• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BELANJA PASAR CIMOL GEDEBAGE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BELANJA PASAR CIMOL GEDEBAGE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KOTA BANDUNG."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BELANJA PASAR CIMOL GEDEBAGE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Management Resort & Leisure

Oleh Rina Rusdi

1008946

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN RINA RUSDI

1008946

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BELANJA PASAR CIMOL GEDEBAGE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Dosen Pembimbing I

Erry Sukriah, S.E,. M.SE. NIP 19791215 200812 2 002

Dosen Pembimbing II

Rosita, SS.,MA NIP 19781019 200604 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si., NIP. 19741018 200812 2 001

(3)

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BELANJA PASAR CIMOL GEDEBAGE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KOTA BANDUNG

Oleh

Rina Rusdi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Rina Rusdi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kepariwisataan ... 9

2.1.1 Definisi Pariwisata ... 9

2.1.2 Jenis-jenis Pariwisata ... 11

2.1.3 Daya Tarik Wisata... 14

2.2 Definisi Wisatawan dan Wisata ... 16

2.3 Destinasi Wisata ... 17

2.4 Komponen Aset Kepariwisataan ... 18

2.4.1 Atraksi Wisata ... 19

2.4.2 Aksesibilitas ... 20

(5)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.4 Ansilari ... 21

2.5 Wisata Belanja ... 22

2.5.1 Kategori Belanja Wisatawan ... 22

2.5.2 Tipe Konsumen ... 23

2.5.3 Wisata Belanja di Kota Bandung ... 24

2.6 Strategi Pengembangan Wisata ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 29

3.2 Metode Penelitian ... 29

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 30

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 31

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 33

3.6 Alat Pengumpulan Data ... 33

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.8 Teknik Analisis Data ... 35

3.8.1 Analisis Internal dan Eksternal ... 35

3.8.2 Analisis Matriks SWOT ... 39

3.8.3 Positioning Kuadran SWOT ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pasar Cimol Gedebage ... 44

4.1.1 Posisi Geografis Kawasan ... 44

4.1.2 Sejarah Singkat Pasar Cimol Gedebage ... 44

4.1.3 Kepengelolaan Pasar Cimol Gedebage ... 45

4.2 Karakteristik Responden ... 47

4.2.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

4.2.2 Berdasarkan Usia ... 48

4.2.3 Berdasarkan Daerah Asal ... 48

(6)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.5 Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 50

4.2.6 Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 50

4.2.7 Berdasarkan Tujuan Kunjungan ... 51

4.3 Potensi Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata .. 52

4.3.1 Potensi Atraksi ... 52

4.3.2 Potensi Ameniti ... 52

4.3.3 Potensi Aksesibilitas ... 55

4.4 Analisis Lingkungan Internal ... 57

4.4.1 Kondisi Faktr Internal Pasar Cimol Gedebage... 57

4.4.2 Identifikasi Faktor-faktor Strategis Internal ... 62

4.4.3 Penilaian Faktor Internal Pasar Cimol Gedebage ... 65

4.5 Analisis Faktor Lingkungan Eksternal ... 69

4.5.1 Kondisi Faktor Internal Pasar Cimol Gedebage... 69

4.5.2 Identifikasi Faktor-faktor Strategis Internal ... 72

4.5.3 Penilaian Faktor Internal Pasar Cimol Gedebage ... 75

4.6 Rumusan Startegi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage ... 79

4.6.1 Analisis Lingkungan Internal (IFAS) ... 79

4.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal (EFAS) ... 80

4.6.3 Matriks Analisis SWOT ... 82

4.6.4 Positioning Kuadran SWOT ... 84

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(7)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1.1 Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2008-2012 ... 2

1.2 Potensi Daya Tarik Kepariwisataan Kota Bandung 2011 ... 3

2.1 Komponen Pariwisata ... 22

3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 31

3.2 Matrik Internal Factor Analysis Summary (IFAS) ... 36

3.3 Matrik External Factor Analysis Summary (EFAS) ... 37

3.4 Peniliaian Bobot Faktor Strategis Internal ... 39

3.5 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal ... 39

3.6 Matriks Analisis SWOT ... 40

4.1 Kriteria Kekuatan Kelemahan ... 66

4.2 Nilai Rata-rata Kekuatan Pasar Cimol Gedebage ... 67

4.3 Nilai Rata-rata Kelemahan Pasar Cimol Gedebage ... 68

4.4 Kriteria Peluang dan Ancaman ... 76

4.5 Nilai Rata-rata Peluang Pasar Cimol Gedebage... 77

4.6 Nilai Rata-rata Ancaman Pasar Cimol Gedebage ... 78

4.7 Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Pasar Cimol Gedebage ... 80

4.8 External Factor Analysis Summary (EFAS) Pasar Cimol Gedebage ... 81

4.9 Matriks SWOT ... 83

(8)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

2.1 Komponen Pariwisata ... 21

2.2 Kerangka Pemikiran ... 18

3.1 Denah Kawasan Pasar Induk Gedebage ... 29

3.3 Kuadran SWOT ... 42

4.1 Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar ... 46

4.2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

4.3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ... 48

4.4 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Daerah Asal ... 49

4.5 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 49

4.6 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 50

4.7 Grafik Karakeristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 51

4.8 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Kunjungan... 51

4.9 Kondisi Fisik Pasar Cimol Gedebage ... 52

4.10 Produk Pasar Cimol Gedebage ... 54

4.11 Sarana Prasarana Pasar Cimol Gedebage ... 55

4.12 Angkutan Umum yang Melewati Pasar Cimol Gedebage ... 56

4.13 Kondisi Jalan Area Parkir ... 61

4.14 Pembuangan Sampah tidak pada tempatnya ... 62

4.15 Kuadran SWOT ... 85

(9)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1 Kuesioner ... 92

2 Penilaian Pembobotan Terhadap Faktor-Faktor Strategis Internal ... 96

3 Penilaian Pembobotan Terhadap Faktor-Faktor Strategis Eksternal ... 97

4 Pedoman Wawancara………. 99

5 Rekapitulasi Faktor Strategis Internal………. ... 98

6 Rekapitulasi Faktor Strategis Eksternal………….. ...101

(10)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BELANJA PASAR CIMOL GEDEBAGE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KOTA BANDUNG

RINA RUSDI 1008946 ABSTRAK

Wisata belanja merupakan bentuk wisata yang paling digemari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung. Salah satu destinasi wisata belanja yang terkenal di Bandung yaitu Pasar Cimol Gedebage. Pasar Cimol Gedebage merupakan pusat perbelanjaan barang bekas import yang terletak di Bandung Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan strategi pengembangan yang tepat untuk diterapkan di destinasi wisata belanja Pasar Cimol Gedebage. dengan metode analisis SWOT, dengan menganalisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi prioritas berdasarkan SWOT adalah Memanfaatkan kualitas produk dengan meningkatkan promosi menggunakan teknologi informasi seperti membuat website khusus dan media sosial, Memelihara dan memperbaiki sarana prasarana dan infrastruktur pasar dengan bantuan pemerintah, Membangun pos keamanan dan pos informasi dengan memanfaatkan kondisi bangunan, strategi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan pengunjung maupun lokasi wisata dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung.

(11)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DEVELOPMENT STRATEGY OF THE MARKET CIMOL GEDEBAGE AS A TOURIST ATTRACTION BANDUNG CITY

RINA RUSDI ABSTRACT

Shopping is a form of tourism that is most favored by tourists visiting Bandung. One of the famous tourist destination shopping in Bandung is Gedebage Cimol Market. Gedebage Cimol market is imported thrift shopping center located in East London. This study aims to formulate appropriate development strategy to be applied in the shopping tourism destinations Gedebage Cimol market. SWOT analysis method, by analyzing the internal factors consisting of strengths and weaknesses as well as external factors consisting of opportunities and threats. The results showed that the SWOT is a strategic priority based Utilizing quality promotional products with increasing use of information technology such as creating a special website and social media, maintain and improve the infrastructure and infrastructure markets with the help of the government, Building security post and postal information by utilizing the condition of the building, strategy this aims to improve the safety of visitors and tourist sites and provide information needed by visitors.

(12)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan pariwisata di Indonesia berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mempunyai tujuan antara lain: (a) meningkatkan pertumbuhan ekonomi; (b) meningkatkan kesejahteraan rakyat; (c) menghapus kemiskinan; (d) mengatasi pengangguran; (e) melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya; (f) memajukan kebudayaan; (g) mengangkat citra bangsa; (h) memupuk rasa cinta tanah air; (i) memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa dan (j) mempererat persahabatan antar bangsa.

Berkembangnya sektor pariwisata di suatu negara akan menarik sektor lain untuk berkembang pula karena produk-produknya diperlukan untuk menunjang industri pariwisata, seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat, peningkatan kesempatan kerja, dan lainnya. Dengan adanya keterkaitan antara sektor industri pariwisata dengan sektor-sektor lainnya, pariwisata diharapkan mampu menghasilkan devisa dan dapat pula menyerap tenaga kerja. Dampaknya dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam dan budaya yang kaya dan beragam. Kekayaan dan keragaman alam dan budaya tersebut merupakan modal dasar dalam pembangunan negara ini. Dengan keberagaman sumber daya alam yang dimiliki seperti potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni budaya yang semuanya itu merupakan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan peningkatan kepariwisataan.

(13)

2

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja, meningkatnya rasa cinta lingkungan, serta melestarikan alam dan budaya setempat”. Perkembangan suatu daerah pada dasarnya selaras dengan tingkat perkembangan penduduk dan kegiatannya yang merupakan elemen-elemen penunjang dalam perkembangannya.

Jawa barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang memiliki banyak daya tarik wisata sehingga dapat menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Barat. Salah satu kota di Jawa Barat yang menjadi daerah tujuan wisata adalah kota Bandung. Kota Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki berbagai potensi khususnya dibidang pariwisata, sehingga tidak heran jika kota Bandung menjadi salah satu tujuan wisata yang banyak menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Hal ini terbukti dari jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat ke Kota Bandung, di buktikan dengan tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2008-2012

Tahun Wisatawan Mancanegara

Wisatawan Domestik

Jumlah

2008 74.730 1.346.729 1.421.459 2009 168.712 2.928.157 3.096.869 2010 180.603 3.024.666 3.205.269 2011 194.062 3.882.010 4.070.072 2012 158.848 3.354.857 3.513.705

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

(14)

3

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mancanegara mencapai 194.062 wisatawan dan wisatawan domestik mencapai 3.882.010 wisatawan dengan jumlah total 4.070.072 wisatawan. Meskipun pada tahun 2012 mengalami penurunan yang cukup drastis menjadi 3.513.705 wisatawan yang berkunjung ke Bandung. Adapun tujuan pengunjung atau wisatawan datang ke Kota Bandung yaitu wisata belanja, wisata alam, wisata atraksi dan rekreasi.Adapun potensi daya tarik kepariwisataan yang dimiliki Kota Bandung dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2

Potensi Daya Tarik Kapariwisataan Kota Bandung 2011

NO JENIS POTENSI YANG ADA

1 DAYA TARIK WISATA

Wisata Alam Wisata taman skala kota, Kebun Binatang (11) Taman skala lingkungan (38)

Wisata Budaya Galeri (25)

Gedung pertunjukan (7) Lingkungan seni budaya (342) Wisata Sejarah Museum (8)

Gedung bersejarah (13) Taman lali lintas dan lain-lain

Wisata Belanja Factory Outlet, Mall, Distro, Pusat Perdagangan/Trade Center

Wisata Minat Khusus

1. Wisata pengetahuan: PT DI, PT Pindad, Fabrikasi/Pengelolaan produk (susu, vaksin, obat, tekstil)

Wisata Religi 2. Wisata rohani: Ponpes Daarut Tauhid, Mesjid Agung Bandung

2 SARANA PARIWISATA

Akomodasi Hotel Berbintang (76) Hotel melati (186) Restoran Restoran (162) Rumah Makan Rumah makan (465)

(15)

4

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wisata Agen perjalanan wisata (12) Penyelenggaraan MICE (11) Hiburan Umum Usaha hiburan

Sumber: Dinas Pariwisata Kota Bandung

Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui Kota Bandung menawarkan berbagai bentuk wisata antara lain wisata sejarah, wisata seni dan budaya, wisata alam, wisata kuliner, dan wisata belanja. Wisata belanja merupakan bentuk wisata yang paling digemari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung. Perkembangan signifikan dari wisata belanja di Kota Bandung terkait dengan karakteristik wisatawan lokal, yang lebih tertarik untuk berbelanja dibandingkan dengan mengunjungi objek-objek sejarah maupun budaya. Dinas Pariwisata Kota Bandung memasukan wisata belanja ke dalam kategori wisata minat khusus (special interest tourism), yang mencakup setidaknya butik, factory outlet, mall, dan toko souvenir (www.bandungtourism/objekwisata/minatkhusus).

Sebagai kota wisata belanja, Bandung menawarkan banyak alternatif pusat perbelanjaan untuk berbagai segmentasi konsumen. Mulai dari barang impor, produk lokal, hingga barang bekas. Di Kota Bandung dapat dengan mudah kita temukan deretan Factory Outlet (FO) yang terdapat di sepanjang jalan R.E Martadinata atau sering disebut Riau, sepanjang jalan Ir.H Juanda Dago dan di jalan Setiabudi. Tak kalah terkenalnya dengan FO Bandung mempunyai Distribution Store atau Distro untuk para kalangan anak muda yang berada di

jalan Trunojoyo hingga pusat celana jeans di Jalan Cihampelas dan pusat sepatu kulit yang berada di jalan Cibaduyut. Selain itu, ada satu tempat penjualan busana di Bandung yang cukup populer di masyarakat terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Tempat yang dimaksud adalah Pasar Cimol Gedebage.

(16)

5

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

amenitas dan aksesibilitas. Pasar Cimol jugamenyajikan beberapa dagangan yang jarang dijumpai di pasar lainnya yaitu barang bekas import yang berkualitas.

Pasar Cimol yang merupakan singkatan dari Cibadak Mall ini populer di

kalangan masyarakat sebagai tempat untuk berburu berbagai macam pakaian bekas.

Nasib para pedagang pakaian bekas di jalan Cibadak harus berpindah-pindah tempat. Mula-mula mereka menempati lahan di bekas terminal dalam dan luar kota di Kebon Kalapa, yang diubah menjadi pusat perdaganan. Maka sejak itu, istilah Cimol berubah menjadi Pamol yang artinya Kebon Kalapa Mall. Kemudian, mereka pindah ke Tegallega Mall, sehingga muncul istilah Gamol. Selanjutnya karena ada rencana tata kota, mereka harus memindahkan kegiatannya ke Pasar Induk Gedebage dari sampai saat ini.

Pasar Cimol Gedebage terletak di Bandung Timur tepatnya di Jalan Soekarno Hatta. Pasar ini setiap harinya di datangi oleh wisatawan baik itu warga Bandung maupun wisatawan luar kota. Pasar yang diresmikan oleh Walikota Dada Rosada pada tahun 2004 ini tidak hanya menjadi tempat belanja busana murah bagi para warga Bandung saja, tetapi Pasar Cimol Gedebage ini juga menjadi incaran para wisatawan luar daerah karena Pasar Cimol ini menawarkan harga yang murah dengan kualitas barang yang masih bagus. Apabila dulu Pasar Cimol Gedebage ini masih berupa pasar tradisional dimana para pedagang mendirikan tendanya di tanah kosong, pada tahun 2010 pasar ini telah dipindahkan lokasinya di sebuah bangunan besar berisi 1.088 kios.

(17)

6

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan rata-rata pedagang pakaian mampu mendapatkan omset Rp. 1 juta perhari, pada hari libur jumlah pengunjung meningkat hingga tiga ribu orang dan rata-rata pedagang bisa mendapatkan omset Rp. 3 juta perhari, dengan deminikian Pasar Cimol Gedebage makin siap untuk bersaing dengan wisata lain seperti FO.

Namun peluang ini tidak didukung dengan sarana prasarana yang ada, berdasarkan hasil observasi penulis dan hasil wawancara dengan Ibu Dina Martina selaku staff PT. Javana Arta Perkasa salah satu pihak pengelola Pasar Cimol Gedebage dan Bapak Eko Utomo selaku pelaksana PD. Pasar Gedebage mengatakan kesadaran masyarakat baik itu dari pedagang dan pengunjung yang datang akan kebersihan lingkungan masih kurang sehingga banyak sampah yang berserakan dimana-mana ditambah apabila turun hujan jalan menuju lokasi sering tergenang air. Selain itu juga Pasar Cimol Gedebage memiliki lahan parkir yang cukup luas namun masih belum terorganisis dengan baik, tata letak parkiran yang masih belum tertata rapih dan kondisi jalan menuju dan keluar area parkir sudah rusak dan terdapat banyak lubang yang akan mengurangi kenyamanan dan membahayakan pengunjung yang datang. Berdasarkan hal itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai potensi komponen saya tarik wisata yang ada di Pasar Cimol Gedebage, mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan dan kemudian menganalisis strategi yang tepat dalam pengembangan Pasar Cimol Gedebage. Hasil penelitian ini akan dituangkan dalam skripsi dengan judul “Strategi Pengembangan Wisata

Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apa saja potensikomponen daya tarik wisata yang dimilikiPasar Cimol Gedebage sebagai Wisata Belanja Kota Bandung ?

(18)

7

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana faktor-faktor eksternal Pasar Cimol Gedebage sebagai Wisata Belanja Kota Bandung ?

4. Bagaimanakah strategi pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage untuk meningkatkan salah satu daya tarik di Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi potensi komponen daya tarikwisata yang dimiliki Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor internal Pasar Cimol Gedebage sebagai Destinasi Wisata Belanja Kota Bandung.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor eksternalPasar Cimol Gedebage sebagai Destinasi Wisata Belanja Kota Bandung.

4. Menganalisis strategi yang tepat dalam pengembangan Pasar Cimol Gedebage sebagai Destinasi Wisata Belanja Kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Manfaat dari penelitian ini dapat dijadikan suatu referensi bagi penelitian yang berkaitan dengan strategi pengembangan daya tarik wisata di daerah lain. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

(19)

8

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagi pemerintah dan instansi terkait

Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kota Bandung dan Pihak Pengelola Pasar Cimol Gedebage PD Pasar Bermartabat dan PT. Javana Arta Perkasa dalam mengembangkat daya tarik wisata di kawasan wisata belanja Pasar Cimol Gedebage.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang tersusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan penjelasan tentang latar belakang pemilihan obyek wisata belanja Pasar Cimol Gedebage sebagai obyek penelitian, rumusan asalah yang menjadi dasar penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB IITINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini menguraikan tentang pengertian-pengertian dan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan mengenai pendekatan yang digunakan dalam penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode pengolahan, dan metode analisis

(20)

9

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab ini berisi gambaran umum lokasi penelitian, analisis potensi Pasar Cimol Gedebage dan analisis pengembangan wisata belanja Pasar Cimol Gedebage sebagai daya tarik wisata di Kota Bandung.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(21)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di kawasan Pasar Induk Gedebage yang letaknya berada di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Panyileukan, Kelurahan Mekar Mulya Kota Bandung. Berikut adalah denah kawasan Pasar Induk Gedebage :

Gambar 3.1

Denah Kawasan Pasar Induk Gedebage

Sumber :PD. Pasar Gedebage

3.2 Metode Penelitian

(22)

30

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat diambil simpulan bahwa metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menentukan atau memperoleh data yang diperlukan (Soehartono, 2004:9).

Metodelogi penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam melakukan suatu penelitian, dengan menggunakan suatu metode dalam suatu penelitian maka akan dapat mendeskripsikan sumber data yang diperlukan sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam suatu penelitian, sehingga didapatkan pemecahan masalah yang tepat. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan berkaitan dengan data-data angka yang tersusun dalam data statistik sebagai dasar analisis (Sugiyono, 2011: 24).

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Pasar Cimol Gedebage selama proses penelitian ini. Populasi tersebut memiliki karakteristik heterogen yang diambil dari pengunjung yang secara kebetulan mengunjungi Pasar Cimol Gedebage, dan sudah dianggap dapat mewakili populasi dari karakteristiknya masing-masing. Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan dengan 2 cara yaitu :

a. Accidental Sampling

(23)

31

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesulitan pencarian responden, maka penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 30 orang

b. Purposive Sampling

Yaitu teknik pengambilan sampel yang secara sengaja dilakukan dengan penentuan sampel para informan kunci atau responden yang ahli dan sangat berkaitan dengan penelitian ini, antara lain wawancara dengan PD. Pasar Bermartabat dan PT. Javana Arta Perkasa selaku pengelola Pasar Cimol Gedebage.

3.4 Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Menurut Hatch & Farhady (1981) dalam Sugiyono (2011:38) variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis SWOT dengan pendekanan kuantitatif, pada tahapan pertama peneliti melakukan analisis pasar untuk mencari faktor-faktor yang terkait dalam perkembangan pasar. Untuk lebih jelasnya tentang operasional variabel yang digunakan peneliti dalam Tabel 3.1

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Pengembangan

(“Pengembangan adalah segala kegiatan usaha yang terkoordinasi untu menarik wisatawan, menyediakan semua sarana dan prasarana, barang dan jasa, fasilitas yang diperlukan, guna memenuhi kebutuhan

Product (Produk) Kualitas produk Keunikan produk Price (Harga) Harga produk

Place (Lokasi/tempat) Kemudahan dalam mencapai lokasi Kedekatan lokasi wisata dengan terminal

(24)

32

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wisatawan”, Musanef 1995:1)

Promotions (Promosi) Penyampaian informasi melalui internet

People (SDM) Keramahtamahan petugas/pedagang Keanekaragaman pengunjung Physical evidence

(kondisi fisik Bangunan)

Fasilitas pendukung yang tersedia (toilet, tempat makan, mushola ). Sarana dan prasarana yang memadai (tempat parkir )

Process (Pelayanan) Keamanan pengunjung Kebersihan lingkungan Ekonomi Daya beli masyarakat

Laju pertumbuhan ekonomi Sosial Mobilitas penduduk tinggi

Kebutuhan akan fesyen di modern Pedagang pendatang

Pemerintah Kebijakan Pemerintah dalam pengembangan pasar

Peranan pemerintah dalam penyediaan insfrastruktur

Teknologi Penerapan teknologi informasi Sumber : hasil kajian dari berbagai sumber, penulis 2014

Dalam penyusunan Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung tahapan selanjutnya peneliti melakukan analisis SWOT dengan membandingkan antara faktor internal kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal peluang dan ancaman.

1. Faktor Internal

(25)

33

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Faktor eksternal adalah faktor-faktor berupa daya tarik wisata yang meliputi peluang dan ancaman dalam menarik wisatawan di obyek destinasi wisata belanja Pasar Cimol Gedebage. Analisis eksternal yang meliputi peluang dan ancaman dilakukan untuk mengetahui posisi daerah dalam berhadapan dengan lingkungan eksternalnya.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan bentuk numerik atau angka, misalnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bandung tahun 2008-2012, data penilaian faktor internal dan eksternal, dan data lainnya yang berhubungan dengan peneltian ini.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yaitu :

a. Data primer, yaitu jenis data yang dikumpulkan secara langsung di lapangan dan berasal dari narasumber yang diperlukan yaitu wisatawan yang berkunjungan ke Pasar Cimol Gedebage dan pihak pengelola dari PD. Pasar dan PT. Javana Arta Perkasa. Di samping kuesioner dan wawancara dengan pengelola dan wisatawan, dalam pengumpulan data primer ini juga diperlukan observasi langsung ke obyek wisata dan fasilitas wisata yang ada di Pasar Cimol Gedebage. pengumpulan data primer ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik wisatawan dikaitkan dengan produk wisata yang ada dan manajemen dalam pengelolaan Pasar Cimol Gedebage.

(26)

34

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kamera digunakan untuk mengumpulkan data visual.

2. Pedoman wawancara digunakan sebagai pedoman pertanyaan yang akan diajukan kepada pengelola dan pedagang di Pasar Cimol Gedebage

3. Kuesioner digunakan dalam pengumpulan data untuk mengetahui penilaian responden tentang faktor strategis internal dan eksternal Pasar Cimol Gedebage.

4. Buku catatan digunakan untuk mencatat hal-hal penting.

5. Handphone digunakan untuk merekam suara saat wawancara berlangsung.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik penelitian sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan atau peninjauan langsung untuk mendapatkan data mengenai keadaan umum obyek yang akan diteliti, dimana peneliti akan melakukan observasi terhadap variabel-variabel yang ada di lokasi penelitian.

2. Angket, yaitu penyebaran angket kepada pengunjung menyangkut pemberian rating/nilai faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman).

3. Wawancara, yaitu mewawancarai para pengelola yang mengetahui potensi komponen daya tarik pariwisata di kawasan Pasar Cimol Gedebage sebagai narasumber dengan menggunakan instrument pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dari hasil wawancara akan diperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan dasar untuk merumuskan potensi komponen daya tarik wisata Pasar Cimol Gedebage. Adapun yang menjadi Narasumber pada penelitian ini, yaitu:

(27)

35

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bapak Sofiyan (Pelaksana PD. Pasar Cimol Gedebage) c. Ibu Dina Martina (staff PT. Javana Arta Perkasa) d. Bapak Anton Satria (staff PT. Javana Arta Perkasa) e. Bapak Ari (SPV Gate Parking)

4. Studi Literatur, yaitu cara pengumpulan data untuk mendapatkan informasi literatur mengenai kepariwisataan dan data lain yang berkaitan dengan judul penelitian dengan cara mempelajari buku, jurnal, dan lainnya.

5. Studi Dokumentasi, yaitu teknik memperoleh data dengan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dilakukan untuk melengkapi data dalam menganalisis masalah yang sedang diteliti dengan jalan mencariinformasi dari dokumen yang diperlukan dalam mendukung penelitian ini baik dari instansi pemerintah maupun swasta. Data tersebut bisa berupa foto atau dokumen lainnya.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data bertujuan untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan secara sistematik, emudian mengolah, menafsirkan, dan memaknai data tersebut. Analisis data merupakan upaya pemecahan permasalahan penelitian untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang di teliti. Permasalahan dalam penelitian ini akan dianalisis denagn metode analisis SWOT dengan pendekatan kuantitatif, analisis IFAS (Internal Factors Analisys Summary) dan EFAS (External Factors Analisys Summary) serta analisis SWOT

(Strengths Weaknesses Opportunities Thereats) untuk merancang strategi

pengembangannya, setelah itu dibuat Positioning Kuadran SWOT untuk mengetahui posisi potensi Pasar Cimol Gedebage. Dengan keempat analisis tersebut diharapkan akan dapat memecahkan permasalahan yang akan di teliti.

(28)

36

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis internal dilakukan untuk mendapatkan faktor kekuatan yang akan dipergunakan dan faktor kelemahan yang akan diantisipasi. Untuk mengevaluasi faktor tersebut digunakan matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary). Penentuan faktor strategi internal dilakukan sebelum membuat matriks IFAS. Cara pembuatan matrik IFAS seperti pada Tabel 3.2

Tabel 3.2

Matrik Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

Faktor-Faktor Internal Bobot Rating Nilai (bobot x rating) Kekuatan

1. ……….

2. ………

3. ………

4. ………

Faktor-Faktor Internal Bobot Rating Nilai (bobot x rating) Kelemahan

1. ……….

2. ……….

3. ……….

4. ……….

Total 1,0

Sumber: Umar dalam Utama & Mahadewi (2012:152)

1. Buatlah daftar faktor-faktor internal, yaitu kekuatan (Strengths) dan kelemahan (weaknesses).

2. Lakukan pembobotan dengan metode perbandingan berpasangan (lihat metode pembobotan perbandingan berpasangan hal:38), sehingga total bobot sama dengan satu.

(29)

37

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan nilai skornya.

5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi objek yang dinilai. Jika nilainya di bawah 1,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan atau objek adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukan bahwa posisi internal yang kuat.

b. Analisis Eksternal

Analisis eksternal dilakukan untuk mengembangkan faktor peluang yang kira kiranya dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang perlu dihindari. Dalam analisis ini ada dua faktor lingkungan eksternal, yaitu: faktor lingkungan makro (politik, ekonomi, sosial, dan teknologi) dan lingkungan eksternal mikro (lingkungan usaha, distribusi, infrastruktur, sumber daya manusia). Hasil analisis eksternal dilanjutkan dengan mengevaluasi guna mengetahui apakah strategi yang dipakai selama ini memberikan respon terhadap peluang dan ancaman yang ada. Untuk meksud tersebut digunakan matrik EFAS (External Factors Analisys Summary), seperti pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Matrik External Factor Analysis Summary (EFAS)

Faktor-Faktor Eksternal Bobot Rating Nilai (bobot x rating) Peluang

1. ………

2. ………

3. ………

4. ………

Ancaman

1. ………

2. ………

3. ………

(30)

38

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Total 1,0

Sumber: Umar dalam Utama & Mahadewi (2012:153)

1. Buatlah daftar faktor-faktor eksternal, yaitu peluang (opportunity) dan ancaman (threat).

2. Lakukan pembobotan dengan metode perbandingan berpasangan (lihat metode pembobotan perbandingan berpasangan hal:38), sehingga total bobot sama dengan satu.

3. Member peringkat (rating) antara 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan, yang memiliki nilai 1 (sangat lemah), 2 (tidak begitu lemah), 3 (cukup lemah), 4 (sangat kuat). Jadi, nilai (rating) mangacu pada kondisi perusahaan atau objek wisata (jika yang di SWOT objek wisata). 4. Kalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan

nilai skornya.

5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi objek yang dinilai. Jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa secara eksternal perusahaan atau objek adalah terancam, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukan posisi eksternal yang berpeluang besar.

c. Pembobotan Variabel

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai dari keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:

dimana : Ai = jumlah variabel ke-i

(31)

39

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Total bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0. Pembobotan ini kemudian diterapkan di tempatkan pada kolom kedua matrik IFAS-EFAS. Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian setiap faktor penentu eksternal dan internal. Paired Comparison Scale merupakan metode yang digunakan untuk mengukur relative inmportance. Pembobotan yang dilakukan menggambarkan relative beberapa objek.

David dalam Ningrum (2010:30) menjabarkan pembobotan setiap variabel ditentukan dengan menggunakan skala 1, 2, dan 3. Skala digunakan untuk pengisian kolom adalah :

[image:31.595.111.517.400.534.2]

1 = jika indikator horisontal kurang penting daripda indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertical

Tabel 3.4 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal

Faktor Strategis Internal A B C ……. Total Bobot A

B C ………..

Total

Sumber : David dalam Ningrum (2010:30)

Tabel 3.5 Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal

Faktor Strategis Eksternal A B C ……. Total Bobot A

B C ………..

Total

[image:31.595.105.518.589.724.2]
(32)

40

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.2 Analisi Matriks SWOT

[image:32.595.114.513.381.596.2]

Berdasarkan analisis matrik SWOT dapat dirumuskan berbagai kemungkinan strategi dalam pengembangan daya tarik wisata di wisata belanja Pasar Cimol Gedebage. Kombinasi komponen-komponen SWOT merupakan strategi-strategi yang mendukung pengembangan potensi objek dan daya tarik wisata seperti : strategi Strengths Opportunities (SO), Strengths Threats (ST), Weaknesses Opportunities (WO) dan Weaknesses Threats (WT) disajikan dalam Gambar 3.6

Tabel 3.6

Matriks Analisis SWOT IFE EFE Kekuatan (S) Tentukan faktor kekuatan Internal Kelemanahan (W) Tentukann faktor kelemahan Internal Peluang (O) Tentukan faktor peluang Eksternal Strategi SO: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Strategi OW: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Ancaman (T) Tentukan faktor ancaman Eksternal Strategi ST: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi TW: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber: Rangkuti (2001) dalam Utama & Mahadewi (2012:155)

Berikut penjelasannya untuk matrik SWOT: 1. Strategi SO (Strengths Opportunities)

(33)

41

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelemahan maka perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan jika perusahaan menghadapi ancaman, perusahaan harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.

2. Strategi ST (Strengths Threaths)

Melalui strategi ini perusahaan menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti behwa perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman.

3. Strategi WO (Weaknesess Opportunities)

Strategiini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluangpeluang eksternal.

4. Strategi WT (Weaknesess Threaths)

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.

3.8.3 Positioning Kuadran SWOT

Setelah memasukan data kedalam matrik Internal Factors Analisys Summary (IFAS) dan External Factors Analisys Summary (EFAS) dan memberi bobot dan rating untuk masing-masing point. Tahapan kerja yang selanjutnya dikerjakan oleh peneliti adalah menghitung jumlah skor yang didapat dari kedua matrik tersebut, yang dimana hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui positioning suatu wilayah atau kawasan dilihat dari potensi yang ada. Positioning yang dimaksud disini adalah positioning untuk mengetahui posisi potensi Pasar Cimol Gedebage yang dimana posisi ini menentukan letak potensi wisata belanja Pasar Cimol Gedebage. Berikut tahapan kerja untuk menentukan Positioning Kuadran SWOT.

(34)

42

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan untuk matrik EFE dapat diketahui posisi sumbu Y dengan rumus sebagai berikut:

[image:34.595.134.525.359.647.2]

Berdasarkan matrik IFAS dan EFAS tersebut dapat diketahui posisi sumbu X dan posisi sumbu Y yang dimana menentukan posisi dikuadan SWOT. Dapat dilihat pada Gambar 3.3

Gambar 3.3 Kuadran SWOT

Rumusan setiap kuadran yang secara khusu untuk pariwisata dan beberapa pengertian yang melalui proses adopsi, adaptasi dari penggunaan SWOT untuk perusagaan sehingga diadaptasi dari rumusan sebagai berikut:

X= Total Kekuatan – Total Kelemahan

(35)

43

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

1. Kuadran I (Positif,Positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

2. Kuadran II (Positif, Negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

3. Kuadran III (Negatif, Positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

4. Kuadran IV (Negatif, Negatif)

(36)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I dan berdasarkan hasil penelitian yang telah di paparkan BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian, observasi dan wawancara yang telah dilakukan, maka dapat diuraikan sebagai berikut: potensi komponen pariwisata yang dimiliki Pasar Cimol Gedebage sebagai wisata belanja Kota Bandung meliputi (1) Potensi daya tarik wisata yaitu Pasar Cimol Gedebage merupakan salah satu destinasi wisata belanja di Kota Bandung yang memiliki daya tarik tersendiri yaitu pusat perbelanjaan pakaian import; (2) potensi amenitas meliputi fasilitas kondisi bangunan pasar yang sudah modern, ketersediaan lahan parkir yang memadai, ketersediaan tempat makan dan minum, toilet umum, mesjid di Pasar Cimol Gedebage dan (3) Potensi aksesibilitas meliputi akses jalan menuju lokasi yang baik, dilewati alat transportasi umum dan dekat dengan terminal.

2. Kondisi internal berupa faktor kekuatan, diantaranya: kualitas dan keunikan produk, harga produk yang murah, ketersediaan transportasi umum, kondisi fisik bangunan yang modern dan terjaminnya keamanan pengunjung. Kondisi internal berupa faktor-faktor kelemahan, diantaranya: Kurangnya promosi, Area parkir tidak terorganisir dengan baik, tingkat kebersihan lingkungan kurang terjaga, masih terdapat beberapa pedagang yang kurang professional, lokasi yang jauh dari pusat kota.

(37)

88

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknologi informasi. Kondisi eksternal berupa faktor-faktor ancaman diantaranya, laju pertumbuhan ekonomi yang lambat, meningkatnya pedagang pendatang, kebijakan Pemerintah tentang barang bekas import, maraknya pedagang onl Adanya pedagang kaki lima dan kios illegal dan Lokasi rentan banjir sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung.

4. Dari hasil IFAS dan EFAS yang tertuang dalam grafik letak kuadran I artinya strategi yang diberikan adalah progresif, maka strategi SO merupakan strategi yang di anggap memiliki prioritas yang tinggi dan mendesak untuk dilaksanakan. Strategi tersebut adalah Memanfaatkan kualitas produk dengan meningkatkan promosi menggunakan teknologi informasi seperti membuat website khusus dan media sosial, Memelihara dan memperbaiki sarana prasarana dan infrastruktur pasar dengan bantuan pemerintah, Membangun pos keamanan dan pos informasi dengan memanfaatkan kondisi bangunan, strategi ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan pengunjung maupun lokasi wisata dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung.

5.2 Saran

Dari hasil pembahasan dan simpulan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada Pemerintah

a. Perlu perbaikan dan pengembangan sarana dan prasana pariwisata di Pasar Cimol Gedebage yang menjadi salah satu destinasi wisata belanja di Kota Bandung.

b. Pemerintah Kota Bandung perlu mempromosikan dan memperkenalkan potensi daya tarik wisata di kawasan Gedebage kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.

(38)

89

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan Pasar Cimol Gedebage.

b. Demi kenyamanan pengguna pasar disarankan kepada pihak pengelola untuk segera memperbaiki jalan di area parkir yang berlubang.

c. Melakukan penertiban kembali lahan parkir supaya lebih rapih.

d. Menjaga dan merawat sarana dan prasarana pendukung yang sudah ada. e. Demi kenyamanan pengguna pasar disarankan kepada pihak pengelola

(39)

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anantoep, 2012, Rute Angkutan Umum Angkot Bandung, tersedia [online] http://anantoep.wordpress.com/2011/07/02/rute-angkutan-umum-angkot-bandung-gambar, diakses 10 Agustus 2014.

Aziz, Fauzi, 2014, Penjelasan Disrjen Perdagangan Luar Negeri Kepada Wartawan Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas, tersedia [online], http://www.kemenperin.go.id/artikel/579/Penjelasan-Dirjen-Perdagangan- Luar-Negeri-Kepada-Wartawan-Tentang-Larangan-Impor-Pakaian-Bekas, diakses 10 Agustus 2014.

Badudu J.S, 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Ginageh, 20007, Belanja Yuuuukkk!!!, Lintas Bandung [online], tersedia http://ginageh.wordpress.com/2007/12/21/belanja-yuuuukkk/, diakses 22 Maret 2014.

Harini, Sri. Dan Kusumawati, Ririen. 2007. Metode Statistika. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning An Integrated and Suistainable Development Approach. New York: Van Nostrand Reinhold Comp.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.

Ningrum, Puri Ardhanareshwari. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jasa Pembuatan dan Perbaikan Furniture UD. Suryani Furniture. Skripsi Manajemen IPB tidak diterbitkan.

Pendit, Nyoman.S.1999. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta. PT Pradnya Paramita.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Soekadijo, R.G. 2000. Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai Systematic Linkage. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama.

(40)

91

Rina Rusdi, 2014

Strategi Pengembangan Wisata Belanja Pasar Cimol Gedebage Sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiama, A Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimarta.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Suwatno dan Priansa, DJ. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Utama, Rai I Gusti Bagus. Dan Mahadewi, Ni Made Eka. 2012. Metodelogi Penelitian Pariwisata & Perhotelan.Yogyakarta: Andi.

Warpani, P. Suwardjoko, dan P. Warpani, Indira. 2007. Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. ITB: Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Indonesia.

Yoeti, A.Oka. 2008. Ekonomi Pariwisata. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Yogi, 2014, Cimol Gedebage, Pusat Belanja Barang Bekas Berkualitas, tersedia

[online] http://sebandung.com/2014/02/cimol-gedebage/, diakses 22 Maret 2014

Gambar

Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung
Tabel 1.2 Potensi Daya Tarik Kapariwisataan
Gambar 3.1 Denah Kawasan Pasar Induk Gedebage
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

tarik wisata di Kabupaten Cilacap, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul, “Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Nusakambangan

Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui potensi yang dimiliki obyek wisata Kolam Renang & waterboom Doeng Cuo dan mengetahui strategi pemasaran oleh

Berdasarkan hasil Observasi, wawancara, dokumentasi yang dilakukan di objek wisata Pantai Legon Lele, Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara dapat di simpulkan bahwa

Berdasarkan teori yang digunakan oleh peneliti dari hasil wawancara dengan key informan dan informan dalam hal ini untuk Atraction atau atraksi dalam strategi pengembangan

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata. pada Fakultas Pendidikan Ilmu

Salah satu elemen penunjang pariwisata yang harus ada adalah Warung atau rumah makan. Kondisi rumah makan di pasar perbatasan Indonesia-Papua New Guinea Skouw Jayapura

Selain potensi alam yang dimiliki, potensi wisata buatan manusia yang berupa ide-ide kreatif dari masyarakat dan pihak pengelola juga sebagai daya tarik dari objek

Potensi pasar tradisi lembah merapi sebagai daya tarik wisata berbasis kuliner dan budaya di kabupaten magelang Alfi Nafisatuz Zahro1, Annisaa Nurul Atiqah2 Sekolah Tinggi