computer Organization and Architecture: Designing for Performance, 8th edition5. 7.3

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik 500a. Lainnya

Jika seluruh proses telah dilakukan, selanjutnya operator perguruan tinggi memberikan user dan password tersebut kepada calon peserta yang telah didaftarkan

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019.. PEMERINTAH KABUPATEN

Keenan, bahwa sejak hari-hari Bretoon Woods 1 dan 2, Barat telah memotong kami seluruhnya dari aset kami sendiri sementara, pada waktu yang sama, secara ilegal menggunakan

Timbulnya gejala menguning dan kerdil pada varietas Batang Sungkai (Gambar 3) paling cepat dibandingkan dengan varietas lainnya, hal ini disebabkan varietas Batang

Aplikasi e-office disposisi dokumen ini dapat membantu staff dalam memberikan informasi progress dokumen yang sedang berjalan serta dapat mendristribusikan surat sesuai

sekali digunakan karena strukturnya yang kuat namun memiliki berat yang ringan. Diantaranya sebagai bahan dasar body mobil, bahkan pesawat yang membutuhkan struktur bahan