• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK MOBILITAS ULANG-ALIK BURUH KE KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARAKTERISTIK MOBILITAS ULANG-ALIK BURUH KE KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK MOBILITAS ULANG-ALIK BURUH

KE KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NUR ATIKAH

NIM. 309131057

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih

dan karunia-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Karakteristik Mobilitas Ulang-alik Buruh ke Kawasan Industri Medan

(KIM)” penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan pada jurusan pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami hambatan. Maka

dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan, bimbingan dan arahan baik secara moral, spiritual maupun

material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sebagai ucapan rasa syukur, maka

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rektor Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si dan pembantu Rektor

Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu dan sangat penuh kesabaran dalam membimbing penulis

selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. W.Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

(4)

iv

6. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis

ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.

7. Bapak Direktur Utama PT. (Persero) Kawasan Industri Medan yang telah

memberikan izin untuk mengadakan penelitian di PT. (Persero) Kawasan

Industri Medan.

8. Teristimewa kepada kedua orangtua Ayahanda (Alm. Ikhwan Mirza Rangkuti)

dan Ibunda (Nikmatul Wardiah Lubis) tercinta beserta seluruh keluarga abang

dan adik saya yang selalu memberikan dukungan sehingga memperlancar

penulisan skripsi.

9. Sahabat senasib dan seperjuangan dalam susah maupun senang, Ihsan Fadlillah,

Juanda Aditia, Septian Azwar, Ratna Juwita, Novina Inatarina, Zulfauzi

Kurnadi, M. Habib Syakdan dan semua teman – teman kelas B Reguler 2009

yang tidak bisa disebutkan satu persatu saya mengucapkan banyak terimakasih.

Penulis menyadari bahwa di dalam tulisan ini masih banyak terdapat

kekurangan- kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak demi penyempurnaan selanjutnya. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Agustus 2013 Penulis

Nur Atikah

(5)

vii

ABSTRAK

Nur Atikah, Nim.309131057. Karakteristik Mobilitas Ulang-Alik Buruh Ke

Kawasan Industri Medan (KIM). Skripsi. Jurusan pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Karakteristik buruh yang melakukan mobilitas ke Kawasan Industri Medan (KIM) (2) Pergerakan buruh menuju Kawasan Industri Medan (KIM).

Penelitian dilaksanakan di Kawasan Industri Medan 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh buruh di Kawasan Industri Medan dengan jumlah 35.000, pengambilan sampel dengan tabel Krecjie berjumlah 380 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan komunikasi tidak langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

(6)

viii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

(7)

ix

BAB III : METODE PENELITIAN ... 31

A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ... 36

E. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH KAWASAN INDUSTRI ... 38

A. Kondisi Fisik ... 38

B. Kondisi Nonfisik ... 42

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Hasil Penelitian ... 52

B. Pembahasan ... 64

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(8)

x

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Bentuk-bentuk Mobilitas Penduduk ... 12

2. Tabel Krijcie ... 34

3. Jumlah Responden Penelitian ... 35

4. Komposisi Saham Kawasan Industri Medan ... 40

5. Luas Areal Kawasan Industri Medan ... 41

6. Perusahaan di Kawasan Industri Medan ... 45

7. Jumlah Karyawan PT. Kawasan Industri Medan ... 46

8. Jumlah Karyawan PT. KIM (Persero) Menurut Jenis Kelamin ... 46

9. Jumlah Karyawan PT. KIM (Persero) Menurut Kelompok Umur ... 47

10. Jumlah Karyawan PT. KIM (Persero) Menurut Tingkat Pendidikan ... 48

11. Jumlah Karyawan PT. KIM (Persero) Menurut Status Kepegawaian ... 49

12. Komposisis Responden Menurut Umur ... 52

13. Komposisi Responden Menurut Jenis Kelamin ... 53

14. Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 54

15. Status Tempat Tinggal Responden ... 55

16. Status Tempat Tinggal Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

17. Jarak Tempuh Responden ... 56

18. Waktu Yang Diperlukan Responden Ke Tempat Kerja dengan Angkutan Umum ... 57

(9)

20. Transportasi Yang Digunakan Responden ke Tempat Bekerja ... 59

21. Jenis Transportasi yang digunakan responden berdasarkan Jenis Kelamin . 59

22. Alasan Responden Menggunakan Angkutan Umum ... 60

23. Alasan Responden Menggunakan sepeda Motor ... 60

24. Pengeluaran Responden Untuk Membayar Ongkos Angkutan Dalam 1 Hari 70

25. Pengeluaran Responden Untuk Membayar Biaya Angkutan Per Bulan ... 62

26. Pengeluaran Responden Untuk Membayar Biaya Sepeda Motor Dalam 1 Hari

(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Faktor-faktor Determinan Mobilitas Penduduk ... 14

2. Hubungan antara Kebutuhan dengan Pola Mobilitas Penduduk ... 17

3. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan ... 24

4. Skema Kerangka Berfikir ... 32

5. Pengolahan Limbah ... 43

6. Contoh Layanan Komersil ... 44

7. Struktur Manajemen KIM ... 49

8. Site Plan Kawasan Industri Medan ... 50

(11)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Angket Penelitian ... 72

2. Rekapitulasi Hasil Kuesioner ... 73

3. Tabulasi Data Primer ... 75

4. Dokumentasi Penelitian ... 85

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang Masalah

Industrialisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat yang lebih maju dan bermutu. Seperti halnya di negara-negara berkembang

industrialisasi menjadi pola umum pembangunan ekonomi, yang ditunjukkan oleh

adanya pergeseran peran sektor pertanian ke sektor nonpertanian (industri).

Pengembangan sektor industri sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi

merupakan bagian dari strategi pembangunan dengan alasan sektor nonpertanian

(industri) mengalami perkembangan yang lebih cepat dibandingkan sektor pertanian.

Perubahan struktural yang menyertai proses industrialisasi biasanya diiringi dengan

transformasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor nonpertanian (industri).

Adanya transformasi tenaga kerja yang bersifat sektoral ini biasanya juga diikuti

dengan mobilitas penduduk (tenaga kerja) secara geografis.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang menitikberatkan

pembangunan ekonomi di bidang industri secara langsung mengalami perubahan

komposisi tenaga kerjanya. Hal ini berkaitan dengan dualisme Desa-Kota

perekonomian Indonesia yaitu perekonomian pedesaan dicirikan dengan dominasi

sektor primer (pertanian dan pertambangan) sedangkan perekonomian perkotaan

didominasi oleh sektor nonpertanian. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian

Indonesia dan kualitas penduduk yang terus meningkat, memberi peluang yang lebih

(13)

2

satu sektor ke sektor lain, serta satu daerah ke daerah lain untuk mengejar

produktivitas yang lebih tinggi.

Pergerakan tenaga kerja tidak hanya disebabkan oleh tekanan penduduk

terhadap lahan, tetapi juga tuntutan tenaga kerja untuk memperoleh peluang dan

kesempatan kerja terbaik. Banyak faktor-faktor terkait yang saling mempengaruhi,

faktor-faktor tersebut diduga berhubungan dengan keadaan sosial dan ekonomi

seseorang. Keadaan ekonomi merupakan faktor pendorong terbesar pekerja untuk

melakukan mobilitas dan faktor penarik yang menjadi alasan utamanya adalah untuk

meningkatkan pendapatan (Panjaitan, 2011).

Kota Medan sebagai pusat pertumbuhan dan perkembangan kawasan

Indonesia bagian barat sekaligus pusat pemerintahan di Propinsi Sumatera Utara

menjadi salah satu tujuan tenaga kerja yang melakukan mobilitas. Mobilitas

dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor pendorong dan penarik seperti

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi. Terkait

juga dengan konsep pengembangan kota “metropolitanisasi” dengan kota dan

kabupaten di sekitar/tetangganya dengan sebutan MEBIDANG (Medan, Binjai, Deli

Serdang), maka Kota Medan termasuk salah satu wilayah yang diprioritaskan

penataan ruangnya dalan skala nasional, dan termasuk juga dalam kawasan segitiga

pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) wilayah

pusat pengembangan di kota medan dibagi menjadi lima wilayah.

Pusat pengembangan Kota Medan yang yang dibagi kedalam lima wilayah

pusat pengembangan menjadikan konsentrasi kegiatan terbagi kedalam beberapa

(14)

3

perdagangan, CBD, pemerintahan, pendidikan, hutan kota, dan konservasi. Salah

satunya adalah pusat pengembangan industri.

Keseriusan Pemko Medan dalam pengembangan kawasan industri bukanlah

suatu hal yang mengherankan, jika melihat keuntungan yang diperoleh dari

pengembangan kawasan industri. Salah satunya adalah membuka lapangan kerja

baru yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja. Medan sebagai kota terkemuka dan

terbesar ke-3 di Indonesia menyiapkan berbagai fasilitas dan penunjang bagi

kegiatan industri, termasuk menyediakan kawasan industri yang modern dan

terkelola secara professional. Kawasan industri adalah zona/wilayah yang ditetapkan

oleh pemerintah sebagai kegiatan industri.

Kawasan Industri Medan (KIM) yang terletak di Provinsi Sumatera Utara.

Tepatnya di sebelah Utara Kota Medan dan menjadi lokasi yang sangat strategis,

karena berdekatan dengan infrastruktur Pelabuhan Belawan sebagai gerbang

pelabuhan laut bagi keluar masuknya berbagai produk industri. Hanya dengan jarak

15 km dan jarak tempuh 10 menit ke Pelabuhan Belawan, 10 km ke pusat Kota

Medan, 15 km ke bandara Polonia, serta 50 km ke Bandara Kuala Namu melalui Tol

Belmera (PT. Persero Kawasan Industri Medan, 2013).

Kawasan ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988, dengan kepemilikan

saham terdiri dari Pemerintah RI 60%, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 30%,

dan Pemerintah Kota Medan 10%. Bersama dengan Pemerintah, baik Pusat maupun

Daerah, kawasan ini tetap berupaya memajukan roda perekonomian Sumatera Utara

dengan memberi dukungan sepenuhnya bagi pertumbuhan Industri di Sumatera Utara

(15)

4

buruh lebih kurang 35.000 orang yang bekerja di berbagai jenis industri (relatif

tergolong besar agroindustri) seperti Industri hasil laut (cold storage), industri

pengalengan ikan, industri makanan dan minuman, industri biskuit, industri tepung

coklat, industri coklat, industri rotan, industri meubel, industri bahan bangunan,

industri baja, industri keramik, industri berbasis CPO, dan lain-lain (PT. Persero

Kawasan Industri Medan, 2013).

Keberadaan industri-industri di Kawasan Industri medan tersebut (KIM)

mempengaruhi pergerakan tenaga kerja yang muncul dari keterkaitan antara industri

dengan tenaga kerja, dimana hal tersebut terjadi hubungan yang bersifat saling

menguntungkan dan membutuhkan. Berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003

tentang ketenagakerjaan, mengenai batas istilah yang dimaksud dengan hubungan

industri dengan tenaga kerja ditentukan pada pasal 16 yaitu Hubungan industrial

adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses

produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan

pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Industri memerlukan tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor

penunjang keberhasilan proses produksi, sebaliknya tenaga kerja juga menjadikan

industri sebagai wadah untuk memperoleh pendapatan. Dengan kata lain, tenaga

kerja sangat mempengaruhi produktifitas dari suatu industri. Kawasan Industri

Medan (KIM) mampu menyerap ribuan tenaga kerja yang ikut memadatkan lalu

lintas di kawasan tersebut setiap harinya. Tenaga kerja tersebut tidak hanya berasal

(16)

5

kawasan industri tersebut sehingga membutuhkan jarak tempuh untuk mencapai

industri.

Pergerakan tenaga kerja dari tempat tinggal ke kawasan industri akan

menambah beban transportasi kota dan arus lalu lintas, indikasinya terlihat pada pagi

dan sore hari, saat pergantian shift karyawan. Belum lagi mobilitas bahan baku dan

distribusi produk-produk industri yang menambah keramaian lalu lintas. Dapat

dikatakan, selain adanya aktivitas pendidikan, perdagangan kemacetan lalu lintas

yang terjadi di Kota Medan disebabkan juga oleh pergerakan tenaga kerja yang

setiap harinya memadati jalan. Fenomena yang terjadi pada tenaga kerja tersebut

dikatakan sebagai commuter.

Menglaju (commuting) merupakan perpindahan penduduk horizontal atau

secara geografis yang melintasi batas wilayah tertentu, biasanya dalam kurun waktu

6 jam sampai dengan satu hari. Commuter merupakan pergerakan penduduk atau

mobilitas sirkuler yang dapat terjadi antara desa dan desa, desa dengan kota, kota

dengan desa, dan kota dengan kota (Mantra, 2000).

Pergerakan yang dilakukan tenaga kerja ke Kawasan Industri Medan (KIM)

merupakan fenomena commuter atau pergerakan ulang-alik. Suatu pergerakan

membutuhkan jarak tempuh yang menyita tenaga, waktu perjalanan, alat transportasi

yang digunakan serta biaya yang harus dikorbankan oleh tenaga kerja untuk

perjalanan pergi ke tempat bekerja dan kembali ke rumah menjadi hal penting yang

perlu dipertimbangkan. Terkait dengan Keputusan Plt Gubernur Sumatera Utara

(17)

6

ditetapkan sebesar Rp1,375 juta. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikaji tentang

mobilitas buruh ke Kawasan Industri Medan (KIM) tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Kedudukan Kawasan Industri Medan (KIM) sebagai pusat kawasan kegiatan

industri di Kota Medan memiliki konsekuensi terhadap kebutuhan tenaga kerja yang

banyak. Hal ini sangat potensial menimbulkan terjadinya peningkatan pergerakan

tenaga kerja ke Kawasan Industri Medan (KIM).

Permasalahan yang terkait dengan mobilitas ulang-alik buruh ke KIM adalah

(1) Karakteristik buruh pelaku mobilitas ulang-alik, (2) arah dan jumlah pergerakan

buruh tersebut, (3) dampak positif dan negatif adanya mobilitas ulang-alik buruh, dan

(4) faktor pelancar mobilitas ulang-alik buruh.

Berdasarkan hal tersebut seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan

wilayah di lokasi yang berdekatan mobilitas penduduk semakin bervariasi.

Sedangkan perkembangan prasarana jalan yang relatif kecil menyebabkan kinerjanya

mengalami penurunan. Banyak faktor terkait yang saling mempengaruhi,

faktor-faktor tersebut berhubungan dengan perkembangan wilayah yang ditunjukkan

dengan perubahan tata guna lahan dan perkembangan volume lalu lintas.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah serta mengingat luasnya permasalahan

yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut tentang mobilitas buruh ke Kawasan

Industri Medan (KIM), maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang

(18)

7

1. Karakteristik buruh pelaku mobilitas ulang-alik yang ditinjau dari segi umur,

jenis kelamin, pendidikan, dan tempat tinggal.

2. Pergerakan buruh yang meliputi jarak tempuh, waktu tempuh, biaya dan

transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan ulang-alik.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah karakteristik buruh pelaku mobilitas ulang-alik ke Kawasan

Industri Medan (KIM) ditinjau dari segi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan

tempat tinggal ?

2. Bagaimanakah pergerakan (mobilitas) buruh Kawasan Industri Medan (KIM)

yang meliputi jarak tempuh, waktu tempuh, biaya dan transportasi yang

digunakan untuk melakukan perjalanan ulang-alik ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Karakteristik buruh pelaku mobilitas ulang-alik ke Kawasan Industri Medan

(KIM) ditinjau dari segi umur, jenis kelamin, pendidikan, dan tempat tinggal.

2. Pergerakan (mobilitas) buruh Kawasan Industri Medan (KIM) yang meliputi

jarak tempuh, waktu tempuh, biaya dan transportasi yang digunakan untuk

(19)

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai gambaran tentang karakteristik buruh pelaku mobilitas serta pola

pergerakannya menuju Kawasan Industri Medan (KIM).

2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah umumnya dan pengelola kawasan

industri khususnya mengambil kebijakan dalam peningkatan kesejahteraan

buruh.

3. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pembaca tentang permasalahan

yang akan diteliti.

4. Menambah wawasan penulis dalam menyusun karya ilmiah dalam bentuk

(20)

68

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Beberapa hal yang perlu disimpulkan dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Buruh yang melakukan mobilitas ulang-alik ke Kawasan Industri Medan adalah

usia 17-51 tahun. Dan jumlah wanita lebih banyak (71,6) dari pria (28,4).

Tingkat pendidikan mereka pada umumnya tamatan dari SMA (55,3%), SMP

(54,7%), dan tamat dari SD (10%). Sebagian besar mereka masih tinggal di

rumah sewa (58,7%) dan sudah memiliki rumah pribadi (41,3%).

2. Pergerakan Buruh menuju Kawasan Industri Medan menggunakan transportasi

angkutan umum (78,2%) lebih banyak dari pengguna sepeda motor (21,8%).

Mereka menempuh jarak bervariasi mulai lebih kecil dari 5 km hingga lebih

besar dari 15 km. Waktu tempuh mereka adalah lebih kecil dari 15 menit sampai

dengan lebih dari 15 menit. Persentase tertinggi adalah waktu tempuh 15-30

(21)

69

B. Saran

1. Diperlukan peran aktif pemerintah, khususnya pemerintah Kota Medan serta

pengelola Kawasan Industri Medan untuk mengatasi masalah mobilitas

ulang-alik buruh, karena tidak dapat dipungkiri bahwa buruh sangat berperan penting

dalam menanggulangi jumlah pengangguran di perkotaan dan merupakan bagian

penting dari suatu proses produksi atau dengan kata lain buruh sangat

menentukan produksi yang secara tidak langsung akan meningkatkan

perekonomian.

2. Menjadikan evaluasi bagi pemerintah kota ataupun dinas terkait untuk membuat

kebijakan yang berhubungan dengan transportasi. Baik dari segi sarana maupun

prasarana dan sebagai bahan pendukung untuk pengembangan kawasan hunian

buruh di Kawasan Industri yang layak huni serta harga terjangkau, hal tersebut

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Mantra, Ida Bagus. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Munir, R. 2000. “Migrasi”, Dasar-dasar Demografi. Jakarta : UI-Press.

PT. Kawasan Industri Medan (Persero) dalam angka 2012.

Panjaitan, Cristiani. 2011. Analisis Mobilitas Ulang-Alik Pekerja pada Sektor Informal ke Kota Tebing Tinggi. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Roslan, Abd Rahman. 2004. Industri dan Pengaruh Kawasan Pekerjaan : Analisis Perjalanan ke Tempat Kerja di Kawasan Perindustrian Pasir Gudang, Johor.

Skripsi. Kuala Lumpur : Fakulti Sastera dan Sains Sosial, Universitas Malaya.

Setiyohadi, Imam. 2008. Karakteristik dan Pola Pergerakan Penduduk Kota Batam dan Hubungannya dengan Perkembangan Wilayah Hinterland. Tesis. Semarang : Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Sitanala, Frans. 2005. Pergerakan Penduduk Kota Depok Menuju ke Tempat Bekerja pada Tahun 2001. Jurnal Makara, Sains, Vol. 9, No. 1. Depok : Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.

Sitorus, Sudarman S. 2011. Pola Pergerakan Penduduk Kecamatan Percut Sei Tuan.

Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Sumaatmadja, Nursid. 1981. Studi Geografi : Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Bandung : Alumni.

Sugiharto. 2007. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan : USU Press.

Sugiyarto, Bambang. 2008. Analisis Pola Perjalanan Transportasi Penduduk Daerah Pinggiran. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, No.1 Vol 10 – Januari 2008,

hal 57-74. Semarang : UNNES.

Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabetha.

Situmorang, Riwanto. 2008. Analisis Mobilitas Penduduk Ulang-alik di Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

(23)

71

Tika, Moh Pabundu. 2006. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara.

The President Post Indonesia April 2013, edisi 14. Melirik Pengembangan Kawasan Industri di Indonesia. E-paper. Online 25 April 2013 Pukul 08.25

Todaro, M.P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Alih bahasa oleh Aminuddin dan Ghalia Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan. Bandung : ITB.

Yuliarti, Rusdiana. 2009. Karakteristik Penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi.

Skripsi. Depok : Departemen Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia.

http ://www.hki-industrialestate.com, diakses 30 Februari 2013 Pukul 21.32 WIB.

Gambar

Tabel Krijcie  ................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dilaksanakannya kebijaksanaan penjualan kre dit maka perusahaan telah melakukan investasi dari sebagi an dananya kedalam piutang untuk suatu jangka waktu ter - tentu,

 Bagian yang membahas biaya pokok dari suatu pusat administrative atau pendukung tersebut termaksud biaya untuk “tetap berada dalam bisnis (being in business)” ditambah

Sistem yang berjalan seperti ini membuat informasi yang di dapat pada divisi-divisi yang terlibat pada manajemen rantai pasok departemen Abaka berjalan lambat

[r]

Alat ini didasarkan pada kerja resistor peka cahaya ( LDR ), begitu LDR tidak terkena cahaya maka rangkaian akan aktif dan lampu akan menyala dan begitu pula sebaliknya apabila

[r]

Rangkaian alat uji kecepatan reaksi ini merupakan salah satu rangkaian permainan elektronik yang unik yang dapat kita gunakan untuk menguji kecepatan reaksi pemain dengan menekan

[r]