• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buruan - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Guruan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buruan - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Guruan."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BURUAN, BANJAR BURUAN

KECAMATAN : BLAHBATUH

KABUPATEN/KOTA : GIANYAR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pendampingan Keluarga yang merupakan Program khusus dari kegiatan mahasiswa KKN PPM Unud untuk mendampingi, membina serta membantu KK Dampingan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Desa Buruan yang telah memberi bimbingan dan arahan didalam menyelesaikan laporan Program Pendampingan Keluarga ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Weta beserta keluarga yang merupakan keluarga dampingan penulis yang terpilih dalam laporan ini yang telah memberikan banyak waktu, kesempatan dan pengalamanya kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Program Pendampingan Keluarga. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan Program Pendampingan Keluarga ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, di samping referensi informasi yang penulis dapatkan sangat sedikit, oleh karena itu, penulis mengharapkan partisipasi dari berbagai pihak guna melengkapi laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan, semoga laporan ini dapat berguna sebagaimana mestinya untuk menambah wawasan dan meningkatan mutu pendidikan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

Gianyar, 26 Agustus 2016

(4)

iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 87

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 87

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 89

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 89

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... 89

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 91

2.1 Permasalahan Keluarga ... 91

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 91

2.1.2 Permasalahan Kesehatan ... 92

2.1.3 Permasalahan Pendidikan... 92

2.1.4 Permasalahan Psikologis ... 92

2.2 Masalah Prioritas ... 92

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 94

3.1 Program ... 94

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi ... 94

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan ... 95

3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Pendidikan ... 96

3.1.4 Penyelesaian Permasalahan Psikologis ... 96

3.2 Jadwal Kegiatan ... 97

(5)

iv

BAB V PENUTUP ... 103

5.1 Simpulan ... 103

5.2 Rekomendasi ... 104

(6)
(7)

87

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA

1.1 Profil Keluarga

Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang merupakan gabungan dari istilah “Kuliah Kerja” yaitu kegiatan di lapangan yang dikaitkan dengan suatu disiplin ilmu, dan Kerja Nyata”, yang berarti kegiatan praktis untuk kepentingan masyarakat. Dengan demikian, KKN mula-mula adalah kegiatan yang merupakan perpaduan antara darma pertama, yaitu pengajaran dan darma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan kemudian, KKN juga meliputi darma penelitian, sehingga KKN merupakan sub-sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu kegiatan dalam KKN PPM yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan).

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang yang dikembangkan sebagai muatan local dalam pelaksanan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Selain itu, tujuan dari PPK adalah untuk menigkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapat ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

. Keluarga yang didampingi mahasiswa merupakan keluarga yang kurang mampu dilihat dari segi penghasilan dan pendataan masing-masing dusun. Sehingga, dengan adanya mahasiswa maka diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Tentunya dalam hal ini peran serta mahasiswa sangat diharapkan dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan.

(8)

88 tinggal di Banjar Buruan, yaitu keluarga Bapak Nyoman Yatna . Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. I Nyoman

Keluarga bapak Nyoman Yatna merupakan sebuah keluarga yang termasuk kurang mampu. Saat ini Bapak Nyoman Yatna tinggal bersama istri yang bernama Ibu siring, 3 orang anaknya, beserta ayah dan ibunya.

Anak pertama sudah bekerja di salah satu dealer motor di sanur, anak kedua masih menginjak bangku sekolah yaitu SMA, sedangkan anak ketiga masih belajar di Sekolah Dasar. Keluarga Pak Yatna menempati lahan seluas ± 2 are untuk rumah tempat tinggalnya yang dibangun di atas tanah milik orangtua. Rumah yang mereka tempati sudah permanen dengan kondisi kurang layak, terdiri dari 4 kamar tidur, kamar mandi, dan dapur. Begitulah kondisi rumah yang bapak Yatna tempati setiap harinya dengan penuh rasa bersyukur.

(9)

89 miskin), dimana setiap bulan yang bisa diambil di Kantor Desa setempat. Selain itu pernah mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah. Apapun keseharian yang mereka dapatkan dan tetap menghadapi dengan rasa bersyukur karena selalu ada keceriaan di dalam keluarganya.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Pak Nyoman Yatna didapatkan dari hasil kerja sebagai petugas kebersihan, dimana gaji dari petugas kebersihan dihitung perbulan sejumlah Rp.1.000.000/bulan. Sedangkan untuk Bu Siring bekerja sebagai pengasuh anak dengan pendapatan ± Rp. 1.000.000/bulan.

1.2.2Pengeluaran Keluarga A. Kebutuhan Sehari-hari

Salah satu bentuk pengeluaran keluarga Pak Yatna adalah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hari. Pengeluaran sehari-harinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi berupa beras, lauk pauk, sayur mayur, dan kopi sebesar ±Rp 40.000,00. Selain biaya konsumsi untuk keluarganya, Pak Ketut juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan mandi (MCK) dan mencuci seperti sabun, pasta gigi, shampo, deterjen, sabun cuci piring, dan lain sebagainya yang biasanya menghabiskan uang sebesar ± Rp 7.000,00. Keperluan bulanan yaitu listrik sebesar ± Rp 50.000,00. Adapun perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Pak ketut dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Keperluan konsumsi : Rp 40.000 x 30 hari = Rp1.200.000

Keperluan MCK = Rp 7.000

Keperluan listrik = Rp 50.000 + Rp 1.257.000

B. Pendidikan

(10)

90 memberikan uang jajan untuk anaknya sebesar Rp.10.000 yang di pergunakan sampai sore hari. Kemudian utuk anak ketiga membayar uang snack Rp.60.000 /bulan.

C. Kesehatan

Kesehatan sangat penting bagi kita

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis. Keluarga Bapak ketut termasuk keluarga yang relatif jarang sakit. Kesehatan Bapak Ketut dan keluarga cukup baik. Keluarga ini tidak memiliki penyakit akut maupun kronis

Untuk masalah kesehatan, apabila Bapak dan istri sakit, umumnya mereka akan berobat ke Puskesmas terdekat ataupun ke rumah sakit di kecamatan. Adapun dalam pembiayaan ke instansi kesehatan tersebut, Pak Ketut tidak dipungut biaya apapun karena telah menggunakan kartu kesehatan bali mandara.

D. Sosial

Kegiatan sosial yang ada di Desa Buruan khususnya di banjar Buruan juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Pak Ketut. Untuk masalah biaya sosial antara lain iuran banjar, dibebankan Rp 800.000/ tahun. Setiap adanya upacara agama dikenakan biaya Rp.200.000 sampai Rp.300.000 per keluarga.

E. Kerohanian

(11)

87

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1Permasalahan Keluarga

Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Pak Yatna dengan melakukan perbincangan. Perbincangan yang dilakukan membahas tentang program KK Dampingan terutama mengenai permasalahan serta keseharian keluarga keluarga Pak Yatna. Dari perbincangan-perbincangan yang dilakukan, penulis menjadi dekat dengan keluarga Pak Yatna, selayaknya keluarga berbagi kegembiraan bersama dengan penulis. Semakin dalam penulis mengenal keluarga kecil ini semakin dalam mereka mendapatkan informasi tentang permasalahan dalam keluarganya. Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan, maka penulis dapat mengidentifikasi ada beberapa permasalahan yang dialami oleh keluarga Pak Ketut yaitu dapat dirinci sebagai berikut.

2.1.1 Permasalahan Perekonomian

Masalah ekonomi ini sangat rentan dialami oleh mereka yang kehidupan rumah tangganya dengan taraf ekonomi rendah dibanding mereka yang taraf ekonominya stabil atau berlebih. Meskipun hal ini bukanlah satu-satunya masalah krusial dalam kehidupan rumah tangga dengan taraf ekonomi yang rendah ataupun stabil

(12)

88

2.1.2 Permasalahan Kesehatan

Secara umum, keluarga Bapak Yatna tidak memiliki permasalahan kesehatan ataupun penyakit yang serius. Biasanya, apabila Pak Yatna dan keluarga sakit mereka akan berobat ke puskesmas, maupun Rumah Sakit di Kacamatan.

2.1.3 Permasalahan Pendidikan

Permasalahan pendidikan yang ditemukan penulis pada keluarga Bapak Yatna adalah harapan untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang masih rendah. Meskipun bisa melanjutkan hingga ke jenjang SMA namun untuk melanjutkan ke perguruan tinggi banyak pertimbangan yang harus dipikirkan pak yatna jika dilihat dari segi biaya perkuliahan. Salah satunya terlihat dari anaknya yang pertama lebih memilih untuk bekerja di dealer agar bisa ikut membantu perekonomian keluarga.

2.1.4 Permasalahan Psikologis

Untuk hal psikologis, tidak ada permasalahan yang berarti bagi keluarga Pak Yatna, karena menurut saya keluarga Pak Yatna relatif mudah bergaul di masyarakat.

2.1.5 Permasalahan Pekarangan Rumah

Sedikit permasalahan pekarangan rumah yang penulis temukan dirumah Pak Yatna adalah adanya bangunan yang sudah mulai lapuk dan memerlukan perbaikan. Salah satunya adalah atap di dekat kamar kakek (Bapak Weta) beberapa mengalami kerusakan.

2.2 Masalah Prioritas

(13)
(14)

87

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1Program

Permasalahan yang telah penulis temukan dalam keluarga dampingan tentunya memerlukan adanya pemecahan masalah. Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, penulis mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga dampingan. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah masalah ekonomi keluarga dan permasalah pendidikan di keluarga dampingan.

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan pendekatan diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi disana. Baik dengan cara berbincang-bincang biasa ataupun sebatas basa-basi. Dengan pendekatan yang demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu .

Setelah mengetahui dan memahami beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Pak Yatna, penulis bertugas untuk mencarikan serta memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut.

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi

(15)

88 istrinya. Penghasilan Pak Yatna dan istrinya yang penghasilannya tak menentu membuat keluarga ini harus pintar-pintar mengatur pengeluaran keluarga. Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dapat menjadi salah satu perbaikan pengelolaan keuangan keluarga. Selain itu, juga menyisihkan uang lebih dari pendapatan juga dapat menjadi salah satu bentuk manajemen keuangan. Uang yang disisihkan tersebut dapat digunakan sebagai tabungan untuk pendidikan kedua anaknya dan apabila ada keperluan mendesak sehingga keluarga Pak Yatna tidak perlu meminjam kepada pihak ketiga.

Penulis memberikan usulan serta pemahaman bagi Ibu Siring untuk mencoba usaha kecil-kecilan seperti bertani jamur tiram atau paling tidak membuat hasil olahan jamur tiram. Karena selain harganya yang relatif terjangkau, usaha pengolahan jamur tiram juga tidak ada di Desa Buruan.

Selain itu penulis juga memberikan pemahaman usaha yang berbasis online, mengingat saat ini sudah memasuki era informasi dimana siklus uang sangat cepat di internet.

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan

Mengenai solusi terkait permasalahan kesehatan, saya hanya dapat mengingatkan agar Pak Yatna dan istrinya sebaiknya beristirahat dengan cukup. Karena Pak Yatna dan istrinya sempat mengeluhkan terkadang pegal atau sakit pinggang setelah pulang bekerja. Mengingat pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Yatna termasuk pekerjaan yang menguras tenaga.

(16)

89

3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Pendidikan

Terkait dengan permasalahan pendidikan, penulis menyarankan agar anak anak dari Bapak Yatna lebih giat belajar dan percaya diri agar kelak nantinya ketika menyelesaikan pendidikan di SMA menuju perguruan tinggi, peluang untuk mendapatkan beasiswa atau bantuan menjadi semakin besar jika kita pintar dan berprestasi baik itu di bidang akademik maupun non akademik. Penulis juga memberikan pelajaran tambahan kepada anak dari keluarga dampingan, baik itu mengenai pelajaran di sekolah ataupun pengetahuan umum.

2.1.5 Permasalahan Pekarangan Rumah

(17)

90

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan JKEM

1. Minggu, 24 Juli 2016

16.00 - 18.00 Menghubungi Kelian Dinas Banjar Buruan untuk menanyakan alamat KK Dampingan serta melakukan kunjungan dan memperkenalkan diri dengan KK Dampingan mengetahui latar belakang keluarga Bapak Yatna keluarga dan profil keluarga Bapak Yatna secara lebih detail Yatna serta mengindentifikasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak Yatna dan Bu Siring

5x1 jam = 5 jam

5 Rabu, 3

Agustus 2015

(18)

berbincang-91 7. Sabtu, 6

Agustus 2016

16.00 – 21.00 Berbincang-bincang lebih lanjut, menerima curhatan hati dan pengalaman hidup dari Bu Siring, memberikan pelajaran tambahan pada anaknya.

5x1 jam = 5 jam

8. Minggu, 7 Agustus 2016

17.00 – 22.00 Berbincang-bincang dengan Bapak Yatna mengenai kesehatan keluarga termasuk kesehatan anak-anaknya

5x1 jam = 5 jam

9. Selasa, 9 Agustus 2016

16.00 – 22.00 Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Yatna dan memberikan penjelasan mengenai beasiswa dan bantuan pendidikan lainnya agar beliau tertarik untuk melanjutkan pendidikan anaknya hingga tinggi

17.00 – 22.00 Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Yatna mengenai kegiatan sehari-hari, kegiatan sosial/banjar dan keluhan mengenai penghasilan, serta memberikan masukan atau solusi pemecahannya, memberikan Siring mengenai solusi atas permasalahan ekonomi yang dialami keluarga Pak Yatna serta membicarakan mengenai tanaman yang ada di pekarangan rumah

(19)

92 Siring mengenai usulan pekerjaan sampingan yang bisa dilakoninya sembari mengawasi anaknya di rumah Siring mengenai rencana masa depan ketiga anaknya yang masih kecil, memberikan pelajaran tambahan pada anaknya. berdiskusi mengenai pekerjaan yang bisa dikerjakan sembari mengawasi anaknya, serta membantunya dalam membuat sarana upacara, memberikan pelajaran tambahan pada anaknya. mengajaknya bermain dan membantu anak-anaknya belajar. Siring, memberikan pelajaran tambahan pada anaknya.

5x1 = 5 jam

18. Sabtu, 27 Agustus 2016

12.00 – 17.00 Berbincang-bincang serta memberikan bantuan berupa sumbangan sembako dan buku guna meringankan Bapak Yatna dan keluarga dalam perlengkapan

(20)

93 sekolah anaknya. Sekaligus

(21)

87

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk kedalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis dalam melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dalam sebulan sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.

4.2Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Buruan, Banjar Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

4.3Pelaksanaan

(22)

88

4.4Dampak

Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan Pak Yatna mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik serta mampu menjaga kesehatan serta dapat meningkatkan pengetahuan dan semangat untuk menanamkan pemahaman bahwa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi dapat memperbaiki taraf kehidupan.

4.5Hasil

Adapun hasil yang didapatkan oleh pendamping adalah Pak Yatna lebih memahami bagaimana cara menekan pengeluaran sehari-hari dan menjaga kesehatannya sehingga dapat bekerja untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Selain itu, dengan adanya program KK Dampingan ini maka dapat memberikan ide dan motivasi bagi keluarga yang didampingi

4.6Kendala

(23)

87

BAB V PENUTUP

5.1Simpulan

KKN PPM Unud merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan keluarga yang didampingi. Salah satu program pokok non tema dalam KKN PPM Unud ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Nyoman Yatna atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Yatna.

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Agustus terhadap keluarga Pak Yatna, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

5.1.1Masalah utama dari keluarga Pak Yatna adalah masalah perekonomian, dimana seluruh anggota keluarga bergantung pada penghasilan dari Pak Yatna dan sang istri. Apalagi dengan melihat pekerjaan Pak Yatna dan istrinya yang masing-masing sebagai petugas kebersihan dan pengasuh anak, maka saran yang diberikan adalah agar keluarga Pak Yatna harus pintar-pintar mengatur keuangan keluarga dan menyisakan sedikit hasil kerja untuk ditabungkan.

5.1.2Pendidikan yang tinggi dan berkualitas dapat meningkatkan taraf kehidupan dan mampu mengeluarkan dari kemiskinan.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh penulis dalam keluarga Pak Yatna, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan anata lain :

(24)

88 5.2.2 Keluarga Pak Yatna dapat mengaplikasikan semua solusi yang telah

ditawarkan oleh penulis. Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengolah uang dan menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan keluarga yang mana uang tersebut digunakan untuk pendidikan masa depan sang buah hati kelak dan jika diperlukan mendadak.

(25)

89

Referensi

Dokumen terkait

“Di desa sangat terbantu sekali dengan adanya Pondok Pesantren Dzikrussyifa’ Asma’ berojomusti ini karena dulu waktu belum berdirinya pondok ini di Desa

Studi Optimalisasi Potensi Ekonomi dan Penerimaan Daerah.. Salatiga: Fakultas

Kicchin ini, melainkan seorang tokoh transeksual yang juga menjadi pokok bahasan utama dalam novel tersebut.. Buckner (1976: 597) menjelaskan bahwa transeksual ( トラン

Peristiwa yang dialami mereka bervariasi dan perjalanan forgiveness mereka pun bervariasi hal ini terlihat dari satu diantara tiga kasus di atas telah melewati

Hasil kajian menunjukkan bahwa: (1) dalam pengembangan energi berbasis pertanian perlu tetap memprioritaskan kecukupan pangan, (2) ngrowot memiliki peran penting

Problem: I have difficulties in teaching English vocabulary to two children aged six and seven years old at Basic Class in ACE Kids English..

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui pengaruh ROA (Return on Assets), ROE (Return On Equity), EPS (Earning Per Share),

[r]