• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 SMA Negeri 26 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 SMA Negeri 26 Bandung."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sejarah

Oleh

Ira Selvianie 1005844

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung)

Oleh Ira Selvianie

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Ira Selvianie 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Masalah dan Pertanyaan Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 10

2. Pembelajaran Sejarah ... 15

B. Teknik Pembelajaran ... 22

C. Teknik Bertanya 1. Fungsi Pertanyaan dalam Pembelajaran ... 26

2. Klasifikasi Keterampilan Bertanya a. Keterampilan Bertanya Dasar ... 27

b. Keterampilan Bertanya Lanjut ... 30

3. Jenis-jenis Pertanyaan ... 34

(5)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa ... 41

F. Penelitian Terdahulu ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 49

B. Metode Penelitian ... 49

C. Desain Penelitian ... 51

D. Definisi Operasional ... 55

E. Instrumen Penelitian ... 60

F. Teknik Pengumpulan Data ... 63

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi SMA Negeri 26 Bandung 1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 26 Bandung ... 71

2. Kondisi Guru Dan Siswa SMA Negeri 26 Bandung ... 75

B. Kondisi Pembelajaran Sebelum Diterapkannya Teknik Bertanya ... 76

C. Perencanaan Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menerapkan Teknik Bertanya Di Kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung ... 78

D. Tahapan- Tahapan Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menerapkan Teknik Bertanya Di Kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung 1. Deskripsi Tahapan Kegiatan ... 82

2. Deskripsi Tahapan Kegiatan Siklus a. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 ... 87

b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 ... 101

c. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 3 ... 114

d. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 4 ... 124 E. Deskripsi Hasil Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengemu-

(6)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pembahasan Hasil Penelitian ... 135 2. Deskripsi Hasil Penilaian Kemampuan Mengemukakan

Pendapat ... 138 3. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa ... 141 F. Upaya Dalam Menghadapi Kendala Saat Meningkatkan

Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menerapkan Teknik Bertanya Di Kelas X MIA 2

SMA Negeri 26 Bandung ... 143

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 145 B. Saran ... 147

(7)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Penilaian ... 60

Tabel 3.2 Kategori Rentang Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat ... 70

Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa Kelas X MIA 2 ... 80

Tabel 4.2 Observasi Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siklus 1 ... 95

Tabel 4.3 Perolehan Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siklus 1 .... 96

Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru Siklus 1 ... 98

Tabel 4.5 Observasi Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siklus 2 ... 108

Tabel 4.6 Perolehan Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siklus 2 .... 109

Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus 2 ... 111

Tabel 4.8 Observasi Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siklus 3 ... 119

Tabel 4.9 Perolehan Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siklus 3 .... 120

Tabel 4.10 Hasil Observasi Guru Siklus 3 ... 122

(8)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13 Hasil Observasi Guru Siklus 4 ... 132

Tabel 4.14 Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat dari Setiap Siklus .... 138

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Pembelajaran ... 23

Gambar 3.1 Siklus PTK Desain Kemmis Taggart ... 52

Gambar 3.2 Komponen Analisis Data (interactive model) ... 66

Gambar 4.1 Denah Ruangan SMA Negeri 26 Bandung ... 74

Gambar 4.2 Denah Kelas X MIA 2 ... 82

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Hasil Kemampuan Mengemukakan Pendapat Pra Siklus dan Siklus 1 ... 97

(9)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari Siklus 1 Sampai Siklus 4 ... 141

DAFTAR LAMPIRAN A. Catatan Lapangan Siklus 1. Catatan Lapangan Siklus 1 ... 154

2. Catatan Lapnagan Siklus 2 ... 155

3. Catatan Lapangan Siklus 3 ... 156

4. Catatan Lapangan Siklus 4 ... 157

B. Observasi Guru 1. Observasi Guru Siklus 1 ... 158

2. Observasi Guru Siklus 2 ... 160

3. Observasi Guru Siklus 3 ... 162

(10)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Wawancara Siswa ... 166

D. Silabus Mata Pelajaran Sejarah Indonesia ... 169

E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1. RPP Siklus 1 ... 175

2. RPP Siklus 2 ... 186

3. RPP Siklus 3 ... 202

4. RPP Siklus 4 ... 222

(11)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung) di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd dan Dr. Encep Supriatna, M.Pd

(12)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas X MIA 2. Pembelajaran sejarah dengan menerapkan teknik bertanya sangat baik untuk dilakukan dengan melihat karakteristik kelas, siswa, dan guru itu sendiri. Selain itu, kegiatan pembelajaran ini bisa menjadi solusi atau rekomendasi untuk menjawab permasalahapermasalahan pada pembelajaran di kelas.

ABSTRACT

(13)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

(14)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, pertanyaan sering diajukan dan biasanya untuk mendapatkan informasi dan berguna hanya untuk si penanya. Kemampuan dalam mengajukan pertanyaan atau bertanya merupakan hal yang sangat baik dan mencerminkan tingkat intelektual yang tinggi seseorang. Hal ini disebabkan karena bertanya merupakan indikator dari berpikir, maksudnya dengan bertanya seseorang telah berpikir guna memenuhi apa yang ingin diketahuinya. Selain itu juga kemampuan seseorang dalam bertanya sangat dekat dengan kemampuan berkomunikasi karena dapat melatih seseorang dalam melakukan komunikasi satu dengan lainnya. Bertanya juga merupakan faktor yang paling utama dalam inkuiri sains.

(15)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran sejarah adalah kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat. Kemampuan mengemukakan pendapat juga dapat melatih kemampuan berpikir siswa. Akan tetapi pada kenyataan di lapangan ternyata terdapat permasalahan-permasalahan dalam hal rendahnya aktivitas belajar yang salah satunya adalah mengemukakan pendapat. Ketika proses pembelajaran sejarah berlangsung siswa cenderung kurang aktif. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya, menjawab, memberikan pernyataan maupun tanggapan terhadap materi pelajaran yang sedang dibahas, hanya sebagian kecil atau beberapa orang siswa saja yang aktif. Siswa yang lainnya hanya diam, tidak ikut aktif dan hanya memperhatikan guru saja.

Jika kita melihat seberapa penting mengajukan pertanyaan atau bertanya, tentunya ini adalah aspek yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran sejarah. Hal ini dikarenakan, bagi siswa dengan bertanya dapat memenuhi rasa ingin tahu mengenai sesuatu hal dan memperjelas hal-hal yang kurang dipahaminya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hasyimi (2001, hlm. 247) yang menyatakan bahwa “bertanya adalah kunci ilmu pengetahuan karena bertanya merupakan bentuk dari usaha menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dirinya sendiri”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bertanya merupakan awal dari perubahan sikap siswa yang memunculkan rasa ingin tahu dalam dirinya dan berusaha untuk mencari tahu dengan mengajukan pertanyaan terhadap guru, orang tua dan orang-orang yang ada disekelilingnya.

(16)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawaban singkat. Dalam hal ini siswa kurang memberikan jawaban yang baik. Dapat diindikasikan ternyata apa yang terjadi pada siswa dikarenakan kurangnya guru untuk memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan kepada siswa untuk aktif dengan mengajukan serangkaian pertanyaan lanjutan yang sifatnya menggali dari seorang siswa yang bertujuan untuk meningkatkan respon siswa menuju kepada jawaban yang lebih benar dan luas terhadap setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembelajaran diterapkan pendekatan saintifik dengan lima pengalaman belajar pokok yang dikenal dengan istilah 5M. Kelima aspek tersebut yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan atau mengolah informasi dan mengkomunikasikan. Salah satu dari lima kegiatan dalam pendekatan saintifik adalah menanya. Kegiatan menanya seperti mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati merupakan kegiatan yang tidak boleh terlewat dalam pendekatan saintifik. Hal ini dikarenakan kegiatan menanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lima pengalaman belajar pokok (5M ) dalam kurikulum 2013.

(17)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk berhubungan langsung dengan benda-benda yang merangsang rasa ingin tahu siswa.

Pembelajaran berbasis aktivitas juga perlu diterapkan, guru juga perlu menuntun siswa untuk mencari tahu mengenai informasi-informasi yang diperlukan atau yang berkenaan dengan materi pelajaran bukan diberi tahu oleh guru (discovery learning). Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis dan kreatif juga merupakan hal yang perlu diterapkan. Meskipun tujuan dari kurikulum 2013 sendiri dalam implementasinya adalah agar siswa yang lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti yang tertuang pendekatan saintifik dan guru hanya bertugas sebagai fasilitator namun, dikarenakan adanya kendala-kendala atau permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kelas, aspek yang diharapkan dalam kurikulum 2013 pada kegiatan pembelajaran kadang tidak sesuai dengan kenyataannya atau tidak berjalan dengan semestinya. Hal ini dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor dari siswa dan dari gurunya sendiri.

(18)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sejalan dengan pendapat Parera (1984, hlm. 156) yang mengemukakan bahwa:

“Untuk dapat mengutarakan pendapat dengan jelas sehingga mudah dimengerti itu, orang perlu belajar dan melatih diri menggunakan kata-kata yang tepat dan menyusunnya menjadi kalimat yang baik disamping ia harus dapat pula mengutarakan gagasan itu dalam urutan yang logis.” Kemampuan mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun siswa, adalah salah satu aspek yang penting diterapkan dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran sejarah ketika mengkaji peristiwa-peristiwa sejarah. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Hasan (dalam Suprihatna, 2013, hlm. 2) bahwa:

“Tujuan pendidikan sejarah dimasa mendatang hendaklah berkenaan dengan: keterampilan sejarah yang dapat digunakan siswa dalam mengkaji berbagai informasi, memahami, dan mengkaji setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat di sekitarnya, dan digunakan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.”

Jika seorang siswa mampu untuk mengemukakan pendapat maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut telah memahami suatu permasalahan atau materi pelajaran yang sedang dibahas. Setelah memahami barulah siswa tersebut berpikir untuk mencari jawabannya, dan jawaban dari hasil pemikiran tersebut disalurkan melalui pendapatnya.

(19)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memaksimalkan kemampuannya dalam mengemukakan pendapat. Kebanyakan siswa merasa malu dan takut pendapat yang disampaikannya itu salah. Tentunya hal ini menyebabkan kemampuan siswa untuk mengemukakan pendapat menjadi rendah, semua ini lebih menitikberatkan kepada aspek psikologi siswa sendiri.

Keadaan seperti ini juga dialami oleh siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung. Oleh karena itu, perlu kiranya seorang guru bisa mengoptimalkan aktivitas dan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dengan sebuah cara yang dapat menstimulasi siswa untuk dapat mengemukakan pendapatnya. Selain itu juga guru harus mendorong dan memotivasi siswa agar berani atau tidak takut untuk mengemukakan pendapatnya dihadapan guru dan siswa lainnya. Untuk itu peneliti menerapkan teknik bertanya sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat pada pelajaran sejarah. Alasan dipilihnya teknik ini adalah teknik ini dapat menstimulasi siswa agar mampu mengemukakan pendapat dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu juga untuk mengecek pemahaman siswa tentang pokok bahasan tertentu. Adapun judul penelitian yang diangkat oleh peneliti berdasarkan uraian diatas adalah “Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah di Kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung”.

B. Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu “Bagaimana penerapan teknik bertanya dalam pembelajaran sejarah dapat meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung?”

(20)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana kondisi awal pembelajaran sejarah di kelas sebelum diterapkannya teknik bertanya untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung?

2. Bagaimana merencanakan pembelajaran sejarah melalui penerapan teknik bertanya untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung?

3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah melalui penerapan teknik bertanya untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung?

4. Bagaimana peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dengan menerapkan teknik bertanya di kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung?

5. Bagaimana upaya untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah melalui penerapan teknik bertanya untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa di kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam sebuah penelitian. Tujuan merupakan arah dalam pelaksanaan penelitian. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang penerapan teknik bertanya dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

(21)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Membuat perencanaan pembelajaran sejarah yang akan dilaksanakan dengan menerapkan teknik bertanya untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa.

3. Melaksanakan dan mengkaji teknik bertanya yang diterapkan di kelas untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa. 4. Mendeskripsikan peningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat

dengan menerapkan teknik bertanya.

5. Memberikan solusi-solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah melalui penerapan teknik bertanya untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berhubungan baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan Sekolah Menengah Atas dalam mata pelajaran sejarah. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini secara khusus adalah:

1. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai masukan dan perbandingan dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada penerapan teknik bertanya.

(22)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran sejarah di kelas, sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi siswa, untuk mengembangkan daya pikir siswa dalam memahami pelajaran sejarah dan meningkatkan keaktifan siswa dalam mendalami mata pelajaran sejarah melalui penerapan teknik bertanya.

4. Bagi peneliti, akan berdampak pada pengembangan kualitas diri dan profesionalitas, untuk terus mengembangankan proses pembelajaran sejarah selanjutnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dijadikan pedoman penelitian agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah dan sesuai dengan pedoman penulisan karya tulis ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013. Oleh karena itu, diperlukan pembagian penulisan kedalam lima bab yang berisi sebagai berikut:

Bab I yaitu berisi mengenai pemaparan beberapa hal yang meliputi latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II yaitu berisi kajian pustaka, berisi mengenai berbagai literatur yang digunakan dalam penelitian upaya meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dengan menggunakan teknik bertanya. Bab III yaitu berisi metode penelitian yang memuat tentang metode penelitian dan desain penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian upaya meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat dengan menggunakan teknik bertanya.

(23)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(24)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu METODE PENELITIAN

Pada bab ini dijabarkan mengenai metode penelitian yang digunakan untuk mengaplikasikan penerapan teknik bertanya pada mata pelajaran sejarah. Komponen yang akan dijabarkan antara lain: lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain penelitian, prosedur penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, serta verifikasi data.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 26 Bandung. Sekolah ini terletak di Jalan Sukaluyu No 26 Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung yang letaknya di bawah kaki Gunung Manglayang. Secara geografis sekolah ini terletak di wilayah Bandung Timur. Pemilihan sekolah berdasarkan kelas yang diobservasi pada saat pra penelitian dan sekolah ini adalah sekolah tempat peneliti praktek dalam mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga hubungan antara peneliti dengan sekolah yang dijadikan tempat penelitian sudah terjalin cukup baik.

Subjek penelitian ini adalah kelas X MIA 2 SMA Negeri 26 Bandung, dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 24 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Peneliti memilih kelas tersebut karena merupakan kelas yang pernah peneliti observasi dalam pra penelitian. Selain itu juga di kelas ini terdapat permasalahan dalam pembelajaran sejarah yang kurang menekankan pada kemampuan mengemukakan pendapat.

(25)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode sangat diperlukan dalam setiap penelitian. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Hal ini mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan analisis data. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Seperti yang dijelaskan oleh Aqib (2006, hlm. 13) yang menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas”. Selain itu, Arikunto (2010, hlm. 2-3) menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:

1. Penelitian: menunjukan suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan: menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas: sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

(26)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan dapat diakses agar dapat memperbaiki kualitas kerja seseorang. Untuk lebih jelasnya (Kusumah dan Dedi, 2012, hlm. 9) menyatakan:

“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.”

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti atau guru terhadap suatu masalah pembelajaran yang terjadi di dalam kelas melalui suatu tindakan yang terencana dalam upaya untuk memecahkan masalah dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran sejarah secara berkelanjutan dan diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang terjadi di dalam kegiatan pembelajaran sejarah di kelas X MIA 2.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian berfungsi untuk memberikan jalan dan arah proses penelitian yang dilakukan. Mengenai definisi desain penelitian Nasution (2004,

hlm. 40) menyatakan bahwa: ”Desain penelitian merupakan suatu rencana

tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

penelitian”. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Kemmis

(27)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk siklus tersendiri, demikian seterusnya sampai beberapa kali siklus. Keempat komponen diatas dipandang sebagai suatu siklus yang dapat digambarkan seperti berikut ini:

Gambar 3.1

Siklus PTK Desain Kemmis dan Mc. Taggart

Sumber: diadaptasi dari Wiriaatmadja (2008, hlm. 66)

Gambar tersebut memperlihatkan beberapa siklus yang setiap siklusnya dilakukan empat tahapan, yaitu plan, act, observe, dan reflect. Dari gambar 3.1 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

(28)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perencanaan penelitian yaitu melakukan identifikasi masalah kemudian membuat rencana suatu kegiatan pembelajaran berdasarkan analisa masalah yang didapatkan. Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan identifikasi masalah, kemudian membuat rencana suatu kegiatan pembelajaran berdasarkan analisis masalah yang didapatkan, mulai dari penetapan waktu, materi, metode, dan penyampaian materi. Rencana tindakan disusun secara reflektif, partisipatif dan kolaboratif antara peneliti dan kolaborator dengan cara melakukan kesepakatan bersama mengenai fokus observasi meliputi alat pengumpul data berupa lembar observasi, metode observasi, sampai pada alternatif tindakan dan analisis data. Pada tahap ini, perencanaan yang dilakukan meliputi kegiatan berikut:

a. Melakukan perizinan dan sosialisasi dengan pihak sekolah bahwa peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas di salah satu kelas di sekolah tersebut,

b. melakukan pengamatan terhadap kelas yang akan diteliti, c. menentukan kelas yang akan diteliti,

d. meminta kesediaan guru untuk salah satu kelas dijadikan subjek penelitian,

e. meminta kolaborator untuk bekerjasama melakukan penelitian, f. menentukan jenis pertanyaan,

g. menyusun instrumen yang digunakan untuk melihat peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat,

h. menyusun instrumen dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan dalam pembelajaran,

i. merencanakan pengolahan data hasil penelitian,

(29)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

k. merencanakan pengolahan data yang lebih diperoleh setelah penelitian selesai dilaksanakan.

2. Tindakan (Action)

Tindakan merupakan tahap pelaksanaan berbagai rencana yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dengan menerapkan teknik bertanya. Tahapan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran sejarah dengan menerapkan teknik bertanya sesuai dengan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun,

b. menggunakan alat observasi yang telah dibuat sebelumnya untuk melihat perkembangan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dengan diterapkannya teknik bertanya.

3. Pengamatan (Observation)

Observasi atau pengamatan dilakukan untuk memperolah data mengenai aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Dalam penelitian ini kolaborator yang bertindak sebagai observer. Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan pengamatan bersama namun observer memiliki peran yang lebih besar karena mampu melihat secara keseluruhan kegiatan siswa maupun guru selama pembelajaran di kelas. Pada tahap ini, pengamatan yang dilakukan yaitu sebagi berikut:

(30)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. pengamatan terhadap siswa disesuaikan pada kemampuan mengemukakan pendapat siswa,

c. pengamatan terhadap guru adalah kesesuaian mengajar dengan teknik bertanya secara optimal,

d. pengamatan terhadap keterhubungan kemampuan mengemukakan pendapat dengan menerapkan teknik bertanya.

4. Refleksi (Reflection)

Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Tahap ini dilakukan setelah dilaksanakannya tahap tindakan yang bersamaan dengan observasi atau pengamatan. Tahapan yang dilakukan adalah:

a. Melaksanakan diskusi antara peneliti dengan kolaborator dan siswa setelah dilaksanakannya tindakan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan untuk perbaikan pelaksanaan tindakan selanjutnya,

b. merefleksikan hasil diskusi untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya.

D. Definisi Operasional

Dibawah ini terdapat beberapa definisi opersional yang akan menjelaskan mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi, antara lain adalah sebagai berikut:

(31)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut. Adapun komponen yang lebih spresifiknya akan dijelaskan di bawah ini:

a. Keterampilan Bertanya Dasar

Keterampilan bertanya dasar merupakan pertanyaan pertama atau sebagai pertanyaan pembuka. Pertanyaan dasar merupakan pertanyaan, suruhan atau pernyataan awal yang menjadi pembuka, untuk meminta penjelasan atau keterangan (respon) dari pihak yang ditanya. Adapun jenis pertanyaan yang diajukan dalam bertanya dasar yaitu (1) pertanyaan ingatan (apa, siapa, dimana, bilamana (kapan), atau definisikan), (2) pertanyaan (jelaskan, bandingkan, faktor-faktor apa saja), dan (3) pertanyaan aplikasi (menjelaskan atau memecahkan masalah pada situasi baru). Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar seperti:

1. Mengajukan pertanyaan secara jelas dan singkat 2. Pemberian acuan

3. Pemusatan pertanyaan

4. Pemindahan giliran (redirecting) 5. Penyebaran pertanyaan

6. Pemberian waktu berpikir

7. Sambutan yang hangat dan antusias 8. Pemberian tuntunan (probing)

b. Keterampilan Bertanya Lanjut

(32)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpikir yang lebih dalam, analitis dan komprehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa). Komponen-komponen keterampilan bertanya lanjut adalah sebagai berikut:

1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan 2. Pengaturan urutan pertanyaan

3. Penggunaan pertanyaan pelacak (klasifikasi, mendukung, konsensus, kecermatan, relevansi, contoh, kompleks)

4. Peningkatan terjadinya interaksi

c. Jenis-Jenis Pertanyaan

1. Pertanyaan pengetahuan

Pertanyan yang menuntut siswa untuk mengingat dan mengatakan kembali fakta-fakta yang telah dipelajari. Kata-kata yang biasanya digunakan untuk membuat pertanyaan pengetahuan adalah siapa, apa, dimana, dan bilamana.

2. Pertanyaan pemahaman suatu bahan yang telah dipelajari yang terlihat antara lain dalam kemampuan seseorang menafsirkan informasi,

contohnya: “jelaskan menurut kata-katamu sendiri tentang proses

pembuatan tempe?”.

3. Pertanyaan penerapan

Pertanyaan yang menuntut anak untuk memberi jawaban tunggal yang benar dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, rumus-rumus, untuk memecahkan persoalan- persoalan baru, contohnya: “berilah contoh pengamalan sila ke IV pancasila?”.

4. Pertanyaan analisa

(33)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“kehidupan di desa lebih tenang dibandingkan dengan kehidupan dikota, dapatkah anda mencari bukti- bukti?”.

5. Pertanyaan sintesa

Pertanyaan yang menuntut anak untuk mengembangkan daya kreasinya, dan cirinya adalah bahwa jawaban yang benar tidak satu, contohnya: “apa yang terjadi apabila hutan terus ditebangi? ”.

6. Pertanyaan evaluasi

Pertanyaan yang menghendaki jawaban siswa dengan cara memberi penilaian atau pandangannya terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian, contohnya: “bagaimana pendapatmu tentang kenakalan remaja akhir- akhir ini?”.

d. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengajukan Pertanyaan

Dalam memberi pertanyaan kepada siswa hendaknya guru memperhatikan beberapa hal, yaitu:

 Sebelum memberi pertanyaan hendaknya guru sudah mengetahui jawaban yang dimaksud, sehingga jawaban yang menyimpang dari siswa akan segera dapat diketahui, dan diatasi.

 Guru harus mengetahui pokok masalah yang ditanyakan dan memberi pertanyaan sesuai dengan pokok yang dibahas.

 Hendaknya guru memberi pertanyaan dengan sikap hangat dan antusias.

 Tidak mengulang-ulang pertanyaan sendiri.

2. Kemampuan Mengemukakan Pendapat

(34)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan mengemukakan pendapat juga termasuk salah satu keterampilan berbicara. Kemampuan mengemukakan pendapat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan ide dan gagasan yang disampaikan secara lisan. Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat tersebut ditandai dengan pemberian jawaban atau pernyataan dan tanggapan.

Sementara itu, Parera (1987, hlm. 185) menyatakan bahwa mengemukakan pendapat adalah “kemampuan mengutarakan pendapat mempergunakan bahasa dengan baik, tepat dan seksama dan kemampuan mengutarakan pendapat secara analitis, logis dan kreatif”. Selanjutnya Parera (1987, hlm. 185) menguraikan cara-cara atau tuntunan dalam mengemukakan pendapat dengan baik yaitu sebagai berikut:

1. Cara mengemukakan pendapat dengan baik berarti mengungkapkan pendapat dengan konteks yang masuk akal. Hal ini berkaitan dengan bahasa yang dipergunakan.

2. Mengungkapkan pendapat secara analitis berarti dapat mengemukakan pendapat secara analitis dan diperlukan pendalaman terhadap masalah dan kebiasaan untuk mengungkapkan pendapat dengan tidak berbelit-belit, dengan kata lain setiap masalah dianalisis secara terperinci satu persatu.

3. Mengemukakan pendapat secara logis berarti mengemukakan pendapat secara masuk akal, dalam mengemukakan pendapat disamping diperlukan berpikir secara analitis dan logis juga diperlukan berpikir secara kreatif.

(35)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hal tersebut, maka saya mencoba untuk membuat indikator-indikator mengenai kemampuan mengemukakan pendapat yang disesuaikan dengan jenis pertanyaan yang diajukan. Indikator-indikator tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Mengemukakan pendapat secara analitis

Pada tahapan ini apakah siswa dapat menelaah dengan baik sebuah pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun temannya. Dapat melakukan analisis terhadap suatu permasalahan dengan pemikirannya sendiri yang tentunya berdasarkan kepada sumber rujukan yang dapat dipercaya.

b. Mengemukakan pendapat secara urut

Pada tahapan ini apakah siswa dapat mengemukakan pendapat (hasil pemikirannya) dengan menggunakan bahasa dan konteks kalimat yang tersusun dengan baik dan berdasarkan ejaan yang disempurnakan.

c. Mengemukakan pendapat secara logis

Pada tahap ini apakah siswa mengemukakan hasil pemikirannya dengan logis/ masuk akal, dapat diterima, dan tidak mengada-ada.

d. Mengemukakan pendapat secara kreatif

Pada tahap ini apakah siswa dalam mengemukakan pendapatnya dapat menciptakan sebuah imajinasi baru dalam pemikiran orang lain, sehingga apa yang disampaikannya dapat tergambar dibenak pendengar lainnya.

e. Mengemukakan pendapat dengan gagasan baru

(36)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun indikator-indikator yang disebutkan diatas akan dimasukan kedalam rubrik yang sistem penilaiannya akan menggunakan skala penilaian dibawah ini:

Tabel 3.1 Skala Penilaian

No Poin Kategori

1 Poin 4 Sangat Baik

2 Poin 3 Baik

3 Poin 2 Cukup Baik

4 Poin 1 Kurang Baik

E. Instrumen Penelitian

(37)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

utama (human instrument) yang turun ke lapangan (kelas) untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution (1988) (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 306), menyatakan:

“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.”

Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian ini diantaranya yaitu:

1. Lembar Panduan Observasi

Lembar panduan observasi adalah instrumen atau alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan siswa maupun guru selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik bertanya. Lembar observasi ini dicatat selama pembelajaran berlangsung. Melalui lembar observasi ini akan mencatat deskripsi situasi dan kondisi selama pembelajaran berlangsung. Selain itu untuk memperoleh data berupa aspek-aspek kemampuan mengemukakan pendapat siswa serta interaksi antar siswa selama pembelajaran berlangsung.

Jenis observasi yang digunakan adalah observasi terstruktur. Sugiyono (2011, hlm. 197) menjelaskan bahwa:

“Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati”.

(38)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengemukakan pendapat siswa. Selain itu lembar observasi juga ditujukan kepada guru. Ini bertujuan untuk melihat kesesuaian tahapan-tahapan pembelajaran sejarah dengan menggunakan teknik bertanya yang telah dirancang. Lembar observasi untuk guru ini akan menjadi bahan refleksi dalam setiap siklus. Refleksi ini bertujuan ini untuk perbaikan pada siklus selanjutnya.

2. Lembar Pedoman Wawancara

Wawancara adalah perangkat yang digunakan peneliti yang ditujukan untuk siswa. Penggunaan wawancara bertujuan untuk mengetahui kondisi saat pembelajaran di kelas dan kelemahan-kelemahan guru untuk dilakukan perbaikan dalam tindakan selanjutnya. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Jenis wawancara ini dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.

Wawancara ini menggunakan pedoman wawancara berupa lembar pertanyaan dalam selembar kertas yang disiapkan oleh peneliti. Elliott (1991) menjelaskan bahwa:

(39)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun kendala yang dialami guru selama pembelajaran berlangsung. Pedoman wawancara ini dapat dijadikan sebagai sebuah refleksi bagi peneliti untuk perencanaan siklus pembelajaran selanjutnya.

3. Lembar Catatan Lapangan

Lembar catatan lapangan (field notes) adalah perangkat yang digunakan peneliti untuk memberikan gambaran yang menyeluruh saat proses tindakan. Catatan lapangan merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru (Sanjaya, 2011, hlm. 98). Catatan lapangan ini berguna untuk melihat perkembangan tindakan serta perkembangan siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Penulisan catatan ini dilakukan sesuai pembelajaran atau tindakan berlangsung yang disertai dengan refleksi dan analisis.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan foto-foto saat proses kegiatan belajar mengajar di kelas atau pada saat penelitian berlangsung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan bahan yang diperlukan untuk analisis dan didapatkan sebuah kesimpulan. Data dikumpulkan oleh kolaborator dan peneliti secara kolaboratif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan beberapa cara berikut ini:

1. Observasi

(40)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Selain itu Kunandar (2008, hlm. 143) mengemukakan bahwa “observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa observasi adalah tindakan mengamati suatu kondisi yang sedang berlangsung dan kemudian mencatat segala sesuatu yang akan diamati atau diteliti. Pengumpulan data dengan observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, yang meliputi aktivitas guru dan siswa ketika tindakan dilakukan. Observasi dalam penelitian ini berfungsi untuk mendokumentasikan aktivitas siswa dan guru sebagai dasar bagi refleksi yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

2. Wawancara

Wawancara menurut Kusumah dan Dedi (2012, hlm. 77) adalah “metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan

kepada subjek yang diteliti”. Sementara itu, Kunandar (2008, hlm. 157)

mengemukakan bahwa:

“Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukkan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan tindakan kelas.”

(41)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan wawancara dilakukan setelah pertemuan di kelas selesai. Selain itu, wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terutama mengenai penerapan teknik bertanya terhadap kemampuan mengemukakan pendapat.

3. Catatan Lapangan

Sumber informasi yang sangat penting dalam suatu penelitian adalah catatan lapangan (field notes). Kunandar (2008, hlm. 197) mengemukakan

bahwa “ Catatan lapangan (field notes) adalah catatan yang dibuat oleh

peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi

terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas”. Catatan lapangan

berisi mengenai deskripsi kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung, seperti pembelajaran di kelas, suasana di kelas, interaksi yang terjadi di kelas, dan lain sebagainya. Dengan demikian, catatan lapangan berfungsi memberi informasi yang lebih jelas mengenai proses belajar mengajar, mendeskripsikan hasil observasi, dan refleksi sevagai rencana perbaikan untuk proses pembelajaran selanjutnya. Selain itu catatan lapangan berfungsi juga sebagai deskripsi pengamatan yang dilakukan peneliti dan juga bertujuan sebagi pelengkap atau pembanding dari observasi yang dilakukan oleh mitra.

4. Dokumentasi

(42)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas, seperti (1) silabus dan rencana pelajaran, (2) laporan diskusi tentang kurikulum, (3) berbagai macam ujian dan tes, (3) laporan rapat, (4) laporan tugas siswa, (5) bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran, dan (6) contoh essay yang ditulis siswa. Berdasarkan hal-hal tersebut, dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan foto-foto saat kegiatan pembelajaran atau proses penelitian berlangsung.

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang terkumpul dari penelitian ini yaitu data hasil observasi siswa baik pada saat pra penelitian maupun data lembar observasi pada saat pelaksanaan tindakan. Data-data temuan diolah kemudian dianalisis. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penelitian ini, sebab data mentah yang dikumpulkan oleh peneliti tidak ada gunanya jika tidak dilakukan analisis. Melalui analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara terus menerus dari awal sampai berakhirnya pelaksanaan penelitian.

1. Analisis Data Kualitatif

(43)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Teknik pengolahan data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984) (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334) terdiri atas tiga komponen yang saling terkait satu sama lain yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Untuk lebih jelasnya langkah-langkah

analisi ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2

Komponen Analisis Data (interactive model)

Sumber: diadaptasi dari Sugiyono (2011, hlm. 335) Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pertama, data reduction atau mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2011, hlm. 336). Data yang didapatkan di lapangan cukup banyak jumlahnya, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci serta kemudian dilakukan analisis data melalui reduksi data. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

Data collection

Data reduction

Data display

(44)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode paa aspek-aspek tertentu. Dalam tahap ini, mungkin guru atau peneliti membuang data yang dianggap tidak relevan.

Kedua, data display atau penyajian data berarti mendeskripsikan data

sehingga data yang telah diorganisir jadi bermakna (Sanjaya, 2011, hlm. 107). Mendeksripsikan data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, membuat grafik atau menyusunnya dalam bentuk tabel. Kegiatan ini akan mempermudah pemahaman terhadap apa yang telah terjadi sehingga memudahkan untuk penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

Ketiga, conclusion drawing/verification atau penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu ke kesimpulan terevisi pada akhir siklus dua dan seterusnya dan kesimpulan terakhir pada siklus terakhir. Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir saling terkait dan kesimpulan pertama sebagai pijakan. Jadi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Untuk mengacu pada kredibilitas dan derajat kepercayaan penelitian maka dilakukan validitas. Validitas dalam penelitian ini menggunakan:

a. Triangulasi

Triangulasi menurut Hopkins (1993) (dalam Wiriaatmadja, 2008,

(45)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini peneliti melakukan refleksi-kolaboratif pada saat diskusi balikan di setiap akhir siklus tindakan dengan mitra peneliti. Siswa berperan dalam memberikan data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa orang siswa yang dianggap dapat memberikan informasi yang tepat setelah berakhirnya tindakan.

b. Member Check

Member Check yaitu pengecekan kembali data yang telah diperoleh

untuk memeriksa kebenaran data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data selama observasi agar terjaga kebenarannya.

c. Audit Trail

Audit Trail menurut Kunandar (2008, hlm. 108) adalah “memeriksa

kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti di dalam pengambilan keputusan”. Dalam penelitian ini peneliti bersama mitra untuk memeriksa kembali metode maupun prosedur pembelajaran yang telah peneliti terapkan dalam penelitian untuk mengambil kesimpulan penelitian.

d. Expert Opinion

Expert Opinion merupakan kegiatan meminta pendapat kepada orang

yang dianggap ahli mengenai penelitian. Sesuai dengan pendapat Kunandar (2008, hlm. 108) yang menyatakan bahwa:

(46)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini peneliti meminta saran dari ahli atau pakar Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini, peneliti meminta saran kepada dosen pembimbing.

e. Saturation

Saturation adalah situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada

lagi data lain yang berhasil dikumpulkan (Wiriaatmadja, 2008, hlm. 170). Jadi, ketika data yang terkumpul sudah banyak, dan walaupun aspek pembelajaran yang khusus diteliti diulang kembali dalam siklus, namun tidak ada informasi atau data baru yang dihasilkan, respons siswa tetap pada tahapan sebelumnya. Apabila guru yang menyajikan sudah cukup terampil dan menguasai bahan pelajaran, dengan dukungan media dan evaluasi yang relevan, maka kondisi penelitian di kelas sudah stabil. Inilah waktunya untuk mengambil keputusan untuk mengakhiri siklus.

2. Analisis Data Kuantitatif

(47)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Poin 4 = Sangat Baik Poin 3 = Baik

Poin 2 = Cukup Baik Poin 1 = Kurang Baik

Menentukan skor kemampuan mengemukakan pendapat yang diperoleh dari setiap siswa adalah dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh setiap siswa melalui lembar observasi. Jumlah skor maksimal pada aktivitas kemampuan mengemukakan pendapat adalah 20 (5 (indikator) x 4 (poin maksimal)) dan skor minimalnya adalah 5 (5 (indikator) x 1 (poin minimal)). Sehingga hasil perolehan skor siswa, dapat dikategorikan menjadi rentang skor berikut ini :

Tabel 3.2

Kategori Rentang Skor Kemampuan Mengemukakan Pendapat

Rentang Skor Kategori

17-20 Sangat Baik

13-16 Baik

9-12 Cukup Baik

(48)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan hasil penelitian. Dimana pada bab ini akan dipaparkan mengenai kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian. Dalam bab ini juga ditulis saran untuk pihak-pihak terkait yang ingin memperbaiki proses pembelajaran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka jawaban dari rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan. Pertama, kondisi awal pembelajaran sejarah di kelas X MIA 2 sebelum diterapkannya teknik bertanya cenderung kurang interaktif. Siswa sendiri kurang menunjukkan keaktifannya baik dalam bertanya, berpendapat, memberikan tanggapan dan lain sebagainya. Khususnya dalam kemampuan mengemukakan pendapat yang kurang. Hal ini dikarenakan kurangnya arahan, motivasi, dan bimbingan dari guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Kedua, sebelum teknik bertanya diterapkan dalam pembelajaran, terlebih

(49)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menarik agar siswa terpancing untuk bertanya sekaligus terpancing untuk mengemukakan pendapatnya, serta membuat rubrik untuk mengukur kemampuan mengemukakan pendapat yang disesuaikan dengan teknik bertanya. Tahapan selanjutnya adalah menentukan metode, media dan penilaian pembelajaran yang akan digunakan.

Ketiga, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

teknik bertanya, ada beberapa teknik bertanya guru dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas diantaranya adalah memberikan waktu tunggu, teknik menuntun, teknik menggali, teknik penguatan dan pemusatan. Beberapa teknik tersebut dilaksanakan secara bersamaan karena satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan saling melengkapi. Selain itu, guru memberikan arahan, motivasi, dan bimbingan kepada siswa untuk aktif dalam bertanya dan memberikan jawaban yang sesuai dengan apa yang diharapkan guru.

Keempat, dalam suatu proses pembelajaran diharapkan adanya

keterlibatan siswa yang terlihat dengan ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menerapkan teknik bertanya guru terjadi peningkatan setiap siklusnya walaupun belum semua siswa yang ada di dalam kelas terlibat, sedangkan kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan teknik bertanya mengalami peningkatan dari pra siklus yaitu sebesar 19,85%, sebesar 30,85% pada siklus 1 menjadi 43,19% pada siklus 2, menjadi 53,33% pada siklus 3 dan terjadi penurunan pada siklus 4 menjadi 46,17%. Selain itu, Aktivitas guru dalam proses pembelajaran perlahan-lahan membaik dari siklus ke siklus meskipun terdapat kekurangan-kekurangan.

Kelima, dalam proses penelitian ini tentu saja menemukan

(50)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerapan teknik bertanya ini kurang dilakukan dengan maksimal. Berdasarkan kendala-kendala tersebut maka dirumuskan suatu upaya atau solusi untuk mengatasi kendala tersebut yaitu (a) melakukan diskusi dengan dosen pembimbing dan guru sejarah di sekolah tersebut mengenai penyusunan RPP, (b) peneliti harus bisa menginstruksikan siswa untuk siap memulai belajar sejarah dan meninggalkan tugas pada mata pelajaran sebelumnya dengan tegas agar tercipta kondisi yang tenang dan kondusif pada saat pembelajaran sejarah berlangsung, (c) peneliti harus bisa mengatur waktu dengan baik karena pengaturan waktu cukup berpengaruh terhadap proses pembelajaran, (d) guru harus lebih banyak berlatih dan meningkatkan pengalaman mengajar agar penerapan teknik bertanya selama kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan saran. Maka, saran-saran tersebut dikemukakan sebagai berikut:

Pertama, bagi guru pembelajaran sejarah dengan menerapkan teknik

(51)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajar seperti pengkondisian kelas, penampilan dalam menyampaikan materi. Selain itu, guru perlu memahami pelaksanaan teknik bertanya itu sendiri sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan teknik bertanya dapat berjalan dengan baik dan maksimal.

Kedua, bagi siswa diharapkan bisa lebih mengeksplorasi kemampuan

dalam berpendapat dengan lebih aktif mencari dan mengolah banyak informasi dari berbagai sumber sehingga informasi yang didapat tidak hanya berasal dari guru saja.

Ketiga, bagi pihak sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan

pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tidak hanya dalam pembelajaran sejarah tetapi dalam pembelajaran lainnya dengan menerapkan teknik bertanya yang disesuaikan dengan kurikulum dan tujuan dari setiap mata pelajaran, sehingga penerapan dan pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

Keempat, bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan salah satu rujukan

untuk mengembangkan penerapan teknik bertanya lebih baik lagi, sesuai dengan karakter subjek penelitian.

(52)

Ira Selvianie, 2014

Penerapan Teknik Bertanya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 Sma Negeri 26 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Alma, B. ( 2008). Guru Professional. Bandung: Alfabeta

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S. et.all. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksra. Aqib, Z. (200

Gambar

Gambar tersebut memperlihatkan beberapa siklus yang setiap siklusnya

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Model Perkuliahan Biologi Umum berdasarkan Pembelajaran Inkuiri pada Mahasiswa Calon Guru Biologi.. Bandung: Universitas

Dari hasil analisis data yang dilakukan, maka dapat diketahui bahawa penerimaan diri remaja dengan orag tua becerai dapat dilihat dari aspek-aspek penerimaan diri dan faktor-faktor

Pendapat mahasiswa tentang simulasi keterampilan dasar mengajar dalam mata kuliah belajar dan pembelajaran Tata Boga.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Sebelumnya belum pernah dilakukan percobaan terhadap hewan,karena pada penelitian ini perlu dilakukan wawancara(kuesioner) dengan manusia untuk mendapatkan data

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, untuk PBB sektor perdesaan dan Perkotaan, Pajak Air

Seper angkat ajar an dalam agama ber tujuan membimbing, mendor ong untuk ber buat dan memilih tindakan ter tentu. Lebih penting dar i itu agama ber per an sebagai

166   Gambar 4.60 Uji coba pemesanan barang pesanan pelanggan arif yang keempat167   Gambar 4.61 Hasil pembuatan suggest cross selling ...

Pengadaan Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara telah mengadakan evaluasi kualifikasi terhadap penyedia yang lulus pada evaluasi administrasi, teknis dan harga yang memenuhi