• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Sipil

Program Studi Diploma III Teknik Sipil

Oleh :

MUHAMMAD FAISAL ALAWI

0902160

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS KEBUTUHAN PARKIR RUMAH

SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Muhammad Faisal Alawi

Program Studi D3 Teknik Sipil, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia,

Jln. Dr. Setia Budi No. 229 Bandung

ABSTRAK

Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung merupakan satu-satunya rumah sakit mata milik pemerintah yang berada di pusat kota, merupakan tempat strategis. Dengan masalah parkir yang cukup serius, maka perlu adanya studi analisis tentang karakteristik parkir pada rumah sakit tersebut. Dalam analisis ini dilakukan survei volume kendaraan selama 12 jam pengamatan, untuk mendapatkan durasi parkir, indeks parkir, waktu puncak kendaraan masuk dan waktu puncak kendaraan keluar, akumulasi parkir, serta faktor-faktor kebutuhan parkir, data-data ini dapat digunakan untuk perencanaan parkir yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan parkir dimasa yang akan datang. Dari hasil analisis ini didapat bahwa pada Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung kapasitas ruang parkir yang tersedia tidak mencakupi lagi untuk kendaraan yang akan parkir. Ini terbukti dari perbandingan indeks parkir suplai dan indeks kebutuhan parkir didapat nilai indeks parkir suplai untuk kendaraan roda dua adalah 1,84 % sedangkan untuk kendaraan roda empat adalah 8,13 %, dengan indeks kebutuhan parkir untuk kendaraan roda dua adalah 2,60 % dan untuk kendaraan roda empat 10,9 %, dengan kata lain nilai indeks kebutuhan parkir lebih besar dari pada indeks parkir suplai, dengan selisih untuk kendaraan roda dua adalah 0,76 % sedangkan untuk kendaraan roda empat adalah 2,77 %. Sehingga dapat dimpulkan bahwa ruang parkir yang tersedia tidak mencukupi lagi untuk kendaraan parkir. Untuk itu sangat diperlukan perencanaan yang baik agar Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung ini dapat lebih ditingkatkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Ruang Lingkup Pembahasan ... 3

1.4Maksud dan Tujuan ... 4

1.5Metode Pelaksanaan ... 4

1.6Lokasi Survei ... 5

1.7Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Parkir ... 8

2.2 Cara dan Jenis Parkir ... 8

(4)

2.2.2 Berdasarkan Jenis Kendaraan ... 12

2.2.3 Berdasarkan Statusnya ... 12

2.2.4 Berdasarkan Pengoprasiannya ... 13

2.2.5 Berdasarkan Pemiliknya ... 14

2.3 Karakteristik Parkir ... 14

2.4 Layout Bangunan Parkir ... 16

2.5 Ketersediaan Petak Parkir ... 22

2.6 Satuan Ruang Parkir (SRP) ... 26

2.7 Tarif Parkir ... 30

2.8 Sistem Pengaturan dan Pengendalian Parkir ... 31

2.8.1 Sistem pengaturan Parkir ... 31

2.8.2 Pengendalian Parkir ... 31

2.9 Kebutuhan Parkir ... 32

2.10 Standard Kebutuhan Parkir ... 33

BAB III PROSEDUR ANALISIS 3.1 Identifikasi Masalah ... 36

3.2 Studi Pustaka ... 36

3.3 Observasi Lapangan ... 36

3.4 Pengumpulan Data ... 37

3.4.1 Pengambilan Data Primer ... 37

3.4.2 Pengambilan Data Skunder ... 38

(5)

3.6 Waktu Pengamatan ... 40

3.7 Situasi Lokasi Survei ... 40

3.8 Analisis Data ... 42

3.9 Kesimpulan dan Rekomendasi ... 43

BAB IV ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Volume Kendaraan Parkir ... 44

4.2 Frekuensi Parkir ... 45

4.3 Karakteristik Parkir ... 47

4.3.1 Akumulasi Parkir ... 48

4.3.2 Durasi Parkir ... 55

4.3.3 Indeks Parkir ... 59

4.3.4 Tingkat Pergantian (Parking Turn-Over) ... 59

4.4 Faktor Kebutuhan Parkir ... 60

4.5 Indeks Parkir Suplai (Parking Suplay Indeks) ... 65

4.6 Indeks Kebutuhan Parkir (Parking Demand) ... 66

4.7 Karakteristik Ukuran petak Parkir ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Rekomendasi ... 72

DAFTAR PUSTAKA

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Ketersediaan ruang parkir merupakan masalah yang menjadi fenomena

biasa terutama di kota-kota besar, seiring dengan meningkatnya kepemilikan

kendaraan bermotor fasilitas ruang parkir merupakan kebutuhan yang sangat

penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

transportasi.

Meningkatnya tingkat urbanisasi suatu kota dengan berkembangnya

pusat-pusat kegiatan masyarakat baik sebagai pusat-pusat ekonomi, industri, perdagangan dan

lain-lain, mengakibatkan bertambahnya populasi suatu kota. Pertambahan

populasi suatu kota menuntut akan ketersediaannya fasilitas-fasilitas umum,

seperti fasilitas kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.

Kegitan-kegiatan pada suatu fasilitas umum biasanya terjadi masalah pada

perparkiran. Jika suatu fasilitas umum tidak dilengkapi dengan fasilitas parkir

yang memadai akan menyebabkan pengguna kendaraan akan memarkir

kendaraannya di bahu jalan (on street parking). Kondisi ini akan mengurangi

kapasitas jalan yang ada, dan jika hal ini diabaikan dan lalu lintas yang melewati

jalan tersebut cukup besar maka masalah selanjutnya adalah kemacetan. Pada

akhirnya terjadi pemborosan bahan bakar, suku cadang kendaraan yang

(7)

Salah satu fasilitas umum di bidang kesehatan yang menyedot banyak

pengunjung adalah rumah sakit. Penyediaan fasilitas parkir pada rumah sakit

sangatlah penting, karena selain tingkat bangkitan lalu lintasnya yang cukup

tinggi, biasanya rumah sakit berada di lokasi yang mudah di capai oleh

masyarakat. Lokasi yang strategis ini biasanya memiliki karakteristik lalu lintas

yang padat dan harga lahan untuk parkir yang relatif mahal. Banyak rumah sakit

yang kurang dalam penyediaan fasilitas parkir, menyebabkan meluasnya

penggunaan fasilitas parkir ke jalan-jalan yang dapat mengganggu kinerja jalan

tersebut. Dengan meningkatnya jumlah pasien membawa dampak meningkatnya

kepemilikan kendaraan yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan ruang parkir

untuk memarkir kendaraan pengunjung yang datang ke rumah sakit tersebut.

Rumah Sakit Mata Cicendo yang terletak di pusat kota Bandung,

merupakan tempat yang strategis tepatnya di sebelah Gedung Pakuan (kediaman

resmi Gubernur Jawa Barat), dekat dengan Stasiun Kereta Api Bandung. Akses

menuju ke Rumah Sakit Mata Cicendo ini melewati jalan Cicendo yang pada

waktu tertentu atau biasanya pada pukul 10.00 – 12.00 pada jalan itu sangat macet

karena adanya kendaraan yang parkir (on street parking) pada badan jalan

Cicendo yang sebagian besar adalah pengunjung Rumah Sakit Mata Cicendo.

Fasilitas Ruang parkir Rumah Sakit Mata Cicendo yang tersedia ± 20%

dari kebutuhan ruang parkir yang seharusnya, jadi kebutuhan ruang parkir pada

Rumah Sakit Mata Cicendo sangatlah kurang untuk rumah sakit kelas nasional.

Fasilitas ruang parkir pada rumah sakit berpengaruh pada keamanan dan

(8)

murah, dan lokasi parkir yang dekat dengan pintu masuk maka akan lebih

membantu dari pengunjung yang datang.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditentukan identifikasi masalah

sebagai berikut :

a. Pada jam-jam tertentu atau biasanya pada pukul 10.00 perparkiran Rumah

Sakit Mata Cicendo sangat padat.

b. Hal tersebut diatas mengakibatkan kapasitas parkir rumah sakit tidak dapat

menampung jumlah kendaraan yang akan parkir.

c. Banyak kendaraan yang parkir di luar area rumah sakit atau di bahu jalan

yang tidak pada tempatnya yang mengganggu kinerja jalan.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan pada tulisan ini adalah sebagai berikut :

a. Analisis dilakukan dengan menghitung banyak dan luasnya ruang parkir yang

tersedia untuk kendaraan parkir, dengan kata lain menghitung kapasitas ruang

parkir yang terdapat pada rumah sakit.

b. Jumlah tempat tidur yang tersedia dan jumlah tempat tidur yang terisi.

c. Waktu pengamatan dilakukan pada pukul 06.00 – 18.00 WIB. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui apakah kapasitas Rumah Sakit Mata Cicendo

dapat menampung jumlah kendaraan yang parkir dan untuk mengetahui

(9)

1.4Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pada analisis ini adalah sebagai berikut :

a. Menganalisa kapasitas ruang parkir Rumah Sakit Mata Cicendo dalam

menampung jumlah kendaraan yang parkir.

b. Mendapatkan data-data tentang jam atau waktu dimana parkir pada rumah

sakit menjadi padat.

c. Menganalisis kebutuhan ruang parkir Rumah Sakit Mata Cicendo

berdasarkan tempat tidur yang tersedia..

d. Menganalisis kebutuhan ruang parkir Rumah Sakit Mata Cicendo

berdasarkan luas lantai bangunan.

1.5Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan yang digunakan pada laporan, yaitu :

a. Studi literature, yaitu yang bertujuan untuk mendapatkan teori-teori yang

berhubungan dengan tugas akhir.

b. Pengambilan teori-teori dari beberapa sumber bacaan yang berhubungan

dengan pengerjaan studi ini.

c. Analisis, yaitu bertujuan untuk mendapatkan data-data lapangan yang

berhubungan dengan kebutuhan parkir. Dari data ini nantinya ditemukan hasil

(10)

Studi ini dibutuhkan untuk mendapatkan :

1) Data-data primer

Data-data yang berhubungan langsung dari hasil survey yang dilakukan

dilapangan, yaitu :

- Melakukan survei terhadap jumlah ruang parkir.

- Melakukan survei terhadap jumlah kendaraan parkir.

- Melakukan survei terhadap waktu keluar masuk kendaraan.

2) Data sekunder

Data-data lapangan yang bersumber dari instansi terkait dan data-data yang

didapat melalui asumsi dan teori-teori yang diperoleh melalui buku-buku

literatur yang berhubungan dengan tugas akhir ini.

Data-data yang diperoleh dari instansi terkait berupa :

- Data jumlah tempat tidur yang tersedia.

- Data jumlah tempat tidur yang terisi.

- Data luas lantai bangunan.

Data-data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis

statistik yang menyajikan data tertentu dalam bentuk tabel dan diagram. Dan

perhitungan berdasarkan formula yang ada sehingga dapat nilai-nilai dan

parameter-parameter yang dimaksud.

1.6Lokasi Survei

Secara geografis lokasi pengambilan data atau survei (Rumah Sakit Mata

(11)

Pakuan (kediaman resmi Gubernur Jawa Barat), dekat dengan Stasiun Kereta Api

Bandung, tepatnya di jalan Cicendo no.4 Bandung.

Gambar 1.1 Peta lokasi penelitian (Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung).

Sumber : Google Maps.

1.7Sistematika Penulisan

Pembahasan tugas akhir ini dibuat dengan sistematika penulisan, Bab I

Pendahuluan, berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, ruang lingkup

pembahasan, maksud dan tujuan, metode pelaksanaan, lokasi survey

(pengambilan data), sistematika penulisan. Bab II Studi Pustaka, berisi

uraian-uraian dasar teori yang mendukung analisis permasalahan yang akan dilakukan.

Bab III Prosedour Analisis, berisi uraian kerangka pemikiran dan pengambilan

data yang akan dianalisis. Bab IV Hasil Analisis dan Pengolahan Data, berisi Lokasi Survei :

(12)

pembahasan mengenai tata cara dan pengumpulan data dari hasil analisis dan

pengolahan terhadap data tersebut. Bab V Penutup, berisikan tentang kesimpulan

yang diperolehkan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan rekomendasi

mengenai temuan-temuan penting untuk dijadikan masukan yang diperoleh dari

(13)

BAB III

PROSEDUR ANALISIS

Penyususnan laporan ini meliputi tahapan pelaksanaan studi dan uraian

analisis yang digunakan. Adapun tahapan yang dilakukan dalam analisis ini

seperti pada diagram alir di bawah ini :

Gambar 3.1 Diagram alir penyusunan laporan Kesimpulan dan

- Data jumlah tempat tidur tersedia. - Data jumlah temapat tidur terisi. - Data jumlah dokter dan

karyawan. - Gambar denah. Data Primer

- Survey jumlah petak parkir. - Survey jumlah kendaraan

parkir. Pengumpulan bahan dan studi literature.

(14)

3.1 Identifikasi Masalah

Ruang parkir RSM. Cicendo pada waktu tertentu sangat padat, yang

mengakibatkan pegunjung rumah sakit memarkir kendaraannya di bahu jalan yang

dapat mengganggu kinerja ruas jalan yang ada dan mengakibatkan kemacetan.

Dengan adanya evaluasi ketersediaan ruang parkir RSM. Cicendo dapat

mengetahui kapasitas ruang parkir dan luas petak parkir yang seharusnya pada

perperkiran RSM. Cicendo.

3.2 Studi Pustaka

Adalah pengumpulan data-data dari hasil penyelidikan, penelitian,

pedoman (Pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir, 1996), bahan acuan,

maupun standar. Data-data ini dalam proses pengumpulannya melalui

perpustakaan ataupun instansi-instansi yang terkait.

3.3 Observasi Lapangan

Untuk mengetahui kondisi lokasi yang menjadi objek studi secara umum

dan lebih nyata, dibutuhkan observasi lapangan yang merupakan suatu kegiatan

pengamatan yang dilaksanakan secara langsung di lokasi studi. Dengan kegiatan

ini, diharapkan ada visualisasi yang membantu proses penyusunan Laporan Tugas

(15)

3.4 Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, survey

dilakukan secara serentak pada lokasi yang ditinjau. Pengamatan dilakukan

sekaligus diupayakan mengumpulkan keterangan dari pihak pengelola perparkiran

untuk mendapat informasi tentang fasilitas perparkiran. Berdasarkan data yang

telah tersedia dilakukan analisa untuk memperoleh hasil yang diharapkan dari

penelitian ini.

Data-data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah :

a. Data sekunder yang didapat dari instansi RSM. Cicendo.

b. Data primer didapat dari pengamatan lapangan.

3.4.1 Pengambilan Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil survey dan wawancara dilapangan.

Adapun data-data tersebut adalah sebagai berikut :

a. System parkir.

Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui penataan parkir di RSM.

Cicendo.

b. Survey jumlah ruang parkir yang tersedia.

Menghitung dan mengukur petak ruang parkir yang ada di RSM. Cicendo.

(16)

d. Survey jam masuk dan jam keluar kendaraan.

Dari data ini didapat lamanya kendaraan parkir di area rumah sakit (durasi),

dan untuk mengetahui saat waktu puncak kendaraan yang parkir di RSM.

Cicendo.

3.4.2 Pengambilan Data Skunder

Adapun data-data yang diperoleh dari instansi RSM. Cicendo adalah

sebagai berikut :

a. Denah rumah sakit.

b. Luas lantai bengunan.

c. Jumlah tempat tidur yang tersedia dan jumlah tempat tidur yang terisi.

3.5 Alat-alt yang digunakan

Alat-alat yang digunakan saat survei ini adalah :

a. Meteran dengan panjang 50 meter, untuk mengukur panjang, lebar petak

parkir, lebar gerabang masuk dan keluar.

b. Besur, untuk mengukur susut-sudut patak parkir.

c. Formulir survei, papan dada, dan alat tulis untuk mencatat waktu masuk

(17)

3.5 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Survey

Dalam pengumpulan data dapat dilaksanakan pada periode waktu survey

yang telah ditentukan, maka perlu diperlukan pedoman sebagai petunjuk teknis

bagi tim pelaksana survey di lapangan.

Dalam hal ini untuk pendataan dan setiap waktu masuk dan waktu keluar

kendaraan roda dua maupun roda dua pada Rumah Sakit Mata Cicendo dilakukan

pada dua titik pengamatan strategis, yaitu pada :

a. Pintu masuk kendaraan Rumah Sakit Mata Cicendo.

b. Pintu keluar kendaraan Rumah Sakit Mata Cicendo.

Adapun petunjuk teknis pelaksanaan survey tersebut adalah :

1) Survei waktu masuk kendaraan pada Rumah Sakit Mata Cicendo

(1) Petugas survei ditempatkan pada gerbang pintu masuk kendaraan.

(2) Surveyor mengamati kendaraan roda dua dan roda empat yang masuk.

(3) Digunakan formulir survei.

(4) Data yang harus diamati oleh surveyor meliputi :

a) Plat nomor kendaraan yang masuk baik kendaraan roda dua maupun

kendaraan roda empat.

b) Waktu masuk masing-masing jenis kendaraan.

2) Survey waktu keluar kendaraan pada Rumah Sakit Mata Cicendo

(1) Petugas survey ditempatkan pada gerbang pintu keluar kendaraan.

(2) Surveyor mengamati kendaraan roda dua dan roda empat yang keluar.

(3) Digunakan formulir survei.

(18)

a) Plat nomor kendaraan yang keluar baik kendaraan roda dua maupun

kendaraan roda empat.

b) Waktu keluar masing-masing jenis kendaraan.

3.6Waktu Pengamatan

Dalam pengumpulan data-data tempat tidur yang terisi pada rumah sakit

mata cicendo dilakukan selama dua hari sesuai dengan pengambilan data parkir

pengunjung, yaitu pada hari kamis tanggal 31 januari 2013 dan hari senin tanggal

4 februari 2013, yang dimulai dari pukul 06.00 – 18.00.

3.7 Situasi Lokasi Survey

Rumah Sakit Mata Cicendo memiliki luas lahan 11.400 m2 dengan luas

bangunan 13.832,9 m2, dengan alokasi luas lahan untuk instalasi rawat jalan

2.176,25 m2, instalasi rawat inap 2.249 m2, instalasi bedah 990 m2, instalasi

penunjang 1.380 m2, perkantoran 1.516 m2, perkuliahan dan fasilitas riset 426 m2.

Rumah Sakit Mata Cicendo merupakan satu-satunya rumah sakit mata milik

pemerintah republik Indonesia yang berada dibawah Direktorat Jenderal Bina

Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (sumber: data

rumah sakit mata cicendo). Dengan kondisi seperti itu Rumah Sakit Mata Cicendo

mempunyai dokter, karyawan dan karyawati yang banyak yang harus melayani

pengunjung yang banyak pula setiap harinya yang sebagian besar pengunjung

(19)

fasilitas ruang parkir yang memadai dan menampung kendaraan karyawan dan

pengunjung rumah sakit.

Adapun fasilitas ruamg parkir rumah sakit mata cicendo dengan

mempunyai ruang parkir bagi karyawan dan pengunjung rumah sakit adalah ±

1313,12 m2 dengan fasilitas yang dimiliki adalah sebagai berikut :

a. Pintu masuk kendaraan.

b. Pintu keluar kendaraan.

c. Rambu peringatan parkir penuh.

d. Pos satpam.

e. Petugas parkir.

Adapun pintu masuk dan keluar pada rumah sakit mata cicendo seperti

pada gambar di bawaqh ini :

Gambar 3.2 Pintu masuk dan keluar pada rumah sakit mata cicendo

Sumber : Survey data primer, 2013

Pintu masuk dan keluar pada rumah sakit mata cicendo seperti pada

(20)

Untuk fasilitas ruang parkir kendaraan roda dua dan roda empat pada rumah sakit

mata cicendo dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.3 Fasilitas ruang parkir kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat)

Sumber : Survey data primer, 2013

3.8Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan

perhitungan-perhitungan statistik dan perhitungan berdasarkan formula yang ada

sehingga didapat nilai-nilai atau parameter-parameter yang dimaksud. Data

tersebut dapat juga disajikan dalam bentuk tabel dan garifik.

Data jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dipergunakan untuk

menghitung selisih kendaraan yang masuk dan keluar setiap interval waktu

tertentu tersebut diketahui dengan menjumlahkan selisih kendaraan yang masuk

dan keluar dari lokasi parkir. Dari hasil perhitungan ini tentunya dapat dilihat

interval waktu tertentu pada hari-hari pengamatan dimana jumlah kendaraan yang

(21)

3.9Kesimpulan dan Rekomendasi

Pada tahap akhir studi ini diuraikan mengenai kesimpulan yang dapat

ditarik dari analisis dan juga disertai rekomendasi dengan penjelasan, komentar

dan saran tentang hasil analisis yang didapat. Penyususnan laporan merupakan

tingkatan terakhir dalam suatu kegiatan analisis. Bahwa dapat dikatakan apabila

laporan belum dibuat maka analisis tersebut belum dapat dikatakan selesai.

Penyelesaian laporan hendaknya selalu memperhatikan kepada siapa laporan itu

akan disampaikan, hal ini mengingat latar belakang ilmu dan kepentingan

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis terhadap Rumah Sakit Mata

Cicendo, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik parkir kendaraan adalah :

a. Berdasarkan hasil survei selama 2 (dua) hari di rumah sakit mata cicendo

didapat data akumulasi waktu puncak terpadat kendaraan roda dua pada

rentang waktu pukul 10.00 – 10.30 dengan jumlah kendaraan 240 unit

kendaraan, sedangkan untuk kendaraan roda empat waktu puncak

terpadat pada rentang waktu 11.00 – 11.30 dengan jumlah kendaraan 115

unit kendaraan.

b. Kapasitas ruang parkir di Rumah Sakit Mata Cicendo 170 SRP untuk

kendaraan roda dua dan 90 SRP untuk kendaraan roda empat. Sedangkan

kebutuhan petak parkir untuk kendaraan roda dua adalah 240 SRP dan

kebutuhan petak parkir kendaraan roda empat adalah 115 SRP.

c. Berdasarkan luas bangunan, untuk kendaraan roda dua membutuhkan

173 kendaraan untuk 10.000 m2 lantai bangunan, sedangkan untuk

kendaraan roda empat membutuhkan 83 kendaraan untuk 10.000 m2

(23)

Sakit Mata Cicendo dalam merencanakan kapasitas parkirnya

berdasarkan luas lantai bangunan.

2. Kondisi kelengkapan fasilitas dan sarana parkir di Rumah Sakit Mata

Cicendo tidak lengkap, marka yang kurang jelas dan hanya ada satu rambu

yang tersedia, yaitu rambu parkir penuh.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan, analisis dan kesimpulan di atas, maka

direkomendasikan untuk beberapa pihak yang terkait, sebagai berikut :

1. Untuk Rumah Sakit Mata Cicendo, perlu adanya perencanaan ulang untuk

kapasitas ruang parkir pada rumah sakit tersebut berdasarkan kebutuhannya,

dan harus adanya penertiban pada ruang parkir untuk terciptanya lingkungan

yang dapat membuat rasa nyaman dan aman terhadap pengunjung.

2. Pihak rumah sakit harus lebih tegas membuat larangan terhadap karyawan

atau pengunjung yang membawa kendaraan roda dua maupun roda empat

untuk tidak masuk dari pintu keluar dan keluar dari pintu masuk.

3. Pihak rumah sakit harus membuat larangan kepada pedagang yang berjualan

di area pintu masuk rumah sakit, karena akan membuat kemacetan waktu

kendaraan masuk.

4. Untuk praktisi, kontraktor dan konsultan yng hendaknya merencanakan atau

membangun pelataran parkir Rumah Sakit Mata Cicendo, sebaiknya

perencanaan didukung dengan data yang akurat yang dapat mempasilitasi

(24)

5. Untuk mahasiswa, bagi yang berniat untuk menganalisis, mengkaji dan

menelaah lebih lanjut serta mendalami masalah yang ada hubungannya

dengan analisis kebutuhan ruang parkir ini, sebaiknya perencanaan dihitung

sampai menghasilkan layout parkir yang ideal sesuai dengan kebutuhan serta

dilengkapi dengan panempatan marka parkir, rambu parkirnya dan fasilitas

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, I dan rekan-rekan, 1998, Pedoman perencanaan dan Pengoprasian

Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta.

Morlok, Fidel, 2005, Perencanaan Teknik dan Perencanaan Transportasi,

Cetakan ketiga, Erlangga, Jakarta.

Saribudi, Andri, P, 2008, Analisa Kebutuhan Lahan Parkir Pada RSU Pirngadi

Medan.

Soejono, 1996, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat

Jendral Perhubungan Darat, Jakarta.

Tamin, OZ., 1997, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung.

Warpani, Suwarjoko., 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, Penerbit ITB,

Bandung.

Warpani, Suwarjoko., 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

Gambar

Gambar 1.1 Peta lokasi penelitian (Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung).
Gambar 3.1 Diagram alir penyusunan laporan
Gambar 3.2 Pintu masuk dan keluar pada rumah sakit mata cicendo
Gambar 3.3 Fasilitas ruang parkir kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara Efektivitas Capacity Building bagian Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung terhadap kinerja karyawannya, peneliti berasumsi bahwa

Dari kebutuhan jumlah parkir dengan kapasitas parkir yang tersedia saat ini, diketahui rata -rata pergantian parkir di FKIP Prodi Bahasa Inggris ini yaitu untuk kendaraan

Dari data kendaraan dan eksisting ruang parkir dilakukan analisis untuk mendapatkan besarnya (SRP) untuk rumah sakit serta akumulasi parkir,volume parkir,

Dari Gambar 4 diatas dapat dilihat akumulasi parkir Off Street terbesar Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum untuk jenis kendaraan mobil adalah sebesar 99 kendaraan dan sebesar 369

Dari data akumulasi kendaraan parkir Rumah Sakit Islam Malahayati medan memerlukan areal parkir yang lebih luas agar dapat menampung parkir pengunjung maupun

Kondisi saat ini lahan parkir yang tersedia tidak memadai, sehingga pada jam- jam tertentu kendaraan menumpuk dan tidak tertampung untuk parkir di Kawasan Rumah Sakit, hal

Pelataran parkir yang ada saat ini di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura untuk sepeda motor memiliki dengan kapasitas statis 356 SRP dan kapasitas dinamis 146 kend/jam sepeda motor pada

Hasil analisis Chi Square Test pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat hubu- ngan bermakna antara sikap dengan pola makan pegawai Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung dengan