vii
Abstract
Joni fermented soybean Factory is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured are fermented soybean. Increasing number of companies engaged in the food industry, especially fermented soybean, prompting the company to have a strategy to compete with other companies. Given the competition, consumer demand to be fluctuating. Company should have a good production planning in order to be able to overcome it. Therefore, it is conducted research which concerning on aggregate planning strategies to overcome the fluctuating demand.
The purpose of this study is to determine how the implementation of the aggregate planning can expense efficiency of costs and overcome the fluctuating demand by doing sales forecast with moving average method of 3 months and 5 months, exponential smoothing with α = 0.40 and α = 0.70 and linear trend method. Based on the calculation of error forecasting, it is known that the forecasting with the smallest absolute error is by using exponential smoothing with α = 0,70.
After obtained the forecasting results using the exponential smoothing with α = 0,70 and continued with the aggregate planning using strategy which the company run during the time, level workforce strategy with 8 worker, level workforce strategy with 9 worker, mixed strategy, and chase strategy. The Result that obtained by using the company's strategy is Rp. 147.244.753, level workforce strategy with 8 worker is Rp. 148.449.425, level workforce strategy with 9 worker is 142.507.759, mixed strategy Rp. 135.448.540, and chase strategy Rp. 113.691.599.
Thereby the application of aggregate planning which yielding the smallest total cost of production which is chosen is by using chase strategy. With applying chase strategy, company can save on production cost up to Rp. 33.553.154 based on comparison with the production cost which company run during the time.
viii
ABSTRAK
Pabrik tempe joni adalah sebuah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang home industry. Adapun jenis produk yang diproduksi adalah tempe mentah. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan khususnya tempe, mendorong perusahaan untuk memiliki strategi agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dengan adanya persaingan dan sifat permintaan konsumen yang berfluktuasi terhadap kebutuhan roti, perusahaan harus memiliki perencanaan produksi yang baik agar mampu untuk mengatasi hal tersebut. Maka untuk mengatasi permintaan yang berfluktuasi dilakukan penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perencanaan agregat dapat mengefisiensikan biaya dan mengatasi demand yang berfluktuasi dengan cara melakukan peramalan penjualan dengan metode moving
average 3 bulan, dan 5 bulan, exponential smoothing dengan α = 0,40 dan α = 0,70, dan trend linear. Berdasarkan perhitungan kesalahan peramalan, diketahui bahwa peramalan dengan kesalahan absolutnya terkecil adalah dengan menggunakan metode exponential smoothing dengan α = 0,70.
Setelah didapat hasil peramalan dengan metode exponential smoothing dengan α = 0,70 maka dilanjutkan dengan perencanaan agregat menggunakan strategi yang perusahaan jalankan sekarang, level strategy dengan 8 tenaga kerja,
level strategy dengan 9 tenaga kerja, mixed strategy dan chase strategy. Hasil
yang didapatkan menggunakan strategi perusahaan adalah Rp. 147.244.753, level
strategy dengan 8 tenaga kerja Rp. 148.449.425, level strategy dengan 9 tenaga
kerja Rp. 142.507.759, mixed strategy Rp. 135.448.540, dan chase strategy Rp. 113.691.599
Dengan demikian penerapan perencanaan agregat yang menghasilkan total biaya produksi terkecil yang terpilih yaitu dengan menggunakan chase strategy. Dengan penerapan chase strategy maka perusahaan dapat menghemat biaya produksi hingga Rp. 33.553.154, berdasarkan perbandingan dengan biaya produksi yang perusahaan jalankan selama ini.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.2 Identifikasi Masalah Dan Pembatasan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
1.5 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 9
2.1.1 Peranan Manajemen Operasi ...10
2.2 Perencanaan Produksi ... 13
2.2.1 Pengertian Perencanaan Produksi ... 13
2.2.2 Tujuan Perencanaan Produksi ... 14
2.2.3 Fungsi Perencanaan Produksi ... 15
2.3 Perencanaan Agregat ... 16
2.3.1 Karakteristik Perencanaan Agregat... 17
2.3.2 Langkah-langkah Perencanaan Agregat ... 17
2.4 Peramalan ... 23
2.4.1 Pengertian Peramalan... 23
2.4.2 Ciri Peramalan ... 24
2.4.3 Langkah-langkah Pembuatan Peramalan ... 25
2.4.4 Teknik Peramalan ... 25
2.4.5 Ketelitian Peramalan ... 29
2.5 Kerangka Pemikiran ... 31
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Metode Penelitian ... 35
3.1.1 Sumber Data... 35
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.1.3 Waktu Pengumpulan Data ... 37
3.1.4 Langkah-langkah Penelitian... 38
3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 39
3.2.1 Struktur Organisasi ... 40
3.1.2 Kegiatan Produksi ... 42
BAB IV PEMBAHASAN ... 45
4.1 Data Penjualan Dan Kebijakan Produksi Perusahaan ... 45
4.2 Grafik Permintaan ... 49
4.3 Indeks Musim ... 50
4.4 Peramalan ... 51
4.4.1 Moving Average ... 52
4.4.2 Exponential Smoothing ... 57
4.4.3 Trend Linear ... 65
4.4.4 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 67
4.5 Perencanaan Agregat ... 69
4.5.1 Perencanaan Agregat Yang Dijalankan Dengan Jumlah Pekerja Yang Dimiliki Perusahaan Saat Ini ... 72
4.5.2 Level Strategy... 78
4.5.3 Mixed Strategy (Level Workforce + Overtime 2 Jam Lembur) ... 86
4.5.4 Chase Strategy ……… 94
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 101
5.1 Kesimpulan ... 101
5.2 Saran ... 102
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 103
DAFTAR PUSTAKA ... 104
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 106
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Produksi Dan Permintaan Januari 2010 - Desember 2011 ... 4
Tabel 4.1 Data Produksi Dan Permintaan Tempe (Unit)
Periode Tahun 2010-2011 ... 45
Tabel 4.2 Indeks Musiman (Seasonal Indeks) ... 50
Tabel 4.3 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Moving Average
Tiga Bulan Periode Tahun 2010-2011 ... 52
Tabel 4.4 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Moving Average
Lima Bulan Periode Tahun 2010-2011 ... 55
Tabel 4.5 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Exponential
Smoothing, Seasonal Variation In Α = 0,40 ... 58 Tabel 4.6 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Exponential
Smoothing, Seasonal Variation In Α = 0,70 ... 61 Tabel 4.7 Peramalan Penjualan Tempe (Unit) Dengan Metode Trend Linear
Dengan Seasonal Indeks Periode Tahun 2010-2011 ... 64
Tabel 4.8 Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 67
Tabel 4.9 Hasil Ramalan Periode Tahun 2012 ... 68
Tabel 4.10 Perencanaan Agregat Dengan Kebijakan Perusahaan Level Strategy
(Level Workface + 3 Jam Overtime) Periode Tahun 2012... 74
Tabel 4.11 Level Strategy Dengan 9 Tenaga Kerja Pada Perusahaan Tempe Joni
Periode Tahun 2012 ... 79
Tabel 4.12 Level Strategy Dengan 8 Tenaga Kerja Pada Perusahaan Tempe Joni
Periode Tahun 2012 ... 84
Tabel 4.13 Perencanaan Agregat Menggunakan Strategi Mixed Startegy
(Level Workforce + Overtime) Periode Tahun 2012 ... 89
Tabel 4.14 Perencanaan Agregat Menggunakan Chase Strategy
Periode Tahun 2012 ... 95
Tabel 4.15 Perbandingan Biaya Total Perencanaan Agregat Perusahaan Mirasa
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Perencanaan Agregat ... 34
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 40
Gambar 3.2 Peta Alur Proses Produksi ... 42
Gambar 4.1 Grafik Permintaan Perusahaan Tempe Joni
Periode Januari 2010 – Desember 2011 ... 49
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Permintaan Tahun 2010 Dan 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi belakangan ini menyebabkan persaingan antar
perusahaan semakin terbuka. Persaingan dapat terjadi pada industri maupun jasa,
baik perusahaan skala kecil, menengah, maupun besar. Perusahaan harus dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam jenis, jumlah dan kualitas tertentu dan
harus dapat melahirkan inovasi-inovasi baru untuk mempertahankan pangsa
pasarnya. Oleh karena itu perusahaan harus semakin berhati-hati dalam
menentukan keputusannya dan mampu mengelola sumber daya yang ada untuk
mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi tertentu.
Dari berbagai peluang bisnis yang ada, menjalankan bisnis makanan
merupakan yang paling diminati oleh wirausahawan khususnya di daerah
Bandung ini (Ahira,2009). Peluang bisnis makanan di Bandung sangat bagus hal
tersebut dapat dilihat dengan banyaknya tempat makan seperti restoran, cafe,
outlet food, atau foodcourt. Melihat kebutuhan akan makanan yang sangat tinggi,
maka perusahaan harus dapat mengendalikan tingkat produksi mereka dengan
baik dimana perencanaan produksi menjadi hal utama bagi kegiatan dalam
industri makanan. Melakukan perencanaan produksi menjadi penting karena
perusahaan khususnya bagian operasional perlu menentukan jalan terbaik untuk
memenuhi permintaan yang diprediksi agar dapat menyesuaikan nilai produksi,
tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak,
2
Pendapatan perusahaan bisa saja berkurang atau bahkan hilang hanya
dikarenakan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen. Oleh sebab itu hal ini
tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dalam menjawab tantangan ini, setiap perusahaan
harus berjuang mempertahankan hidupnya antara lain melalui efisiensi biaya,
kreativitas, inovasi, dan kemampuan untuk improvisasi di segala bidang.
Perusahaan Tempe Joni merupakan perusahaan industri rumahan yang
bergerak dalam bidang produk makanan. Adapun jenis produk yang diproduksi
adalah tempe. Tempe merupakan salah satu makanan yang sangat disukai oleh
masyarakat luas, baik oleh kalangan masyarakat dengan pendapatan tinggi
maupun pendapatan yang rendah. Karakteristik tempe mentah yang tidak tahan
lama menyebabkan Perusahaan Tempe Joni perlu mengelola dengan baik
perencanaan produksinya.
Saat ini perusahaan ingin meningkatkan kegiatan produksinya dengan
tingkat yang efisien dan efektif, sehingga perusahaan mampu bersaing dengan
perusahaan pesaing yang memiliki tipe produksi sejenis dan dapat
meminimumkan biaya produksi keseluruhan. Untuk mencapai tingkat efisiensi
yang diinginkan oleh perusahaan, maka diperlukan penerapan ilmu Manajemen
Manajemen Operasi adalah satu disiplin ilmu yang diterapkan oleh
berbagai perusahaan. Baik itu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur,
retail, transportasi, atau perusahaan lainnya. Semua jenis usaha tentu
membutuhkan Manajemen Operasi. Proses produksi barang dan jasa yang efisien
membutuhkan penerapan konsep, alat-alat dan teknik Manajemen Operasi yang
efektif.
Di dalam perencanaan produksi perusahaan perlu mengendalikan
faktor-faktor seperti jumlah produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah persediaan, pekerjaan
lembur, jumlah subkontrak dengan jumlah permintaan yang ada. Untuk
mengendalikannya maka diperlukan perencanaan agregat agar aktivitas produksi
dalam perusahaan dapat lebih efisien dan efektif.
Perencanaan agregat adalah pendekatan untuk menentukan jumlah dan
waktu produksi dalam jangka waktu menengah (antara 3 sampai 18 bulan ke
depan) (Heizer,Render,2011:528). Tujuan perencanaan agregat ini adalah
memenuhi prediksi permintaan dan memperkecil biaya pada periode perencanaan
untuk menghasilkan laba yang optimal. Berdasarkan uraian- uraian di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Perencanaan
4
1.2 Identifikasi Masalah
Tempe Joni merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan
dimana jenis produk yang di produksi adalah tempe. Berikut adalah data produksi
dan permintaan pada periode Januari 2010 - Desember 2011.
Tabel 1.1
Data Produksi dan Permintaan Tempe Januari 2010 – Desember 2011
Bulan Produksi Permintaan Kelebihan/
Sumber : Bagian Produksi Perusahaan Keterangan :
1. Perusahaan memproduksi 50 kg per hari.
2. 1 kg = 8 unit tempe mentah.
Perusahaan Tempe Joni mempunyai kebijakan bahwa setiap kali
memproduksi tempe setiap bulannya adalah 10.000 unit dimana produksi
dilakukan setiap minggunya. Mengingat umur ekonomis tempe yang relatif hanya
2 hari maka apabila ada stock/sisa tempe yang tidak terjual, sisa/stock tersebut
tidak menjadi persediaan awal pada minggu berikutnya. Dari data tersebut terlihat
bahwa selama ini perusahaan memproduksi produknya terkadang melebihi, dan
terkadang kurang dari penjualannya atau permintaannya. Dengan demikian,
masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh perusahaan dalam hal ini tempe
joni menyangkut perencanaan produksi antara lain adalah:
1. Bagaimana perencanaan produksi yang dilakukan oleh Perusahaan Tempe
Joni pada saat ini ?
2. Strategi perencanaan agregat apa yang sesuai untuk diterapkan pada
perusahaan ?
3. Berapa efisiensi biaya yang didapatkan perusahaan dalam melakukan
6
1.3 Tujuan Penelitian
Pengendalian tingkat persediaan bagi perusahaan itu sangatlah penting.
Oleh sebab itu, riset ini dilakukan dan mempunyai tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui praktek perencanaan produksi dengan menggunakan
perencanaan agregat.
2. Untuk menentukan strategi perencanaan agregat yang sesuai untuk
diterapkan pada perusahaan.
3. Untuk mengetahui berapa besar efisiensi biaya yang didapatkan oleh
perusahaan dengan melakukan perencanaan agregat.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil riset ini memberikan manfaat antara lain ditujukan untuk :
• Penulis
sebagai kesempatan menambah pengalaman dan pengetahuan di bidang
operasi pada umumnya dan khususnya dalam hal pengendalian produksi
agregat
• Bagi Perusahaan
Sebagai usulan perbaikan kegiatan operasi perusahaan di masa yang akan
datang, dan khususnya dalam meningkatkan pengendalian produksi
• Lain-lain
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi ataupun
informasi tambahan bagi para mahasiswa yang mengambil konsentrasi
manajemen operasi. Riset ini juga bermanfaat bagi mereka yang akan
memulai atau sudah bekerja di bidang perencanaan produksi.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang pentingnya perencanaan produksi yang ada dalam
suatu proses produksi di perusahaan untuk menekan biaya seminimum
mungkin, perumusan masalah yang akan dijawab dalam skripsi ini, dan juga
berisi tentang kegunaan dari peneliti bagi pihak perusahaan, penulis, maupun
pihak lainnya.
BAB II Landasan Teori atau Kajian Pustaka
Mengemukakan berbagai teori yang berhubungan dengan perencanaan
produksi. serta kerangka pemikiran guna membantu menyelesaikan masalah
8
BAB III Objek dan Metode Penelitian
Mengemukakan gambaran umum mengenai Perusahaan Tempe Joni,
perusahaan yang bergerak dalam bidang produk makanan sebagai obyek
penelitian, yaitu mengenai lokasi perusahaan, sejarah pembentukan
perusahaan, dan susunan organisasi perusahaan, juga menjelaskan metode
penelitian yang digunakan.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dengan metode-metode
yang ada dan pembahasan masalah perencanaan produksi yang ada pada
perusahaan sehingga diperoleh hasil penelitian yang memadai
BAB V Simpulan dan Saran
Merupakan kesimpulan dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya serta
memberikan saran-saran yang dapat diberikan untuk memecahkan masalah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil simpulan
sebagai berikut:
1. Strategi perencanaan agregat yang dijalankan perusahaan saat ini adalah menggunakan
tenaga kerja tetap yaitu sebanyak 6 orang dan lembur selama 15 hari pada bulan tertentu.
Pada saat ini perusahaan masih belum menggunakan metode peramalan melainkan
memproduksi dalam jumlah yang tetap yaitu sebanyak 402/hari. Konsekuensi dari
pilihan ini membutuhkan biaya sebesar Rp. 147.244.753/tahun
2. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan pada bab IV maka, metode
peramalan yang sesuai dengan perusahaan adalah metode Eksponential Smoothing α =
0,70, karena memiliki nilai kesalahan peramalan paling kecil dibandingkan metode
peramalan yang lain. Sedangkan strategi perencanaan agregat yang cocok untuk
digunakan perusahaaan adalah Chase Strategy dimana tenaga kerja yang digunakan
setiap bulannya disesuaikan dengan tingkat permintaan produk. Dengan melakukan
Chase Strategy, maka perusahaan membutuhkan biaya sebesar Rp. 113.691.599/tahun
3. Dengan melakukan Chase Strategy, maka perusahaan dapat melakukan penghematan
102
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan juga dari kesimpulan di atas, maka
penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat membantu pelaksanaan kegiatan perencanaan
produksi perusahaan yaitu:
1. Perusahaan diharapkan melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu agar produksi
yang dihasilkan sesuai dengan jumlah permintaan konsumen, khususnya dengan
menggunakan metode peramalan permintaan Eksponential Smoothing α = 0,70.
2. Perusahaan dapat lebih cermat dalam melakukan kegiatan produksinya untuk
mengantisipasi peramalan permintaan yang berfluktuasi. Kegiatan produksi sebaiknya
dilakukan dengan menyesuaikan terhadap hasil ramalan, jumlah tenaga kerja, dan hari
kerja untuk menekan biaya produksi.
3. Berdasarkan data yang ada, perusahaan sebaiknya menggunakan perencanaan agrerat
Chase Strategy yaitu dengan cara menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja agar
produk yang diproduksi sesuai dengan jumlah permintaan untuk suatu periode tertentu.
4. Peramalan permintaan dan perencanaan agregat untuk perusahaan baiknya terus
diperbaharui sesuai dengan perkembangan pasar. Untuk itu perusahaan harus
mempersiapkan pelatihan tenaga kerja dalam menyusun peramalan permintaan dan
perencanaan agregat dan juga mampu untuk mengaplikasikannya di dalam perusahaan
5.3 Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, masih terdapat berbagai keterbatasan dan
kelemahan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Penulis menyadari bahwa
keterbatasan penelitian ini antara lain faktor ketersediaan data perusahaan, karena
perusahaan ini baru didirikan pada bulan november 2009 maka data yang tersedia hanya
2 tahun. Penulis berharap bahwa data yang ada cukup mewakili penelitian ini, karena
apabila dilihat data tersebut hampir memiliki pola yang sama. Penulis juga menyadari
bahwa ketersediaan bahan baku merupakan salah satu faktor penting demi kelancaran
proses produksi, namun dalam penelitian ini faktor ketersediaan bahan baku tidak dibahas
104
DAFTAR PUSTAKA
Jay, Heizer, dan Barry Render. Operations Management 10th Edition. Pearson,
Practice Hall. 2011
F Robert Jacobs, Richard Chase, Nicholas Aquilano. Operations Management. 11th
edition. Mc. Graw Hill. New York. 2007
Jay, Heizer, dan Barry Render. Operations Management (Manajemen Operasi). Jilid
2. Salemba Empat. Jakarta. 2010
Nahmias, Steven. Production and Operations Analysis 6th Edition. Mc. Graw Hill.
New York. 2008
Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen produksi dan operasi. Edisi Revisi. Lembaga
Penerbit FE-UI. Jakarta. 2008
Kusuma, Hendra. Manajemen Produksi: Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
CV. Andi. Yogyakarta. 2007
Fitri, dan Hery Prasetya. Manajemen Operasi. Cetakan 1. CAPS. Jakarta. 2011
Schroeder, Roger. G. Operation Management. 8th Edition. The Mc. Graw Hill
Company. New York. 2007
Krawjewski, Lee J dan Larry P.Ritzman. Operational Management: Strategy
Krajewski, Larry P.R, and Manoj K. Malhotra. 2007. Operation Management:
Processes and Value Chains. 9th Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. 2007